Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan
segenap karunia dan pertolonganNya sehingga Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas
tahun 2023 dapat terselesaikan.

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini disusun sebagai acuan bagi seluruh
stakeholder terkait dalam pelaksanaan penilaian kinerja puskesmas sehingga
penyelenggaraan kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya secara
efektif, efisien dan akuntabel.

Pada Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2023 telah dilakukan


beberapa penyesuaian terhadap ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Menteri
Kesehatan no 43 tahun 2019 tentang Puskesmas dan berbagai perkembangan
kebijakan dan target program yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Hal ini bertepatan dengan adanya perubahan rencana strategis (Renstra) Kementerian
Kesehatan RI yang berakibat pada adanya perubahan indikator dan target capaian
program.

Demikian, semoga Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini, bermanfaat bagi


seluruh stakeholder terkait Penilaian Kinerja Puskesmas pada khususnya dan
masyarakat Jawa Timur pada umumnya sehingga pembangunan kesehatan dan upaya
pelayanan kesehatan baik berupa Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) dapat diselenggarakan sesuai standar dan kualitas yang
diharapkan.

Surabaya, Maret 2023

KEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI JAWA TIMUR

Dr. ERWIN ASTHA TRIYONO,dr.Sp.PD.K-PTI


Pembina Tk.I
NIP. 19690420 200501 1 009
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya dan merupakan Unit Pelaksana Teknis
pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Dalam penyelenggaraan fungsi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM),
Puskesmas berwenang untuk :
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat
yang bekerjasama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat;
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumberdaya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya dan spiritual;
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat
kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit;
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya.
Fungsi tersebut dapat dijalankan melalui pengoordinasian sumber daya
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.Dalam penyelenggaraan fungsi
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Puskesmas berwenang untuk :

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,


berkesinambungan, bermutu dan holistik yang mengintegrasikan
faktor biologis, psikologi, sosial dan budaya dengan membina
hubungan dokter – pasien yang erat dan setara;
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga dan berorientasi pada kelompok dan
masyarakat;
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan
lingkungan kerja;
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerjasama inter dan antar profesi;
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi mutu dan akses
pelayanan kesehatan;
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai indikasi medis dan system
rujukan; dan
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan fasilitas Pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Di samping itu Puskesmas juga berfungsi sebagai:

a. Pembina Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di wilayah


kerjanya
b. Wahana pendidikan bidang kesehatan, wahana program internsip
dan/atau sebagai jejaring rumah sakit pendidikan

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana telah disebutkan di atas


Puskesmas menerapkan tahapan manajemen sebagaimana tercantum
dalam Permenkes no. 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas.
Manajemen Puskesmas dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahapan, yang
meliputi :

1. Perencanaan (P1) yaitu tahap menyusun Rencana Usulan Kegiatan


(RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang didasari fakta
dan data (evidence base).
2. Penggerakan Pelaksanaan (P2) yaitu tahap melaksanakan segala
sesuatu yang telah tercantum dalam RPK dan mendorong
pencapaiannya dengan menggerakan semua sumber daya yang ada
melalui Lokakarya Mini baik bulanan maupun tribulanan secara berkala
dan terencana.
3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) yaitu tahap memantau
perkembangan pencapaian (yang juga dilakukan melalui Lokakarya
Mini secara berkala), melakukan koreksi pelaksanaan kegiatan dan
menilai pencapaian kegiatan dengan melakukan Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP) yang mencakup penilaian kinerja manajemen, UKM
Esensial, UKM pengembangan, UKP dan mutu Puskesmas. Penilaian
kinerja ini dilakukan oleh internal Puskesmas ( self assessment) dan
dilakukan verifikasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Meningkatkan kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.

