Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANDA RAYA
JL. TGK DI LHONG I DESA LHONG RAYA KEC. BANDA RAYA BANDA ACEH

PERATURAN INTERNAL SESUAI VISI, MISI, TUJUAN


DAN TATA NILAI PUSKESMAS

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Yang dimaksud dalam peraturan ini adalah:


a. Daerah adalah Kota Banda Aceh.
b. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.
c. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.
d. Pusat Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari jearingnya (puskesmas pembantu,bidan
desa) poskesdes.
e. Izin operasional Puskesmas adalah izin yang diberikan kepada puskesmas termasuk
jejaringnya untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
f. Izin operasional diberikan apabila Puskesmas telah memenuhi persyaratan meliputi :
Administrasi dan Manajemen Puskesmas, Standar Pelayanan Puskesmas, Sarana dan
Prasarana Puskesmas serta Sumber Daya Manusia.
g. Komite Medik Puskesmas adalah perangkat puskesmas yang menjamin tata kelola klinis
(Clinical Governance) yang baik di Puskesmas, dengan menjaga kualitas dan
profesionalitas Staf Medis, melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi
medis, dan penegakan etika dan disiplin profesi medis.
h. Peraturan Internal Puskesmas adalah produk hukum yang merupakan anggaran rumah
tangga Puskesmas yang ditetapkan oleh Puskesmas, yang mengatur tentang hubungan
antara Jabatan Struktural, Jabatan Fungsional Tertentu, Jabatan Fungsional Umum dan
Jabatan Non Kesehatan.
i. Kewenangan Klinis (Clinical Privilege) adalah Hak khusus seseorang staf medis untuk
melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu di dalam lingkungan puskesmas untuk
suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis (Clinical
Appointment).
j. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas tanggung jawab,
wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan
organisasi.
k. Jabatan Fungsional Tertentu adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta
bersifat mandiri dan kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.
l. Jabatan Fungsional Umum adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seseorang CPNS dan PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keterampilan tertentu dan untuk kenaikan
pangkatnya tidak disyaratkan dengan angka kredit.
m. Uraian tugas adalah suatu paparan tugas jabatan yang merupakan upaya pokok pemangku
jabatan dalam memproses bahan kerja menggunakan perangkat kerja menjadi hasil kerja
dalam kondisi tertentu.

BAB II
PERATURAN INTERNAL PUSKESMAS
Pasal 2
Nama, Tujuan, Visi, Misi, Filisofi dan Nilai – nilai Dasar
1. Nama Puskesmas ini adalah UPTD Puskesmas Banda Raya.
2. Peraturan Internal Puskesmas adalah aturan dasar yang mengatur tata cara hubungan dan
penyelenggaraan Puskesmas antara Jabatan Struktural, Jabatan Fungsional Tertentu, Jabatan
Fungsional Umum dan Jabatan Non Kesehatan.yang dtetapkan dengan Keputusan Kepala
Puskesmas.
3. Visi UPTD Puskemas Banda Raya adalah :
Terwujudnya pelayanan kesehatan dasar yang ramah, profesional untuk mencapai
masyarakat sehat mandiri di Kecamatan Banda Raya.
4. Misi UPTD Puskemas Banda Raya adalah:
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat.
b. Kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
c. Komitmen terhadap pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat.
d. Menciptakan suasana kerja yang harmonis dan saling berkoordinasi.

5. Tujuan
a. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada pelanggan/masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kualitas dan mempertahankan standar pelayanan Puskesmas
2. Memberikan jaminan kepada pelanggan/masyarakat bahwa pelayanan yang diberikan
oleh puskesmas telah sesuai standar
3. Terbinanya puskesmas dalam rangka memperbaiki sistem pelayanan, mutu dan kinerja
c. Motto adalah Cepat Pelayanan Tepat Penanganan.
d. Janji Layanan
Memberikan pelayanan yang optimal dilandasi keikhlasan hati.
6. Strategi
Untuk mewujudkan Visi UPTD Puskesmas Banda Raya, dan sesuai dengan Misi yang telah
ditetapkan, maka strategi yang akan dilakukan adalah memberikan pelayanan kesehatan
sesuai standar dan menjalin kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam pelayanan
dan pengembangan kesehatan masyarakat.
BAB III

PEMILIK

Pasal 3
Pemilik UPTD Puskesmas Banda Raya adalah Pemerintah Kota Banda Aceh.

