Anda di halaman 1dari 58

PERENCANAAN TINGKAT

PUSKESMAS
PUSKESMAS
BAITUSSALAM
KABUPATEN ACEH BESAR
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas tersusunnya Perencanaan Tingkat
Puskesmas ( PTP ) di UPTD Puskesmas Banda Raya Tahun 2017. Berdasarkan pengertian
perencanaan kesehatan dapat diartikan sebagai usaha untuk merinci kegiatan-Kegiatan upaya
kesehatan dalam mengatasi alokasi sumber daya seeffisien mungkin dalam rangka pencapaian
status kesehatan masyarakat yang di kehendaki dalam periode tertentu pada masa yang akan
datang.
Perencanaan tingkat puskesmas dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang
sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
puskesmaspada tahun berikutnya untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kepada
masyarakat dalam upaya mengatasi masalah -masalah kesehatan setempat.
Pembangunan kesehatan bertuujuan meningkatkan kesehatan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan bagi masyarakat diselenggarakan upaya
kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan , peningkatan kesehatan (Promotion),Pencegahan
penyakit (Preventif), Penyembuhan (kuratif) dan pemulihan kesehatan (Rehabilitatif)
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas di UPTD
Puskesmas Banda Raya masih belum sempurna, untuk itu saran dan masukan untuk
penyempurnaan dalamPenyusunan Perencanaan tingkat Puskesmas ini.

Wassalam

dr.Riva Zuriyanti
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya


kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata serta dapat di terima dan terjangkau oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu
pelayanan kepada perorangan.( Depkes, 2009 )
Jika ditinjau dari system pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak system pelayanan kesehatan di Indonesia.
Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka puskesmas bertanggung
jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggung jawab
dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.
Masyarakat memerlukan Jaminan Kesehatan, karena kesehatan merupakan investasi
yang tidak ternilai harganya dan jika tidak mendadak sakit maka biaya pengobatannya yang
akan di tanggung tidak dapat di prediksi berapa besar jumlahnya.
Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan
pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah puskesmas berbeda pula. Namun demikian
kegiatan pokok puskesmas seharusnya dilaksanakan adalah : KIA/ Keluarga Berencana, Usaha
perbaikan Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular,
Pengobatan termasuk Pelayanan darurat karena kecelakaan, penyuluhan kesehatan masyarakat,
Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olahraga, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan
keselamatan kerja, Kesehatan gigi dan mulut, Kesehatan Jiwa, Laboratorium sederhana,
Pencatatan Laporan dalam rangka system informasi Kesehatan, Kesehatan Usia Lanjut .
Di era Desentralisasi ini, penyelenggaran puskesmas ditetapkan sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan, oleh karena itu puskesmas mempunyai kewajiban
melaksanakan tugas-tugas teknis operasional dengan pengendalian dan pembinaan dari Dinas
Kesehatan.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan
Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya kesehatan Wajib merupakan upaya
kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia. Upaya ini memberikan daya
ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan global maupun nasional yang
termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan.Sedangkan Upaya Kesehatan
Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan
yang ditemukan di masyarakat setempat serta disesuaikan dengankemampuan Puskesmas.
Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui perwakilan masyarakat dalam bentuk
Badan Penyantun Puskesmas/Konsil Kesehatan Kecamatan (bagi yang sudah terbentuk).
Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakannya, tetapi telah menjadi kebutuhan
masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota wajib menyelenggarakannya. Upaya
Kesehatan Pengembangan, antara lain : Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Olah
Raga, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa,
Kesehatan Usia Lanjut, Pembinaan Pengobatan Tradisional, Perawatan Kesehatan Masyarakat,
dan sebagainya.
Upaya laboratorium (medis dan kesehatan masyarakat) dan upaya pencatatan-pelaporan tidak
termasuk pilihan karena merupakan pelayanan penunjang dari setiap Upaya Kesehatan Wajib
dan Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas.
Adapun perawatan kesehatan masyarakat merupakan bagian integral dari berbagai
upaya pelayanan yang ada, sehingga diharapkan pelayanan Puskesmas bersifat menyeluruh
Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi, yakni upaya
lain di luar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus
menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban
wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus melaksanakan
manajemen dengan baik.
Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik
untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen Puskesmas
tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan
pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan.
Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang
ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun
upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun agar
Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Diharapkan buku ini dapat digunakan sebagai salah satu pedoman
B. TUJUAN dan MANFAAT
a. Tujuan Umum
- Untuk meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas dalam menyusun
perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan azaz
penyelenggaraannya.
b. Tujuan Khusus
- Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) Puskesmas Baitussalam untuk
tahun berikutnya dalam upaya mengatasi masaalah atau sebagian masalah
kesehatan masyarakat.
- Tersusunnya Rencana pelaksanaan Kegiatan ( RPK ) Puskesmas Baitussalam
setelah di terimanya alokasi sumber daya untuk kegiatan tahun berjalan dari
berbagai sumber.
c. Manfaat
- Perencanaan di puskesmas dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah di
tetapkan.
- Dapat memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban di puskesmas
- Dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang ada.
- Meningkatkan kemampuan puskesmas dalam bidang perencanaan, khususnya
dapat berfikir analitik, inisiatif, kreatif dan inovatif.

C. PENGERTIAN
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan Tingkat Puskesmas merupakan rencana 5 tahunan dengan tahapan tiap-
tiap tahun di tingkat puskesmas untuk mengembangkan dan membina kesehatan di
wilayah kerjanya, berdasarkan masalah yang dihadapi dan kemampuan yang dimiliki
dalam rangka meningkatkan fungsi puskesmas. Sebagai proses penyusunan rencana
kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara sistematis
untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya
D. RUANG LINGKUP

Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam


Upaya Kesehatan Essensial, yaitu :
1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak & Keluarga Berencana.
2. Upaya Promosi Kesehatan Masyarakat.
3. Upaya Kesehatan Lingkungan.
4. Upaya perbaikan Gizi Masyarakat.
5. Upaya Pencegahan dan pengendalian pennyakit

Upaya Kesehatan Pengembangan dan Upaya Kesehatan penunjang diantaranya yaitu :


1. Upaya kesehatan Lansia
2. Upaya pelayanan kesehatan jiwa
3. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
4. PKPR
5. PTM
6. Upaya pengobatan Tradisional
7. UKGMD
8. Kesehatan kerja
9. Kesehatan olahraga
10. Usaha kesehatan sekolah
BAB II

MEKANISME PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas adalah dengan


menyusun Rencana Usulan Kegiatan yang meliputi Usulan Kegiatan Wajib dan Usulan
Kegiatan Pengembangan. Berikut adalah Usulan Kegiatan Wajib dan Usulan Kegiatan
Pengembangan di Puskesmas Baitussalam.

