Anda di halaman 1dari 56

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas adalah Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa
Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota, sehingga dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, akan mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota.
Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan berkesinambungan
dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan untuk periode 5
(lima) tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi ke dalam rencana tahunan Puskesmas sesuai
siklus perencanaan anggaran daerah. Semua rencana kegiatan baik 5 (lima) tahunan maupun
rencana tahunan, selain mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan kabupaten/kota harus
juga disusun berdasarkan pada hasil analisis situasi saat itu (evidence based) dan prediksi
kedepan yang mungkin terjadi. Proses selanjutnya adalah penggerakan dan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan/program yang disusun, kemudian melakukan
pengawasan dan pengendalian diikuti dengan upaya-upaya perbaikan dan peningkatan
(Corrective Action) dan diakhiri dengan pelaksanaan penilaian hasil kegiatan melalui penilaian
kinerja Puskesmas.
Kebijakan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, diantaranya Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014, Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga yang berbasis siklus kehidupan, Sustainable Development Goals (SDG’s), dan
dinamika permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat, maka pedoman manajemen
Puskesmas perlu disesuaikan dengan Peraturan Meanteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016.
Melalui pola penerapan manajemen Puskesmas yang baik dan benar , maka tujuan akhir
pembangunan jangka panjang bidang kesehatan yaitu masyarakat yang sehat mandiri secara
berkeadilan, dipastikan akan dapat diwujudkan. Pedoman Manajemen Puskesmas diharapkan
dapat memberikan pemahaman kepada kepala, penanggungjawab upaya kesehatan dan staf
Puskesmas di dalam pengelolaan sumber daya dan upaya Puskesmas agar dapat terlaksana
secara maksimal. Pedoman Manajemen Puskesmas ini juga dapat dimanfaatkan oleh dinas
kesehatan kabupaten, dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis manajemen
kepada Puskesmas secara berjenjangyang ditemukan di masyarakat setempat serta disesuaikan
dengan kemampuan Puskesmas.
Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada
di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun
upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun agar
Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Diharapkan buku ini dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam penyusunan
erencanaan di Puskesmas.

1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menyusun perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan azas
penyelenggaraannya Puskesmas.

b. Tujuan Khusus
1) Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas untuk tahun berikutnya
dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat.
2) Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) setelah diterimanya alokasi sumber
daya untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.

1.3. Ruang Lingkup


Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam
Upaya Kesehatan Masyarakat, UpayaKesehatan Perorangan dan upaya administrasi manajemen
Puskesmas. Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai RencanaTahunan Puskesmas
yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah,Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya.
Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu:

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 2


1.3.1. Tahap persiapan
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan Perencanaan
Tingkat Puskesmas agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk
melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Tahap ini dilakukandengan cara :
a. Kepala Puskesmas membentuk Tim Penyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas yang
anggotanya terdiri dari para pengelola program.
b. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang pedomanPerencanaan Tingkat Puskesmas
kepada tim agar dapat memahami pedoman tersebut demi keberhasilan penyusunan
Perencanaaan Tingkat Puskesmas.
c. Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang telah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian Kesehatan

1.3.2. Tahap Analisa Situasi


Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenaikeadaan dan
permasalahan yang dihadapi Puskesmas melaluiproses analisis terhadap data yang
dikumpulkan. Tim yang telah disusun oleh Kepala Puskesmas melakukan pengumpulan data,
yaitu data umum dan data khusus untuk menyusun RUK

1.3.3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan


Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang
sudah dicapai padaperiode sebelumnya dan memperbaiki program yang masih
bermasalah.
b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di
wilayah, kebutuhan dan harapan masyarakat serta kemampuan Puskesmas.Penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2 (dua) langkah, yaitu Analisa Masalah dan
penyusunan Rencana Usulan Kegiatan.
c. Menyusun skala prioritas dengan menggunakan metode USG dan dilanjutkan CARL.

1.3.4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan


Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatanbaik untuk upaya kesehatan wajib,
upaya kesehatan pengembangan, upaya kesehatan penunjang maupun upaya inovasi

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 3


dilaksanakan secara bersama, terpadudan terintegrasi. Hal ini sesuai dengan azas
penyelenggaraan Puskesmas yaitu keterpaduan. Langkah-langkah penyusunan RPK adalah :
a. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) yangdiusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.
c. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan serta
sumberdaya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.
d. Mengadakan Lokakarya Mini Tahunan untukmembahas kesepakatan RPK
e. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 4


BAB II.
ISU- ISU STRATEGIS

2.1.Visi Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor


Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tidak
terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi , pernasalahan tersebut antara lain :
1. Regulasi bidang kesehatan di Kabupaten Bogor dinilai masih sangat lemah dan perlu
dibenahi serta ditingkatkan fungsinya dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.
2. Keterampilan tenaga kesehatan yang belum memadai.
3. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan belum memenuhi standar pelayanan fasilitas kesehatan
4. Sarana dan prasarana kesehatan dasar dan rujukan yang belum merata.
5. Sosialisasi informasi program dan hasil kegiatan yang belum maksimal.
6. Tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat yang masih rendah.
7. Intensitas beberapa penyakit menular dan tidak menular semakin meningkat, ada ancaman
meningkatnya penyakit lain ( new emerging dan re emerging ).
8. Kualitas kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar masih buruk di masyarakat.
9. Aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masih rendah, terutama masyarakat
miskin yang tinggal di daerah terpencil dan letak geografis yang sulit dijangkau.
10. Masih Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) , Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka
Kematian Balita (AKABA), akibat 3T (terlambat mengambil keputusan, terlambat merujuk
dan terlambat mendapat penanganan)

2.2.Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor


Dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor diuraikan bahwa dinamika
lingkungan strategis, baik nasional maupun global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi
kabupaten Bogor semakin kompleks. Arus besar globalisasi membawa keleluasaan informasi,
fleksibilitas distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu - isu yang
berdimensi lintas bidang. Percepatan arus informasi dan modal juga berdampak pada
meningkatnya pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang memunculkan berbagai issue juga
percepatan penyebaran wabah penyakit.
Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan yang harus
dihadapi. Hal ini menuntut peningkatan peran dan kapasitas seluruh instansi pemerintah,

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 5


termasuk Dinas Kesehatan yang mempunyai tujuan terselenggaranya pembangunan kesehatan
secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi tingginya. Untuk itu, Dinas Kesehatan memiliki sasaran strategis dalam
pembangunan kesehatan tahun 2013 - 2018 sebagai berikut :
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat
sosial ekonomi serta gender, dengan menurunnya disparitas separuh dari tahun 2009.
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi
risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk
miskin.
5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga
dari 50 persen menjadi 70 persen.
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, terpencil,
Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).
7. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.
8. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
2.3. Isu-isu strategis wilayah Puskesmas Cisarua
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, UPT Puskesmas Cisarua sama seperti halnya
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang
dihadapi , pernasalahan tersebut antara lain :
1. Regulasi bidang kesehatan di Puskesmas Cisarua dinilai masih sangat lemah dan perlu
dibenahi serta ditingkatkan fungsinya dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.
2. Keterampilan tenaga kesehatan yang belum memadai.
3. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan belum memenuhi standar pelayanan fasilitas
kesehatan
4. Sarana dan prasarana kesehatan yang masih belum standar.
5. Sosialisasi informasi program dan hasil kegiatan yang belum maksimal.
6. Tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat yang masih rendah.
7. Intensitas beberapa penyakit menular dan tidak menular semakin meningkat, ada
ancaman meningkatnya penyakit lain ( new emerging dan re emerging ).
8. Kualitas kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar masih buruk di masyarakat.

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 6


9. Aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masih rendah, terutama
masyarakat miskin yang tinggal di daerah terpencil dan letak geografis yang sulit
dijangkau.
2.4.Renstra Puskesmas Cisarua
Dalam Renstra Puskesmas Cisarua diuraikan bahwa dinamika lingkungan strategis, baik
lokal nasional maupun global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi puskesmas Cisarua
semakin kompleks. Arus besar globalisasi membawa keleluasaan informasi, fleksibilitas
distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu - isu yang berdimensi lintas
bidang. Percepatan arus informasi dan modal juga berdampak pada meningkatnya pemanfaatan
berbagai sumber daya alam yang memunculkan berbagai issue juga percep atan penyebaran
wabah penyakit.
Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan yang harus dihadapi.
Hal ini menuntut peningkatan peran dan kapasitas seluruh instansi pemerintah, termasuk
Puskesmas Cisarua yang mempunyai tujuan terselenggaranya pembangunan kesehatan secara
berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya. Untuk itu, Puskesmas Cisarua memiliki sasaran strategis dalam
pembangunan kesehatan tahun 2013 - 2018 sebagai berikut :
1. Meningkatnya cakupan pelayanaan kesehatan bagi masyarakat
2. Meningkatnya cakupan pelayanan gizi bagi masyarakat
3. Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat
4. Pengendalian penyakit menular dan tidak menular
5. Terselenggaranya pelayanan kesehatan melalui JKN
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan paramedik
7. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan layanan dasar.
8. Melaksanakan Standar Pelayanan Minimal
2.5.Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
1. Permenkes No 43 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan,
NO PERNYATAAN STANDAR
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
2 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar.
3 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
4 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
5 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kes sesuai standar.

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 7


6 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
7 Setiap warga negara >60 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
8 Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
9 Setiap penderita DM mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
10 Setiap orang dg gangguan jiwa mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
11 Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar.
12 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
2. Permenkes No 44 tahun 2015 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
3. Permenkes No 39 tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga dengan indicator:
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Penyakit Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
1 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
0
1 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
1
1 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
2

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 8


BAB III.
GAMBARAN UMUM

Puskesmas Cisarua merupakan Puskesmas Cisarua Tanpa Perawatan (Non DTP)


ditetapkan dengan SK Bupati Bogor No 440/158/Kpts/Per-UU/2012 dan Surat Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor Nomor 445/SK-249/DTP/YANKES/2013.
Puskesmas Cisarua berdiri sejak tahun 1975 diatas tanah milik Desa Tugu Utara, dan
sampai saat ini belum ada surat pernyataan hibah. Terletak di wilayah Selatan dari wilayah
Kabupaten Bogor yaitu di Jalan Raya Puncak KM. 83,4 Cisarua Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Wilayah binaan Puskesmas Cisarua terdiri 5 desa yaitu desa Tugu Selatan, Desa Tugu Utara,
Desa Cibeureum, Desa Batulayang, dan Desa Jogjogan
Batas wilayah kerja UPT Puskesmas Cisarua adalah sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten Cianjur, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, sebelah Timur
berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Megamendung.
Gambar 3.1
Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cisarua

JOGJOGAN

BATULAYANG

TUGU UTARA

TUGU SELATAN

CIBEUREUM

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 9


Secara geografis, Puskesmas Cisarua berada di sebelah selatan ibu kota
kabupaten Bogor dengan kondisi geografis sebagian besar terdiri dari dataran
tinggi dengan luas wilayah 52,2 Km2, terbagi menjadi 5 Desa binaan dan jarak ke
ibu kota kabupaten ± 30-35KM Sebagian besar merupakan lahan berbukit,
berada pada ketinggian 536 m DPL, dengan curah hujan rata –rata 265 – 3.005 mm
/th dan suhu udara berkisar 18 – 22 o C.
Bangunan Puskesmas Cisarua menempati lahan seluas 500 m2. Terdiri dari
Bangunan Rawat Jalan dan Administrasi (2008), Puskesmas Cisarua sebagai Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembanguanan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan
tugas sebagaimana tersebut diatas, Puskesmas Cisarua menyelenggarakan fungsi :
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya 
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya. Dalam
menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya, Puskesmas Cisarua berwenang untuk: 
a) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat
dan analisa kebutuhan pelayanan yang diperlukan; 
b) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan; 
c) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam  bidang kesehatan;  
d) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaiakan
masalah kesehatan  pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait
e) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
f) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas
Cisarua;
g) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan  pelayanan kesehatan; dan
i) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 10


Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya, Puskesmas Cisarua berwenang untuk :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan  bermutu; Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif;
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kesehatan
perorangan
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan  pasien, petugas, dan pengunjung;
4) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama
inter dan antar profesi;
5) Melaksanakan rekam medis;
6) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
pelayanan kesehatan;
7) Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
8) Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat  pertama di wilayah kerjanya; dan
9) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan
Jenis pelayanan yang diselenggarakan yaitu pelayanan Administrasi dan manajemen,
UKM esensiasl, UKM Pengembangan dan UKP serta pembinaan Jaringan Dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Sedangkan fasilitas atau unit layanan kesehatan di Puskesmas Cisarua adalah:
1) Rawat Jalan, terdiri dari Poli Rawat Jalan Umum dan Lansia, Poli Gigi, Poli
KIA/KB & Imunisasi, poli Anak/MTBS, klinik konsultasi (promkes, Kesehatan
Lingkungan, Gizi, HIV, Remaja), dan Poli TB Paru`
2) Ruang tindakan
3) Sarana Penunjang Medis, terdiri dari Laboratorium, aptek, dan Ambulance

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 11


Denah Ruangan Bawah

Denah Ruangan Atas

UPT Puskesmas Cisarua memiliki tenaga /sumberdaya manusia kesehatan sebanyak


24 orang, terdiri dari terdiri dari 2 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 2 orang
perawat, 4 bidan, 5 orang bidan desa, 1 orang tenaga analis, 1 orang D III gizi, 1 orang
sanitarian, 1 orang Sarjana Kesehatan Masyarakat. dan 2 orang tenaga pekarya
kesehatan dan administrasi Umum (SLTA), 1 orang tenaga keamanan (SLTP) dan 1
orang kebersihan, serta 2 orang tenaga Sukwan.