Pasal 4
Pemerintah Kota Banda Aceh berdasarkan kewenangan yang dimilikinya, bertanggungjawab
terhadap kelangsungan hidup serta kemajuan dan perkembangan Puskesmas sesuai yang
diharapkan dan di inginkan masyarakat.
Pasal 5
Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh berwenang :
1. Menentukan kebijakan umum Puskesmas.
2. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Puskesmas.
3. Mengawasi dan mengevaluasi Kinerja Puskesmas.

Pasal 6
1. Pemerintah Kota Banda Aceh bertanggung jawab kepada rakyat melalaui Dewan Perwakilan
Rakyat daerah Kota Banda Aceh atas kelangsungan hidup,kelancaran dan perkembangan
puskesmas.
2. Pemerintah Kota Banda Aceh ikut bertanggung atas terjadinya kerugian akibat kelalaian atas
kesalahan dalam pengelolaan puskesmas.
3. Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh berkerwajiban untuk melakukan pembinaan dalam
peningkatan mutu pelayanan puskesmas.
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya berhak mendapatkan dukungan
dana, sarana, dan prasarana untuk memperkuat pelayanan seperti pengadaan Puskesmas
Pembantu, poskesdes, dan Bidan desa.

BAB IV
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
Pasal 7
1. Persyaratan administrasi dan manajemen puskesmas terdiri dari struktur organisasi dan Tata
Kelola.
2. Struktur Organisasi Puskesmas minimal terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas.
b. Unit Tata Usaha.
c. Unit pelaksanaan teknis fungsional Puskesmas.
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas.
3. Tata Kelola sebagaimana dimaksud di ayat satu meliputi tata kelola organisasi, standar
pelayanan, standar operasional prosedur (SOP), dan informasi manajemen pusksesmas.
4. Puskesmas membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktek kedokteran atau
kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya.
5. Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional Pelayanan Puskesmas.

Pasal 8
1. Dalam rangka peningkatan mutu Pelayanan Puskesmas, Puskesmas menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama.
2. Pelayanan Upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara
terintegrasi dan berkesinambungan.
3. Upaya pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi :
a. Upaya kesehatan masyarakat esensial
b. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
c. Upaya kesehatan perorangan
d. Penanggung jawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring pelayanan kesehatan
4. Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a meliputi :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan ibu, anak dan KB yang bersifat UKM
d. Pelayanan Gizi Masyarakat
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian penyakit
f. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
5. Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan
minimal kabupaten/kota bidang kesehatan.
6. Upaya kesehatan masyarakat Pengembangan sebagimana dimaksud pada ayat (3) huruf b
terdiri dari:
a. Pelayanan Kesehatan Jiwa
b. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. Pelayanan Kesehatan Olahraga
e. Pelayanan Kesehatan Lansia
7. Upaya kesehatan perorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c terdiri dari :
a. Pelayanan pemeriksaan umum
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana yang bersifat UKP
d. Pelayanan kesehatan gizi yang bersifat UKP
e. Pelayanan kefarmasian
f. Pelayanan gawat darurat
g. Pelayanan persalinan
h. Pelayanan kefarmasian
i. Pelayanan laboratorium
8. Penanggung jawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d terdiri dari :
a. Puskesmas pembantu
b. Bidan desa
c. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
Pasal 9
SUMBER DAYA MANUSIA
1. UPTD Puskesmas Banda Raya dipimpin oleh seorang kepala puskesmas secara teknis
fungsional dan taktis operasional bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota
Banda Aceh.
2. Persyaratan untuk Kepala Puskesmas harus seorang sarjana dibidang kesehatan yang
kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
3. Jabatan Kepala Puskesmas Setingkat dengan eselon III b.
4. Dalam hal tidak tersedianya tenaga kerja yang memenuhi syarat utuk menjabat eselon III,
ditunjuk pejabat sementara yang memiliki persyaratan kepala puskesmas sebagaimana
dimaksud ayat (2)
5. Pejabat sementara sebagaimana dimaksud ayat (4) memiliki kewenangan yang setara dengan
pejabat tetap.
6. Tersedianya tenaga medis, keperawatan yang purna waktu,tenaga kesehatan lainnya dan
tenaga kesehatan non kesehatan dipenuhi sesuai dengan jumlah, jenis dan kualifikasinya.
7. Sub bagian tata usaha dipimpi oleh seorang kepala tata usaha yang merupakan pejabat
Fungsional III/b, Dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab Kepada
Kepala Puskesmas.
8. Upaya Pelayanan Teknis pengobatan di pimpin oleh seorang dokter yang merupakan pejabat
fungsional, dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Puskesmas.
9. Upaya pelayanan teknis kesehatan lain dipimpin oleh tenaga kesehatan yang merupakan
pejabat fungsional tertentu, dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Puskesmas.
Pasal 10
Sumber Daya Manusia
1. Kepala Puskesmas mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan pelaksanaan,
mengkoordinasikan, membina dan mengevaluasi pelaksana tugas – tugas Puskesmas agar
efektif, efisien dan berkualitas sesuai tujuan Puskesmas.
2. Menguasai, memelihara dan mengelola sumber daya Puskesmas.
3. Mewakili puskesmas didalam dan luar pengadilan.
4. Melaksanakan kebijakan bidang pelayanan kesehatan dan pengembangan puskesmas
sebagaimana digariskan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh.
5. Menetapkan kebijakan operasional Puskesmas.
6. Menyusun Rencana Strategis dan Rencana Anggaran/Tahunan Puskesmas.
7. Membuat Uraian Tugas jabatan serta tata hubungan kerja sesuai struktur organisasi dan tata
kerja Puskesmas.
8. Menyiapkan Laporan Tahunan dan berkala.
9. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas dibantu Koordinator Upaya Kegiatan dan
Satuan Pengawas Internal.
10. Kepala Puskesmas mengangkat dan memberhentikan Ketua dan anggota satuan pengawas
internal dan koordinator Upaya Kesehatan dilingkungan Puskesmas.
11. Tugas pokok dan fungsi tanggung jawab para staf Puskesmas ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.