1.2.2 Tujuan Khusus :


1. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan urutan kategori
kelompok penilaian.
2. Melakukan identifikasi dan analisis masalah, serta solusi masalah
kesehatan di wilayah kerjanya
3. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun
yang akan datang
4. Menetapkan kegiatan untuk dilaksanakan pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritas permasalahan

1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Puskesmas :
1. Mendapatkan gambaran kemampuan kinerja serta tingkat pencapaian
prestasi Puskesmas
2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan pelayanan
Kesehatan oleh Puskesmas berdasarkan kesenjangan pencapaian
kinerja Puskesmas (output dan outcome) sebagai dasar perencanaan.
3. Sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada penanggung
jawab, koordinator dan pelaksana Program termasuk di dalamnya
jaringan Puskesmas serta
4. Sebagai dasar dalam melakukan pembinaan dan koordinasi bersama
dengan jejaring dalam menyelesaikan permasalahan Kesehatan yang
ada di wilayah kerja Puskesmas
5. Sebagai dasar dalam melakukan koordinasi dengan lintas sektor agar
dukungan yang diberikan oleh lintas sektor dalam penyelesaian
masalah kesehatan lebih terarah.

1.3.2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


1. Mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasi puskesmas di
wilayah kerjanya
2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan
Puskesmas
3. Mendapatkan gambaran kemampuan Puskesmas dalam mengelola
upaya pelayanan kesehatan berdasarkan siklus manajemen Puskesmas
4. Sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada Puskesmas untuk
melaksanakan perbaikan mutu pelayanan Kesehatan secara
berkelanjutan

1.3.3. Bagi Dinas Kesehatan Provinsi


1. Mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasi puskesmas di
kabupaten/kota yang ada di wilayah kerjanya
2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan
Puskesmas di kabupaten/kota yang ada di wilayah kerjanya
3. Mendapatkan gambaran kemampuan manajemen Kabupaten/kota
dalam mengembangkan dan membina Puskesmas di wilayah kerjanya
4. Sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dalam pembinaan Puskesmas

1.4. Ruang Lingkup


Ruang lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas, meliputi :
1.4.1. Indikator dan Penilaian Kinerja
1.4.2. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas meliputi penetapan target,
pengumpulan dan pengolahan data, penyajian data, analisa kinerja dan
rencana tindak lanjut
1.4.3. Penghitungan Penilaian Kinerja Puskesmas meliputi penilaian, tata cara
penghitungan dan interpretasi nilai PKP
1.4.4. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku Pedoman
Penilaian kinerja Puskesmas ini merupakan jenis kegiatan yang memungkinkan
dilaksanakan di seluruh Puskesmas. Puskesmas dapat menambahkan jenis
kegiatan yang dibutuhkan dan menyesuaikan untuk kegiatan-kegiatan yang
tidak ditemukan di lapangan.
Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas, baik di dalam maupun luar gedung.
Hasil perhitungan kegiatan tersebut, menggambarkan capaian kinerja
yang telah dilakukan Puskesmas selama kurun waktu tertentu (bulanan,
tribulanan, semester maupun tahunan). Selanjutnya perlu dilakukan analisa
terhadap permasalahan/kesenjangan dari kegiatan yang telah dilakukan
Puskesmas. Dalam melakukan analisa ini maka komponen input sumber daya
dan lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan, baik dalam
mencari penyebab masalah maupun penetapan alternatif pemecahannya.
BAB II
INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas merupakan suatu upaya memberikan penilaian


terhadap hasil kerja/prestasi dengan cara menilai sendiri hasil kegiatan dan mutu
pelayanan di Puskesmas. Penilaian dilakukan terhadap indikator kinerja yang
sebelumnya telah ditetapkan.

Indikator kinerja Puskesmas merupakan acuan minimal yang diperlukan dalam


melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga lebih bermutu,
komprehensif dan berkesinambungan.

Indikator kinerja Puskesmas merupakan indikator yang terdiri dari indikator


administrasi manajemen (admen), UKM Esensial, UKM Pengembangan, UKP dan Mutu.

Tabel 1. Indikator Kinerja Puskesmas

NO INDIKATOR PROGRAM

1 2 3

1 Administrasi dan Manajemen 1. Manajemen Umum


2. Manajemen Peralatan, Sarana dan Prasarana
3. Manajemen Keuangan
4. Manajemen Sumber Daya Manusia
5. Manajemen Pelayanan Kefarmasian

2 UKM Esensial dan Perkesmas 1. Upaya Promosi Kesehatan


2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak,
Lansia dan Keluarga Berencana
4. Upaya Pelayanan Gizi
5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular dan Tidak Menular
6. Perkesmas

3 UKM Pengembangan 1. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat


2. Penyalahgunaan Napza
3. Pelayanan Kesehatan Matra
4. Pelayanan Kesehatan Tradisional
5. Pelayanan Kesehatan Olahraga
6. Pelayanan Kesehatan Kerja
7. Pelayanan Kefarmasian

4 UKP 1. Pelayanan Non Rawat Inap


2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Pelayanan Kefarmasian
4. Pelayanan Laboratorium
5. Pelayanan Rawat Inap

5 Mutu 1. Indeks Nasional Mutu (INM)


2. Sasaran Keselamatan Pasien
3. Pelaporan Insiden

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas, Puskesmas menyelenggarakan


manajemen umum Puskesmas yang meliputi Perencanaan, Penggerakan dan
Pelaksanaan, Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian secara efektif dan efisien. Siklus
Manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian kegiatan rutin
berkesinambungan, yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan berbagai upaya
kesehatan secara bermutu, yang harus selalu dipantau secara berkala dan teratur,
diawasi dan dikendalikan sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat diperbaiki dan
ditingkatkan dalam satu siklus “Plan – Do – Cek – Action (P-D-C-A)”. Siklus Majanemen
Puskesmas harus menyesuaikan dengan siklus manajemen di tingkat Kabupaten/Kota
terutama terkait dengan siklus penyusunan perencanaan dan penganggaran.

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat melakukan pembahasan PKP dan


menetapkan indikator PKP yang berlaku di Kabupaten/Kota masing-masing dengan
tetap menjadikan Penilaian Kinerja Puskesmas Provinsi sebagai acuan. Penetapan
besaran target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing Puskesmas sifatnya
spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang bersangkutan berdasarkan pembahasan
bersama antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan Puskesmas pada saat
penyusunan rencana lima tahunan Puskesmas dengan tetap memperhatikan target
capaian yang ditetapkan Provinsi maupun Pusat.

BAB III
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah penilaian yang dilakukan oleh tenaga


Puskesmas sebagai instrumen mawas diri untuk mengukur tingkat capaian kinerja
Puskesmas. Penilaian Kinerja Puskesmas dilakukan melalui tahapan :

1. Penetapan target
2. Pengumpulan data
3. Pengolahan data meliputi pengisian dan penghitungan capaian hasil PKP
4. Penyajian Data Hasil PKP secara berkala 3 (tiga) bulanan, 6 (enam) bulanan
dan tahunan dalam bentuk grafik sarang laba-laba
5. Analisis hasil kinerja dan rencana tindak lanjut
6. Indikator kinerja Puskesmas merupakan indikator yang terdiri dari indikator
administrasi manajemen (admen), UKM esensial dan Perkesmas, UKM
Pengembangan, UKP dan Mutu.

3.1 Penetapan Target

Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal atau
persentase yang akan dicapai Puskesmas. Penetapan besar target setiap kegiatan
yang akan dicapai masing-masing Puskesmas sifatnya spesifik dan berlaku untuk
Puskesmas yang bersangkutan berdasarkan pembahasan bersama antara Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota dengan Puskesmas pada saat penyusunan rencana
kegiatan Puskesmas. Penetapan target Puskesmas dilakukan dengan
mempertimbangkan :

1. Besarnya masalah yang dihadapi Puskesmas N-4 tahun


2. Keberhasilan tahun lalu
3. Hambatan maupun permasalahan dalam penanganannya
4. Ketersediaan sumberdaya, termasuk pemetaan sumberdaya manusia serta
sarana prasarana
5. Lingkungan fisik (geografis, iklim, transport dll) dan non fisik (sosial budaya,
tingkat pendapatan ekonomi rakyat, pendidikan masyarakat, dll)

Hanya saja pada faktanya penetapan target dan tuntutan pencapaian target
juga harus memperhatikan aspek kebijakan yang ditetapkan oleh pusat, provinsi
maupun kabupaten/kota.