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 12


Pembiayaan penyelenggaraan kesehatan Puskesmas Cisarua bersumber dari Biaya
APBD/Operasional, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Jaminan Kesehatan
Nasional (BPJS).

3.1. Strutur Organiasi

(terlampir)

3.2. Visi Dan Misi.

Pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh berbagai dimensi dan melibatkan


berbagai pihak dan disiplin ilmu untuk menjangkaunya. Salah satunya oleh perilaku
manusia yang memerlukan waktu panjang untuk merubahnya. Untuk mencapai tujuan
yang diharapkan perlu diletakkan misi dan visi yang jelas dan terukur.

3.2.1. VISI
“Terwujudkan Kecamatan Cisarua Sehat melalui Puskesmas yang PRIMA”

3.2.2. MISI
1. Misi Pertama:
“Menggerakkan pembangunan kecamatan Cisarua berwawasan kesehatan”
Misi ini mengandung makna bahwa setiap pembangunan yang dilaksanakan di
Kecamatan Cisarua harus berwawasan kesehatan
2. Misi Kedua
“Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat”
Misi ini mengandung makna melalui promosi dan pembinaan yang berjenjang
dan rutin, masyarakat kecamatan Cisarua masyarakat dan keluarga dapat mandiri
untuk perencanaan kebutuhan kesehatan
3. Misi Ketiga
“Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau”.
Misi ini mengandung makna memaksimalkan pelayanan kesehatan dengan
sumber daya yang ada, sehingga pelayanan yang diberikan bermutu dan
terjangkau.

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 13


4. Misi Keempat
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya”`
Misi ini mengandung makna bahwa pelayanan dilaksanakan bukan hanya dalam
gedung, tapi luar gedung dengan melakukan penyuluhan dan kunjungan rumah,
agar kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat optimal.

3.3. Strategi

1. Mengembangkan dan mengelola Puskesmas sebagai pelaksana upaya kesehatan


perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan ditingkat pertama

2. Meningkatkan akses pelayanan yang bermutu untuk memudahkan jangkauan


masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan

3. Menguatkan kerja sama lintas sektoral dan lintas pogram serta menggerakan
pemberdayaan masyarakat secara optimal dalam meningkatkan program
pembangunan dibidang kesehatan

4. Meningkatkan kompetensi dan mengoptimalkan tenaga kesehatan yang ada untuk


mewujudkan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan minimal

5. Menyelenggarakan sistem rujukan yang efektif serta memantapkan sistem jejaring


dengan fasilitas kesehatan lanjutan dalam meningkatkan pelayanan rujukan sesuai
kebutuhan masyrarakat

Fokus Kebijakan
1. Peningkatan Akses Masyarakat Dalam
Memperoleh Pelayanan Kesehatan
2. Peningkatan Status Gizi Masyarakat
3. Peningkatan Kualitas Ibu, Anak, Remaja
dan Lansia
4. Peningkatan Kemandirian Masyarakat
Dalam Pembangunan Kesehatan
5. Peningkatan Kualitas Sumberdaya
Kesehatan

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 14


Langkah-Langkah :
1. Meningkatkan pemanfaatan dan pemeliharaan seluruh sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan
2. Memanfaatkan sarana kerja yang memadai dengan metode digital
3. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat kepada masyarakat
miskin dan peserta BPJS sesuai prosedur
4. Melaksanakan kegiatan surveilance dan kewaspadaan status gizi di masyarakat
5. Memberikan pelayanan kasus gizi kurang- buruk di CKG
6. Optimalisasi Kelas Ibu dan Kemitraan Paraji di Kelas ibu
7. Meningkatkan kualitas dan frekuensi penjaringan kesehatan anak pra sekolah
8. Meningkatkan penyuluhan dan sosialisasi kualitas lingkungan yang memenuhi
syarat kesehatan di masyarakat melalui pemberdayaankelompok potensial
PROMKES
9. Meningkatkan penyuluhan dan sosialisasi penyakit menular
10. Meningkatkan penyuluhan dan sosialisasi upaya preventif dalam pelayanan
kesehatan
11. Menggunakan metode sms berantai POKJA PBHS oleh TIM PROMKES guna
meningkatkan PHBS di seluruh tatanan terutama Puskesmas
12. Melaksanakan pencatatan pelaporan lengkap dan tepat waktu guna meningkatkan
akuntabilitas kinerja
13. Meningkatkan kerjasama dengan seluruh stakeholder dalam rangka meningkatkan
partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan kesehatan
14. Transparansi dan kebijakan keuangan berbasis akrual.

Motto
“PRIMA Melayani”

3.4. Maklumat Pelayanan


“Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas Cisarua berkomitmen untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan
dan harapan pelanggan. Kami berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan
berdasarkan fakta”

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 15


3.5. Tata Nilai

Puskesmas Cisarua “PRIMA” Melayani

Singkata Kepanjanga Makna


n n
P Profesional Terampil, handal dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas
sesuai dengan tupoksinya
R Refonsif Cepat, tanggap dan tepat waktu memberikan layanan kesehatan sesuai
kebutuhan masyarakat
I Inovatif Mendayagunakan pemikiran dan kemampuan dalam mengembangkan
program kesehatan menuju pelayanan kesehatan yang bermutu
M Motivasi Keadaan sikap mental yang dapat mendorong perubahan positif
terhadap perilaku dan lingkungan
A Akuntabel Bentuk pertanggungjawaban hasil kegiatan layanan terhadap Institusi
didalam maupun diluar lingkup lingkungan pelayanan kesehatan

3.6. Program
Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat terdepan yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana
Fungsional (UPF) Dinas Kesehatan di tingkat kecamatan, kelurahan/desa berupa gabungan
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) primer/tingkat pertama, dengan fokus
pada pelayanan promosi dan prevensi, dalam upaya mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Fungsi Puskesmas adalah :
a. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
c. Pusat pelayanan Kesehatan strata pertama yang meliputi Pelayanan Kesehatan
Perorangan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Dalam pelaksanaan ketiga fungsi diatas , Puskesmas memiliki beberapa program, dimana
program tersebut dikelompokkan menjadi

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 16


1. Administrasi dan Manajemen
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial, yang meliputi upaya Upaya Promosi
Kesehatan dan UKS, Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya KIA-KB, Upaya
Perbaikan Gizi masyarakat, Upaya P2M (P2 Diare, P2 ISPA, P2 DBD, surveilens,
immunisasi, HIV-AIDs, P2 TB Paru, P2 Kusta) dan Perkesmas
3. Upaya Program/Upaya Kesehatan Pengembangan yaitu Upaya Kesehatan Usia
Lanjut, Upaya Kesehatan Mata, Upaya Kesehatan Gender dan Penanganan KDRT,
Upaya Kesehatan Jiwa, Bina Kesehatan Tradisional dan Komplementer, Kesehatan
Olah Raga, Kesehatan Indera dan Fungsional, Upaya Kesehatan Kerja.
4. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)/Pelayanan Klinis terdiri dari Pemeriksaan
Umum, Kesehatan Gigi Dan Mulut, Kia-Kb Klinis, Gizi Institusi, ruang tindakan, ,
Laboratorium, Farmasi Dan poli TB Paru
5. Jejaring dan jaringan fasilitas pelayanan kesehatan

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 17


BAB IV.
ANALISA SITUASI

4.1. Capaian Kinerja


4.1.1. Administrasi Dan Manajemen
4.1.1.1. Sumber Daya Manusia
Keadaan sumberdaya manusia kesehatan di Puskesmas Cisarua adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1. Komposisi Tenaga Puskesmas Cisarua Tahun 2015

Jumlah
No Pendidikan
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 1
3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1
5 Sanitasi 0
6 Asisten Apoteker 0
7 Perawat 2
8 Bidan
  Bidan desa 5
  Bidan Puskesmas 4
9 Tenaga Gizi 1
10 Perawat Gigi 1
11 Analis 1
12 Radiologi 0
13 Tenaga Administrasi 2
14 Penjaga / Sopir 0
15 Cleaning Service 1
16 Satpam/penjaga 1

  Jumlah 22

Berdasarkan standar ketenagaan pada Permenkes No 75 tahun 2104 secara kuantitas


jumlah tenaga di Puskesmas Cisarua kurang standar untuk Puskesmas Non Rawat Inap
kategori perkotaan, begitupun bedasarkan kualitas dibandingkan dengan analisis beban
kerja puskesmas Cisarua masih kekurangan beberapa tenaga tambahan yaitu
1. Tenaga tambahan tenaga perawat
2. Tenaga baru /belum tersedia yaitu penata rekam medis, epidemilogis dan apoteker,
sanitarian, dan keuangan
Beberapa upaya yang telah dilakukan yaitu
“ Mengajukan permohonan tenaga baru dan pelatihan tenaga yang ada”
Upaya peningkatan komptensi yang lain adalah memberikan ijin peningkatan tingkat
pendidikan dari D III Kebidanan ke D IV Kebidanan (6 orang)

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 18


4.1.1.2. Sumber daya Keuangan
Realisasi Pembiayaan Kesehatan

Tabel.4.2. Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Cisarua Tahun 2015

No Jenis biaya Alokasi Anggaran Penyerapan %


A APBD  
  DPA 138.594.000 111.388.842 80,37
B APBN
  BOK 163.500.000 151.130.000 92,43
C JKN
  DANA FKTP I 1.921.183.000 1.017.673.000 52,97
TOTAL 2.223.277.000 1.280.191.000 57.58

Tabel 4.3. Pencapaian target keuangan.

No Target Realisasi %
1 170.866.500 159.186.000 93,16%

Secara umum Puskesmas sudah memberikan kinerja keuangan yang cukup memadai
sebagai Unit Pelaksana Teknis bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, hanya penyerapan
anggaran JKN masih terkendala karena memerlukan pihak ketiga
Pendapatan tunai di puskesmas Cisarua sebagian besar berasal dari kunjungan poli
umum, tindakan gigi dan pemeriksaan penunjang.
Sesuai dengan sarana prasarana dan ketenagaan yang tersedia di masing-masing
puskesmas, maka dapat dilihat bahwa Puskesmas sudah berupaya memanfaatkan seluruh
sumber daya yang dimiliki dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Namun demikian
pemanfaatan potensi pendapatan belum maksimal dengan masih rendahnya pendapatan dari
tindakan medis.

4.1.2. Kinerja Program

Kinerja Puskesmas Cisarua pada tahun 2015 berdasarkan self assessment melalui
Penilaian Kinerja Puskesmas berada pada kategori kinerja Sedang (84,80) dengan rincian
cakupan pelayanan 71,17, manajemen 93,01 dan mutu layanan 90,22.

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 19


Table 4.4. Penilaian Kinerja Puskesmas Cisarua tahun 2015

CAKUPAN KINERJA
PENCA
No. JENIS KEGIATAN SASARAN (4/3 X TARGET (5/6 X
PAIAN
100%) 100%)
1 2 3 4 5 6 7,0
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB          

A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN          


  PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG
1 Cakupan Komunikasi Interpersonal 34. 5,01 5,0 100,
dan Konseling (KIP/K) 305 1.720 0 28
2 Cakupan Penyuluhan kelompok oleh 66,67 100,0 66,
petugas di dalam gedung Puskesmas 96 64 0 67
3 Cakupan Institusi Kesehatan ber- 100,00 100,0 100,
PHBS 2 2 0 00
  PROMOSI KESEHATAN LUAR GEDUNG
4 Cakupan Pengkajian dan Pembinaan 15. 65,66 65,0 101,
PHBS di Tatanan Rumah Tangga 194 9.977 0 02
5 Cakupan Pemberdayaan Masyarakat 100,00 100,0 100,
melalui Penyuluhan Kelompok oleh 804 804 0 00
Petugas di Masyarakat
6 Cakupan Pembinaan UKBM dilihat 28,36 65,0 43,
melalui persentase (%) Posyandu 67 19 0 63
Purnama & Mandiri
7 Cakupan Pembinaan Pemberdayaan 100,00 60,0 166,
Masyarakat dilihat melalui Persentase 5 5 0 67
(%) Desa Siaga Aktif (untuk
Kabupaten)/ RW Siaga Aktif (untuk
kota)
8 Cakupan Pemberdayaan Individu/ 1. 49,77 50,0 99,
Keluarga melalui Kunjungan Rumah 720 856 0 53

CAKUPAN VARIABEL 1.A.     64,43   97,2


2
B. UPAYA KESEHATAN          
LINGKUNGAN
1 Cakupan Pengawasan Rumah Sehat 15. 65,66 75,0 87,
194 9.977 0 55
2 Cakupan Pengawasan Sarana Air 5. 79,56 80,0 99,
Bersih 430 4.320 0 45
3 Cakupan Pengawasan Jamban 5. 65,05 75,0 86,
928 3.856 0 73
4 Cakupan pengawasan SPAL 2. 41,62 80,0 52,
256 939 0 03
5 Cakupan Pengawasan Tempat- 64,00 75,0 85,
Tempat Umum (TTU) 25 16 0 33
6 Cakupan Pengawasan Tempat 72,22 75,0 96,
Pengolahan Makanan (TPM) 18 13 0 30
7 Cakupan Pengawasan Industri 100,00 75,0 133,
1 1 0 33

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 20


8 Cakupan Kegiatan Klinik Sanitasi 2. 37,62 25,0 150,
307 868 0 50
CAKUPAN VARIABEL 1.B.     65,72   98,9
0
C. UPAYA KIA & KB          
  KESEHATAN IBU          
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 1. 70,74 85,5 82,
555 1.100 2 72
2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh 1. 78,38 80,4 97,
Tenaga Kesehatan 485 1.164 4 44
3 Cakupan Komplikasi Kebidanan 94,86 63,4 149,
yang ditangani 311 295 2 57
4 Cakupan Pelayanan Nifas 1. 61,55 84,0 73,
485 914 0 27
  KESEHATAN ANAK          

5 Cakupan Kunjungan Neonatus 1 1. 115,11 89,0 129,


(KN1) 211 1.394 0 34
6 Cakupan Kunjungan Neonatus 1. 79,36 80,0 99,
Lengkap (KN Lengkap) 211 961 0 19
7 Cakupan Neonatus dengan 47,80 34,9 136,
Komplikasi yang ditangani 182 87 3 85

8 Cakupan Kunjungan Bayi 1. 101,98 80,8 126,


211 1.235 5 14
9 Cakupan Pelayanan Anak Balita 5. 38,81 90,0 43,
009 1.944 0 12
  KELUARGA BERENCANA          
10 Cakupan Peserta KB Aktif 10. 77,42 100,0 77,
650 8.245 0 42
CAKUPAN VARIABEL 1.C.     76,60   101,5
1
D. UPAYA PERBAIKAN GIZI          
MASYARAKAT
1 Cakupan Keluarga Sadar Gizi 15. 76,64 100,0 76,
194 11.644 0 64
2 Cakupan Balita Ditimbang (D/S) 6. 85,37 80,0 106,
220 5.310 0 71
3 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin 100,00 100,0 100,
A bagi Bayi (6-11 bulan) 635 635 0 00

4 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin 5. 89,28 90,0 99,


A Bagi Anak Balita (12-59 bulan) 009 4.472 0 20
5 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin 1. 61,55 100,0 61,
A bagi Ibu Nifas 485 914 0 55

6 Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 1. 70,74 90,0 78,


tablet pada ibu hamil 555 1.100 0 60
7 Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta 100,00 100,0 100,
Gakin 36 36 0 00
8 Cakupan balita gizi buruk mendapat 100,00 100,0 100,
perawatan 6 6 0 00
9 Cakupan ASI Eksklusif 75,78 90,0 84,

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 21


611 463 0 20
CAKUPAN VARIABEL 1.D.     84,37   89,6
5
E. UPAYA PENCEGAHAN & P2M          

  PELAYANAN IMUNISASI          
DASAR
1 Cakupan BCG 1. 91,07 98,0 92,
210 1.102 0 93
2 Cakupan DPTHB 1 1. 91,32 98,0 93,
210 1.105 0 19
3 Cakupan DPTHB 3 1. 91,57 90,0 101,
210 1.108 0 74
4 Cakupan Polio 4 1. 90,41 90,0 100,
210 1.094 0 46
5 Cakupan Campak 1. 90,25 90,0 100,
210 1.092 0 28
  PELAYANAN IMUNISASI          
LANJUTAN

6 Cakupan BIAS DT 1. 96,02 95,0 101,


231 1.182 0 07
7 Cakupan BIAS TT 2. 96,13 95,0 101,
429 2.335 0 19
8 Cakupan BIAS Campak 1. 95,40 95,0 100,
261 1.203 0 42
9 Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu 1. 42,51 90,0 47,
Hamil TT2+ 555 661 0 23
10 Cakupan Desa/ Kelurahan Universal 100,00 100,0 100,
Child Immunization (UCI) 5 5 0 00

11 Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini 100,00 90,0 111,


52 52 0 11
12 Cakupan Surveilans Terpadu 100,00 100,0 100,
Penyakit 12 12 0 00
13 Cakupan Pengendalian KLB 100,00 100,0 100,
1 1 0 00
  PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT    
14 Cakupan Penderita Peneumonia 12,90 86,0 15,
Balita 62 8 0 00
15 Cakupan Penemuan Pasien baru TB 46,67 80,0 58,
BTA Positif 60 28 0 33
16 Cakupan Kesembuhan Pasien TB 100,00 85,0 117,
BTA Positif 7 7 0 65
17 Cakupan Penderita DBD yang 100,00 100,0 100,
ditangani 2 2 0 00
18 Cakupan Penemuan Penderita Diare 3. 20,39 75,0 27,
188 650 0 19
CAKUPAN VARIABEL 1.E.     81,37   87,1
0
F. UPAYA PENGOBATAN          
1 Kunjungan Rawat Jalan 8. 139,14 100,0 139,
997 12.518 0 14
2 Kunjungan Rawat Jalan Gigi 2. 85,83 100,0 85,

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 22


399 2.059 0 83
3 Cakupan jumlah seluruh Pemeriksaan 34. 3,73 20,0 18,
Laboratorium Puskesmas 305 1.278 0 63

4 Cakupan Jumlah Pemeriksaan 1. 2,19 10,0 21,


Laboratorium yang dirujuk 278 28 0 91
CAKUPAN VARIABEL 1.F.     57,72   66,3
7
CAKUPAN VARIABEL 1.     71,70   90,
13
II. UPAYA KESEHATAN          
PENGEMBANGAN
A. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH          
1 Cakupan Penjaringan Kesehatan 100,00 100,0 100,
Siswa SD dan setingkat 21 21 0 00
CAKUPAN VARIABEL 2.A.     100,00   100,
00
B. UPAYA KESEHATAN OLAH          
RAGA
1 Cakupan Pembinaan Kelompok 100,00 100,0 100,
Olahraga 1 1 0 00
CAKUPAN VARIABEL 2.B.     100,00   100,
00
C. UPAYA PERAWATAN KES.          
MASY.
1 Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga 58,33 100,0 58,
Rawan) 36 21 0 33
2 Cakupan Keluarga Rawan Selesai 58,33 100,0 58,
Dibina 36 21 0 33
3 Cakupan Keluarga Mandiri III 38,89 100,0 38,
36 14 0 89
CAKUPAN VARIABEL 2.C.     51,85   51,
85
D. UPAYA KESEHATAN KERJA          
1 Cakupan Pembinaan Pos UKK 100,00 100,0 100,
1 1 0 00
2 Cakupan Penanganan Penyakit 100,00 100,0 100,
Akibat Kerja (PAK) dan Panyakit 1 1 0 00
Akibat Hubungan Kerja (AHK)
CAKUPAN VARIABEL 2.D.     100,00   100,
00
E. UPAYA KES. GIGI & MULUT          
1 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi 1. 87,94 60,0 146,
di Masyaakat 012 890 0 57

2 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi 50,00 80,0 62,


di TK 6 3 0 50
3 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi 100,00 80,0 125,
dan Mulut di SD/ MI 21 21 0 00
4 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan 52,45 80,0 65,
Gigi dan Mulut Siswa TK 204 107 0 56

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 23


5 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan 1. 93,09 80,0 116,
Gigi dan Mulut Siswa SD 274 1.186 0 37
6 Cakupan Penanganan Siswa TK yang 40,00 100,0 40,0
Membutuhkan Perawatan Kesehatan 80 32 0 0
Gigi
7 Cakupan Penanganan Siswa SD yang 72,14 100,0 72,
Membutuhkan Perawatan Kesehatan 201 145 0 14
Gigi
CAKUPAN VARIABEL 2.E.     70,80   89,
73
F. UPAYA KESEHATAN JIWA          
1 Cakupan Deteksi Dini Gangguan 34. 20,77 20,0 103,
Kesehatan Jiwa 305 7.124 0 83
2 Cakupan Penanganan Pasien 85,71 100,0 85,
Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa 14 12 0 71

CAKUPAN VARIABEL 2.F.     53,24   94,


  77
G. UPAYA KESEHATAN INDRA          
  KESEHATAN MATA          
1 Cakupan Skrining Kelainan/ 1. 93,09 80,0 116,
gangguan refraksi pada anak sekolah 274 1.186 0 37

2 Cakupan Penanganan kasus kelaianan 100,00 100,0 100,


refraksi 11 11 0 00
3 Cakupan skrining katarak 100,0
- - - 0 -
4 Cakupan Penanganan Penyakit 100,0
Katarak - - - 0 -
5 Cakupan rujukan gangguan 100,0
penglihatan pada kasus Diabetes - - - 0 -
Militus ke RS
6 Cakupan Kegiatan Penjaringan 1. 93,09 80,0 116,
Penemuan Kasus Gangguan 274 1.186 0 37
Pendengaran di SD/MI
7 Cakupan Kasus Gangguan 100,00 100,0 100,
Pendengaran di SD/MI yang 14 14 0 00
ditangani
CAKUPAN VARIABEL 2.G.     55,17   61,
82
H. UPAYA KESEHATAN USIA          
LANJUT
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia 2. 96,69 70,0 138,
Lanjut 897 2.801 0 12
2 Cakupan Pembinaan Usia Lanjut 100,00 100,0 100,
pada Kelompok Usia lanjut 5 5 0 00
CAKUPAN VARIABEL 2.H.     98,34   119,
06
I. UPAYA KESEHATAN          
TRADISIONAL
1 Cakupan Pembinaan Upaya     13,0
Kesehatan Tradisional (Kestrad) - 0 -

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 24


2 Cakupan Pengobat Tradisional     100,0
Terdaftar/ berijin - 0 -
3 Cakupan Pembinaaan Kelompok     100,0
Taman Obat Keluarga (TOGA) - 0 -
CAKUPAN VARIABEL 2.I.      
- -
CAKUPAN VARIABEL 2.     69,93   79,
69

4.2. Pola Penyakit


4.2.1. Pola Penyakit Rawat Jalan
Terjadi pergeseran pola penyakit pada tahun 2015, dimana penyakit hipertensi
masuk dalam 3 besar pola penyakit pada tahun 2015. Pola urutan kasus penyakit
utama selama 3 tahun terakhir tidak ada perubahan mendasar, kasus penyakit karena
perilaku masih menjadi masalah utama. Pola penyakit ini sejalan dengan Cakupan
kegiatan Kesehatan Lingkungan yang masih rendah, terutama kebiasaan merokok, pola
makan, cara pengelolaan makanan dan perilaku hidup sehat dan ketersediaan air bersih.
Kasus penyakit di Cisarua sebagian besar disebabkan oleh perilaku dan budaya
masyarakat, grafik berikut menggambarkan presentase pola penyakit rawat jalan di
UPT Puskesmas Cisarua tahun 2015.
Gambar 4.1. 10 besar penyakit poli rawat jalan, 2015

Pada grafik diatas tahun 2015, ISPA menjadi masalah kesehatan utama di Puskesmas
Cisarua. Kemungkinan terbesar faktor yang mempengaruhi adalah perilaku merokok

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 25


yang hampir 90% penduduk pria usia produktif.1, tanpa membedakan status
masyarakat, didalamnya termasuk pelajar. Penyakit yang berhubungan dengan factor
prilaku, gaya hidup, lingkungan dan pendidikan masih mendominasi dan sebaliknya
kasus Degenerasi belum merupakan masalah utama di wilayah Cisarua.

4.2.5. Mutu Pelayanan UPT Puskesmas Cisarua


1) Kualitas upaya penyehatan lingkungan, pengawasan rumah sehat, SAB,
Jamban, SPAL belum sesuai target
2) Kualitas upaya kesehatan ibu, Drop Out Pelayanan ANC masih cukup
tinggi (>2%)
3) Kualitas upaya kesehatan ibu, Persalinan oleh Nakes masih dibawah
target (<80%)
4) Kualitas upaya kesehatan ibu, pelayanan ANC (K4) masih dibawah target
(<80%)
5) Kualitas upaya kesehatan ibu, Pelayanan bayi baru lahir masih dibawah
target (<80%)
Secara kualitas, pelayanan Puskesmas Cisarua mengalami peningkatan .

4.2.6.Pelayanan Laboratorium
Pada tahun 2015 pencapaian kunjungan mencapai 7305 kunjungan dengan 9869
(2015: 12.293) jenis pemeriksaan. Jenis sediaan terdiri dari darah, urin, sputum dan
faeces. Persebaran pemeriksaan dapat dilihat pada grafik. Berikut

Tabel 4.5. Pemeriksaan Laboratorium, 2015

Pemeriksaan Jumlah Pemeriksaan Jumlah


1

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 26


DARAH   URINE  
Golongan Darah 194 Sedimen 3
HB 184 Protein 56
Leukosit 26 Keton 0
Eritrosit 24 Test Kehamilan 60
LED 7 Urine Lengkap 1
SPESIMEN
Hitung Jenis 14 LAIN  
Trombosit 23 M. TBC 234
Hematrokit 41    
Widal 24 TOTAL 1269
KIMIA DARAH 0    
GDS Puasa, 2 jam
PP 196    
Cholestrol 73    
Asam Urat 108    
HBS Ag/HBS AB 1    

Indeks kunjungan pemeriksaan laboratorium terhadap kunjungan pasien adalah sebesar


10,20%. Angka ini menunjukkan optimalnya pemanfaatan sarana penunjang
laboratorium dalam penegakan diagnosis di Puskesmas.
Cakupan pemeriksaan laboratorium tersebut masih sesuai target 10% dari jumlah
kunjungan pasien di tahun 2015. Angka rujukan laboratorium mencapai 2,19 % atau
dibawah standar yaitu <10% dari jumlah kunjungan.
4.3. Analisa Epidemiologi
Dalam kurun Waktu 5 tahun terakhir wilayah Cisarua merupakan endemic penyakit
menular Diare. Persebaran kasus tersebut merata di semua desa. Penemuan kasus Diare
pada tahun 2015 650 kasus dara sasaran 34.305 (20,39%). Rendahnya penemuan kasus
tersebut, karena penemuan tersebut hanya kasus yang datang ke Puskesmas. Ke
depannya perlu dibuatkan MOU dengan pelayanan kesehatan swasta.
Terjadi perubahan struktur epidemiologi di wilayah Cisarua yaitu dengan semakin
meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) yang dari tahun ke tahun
menunjukkan peningkatan signifikan secara statistic.

4.3.1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 27


Wilayah kecamatan Cisarua merupakan bukan endemis DBD, karena letak Puskesmas
Cisarua berada di daerah pegunungan dengan hasil pemeriksaan jentik nyamuk >95%
desa bebas jentik nyamuk DBD. Jumlah kasus DBD pada tahun 2015 ada 2 kasus tanpa
ada kematian akibat DBD. Akan tetapi untuk mengantifasi, Puskesmas Cisarua
melakukan Gerakan GEBRAG DBD yang merupakan strategi Bupati Bogor dalam
mengantisipasi peningkatan kasus DBD, yaitu dengan :
1. Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik
2. Gerakan Psn Berkelanjutan
3. Penyuluhan
4. Pendekatan Kasus Berbasis Tim
5. Tidak Menganjurkan Fooging Preventif
6. Optimalisasi Jejaring Rujukan
7. Pencatatan Dan Pelaporan

4.3.2. Diare

Penyakit diare merupakan penyakit menular endemis dan musiman yang erat
kaitannya dengan perilaku masyarakat. Pada tahun 2015 terjadi 650 kasus, kasus
diare meliputi seluruh tingkatan diare mulai ringan, sedang hingga berat.
Sebaran kasus diare merata di seluruh desa di kecamatan Cisarua (5 desa).
Jumlah perkiraan penderita diare di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun (Perkiraan penderita ( 411 / 1000 x jumlah penduduk) x 10% (tiap
kabupaten/ Kota berbeda).2

Gambar 4.2.

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 28


Grafik Cakupan Diare Tahun 2015

Analisa berdasar waktu, terjadi kecenderungan peningkatan yang menetap pada bulan
Juni, Oktober dan Desember.
Gambar 4.3.

Grafik Min-Mak Diare UPT Puskesmas Cisarua 2015

Dari grafik diatas dapat dilihat kasus diare mulai meningkat pada bulan Mei
sampai November dengan puncaknya terjadi pada bulan September. Dengan

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 29


melihat data ini, Puskesmas Cisarua mempelajari pola kasus diare sehingga
pada tahun 2015 dapat segera diatasi dan dilakukan upaya antisipasi.

4.3.3. Pneumonia Pada Balita.


Kasus Pneumonia pada Balita pada tahun 2015 sebanyak 8 kasus atau 12,90%
dari target penemuan kasus di Puskesmas Cisarua sebanyak 62 kasus.
4.3.4. TB Paru
Cisarua termasuk daerah yang rawan atau daerah dengan prevalensi TBC yang
tinggi.
Tetapi penemuan kasus penderita TB Paru menurun masih rendah.
Tabel 4.6. Prevalensi TB Paru di UPT Puskesmas Cisarua Tahun 2015
JUMLAH PENDERITA
BTA
Xtra
No Puskesmas – Ro BTA + Konversi Sembuh
Paru
+
N n % n % n % n %
1 Cisarua 2 28 46,67 0 0 7 100 7 100

Dari grafik 4.30 tersebut tergambar bahwa pencapaian hasil program P2 TB


Paru dari 3 indikator TB Paru mendapatkan hasil yang maksimal. Hasil ini
masih dapat dimaksimalisasi mengingat hasil tersebut merupakan passive case
finding.
Case Detection Rate / CDR atau penderita BTA (+) secara keseluruhan
sebanyak 28 penderita. BTA (-) Ro (+) sebanyak 2 penderita dan ekstra Paru
sebanyak 0 kasus.
Convertion Rate (CvR), yaitu perubahan kasus dari BTA (+) ke negative (-)
sebanyak 7kasus.
Cure Rate (CR), penderita yang dinyatakan sembuh sebanyak 7 kasus. Cure
Rate merupakan angka kasus kesembuhan dari penderita pada tahun
sebelumnya sehingga tidak dapat dibandingkan dengan penderita pada tahun
2015

4.3.5. Kusta
Tidak diketemukan penderita kusta

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 30


4.5. ANALISIS SWOT
4.5.1. Analisis Lingkungan Eksternal
Peluang ( Opportunities )
Adalahfaktor dan situasi eksternal yang secara nyata membantu usaha UPT Puskesmas
Kecamatan Cisarua dalam mencapai tujuannya.
Peluang yang dapat diraih UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua adalah:
a) PP Nomor 53 tahun 2005 tentang BLUD merupakan landasan hukum yang kuat untuk
mengembangkan pelayanan publik, puskesmas sebagai layanan yang diharapkan dapat
memenuhi tuntutan masyarakat.
b) Implementasi JKN tahun 2014 memberikan kesempatan untuk meningkatkan
meningkatnya layananUPT puskesmas Cisarua.
c) Pertumbuhan penduuduk yang cepat merupakan pasar layanan yang memungkinkan
Puskesmas untuk mengembangkan layacannan baik produk layanan maupun pasarnya.
d) Dukungan lintas sektor. Puskesmas sebagai unit layanan milik pemerintah dituntut
untuk bermitra dan selalu dibawah koordinasi camat dan aparatnya agar selalu
mendapatkan dukungan dalam setiap rencana pengembangan program kegiatan dan
layanan.

Ancaman (Threats)
Adalah faktor eksternal yang memungkinkan UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua
mengalami kegagalan dalamusahanya mencapai tujuan yang ditetapkan. Ancaman yang
mempengaruhi UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua adalah:
a) Regulasi profesi. Belum seluruh tenaga medis, paramedis dan tenaga kesehatan lainnya
memiliki registrasi profesi dan registrasi pemerintah.
b) Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi karena termasuk daerah penyangga Ibukota
Negara dan mobilitas penduduk yang tinggi, karena termasuk daerah wisata
c) Kompetisi dalam hal pertumbuhan klinik swasta dan rumah sakit dengan kualitas
layanan penunjang lebih memadai baik peralatan maupun tenaga.
d) Tuntutan masyarakat. Sejalan dengan pertumbuhan yang cepat dan komplek menuntut
pelayanan yang lebih baik.

4.5.2. Analisis Lingkungan Internal

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 31


Kekuatan (Strengths)
Adalah keunggulan-keunggulan internal dan kondisi internal lainnya yang dimiliki oleh
UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua yang mendukung ke arah perkembangan UPT
Puskesmas Kecamatan Cisarua. Kekuatan yang dimiliki UPT Puskesmas Kecamatan
Cisarua adalah:
a) UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua sedang dalam proses akreditasi.
b) UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua lokasinya strategis didaerah pariwisata dan
mundah terjangkau.
c) UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua memiliki jumlah anggaran yang cukup.
d) UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua memiliki peralatan medis yang cukup memadai.

Kelemahan (Weaknesses)
Adalah kelemahan-kelemahan internal dan kondisi internal lainnya yang dimiliki oleh UPT
Puskesmas Kecamatan Cisaruadan memungkinkan UPT Puskesmas Kecamatan
Cisaruatersebut mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kelemahan yang dimiliki UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua:
a. Etos kerja sebagaian besar staf UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua masih rendah;
b. Jumlah dan kualifikasi SDM masih kurang;
c. Utilisasi peralatan medis dan penunjang medis di UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua
belum maksimal;
d. Pemanfaatan dan ketersediaan SIMPUS UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua belum
optimal

4.5.3. Analisis
Analisa yang umum digunakan adalah Analisa SWOT, dimana Analisa SWOT
membandingkan antara faktor Ekternal (Opertunities) dan Ancaman (Threats) dengan
factor Internal kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakneasees). Analisa ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan dan Ancaman.

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 32


Tabel 4.7
Skoring Analisis SWOT

BOBO Ratin SKO


Analisis T g R
  0–1 1-10  
Strength      
Sedang Dalam Proses Akreditasi 0.15 9 1.35
Peralatan Lengkap 0.1 7 0.7
Anggaran Cukup 0.15 8 1.2
Lokasi Strategis 0.2 10 2
  0.6   5.25
Weakness     0
Etos Kerja Rendah 0.01 10 0.1
Kepatuhan Petugas Rendah 0.05 9 0.45
Ketersediaan SDM kurang 0.1 7 0.7
Utilisasi Peraltan 0.15 6 0.9
SIMPUS Belum Optimal 0.09 8 0.72
  0.4   2.87
S=W=1 1   8.12
       
Peluang/Opportunity      
PP 23/2005 – BLUD 0.03 8 0.24
Implementasi JKN 0.03 8 0.24
Pertumbuhan Penduduk Tinggi 0.2 10 2
Dukungn Lintas Sektor 0.1 9 0.9
  0.36   3.38
       
Ancaman / threats      
Regulasi Profesi 0.4 7 2.8
Kompetisi 0.21 8 1.68
Tuntutan Masyarakat 0.02 9 0.18
LSM / Media 0.01 10 0.1
JUMLAH 0.64   4.76
O+T 1 0 8.14

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 33


Grafik. 4.3
Posisioning UPT Puskesmas Cisarua dalam Skorring Analisa SWOT

Grafik. 14
Alternatif Stratregi UPT Puskesmas Cisarua dari Hasil Skoring Analisa SWOT

Hasil analisis SWOT yang dilakukan menunjukkan posisioning puskesmas Cisarua


berada pada kuadran konservatif. Kuadran ini menggambarkan bahwa strategi alternative
pengembangan Puskesmas Cisarua meliputi status quo yaitu mempertahankan seluruh
pelayanan yang ada baik pelayanan maupun penunjang.Unrelated diversification yaitu
mengembangkan program layanan produk baru pasar lama/pasar baru terhadap layanan yang
tidak sejenis dengan pelayanan yang sudah ada. Harvesting, yaitu melakukan kajian terhadap
layanan yang sudah ada karena analisa menunjukkan bahwa layanan tersebut perlu
dimodifikasikan.

4.5.4. Asumsi
Teknik analisis titik impas sudah umum bagi segenap pelaku bisnis. Hal ini sangat
berguna di dalam pengaturan bisnis dalam cakupan yang luas, termasuk organisasi yang kecil
dan besar. Ada 2 (dua) alasan mengapa para pelaku bisnis menerima alasan ini adalah analisis

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 34


ini berdasarkan pada asumsi yang lugas dan informasi yang didapat dari metode titik impas ini
sangat menguntungkan di dalam pengambilan keputusan.
Analisis lingkungan internal lebih mengarah pada analisis intern dalam menilai atau
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi keuangan dan akuntansi,
pemasaran, riset dan pengembangan, personalia serta operasional.Inti dari analisis lingkungan
internal ini adalah berusaha untuk mencari keunggulan strategis yang dipakai untuk
membedakan diri dari pesaing.
Ancaman dapat berasal dari munculnya teknologi yang lebih canggih, dikenalkannya
produk baru yang lebih baik, masuknya pesaing dengan modal kuat, adanya regulasi
pemerintah, naiknya tingkat bunga, fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing kuat, mudah
keluarnya pendatang baru yang mengacaukan prediksi pasar.

4.5.5. Isue – Isue Strategi / Pengembangan


Untuk menaikkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indikator keberhasilan
pembangunan kesejahteraan rakyat, Pemerintah Kabupaten Bogor bertekad membenahi
kebijakan maupun program-program di bidang kesehatan. Salah satunya dengan meningkatkan
pelayanan kesehatan di puskesmas dengan menerapkan UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua.
menjadi PPK BLUD (Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah) pada tahun
2019. Hal ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pemilik
puskesmas.
Peran pihak swasta dalam pelayanan kesehatan sangat penting. Klinik swasta di
samping sebagai mitra bagi pemerintah daerah sekaligus juga sebagai pesaing bagi pemerintah
daerah. Apabila prestasi puskesmas pemerintah sampai di bawah klinik swasta, maka hal itu
menunjukkan puskesmas kurang berhasil dalam menjalankan misinya.
Usaha puskesmas akan semakin ketat dalam persaingan, bukan hanya pelaku usaha
nasional tapi juga asing akan berebut pasar di Indonesia. Persaingan ini tentu saja bukan sekedar
mengenai jumlah pelaku usaha yang akan masuk, namun juga tentang kemajuan teknologi,
kualitas SDM hingga strategi pemasaran yang akan dipertarungkan untuk memperebutkan pasar
potensial masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas.
Pendapatan fungsional yang terus meningkat belum diimbangi dengan pengelolaan
keuangan yang profesional. Selain itu, pola tarif pelayanan yang belum memperhitungkan biaya
satuan (unit cost) menyebabkan pelayanan kurang optimal.
Sedangkan Isue-isue Strategis yang ada UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua adalah:

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 35


 Desain awal bangunan belum mengacu pada Permenkes 75 Tahun 2014, dan lahan yang
ditempati masih status tanah milik Desa Tugu Utara, sehingga pelayanan dan performa
kurang optimal.
 UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua berada pada posisi konservatif, pemanfaatan UPT
Puskesmas Kecamatan Cisarua oleh masyarakat cenderung meningkat, pemanfaatan
peralatan masih belum maksimal sehingga pelayanan tidak optimal.
 Pelanggan semakin meningkat, etos kerja SDM masih rendah. Keadaan tersebut bisa
menyebabkan pelayanan tidak memuaskan pelanggan.
 Melengkapi, renovasi, revitalisasi atau rekayasa bangunan atraktif, bersih, aman, dan
nyaman serta peralatan atas dasar kebutuhan fungsional UPT Puskesmas Kecamatan
Cisarua.
 Aplikasi, meningkatkan, mengembangkan dan mendorong kompetensi SDM dalam 3
domain (skill,knowledge dan attitude).
 Posisi UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua di wilayah pariwisata dan merupakan wilayah
pengembangan Boponcur dengan pertambahan penduduk dan pembangunan hotel dan
villa yang pesat, sosial ekonomi dinamis, diharapkan bisa menarik pelanggan dengan biaya
yang murah tetapi berkualitas dan memuaskan. Terutama untuk Klinik PMS & HIV..

4.5.6. Strategi
Strategi bisnis merupakan upaya-upaya yang dilakukan puskesmas untuk mencapai
sasaran strategis yang ditetapkan. Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan menyusun
program-program kerja yang direncanakan dengan memperhatikan kekuatan sumber dana
yang dimiliki. Program kerja yang diarahkan pada pencapaian sasaran strategis.
Strategi yang dilakukan UPT Puskesmas Kecamatan Cisarua untuk meningkatkan
pelayanan adalah :
1. Meningkatkan produk / jasa pelayanan yang ditawarkan, yaitu:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari upaya wajib dan
pengembangan yaitu Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,
Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, Gizi dan
Pengembangan.
b. Upaya ini tidak merupakan unit bisnis yang bisa menghasilkan income
tetapi merupakan unit pengeluaran yang pembiayaan dan segala
sesuatunya ditetapkan oleh Dinas Kesehatan.

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 36


Upaya Kesehatan Perorangan yang terdiri dari Rawat Jalan Umum,
Rawat Jalan Gigi, Penunjang : Laboratorium, Apotek, Ruang tindakan.
Pelayanan Home Care, Pelayanan Ambulance
Upaya ini dapat merupakan unit yang bisa dikelola sebagai unit bisnis.
2. Merenovasi dan menambah fasilitas pelayanan diantaranya :
a. Unit Gawat Darurat
b. Unit Rawat Jalan
c. Unit Rawat Inap Persalinan
d. Apotik
e. Ruang Konsultasi (Gizi, Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan)
f. Mobile VCT/Home Care
3. Membangun keunggulan bersaing dengan meningkatkan potensi pasar dengan cara :
a. Menganalisa permintaan pasar berdasarkan data kunjungan pasien ke puskesmas selama 1
tahun (2014).
b. Menghitung prospek untuk menentukan seberapa besar target yang ingin di capai berdasarkan
data kunjungan pasien tahun 2014.
4. Meningkatkan persaingan :
a. Bersaing pada perbedaan (keunikan), dapat melalui karakteristik fisik maupun
atribut jasa pelayanan yang ditawarkan kepada masyarakat sehingga masyarakat
mempersepsikannya sebagai nilai.
b. Bersaing pada biaya, untuk mencapai nilai maksimum yang diinginkan pelanggan
tetapi dengan kualitas yang memadai.
c. Bersaing pada respon cepat, melalui keseluruhan nilai yang terkait dengan
peningkatan keterampilan sumber daya manusia (karyawan) dan peningkatan
kinerja pelayanan.
5. Meminimalisir Resiko
a. Resiko penurunan pendapatan, dengan cara memberikan pelayanan secara
profesional
b. Resiko tuntutan masyarakat atas kelalaian petugas dalam memberikan pelayanan,
dengan cara memberi pelayanan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP).

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 37


BAB V.

PERMASALAHAN DAN TINDAKLANJUT

5.1. Identifikasi Masalah

Masalah adalah kesenjangan antara kenyataan dengan harapan3. Pada laporan


tahunan ini definisi operasional dari masalah adalah kesenjangan antara target dan
pencapaian kegiatan program kesehatan
Dari pemaparan hasil kegiatan didepan dapat diringkas menjadi tiga bagian
ringkasan output yaitu ringkasan output berdasar indicator kinerja puskesmas, ringkasan
output berdasar IPM 80 dan ringkasan output berdasar indicator SPM-MDG’s. Ringkasan
out put ini dipaparkan dengan tujuan untuk memudahkan telaah hasil kerja secara singkat.

5.1.1. Berdasar Indikator Kinerja


Berasarkan self assesment PKP, diperoleh hasil 84,80 yang berarti kinerja Puskesmas
Cisarua pada kategori “SEDANG”.

Tabel. 5.1. Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas, 2015

No Indikator Cisarua
1 Cak. Pelayanan 71,17
2 Manajemen 93,01
3 Mutu Pelayanan 90.22
Hasil akhir 84,80
KUALITAS Kel I (Sedang)

Table 5.2.
Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas (self assesment) Puskesmas Cisarua Tahun 2015

CAKUPAN KINERJA
PENCA
No. JENIS KEGIATAN SASARAN (4/3 X TARGET (5/6 X
PAIAN
100%) 100%)
1 2 3 4 5 6 7
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB          

A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN          


  PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG
1 Cakupan Komunikasi Interpersonal 34. 5,01 5,0 100,
dan Konseling (KIP/K) 305 1.720 0 28

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 38


2 Cakupan Penyuluhan kelompok oleh 66,67 100,0 66,
petugas di dalam gedung Puskesmas 96 64 0 67

3 Cakupan Institusi Kesehatan ber- 100,00 100,0 100,


PHBS 2 2 0 00
  PROMOSI KESEHATAN LUAR GEDUNG
4 Cakupan Pengkajian dan Pembinaan 15. 65,66 65,0 101,
PHBS di Tatanan Rumah Tangga 194 9.977 0 02
5 Cakupan Pemberdayaan Masyarakat 100,00 100,0 100,
melalui Penyuluhan Kelompok oleh 804 804 0 00
Petugas di Masyarakat
6 Cakupan Pembinaan UKBM dilihat 28,36 65,0 43,
melalui persentase (%) Posyandu 67 19 0 63
Purnama & Mandiri
7 Cakupan Pembinaan Pemberdayaan 100,00 60,0 166,
Masyarakat dilihat melalui Persentase 5 5 0 67
(%) Desa Siaga Aktif (untuk
Kabupaten)/ RW Siaga Aktif (untuk
kota)
8 Cakupan Pemberdayaan Individu/ 1. 49,77 50,0 99,
Keluarga melalui Kunjungan Rumah 720 856 0 53
CAKUPAN VARIABEL 1.A.     64,43   97,2
2
B. UPAYA KESEHATAN          
LINGKUNGAN
1 Cakupan Pengawasan Rumah Sehat 15. 65,66 75,0 87,
194 9.977 0 55
2 Cakupan Pengawasan Sarana Air 5. 79,56 80,0 99,
Bersih 430 4.320 0 45
3 Cakupan Pengawasan Jamban 5. 65,05 75,0 86,
928 3.856 0 73
4 Cakupan pengawasan SPAL 2. 41,62 80,0 52,
256 939 0 03
5 Cakupan Pengawasan Tempat- 64,00 75,0 85,
Tempat Umum (TTU) 25 16 0 33
6 Cakupan Pengawasan Tempat 72,22 75,0 96,
Pengolahan Makanan (TPM) 18 13 0 30
7 Cakupan Pengawasan Industri 100,00 75,0 133,
1 1 0 33
8 Cakupan Kegiatan Klinik Sanitasi 2. 37,62 25,0 150,
307 868 0 50
CAKUPAN VARIABEL 1.B.     65,72   98,9
0
C. UPAYA KIA & KB          
  KESEHATAN IBU          
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 1. 70,74 85,5 82,
555 1.100 2 72
2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh 1. 78,38 80,4 97,
Tenaga Kesehatan 485 1.164 4 44
3 Cakupan Komplikasi Kebidanan 94,86 63,4 149,
yang ditangani 311 295 2 57
4 Cakupan Pelayanan Nifas 1. 61,55 84,0 73,

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 39


485 914 0 27
  KESEHATAN ANAK          

5 Cakupan Kunjungan Neonatus 1 1. 115,11 89,0 129,


(KN1) 211 1.394 0 34
6 Cakupan Kunjungan Neonatus 1. 79,36 80,0 99,
Lengkap (KN Lengkap) 211 961 0 19
7 Cakupan Neonatus dengan 47,80 34,9 136,
Komplikasi yang ditangani 182 87 3 85

8 Cakupan Kunjungan Bayi 1. 101,98 80,8 126,


211 1.235 5 14
9 Cakupan Pelayanan Anak Balita 5. 38,81 90,0 43,
009 1.944 0 12
  KELUARGA BERENCANA          
10 Cakupan Peserta KB Aktif 10. 77,42 100,0 77,
650 8.245 0 42
CAKUPAN VARIABEL 1.C.     76,60   101,5
1
D. UPAYA PERBAIKAN GIZI          
MASYARAKAT
1 Cakupan Keluarga Sadar Gizi 15. 76,64 100,0 76,
194 11.644 0 64
2 Cakupan Balita Ditimbang (D/S) 6. 85,37 80,0 106,
220 5.310 0 71
3 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin 100,00 100,0 100,
A bagi Bayi (6-11 bulan) 635 635 0 00
4 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin 5. 89,28 90,0 99,
A Bagi Anak Balita (12-59 bulan) 009 4.472 0 20
5 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin 1. 61,55 100,0 61,
A bagi Ibu Nifas 485 914 0 55

6 Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 1. 70,74 90,0 78,


tablet pada ibu hamil 555 1.100 0 60
7 Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta 100,00 100,0 100,
Gakin 36 36 0 00
8 Cakupan balita gizi buruk mendapat 100,00 100,0 100,
perawatan 6 6 0 00
9 Cakupan ASI Eksklusif 75,78 90,0 84,
611 463 0 20
CAKUPAN VARIABEL 1.D.     84,37   89,6
5
E. UPAYA PENCEGAHAN & P2M          

  PELAYANAN IMUNISASI          
DASAR
1 Cakupan BCG 1. 91,07 98,0 92,
210 1.102 0 93
2 Cakupan DPTHB 1 1. 91,32 98,0 93,
210 1.105 0 19
3 Cakupan DPTHB 3 1. 91,57 90,0 101,
210 1.108 0 74
4 Cakupan Polio 4 1. 90,41 90,0 100,

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 40


210 1.094 0 46
5 Cakupan Campak 1. 90,25 90,0 100,
210 1.092 0 28
  PELAYANAN IMUNISASI          
LANJUTAN

6 Cakupan BIAS DT 1. 96,02 95,0 101,


231 1.182 0 07
7 Cakupan BIAS TT 2. 96,13 95,0 101,
429 2.335 0 19
8 Cakupan BIAS Campak 1. 95,40 95,0 100,
261 1.203 0 42
9 Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu 1. 42,51 90,0 47,
Hamil TT2+ 555 661 0 23
10 Cakupan Desa/ Kelurahan Universal 100,00 100,0 100,
Child Immunization (UCI) 5 5 0 00

11 Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini 100,00 90,0 111,


52 52 0 11
12 Cakupan Surveilans Terpadu 100,00 100,0 100,
Penyakit 12 12 0 00
13 Cakupan Pengendalian KLB 100,00 100,0 100,
1 1 0 00
  PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT    
14 Cakupan Penderita Peneumonia 12,90 86,0 15,
Balita 62 8 0 00
15 Cakupan Penemuan Pasien baru TB 46,67 80,0 58,
BTA Positif 60 28 0 33
16 Cakupan Kesembuhan Pasien TB 100,00 85,0 117,
BTA Positif 7 7 0 65
17 Cakupan Penderita DBD yang 100,00 100,0 100,
ditangani 2 2 0 00
18 Cakupan Penemuan Penderita Diare 3. 20,39 75,0 27,
188 650 0 19
CAKUPAN VARIABEL 1.E.     81,37   87,1
0
F. UPAYA PENGOBATAN          
1 Kunjungan Rawat Jalan 8. 139,14 100,0 139,
997 12.518 0 14
2 Kunjungan Rawat Jalan Gigi 2. 85,83 100,0 85,
399 2.059 0 83
3 Cakupan jumlah seluruh Pemeriksaan 34. 3,73 20,0 18,
Laboratorium Puskesmas 305 1.278 0 63
4 Cakupan Jumlah Pemeriksaan 1. 2,19 10,0 21,
Laboratorium yang dirujuk 278 28 0 91
CAKUPAN VARIABEL 1.F.     57,72   66,3
7
CAKUPAN VARIABEL 1.     71,70   90,
13
II. UPAYA KESEHATAN          
PENGEMBANGAN
A. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH          

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 41


1 Cakupan Penjaringan Kesehatan 100,00 100,0 100,
Siswa SD dan setingkat 21 21 0 00
CAKUPAN VARIABEL 2.A.     100,00   100,
00
B. UPAYA KESEHATAN OLAH          
RAGA
1 Cakupan Pembinaan Kelompok 100,00 100,0 100,
Olahraga 1 1 0 00
CAKUPAN VARIABEL 2.B.     100,00   100,
00
C. UPAYA PERAWATAN KES.          
MASY.
1 Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga 58,33 100,0 58,
Rawan) 36 21 0 33
2 Cakupan Keluarga Rawan Selesai 58,33 100,0 58,
Dibina 36 21 0 33
3 Cakupan Keluarga Mandiri III 38,89 100,0 38,
36 14 0 89
CAKUPAN VARIABEL 2.C.     51,85   51,
85
D. UPAYA KESEHATAN KERJA          
1 Cakupan Pembinaan Pos UKK 100,00 100,0 100,
1 1 0 00
2 Cakupan Penanganan Penyakit 100,00 100,0 100,
Akibat Kerja (PAK) dan Panyakit 1 1 0 00
Akibat Hubungan Kerja (AHK)
CAKUPAN VARIABEL 2.D.     100,00   100,
00
E. UPAYA KES. GIGI & MULUT          
1 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi 1. 87,94 60,0 146,
di Masyaakat 012 890 0 57
2 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi 50,00 80,0 62,
di TK 6 3 0 50
3 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi 100,00 80,0 125,
dan Mulut di SD/ MI 21 21 0 00
4 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan 52,45 80,0 65,
Gigi dan Mulut Siswa TK 204 107 0 56
5 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan 1. 93,09 80,0 116,
Gigi dan Mulut Siswa SD 274 1.186 0 37
6 Cakupan Penanganan Siswa TK yang 40,00 100,0 40,0
Membutuhkan Perawatan Kesehatan 80 32 0 0
Gigi
7 Cakupan Penanganan Siswa SD yang 72,14 100,0 72,
Membutuhkan Perawatan Kesehatan 201 145 0 14
Gigi
CAKUPAN VARIABEL 2.E.     70,80   89,
73
F. UPAYA KESEHATAN JIWA          
1 Cakupan Deteksi Dini Gangguan 34. 20,77 20,0 103,
Kesehatan Jiwa 305 7.124 0 83

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 42


2 Cakupan Penanganan Pasien 85,71 100,0 85,
Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa 14 12 0 71

CAKUPAN VARIABEL 2.F.     53,24   94,


  77
G. UPAYA KESEHATAN INDRA          
  KESEHATAN MATA          
1 Cakupan Skrining Kelainan/ 1. 93,09 80,0 116,
gangguan refraksi pada anak sekolah 274 1.186 0 37

2 Cakupan Penanganan kasus kelaianan 100,00 100,0 100,


refraksi 11 11 0 00
3 Cakupan skrining katarak 100,0
- - - 0 -
4 Cakupan Penanganan Penyakit 100,0
Katarak - - - 0 -
5 Cakupan rujukan gangguan 100,0
penglihatan pada kasus Diabetes - - - 0 -
Militus ke RS
6 Cakupan Kegiatan Penjaringan 1. 93,09 80,0 116,
Penemuan Kasus Gangguan 274 1.186 0 37
Pendengaran di SD/MI
7 Cakupan Kasus Gangguan 100,00 100,0 100,
Pendengaran di SD/MI yang 14 14 0 00
ditangani
CAKUPAN VARIABEL 2.G.     55,17   61,
82
H. UPAYA KESEHATAN USIA          
LANJUT
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia 2. 96,69 70,0 138,
Lanjut 897 2.801 0 12
2 Cakupan Pembinaan Usia Lanjut 100,00 100,0 100,
pada Kelompok Usia lanjut 5 5 0 00
CAKUPAN VARIABEL 2.H.     98,34   119,
06
I. UPAYA KESEHATAN          
TRADISIONAL
1 Cakupan Pembinaan Upaya     13,0
Kesehatan Tradisional (Kestrad) - 0 -
2 Cakupan Pengobat Tradisional     100,0
Terdaftar/ berijin - 0 -
3 Cakupan Pembinaaan Kelompok     100,0
Taman Obat Keluarga (TOGA) - 0 -
CAKUPAN VARIABEL 2.I.      
- -
CAKUPAN VARIABEL 2.     69,93   79,
69

sumber: pkp.pkm.jgl/2015

4.1.2. Berdasar SPM- MDGs

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 43


Table 5.3. Output Puskesmas Cisarua Tahun 2015 Berdasar SPM -MDGs
Kesenjangan
No Indikator SPM Target Capai
% Pencapaian Target SPM Bid.Kesehatan
1 Cak. Kunjungan Bumil ( K4) 97 70,74 26,26
2 Cak. Komplikasi Kebidanan Yg Ditangani 80 96,86 +16,86
3 Cak. Pertolongan Persalinan Nakes berkompeten 90 78,38 11,62
4 Cak. Pertolongan Nifas 90 61,55 28,45
5 Cak. Neonatus Dg Komplikasi Ditangani 80 47,87 32,13
6 Cak. Kunjungan Bayi 90 101,98 +11,98
7 Cak. Desa UCI 100 100 0
8 Cak. Pelayanan Anak Balita 90 38,81 51,19
9 Cak. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100 100 0
10 Cak. Pemberian MP-ASI Pada Anak 6-24 bl Gakin 100 100 0
11 Cak. Pemberian PMT-P Pada Bumil KEK 100 100 0
12 Cak. Penjaringan Kesehatan Siswa SD / Setingkat 100 100 0
Cak. Pelaksanaan Bias Campak 100 95,40 4,6
Cak. Pelaksanaan Bias DT/TD 100 96,02 3,98
13 Cak. Peserta KB Aktif 70 77,42 +7,42
14 Cak. Penemuan & Penanganan Penderita Penyakit 0
A. AFP Rate Per 100.000 Pddk Usia < 15 Th 100 0 100
B.Penemuan Penderita Pnemonia Balita 100 12,90 87,1
C. Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 100 46,67 53,33
D.Penderita DBD Yg Ditangani 100 100 0
E.Penemuan Penderita Diare 100 20,39 79,61
14 Cak. Desa Siaga Aktif 80 100 +20

5..2. Diagnosis Reading

Dari beberapa kegiatan upaya pelayanan kesehatan wajib dan pengembangan serta mutu
layanan puskesmas, didapatkan beberapa upaya/program belum mencapai target. Maka
berdasarkan data empiris dan kemampuan analisis yang ada disampaikan beberapa masalah,
harapan, kenyataan beserta rencana tindak lanjutnya sebagai berikut :

5.2.1. Identifikasi Masalah

Table. 5.4. Identifikasi masalah di Puskesmas Cisarua tahun 2015


No UPAYA HARAPAN KENYATAAN SAAT INI RENCANA TINDAK
KESEHATAN/KEGIATAN LANJUT
UPAYA KESEHATAN WAJIB
1 PROMOSI KESEHATAN
Cak. Penyuluhan kelompok oleh Penyuluhan dilakukan sebanyak Baru 66,67% penyuluhan Penyuluhan dalam gedung
petugas 96 kali kelompok dilakukan terjadwal

Cak. Pembinaan UKBM dilihat 65% UKBM (Posyandu Baru 28,36% UKBM pembinaan Posyandu 2017 dgn
melalui prosentase (%) Posyandu purnama & Mandiri) (Posyandu purnama & harpan 65% Posyandu menjadi
purnama & mandiri Mandiri) purnama & mandiri
2 UPAYA KES. LINGKUNGAN
Cakupan pengawasan Rumah Sehat Kondisi Rumah sehat & Jamban Kondisi rumah dan jamban Integrasi dan kolaborasi
Cakupan pengawasan SAB sehat 75% dari jumlah rumah & sehat < 75% dari jumlah pembinaan dan pengawasan dgn
Cakupan pengawasan Jamban jamban rumah & jamban lintas program dan lintas sektor
Cakupan pengawasan SPAL Kondisi SAB & JSPAL sehat Kondisi SAB dan SAPL sehat

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 44


80 % dari jumlah rumah & < 80% dari jumlah rumah &
Cakupan pengawasan TTU jamban jamban
Pengawasan TPM Kondisi TTU dan TPM sehat
Kondisi TTU & TPM sehat < 75% dari jumlah rumah &
75% dari seluruh TTU & TPM jamban
3 UPAYA KIA & KB
Cakupan kunjungan bumil, linakes, Seluruh desa dengan kinerja Cakupan upaya kesehatan Integrasi dan kolaborasi
ibu nifas cakupan bidang KIA mencapai ibu belum mencapai target pembinaan KIA dgn lintas
target program dan lintas sektor
Cak. Pelayanan Anak Balita Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pelayanan anak balita Koordinasi pelaynan dgn
sesuai target masih sangat rendah optimalisasi penggerakan
sasaran

4 GIZI MASYARAKAT
Cak. Keluarga Sadar Gizi Cak. Keluarga Sadar Gizi Cakupan keluarga sadar gizi Integrasi dan kolaborasi
meningkat masih rendah pembinaan dgn lintas program
Cak. Kapsul Vit. A ibu nifas Seluruh ibu nifas mendapat Baru 61,55% ibu nifas yang dan lintas sektor
Vit. A mendapat Vit. A
Cak. ASI Eksklusif Cakupan ASI eksklusif Cakupan ASI eksklusif
meningkat sangat rendah
5 UPAYA PENCEGAHAN & P2M
PELAYANAN IMUNISASI
DASAR PELAYANAN
IMUNISASI LANJUTAN
Cakupan BCG, DPTHB1 & TT2+ Cak. Pelayanan BCG , Cak. Pelayanan BCG, Integrasi dan kolaborasi
DPTHB1 & TT2+ sesuai DPTHB1 & TT2+ masih pembinaan lintas program dan
target dibawah target lintas sektor
PENEMUAN & PENANGANAN
PENDERITA PENYAKIT
Cak. Penderita Pneumonia, TB Cak. Penemuan Pendert. Sosialisasi diagnosis,
BTA + dan diare Balita Cak. Penemuan Penderita Diare, TB BTA+ & penjaringan kasus dan
diare, TB BTA+ dan Pneumonia Balita masih penanganan pneumonia, TB
Pneumonia Balita sesuai kurang BTA+ dan diare dipelayanan
target

UPAYA KESEHATAN
PENGEMBANGAN
6 UPAYA PERAWATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
Cakupan pembinaan terhadap Cakupan Upaya Perawatan Cakupan Upaya Perawatan Optimalisasi kinerja perkesmas
keluarga rawan kesehatan Kesehatan Masyarakat sesuai Kesehatan Masyarakat melalui pendekatan lintas
target sangat kurang program
7 UPAYA KES. GIGI & MULUT
Cakupan pembinaan dan Cakupan pembinaan dan Cakupan pembinaan Optimalisasi kinerja perkesmas
pemeriksaan kesehatan gigi dan pemeriksaan kesehatan gigi kesehatan gigi dan mulut di melalui pendekatan lintas
mulut di TK dan mulut di TK sesuai target TK masih rendah program
Cak. Penanganan siswa SD yang Seluruh siswa SD yg Baru 72,14% siswa SD yg Koordinasi lintas sektor dengan
membutuhkan per. kes Gigi membutuhkandapat per kes membutuhkan mendapat per membuat surat rujukan ke
gigi kes gigi Puskesmas
9 UPAYA KES. JIWA
Cak penanganan pasien terdeteksi Seluruh pasien jiwa yg Baru 85% pasien jiwa yg Koordinasi lintas program &
gg jiwa terdeteksi mendapat penangan terdeteksi mendapat lintas sektor
penangan
9 MUTU PELAYANAN UPT
PUSKESMAS CISARUA
a. Cakupan SPAL Cakupan pengawasan SPAL Cakupan pengawasan SPAL Optimalisasi pembinaan kesling
sesuai target belum sesuai target berkolaborasi dgn forum desa
siaga
b. Drop out pelayanan ANC (K1– Tidak Terdapat Drop Out Drop Out Pelayanan ANC Optimalisasi pembinaan kelas
K4) Pelayanan ANC masih cukup tinggi ibu
c. Persalinan oleh Tenaga Cakupan persalinan sesuai target Cakupan persalinan belum Optimalisasi pembinaan ibu
Kesehatan sesuai target hamil pada K4
Pemeriksaan K4 sesuai standar
d. Pemeriksaan Antenatal sesuai Pemeriksaan K4 belum sesuai Sosialisasi dan pembinaan SOP
Standar (K4) Pelayanan bayi baru lahir sesuai standar K4 pada bidan

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 45


e. Kepatuhan terhadap standar standar Belum semua bayi baru lahir Sosialisasi dan pembinaan SOP
Pelayanan Bayi Baru Lahir (K4 diperiksa sesuai standar pelayanan bayi baru lahir pada
Lengkap) bidan

5.2.2. Kebutuhan Dan Harapan Masyarakat

no Kebutuhan Dan Harapan masyarakat Sumber Keselarasan dengan Rencana tindak lanjut
upaya/program
1 Puskesmas meningkatkan pertolongan pada SMD Meningkatkan Cakupan Meningkatkan kemitraan
ibu bersalin pertolongan persalinan Nakes dengan dukun paraji
2 Puskesmas meningkatkan pelayanan imunisasi SMD Meningkatkan cakupan Optimalisasi lintas program
terutama HB-O imunisasi HB-O & lintas sektor
3 Puskesmas meningkatkan pelayanan kesehatan SMD Meningkatkan partisipasi masy Promosi kesehatan dan
pada remaja melalui pemberdayaan pembinaan pada kelompok
kelompok remaja remaja
4 Puskesmas meningkatkan kesehatan SMD Meningkatkan cakupan rumah optimalisasi kerjasama lintas
lingkungan, terutama masalah sampah sehat dan TTU sektor
Dalam penyusunan perencanaan puskesmas, juga mempertimbangkan kebutuhan dan harapan
masyarakat yang diperoleh baik melalui survey maupun dari kegiatan komunikasi yang lain,
sebagai berikut :

Tabel. 5.5. Kebutuhan Dan Harapan Masyarakat Cisarua tahun 2015

5.3. Menentukan Masalah Prioritas

Dari beberapa kesenjangan yang terjadi maka dibuat urutan 10 prioritas masalah sehingga
penangan dapat berjalan sesuai perencanaan, memenuhi kebutuhan dan harapan
masyarakat dan dapat menyelesaikan masalah secara berkesinambungan
Dengan menggunakan metode USG maka dibuat urutan prioritas masalah berdasarkan
pertimbangan Urgency, Seriuosness, dan Growth. Metode USG merupakan salah satu cara
menetapkan urutan prioritas masalah dengan teknik scoring. Proses untuk metode USG
dilaksanakan dengan memperhatikan :
 Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
 Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak
masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan system atau tidak.
 Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 46


Table 5.6. Penentuan Prioritas Masalah

NO UPAYA/KEGIATAN U S G Total prioritas

KIA/KB :

1 Rendahnya cakupan dan mutu program KIA 5 5 5 15 I


PROMKES :
2 Rendahnya frekwensi penyuluhan kelompok oleh 3 4 4 11 IX
petugas
3 Rendahnya bembinaan UKBM dilihat melalui 3 3 4 10 XI
prosentase (%) Posyandu purnama & mandiri
4 Cakupan pembinaan dan pemeriksaan kesehatan 3 3 4 10 XII
gigi dan mulut di TK

5 Cak. Penanganan siswa SD yang membutuhkan 3 3 4 10 XIII


per. kes Gigi
GIZI MASY :

6 Rendahnya cakupan ASI Eksklusif 4 4 5 13 V

7 Rendahnya ibu nifas yang diberi Vit. A 4 4 4 12 VI

8 Rendahnya keluarga Sadar Gizi 4 4 4 12 VIII

P2P :

9 Rendahnya cakupan BCG, DPTHB1 & TT2+ 4 5 5 14 III

10 Rendahnya Cak. Penderita Pneumonia, TB BTA + 4 5 5 15 II


dan diare Balita
Kesehatan Lingkungan

11 Rendahnya cakupan dan mutu pengawasan rumah, 4 4 5 13 IV


SAB, Jamban, SPAL
12 Rendahnya cakupan pengawasan TTU & TPM 4 4 4 12 VII

PERKESMAS

13 Rendahnya cakupan pembinaan terhadap keluarga 3 4 4 12 X


rawan kesehatan
UPAYA KESEHATAN LAINNYA

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 47


14 Rendahnya cakupan penanganan pasien terdeteksi 3 3 3 9 XIV
gg jiwa

Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil,
1=sangat kecil)

Atas dasar skoring tersebut maka isu yang merupakan prioritas adalah Rendahnya cakupan
dan mutu program KIA

5.4. Identifikasi Akar Penyebab Masalah

Berdasarkan hasil perhitungan matriks prioritas diatas, ditetapkan satu masalah


utama yang akan diintervensi yaitu masalah KESEHATAN IBU DAN ANAK yang
meskipun capaiannya secara umum mencapai target, namun secara kualitas pelayanan
masih kurang dan karena mempunyai daya ungkit terhadap IPM sementara di lapangan
masih sangat memerlukan pendekatan berkelanjutan.
Setalah didapatkan prioritas masalah selanjutnya dilakukan brainstorming untuk
mencari penyebab masalah dan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan.
Dari hasil brainstorming didapatkan beberapa hal yang menjadi penyebab masalah
antara lain sebagai berikut :

a. Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan terutama ibu dan anak


masih sangat rendah
b. Kurangnya jangkauan akses informasi kesehatan terhadap masyarakat
c. Rendahnya utilisasi fasilitas Puskesmas dengan alasan keterjangkauannya dan
kendala biaya.
d. Kurangnya strategi tenaga bidan menjangkau kasus-kasus resiko di masyarakat
e. Kurangnya analisis bidan desa/puskesmas terhadap pencapaian indikator/target
program
f. Kurangnya strategi pendekatan terhadap paraji dalam memperbaiki tingkat
pemahaman masyarakat terhadap tupoksi tenaga kesehatan
g. Kurangnya keterlibatan lintas sektor dalam penanganan kesehatan ibu dan anak
h. Kurangnya pembinaan desa siaga oleh sektor terkait dalam mendorong aktifnya
desa siaga sehingga masyarakat mampu menolong dirinya sendiri untuk hidup
sehat
i. Program penyuluhan melalui kelas ibu mampu menigkatkan partisipasi
masyarakat

Pohon masalah (problem tree) merupakan sebuah pendekatan/metode yang


digunakan untuk identifikasi penyebab suatu masalah. Analisis pohon masalah
dilakukan dengan membentuk pola pikir yang lebih terstruktur mengenai komponen
sebab akibat yang berkaitan dengan masalah yang telah diprioritaskan. Metode ini
dapat diterapkan apabila sudah dilakukan identifikasi dan penentuan prioritas
masalah.Pohon masalah memiliki tiga bagian, yakni batang, akar, dan cabang. Batang

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 48


pohon menggambarkan masalah utama, akar merupakan penyebab masalah inti,
sedangkan cabang pohon mewakili dampak. Penggunaan pohon masalah ini berkaitan
dengan perencanaan proyek. Hal ini terjadi karena komponen sebab akibat dalam
pohon masalah akan mempengaruhi desain intervensi yang mungkin dilakukan. . :

 Man (Tenaga Kerja) : hal ini berkaitan dengan kekurangan pengetahuan dan
keterampilan dari sumber daya manusia
 Metode : segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan
 Dana : hal yang berkaitan dengan segala pembiayaan
 Sarana : ketiadaan spesifikasi kualitas bahan baku yang digunakan
 Tempat&Lingkungan Kerja : tidak memerhatikan kebersihan, lingkungan kerja
tidak kondusif, kurangnya lampu penerangan, ventilasi yang buruk, bising, dan lain
sebagainya

Beberapa penyebab masalah diatas kemudian digambarkan dengan diagram pohon


masalah sebagi berikut :

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 49


Gambar 5.1. Diagram Pohon Masalah Penyebab Masalah program KIA

AKI dan AKB Meningkat


Akibat
 

Kurangnya cakupan persalinan


oleh tenaga kesehatan
 
Masalah
Kesenjangan k1 dan K4

Sarana :
Manusia :

Penyebab Masalah
Metode : Alat & sarana Dana : Lingkungan :
Belum - Pencatatan - Masyarakat msh
utk penyuluhan - Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.
optimalnya
laporan belum msh kurang. banyak yg blm - Faktor budaya / kebiasaan yang kurang baik masih
kinerja bidan
desa yang maksimal. . mempunyai mendominasi di masyarakat.
bertugas. - Belum optimalnya   jaminan - Belum adanya MOU dengan sarkes swasta
. pelaksanaan SOP kesehatan. - Masih banyaknya dukun paraji
  kegiatan KIA - Tarif kurang - Masih kurangnya peran kader MKIA
  terjangkau. - Masih belum maksimalnya pelaksanaan Posyandu
 

Tertib RR
Kelas Ibu yang - Pembinaan yang berkesinambungan pada dukun

Alternatif Pemecahan
- Pembinaan & Pengadaan - Kerjasama lintas
berkesinambungan sarana sektor untuk paraji.
Evaluasi Kunjungan rumah
kepada bidan penyuluhaan kepersertaan - Meluruskan mitos - mitos & kebudayaan yg
dalam rangka ANC &

Masalah
desa secara melalui JKN BPJS. kurang baik di masyarakat secara bertahap.
PNC   - Diadakannya - Pembinaan atau refresing kepada kader aktif
berkesinambu Sosialisasi P4K dan
ngan. tabulin. Posyandu.
tabulin   - Pertemuan dengan linsek.
- Pelatihan Pendataan Sasaran
Program KIA - Pembinaan Posyandu menuju Purnama/Mandiri
  - Membuat MOU dengan sarkes swasta
 
- Peningkatan frekwensi penyuluhan kepada masy
umum

 
Untuk menentukan prioritas penyebab masalah dilakukan voting kepada semua
petugas . Dari beberapa penyebab masalah tersebut kemudian ditetapkan bahwa penyebab
utama masalah KIA rendahnya mutu pelayanan KIA bersinergi dengan ASI Eksklusif
adalah kurangnya pembinaan Posyandu dan kurangnya komitmen serta kemampuan
analisis hasil kegiatan/program oleh petugas.
5.5. Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah
Langkah selanjutnya merumuskan alternatif pemecahan masalah dari penyebab masalah yang
telah diprioritaskan dengan melakukan brainstorming kembali kepada petugas. Hasil dari
brainstorming selanjutnya adalah sebagai berikut :
 Optimalisasi posyandu melalui peningkatan kapasitas kader posyandu/tokoh masyarakat
dan kinerja bidan desa, menuju Posyandu purnama atau mandiri, sehingga fungsi sebagai
posyandu multifungsi, kelas ibu, pembinaan kader, kelas penanganan penyakit berbasis
lingkungan dan surveilans
 Peningkatan kinerja promkes bersinergi dengan semua upaya/program terutama dalam
penyuluhan kesehatan.
 Meningkatkan peran serta masyarakat melalui optimalisasi Desa Siaga dengan
meningkatkan strata Posyandu, berperan aktif dalam penyuluhan terutama penyuluhan
dalam hal mitos yang tidak baik, serta pembinaan Paraji, membuat tabulin, juga membuat
MOU dengan sarana kesehatan swasta.
 Meningkatkan peran lintas sektor dalam penggerakan, pelaksanaan dan monitoring
evaluasi semua upaya/program dan mendaftarkan masyarakat miskin untuk jadi peserta
BPJS yang ditanggung pemerintah daerah, serta pembinaan paraji.
 Optimalisasi kompetensi bidan desa melalui pembinaan dan pelatihan program, serta
melakukan evaluasi kegiatan secara rutin melalui RR.
Mengingat tidak semua alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan secara terpisah, maka dibuat
penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah menggunakan matriks dengan unsur penilaian
sebagai berikut :
C = Capability (Ketersediaan sumber daya spt : dana, sarana dan peralatan)
A = Accessibility (Kemudahaan didasarkan pada ketersediaan metode, cara, teknologi
serta penunjang pelaksanaan)
R = Readiness (Kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan
sasaran, seperti keahlian atau kemampuan dan motivasi
L = Leverage (Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang
lain dalam pemecahan masalah yang dibahas)
Masing – masing unsur tersebut diberi rentang skor antara 1 sampai 5 dengan kriteria sebagai

berikut :

Tabel 5.7. Kriteria Penentuan Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah

Nilai Kriteria
1 Tidak Sesuai
2 Kurang Sesuai
3 Cukup
4 Sesuai
5 Sangat Sesuai

Berikut matriks hasil perhitungan untuk menentukan prioritas alternatif pemecahan


masalah sebagai intervensi :
Tabel 5.8 Matriks Skoring Penentuan Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah

No Alternatif C A R L Skor Prioritas


1 Optimalisasi posyandu multifungsi 5 5 4 4 18 I
 kelas ibu,
 kelas penanganan gizi kurang,
 kelas pembinaan kader,
 kelas penanganan penyakit berbasis
lingkungan
 surveilans
 refresing kader
 Tabulin
2 Peningkatan Kompetensi dan kapasitas pegawai 4 4 4 5 17 II
(bidan)
 peningkatan kinerja bidan desa melalui
pelatihan
 pembinaan dan evaluasi berkala
3 Peningkatan kinerja promkes bersinergi dengan 4 4 4 4 16 III
semua upaya/program terutama dalam penyuluhan
dan pembinaan
 peningkatan strata Pusyandu
 Penyuluhan
4 Meningkatkan peran serta masyarakat melaui 3 3 3 3 12 V
optimalisasi DESA SIAGA
 Penyuluhan
 Jumlah kader kesehatan
 Membuat tabulin
 Peningkatan srtata Posyandu
 Tabulin
5 Meningkatkan peran lintas sektor dalam 3 4 4 4 15 IV
penggerakan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi
upaya/program KIA
 Pembinaan Paraji
 Peserta BPJS

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 52


Berdasarkan tabel tersebut ditetapkan intervensi yang akan dilaksanakan dengan
mobilisasi tenaga yang ada dan akan mendapatkan anggaran terbanyak adalah
optimalisasi posyandu . alternatif kegiatan lain akan dilaksanakan sesuai dengan
ketersediaan tenaga, waktu dan anggaran yang tersedia. Selanjutnya dituangkan di dalam
Rencana Usulan Kegiatan upaya/program untuk kemudian diuraikan dalam Rencana
Pelaksanaan Kegiatan/POA. (terlampir)

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 53


BAB VI.

RENCANA USULAN KEGIATAN DAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

6.1. RENCANA USULAN KEGIATAN

6.2. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 54


BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

7.2. KESIMPULAN

7.2.1. Rencana Usulan Kegiatan


Secara umum Puskesmas Cisarua telah berhasil mengusun Rencana Usulan Kegiatan yang
menggambarkan seluruh kegiatan yang mencakup kegiatan, sasaran, volume dan hasil
yang diharapkan
7.2.2. Renacana Pelaksanaan Kegiatan
Dokumen Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang disusun telah diseselsaikan dan
dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan ditahun 2017.

7.3. SARAN.
7.3.1. Kepada Dinas Kesehatan kab bogor
Sebagai regulator kebijakan dan pemasok sarana prasarana, diharapkan dapat berfungsi
secara maksimal. Dalam hal integrasi dan pola koordinasi antar bagian dan pengelola
upaya di tingkat Dinas Kesehatan dalam menjamin keberlanjutan pengadaan/penyediaan
sarana prasarana, optimalisasi tenaga kesehatan dan alih teknologi informasi, sehingga
RUK dan RPK yang telah disusun puskesmas sebagai jejaring pemberi layanan dapat
memberikan pelayanan yang sesuai dengan standart, peraturan perundangan, harapan dan
kebutuhan masyarakat terhadap peningkatan status kesehatan dan mengembangkan fungsi
prefentif promotif puskesmas .
7.3.2. Kepada Lintas Sektor
Seluruh RPK program kesehatan dan pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas tidak
sepenuhnya merupakan tanggungjawab Puskesmas saja. Sudah Terjalin keterlibatan
stakeholder terkait dalam memaksimalkan fungsi layanan, memberikan pemahaman
kepada masyarakat tentang kebijakan bidang kesehatan dan kepedulian seluruh elemen
masyarakat tentang pentingnya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat untuk
menjamin kemandirian mayarakat untuk hidup sehat . Semakin penting meningkatkan
koordinasi dan kerjasama dengan seluruh lintas sector sebagai motor penggerak dalam
memaksimalkan upaya-upaya kesehatan di masyarakat.

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 55


7.3.3. Kepada Puskesmas
Seluruh pelaksanaan kegiaan program kesehatan dan pelayanan kesehatan di tingkat
puskesmas
menjadi dasar evaluasi dan dimanfaatkan untuk perencanaan kegiatan dan program tahun
berikutnya dengan mempertimbangkan kebutuhan dan harapan masyarakat, semua
peluang, tantangan, hambatan dan kekuatan sehingga upaya perbaikan berkelanjutan dapat
diterapkan.

PTP Puskesmas Cisarua Tahun 2017 56

Anda mungkin juga menyukai