Pasal 11
Prosedur Kerja
1. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam puskesmas maupun dengan organisasi dalam
lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Koordinator upaya kesehatan dalam lngkungan
Puskesmas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-
masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahan.
3. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan koordinator upaya
kesehatan dari bawahannya, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan menyusun
laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
4. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Koordinator Upaya Kesehatan menyampaikan laporan
Kepada Kepala Puskesmas.
5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Koordinator Upaya Kesehatan dalam melaksanakan
tugasnya saling berkoordinasi dengan pejabat non struktural terkait, dan satuan kerja terkait
dengan lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.
6. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala seksi Upaya Pelayanan/Koordinator Pelayanan
wajib mengadakan evaluasi kinerja dan melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi.

Pasal 12
Lokakaryamini Puskesmas
1. Lokakaryamini Puskesmas merupakan pertemuan yang diselenggarakan secara rutin di
Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staf dipuskesmas, Puskesmas Pembantu dan Bidan
Desa serta dipimpin oleh Kepala Puskesmas, merupakan proses penggalangan kerjasama tim
puskemas dengan pendekatan sistem.
2. Lokakaryamini Puskesmas diselenggarakan sekurang – kurangnya 1 (satu) Bulan sekali.
3. Dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibicarakan hal – hal yang berhubungan
dengan Puskesmas sesuai tugas, kewenangan, dan kewajibannya.
4. Keputusan Lokakaryamini Puskesmas diambil berdasarkan musyawarah mufakat, bila tidak
tercapai kata mufakat maka diambil berdasarkan suara terbanyak.
5. Hasil Minilokakarya Puskesmas dituangkan dalam Rencana Usulan Kegaiatan (RUK)
Puskesmas.
6. Untuk setiap rapat harus dibuat notulen, dokumentasi dan daftar hadir.

Pasal 13
Tata Urutan Peraturan
1. Peraturan Internal Puskesmas ini selanjutnya akan menjadi pedoman semua peraturan dan
kebijakan Puskesmas yang dibuat dengan Keputusan Kepala Puskesmas.
2. Setiap satuan kerja/Bagian harus membuat standar prosedur operasional yang mengacu pada
peraturan internal Puskesmas.
3. Semua Kebijakan operasional, prosedur tetap administrasi dan manajemen Puskesmas tidak
boleh bertentangan dengan Peraturan Internal Puskesmas
Tata Urutan Peraturan yang berlaku sebagai berikut:
a. Peraturan Internal Puskesmas
b. Keputusan Kepala Puskesmas
c. Keputusan Koordinator Upaya Kegiatan dalam hirarki struktural, kepala kelompok Non
Struktural/Fungsional untuk hal-hal yang teknis operasional di bidangnya dan
dipertanggung jawabkan kepada atasan langsung

KEPALA UPTD PUSKESMAS


BANDA RAYA,

Suriatu Laila

Anda mungkin juga menyukai