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN

UKM ESENSIAL
1
untuk meningkatkan
pengetahuan ibu
Pelaksanaan kelas ibu hamil dan
hamil masyarakat tentang Semua Ibu hamil
bagaimana merawat Di Desa
kehamilan yang
sehat

Untuk mengetahui
kelainan pada
Sosialisasi SDIDTK
tumbuh kembang Semua ibu balita
anak

untuk mendeteksi
bumil yang tidak
Sweeping K1 dan K4 berkunjung ke Semua Ibu hamil
fasyankesagar tdk Di Desa
terjadi resti

untuk memantau
Supervisi penyelia kinerja dan laporan
fasilitatif bidan desa dan bides dan staf pustu 5 polindes dan 3
staf pustu sesuai standard pustu

terpantaunya ibu
Kunjungan bumil Resti hamil yang beresiko
tinggi sehingga dapat Bumil resti
melahirkan normal

terpantaunya bumil,
Kunjungan
bulin, bufas sehingga
Bumil,Bulin,Bufas
dapat terhindar dari
dengan komplikasi
komplikasi yang PUS yang
tidak diinginkan berpotensi
beresiko
untuk meningkatkan
Peningkatan kapasitas
kemampuan klinis
bidan desa
bides

Seluruh bidan
desa
Konseling MKJP pada untuk meningkatkan
ibu nifas pengetahuan PUS

Seluruh bufas di
desa
Pemantauan status gizi untuk mengetahui
bumil status gizi bumil

Seluruh bumil di
desa
agar bumil dengan
gizi buruk bisa
Pelacakan gizi buruk terhindar dari
bumil komplikasi
kehamilan dan
persalinan

Seluruh bumil di
desa
untuk memberikan
makanan tambahan
Pemantauan pmt untuk ibu hamil yang
pemulihan bumil KEK beresiko KEK
dengan pita LILA <
23,5 cm

Seluruh bumil kek


untuk memantau
Pemantauan kesehatan
kesehatan bayi usia 0
Neonatus
- 28 hari

Seluruh neonates
di desa
untuk melacak
Infestigasi kematian Bayi penyebab dari
kematian bayi

Bayi
untuk melacak balita
yang yang tidak
Sweeping Vitamin A
mendapatkan
vitamin A

Bayi/balita
untuk mengetahui
Peninmbangan tinggi badan dan
pengukuran TB di paud berat badan balita di
PAUD

Siswa/siswi PAUD
untuk melacak balita
yang tidak
Sweeping penimbangan melakukan
penimbangan ke
posyandu

Bayi/balita
untuk melacak
semua bayi/balita
Program Inovatif
yang tidak datang ke
Penimbangan Massal oleh
posyandu dan yang
tim puskesams
tidak di temukan
sewaktu sweeping Balita yang tidak
keposyandu 3
bulan berturut-
turut
untuk memantau
pembentukan kelas balita
tumbuh kembang
BGM/2T/gizbur
balita

Balita yang BGM


dan Gizbur
Kunjungan rumah balita
yang bermasalah dengan untuk pengawasan
tumbuh kembang status tumbuh
kembang balita

balita
untuk melacak
tumbuh kembang
Sweeping SDIDTK balita yang tidak
berkunjung ke
posyandu

Balita
untuk meningkatkan
pengetahuan anak
Pendidikan ketrampilan
sekolah tentang
hidup sehat(PKHS)
pentingnya hidup
sehat

Murid sekolah
untuk mengetahui
Pemeriksaan berkala anak derajat kesehatan
sekolah siswa/siswi secara
berkala di sekolah

Murid sekolah
untuk menunjang
peran serta anak
didik dalam
Pembinaan kader
meningkatkan
kesehatan sekolah
derajat kesehatan
khususnya di
lingkungan sekoalh

Murid sekolah
untuk mengetahui
Penjaringan anak sekolah derajat kesehatan
murid kelas 1 siswa/siswi kls 1 di
sekolah

Murid sekolah
untuk mencegah
Pemberian tablet tambah
kasus anemia pada
darah remaja putri
remaja putri

Murid sekolah
memberikan
imunisasi Td, Dt dan
campak kepada anak
Pelaksanaan BIAS sekolah agar
terhindar dari
penyakit difteri,
tetanus dan campak

Murid kelas 1
dan 2 SD
untuk meningkatkan
kemampuan
pengelola kantin dlm
Pembinaan kantin sekolah menyediakan jajanan
sehat dan menjaga
lingkungan kantin yg
sehat

Pemilik kantin
untuk melacak bayi
Sweeping bayi DO usia 0 -11 bulan
imunisasi yang belum
mendapatkan
imunisasi posyandu
Bayi
memberikan
pendampingan
kepada korban pasca
Pendampingan kasus
mengalami trauma
korban
fisik dan
psikiskarena kasus
pelecehan seksual

untuk mendapatkan
Update data sasaran
data lansia yang
lansia
valid sesuai sasaran

lansia
Untuk meningkatkan
Posyandu lansia derajat kesehatan
lansia

Lansia
untuk meningkatkan
home visite pasien pelayanan secara
dengan penyakit optimal pada pasien
degeneratif dengan penyakit
degeneratif

Pasien
Untuk meningkatkan
Pengawasan dan kebersihan
monitoring rumah sehat lingkungan
masyarakat

masyarakat
Pemeriksaan air dengan Untuk menguji
tabung H2S di depot isi kebersihan air isi
ulang ulang sesuai standard

Depot isi ulang


dari 13 desa
untuk memantau
Monitoring depot isi petugas depot
ulang bekerja sesuai
dengan standard

Depot isi ulang


dari 13 desa
untuk memantau
kebersihan
Pengawasan TTU lingkungan di
tempat-tempat
Umum

TTU dari 13 desa


untuk menilai
Monitoring industri kembaliindustri
rumah tangga rumah tangga yang
memenuhi syarat

Industri Rumah
Tangga
Untuk menjaga agar
produsi makanan
Monitoring TP2M yang dihasilkan
sesuai dengan syarat
kesehatan

TP2M
untuk mengetahui
sejauh mana
Pembinaan kader STBM masyarakat
menggunakan
jamban

Kader STBM dari


13 desa
untuk mengetahui
Pemicuan desa STBM berapa jumlah desa
yang sudah ODF

Masyarakat
untuk melihat
pemanatauan desa STBM kebersihan
lingkungan

Masyarakat
Untuk meningkatkan
semangat ibu ibu
Halo halo posyandu
agar mau
keposyandu

masyarakat
Untuk mengetahui
tingkat kepuasan
SMD masyarakat terhadap
pelayanan
petugaskesehatan

masyarakat
Untuk mengetahui
MMD masalah kesehatan
dalam suatu desa

Tokoh masyarakat
Untuk meningkan
Pembinaan kader posyandu pengetahuan kader
tentang kesehatan

