Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN KEPALA KLINIK SUMARNO MEDIKA

NOMOR : 002/03/1/SK-PMKP/2022

TENTANG

PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

KLINIK SUMARNO MEDIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PIMPINAN KLINIK SUMARNO MEDIKA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya mencegah dan mengendalikan infeksi di klinik harus berorientasi
pada keselamatan pasien dan petugaas kesehtan;

b. bahwa untuk menunjang penerapan kewaspadaan standar di setiap unit pelayanan harus tersedia
sarana dan prasarana yang diperlukan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a dan b diatas, perlu ditetapkan penerapanan
standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Klinik Sumarno Medika .gigingat

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 436/Menkes/Sk/VI/1993 tentang pelayanan


Klinik dan Standar Pelayanan Medis;

6. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Kemneterian Kesehatan RI


Juli 2020.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Penerapan Kewaspadaan Standar DI FAsilitas Pelayanan Kesehatan Klinik Sumarno Medika

KEDUA : Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasitiltas Pelyanan Kesehatan Klinik Sumarno Medika
sebagaimana Diktum KESATU tercantum dalam lampiran 1 keputusanini.
KETIGA : Keputusan ini berlaku pada tanggal yang ditetapkan.

Ditetapkan di : Cileungsi

Pada tanggal : 01 Januari 2022

KEPALA KLINIK SUMARNO MEDIKA

Melisa Septi Mawarini

NIP.
Lampiran 1

KEPUTUSAN KEPALA KLINIK SUMARNO MEDIKA

NOMOR :

TANGGAL : 01 Januari 2022

PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR DI FASILITAS PELAYANAN KESSHATAN

KLINIK SUMARNO MEDIKA

Penerapan Kewaspadaan Standar diharpakan dapat menurunkan risiko penularan pathogrn melalui
darah dan cairan tubuh lain dari sumber yang diketahui. Penerapan ini merupakan pencegahan dan
pengendalian infeksi yang harus rutin dilaksanakan terhadap semua pasien dan di semua fasilitas
pelayanan kesehatan (FPK). Penerapan Kewaspadaaan Standar di fasilitas pelayanan kesehatan adalah
sebagai berikut :

1. Kebersihan Tangan
a. Mencuci Tangan (40-60 detik)
Basahi tanaga dan gunakan sabun, gosok seluruh permukaaan, bilas kemudian keringkan
dengan handuk sekali pakai, sekaligus untuk mematikan keran.
b. Penggosokan Tangan (20-30 detik)
Gunakan produk dalam jumlah cukup untuk seluruh bagian tangan, gosok tangan hingga
kering.
2. Sarung Tangan
a. Gunakan bila akan menyentuh darah, cairan tubuh, secret, ekskresi, membrane mukosa,
kulit yang utuh.
b. Ganti setip selesai satu Tindakan ke tindakana berikutnya pad pasien yang sama setelah
kontak dengan bahan- bahan yang berpotensi infeksius.
c. Lepaskan setelah penggunaan, sebelum menyentuh benda dan permukaaan yang tidak
terkontaminasi dan sevelum pindah ke pasien lain. Lakukan Tindakan membersihkan tangan
segera setelah melepaskan sarung tangan.
3. Pelindung wajah (Mata, hidung dan mulut)
Gunakan masker bedah dan pelindung mata (perlindungan mata, kaca mata pelindung) atau
pelindung wajah untuk melindungi memebrane mukosa mata, hidung dan mulut selama
Tindakan yang umumnya dapat menyebabakan terjadinya percikan darah, cairan tubuh, sekrer
dan ekskresi.
4. Gaun Pelindung
a. Gunakan untuk memproteksi kulit dan mencegah kotornya pakaian selama Tindakan yang
umumnya bisa menimbulkan percikan darah, cairan tubuh, secret, dan ekskresi.
b. Lepaskan gaun pelindung yang kotor sesegara mungkin dan bersihkan tangan.
5. Pencegahan Luka Tusukan Jarum dan Benda TAajam Lainnya
Hati-hati bila :
a. Memegang JArum, pisau dan alat -alat tajam lainnya.
b. Bersihakan alat-alaat yang telah digunakan
c. Buang jarum dan alat-alat tajam alainnya yang telah digunakan
6. Kebersihan pernapasan dan Etika BAtuk
a. Seseorang dengan gejala gangguan napas harus menerapkan Langkah-langkah pengendalian
sumber :
- Tutup hidung dan mulutsaat batuk/bersin dengan tissue dan masker, serta
memebersihkan tangan setelah kontak dengan sekrer saluran napas.
b. Failitas pelayanan kesehatan harus :
- menempatkan pasien dengan gejala gangguan pernapasanakut setidaknya 1 meter dari
pasien klain saat berada dirunag umum jika memungkinkan.
- Letakan tanda peringatan untuk melakukan kebersihan pernapasan dan etika batuk
pada pintu masuk fsilitas pelayanan kesehatan.
- Pertimbanagkan untutk meletakan perlengkapan / fasilitas pelayanan kesehatan.
- Pertimbangakan untuk meletakan perlengkapan / fasilitas kebersihan tangan di tempat
umum dan area evaluasi pasien dengan gangguan pernapasan.
7. Kebersihan Lingkungan
Gunakan prosedur yang memadai untuk kebersihan rutin dan disinfeksi permukaan lingkungan
dan benda lain yang sering disentuh.
8. Linen
Penanganan, transportasi dan pemprosesan linene yang telah dipakai dengan cara :
a. Cegah pajanan pada kulit dan memebran mukosa serta kontaminasi pada pakaian.
b. Cegah penyebaran patoghen ke pasien lain dan lingkungan.
9. Pembuangan LImbah
a. Pastikan pengelolaan limbah yang aman
b. Perlaukukan limbah yang terkontaminasi darah, cairan tubuh, secret dan ekskresi sebagai
limbah infeksius, berdasarkan peraturan setempat.
c. Jaringan manusia dan limbah laboratorium yang secra langsung berhubungan dengan
pemrosesan specimen hanya juga diperlaukukan sebagai limbah infeksius.
d. Buang alat sekali pakai ndengan benar.
10. Peralatan perawatab pasien
a. Peraltana yang Tekena noda oleh darah, cairan tubuh, secret dan ekskresi harus
diperlakukan sedemikian rupa sehingga pajanana pada kulit dan membrane mukosa,
kontaminasi pakaian dan penyebaran pathogen ke pasien lain, atau lingkungan dapat
dicegah.
b. Bersihkan, disinfeksi, dan proses Kembali perlengkapan yang di gunakan ulang dengan benar
sebelum digunakan pada pasien lain.

KEPALA KLINIK SUMARNO MEDIKA

Melisa Septi Mawarini

Anda mungkin juga menyukai