3.2 Pelaksanaan Kegiatan


Setelah ditetapkannya target maka langkah berikutnya adalah melakukan upaya
pelayanan Kesehatan baik upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) sesuai dengan perencanaan program/kegiatan.
Dalam pelaksanaan program/kegiatan petugas Puskesmas diharapkan
memperhatikan aspek pencatatan, pelaporan dan dokumentasi dalam rangka
untuk pemantauan dan evaluasi program/kegiatan.

3.3 Pengumpulan Data

Sumber data yang dikumpulkan mencakup :

1. Data Dasar
Data dasar wajib dibuat oleh setiap Puskesmas. Data dasar diperlukan
untuk mengetahui kemampuan wilayah dalam upaya kesehatan yang
diselenggarakan Puskesmas, terutama sebagai basis data dalam mengukur
tingkat pencapaian kinerja Puskesmas dan memahami situasi epidemiologi
wilayah kerja Puskesmas

Data dasar meliputi :


a. Data Umum
1) Data Wilayah
2) Data Kependudukan
3) Pendidikan
b. Data Khusus
1) Derajat Kesehatan
2) Ketenagaan
3) Sarana Kesehatan
4) Peran Serta Masyarakat
5) Kesehatan Lingkungan

2. Data Kegiatan
Hasil Kegiatan yang diperhitungkan dalam Penilaian Kinerja
Puskesmas adalah hasil kegiatan Puskesmas dan Jaringannya mencakup
Puskesmas Pembantu (Pustu), Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes), Pondok
Bersalin Desa (Polindes) dan Puskesmas Keliling (Puskel) yang berada di
wilayah kerja Puskesmas selama periode satu tahun dari bulan Januari
sampai dengan Desember pada tahun berjalan.
Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupakan rangkaian kegiatan yang
harus dilakukan Puskesmas sebagai satu rangkaian kegiatan dalam
manajemen Puskesmas.
Data dapat diperoleh dari capaian upaya Administrasi dan Manajemen,
data pelaksanaan pelayanan program UKM Esensial dan Perkemas, UKM
Pengembangan, UKP serta data kegiatan Mutu Puskesmas.

3.4 Pengolahan Data

Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh Penanggung


Jawab Upaya beserta koordinator pelayanan dan Pelaksana Program dan
hasilnya dilaporkan kepada kepala Puskesmas. Hasil pengolahan data tersebut
berupa informasi yang dapat dijadikan dasar oleh Kepala Puskesmas untuk
membuat keputusan maupun kebijakan.

Kegiatan pengolahan data penilaian kinerja Puskesmas meliputi :

1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang dikumpulkan


(cleaning and editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan
pencapaian hasil kegiatan Puskesmas (calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi/grafik sarang laba-laba yang
akan menjadi suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan
(tabulating).

3.5 Penyajian Data Hasil PKP

Perhitungan hasil kegiatan diharapkan dapat memberikan gambaran kepada


masing-masing penanggungjawab, koordinator pelayanan dan pelaksana di
Puskesmas tentang tingkat pencapaian hasil dari jenis-jenis kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya dan sebagai bahan evaluasi / penilaian prestasi
kerjanya yang diperhitungkan sendiri.

Untuk memudahkan melihat capaian hasil kinerja Puskesmas, maka cakupan


kegiatan Manajemen, UKM Esensial dan Perkemas, UKM Pengembangan, UKP,
dan Mutu. Kinerja Puskesmas dapat disajikan dalam bentuk grafik sarang laba-
laba yang dilakukan secara periodik tribulanan, semester dan tahunan, sehingga
dapat digunakan sebagai bahan pemantauan dan identifikasi masalah sedini
mungkin.
3.6 Analisis Hasil Kinerja dan Rencana Tindak Lanjut

Dari hasil analisis data kinerja, dapat disusun perumusan masalah berdasarkan
kesenjangan antara target dan pencapaian. Kemudian disusun urutan prioritas
masalah berdasarkan hasil Analisa USG untuk mengetahui urgensitas,
seriousness dan growth atau kemungkinan perkembangan masalah apabila tidak
segera diselesaikan. Setelah ditetapkan prioritas masalah maka dilakukan upaya
mencari akar penyebab masalah yang dapat pula digali dari Masyarakat dan
lintas sektor. Terdapat banyak metode yang dapat dipergunakan untuk mencari
akar penyebab masalah diantaranya adalah fishbone (tulang ikan) atau dapat
juga menggunakan pohon masalah, kemudian disusun alternatif pemecahan
masalah sebagai rencana tindak lanjut dari akar penyebab masalah yang telah
diidentifikasi.

Dalam menetapkan pemecahan masalah dapat melalui kesepakatan berdasarkan


brainstorming (curah pendapat) yang dapat melibatkan lintas program maupun
lintas sektor dan jejaring. Hasil kesepakatan dipergunakan sebagai bahan
penyusunan rencana usulan kegiatan.
BAB IV
PENGHITUNGAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Pelayanan Kesehatan di Puskesmas perlu terus ditingkatkan sejalan dengan


tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik, terutama upaya
promotif dan preventif. Penilaian Kinerja Puskesmas diperlukan agar kita dapat
memantau mutu pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas.

4.1 Penilaian
1. Penilaian administrasi dan manajemen dinilai dengan skor 0, 4, 7 dan 10
sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam masing-masing kolom
2. Penilaian UKM esensial dan Perkesmas
3. Penilaian UKM pengembangan
4. Penilaian UKP
5. Penilaian Mutu

5.2 Tata Cara Penghitungan Data


1. Penghitungan Penilaian Kinerja Administrasi Manajemen
a. Skor masing-masing variable penilaian administrasi manajemen diperoleh
dengan melihat sejauhmana pencapaian memenuhi gambaran yang
terdapat di masing masing skala penilaian. Dengan skala penilaian 0, 4, 7
dan 10.
b. Jumlahkan skor administrasi dan manajemen I – V dibagi 5 sehingga
didapatkan nilai rata-rata untuk kinerja Administrasi dan Manajemen

2. Penghitungan Penilaian Kinerja UKM esensial dan Perkesmas, UKM


pengembangan, UKP dan Mutu.

Berikut keterangan dan cara penghitungan instrumen penilaian kinerja UKM


Esensial dan UKM Pengembangan
a. Kolom 1 : Nomor
b. Kolom 2 : Upaya pelayanan kesehatan/program/variabel/Subvariabel
Program
c. Kolom 3 : Target tahun 2023 (dalam %) atau tahun berjalan
d. Kolom 4 : Satuan sasaran adalah satuan kegiatan program seperti
orang, ibu hamil, bayi, balita dan lainnya sesuai dengan
NSPK masing-masing program
e. Kolom 5 : Total sasaran adalah sasaran target keseluruhan (100%).
Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja
yang akan dicakup dalam kegiatan
f. Kolom 6 : Target sasaran adalah jumlah dari sasaran atau area yang
akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas, dihitung
berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis, jumlah
sumber daya, target indikator kinerja dan pencapaian
terdahulu dengan rumus : Target sasaran (Kolom 6) =
Target Tahun 2023 (kolom 3) dikali total sasaran (kolom 5)
g. Kolom 7 : Pencapaian adalah hasil masing-masing kegiatan Puskesmas
dalam satuan sasaran selama kurun waktu tertentu
h. Kolom 8 : Persentase cakupan riil adalah cakupan yang sebenarnya,
dibandingkan dengan Total sasaran, diperoleh dengan
menghitung pencapaian hasil kegiatan (kolom 7) dibagi
total sasaran (kolom 5) dikali 100%
i. Persentase Penilaian Kinerja Puskesmas (kolom 9 s/d 11), persentase
penilaian kinerja Sub Variabel/Variabel/Program Puskesmas adalah :
Penilaian terhadap ketercapaian Target Sasaran, dihitung dari pencapaian
kinerja Puskesmas (kolom 7) dibandingkan dengan Target sasaran (kolom
6)
Persentase Kinerja Puskesmas untuk indikator yang mempunyai nilai
negatif mengikuti range nilai kinerja yang sudah tercantum di dalam tabel
Indikator Kinerja Puskesmas Tahun 2023
j. Kolom 9 : Persentase kinerja Sub Variabel adalah Pencapaian dalam
satuan sasaran (kolom 7) dibandingkan dengan target
sasaran (kolom 6) dikali 100%
k. Kolom 10 : Persentase Kinerja Variabel adalah rata-rata persentase
kinerja Sub Variabel (bila ada Sub Variabel), dihitung dari
penjumlahan persentase kinerja Sub Variabel (kolom 9)
dibagi sejumlah Sub Variabel. Apabila tidak mempunyai
Sub Variabel, maka kinerja langsung dituliskan dalam
kolom variabel
l. Kolom 11 : Persentase kinerja program adalah hasil kinerja program
UKM esensial dan Perkesmas, UKM pengembangan, UKP
dan mutu puskesmas, didapat dari hasil penjumlahan
kinerja variabel Puskesmas (kolom 10) dibagi sejumlah
variabel
m. Kolom 12 : Ketercapaian target : tercapai atau tidak tercapai yang
dimaksud adalah analisa tercapainya cakupan riil
dibandingkan dengan target tahun n
n. Kolom 13 : Analisa akar penyebab masalah
o. Kolom 14 : Rencana Tindak Lanjut
4.3 Interpretasi Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas

Penilaian kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat kelompok


Puskesmas, yaitu :

A. Rata- rata nilai UKM esensial dan Perkesmas, UKM Pengembangan, UKP dan
Mutu
1. Baik, bila tingkat pencapaian hasil : 91%
2. Cukup, bila tingkat pencapaian hasil : 81 - 90%
3. Kurang, bila tingkat pencapaian hasil : 80%

B. Manajemen Puskesmas
1. Baik, bila nilai rata-rata : 8,5
2. Cukup, bila tingkat pencapaian hasil : 5,5 – 8,4
3. Kurang, bila tingkat pencapaian hasil : < 5,5

Untuk mendapatkan satuan yang sama dengan nilai pelayanan kesehatan


maka penilaian variabel dalam administrasi dan manajemen dikali 10%

C. Total Penilaian Kinerja Puskesmas diperoleh dengan cara menjumlahkan


capaian manajemen dan pelayanan dibagi 2, interpretasi hasil perolehan
1. Baik, bila tingkat pencapaian hasil : 89%
2. Cukup, bila tingkat pencapaian hasil : 75 - 88%
3. Kurang, bila tingkat pencapaian hasil: 75%

D. 3 (tiga) kelompok tingkat kinerja Puskesmas :


1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang

BAB V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Monitoring, evaluasi Penilaian Kinerja Puskesmas adalah Proses pemantauan dan
penilaian kemajuan keberhasilan dalam mengelola Puskesmas. Proses monitoring dan
evaluasi ini ditujukan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas serta
untuk menilai perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai menuju visi, misi, tata
nilai dan tujuan yang ingin dicapai.

Setiap bulan Koordinator program melakukan evaluasi pelayanan, melaporkan


dan membandingkan kinerja program dengan target yang ingin dicapai, melakukan
analisa dan membuat rencana tindak lanjut sehingga perbaikan dapat segera dilakukan.
Pelaksanaan monitoring terhadap capaian kinerja Puskesmas ini dapat dilakukan oleh
Puskesmas dengan menggunakan instrumen rekap capaian bulanan PKP dengan
instrumen sebagai berikut :

Penanggung jawab program melakukan monitoring tindak lanjut rencana


kegiatan yang merupakan kelanjutan dari capaian kinerja yang tidak terpenuhi,
dilakukan dengan kejelasan 5W1H (What, who, when, where, why dan How).
Secara berkala tiap 3 (tiga) bulan Puskesmas melakukan evaluasi kinerja tribulan
I/II/III/IV dengan data kumulatif dan melaporkan capaian kinerjanya serta hasil
evaluasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan evaluasi kinerja Puskesmas minimal


2 (dua) kali setahun dan melaporkan hasil evaluasi kinerja Puskesmas ke Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Form Evaluasi Penilaian Kinerja Puskesmas Semester 1 atau 2 Kabupaten……Tahun 2023

Verifikasi data kinerja Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


merupakan salah satu bentuk pengawasan dan pembinaan Puskesmas. Pada awal
tahun (n+1) dilakukan verifikasi kinerja Puskesmas oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk memperoleh informasi tentang kebenaran data, evaluasi,
permasalahan kinerja Puskesmas dan pembinaan program yang ada di Puskesmas.
Contoh lembar verifikasi data penilaian kinerja Puskesmas form lampiran 12

Lampiran 12
LEMBAR VERIFIKASI DATA PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS................. TAHUN ……... KABUPATEN/KOTA....................

Nama Petugas : 1.

2.

3.

Program/Kegiatan :

Kegiatan Yang Sudah dilakukan :

Capaian Kinerja Program :

Masalah/Hambatan dan Pemecahan Masalah

No Masalah Analisa Akar Masalah Pemecahan Masalah Ket

Rencana Tindak Lanjut:

No Kegiatan Sasaran Waktu Dana Ket


Saran/Masukan:

No Dari Puskesmas ke Dinkes Kab/Kota Dari Dinkes Ke Puskesmas Ket

Kab./Kota......................, .........................20……..

Verifikator Pelaksana Program Puskesmas

1.

2.

Mengetahui,

Kepala UPT Puskesmas................

(.......................................................)

NIP.....................................
Pada akhir tahun kepala Puskesmas melaporkan capaian kinerja Puskesmas
dalam Laporan tahunan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Laporan Tahunan, disusun dengan daftar isi sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Visi, Misi, Motto dan Janji Layanan
1.3 Tujuan dan sasaran strategis

Bab II : Gambaran Umum Puskesmas


2.1 Keadaan Geografis
2.2 Kependudukan, Jumlah Penduduk, piramida penduduk
2.3 Jumlah Pemberdayaan Masyarakat
2.4 Jumlah Jaringan Puskesmas dan Jejaring
2.5 Situasi Upaya/Pelayanan Kesehatan : upaya kesehatan (pelayanan
kesehatan, akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup
masyarakat, keadaan lingkungan) : UKM Esensial dan Perkesmas,
UKM Pengembangan, UKP dan Mutu
2.6 Persyaratan Pelayanan
2.7 Struktur Organisasi

Bab III : Gambaran Sarana, Prasarana dan Ketenagaan Puskesmas


3.1 Gambaran Kondisi Sarana dan Prasarana
3.2 Gambaran Kondisi Peralatan
3.3 Analisa Sarana dan Peralatan
3.4 Penjelasan Gambaran Ketenagaan
3.5 Analisa Ketenagaan
3.6 Kebutuhan Tenaga Tahun (n) dan Rencana Pemenuhan Kebutuhan
3.7 Gambaran Pelatihan-pelatihan Tenaga Medis, Paramedis dan Non
Medis

Bab IV : Pelayanan Non Rawat Inap


4.1 Kunjungan Non Rawat Inap
4.2 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Cara Pembayaran
4.3 Sepuluh Besar Penyakit Non Rawat Inap

Bab V : Pelayanan Rawat Inap


5.1 Kegiatan Rawat Inap
5.2 Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara Pembayaran Pasien

Bab VI : Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas


6.1 Penilaian Kinerja Administrasi Manajemen
6.2 Penilaian Kinerja UKM Esensial dan Perkesmas
6.3 Penilaian Kinerja UKM Pengembangan
6.4 Penilaian Kinerja UKP
6.5 Penilaian Kinerja Mutu

Bab VII : Penutup


BAB VI
PENUTUP

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan menilai kinerja Puskesmas, baik


puskesmas non rawat inap maupun Puskesmas rawat inap dimaksudkan agar pelayanan
kesehatan dapat berjalan dengan baik dan upaya peningkatan mutu pelayanan dapat
dilakukan, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal
melalui pelayanan kesehatan yang terukur dan berkualitas.

Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas menjadi acuan Kabupaten/Kota


dalam mengembangkan kebijakan operasional setempat sesuai dengan kondisi dan
situasi daerah masing-masing. Buku ini bermanfaat dan dapat membantu Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara
rutin terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas.

Penyusunan buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini telah diusahakan


dengan sebaik-baiknya dengan melibatkan beberapa unsur terkait, namun demikian
mungkin masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan buku ini. Saran
perbaikan dan penyempurnaan Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini kami
harapkan dari berbagai pihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai