Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayahNya, sehingga penyusunan analiasa Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Tahun 2021 UPTD
Puskesmas Wonokusumo dapat diselesaikan dengan baik.
Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) UPTD Puskesmas Wonokusumo disusun untuk mengatasi
masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pengembang maupun upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun kebutuhan satu tahun agar
Puskesmas mampu melaksanakannya secara efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan.
Diharapkan dengan adanya perencanaan ini, upaya kesehatan yang dilakukan dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wonokusumo.
Dengan tersusunnya Analisa Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP), kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam
penyusunannya. Kami menyadari perencanaan ini masih belum sempurna, oleh karenanya masukan dan
saran perbaikan sangat kami harapkan.
Semoga segala upaya yang telah diwujudkan dalam Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)oleh UPTD
Puskesmas Wonokusumo dan jaringannya senantiasa mendapat Rahmat, Hidayah serta petunjuk dari
Tuhan Yang Maha Esa.
I. Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas dibangun dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat. Puskesmas berfungsi sebagai : pusat penggerak pembanguan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, serta pusat pelayanan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, maka puskesmas
dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan Tingkat Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat, keuangan dan
tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan upaya peningkatan mutu
pelayanan
Mempertimbangkan rumusan pokok program dan program unggulan sebagaimana
disebutkan dalam Rencana Strategis Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program
yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri
demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya yang harus disesuaikan dangan masalah,
kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai
peran cukup besar dalam upaya pencapaian pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat
kinerja Puskesmas, maka perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
BAB II
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen UPTD Puskesmas Wonokusumo tahun 2021 adalah : 10
(Baik)
Pencapaian Kinerja UKMEsensial UPTD Puskesmas WonokusumoTahun 2021 adalah 81,85 (Cukup)
Tabel 3. Hasil Pencapian kinerja UKM Pengembangan UPTD Puskesmas Wonokusumo tahun
2021
III. Hasil Kinerja Upaya Kesehatan Perseorangan UPTD UPTD Puskesmas Wonokusumo
Tabel 4. Hasil pencapaian kinerja UKP UPTD Puskesmas Wonokusumo tahun 2021
Berdasarkan tabel diatas maka hasil kinerja UKP UPTD Puskesmas Wonokusumo pada tahun 2021
adalah : 88,7 (Baik).
Berdasarkan tabel diatas maka hasil kinerja Mutu UPTD Puskesmas Wonokusumo pada tahun
2021 adalah : 88,2 (Baik).
Dari kelima table diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja UPTD UPTD Puskesmas Wonokusumo
Kota Surabaya adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Hasil Total Kinerja Kegiatan UPTD Puskesmas Wonokusumo tahun 2021
TINGKAT
No. KOMPONEN KEGIATAN PENCAPAIAN
KINERJA
ANALISIS PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (PKP) TAHUN 2021 9
88,2 Baik
V Mutu
1. Indeks Kepuasan Masyarakat 75 Cukup
(IKM)
2. Survei kepuasan pasien 89,29 Baik
3. Sasaran keselamatan pasien 88,33 Baik
4. Pencegahan dan Pengendalian
100 Baik
Infeksi
1. Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Wajib Dan Upaya Kesehatan Pengembangan) UPTD
UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2021
Grafik 1. Grafik Cakupan Layanan Puskesmas
PROMKES
KEFARMASIAN KIA
100
PELAYANAN KESEHATAN KERJA 90,7 KESLING
95,7 91,2
66.7 39.1 50
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA 100 P2M DAN PTM
86,13
0
96,9
56 98,5
PELAYANAN KESEHATAN INDERA 90,2 GIZI
100 66.7
PELAYANAN KESEHATAN OLAHRAGA 65.4 KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
Dari grafik diatas semua kegiatan belum mencapai 100 %, termasuk cukup yaitu : upaya
kesehatan essensial ( 81,85%) dan upaya kesehatan pengembangan (62,1%).
