Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas tersusunnya Pedoman
Instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Kesehatan Re
publik Indonesia Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.
Buku pedoman ini merupakan penyempurnaan dari buku pedoman yang telah ada sebelumn
ya. Proses penyempurnaan yang dilaksanakan meliputi penyesuaian dengan kebijakan yang baru, m
asukan narasumber yang melibatkan lintas program di Dinas Kesehatan Blora.
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten, yang merupa
kan ujung tombak penyelenggara pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya.
Dalam rangka mendukung penyelenggaraan Puskesmas perlu pengelolaan melalui pencapaian mana
jemen Puskesmas secara optimal.

Buku ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Puskesmas dalam evaluasi kinerja penyelen
ggaraan pelayanan dan kegiatannya, dan hasilnya juga dapat dipergunakan oleh Dinas Kesehatan K
abupaten, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Blora dalam menetapkan kebijakan dan menyusun pere
ncanaan tingkat Kabupaten. Mengingat buku ini disusun pada tingkat Kabupaten, dan masih terdapa
t program lokal spesifik yang tidak memungkinkan untuk dimasukkan karena ke-spesifikannya, dib
uka peluang untuk mengembangkannya dan menyesuaikannya pada tingkat Kabupaten.

Ucapan terima kasih kami sampaikan pada tim penyusun buku ini yang melibatkan hampir s
emua pemegang program di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Akhir kata, kami menyadari
masih banyak kekurangan yang ada di dalam buku ini, untuk itu saran dan masukan untuk menyem
purnakannya sangat diharapkan.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BLORA

EDI WIDAYAT, S.Pd, M.Kes, M.H

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan
masyarakat. Upaya kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatkan, Pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit
dan memulihkan kesehatan perseorangan.

Adapun prinsip penyelenggaraan puskesmas meliputi :


1. Paradigma Sehat
2. Pertanggungjawaban Wilayah
3. Kemandirian Masyarakat
4. Ketersediaan Akses Pelayanan Kesehatan
5. Teknologi tepat guna
6. Keterpaduan dan Kesinambungan

Dengan segala keterbatasan, peluang, kekuatan serta permasalahan yang ada, keberadaa
n puskesmas khususnya dalam upaya pelayanan kesehatan dasar lainnya dalam mensukseskan
pembangunan kesehatan mempunyai posisi sangat strategis. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Puskesmas memiliki Fungsi :
1. Penyelenggaraan UKM tingkat Pertama di wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP tingkat Pertama di wilayah kerjanya

Dalam menyelenggarakan fungsi UKM, Puskesmas berwenang untuk melaksanakan :


1. Perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan
pelayanan yang diperlukan.
2. Advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3. Komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentififikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor
lain terkait.
5. Pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat.
6. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
8. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan pelayanan
kesehatan.
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

Dalam menyelenggarakan fungsi UKP, Puskesmas berwenang untuk


menyelenggarakan :
1. Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.
2. Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif.
3. Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
4. Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas
dan pengunjung.
5. Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi.
6. Melaksanakan rekam medis.
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses pelayanan
kesehatan.
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
9. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan.

Manajemen Program/manajemen Pelayanan Kesehatan Puskesmas dilaksanakan


melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu :
1. Perencanaan (P1), adalah tahap menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang didasari fakta dan data.
2. Penggerakan Pelaksanaan (P2), adalah tahap melaksanakan hal-hal yang sudah tercantum
dalam RPK dan mendorong pencapaiannya melalui Lokakarya Mini (lokmin) secara
berkala.
3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) adalah tahap memantau perkembangan
pencapaian (yang juga dilakukan melalui lokmin berkala), melakukan koreksi
pelaksanaan kegiatan, dan menilai pencapaian kegiatan dengan melakukan Penilaian
Kinerja Puskesmas (PKP) yang mencakup penilaian kinerja Manajemen, UKM esensial,
UKM pengembangan, UKP dan Mutu Puskesmas. Penilaian kinerja ini dilakukan oleh
internal Puskesmas (self assesment)

B. Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas


Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/prest
asi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai istrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerja secara mandiri, yang dilanjutkan ke
mudian Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan verifikasi hasilnya.
Aspek penilaian yang akan dilihat adalah aspek capaian kegiatan pelayanan; aspek manajem
en pelayanan; aspek mutu pelayanan. Dari ketiga aspek penilaian tersebut dan setelah verifikasi
Dinas Kesehatan Kabupaten bersama Puskesmas dapat ditetapkan Puskesmas dalam kelompok
I; II; III sesuai dengan pencapaian kinerjanya
Dari hasil pengelompokan, Dinas Kesehatan Kabupaten dapat melakukan analisa, sehingga
diperoleh urutan pencapaian kinerja. Data capaian kinerja dapat dipergunakan sebagai bahan pe
mbinaan, dan menginventarisir permasalahan yang ada disetiap program yang dapat dilakukan r
encana tindak lanjut kegiatan tingkat Puskesmas, Kabupaten maupun Provinsi.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum :

Meningkatkan kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung penc
apaian tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

2. Tujuan Khu.sus :

a. Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas (hasil cakupan kegiatan, mutu


kegiatan, dan manajemen Puskesmas )
b. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan
datang.
c. Melakukan identifikasi dan analisis masalah, serta solusi masalah kesehatan di
wilayah kerjanya.
d. Menetapkan kegiatan untuk dilaksanakan pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya.
e. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan urutan kategori kelompok
penilaian.

D. Manfaat

1. Bagi Puskesmas

a. Mendapatkan gambaran kemampuan kinerja serta tingkat pencapaian/prestasi


Puskesmas.
b. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan Puskesmas berdasarkan
kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (output dan outcome) sebagai dasar
perencanaan.
c. Sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada penanggung jawab dan pelaksana
Program serta jaringan Puskesmas, serta melakukan koordinasi dengan lintas sektor,
sehingga pembinaan dan dukungan yang diberikan lebih terarah.

2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten

a. Mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasi Puskesmas di wilayah


kerjanya.
b. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan Puskesmas.
c. Mendapatkan gambaran kemampuan manajemen Puskesmas.
d. Sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada Puskesmas.

BAB II
INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS
A. Ruang Lingkup Kinerja Puskesmas
Secara garis besar lingkup penilaian kinerja Puskesmas tersebut dalam upaya
melaksanakan pencatatan kegiatan Puskesmas dan Jaringannya sebagai upaya penyelenggaraan
Sistim Informasi Puskesmas.

Penilaian Kinerja Puskesmas merupakan suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja/prestasi Puskesmas dengan cara menilai sendiri hasil kegiatan dan mutu pelayanan di
Puskesmas.

Ruang Lingkup Kinerja Puskesmas :

1. Persiapan Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas adalah pembentukan tim PKP dan
menetapkan di dalam Surat Keputusan Kepala Puskesmas
2. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas, meliputi penetapan target, pengumpulan dan
pengolahan data, penyajian data, analisa kinerja dan rencana tindak lanjut
3. Penghitungan Penilaian Kinerja Puskesmas, meliputi penilaian, tata cara penghitungan
dan interpretasi nilai PKP
4. Monitoring evaluasi dan pelaporan

Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku Pedoman Penilaian
Kinerja Puskesmas ini merupakan jenis kegiatan yang memungkinkan dilaksanakan di seluruh
Puskesmas (sebagai “Daftar Menu”). Sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan,
masingmasing Puskesmas akan menetapkan jenis kegiatan yang direncanakan untuk
dilaksanakan, dan kemudian hasilnya dinilai berdasarkan rencana yang telah disusun.
Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya di wilayah kerja Puskesmas, baik itu kegiatan
yang dilaksanakan di dalam maupun di luar gedung.
Komponen input sumberdaya dan lingkungan tidak termasuk dalam variabel penilaian,
akan tetapi kedua komponen tersebut dipergunaakan sebagai bahan pertimbangan dalam
proses penyusunan rencana dan penerapan besaran target Puskesmas. Selanjutnya dalam
melakukan analisa permasalahan/kesenjangan kegiatan Puskesmas, maka komponen input
sumberdaya dan lingkungan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan, baik dalam mencari
penyebab masalah maupun penetapan alternatif pemecahan masalah

B. Indikator Kinerja Puskesmas


Indikator kinerja Puskesmas ini merupakan acuan minimal yang diperlukan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga lebih bermutu, komprehensif
dan berkesinambungan.

Indikator kinerja Puskesmas, merupakan indikator yang terdiri dari indikator


Administrasi dan Manajemen, UKM esensial, UKM pengembangan, UKP serta Mutu.
Tabel. 2.1 Indikator Kinerja Puskesmas

No Indikator Kinerja Program

1 Administrasi dan  Manajemen Umum


Manajemen  Manajemen Peralatan dan Sarana Prasarana
 Manajemen Keuangan
 Manajemen Sumber Daya Manusia
 Manajemen Pelayanan Kefarmasian
2 UKM Esensial  Upaya Promosi Kesehatan
 Upaya Kesehatan Lingkungan
 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
 Upaya Pelayanan Gizi
 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak
Menular
3 UKM  Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Pengembangan  Pelayanan kesehatan Jiwa
 Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat Pedoman Penilaian Kinerja
Puskesmas
 Pelayanan Kesehatan Tradisional
 Pelayanan kesehatan olahraga
 Pelayanan Kesehatan Kerja
 Pelayanan kesehatan indera
 Pelayanan kesehatan lanjut usia
 Pelayanan kesehatan Mata
4 UKP  Pelayanan non rawat inap
 Pelayananan gawat darurat
 Pelayanan kefarmasian
 Pelayanan laboratorium
 Pelayanan rawat inap
5 Mutu  Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
 Survei kepuasan pasien
 Sasaran keselamatan pasien
 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas, Puskesmas harus melaksanakan


manajemen umum Puskesmas (Perencanaan, Penggerakan dan Pelaksanaan, Pengawasan,
Pengendalian dan Penilaian) secara efektif dan efisien. Siklus Manajemen Puskesmas yang
berkualitas merupakan rangkaian kegiatan rutin berkesinambungan, yang dilaksanakan dalam
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan secara bermutu, yang harus selalu dipantau secara
berkala dan teratur, diawasi dan dikendalikan sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat
diperbaiki dan ditingkatkan dalam satu siklus “Plan - Do - Check - Action (P-D-C-A)”. Siklus
Manajemen Puskesmas harus menyesuaikan dengan siklus manajemen di tingkat
Kabupaten/Kota.
Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan pembahasan PKP dan menetapkan indikator
PKP yang berlaku di Kabupaten. Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai
masing-masing Puskesmas sifatnya spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang bersangkutan
berdasarkan pembahasan bersama antara Dinas Kesehatan Kabupaten dengan Puskesmas pada
saat penyusunan rencana lima tahunan Puskesmas.

C. Tahapan Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas


1. Persiapan
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum menyusun Laporan Penilaian Kinerja
Puskesmas adalah pembentukan tim PKP dan menetapkan di dalam Surat Keputusan
Kepala Puskesmas
2. Penetapan Target
Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal atau persentase
yang akan dicapai Puskesmas. Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai
masing-masing Puskesmas sifatnya spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang
bersangkutan berdasarkan pembahasan bersama antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dengan Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatan Puskesmas.
Penetapan target Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan :
a. Besarnya masalah yang dihadapi Puskesmas N-4 tahun
b. Keberhasilan tahun lalu
c. Hambatan maupun permasalahan dalam penanganannya
d. Ketersediaan sumberdaya, termasuk pemetaan sumberdaya manusia serta sarana
prasarana
e. Lingkungan fisik (geografis, iklim, transport dll) dan non fisik (sosial budaya,
tingkat pendapatan ekonomi rakyat, pendidikan masyarakat, dll)
3. Pengumpulan Data
Sumber data yang dikumpulkan adalah :
a. Data Dasar
Data dasar wajib dibuat oleh setiap Puskesmas. Data dasar diperlukan untuk
mengetahui kemampuan wilayah dalam upaya kesehatan yang diselenggarakan
Puskesmas, terutama sebagai basis data dalam mengukur tingkat pencapaian kinerja
Puskesmas dan memahami situasi epidemiologi wilayah kerja Puskesmas
Data dasar meliputi:
a) Data Umum
1) Data Wilayah
2) Data kependudukan
3) Pendidikan
b) Data khusus:
1) Derajat Kesehatan
2) Ketenagaan
3) Sarana Kesehatan
4) Peran Serta Masyarakat
5) Kesehatan Lingkungan
b. Data kegiatan
Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan Puskesmas dan
Jaringan, yaitu Puskesmas Pembantu, Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes), Pondok
Bersalin Desa (Polindes) dan Puskesmas keliling di wilayah kerja Puskesmas pada
bulan Januari sampai dengan Desember. Penilaian Kinerja Puskesmas merupakan
rangkaian kegiatan dalam manajemen Puskesmas.
Data yang diperoleh dari data Administrasi dan Manajemen, data program
UKM Esensial, UKM Pengembangan, UKP dan Mutu Puskesmas.
4. Pengolahan Data
Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh Penanggung
Jawab Upaya beserta Pelaksana Program dan dilaporkan kepada kepala Puskesmas.
Kegiatan pengolahan data penilaian kinerja Puskesmas meliputi :
a. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang dikumpulkan
(cleaning and editing)
b. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan pencapaian
hasil kegiatan Puskesmas (calculating)
c. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi/grafik sarang laba-laba yang akan
menjadi suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (tabulating)
5. Penyajian Data Hasil PKP
Perhitungan hasil kegiatan diharapkan dapat memberikan gambaran kepada
masingmasing penanggung jawab dan pelaksana di Puskesmas tentang tingkat pencapaian
hasil dari jenis-jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan sebagai bahan
evaluasi/penilaian prestasi kerjanya yang diperhitungkan sendiri.
Untuk memudahkan melihat capaian hasil kinerja Puskesmas, maka cakupan
kegiatan UKM esensial, UKM Pengembangan, UKP, Manajemen dan Mutu Kinerja
Puskesmas disajikan dalam bentuk grafik sarang laba-laba yang disajikan secara
periodik tribulanan, semester dan tahunan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan
pemantauan dan identifikasi masalah sedini mungkin.
6. Analisa Kinerja dan Rencana Tindak Lanjut
Dari hasil analisis data kinerja, dilaksanakan perumusan masalah dari kesenjangan
antara target dan pencapaian. Dari masalah yang ada dicari akar penyebab masalah
tersebut. Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam mencari akar penyebab
masalah yaitu diagram tulang ikan/fish bone, pohon masalah, dan selanjutnya menyusun
pemecahan masalah sebagai rencana tindak lanjut dari akar penyebab masalah yang telah
diidentifikasi. Dalam menetapkan pemecahan masalah dapat melalui kesepakatan
berdasarkan brainstorming (curah pendapat). Hasil kesepakatan dipergunakan sebagai
bahan penyusunan rencana usulan kegiatan.

BAB III
PENGHITUNGAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Pelayanan kesehatan di Puskesmas perlu terus ditingkatkan sejalan dengan tuntutan


masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik, terutama upaya promotif dan preventif.
Penilaian Kinerja Puskesmas diperlukan untuk dapatnya kita memantau mutu pelayanan kesehatan
di Puskesmas.

A. Penilaian
1. Penilaian Administrasi dan Manajemen dinilai dengan skor 0, 4, 7, 10 sesuai dengan
kriteria yang tercantum dalam masing-masing kolom
2. Penilaian UKM esensial dan UKM pengembangan
3. Penilaian UKP
4. Penilaian Mutu

B. Tata Cara Penghitungan Data


1. Penghitungan Penilaian Kinerja Administrasi Manajemen
a. Skor masing-masing penilaian administrasi manajemen dijumlahkan dan di rata-rata.
b. Jumlahkan Skor Manajemen I-V bagi 5 sehingga didapatkan nilai rata- rata untuk
Kinerja Administrasi dan Manajemen
2. Penghitungan Penilaian Kinerja UKM esensial, UKM pengembangan, UKP dan Mutu
Puskesmas.
Berikut keterangan dan cara penghitungan Instrumen Penghitungan Kinerja UKM
Esensial dan UKM Pengembangan Puskesmas :
a. Kolom 1 : Nomor
b. Kolom 2 : Upaya pelayanan kesehatan/Program/Variabel/Sub Variabel Program
c. Kolom 3 : Target Tahun 2022 (dalam %) atau tahun berjalan
d. Kolom 4 : Satuan Sasaran adalah satuan kegiatan program seperti orang, ibu hamil,
bayi, balita dan lainnya sesuai dengan NSPK masing-masing program.
e. Kolom 5 : Total Sasaran adalah sasaran target keseluruhan ( 100%).Sasaran adalah
jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan
f. Kolom 6 : Target Sasaran adalah jumlah dari sasaran atau area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis,
jumlah sumber daya, target indikator kinerja dan pencapaian terdahulu, dengan
rumus: Target Sasaran (kolom 6) = Target tahun 2022 (kolom 3) dikali total sasaran
(kolom 5)
g. Kolom 7 : Pencapaian adalah hasil masing-masing kegiatan Puskesmas dalam satuan
sasaran selama kurun waktu tertentu.
h. Kolom 8 : Prosentase cakupan riil adalah cakupan yang sebenarnya, dibandingkan
dengan Total Sasaran, diperoleh dengan menghitung Pencapaian hasil kegiatan
(kolom 7) dibagi Total Sasaran (kolom 5) dikali 100%.
i. Prosentase Penilaian Kinerja Puskesmas (kolom 9 sd 11), Prosentase penilaian
kinerja Sub Variabel/Variabel/Program Puskesmas adalah :
 Penilaian terhadap ketercapaian Target Sasaran, dihitung dari pencapaian
kinerja Puskesmas (kolom 7) dibandingkan dengan Target Sasaran (kolom 6)
 Prosentase kinerja Puskesmas untuk indikator yang mempunyai nilai negatif
mengikuti range nilai kinerja yang sudah tercantum didalam tabel Indikator
Kinerja Puskesmas Tahun 2022.
j. Kolom 9 : Prosentase kinerja Sub Variabel adalah Pencapaian dalam satuan sasaran
(kolom 7) dibandingkan dengan Target Sasaran (kolom 6) dikali 100%.
k. Kolom 10 : Prosentase Kinerja Variabel adalah rata- rata prosentase kinerja Sub
Variabel (bila ada subvariabel), dihitung dari penjumlahan prosentase kinerja Sub
Variabel (kolom 9) dibagi sejumlah Sub Variabel Apabila tidak mempunyai
subvariabel, maka kinerja langsung dituliskan dalam kolom variabel
l. Kolom 11 : Prosentase kinerja program adalah hasil kinerja program UKM esensial,
UKM pengembangan, UKP dan Mutu Puskesmas, didapat dari hasil penjumlahan
kinerja variabel Puskesmas (kolom 10) dibagi sejumlah variable
m. Kolom 12 : Ketercapaian target: Tercapai atau tidak tercapai, yang dimaksud adalah
analisa tercapainya cakupan riil dibandingkan dengan target tahun N.
n. Kolom 13 : Analisa akar penyebab masalah
o. Kolom 14 : Rencana Tindak Lanjut

C. Interpretasi Nilai PKP


Penilaian kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat kelompok
Puskesmas, yaitu :
1. Rata- rata nilai UKM Esensial, UKM Pengembangan, UKP dan Mutu
a. Baik bila tingkat pencapaian hasil : ≥ 91 %
b. Cukup bila tingkat pencapaian hasil : 81 - 90 %
c. Kurang bila tingkat pencapaian hasil : ≤ 80 %.
2. Manajemen Puskesmas
a. Baik, bila nilai rata-rata : ≥ 8.5
b. Cukup, bila nilai rata-rata : 5,5 - 8,4
c. Kurang, bila nilai rata-rata : ≤ 5,4
3. Tiga kelompok tingkat kinerja Puskesmas:
a. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
b. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
c. Kelompok III: Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang
BAB IV
MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

Monitoring evaluasi Penilaian Kinerja Puskesmas adalah proses pemantauan dan


penilaian kemajuan keberhasilan dalam mengelola Puskesmas. Proses monitoring dan
evaluasi ini ditujukan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas serta
untuk menilai perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai menuju visi, misi, tata nilai
dan tujuan yang ingin dicapai.
Setiap bulan Koordinator program melakukan evaluasi pelayanan, melaporkan dan
membandingkan kinerja program dengan target yang ingin dicapai, melakukan analisa dan
membuat rencana tindak lanjut sehingga perbaikan dapat segera dilakukan..
Penanggung jawab program melakukan monitoring tindak lanjut rencana kegiatan
yang merupakan kelanjutan dari capaian kinerja yang tidak terpenuhi, dilakukan dengan
kejelasan 5W1H (What, Who, When, Where, Why).Secara berkala, setiap 3 (tiga) bulan
Puskesmas melakukan Evaluasi Kinerja Tribulan I/II/III/IV dengan data kumulatif dan
melaporkan capaian kinerjanya serta hasil evaluasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten.
Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan evaluasi kinerja Puskesmas minimal 1 (satu)
kali setahun dan melaporkan hasil evaluasi kinerja Puskesmas ke Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah.
Verifikasi data kinerja Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota merupakan
salah satu bentuk pengawasan dan pembinaan Puskesmas. Pada awal tahun (n+1) dilakukan
verifikasi kinerja Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten untuk memperoleh informasi
tentang kebenaran data, evaluasi, permasalahan kinerja Puskesmas dan pembinaan program
yang ada di Puskesmas. Contoh lembar verifikasi data penilaian kinerja puskesmas terlampir
(lampiran 12). Pada akhir tahun kepala Puskesmas melaporkan capaian kinerja Puskesmas
dalam laporan tahunan ke Dinas Kesehatan Kabupaten.

Laporan Tahunan, disusun dengan daftar isi sebagai berikut:


Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Visi, Misi, Moto dan Janji layanan
1.3 Tujuan dan Sasaran Strategis
Bab II : Gambaran Umum Puskesmas
2.1 Keadaan Geografis
2.2 Kependudukan jumlah penduduk, piramida penduduk
2.3 Jumlah Pemberdayaan Masyarakat
2.4 Jumlah Jaringan Puskesmas dan Jejaring
2.5 Situasi Upaya/Pelayanan Kesehatan : upaya kesehatan (pelayanan kesehatan,
akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat, keadaan
lingkungan): UKM Esensial, UKM Pengembangan, UKP dan Mutu
2.6 Persyaratan Pelayanan
2.7 Struktur Organisasi
Bab III : Gambaran Sarana, Prasarana dan Ketenagaan Puskesmas
3.1 Gambaran Kondisi Sarana dan Prasarana
3.2 Gambaran Kondisi Peralatan
3.3 Analisa Sarana dan Peralatan
3.4 Penjelasan Gambaran Ketenagaan
3.5 Analisa Ketenagaan
3.6 Kebutuhan Tenaga Tahun DZSD(n) dan Rencana Pemenuhan Kebutuhan
3.7 Gambaran Pelatihan-pelatihan Tenaga Medis, Paramedis dan Non Medis
Bab IV : Pelayanan Non Rawat Inap
4.1 Kunjungan Non Rawat Inap
4.2 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Cara Pembayaran
4.3 Sepuluh Besar Penyakit Non Rawat Inap
Bab V : Pelayanan Rawat Inap (Jika ada pelayanan Rawat Inap)
5.1 Kegiatan Rawat Inap
5.2 Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara Pembayaran Pasien
Bab VI : Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas
6.1 Penilaian Kinerja Administrasi Manajemen
6.2 Penilaian Kinerja UKM Esensial
6.3 Penilaian Kinerja UKM Pengembangan
6.4 Penilaian Kinerja UKP
6.5 Penilaian Kinerja Mutu
Bab VII : PENUTUP

BAB V
PENUTUP

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan menilai kinerja Puskesmas, baik


Puskesmas non rawat inap maupun Puskesmas rawat inap dimaksudkan agar pelayanan
kesehatan dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara optimal melalui pelayanan kesehatan yang terukur dan berkualitas.
Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas menjadi acuan Kabupaten dalam
mengembangkan kebijakan operasional sesuai dengan kondisi dan situasi daerah. Buku ini
bermanfaat dan dapat membantu Dinas Kesehatan Kabupaten dalam melaksanakan
pembinaan dan pengawasan secara rutin terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
Penyusunan buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini telah diusahakan
dengan sebaik baiknya dengan melibatkan beberapa unsur terkait, namun demikian mungkin
masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan buku ini. Saran perbaikan dan
penyempurnaan Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini kami harapkan dari
berbagai pihak yang terkait atau tertarik dengan pelayanan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standart Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar pada Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Puskesmas
6. Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2021 Tentang Standar Pelayanan Minimal pada Badan
Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Tehnis Daerah Pusat kesehatan Masyarakat Kabupaten
Blora
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Reproduksi
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 Tahun
2010 tentang Penyakit Menular yang dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan Kesehatan Seksual

Anda mungkin juga menyukai