Kader posyandu
dari 19 posyandu
Untuk menjadikan
Pembinaan sestem laporan posyandu
informasi posyandu sesuai dengan standard
yang diharapkan

Kader posyandu
Meningkatkan
Pembinaan pemantauan pengetahan anak
PHBS sekolah sekolah cara hidup
sehat

Murid sekolah
untuk meningkatkan
pengetahuan
masyarakat tentang
penyuluhan Program semua penyakit baik
menular ataupun tidak
( sesuai dengan prog
masing2)

Masyarakat
Meningkatkan cakupan
Penjaringan TB
penemuan Suspeck TB

Masyrakat
Untuk mengetahui
Home Visite TB kepatuhan pasien TB
dalam meminum obat

Pasien TB
Pelacakan kasus kusta di untuk mendata semua
masyarakat kasus kusta

Masyarakat
untuk menhetahui
kepatuhan pasien
Home Visite kusta
Kusta dalam meminum
obat

Pasien kusta
Memberikan
pengetahuan kepada
Sosialisasi HIV/AIDS
masyarakat tentang
HIV/AIDS

Masyarakat
Untuk mengetahui
Pelacakan kasus DBD adanya kasus DBD di
kecamatan baitussalam

masyarakat
Untuk melihat proses
Pendampingan Foging DBD foging dan sasaran
foging dengan tepat

Masyarakat
Untuk mengetahui
adanya kasus campak
Pelacakan kasus campak
di kecamatan
baitussalam

Masyarakat
Untuk dapat dilakukan
Pengambilan darah suspect
pemeriksaan lebih
klinik
lanjut

Masyarakat
Memeriksa apakah ibu
Screening Malaria pada Ibu
hamil terinfeksi
Hamil
malaria

Ibu hamil
Untuk pengawasan
jamaah haji terhadap
Pelacakan K3jh penyakit menular yg
dari luar sprt MERS-
CoV, SARS

Calon jamaah haji


untuk dapat dilakukan
Pengambilan spesimen pemeriksaan lebih
suspect KLB lanjut terhadap kasus
KLB
Masyarakat yang
terkena kasus
campak
untuk menungkatkan
Sosialisasi Filariasis di pengetahuan
masyarakat masyarakat tentang
filariasis

Masyarakat
Untuk mendeteksi
Posbindu PTM pemantauan faktor
resiko PTM

Masyarakat
untuk membina dan
meningkatkan
Refreshing kader PTM
pengetahuan kader
posbindu PTM

Kader PTM
Kunjungan rumah dalam
rangka pembinaan pada untuk memantau
keluarga dengan hipertensi pasien DM Hipertensi
dan DM

Pasien Hipertensi
dan DM
untuk pengawasan
pendampingan kepatuhan
kepatuhan minum obat
minum obat pada odgj
pada pasien

Pasien ODGJ
untuk memmbentuk
Pembentukan DSSJ kader desa siaga sehat
jiwa

Masyarakat
Meningkatkan
Pendidikan kesehatan jiwa pengetahuan anak
disekolah sekolah tentang
kesehatan jiwa

Murid sekolah
supaya keluarga pasien
Pembinaan keluarga Pasien
dapat menangani
Jiwa
pasien jiwa di rumah

Keluarga pasien
jiwa
Pendataan industri/pabrik untuk mengetahui
diwilayah kerja puskesmas jumlah sasaran

Pabrik industri
dari 13 desa
Pemeriksaan pekerja dan Untuk mengetahui
tempat kerja derajat kesehatan
pekerja Pekerja pabrik
dari 13 desa
untuk memantau
Pembinaan dan pemantauan pengembangan dalam
kesehatan tradisional upaya kesehatan
tradisional

6 desa
untuk meningkatkan
Sosialisasi Kesehatan olah pengetahuan
raga masyarakat tentang
kesehatan olah raga

Masyarakat dari
13 desa
untuk mengetahui cara
Monitoring pustu polindes pemakaian obat yang
benar

5 polindes dan 3
pustu
untuk mengetahui
Pengawasan swamedika
standar pelayanan obat

Klinik/ depot obat


untuk mendorong
peserta penyandang
Pembentukan klub Prolanis penyakit kronis untuk
mencapai kualitas
hidup yang optimal

Masyarakat
Untuk meningkatkan
fungsi puskesmas dan
menginformasikan,
Lokakarya Mini mengidentifikasi
Puskesmas Rutin (Bulanan) capaian hasil bulan
yang lalu serta
membuat perencanaan Penanggung
untuk kegiatan bulan jawab program
berikutnya dan seluruh staf
Puskesmas
Untuk mengkaji
Lokakarya Mini hasil kegiatan lintas
Puskesmas Lintas sektor dan membuat
Sektoral perencanaan kerja
untuk tribulan
berikutnya.
Lintas sektor

Rapat Tinjauan untuk meninjau Tim mutu dan


Manajemen ( RTM ) secara periodik seluruh staf
sistem manajemen Puskesmas
mutu dan kinerja
pelayanan guna
memastikan
kesesuaian dan
efektifitas sistem
manajemen dan
pelayanan mutu

Konsultasi Pemegang
Program farmasi Anggaran dana
BOK

konsultasi Pemegang
program mtbs Anggaran dana
BOK

Konsultasi Pemegang
program sp2tp Anggaran dana
BOK

Konsultasi Pemegang
program Bok Anggaran dana
BOK

Konsultasi Bmhp dan jasa Agar operasional


pelayanan puskesmas Anggaran dana
dapat berjalan dengan JKN
baik
Pertemuan Kapus
Bulanan dan Pertemuan Agar operasional
Program pelayanan puskesmas
Kepala Puskesmas
dapat berjalan dengan
baik

Konsultasi dan
Mengantar Laporan Agar operasional
klaim JKN pelayanan puskesmas
Tahun Anggaran
dapat berjalan dengan
baik

pembiayaan listrik 12
bulan Operasional pelayanan
puskesmas dapat Tahun Anggaran
berjalan dengan baik

pembiayaan STNK 2 Operasional pelayanan


mobil puskesmas dapat Tahun Anggaran
berjalan dengan baik

pembiayaan ATK Operasional pelayanan


puskesmas dan pustu puskesmas dapat Tahun Anggaran
berjalan dengan baik
pembiayaan minyak
Operasional
genset Tahun
pelayanan
Anggara
puskesmas dapat
n
berjalan dengan baik
pembiayaan alat
Operasional
kebersihan pelayanan
Tahun Anggaran
puskesmas dapat
berjalan dengan baik
pembiayaan BBM/Oli Operasional
Tahun
pelayanan
Anggara
puskesmas dapat
n
berjalan dengan baik
pembiayaan suku cadang Operasional
pelayanan
Tahun Anggaran
puskesmas dapat
berjalan dengan baik
pembiayaan penggandaan Operasional
pelayanan
Tahun Anggaran
puskesmas dapat
berjalan dengan baik
pembiayaan materai Operasional
pelayanan
Tahun Anggaran
puskesmas dapat
berjalan dengan baik
pembiayaan gaji CS Operasional
pelayanan
Tahun Anggaran
puskesmas dapat
berjalan dengan baik
pembiayaan gaji supir Operasional
pelayanan
Tahun Anggaran
puskesmas dapat
berjalan dengan baik
pembiayaan gaji kontrak Operasional
pelayanan
Tahun Anggaran
puskesmas dapat
berjalan dengan baik
pembiayaan cetak Operasional
pelayanan
Tahun Anggaran
puskesmas dapat
berjalan dengan baik
BAB III

TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

A. TAHAP PERSIAPAN
Pada Tahap ini seluruh staf UPTD Puskesmas Baitussalam yang terlibat dalam proses
penyusunan RUK agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk
melaksanakan tahap-tahap perencanaan.

B. TAHAP ANALIS SITUASI


1. DATA UMUM
a) Data Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Baitussalam
UPTD Puskesmas Banda Raya berada di Kecamatan Banda Raya.Terletak di Jl.
Laksamana Malahayati, km 10,5 Gampong lambada Lhok, kecamatan Aceh Besar
dengan luas wilayah 709,40 ha. Wilayah Kecamatan Banda Raya terdiri dari 10
(sepuluh) gampong, yang berbatasan dengan wilayah:
- Sebelah Barat, Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh
- Sebelah Timur, Kecamatan Baiturrahman
- Sebelah Utara, Kecamaan Meuraxa
- Sebelah Selatan, Kabupaten Aceh Besar
UPTD Puskesmas Banda Raya merupakan puskesmas induk yang berada di Kecamatan
Banda Raya.
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya mempunyai 8 TK, SD / MIN sebanyak 7
buah. sekolah, SMP 2 buah.dan SMA 5 buah, Pustu 2 buah yang terletak di desa
Lamlagang dan Mibo dan polindes 6 desa.

b) Data Sumber Daya UPTD Puskesmas Banda Raya

1. KETENAGAAN

Pada Tahun 2017 di UPTD Puskesmas Banda Raya jumlah seluruh staf yaitu 52 orang, PNS 44
orang , Kontrak 6 orang, titipan 2 orang, dimana jumlah dokter umum sebanyak 3 orang , 1
orang dokter kontrak. Dokter gigi berjumlah 1 orang. , jenis pendidikan yang banyak yaitu
pendidikan Bidan, dengan jumlah 27 orang, .Tenaga paramedic berjumlah 8 orang, 4 orang
dengan pendidikan D-III .

a. Berdasarkan Pendidikan
1. S2 Kedokteran : 1 orang
2. S1 Kedokteran Umum : 3 orang
3. SI Kedokteran Gigi : 1 orang
3. S1 Keperawatan : 1 orang
4. S1 Kesehatan Masyarakat : 6 orang
5. D3 Keperawatan : 4 orang
6. D3 Perawat Gigi : 3 orang
7. D3 Analis Farmasi :-
8. D3 Kebidanan : 19 orang
9. D3 Analis : 2 orang
10. D3 Fisioterapi : 1 orang
11. Bidan D1 : 5 orang
12. SPK : - orang
13. SPAG : 2 orang
13 SMA : 1 orang
14. SD -
b. Berdasarkan Golongan :
 Golongan IV : 3 orang
 Golongan III : 29 orang
 Golongan II : 9 orang

c. Berdasarkan Unit Pelaksana :


 Dokter Umum  : 3 orang

 Tata usaha  : 1 orang

 Perawat  : 8 orang

 Perawat Gigi  : 3 orang

 Bidan Puskesmas  : 10 orang

 Bidan Desa  : 10 orang

 Petugas Gizi  : 2 orang

 Petugas Imunisasi  : 2 orang

Kesling : 1 orang

 Petugas Promkes  : 2 orang
 : 2 orang
 Pengelola Keuangan
BOK) 

 Administrasi  : - orang

 Petugas Kebersihan  : 1 orang
2. OBAT dan BAHAN HABIS PAKAI

22
3. PERALATAN

Dari table diatas dapat dilihat UPTD Puskesmas Banda Raya mempunyai 15

ruangan termasuk mushalla dan ruang oproom yang di gunakan untuk rapat. Setiap

ruangan sudah di buatkan daftar inventaris ruangan

4. SUMBER PEMBIAYAAN

PEMBIAYAAN
DI UPTD PUSKESMAS BANDA RAYA

No Sumber Biaya Jumlah

1. APBD ( JKN ) 1.286.202.397

2. APBN ( BOK ) 384,225,000

Jumlah Total
RP. 1.670.427.397

Sumber Data : Pengelola Keuangan Puskesmas Tahun 2017

Dari table diatas dapat dilihat Pembiayaan di UPTD Puskesmas Banda Raya

berasal dari JKN (Askes Sosial, APBN dan APBD ). Dana yang masuk pada tahun

2017,- sebesar 1.670,427,397,-dengan realisasi JKN Rp 738,077,544 ( 57,36 % )

dengan rincian :

1. Belanja Pegawai PNS& Non PNS sebesar ……. ( 65,50 % )

2. Belanja Modal sebesar …………… ( 16,08 % )

3. Belanja Barang dan Jasa sebesar ……. ( 7,98%)

Sisa Dana JKN pada Tahun 2017 yaitu : 164.183.321,-

Dana BOK (bantuan Operasional Kesehatan) pada tahun 2017 sebesar

384.225.000,- dengan rincian sebagai berikut

1. Biaya kegiatan sebesar ……………..

2. Biaya administrasi kantor sebesar ………………

3. Belanja narasumber sebesar ………………..

23
5. SARANA dan PRASARANA

KEADAAN PRASARANA KESEHATAN


DI UPTD PUSKESMAS BANDA RAYA
TAHUN 2017

No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Kondisi


Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
I SARANA KESEHATAN
1 Puskesmas Induk 1 0 0 0
2 Rumah Medis 1 0 0 0
3 Rumah paramedis - 0 0 0
4 Puskesmas Pembantu 2 0 0 0
5 Poskesdes 1 0 0 0
6 Polindes 6 0 0 0
7 Ambulance 2 0 0 0
8 Sepeda Motor 113 0 0 0

II SARANA PENUNJANG
1 Komputer 13 0 0 0
2 Laptop 2 0 0 0
3 TV 4 0 0 0
4 Kulkas 4 0 0 0
5 AC 13 0 0 0
6 Kipas Angin 0 0 0 0
7 Printer 10 0 0 0
8 Alat Pemadam kebakaran 2 0 0 0
9 TOA (Pengeras Suara) 2 0 0 0
10 Mesin Air 2 0 0 0
11 Ginset 1 0 0 0
12 Hard Dist 2 0 0 0
13 DVD Eksternal 2 0 0 0

III PRASARANA
1 Kursi 88 0 0 0
2 Kursi Putar 0 0 0 0
3 Meja 1 0 0 0
4 Lemari Kayu 0 0 0 0
5 Meja Komputer 0 0 0 0
6 Filling Kabinet 2 0 0 0
7 Tong sampah 0 0 0 0
8 Papan Tulis 0 0 0 0
9 Lemari Besi 0 0 0 0
10 Kursi Panjang 0 0 0 0
11 Lemari pasien 0 0 0 0
12 Tempat tidur pasien 0 0 0 2
13 Tas Klinik 0 0 0 0
23 Rak Obat 0 0 0 0
24 Jam dinding 0 0 0 0

24
27 Sapu 12 0 0 0
28 Keset kaki 12 0 0 0
29 Tempat tidur anak 0 0 0 0
30 Sprei 0 0 0 0
31 Sarung Bantal 0 0 0 0

Sumber Data : Pengelola


Inventaris Barang

25
c. Peran serta Masyarakat

Di UPTD Puskesmas Banda Raya terdapat 10 posyandu , setiap desa memiliki 1 buah

posyandu. Diantara 10 posyandu ada 10 desa dengan Posyandu madya :

yaitu :

1. Frekuensi penimbangan 12 kali pertahun

2. Rata-rata jumlah kader tugas kurang dari 5 orang atau lebih

3. Rata –rata cakupan D/S < 50 %

4. Rata – rata cakupan kumulatif KIA < 50 %

5. Rata – rata cakupan kumulatif KB < 50 %

6. Rata – rata cakupan kumulatif Imunisasi < 50 %

7. Belum ada program tambahan selain 6 program utama

Jumlah kader desa sebanyak 95 orang , sebanyak 40 orang telah mendapatkan

pelatihan dan 90 orang kader aktif

26
d. Data Penduduk dan Sasaran Program

Jumlah penduduk di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya sebanyak

23.919 jiwa .Jumlah penduduk yang banyak yaitu di desa Lam Lagang sebanyak 4.764

jiwa dan desa Lampout dengan jumlah penduduk yang terendah yaitu di desa Lampout

dengan jumlah penduduk yaitu 648 Jiwa.

Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya

sebanyak 567 orang, jumlah PUS 3.962 orang di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda

Raya Kota Banda Aceh .

Data sekolah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya terdapat

sebanyak sekolah yaitu TK / PAUD 8 sekolah, SD/MIN 7 sekolah, SMP 2 sekolah dan

SMA 5 sekolah. Sekolah dengan kegiatan UKS ada 13 sekolah , sedangkan dokter kecil

yang sudah terlatih sebanyak 200 orang murid di 7 sekolah yaitu SD dan 1 SMP dilatih

sebanyak 25 orang murid tiap sekolah dengan jumlah guru UKS sebanyak 8 orang, yaitu

masing-masing SD 1 orang dan SMP 1 orang. Jumlah murid SD/MIN 5.856, dengan

jumlah sekolah 7 unit. Jumlah murid SMP 1.041, dengan jumlah sekolah 2 unit yaitu

yaitu SMP 7 dan SMP 19 Percontohan .

Jumlah murid SMA sebanyak orang, dengan jumlah 2 unit sekolah yaitu SMK 1

yang terletak di desa Lhong Raya dengan jumlah murid 1039 orang

27
e. Data Kesehatan Lingkungan

Dari data di atas dapat dilihat, jumlah rumah yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya yaitu sebanyak rumah

dengan jumlah rumah sehat yaitu sebanyak 7480 rumah dengan persentase 87.9 %.

Jumlah TPM yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya yaitu sebanyak 271 TPM. TPM yang banyak ada di desa

Lambhuk dengan jumlah TPM yaitu 24 buah.dari 24 buah TPM dan yang memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 271 buah dengan

persentase yaitu 100 %.

Jumlah TTU yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya yaitu sebanyak 40 buah dan semuanya telah dilakukan

pemeriksaan , yang memenuhi syarat kesehatan 40 buah dengan persentase 100 %. Sedangkan TPA terdapat di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Banda Raya hanya 1.

Sumber air bersih yang ada di wilayah UPTD Puskesmas Banda Raya yaitu 10.188 rumah dan keluarga dengan pemakaian air

bersih sebanyak 6.923 dengan persentase 67.95 %.

Jumlah cakupan penduduk yang memakai jamban di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya yaitu sebanyak 23.919 , yang

telah dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesling yaitu sebanyak 6.550 sebanyak 27 %

Jumlah SPAL yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya yaitu sebanyak 7604 dan yang memenuhi syarat yaitu sebanyak

4751 SPAL dengan persentase 5,5 %.

28
2. DATA KHUSUS

a) Status Data Kesehatan

1. Data Kematian

Data kematian pada UPTD Puskesmas Banda Raya pada tahun 2016 sebanyak 2 orang yang terjadi pada bulan Mei 1 orang dan bulan

November 1 orang yaitu pada desa Lhong Raya dan desa Geuce Komplek

2. Data kunjungan Puskesmas

Jumlah kunjungan pasien ke UPTD Puskesmas Banda Raya tahun 2016 sebanyak 28.587 orang dengan peserta terbanyak peserta JKRA

sebanyak 16.143 orang, Askes 7.346 orang dan Jamkesmas 4.469 orang,Umum 97 orang dan JKN mandiri 532 orang

3. Data Kunjungan Pustu

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banda Raya mempunyai 2 buah pustu yang terletak di Desa Lam Lagang dan Desa Mibo. Jumlah

petugas di desa Lam Lagang 2 orang, dengan pendidikan Kebidanan dan juga sebagai bidan desa serta di Pustu Mibo dengan 2 orang dengan

pendidikan Ners dibantu oleh Bidan Desa.

Jumlah kunjungan di Pustu pada Tahun 2016 yaitu sebanyak 4.245 jiwa dengan jumlah kunjungan yang tinggi yaitu Pustu Lam Lagang

sebanyak 2.910 dan Pustu Mibo sebanyak 1.33 jiwa

29
4. Data Kunjungan Polindes

Dari data diatas dapat dilihat jumlah kunjungan di polindes wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya Tahun 2016 sebanyak 3.459

dengan jumlah kunjungan yang paling banyak yaitu Desa Lhong Cut dengan kunjungan 1.098 jiwa dan desa yang rendah yaitu desa Lhong

Raya dengan jumlah kunjungan pada tahun 2016 yaitu 232 jiwa.

b. Data KLB

Pada Tahun 2016 tidak dijumpai kasus KLB di UPTD Puskesmas Banda Raya

c. Hasil Survey di UPTD Puskesmas Banda Raya

Pengertian Survey Mawas Diri (SMD )

Survey Mawas Diri adalah kegiatan pergenalan, pengumpulan dan pengkajian masyarakat kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh
masyarakat dan didampingi oleh petugas puskesmas .

Survey mawas diri adalah pengenalan , pengumpulan, pengkajian masalah kesehatan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat
mengenai kesehatan

Tujuan Survey

a) Dilaksanakan pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan dan prilaku


b) Mengkaji dan menganalis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang paling menonjol di masyarakat
c) Menginterventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi masalah kesehatan
d) Diperolehnya dukungan kepala Desa

30
Pentingnya pelaksanaan Survey

a) Agar masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah, karena mereka sendiri yang melakukan pengumpulan fakta dan data
b) Untuk mengetahui besarnya masalah yang ada di lingkungannya sendiri
c) Untuk menggali sumber daya yang ada/ dimiliki desa
d) Hasil SMD dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun pencegahan masalah yang dihadapi

Sasaran Survey
Sasaran survey adalah masyarakat yang ada didesa di wilayah UPTD Puskesmas Banda Raya dengan penentuan sampel dengan simple
random sampling dengan cara penetuan jumlah sampel dengan system Slovin dengan jumlah sampel 150 utuk 10 desa.

Hasil Survey Mawas Diri

31

32
33
C. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK )

1. Analis Masalah

Analisis masalah dilakukan oleh Tim Penyusunan Perencanaan di Puskesmas Baitussalam yang telah di tetapkan dalam bentuk SK
oleh Kepala Puskesmas Baitussalam. Dalam menganalisa masalah ada beberapa tahapan yang harus di tetapkan yaitu :

A. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Program KIA
No Upaya Target Pencapaian Masalah

1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 100% 81% Masih ada 19% dan ibu
K1 hamil belum mendapat
pelayanan ANC sesuai
standar.

2 K4 100% 82% Masih ada 18% dari ibu


hamil belum
mendapatkan pelayanan
K4 sesuai standar

3 Pelayanan kesehatan bayi dan


balita Masih ada 69%dari bayi
 Yankes Bayi 100% 31% belum mendapatkan
 Yankes Balita 100% 15% pelayanan kesehatan
bayi sesuai standar.

34
Masih ada 85% dari
balita yang belum
mendapatkan yankes
balita sesuai standar

Masih ada 46%


daribumil yang
4 20% 66% menderita resiko tinggi
Pelayanan bumil resiko tinggi

2. Program Gizi

No Upaya Target Pencapaian Masalah


UKM Essensial
1 Balita yang ditimbang 80 43,90 Masih ada 36,1% balita yang belum
BB ditimbang
2 Bayi <6bulan mendapat 65 0,61 Masih ada 99,3% bayi yang tidak
Asi Eklusif diberikan Asi Eklusif
3 Rumah tangga 100 17,01 Masih ada 82,99% keluarga tidak
mengkonsumsi garam mengkonsumsi garam beryodium
beryodium
4 Balita 6-59 bulan 100 77,18 Masih ada 22,83% balita 6-58 bulan
mendapat Vit A todak mendapat Vit A
5 Bumil dapat minum Fe3 98 7,90 Masih ada 90,1% bumil tidak
mendapatkan Fe3
6 Balita kurus dapat 95 0,00 Masih ada 95% balita kurus tidak
makanan tambahan mendapatkan makanan tambahan
7 Bumil KEK dapat 90 100 Alhamdulillah sudah mencapai target
makanan tambahan

35
8 Remaja putri dapat TTD 30 0,00 Masih ada 30% remaja putri tidak
mendapatkan TTD
9 Ibu nifas dapat kapsul 85 7,02 Masih ada 77,98% bufas tidak mendapat
Vit A kapsul Vit A
10 Balita baru lahir dapat 50 70,19 Alhamdulillah sudah mencapai target
IMD
11 Bayi BBLR 0 4,59 Masih ditemukan bayi BBLR 4,59%
12 Balita punya KMS 100 99,91 Masih ada 0,09% balita belum
mempunyai KMS

3. Program Imunisasi

No Upaya Kesehatan Target Pencapaian Masalah


UKM Esensial
1 Imunisasi
a. HB0 95% 97,1% -
b. BCG 95% 94,5% -
c. DPT Hb-Hib3 95% 86,6% Masih ada 6,5% belum
mendapatkan imunisasi DPT
Hb3
d. Polio 4 93% 87,5% Masih ada 5,5% bayi belum
mendapatkan polio 4
e. Campak 93% 80,4% Masih ada 12,6% bayi belum
mendapatkan imunisasi
campak
f. Imunisasi (IDL) 93% 67,7% Masih ada 25,3% bayi belum
mendapat IDL
g. Desa UCI 80% 61,5% 19,5% desa belum UCI
4. Program KB

No Upaya Target Pencapaian Masalah


UKM Esensial

36
1 Kesehatan Ibu
KB/MKJP 70% 12,5%  Hanya 12,5% PUS yang
menggunakan MKJP
(AKDR dan impant) di
Kecamatan Baitussalam
data tahun 2017
 PUS banyak yang belum
mengerti dan memahami
tentang MKJP (AKDR dan
Implant) pada IKBI pasca
melahirkan
 PUS kurang dukungan dari
suami dan keluarga untuk
menggunakan MKJP
(AKDR dan Implant) yang
seharusnya di persiapkan
semenjak dari kehamilan

5. Promkes

no upaya target pencapaian mis persentase

Masih ada 41,26% rumah


1 PHBS 70.0 28.74 tangga tidak ber PHBS

masih ada 15 % Posyandu


2 POSYANDU MANDIRI 20.0 5 yang belum mandiri

37
masih ada 27,38%
3 POSYANDU PURNAMA 80.0 52.62 Posyandu dengan strata
belum Purnama

6. Program Keswa
No Upaya Target Pencapaian Masalah
UKM Pengembangan
Kesehatan Jiwa
1 Pembentukan DSSJ 30% 0%  Belum ada kader kesehatan
jiwa yang terlatih
 Belum ada desa yang sudah
berkomitmen untuk siaga
sehat jiwa
2 Upaya pencegahan dan 100% 23% 77% sekolah belum mendapatkan
pengendalian masalah pendidikan kesehatan jiwa
kesehatan jiwa di sekolah
3 Upaya pencegahan dan 100% 76,9% 23,1% masyarakat belum
pengendalian masalah mendapatkan penyluhan kesehatan
kesehatan jiwa di jiwa
masyarakat
4 ODJG berat mendapatkan 100% 29% 71% ODGJ berat tidak
pelayanan sesuai standar mendapatkan pelayanan ODJG
sesuai standar
5 Deteksi dini pasien jiwa 20% 13,6% 7,4% masyarakat belum terdeteksi
kesehatan jiwa

7. MTBS
1 KN. Lengkap 100% 91% 9% bayi belum
mendapatkan kunjungan

38
neonatus
2 Kunjungan balita 20% - Balita resti di desa
resti kurang terpantau oleh
petugas kesehatan

8. TB
No Upaya Target Pencapaian Masalah
Upaya pencegahan
dan pengendalian
penyakit menular
1 TB 13 60%  Masih ada 40% agi pasien
desa, 1 yang harus dikontrol
lapas minum obat
 Msih ada mesyarakat yng
malu untuk
memeriksakan dirinya
kepetugas kesehatan
 Pasien yang dilakukan
penjaringn belum
memiliki tanda2 dan ciri2
penyakit TB sehingga
hRus dilakukan
monitoring

 Masih ad 75% lagi


13 25%
masyarakat yang belum
desa, 1 mengerti dan memahami
lapas tentang penyakit TB
2 Kusta 13  Masih ada pasien yang
desa, 1 belum sembuh dari
lapas penyakit kusta dan masih
dalam masa pengawasan
minum obat

39
 Taret 441 orang,
sementara yang sudah
dilakukan penjaringan
dengan katagori ada
bercak dibadan dan wajah
seperti putih2 bebentuk
pulau2 sebanyak 310
orang
 Target 13 desa, 1 lapas,
pencapaian 3 desa yang
sudah dilakukan
penyuluhan tentang
penyakit kusta

B. PRIORITAS MASALAH
1. Program KIA
No Masalah U S G Total Rangking

1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 5 4 4 13 1


K1 dan K4.

2 Pelayanan Kesehatan Bayi dan 5 4 3 12 2


Balita.

3 Pelayanan Ibu Hmil beresiko 4 3 4 11 3


tinggi yang masih rendah

2. Program Gizi
No Masalah U S G Total Rangking
1 Masih ada 36,1% balita yang belum 4 5 5 14 4
ditimbang

40
2 Masih ada 99,39% bayi tidak 5 5 5 15 2
diberikan ASI Eklusif
3 Masih ada 82,99% keluarga tidak 3 4 4 11 7
mengkonsumsi garam beryodium
4 Masih ada 22,83% balita 6-59 bylan 3 3 3 9 10
tidak mendapatkan kapsul Vit A
5 Masih ada 90,1% bumil tidak 5 4 4 13 5
mendapatkan Fe3
6 Masih ada 95% balita kurus tidak 4 5 5 14 3
mendapatkan makanan tambahan
7 Alhamdulillah sudah mencapai target
8 Masih ada 30% remaja putri tidak 3 4 4 10 8
mendapatkan TTD
9 Masih ada 77,98% bufas tidak 3 5 5 13 6
mengkonsumsi kapsul Vit A
10 Alhamdulillah sudah mencapai target
11 Masih ditemukan bayi BBLR 4,59% 5 5 5 15 1
12 Masih ada 0,09% balita belum 3 4 3 10 9
memiliki KMS

3. KB
No Masalah Rangking
1 Hanya 12,5% PUS yang menggunakan MKJP 1
(AKDR dan impant) di Kecamatan Baitussalam
data tahun 2017
2 PUS banyak yang belum mengerti dan memahami 2
tentang MKJP (AKDR dan Implant) pada IKBI
pasca melahirkan
3 PUS kurang dukungan dari suami dan keluarga 3
untuk menggunakan MKJP (AKDR dan Implant)
yang seharusnya di persiapkan semenjak dari
kehamilan

41
4. Promkes

No Upaya U S G TOTAL Rangking


1 PHBS 3 4 5 60 1
2 POSYANDU 4 3 4 48 2

5. Keswa
No Masalah U S G Total Rangking
1 Belum ada kader dan desa siaga 5 5 5 15 1
sehat jiwa
2 77% sekolah belum mendapatkan 4 4 4 12 3
pendidikan kesehatan jiwa
3 23,1% masyarakat belum 3 3 3 9 5
mendapatkan penyuluhan
kesehatan jiwa
4 71% ODGJ berat tidak 5 4 5 14 2
mendapatkan pelayanan ODGJ
sesuai standar
5 7,4% masyarakat belum 3 4 4 11 4
terdeteksi kesehatan jiwa

6. TB
No Masalah Rangking
1  Masih ada 40% lagi pasien yang harus 1
dikontrol minum obat
 Masih ada masyarakat yang mlu untuk 2
memeriksakan dirinya ke petugas
kesehatan
 Psien yang dilakukan penjaringn belum

42
memiliki tanda2 dan ciri2 penakit TB
shingga harus dilakukan monitoring
 Masih ada 76% lagi masyarkat yang 3
belum mengerti dan memahami tentang
penyakit TB
2  Masih ada pasien yang belum sembuh dari 1
penyakit kusta dan masih dalam masa
pengawasan minum obat
 Target 441 orang, sementara yang sudah 2
dilakukan penjaringan dengan katagori
ada bercak dibadan dan wajah seperti
putih2 berbentuk pulau2 sebanyak 310
orang
 Target 13 desa, 1 lapas. Pencapaian hanya 3
3 desa yang sudah dilakukan penyuluhan
tentang penyakit kusta

7. MTBS
No Masalah U S G Total Rangking
1 91% bayi belum 5 5 5 15 1
mendapatkan
kunjungan
neonatus
2 Balita resti di desa 5 5 4 14 2
kurang terpantau
oleh petugas
kesehatan