PENCAPAIAN PROMKES
PENCAPAIAN PROMKES
3.Pembinaan Desa/Kelurahan Siaga Aktif 50.00 1.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS
2.Desa/Kelurahan Siaga Aktif PURI (Purnama Mandiri ) 0.00 2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV)
1.Desa/Kelurahan Siaga Aktif 3.Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok Pesantren (Klasifikasi IV)
1. Posyandu Balita PURI (Purnama Mandiri) 2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan
3.Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren
Dari grafik di atas terlihat bahwa untuk kegiatan presentasi rumah tangga ber PHBS sudah
100%,presentasi desa siaga aktif PURI masih 0%,dan Institusi pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator
PHBS tercapai 78%,. Kemudian Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang ada di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Wonokusumo sudah 100% posyandu balita PURI 36 % dan kegiatan intevensi pada
pondok pesantren 100%.
KESLING
13. KK memiliki Akses terhadap jamban sehat 50.00 4.Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
0.00
12.Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS 5.TPM yang memenuhi syarat kesehatan
Terlihat bahwa TTU prioritas yang memenuhi syarat kesehatan sudah 100%, TPM yang
memenuhi syarat kesehatan juga sudah baik yaitu 100%,pembinaan sanitasi perumahan 100% .
KIA KB
capaian Series2
1.Pelayanan
7. CPW dilayanan kesehatan untuk2.Pelayanan
kespro catin ibu hamil (K1)
kesehatan untuk ibu hamil (K4)
6. KB pasca persalinan 3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (PF)-SPM
5. PUS dengan 4 T ber KB 10000.00 4.Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF)
1.KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR) 2.Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - 28 hari (KN lengkap)
4.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas I setingkat SD/MI/SDLB 4.Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan
3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan 1. Pelayanan kesehatan anak balita (0-59 bulan)
2. Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang melaksanakan1.pemeriksaan penjaringan
Sekolah setingkat kesehatan
SD/MI/SDLB yang melaksanakan2.pemeriksaan
Pelayanan kesehatan anak
penjaringan prasekolah (60-72 bulan)
kesehatan
Untuk kegiatan KIA dan KB,terlihat kegiatan bumil K1 100% dan K4 sesuai standar 96,2%,
persalinan oleh tenaga di fasyankes 94,86%, Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan (Pf) -SPM 100 %, Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF) 96,1%, Penanganan komplikasi
kebidanan (PK) 100%, Ibu hamil yang diperiksa HIV 100%, Pelayanan Kesehatan Neonatus pertama (KN1)
100%, Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - 28 hari (KN lengkap) -SPM 100 %, Penanganan komplikasi
neonatus 100 %, Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan 91,1 %, Pelayanan kesehatan balita (0 - 59
bulan) 50.5%, Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bulan) 100 %, Sekolah setingkat
SD/MI/SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan 100%, Sekolah setingkat
SMP/MTs/SMPLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan 100 %, Sekolah setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan 100 %, Pelayanan
kesehatan remaja 100 %, KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR) 100 %, Peserta KB baru 8,7%
(tidak tercapai), Akseptor KB Drop Out 11,3% (tidak tercapai), Peserta KB mengalami komplikasi 0%, PUS
dengan 4 T ber KB 100%, KB pasca persalinan 100%, CPW dilayanan kespro catin 100%.
GIZI
Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri
50
Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini) Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang
Bayi usia 6 (enam) bulan mendapat ASI Eksklusif Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK )
Balita stunting ( pendek dan sangat pendek ) Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk
Balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D) Pemberian Proses Asuhan Gizi di Puskesmas (sesuai buku pedoman asuhan gizi tahun 2018 warna kuning )
Balita yang di timbang berat badanya ( D/S)
Untuk program gizi pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita (6-59 bulan ) 100 %,
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 95 % (tidak tercapai), Pemberian Tablet Tambah Darah pada
Remaja Putri 100%, Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang 100 %, Pemberian makanan
tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK ) 100%, Balita gizi buruk mendapat perawatan
sesuai standar tatalaksana gizi buruk 100%, Pemberian Proses Asuhan Gizi di Puskesmas (sesuai buku
pedoman asuhan gizi tahun 2018 warna kuning ) 100%, Balita yang di timbang berat badanya ( D/S)
62,3% (tidak tercapai), Balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D) 69,1% (tidak tercapai), Balita
stunting ( pendek dan sangat pendek ) 0%, Bayi usia 6 (enam) bulan mendapat ASI Eksklusif 100%, Bayi
yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini) 41,4% (tidak tercapai), Ibu Hamil Kurang Energi
Kronis (KEK) 12,3%, Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 0% (tidak tercapai).
P2
capaian
0.00
3.PE kasus DBD Proporsi tenaga kesehatan Kusta tersosialisasi
2. Penderita DBD ditangani Kader Posyandu yang telah mendapat sosialisasi kusta
Penderita DBD ditangani Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar (Standar Pelayanan Minimal ke 11)
Angka Bebas Jentik (ABJ) Angka Keberhasilan pengobatan kasus TBC
Orang yang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV (Standar Pelayanan Minimal ke 12) Sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
(Success Rate/SR)
Kinerja P2 yang tidak tercapai pelayanan diare balita 20.3%, penemuan penderita Pneumonia balita
12,5%, pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru 33,3, RFT penderita Kusta 42,9%, Kasus TBC yang
ditemukan dan diobati 25,9%, Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC
sesuai standar (Standar Pelayanan Minimal ke 11) 93,2%, Angka Keberhasilan pengobatan kasus TBC
(Success Rate/SR) 55,9%, Sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
50%, Angka Bebas Jentik (ABJ) 88%, IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 89,9%, UCI desa 0%, Imunisasi
Lanjutan Baduta ( usia 18 sd 24 bulan) 92,5%, Imunisasi TT 5 pada WUS (15-49 th) 2,4%, Imunisasi TT2
plus bumil (15-49 th) 8,9%, Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 32,6%, Deteksi Dini Faktor Risiko PTM
usia ≥ 15 tahun 40%, Deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan usia 30-50 tahun
atau perempuan yang memiliki riwayat seksual aktif 0,7%
essensial pengembangan
capaian Column1
1.Keperawatan Kesehatan Masyarakat
10. kefarmasian 10000% 2. Pelayanan Kesehatan Jiwa
5000%
9.Pelayanan Kesehatan Matra 3.Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
0%
Pencapaian kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan yang sudah mencapai 100 % yaitu
pelayanan kesehatan olahraga dan pelayanan kesehatan lansia.
10 10
5. Manajemen PelayananKefarmasian 4. Manajemen Sumber Daya Manusia
Terlihat bawah dari grafik menunjukkan pencapaian kinerja manajemen di UPTD Puskesmas
wonokusumo sudah sangat baik yaitu sudah mencapai 100%.
Kinerja MUTU
Capaian
Kepatuhan prosedur desinfeksi dan/atau sterilisasi alat setelah tindakan 50 Kepatuhan petugas melakukan identifikasi pasien
Kepatuhan melakukan pentapisan (screening) pasien dengan risiko jatuh Keamanan obat yang perlu diwaspadai
Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh Penyimpanan alfabetical dan pelabelan obat high alert, LASA dan kadaluarsa, serta pelaksanaan 5 benar dalam pemberian obat
Kepatuhan petugas melakukan hand hygiene Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan Kepatuhan melakukan doubel check pada tindakan/bedah minor
Seperti terlihat pada grafik di atas capaian sebagian besar kegiatan 100%, untuk indeks
kepuasan masarakat masih rendah yaitu 75%.
capaian ukp
capaian
Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium 50.0 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus (Standar Pelayanan Minimal ke 9)
Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar Kelengkapan pengisian rekam medik
0.0
Penggunaan Obat Rasional (POR) Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi tetap yang dicabut
Rerata item obat yang diresepkan Bumil yang mendapat pelayanan kesehatan gigi
Dari grafik data diatas rata-rata kinerja UKP sudah sangat baik 100%
V. Prioritas Masalah
NO KRITERIA URGENCY SERIOUSNESS GROWTH TOTAL
10 Peserta KB baru
4 5 5 14
27 UCI desa
5 5 5 15
29 Puskesmas menyelenggarakan
pembinaan K3 perkantoran 5 5 4 14
A. Rumusan Masalah
1. Kurangnya cakupan Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS 20,2%
2. Kurangnya cakupan Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV)
6,1%
3. Kurangnya cakupan Posyandu Balita PURI (Purnama Mandiri) 38,4%
4. Kurangnya cakupan Balita yang di timbang berat badanya ( D/S) 7,7%
5. Kurangnya cakupan Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru 46,7%
6. Kurangnya cakupan RFT penderita Kusta 47,1%
7. Kurangnya cakupan Kasus TBC yang ditemukan dan diobati 55,1%
8. Kurangnya cakupan IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 3,1%
9. Kurangnya cakupan UCI desa 100%
10. Kurangnya cakupan Imunisasi TT 5 pada WUS (15-49 th) 82,6%
11. Kurangnya cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa Depresi 0,2%
12. Kurangnya cakupan Kunjungan ke Posyandu terkait kesehatan gigi dan mulut 20,8%
13. Kurangnya cakupan Penyehat Tradisional yang memiliki STPT 15%
14. Kurangnya cakupan Deteksi dini ganguan penglihatan dan ganguan pendengaran paling
kurang pada 40% populasi 17,6%
15. Kurangnya cakupan Desa/Kelurahan Siaga Aktif PURI (Purnama Mandiri ) 17%
16. Kurangnya cakupan Desa/kelurahan yang sudah ODF 82 %
17. Kurangnya cakupan Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas 10%
18. Kurangnya cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) – SPM 3,8%
19. Kurangnya cakupan Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan 6,9%
20. Kurangnya cakupan Pelayanan kesehatan balita (0 - 59 bulan) 49,5%
21. Kurangnya cakupan Peserta KB baru 77%
22. Kurangnya cakupan Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC
sesuai standar (Standar Pelayanan Minimal ke 11) 6,8%
23. Kurangnya cakupan Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th) 76,1%
24. Kurangnya cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 67,4%
25. Kurangnya cakupan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM usia ≥ 15 tahun 40%
I. Kesimpulan
UPTD Puskesmas Wonokusumo telah melaksanakan penilaian kinerja Puskesmas tahun
2021 dengan hasil sebagai berikut :
1. Kinerja kegiatan manajemen Puskesmas dengan nilai 10 termasuk kategori kinerja Baik
2. Kinerja cakupan pelayanan UKM Esensial dengan nilai 81,85 termasuk kategori kinerja cukup.
3. Kinerja cakupan pelayanan UKM Pengembangan dengan nilai 62,1 termasuk kategori kinerja
cukup.
4. Kinerja cakupan pelayanan UKP dengan nilai 88,7 termasuk kategori kinerja Baik.
5. Kinerja mutu pelayanan kesehatan dengan nilai 88,2 termasuk kategori kinerja Baik
II. Saran
1. Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya lebih diaktifkan.
2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta berbagai upaya untuk lebih
meningkatkan partipasi / pemberdayaan masyarakat.
3. Diharapkan untuk tahun – tahun ke depan, masing – masing program dapat meningkatkan
hasil kinerjanya terutama untuk program – program yang hasil pencapaian kegiatannya masih
di bawah target sasaran.
4. Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan mengantisipasi segala dampak
pembangunan perlu ditambah upaya pengembangan agar kegiatan lebih focus dan terarah
sehingga bias meningkatkan kinerja yang lebih baik.
5. Sarana dan prasarana di Puskesmas ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
6. Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan