Terbaru
By Amrin Madolan Maret 08, 2016 1 Comment
Seperti yang kami sampaikan sebelumnya pada pembahasan dengan judul Pedoman
Pelaksanaan Manajemen Puskesmas Terbaru, bahwa pembahasan ini terdiri dari tiga
seri pembahasan yaitu perencanaan puskesmas, lokakarya mini puskesmas dan
penilaian kinerja puskesmas. Maka pembahasan kita kali ini adalah mengenai
Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas Terbaru. Adapun ringkasan pembahasan
adalah sebagai berikut: (Klik tema yang bersangkutan untuk langsung menuju ke
pembahasan).
DAFTAR ISI
BAB I : Pendahuluan
o A. Latar Belakang
o B. Tujuan dan Manfaat
o C. Pengertian
o D. Ruang Lingkup
BAB II : Mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas
BAB III : Tahap Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas
o A. Tahap Persiapan
o B. Analisa Situasi
o C. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
o D. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
BAB IV : Dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam Proses
Perencanaan Tingkat Puskesmas
BAB V : Penutup
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
2. Manfaat
C. Pengertian
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan
dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya
guna.
D. Ruang Lingkup
Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam
Upaya Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan dan upaya kesehatan
penunjang.
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan
Perencanaan Tingkat Puskesmas agar memperoleh kesamaan pandangan dan
pengetahuan untuk melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Tahap ini dilakukan
dengan cara:
B. Analisa Situasi
Data Umum:
Data wilayah mencakup luas wilayah, jumlah desa/dusun/ RT/ RW, jarak desa dengan
Puskesmas, waktu tempuh ke Puskesmas. Data ini dapat diperoleh di kantor Kelurahan/
Desa atau Kantor Kecamatan.
Data Sumber Daya Data sumber daya Puskesmas (termasuk Puskesmas Pembantu dan
Bidan di Desa), mencakup:
Ketenagaan (Format - 2a)
Obat dan bahan habis pakai (Format – 2b)
Peralatan (Format – 2c)
Sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah (Pusat dan Daerah),
masyarakat, dan sumber lainnya (Format – 2d)
Sarana dan prasarana, antara lain gedung, rumah dinas, komputer, mesin tik,
meubelair, kendaraan(Format – 2e)
Kejadian Luar Biasa (Format – 10), dapat dilihat pada Laporan W1 (Simpus).
Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 (satu) tahun terakhir di tiap desa/ kelurahan,
dapat dilihat dari Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas (Format - 11).
Hasil survey (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh Puskesmas atau pihak lain (Format
- 12).
C. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2 (dua) langkah, yaitu Analisa
Masalah dan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan.
Analisa Masalah
1. Identifikasi masalah
3. Merumuskan masalah
Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, berapa besar
masalahnya, dimana masalah itu terjadi dan bila mana masalah itu terjadi (what, who,
when, where and how).
1. diagram sebab akibat dari Ishikawa (disebut juga diagram tulang ikan karena
digambarkan membentuk tulang ikan),
1. Input (sumber daya) : jenis dan jumlah alat, obat, tenaga serta prosedur kerja
manajemen alat, obat dan dana.
3. Lingkungan.
Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan sumber data primer (survey) dan data
sekunder yaitu SP2TP (kartu pasien, buku register, LPLPO, dsb) ataupun data
lainnya.
Contoh :
1. Mencari penyebab masalah dengan menggunakan diagram sebab akibat dari
Ishikawa ( fishbone).
Langkah-langkah :
Langkah-langkah :
b. Tipe :
c. Langkah-langkah :
3. Tetapkan waktu yang akan digunakan untuk curah pendapat, misalnya 30-45
menit.
10. Lakukan klarifikasi, hilangkan sesuatu yang menyimpang dari topik atau
duplikasi yang terjadi.
11. Buat list pendek yang sangat dekat /berhubungan dengan topik yang dibahas.
Kegiatan diisi dengan kegiatan dari paket program yang diusulkan dalam upaya
mencapai tujuan program.
Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan program
Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam
kegiatan
Target adalah jumlah bagian dari sasaran/ area yang akan diberikan pelayanan oleh
Puskesmas dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya
dan target pasar serta pencapaian tahun lalu
Besar biaya mengacu pada peraturan daerah yang ada
Sumber pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta, masyarakat atau
pendapatan fungsional Puskesmas
Telah disebutkan bahwa Upaya Kesehatan Pengembangan dapat dipilih dari daftar
upaya kesehatan Puskesmas yang telah ada atau dapat berupa inovasi yang
dikembangkan sesuai dengan permasalahan kesehatan yang terjadi di wilayah kerja
Puskesmas. Apabila Puskesmas mempunyai kemampuan, identifikasi masalah dapat
dilakukan bersama masyarakat (Konsil Kesehatan Kecamatan / Badan Penyantun
Puskesmas) melalui pengumpulan data secara langsung di lapangan (Survey Mawas
Diri).
Tetapi apabila kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh Puskesmas, maka identifikasi
dilakukan melalui kesepakatan kelompok (Delbecq Technique) oleh petugas
Puskesmas dengan melibatkan Konsil Kesehatan Kecamatan/ Badan Penyantun
Puskesmas (lihat langkah analisis masalah).
Dari hasil identifikasi ini kemungkinan akan muncul usulan Puskesmas yang sangat
beragam. Dengan pertimbangan kondisi sumber daya yang ada, baik tenaga, sarana
maupun biaya, maka perlu dibuat penyusunan prioritas.
Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan tersebut tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat setempat maka
dinas kesehatan kabupaten/ kota yang wajib menyelenggarakannya.
Catatan :
Survey Mawas Diri adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengenali keadaan dan
masalah yang dihadapi, serta potensi yang dimiliki untuk mengatasi masalah tersebut.
Tahapannya dimulai dari pengumpulan data primer dan data sekunder, pengolahan
dan penyajian data masalah dan potensi yang ada. Delbecq Technique adalah
perumusan dan identifikasi potensi melalui sekelompok orang yang memahami
masalah tersebut. Tahapan pelaksanaannya dimulai dengan pembentukan tim,
menyusun daftar masalah, menetapkan kriteria penilaian masalah dan menetapkan
urutan prioritas masalah berdasarkan kriteria penilaian.
b) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan ke dalam
matriks
RUK Upaya Kesehatan Pengembangan
c) Mengajukan Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Puskesmas dapat melibatkan potensi yang ada di wilayahnya untuk ikut serta dalam
pembiayaan tersebut. Penggalangan dana dapat dilakukan kepada masyarakat,
perusahaan, swasta, atau LSM melalui advokasi dan sosialisasi rencana kegiatan
yang telah disusun dengan didukung oleh data yang telah di olah, sehingga dapat
dipahami oleh masyarakat dan mitra kerja Puskesmas. Potensi lainnya dapat pula
berasal dari pendapatan fungsional Puskesmas atau sumber pembiayaan lainnya.
Supervisi dan bimbingan teknis dilakukan terpadu dengan melibatkan sektor non
kesehatan yang terkait.
BAB V: Penutup
Demikianlah yang dapat kami bagikan kepada Mitra Kesehatan Masyarakat tentang
Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, semoga dapat bermanfaat. Pada
pembahasan berikutnya kita akan membahas tentang Pedoman Lokakarya Mini
Puskesmas.