Menimbang :
Mengingat :
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
TENTANG
PERATURAN INTERNAL PUSKESMAS ...
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1.
BAB II
BAB II
PEMILIK
Pasal 3
Pemilik Puskesmas....adalah Pemerintah Kabupaten Banyumas.
Pasal 4
Pemerintah Kabupaten Banyumas, berdasarkan kewenangan yang
dimilikinya, bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup serta
kemajuan dan perkembangan Puskesmas sesuai yang diharapkan
dan diinginkan masyarakat.
Pasal 5
Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyumas berwenang :
1. Menentukan kebijakan secara umum Puskesmas.
2. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Puskesmas.
3. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Puskesmas
Pasal 6
1. Pemerintah Kabupaten Banyumas bertanggungjawab kepada
rakyat melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Banyumas atas kelangsungan hidup, kelancaran dan
perkembangan Puskesmas.
2. Pemerintah Kabupaten Banyumas ikut bertanggung gugat atas
terjadinya kerugian akibat kelalaian atas kesalahan dalam
pengelolaan Puskesmas
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas berkewajiban untuk
melakukan pembinaan dalam peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya berhak
mendapatkan dukungan dana, sarana, dan prasarana untuk
memperkuat pelayanan seperti pengadaan Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, Posyandu dan Poskesdes.
BAB III
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
Pasal 7
Pasal 8
1. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Puskesmas,
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer yang
memenuhi standar pelayanan Puskesmas
2. Pelayanan kesehatan primer sebagaimana dimaksud ayat 1
merupakan pelayanan Kesehatan Perorangan dan pelayanan
Kesehatan Masyarakat secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan
3. Upaya pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1)
meliputi:
a. Upaya Kesehatan Wajib
b. Upaya kesehatan Pengembangan
c. Upaya kesehatan Perseorangan Primer
4. Upaya pelayanan kesehatan Wajib sebagaimana dimaksud ayat (3)
huruf a meliputi:
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
a. Upaya Upaya Kesehatan Sekolah
d. Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
5. Upaya Kesehatan Pengembangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf b terdiri dari
b. Upaya Kesehatan Sekolah
c. Upaya Kesehatan Olahraga
d. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
e. Upaya Kesehatan Kerja
f. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
g. Upaya Kesehatan Jiwa
h. Upaya Kesehatan Mata
i. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
j. Upaya Pembinaan Pengobat Tradisioal
Pasal 9
SUMBER DAYA MANUSIA
Pasal 10
Sumber Daya Manusia
Pasal 11
Prosedur Kerja
Pasal 12
Minilokakarya Puskesmas
BAB IV
PENGAWASAN INTERNAL
Pasal 13
Satuan Pengawas Internal
BAB V
Pasal 14
1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis ( clinical governance) yang baik, semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di Puskesmas
dilakukan atas penugasan klinis ( Clinical Appointment ) dari Kepala
Puskesmas.
2. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian
kewenangan, klinis ( clinical privilege ) oleh Kepala Puskesmas melalui
penerbitan surat penugasan klinis kepada Staf Medis yang bersangkutan.
3. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh
kepala Puskesmas setelah mendapat rekomendasi dari Komite Medik.
4. Dalam keadaan darurat Kepala Puskesmas dapat memberikan surat penugasan
klinis ( clinical appointment ) tanpa rekomendasi Komite Medik.
BAB V
Pasal 15
Setiap staf medis dan Perawat dan Bidan yang melakukan asuhan medis harus
memiliki surat penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis
berdasarkan rincian kewenangan klinis ( delineation of clinical privilege ) setiap staf
medis yang direkomendasikan oleh Komite Medik.
Pasal 16
Komite Medis
1. Komite Medik adalah perangkat Puskesmas yang menjamin tata kelola klinis
( clinical governance ) yang baik di Puskesmas, dengan menjaga kualitas dan
profesionalitas staf medis, melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu
profesi medis, dan penegakan etika dan disiplin profesi medis.
2. Komite Medis dipimpin oleh seorang dokter, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Komite Medis ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
4. Fungsi Komite Medis :
Memberikan saran kepada kepala Puskesmas
Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis.
Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran
Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus
dilaksanakan.
5. Tugas Komite Medis :
a. Membantu Kepala Puskesmas menyusun :
Daftar Pelayanan Medis
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan medico – legal.
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko – legal.
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi.
c. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis dan staf non medis.
d. Melaksanakan koordinasi dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan
pelaksanaan tugas kelompok staff medis
e. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian
dan pengembangan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas.
f. Monitoring dan evalusi mutu pelayanan.
g. Membuat laporan kegiatan
Pasal 17
Mekanisme Pengawasan
Pasal 18
Tata Urutan Peraturan
Pasal 20
1. Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku pada tanggal
ditetapkan.
2. Agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya, mentaati dan
melaksanakan dengan penuh tanggung jawab
Ditetapkan : di Purwokerto
Pada tanggal : Pebruari 2014
Pasal 1
BAB
Pasal 2
5. Untuk mewujudkan tata kelola klinis ( clinical governance) yang baik, semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di Puskesmas
dilakukan atas penugasan klinis ( Clinical Appointment ) dari kepala
Puskesmas.
6. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian
kewenangan, klinis ( clinical privilege ) oleh Kepala Puskesmas melalui
penerbitan surat penugasan klinis kepada Staf Medis yang bersangkutan.
7. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh
kepala Puskesmas setelah mendapat rekomendasi dari Komite Medik.
8. Dalam keadaan darurat Kepala Puskesmas dapat memberikan surat penugasan
klinis ( clinical appointment ) tanpa rekomendasi Komite Medik.
9. Rekomendasi Komite medik sebagimana dimaksud pada ayat 3 diberikan
setelah dilakukan kredensial.
BAB
Pasal
Setiap staf medis dan keperawatan yang melakukan asuhan medis harus memiliki
surat penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis berdasarkan rincian
kewenangan klinis ( delineation of clinical privilege ) setiap staf medis yang
direkomendasikan oleh Komite Medik.
Pasal 11
4. /
Rapat Komite Medis terdiri dari :
a. Rapat Rutin
b. Rapat Khusus
Rapat rutin diselenggarakan 1 ( satu ) bulan sekali, sedangkan rapat khusus
diselenggarakan setiap saat apabila ada kepentingan yang mendesak.
nnn
Pasal 12
BAB
Pasal 13
Aturan Profesi
Pasal 14
Komite Medik berkewajiban mereview peraturan internal ini dan jika perlu
mengusulkan perubahan melalui Rapat Khusus
BAB
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Ditetapkan : di Purwokerto
Pada tanggal : Pebruari 2014
4. KAB/ KOTA SEHAT VISI PUSKESMAS MISI PUSKESMAS FUNGSI PUSKESMASMANAJEMEN PUSK PROGR PUSKESMAS
ASAS, ORGANISASI, – WAJIB LAINNYA - PENGEMBANGAN KETERLIBATAN RUJUKAN MASYARAKAT( BDN PENYANTUN) TATA HUB
KERJA (ESELON NAIK ?) KONSEP/ KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS KEBJK DSR PUSK 280507 4
5. PEMANTAUAN - EVALUASI SIMPUS SP2TP DATA DAN INF PERENCANAAN PENGGERAKAN /PELAKSANAANPUSKESMAS
KASUSDINKES KAB PROGRAMDINKES PROP UNIT KERJADEPKES SUMBERDAYA DUKUNGAN SIMPUS THD PENGELOLAAN PROGRAM
PUSKESMAS KEBJK DSR PUSK 280507 5
6. Latar belakang1. Puskesmas telah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1968. Hasil yang dicapai cukup memuaskan, a.l: AKI : 373
(SKRT’95) 334/100.000 kelahiran hidup (SDKI’97) AKB : 60 (Susenas’95) 51/1000 kelahiran hidup (Susenas ‘01) UHH : 45 tahun (’70) menjadi 65 tahun
(2000)2. Sampai saat ini tercatat: – Puskesmas : 7.277 (1.818 unit diantaranya mempunyai fasilitas ruang rawat inap) – Puskesmas pembantu : 21.587 –
Puskesmas keliling : 5.084 KEBJK DSR PUSK 280507 6
7. MASALAH• Visi, misi dan fungsi Puskesmas belum dirumuskan secara jelas• Beban kerja Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota terlalu berat• Sistem manajemen Puskesmas dengan berlakunya prinsip otonomi perlu disesuaikan.• Puskesmas dan daerah tidak
memiliki keleluasaan menetapkan kebijakan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, yang tentu saja dinilai tidak sesuai lagi dengan era
desentralisasi KEBJK DSR PUSK 280507 7
8. ….. lanjutan masalah• Kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas kurang berorientasi pada masalah dan kebutuhan kesehatan masyarakat
setempat• Keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama belum dikembangkan secara optimal•
Sistem pembiayaan Puskesmas belum mengantisipasi arah perkembangan masa depan KEBJK DSR PUSK 280507 8
9. PENGERTIAN PUSKESMAS Puskesmas adalah unit pelaksana tehnis Dinas Kesehatan Kab/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan• SBG UNIT PELAKSANA TEKNIS: melaksanakan sebagian tugas Dinas kesehatan
Kab/kota KEBJK DSR PUSK 280507 9
10. Visi Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010Masyarakat yang hidup dlm lingk dan perilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau yankes yang bermutu seara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi- tingginya KEBJK DSR PUSK
280507 10
11. INDIKATOR KECAMATAN SEHATIndikator pencapaian :• Lingkungan sehat• Perilaku sehat• Cakupan pelayanan kesehatan yg bermutu•
Derajad kesehatan penduduk kecamatan KEBJK DSR PUSK 280507 11
12. Misi• Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya• Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya• Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan•
Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya KEBJK DSR PUSK 280507 12
13. TUJUAN• MENDUKUNG TERCAPAINYA TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN NASIONAL YAKNI MENINGKATKAN
KESADARAN, KEMAUAN DAN KEMAMPUAN HIDUP SEHAT BAGI SETIAP ORANG YANG BERTEMPAT TINGGAL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KEBJK DSR PUSK 280507 13
14. FUNGSI PUSKESMAS PUSATPEMBANGUNAN PUSAT PUSATBERWAWASAN PEMBERDAYAAN YANKES KESEHATAN
KELG & MASY STR I YANKES YANKESMAS PERORANGAN (PUBLIC GOODS) (PRIVATE GOODS) KEBJK DSR PUSK 280507 14
15. FUNGSI (1)PUSAT PENGGERAK PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATANBerupaya menggerakkan lintas sektor dandunia
usaha di wilayah kerjanya agarmenyelenggarakan pembangunan ygberwawasan kesehatanAktif memantau dan melaporkan dampakkesehatan dari
penyelenggaraan setiapprogram pembangunan di wilayah kerjanyaMengutamakan pemeliharaan kesehatan danpencegahan penyakit tanpa
mengabaikanpenyembuhan dan pemulihan KEBJK DSR PUSK 280507 15
16. FUNGSI (2) PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga & masyarakat
:– Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat– Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk pembiayaan– Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan KEBJK DSR PUSK 280507 16
17. FUNGSI (3) PUSAT PELAYANAN KESEHATAN STRATA PERTAMAMenyelenggarakan pelayanan kesehatantingkat pertama secara
menyeluruh, terpadudan berkesinambungana. Pelayanan kesehatan peroranganb. Pelayanan kesehatan masyarakat KEBJK DSR PUSK 280507 17
18. Kedudukan• Sistem Kesehatan Nasional --> sebagai sarana pelayanan kesehatan (perorangan dan masyarakat) strata pertama• Sistem
Kesehatan Kabupaten/Kota --> unit pelaksana teknis dinas yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan
kabupaten/kota• Sistem Pemerintah Daerah --> unit pelaksana teknis dinas kesehatan kab/kota yang merupakan unit struktural pemda kab/kota KEBJK DSR
PUSK 280507 18
19. ......lanjutan kedudukan• Antar sarana yankes strata pertama - sebagai mitra yankes swasta strata pertama• Sebagai pembina yankes
bersumber daya masyarakat KEBJK DSR PUSK 280507 19
20. Organisasi• Struktur organisasi – Kepala Puskesmas – Unit Tata Usaha – Unit Pelaksana Teknis Fungsional • Upaya Kesehatan Masyarakat •
Upaya Kesehatan perorangan – Jaringan Pelayanan • Puskesmas pembantu • Puskesmas Keliling • Bidan di Desa/Komunitas KEBJK DSR PUSK 280507 20
21. • Dipimpin oleh kepala puskesmas, seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
Eselon Kepala Puskesmas : Es IV a ( IIIb?)• Struktur: tergantung jenis kegiatan dan beban kerja• Memp staf tehnis utk : = upaya kes perorangan = upaya kes
masyarakat KEBJK DSR PUSK 280507 21
22. TATAKERJA1. Dengan kantor kec: berkordinasi2. Bertanggung jawab kpd Dinkes kab/kota3. Bermitra dengan sarana yankes tk pertama
lainnya4. Menjalin kerjasama yg erat dg fasilitas rujukan5. Dengan Lintas sektor: berkordinasi6. Dengan masyarakat: bermitra dg BPP( BPP: Organisasi yg
menghimpun tokoh masy yg peduli kes masyarakat) KEBJK DSR PUSK 280507 22
23. UPAYA PUSKESMASA. Upaya kesehatan wajib puskesmas 1. Upaya kesehatan ibu, anak & kb 2. Upaya promosi kesehatan 3. Upaya
kesehatan lingkungan 4. Upaya perbaikan gizi 5. Upaya pencegahan & pemberantasan penyakit menular 6. Upaya pengobatan dasarB. Upaya kesehatan
pengembangan puskesmas Dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan masy yg ada dan kemampuan Puskesmas Bila ada masalah kes tapi pusk tdk mampu
maka pelaksanaan oleh dinkes kab/Kota Upaya Lab(medis dan kes masy) dan Perkesmas serta Pencatatan Pelaporan mrpkn kegiatan penunjang dari tiap upaya
wajib atau pengembangan. KEBJK DSR PUSK 280507 23
24. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN:Pemilihan dilakukan oleh puskesmas bersama Dinkeskab/kota dengan mempertimbangkan
masukan BPPDalam keadaan tertentu ditetapkan sebagai penugasandari Dinkes kab/kotaDilaksanakan bila upaya kes wajib telah terlaksana secoptimal (target
cakupan & mutu terpenuhi) KEBJK DSR PUSK 280507 24
25. AZAS PENYELENGGARAAN PUSKESMAS1. Azas pertanggungjawaban wilayah2. Azas pemberdayaan masyarakat3. Azas keterpaduan
Lintas program Lintas sektoral4. Azas rujukan Rujukan medis Rujukan kesehatan masyarakat KEBJK DSR PUSK 280507 25
26. Azas pertanggungjawaban wilayah1. Pusk bertanggungjawab meningkatkan derajat kesehatan masy yang bertempat tinggal di wilayah
kerjanya2. Dilakukan kegiatan dalam gedung dan luar gedung3. Ditunjang dengan puskesmas pembantu, Bidan di desa, puskesmas keliling KEBJK DSR
PUSK 280507 26
27. AZAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT1. Puskesmas harus memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif
dlm menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas2. Potensi masyarakat perlu dihimpun ----- UKBM KEBJK DSR PUSK 280507 27
28. AZAS KETERPADUANSetiap upaya diselenggarakan secara terpadu Keterpaduan lintas program UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan,
Kesehatan Gigi, Kespro. Remaja, Kesehatan Jiwa Posyandu : keterpaduan KIA & KB, Gizi, P2M, Promkes Kesehatan Jiwa Keterpaduan lintas sektoral Upaya
Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama, dunia usaha, koperasi, PKK Upaya Promosi
Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama KEBJK DSR PUSK 280507 28
29. AZAS RUJUKANRujukan medis/upaya kes perorangan = rujukan kasus = bahan pemeriksaan = ilmu pengetahuanRujukan upaya kesehatan
masyarakat = rujukan sarana dan logistik = rujukan tenaga = rujukan operasional KEBJK DSR PUSK 280507 29
30. SISTEM RUJUKAN UKM UKP DEPKES/DINKES RS PUSAT/ PROPINSI YANKES STR PROPINSI III DINKES KAB/Kota RS
KABUPATEN/Kota YANKES BP4,BKMM,BKOM, BP4, BKMM,BKOM STR II KLINIK /PRAKTEK SPESIALIS SWASTA PUSKESMAS YANKES
STR I PUSKESMAS,PRA KTEK DR UMUM ,BIDAN, BP,BKIAPOSYANDU,POLINDES, MASYARAKAT POSYANDUUKBM lainnya POLINDES
RUMAH TANGGA KEBJK DSR PUSK 280507 30
31. MANAJEMEN PUSKESMASA. PerencanaanB. Pelaksanaan dan pengendalian ( termasuk kendali mutu dan kendali biaya) 1.
Pengorganisasian 2. Penyelenggaraan 3. Pemantauan , yg meliputi jangkauan dan mutu ---menggunakan data dari SIMPUS 4. Penilaian– sumber data utama
SIMPUSC. Pengawasan dan pertanggungjawaban KEBJK DSR PUSK 280507 31
32. PERENCANAANA. Rencana usulan kegiatan = Upaya Kes Pusk Wajib = Upaya Kes Pusk PengembanganB. Rencana pelaksanaan kegiatan
= Upaya Kes Pusk Wajib = Upaya Kes Pusk Pengembangan KEBJK DSR PUSK 280507 32
33. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN1. Pengorganisasian = Penentuan penanggung jawab dan pelaksana kegiatan persatuan wilayah
kerja = Membagi habis pekerjaan = Penggalangan kerjasama tim dg lintas sektoral2. Penyelenggaraan memperhatikan : = Azas penyelenggaraan puskesmas =
Standar dan Pedoman pelayanan = Menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya KEBJK DSR PUSK 280507 33
34. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN3. Pemantauan = kinerja (cakupan, mutu, biaya) =masalah dan hambatan =menggunakan data
dari SIMPUS4. Penilaian– sumber data utama SIMPUS KEBJK DSR PUSK 280507 34
35. PENGAWASAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN1. Pengawasan = Internal = Eksternal2. Pertanggungjawaban = laporan berkala =
laporan pertanggung jawaban masa jabatan KEBJK DSR PUSK 280507 35
36. SUMBER PEMBIAYAAN PUSKESMAS1. PEMERINTAH ( anggaran pembangunan dan anggaran rutin)2. PENDAPATAN
PUSKESMAS3. SUMBER LAIN, antara lain dari : PT ASKES, JAMSOSTEK, JPSBK/ PKPS BBM KEBJK DSR PUSK 280507 36
37. PEMBIAYAAN• Apabila sistim Jaminan Kesehatan Nasional telah berlaku akan terjadi perubahan pada sistim pembiayaan Puskesmas.•
Direncanakan pada masa yang akan datang pemerintah hanya bertanggungjawab untuk membiayai upaya kesehatan masyarakat• Untuk upaya kesehatan
perorangan dibiayai melalui sistim Jaminan Kesehatan Nasional, kecuali untuk penduduk miskin yang tetap ditanggung oleh Pemerintah dalam bentuk
pembayaran premi KEBJK DSR PUSK 280507 37
38. Penutup• Perubahan ditujukan untuk mengantarkan Puskesmas dalam perannya sebagai ujung tombak pencapaian Indonesia Sehat 2010•
Penerapan kebijakan dasar Puskesmas memerlukan dukungan yang mantap dari berbagai pihak : – dukungan politis – peraturan perundangan – sumberdaya,
termasuk pembiayaan KEBJK DSR PUSK 280507 38
39. ... lanjutan penutup• Penerapan kebijakan memerlukan standar dan pedoman baik teknis maupun manajemen• Kebijakan dasar, standar dan
pedoman merupakan acuan Propinsi dan Kabupaten/ Kota dalam mengembangkan kebijakan operasional di masing-masing daerah• Diharapkan kebijakan ini
dapat diterapkan di seluruh Indonesia KEBJK DSR PUSK 280507 39