Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan


yang bersifat menyeluruh,terpadu, merata, dapat terjangkau oleh masyarakat, dengan
peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat.

Fungsi Puskesmas :
1. Fungsi pokok
a.Fungsi penggerak pembangunan
b.Pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam PembangunanKesehatan
c. Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

2. Peran Puskesmas

Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil


dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam
penyelenggaraan kesehatan secara mandiri

3. Cara-cara (strategi ) yang ditempuh Puskesmas

a.Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka


menolong dirinya sendiri.

b.Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan sumber


daya secara efisien dan efektif.

c. Memberikan bantuan teknis

d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat

e. Kerjasama lintas sector

4. Program Pokok Puskesmas

Program Promosi Kesehatan

a. Penyuluhan kesehatan Masyarakat

b Pengembangan Desa Siaga

c. Program kesehatan survey perilaku hidup bersih dan masyarakat

1
Program Kesehatan Lingkungan

a. Penyehatan Air

b. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman

c. Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah

d. Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga

e. Pengawasan Sanitasi dan tempat tempat umum

f. Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida

e. Pengendalian Vektor

Program KIA / KB

a. ANC ( Antenatal Care )

b. PNC ( Post Natal Care )

c. Pemberian Tablet FE ( 90 Tablet selama kehamilan,mulai trimester kedua)

d. Pertolongan Persalinan

e. Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS )

f. Pelayanan Neonatus

g. Rujukan Bumil Resti Kemitraan Dukun Bersalin

h. Imunisasi Calon Pengantin ( TT Catin )

KB

a. Pelayanan KB Pasangan Usia Subur (PUS)

b. Penyuluhan KB

Program Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita (KMS)

b. Pelacakan BGM/ Gizi Buruk

c. Penyuluhan Gizi

d. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

e. Pemberian Kapsul Vitamin A 6 11 Bln : 1 Kapsul Biru di bulan Februari atau


Agustus, 12 59 bulan : 1 Kapsul Merah di bulan Februari dan Agustus

f. PMT ( Pemberian Makanan Tambahan )Penyuluhan dan pemulihan

g. ASI Eksklusif

h. Pembinaan Posyandu

2
Program P2M

a. Surveilans Epidemiologi ( Surveilans Terpadu Penyakit / STP )

b. Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, ISPA, Diare, IMS ( Infeksi Menular Seksual ), Rabies,
DBD,filariasis, Malaria, Imunisasi, UCI / Imunisasi Dasar Lengkap

c. KIPI ( Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi )

d. Jadwal Imunisasi

e. Efek Samping Imunisasi

Program Pengobatan

a. Rawat Jalan Poli Umum , Rawat Jalan Poli Gigi

b. Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan

c. Puskesmas Keliling (Pusling)

d. Laboratorium

5. Program penunjang

Program Penunjang ini biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan tambahan,sesuai


kemampuan sumber daya manusia dan material puskesmas dalammelakukan pelayanan.

1. Kesehatan Jiwa : Pendataan kasus, rujukan kasus

2. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia) : Pemeriksaan, penyuluhan

3. Kesehatan kerja: Sosialisasi,Inspeksi K3 ke Perusahaan,koordinasi

4. Kesehatan Gigi dan mulut : Pembinaan sekolah sehat

5.Upaya Kesehatan Mata: Penemuan kasus di masyarakat dan Puskesmas,Pelayanan


operasi katarak bekerja sama dengan PT ADARO

6. Satuan Penunjang

1) Puskesmas Pembantu

Pengertian puskesmas pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan yang sederhana


dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

3
2) Puskesmas Keliling

Pengertian puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang


dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan
komunikasiserta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmasdengan fungsi dan tugas
yaitu Memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil ,Melakukan penyelidikan
KLB,Transport rujukan pasien, Penyuluhan kesehatan .

3) Polindes

Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang
bidan yang bertempat di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.
Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :

a) Membina PSM

b) Memberikan pelayanan

c) Menerima rujukan dari masyarakat

B. Pengertian Penilaian Kinerja Puskemas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang


bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
tertentu. Untuk menunjang pelaksanaan fungsinya, puskesmas dilengkapi dengan
instrumen menejemen yang terdiri dari;
Perencanaanyang terdiri dari :

1. Perencanaan tingkat Puskesmas

2. Lokakarya Mini Puskesmas

3.Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat,
keuangan dan Tenaga .

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program


unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah,
perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam
pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi
setempat.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan,


mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan.Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.

4
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja / prestasi Puskesmas.

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagaiinstrumen supervise


diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas.

Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat
menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian
kinerjanya.Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat
melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga
urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara
lebih mendalam dan terfokus

C. Tujuan Dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten.
b. Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan
serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2). Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok puskesmas.
3). Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota
untuk tahun yang akan datang.

2. Manfaat
a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan
dengan target yang harus dicapai.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab
dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (out put dan
out come)

5
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi
suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.

D. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas

Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan


pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat.

6
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

A. Bahan Dan Pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam
pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil / masalah
sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja
Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan
R.I. tahun 2006

B. Teknis Pelaksanaan
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas
tahun 2015 ( Januari s.d Desember 2015) dengan variabel dan sub variabel yang
terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2015.

2. Pengolahan Data.
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) ,dengan
target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H/T x 100% .Cakupan variabel (V)
dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel (SV ) kemudian dibagi
dengan jumlah variabel ( n ) atauV (%) = SV .
n

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan.

Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

1. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil 91 %

2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 90 %

3. Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil 80 %

7
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
1) Manajemen Operasional Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat
kelompok :
1. Manajemen Operasional Puskesmas
2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai


sebagai berikut :

Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-
masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan
nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 8,4
Kurang : Nilai < 5

2) Manajemen alat dan obat


3) Manajemen keuangan
4) Manajemen ketenagaan

c. Penilaian mutu pelayanan

8
BAB III
HASIL KINERJA UPTD PUSKESMAS COT SEUMEUREUNG

A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan


1.Upaya Kesehatan Wajib

a. Tahun 2014

Hasil Cakupan
NO Komponen Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib (%) Tingkat Kinerja Keterangan
1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN 75,3 % Kurang Baik 91 %
Cukup 81-90
71,22 %
2 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN Kurang %

3 UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB 61,91 % Kurang Kurang 80%

4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 86,22 % Cukup


UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
55,57 %
5 PENYAKIT MENULAR Kurang

6 UPAYA PENGOBATAN 68,80 % Kurang

Rata-rata Kinerja 69,83 % Kurang

b. Tahun 2015
Hasil Cakupan Tingkat
NO Komponen Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib (%) kinerja Keterangan
1 Upaya Promosi Kesehatan 75,34 % Kurang Baik 91 %

2 Upaya kesehatan Lingkungan 71,22 % Kurang Cukup 81-90 %

3 Upaya kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB 61,91 % Kurang Kurang 80%

4 Upaya 86,22 % Cukup


Perbaikan Gizi masyarakat
Upaya
Pencegahan Dan pemberantasan 55,57 %
5 Kurang
Penyakit menular
6 Upaya 68,80 % Kurang
Pengobatan
Rata-rata Kinerja 69,80 % Kurang

9
2. Upaya Kesehatan Pengembangan

a. Tahun 2014

Hassil
Cakupan Tingkat
NO Komponen Kesehatan Pengembangan (%) Kinerja Keterangan
1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 100 % Baik Baik 91 %
Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan
100 %
2 Kebutaan Baik Cukup 81-90 %
Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan
%
3 Gangguan pendengaran 0% Kurang 80%
4 Kesehatan Jiwa 50 % Kurang
Pencegahan dan penanggulangan
5 53.57 % Kurang
penyakit gigi
6 Perawatan Kesehatan Masyarakat 50 % Kurang
Rata-rata Kinerja 70.71 % Kurang

b. Tahun 2015
Hasil
Komponen Kegiatan Upaya Cakupan Tingkat
NO Kesehatan Pengembangan (%) Kinerja Keterangan
1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 100 % Baik Baik 91 %
Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Cukup 81-90
75 %
2 Kebutaan Baik %
Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan
0%
3 Gangguan pendengaran Baik Kurang 80%
4 Kesehatan Jiwa 75 % Kurang
Pencegahan dan penanggulangan
5 58.57 % Cukup
penyakit gigi
6 Perawatan Kesehatan Masyarakat 50 % Baik
Rata-rata Kinerja 71.71 % Kurang

3. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPTD Cot Seumeureung


a. Tahun 2014

N Komponen Manajemen Cakupan Tingkat


O Puskesmas Kegiatan Kinerja Keterangan
1 Manajemen Operasional Puskesmas 9,1 Baik Baik 8,5
2 Manajement alat dan Obat 10 Baik Cukup 5,5 8,4
3 Management keuangan 10 Baik Kurang < 5,5
4 Manajemen ketenagaan 10 Baik
Rata-rata 9,8 Baik

Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Cot Seumeureung tahun 2014 adalah :
9,8(Kinerja Baik ).

10
b. Tahun 2015

Cakupan Tingkat
NO Komponen manajemen Puskesmas Kegiatan Kinerja Keterangan
1 Manajemen Operasional Puskesmas 8,7 Baik Baik 8,5
2 Manajement alat dan obat 10 Baik Cukup 5,5 8,4
3 Manajement keuangan 10 Baik Kurang < 5,5
4 Manajement ketenagaan 10 Baik
Rata-rata 9,67 Baik

Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Cot Seumeureung tahun 2014 adalah : 9,67
(Kinerja Baik ).

4. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Cot Seumeureung


a. Tahun 2014

No Jenis Kegiatan Nilai Tingkat


Kinerja
4
1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4)
Kurang
2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 10 Baik
3 Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi
10 Baik
4 Kepatuhan terhadap standar ANC 10 Baik
Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB
5
Paru 7 cukup
Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan
6
puskesmas 7 Cukup
Rata-rata nilai 8 Cukup

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Cot
Seumeureung tahun 2014 adalah 8 ( termasuk kinerja Kurang)

b. Tahun 2015

No Jenis Kegiatan Nilai Tingkat


Kinerja

1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4)


4 Kurang
2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 10 Baik
Penanganan komplikasi obstetri / resiko
3
tinggi 10 Baik
4 Kepatuhan terhadap standar ANC 10 Baik
Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB
5
Paru 7 Cukup
Tingkat Kepuasan pasien terhadap
6
pelayanan puskesmas 7 Cukup
Rata-rata nilai 8 Cukup

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Cot
Seumeureung tahun 2015 adalah 8 ( termasuk kinerja Cukup)

11
BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA

A. Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2015

Upaya kesehatan wajib tahun 2014 sebesar 69,83 % dan tahun 2015 sebesar
69.80 % tidak terjadi peningkatan . Kegiatan Kesehatan wajib yang bernilai kurang
adalah kesehatan lingkungan dikarenakan program Kesehatan lingkungan dibagi lima
tahun dan setiap pelaksanaan tergantung pada pendanaan yang ada dari dinas Kesehatan.

Upaya Kesehatan Pengembangan tahun 2014 70.71 % , tahun 2015 sebesar


71.71% ada kenaikan sebesar 1 persen, dan masih dalam kriteria kurang.

Hasil Kinerja Upaya Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPT Puskesmas


Tamiang layang tahun 2014 adalah 9,8 nilai baik. Untuuk tahun 2015 9.67 nilai baik.

Hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan tahun 2014 adalah 8, Sedangkan tahun
2015 juga 8 (tidak ada peningkatan) dengan kriteria Cukup.

Trend Pencapaian Kinerja UPT Puskemas Cot Seumeureung

Kegiatan Tahun 2014 Tahun 2015


Upaya Kesehatan Wajib 69.83 % 69.80% (Tetap)
Upaya kesehatan Pengembangan 70.71 % 71.71 % (Naik 1 %)
Management 9.8 9.67 (Turun 1% )
Mutu pelayanan Kesehatan 8 8 (Tetap)

B. Identifikasi Masalah Dan Alternatif

Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPTD Puskesmas Cot
Seumeureung tahun 2015 dapat dikategorikan perjenis kegiatan:

1. Kategori Kinerja Baik


Tidak ada program yang nilai kinerjanya bernilai baik

2. Kategori Kinerja Cukup

Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 86.22 %

12
3. Kategori Kinerja Kurang

Promosi Kesehatan

Kesehatan Lingkungan

P2M

Upaya Pengobatan

Upaya Kesehatan Pengembangan

Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup &
kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel & sub variabel :

1. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi

Dengan nilai 53.57 % disebabkan oleh : pembinaan dan bimbingan sikat gigi
massal pada SD/MI terealisasi 2 sekolah,Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu
terealisasi 1 posyandu dari target 20.

Permasalahan :

a. Jumlah SD/MI di UPT Puskesmas Tamiang Layang sekolah, sedangkan


petugas UKS juga bertugas di Poli Gigi Puskesmas.
b. Pendanaan untuk kegiatan UKS hanya sedikit, tidak dapat mencakup
seluruh SD/MI
c. Belum semua SD dilatih dokter kecil, sehingga belum dapat membimbing
teman-temannya untuk berPHBS
d. Karena dokter gigi ada kegiatan prajabatan selama dua bulan dan tidak ada
dokter pengganti, perawat gigi cuti melahirkan sehingga pasien memilih
berobat ke RS

Pemecahan :

- Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua kegiatan dapat terlaksana


- Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas
maupun di masyarakat.
- Mengadakan Pelatihan dokter kecil bagi SD/MI yang belum dilatih dokter
kecil

2. Kesehatan Lingkungan

Kegiatan kesehatan lingkungan kinerja nilainya 64.47 % karena pada


kenyataannya Jumlah Rt yang mengelola sampah dan limbah masih rendah (
Desa) disebabkan tidak disediakan tempat pembuangan sampah, kebiasaan yang
salah tentang mengelola sampah dan limbah,tidak ada SPAL .

13
Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga masih kurang
kendalanya masih banyak rumah yang belum memenuhi syarat kesehatan dan
sarana jamban belum memenuhi syarat kesehatan dikarenakan ketidaktahuan
tentang konstruksi jamban yang memenuhi syarat sedangkan untuk pengadaan
jamban sehat membutuhkan biaya yang besar.

Pemecahan :

a. Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua kegiatan dapat terlaksana


b. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun
di masyarakat.
c. Memperbanyak penyuluhan ke masyarakat (desa) terutama tentang cara
pengelolaan sampah yang benar, sosialisasi jamban yang memenuhi standar
kesehatan.

3. Promosi Kesehatan

Dengan nilai 75.34 % kegiatan yang belum dilaksanakan dengan


maksimal adalah penyuluhan PHBS di sekolah, yang baru terlaksana di 5 sekolah
dari 20 sekolah yang direncanakan .Kendalanya adalah karena keterbatasan dana
sehingga promosi PHBS di sekolah yang sudah banyak terlaksana di tahun 2014 ,
untuk tahun 2015 tidak dilakukan lagi untuk semua sekolah, begantian dengan
sosialisasi PHBS rumah tangga yang lebih banyak di tahun 2015 .

Pemecahan:

a. Agar dibuat usulan program yang lebih terencana dengan baik sehingga tidak
terjadi capaian program yang jauh di bawah target yang dibuat.

b. Perlunya koordinasi dengan lintas program dan dengan Dinas Pendidikan


untuk pelaksanaan penyuluhan PHBS di sekolah sehingga bisa dikerjakan
bersama-sama( mungkin bisa bersamaan dengan Program Penjaringan anak
sekolah, BIAS, ataupun Pembinaan UKS).

4. KIA/KB

Permasalahan:

1.Pelayanan rujukan ibu hamil resti /kompliksi hasilnya rendah disebabkan :


Bumil yang diperkirakan resti ternyatamelahirkan secara normal, keinginan
pasien untuk mendapatkan pelayanan yang lebih lengkap (ke dokter spesialis).

14
2.Pelayanan akseptor aktif MKET di Puskesmas rendah( 61 %) karena alat
kontrasepsi yang sedang kosong( suntik, IUD,dan implant), pasien KB di
fasilitas kesehatan( praktek bidan mandiri) yang lain.

Pemecahan :

a. Meningkatkn kompetensi bidan dengan mengikuti pelatihan (Diklat)


b. Edukasi kepada pasien resti/komplikasi lebih ditingkatkan
c. Kerjasama lintas sektor dengan ( PLKB) agar droping alat kontrasepsi terkait
lebih tertib (berkesinambungan ), kerjasama dengan praktek mandiri dan
klinik bersalin dalam pencatatan dan pelaporannya

5. Kesehatan Jiwa dengan nilai 50 %

Permasalahan :

Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya penemuan dini dan


rujukan kasus gangguan jiwa, penemuan dan penanganan kasus gangguan
perilaku , gangguan jiwa masalah napza dan lain lain dari rujukan kader dan
masyarakat belum dilaksanakan karena kurangnya pemahaman kader tentang
gangguan jiwa masih minim karena sosialisasi yang dilakukan petugas puskesmas
dan dinas sosial masih jarang dilakukan.

Pemecahan :

-Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih giat


melakukan penyuluhan tentang gangguan jiwa ke masyarakat.
- Petugas lebih meningkatkan kinerja dalam hal perencanaan, pelaksanaan , dan
evaluasi.
- Petugas melakukan kunjungan rumah dan memotivasi masyarakat agar segera
memeriksakan keluarganya bila ada yang menderita gangguan jiwa

6. Managemen Puskesmas

Untuk kinerja manajemen puskesmas, penilaian yang masih sedang adalah mini
lokakarya dengan lintas sektor(triwulan ) masih kurang (2-3 kali pertahun) karena
terkendala dana . Penyusunan RUK melalui analisis dan perumusan masalah
berdasarkan prioritas, menyusun RPK secara terperinci dan lengkap sudah
sebagian besar dilaksanakan karena kurangnya briefing atau bimbingan teknis
Dinas Kesehatan terhadap manajement dan pemegang program, tenaga kurang
memenuhi standar(tidak sesuai dengan kompetensi) sehingga pelaksanaan kurang
maksimal.

15
Pemecahan masalah :

Mengusulkan kepada Dinas Kesehatan agar menjalin komunikasi yang rutin kepada
Puskesmas serta melakukan bimbingan teknis kepada kepala puskesmas,
management dan pemegang program secara periodik agar pelaksanaan manajement
dan program di puskesmas berjalan baik dan capaian program serta kinerja bernilai
baik.

7. Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan

Drop out pelayanan ANC ( KI-K4) nilai 4 dikarenakan kemungkinan


bumil K I( bumil sudah dalam kehamilan usia 28 minggu)/ trimester 2 pada saat
kunjungan pertama sehingga cakupan K4 nya tidak tercapai.

Pemecahan masalah:
a. Meningkatkan penyuluhan dan edukasi kepada ibu hamil agar segara
memeriksakan kehamilannya sedini mungkin secara teratur minimal 4 kali selama
kehamilan
b. Menjalin kemitraan dengan dukun kampung agar dapat menyarankan kepada ibu
hamil untuk memeriksakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan.

16
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan nilai kinerja UPTD Puskesmas Cot Seumeureung masih


kurang, baik tahun 2014 maupun 2015 karena adanya berbagai kekurangan dari dalam
maupun kurangnya kerja sama dengan lintas program dan lintas sektor. Trend
penilaian tahun 2014 dan 2015 juga cenderung tetap atau belum ada peningkatan yang
signifikan sehingga perlu adanya perbaikan di segala lini.

Peran Dinas kesehatan sebagai induk dari pelayanan kesehatan juga diharapkan
dapat memberikan pembinaan dan bimbingan teknis yang berkesinambungan demi
terwujudnya pelayanan dan peningkatan capaian program Puskesmas yang baik untuk
terciptanya masyarakat dan lingkungan yang sehat.

Bagi Pemerintah Daerah perlu untuk lebih memberikan perhatian yang lebih dari
segi pendanaan agar pelayanan kesehatan baik promotif,kuratif maupun rehabititatif
terlaksana semaksimal mungkin.

17
18

Anda mungkin juga menyukai