43
C. AKAR PENYEBAB MASALAH
1. KIA
1. Rendahnya Cakupan K1 dan K4

Tingginya AKI dan AKB

Tidak semua ibu hamil


mendapatkan pelayanan K1 –
K4 sesuai standar

Pelayanan K1 – K$ tidak
mencapai target

Masyarakat Tenaga Kesehatan Sarana dan Prasarana

1 Rendahnya tingkat 1 Pendataan bumil yang 1 Ukuran ruang periksa


pendidikan. tidak akurat tidak sesuai standar
2 Mobilitas penduduk 2 Sebagian bides tidak 2 Peralatan kit ANC +
yang tinggi. tinggal di desa persalinan masih
3 Budaya malu 3 Pelayanan ANC yang kurang
memeriksakan diri ke belum sesuai standar 3 Kondisi fisik
puskesmas/tenkes 4 Pemberian pelayanan bangunan polinsdes
pada usia kehamilan < di polindes yang setelah banyak yang
3 bulan. belum maksimal rusak
4 Pemanfaatan bidan 5 Pencatatan dan 44
desa oleh masyarakat pelaporan yang masih
yang masih rendah. rancu
5 Dukungan keluarga
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita masih rendah

Tingginya angka kejadian gangguan


pertumbuhan pada bayi dan balita

Tidak semua ibubayi dan balita


mendapatkan Yankes sesuai standar

Pelayanan kesehatan bayi dan balita


tidak mencapai target

Masyarakat Tenaga Kesehatan Sarana dan Prasarana


1. Masih rendahnya 1. Pelaporan kohort bayi 1. Belum tesedianya
pengetahuan masyarakat dan balita belum ruang khusus untuk
tentang pentingnya maximal pelaksanaan SDIDTK
pantau tumbang bayi dan 2. Pelaksanaan SDIDTK di PKM
balita termasuk yang belum optimal 2. Belum terpenuhinya
SDIDTK. 3. Bides belum pakrt SDIDTK untuk
2. Kurangnya kesadaran menjalankan SDIDTK bides.
masyarakat tentang di desa secara mandiri.
pentingnya timbang dan Saat ini masih terbatas
imunisasi dalam program BOK
3. Adanya isu vaksin haram 45
yang dijalankan hanya
di kalangan masyarakat 6 kali dalam setahun.
4. Jarak posyandu terlalu 4. Belum optimalnya
jauh dari rumah
3. Pelayanan ibu hamil dengan resiko tinggi masih rendah

Tingginya AKI dan AKB

Kurangnya pelayanan kasus


bumil resti oleh petugas

Rendahnya angka terjaringnya


kasus resti pada ibu hamil

Masyarakat Petugas

1. Perilaku masyarakat yang 1. Home visit yang masih rendah


masih enggan periksa hamil 2. Pendataan bumil K1 dan K4
padausia kehamilan 3 bulan. yang belum maksimal
2. Perilaku masyarakat yang 3. Sosialisasi pelayanan 10T yang
lebih minat untuk periksa ke belum optimal oleh petugas
BPS dari pada ke Puskesmas, 4. Kinerja bides dalam menggali
sehingga bumil resti tidak kasus resti pada bumil masih
terjarring oleh rendah.
Puskesmas?Bides
3. Dukungan dari keluarga yang
masih rendah
46
4. Masih rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya
pelayanan 10T di Puskesmas
2. IMUNISASI

CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP 67,7%

METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN

3.
Penyuluhan Media promosi Perencanaan BOK Stigma masyarak
4.Petugas Masyarakat
tidak tersedia belum terarah tentang imunisa
5.
negatif
6. s
Sweeping bayi D0 Kinerja rendah Kurang dukungan Karena tidak dibuat Data tidak akurat
7. Pengaruh sosia
imunisasi dari orang tua bayi budaya
8.
Pengetahuan Mobilisasi
MEDIA PROMOSI 9.
Kurang motivasi ortu/masyarakat penduduk tinggi
10. tentang manfaat
imunisasi kurang

Informasi sosmed
Melakukan 11.
Kurangnya
kunjungan rumah sosialisasi
pada bayi yang
terjadi kipi Kurang sosialisasi
p

47
4. Program Keswa

DSSJ tidak tercapai target

Masyarakat kurang respon

DSSJ belum terbentuk

Kader belum ada Dana Belum ada desa siaga sehat


jiwa

48
ODGJ tidak mencapai target

ODGJ tidak mendapatkan


pelayanan secara optimal

Masyarakat / keluarga merasa


jenuh dengan ODGJ

Pendidikan kesehatan jiwa tidak


mencapai target

Pengeahuan siswa/i tentang


ODGJ masih kurang
49
Upaya pencegahan dan pengendalian masalah
kesehatan jiwa di sekolah 23%

Sekolah belum mendapatkan


penyuluhan kesehatan jiwa

Deteksi dini tidak mencapai target

Psien ODGJ tidak tertangani

Deteksi dini pasien jiwa 13,6%

Tokoh masyarakat tidak Masyarakat belum mengerti apa itu Kader belum terlatih
koperatif ODGJ
50
Pengetahuan masyarakat masih
kurang

Penyuluhan tidak maksimal

Upaya pencegahan dan pengendalian masalah


kesehatan jiwa di masyarakat 76,9%

Partisipasi masyarakat Waktu yang sudah


masih kurang terjadwal tidak efesien

51
52
b. dentifikasi Masalah

IDENTIFIKASI MASALAH

No Program Target Pencapaian Masalah

1 KIA 95 %  K4 Ibu Hamil 95 %  Kurangnya kesadaran


masyarakat utk memeriksa
kehamilan
 Masih ada budaya malu di
ketahui kehamilan
 Sebagian masyarakat lebih
percaya memeriksa kehamilan
ke dokter spesialis
 Budaya melahirkan di rumah
 Pelayanan ibu nifas KF 3(91 % ) orangtua di luar wilayah kerja
 Pelayanan Kesehatan Neonal 1 (KN1) Banda Raya
98,2 % 
 Kunjungan Bayi ( 75 % )
 Cakupan Neonatus (89% )
 Pelaksanaan Program P4K &
penjaringan bumil resti ( 99 % )
 Ibu nifas dengan Vit A ( 100 % )
 Cakupan ibu hamil yang mendapat Fe3
(74 % )
2 KB 70 %  Peserta KB aktif ( 54 % )  MKJP belum banyak diminati
oleh Pasutri
 Peserta KB baru 10 %  KB pasca Persalinan masih
belum maksimal

53
3 Gizi 100 %  Bayi yang ditimbang beratbadannya  Kurangnya kesadaran
(39.78 % ) masyarakat membawa bayi
 K/S (88.7% ) keposyandu
 D/K (79.2%)  Kurangnya pengetahuan
 D/S (70.3%) tentang pertumbuhan balita
 Tidak mengetahui manfaat
 Baduta 0-23 bulan yang ditimbang dari garam yodium
berat badan ( 61 % )
 Rumah Tangga yang menggunakan
garam yodium (58 % )
 Bumil yang mendapat Fe min 90
tablet ( 84 % )
 Bufas yang mendapat kapsul Vit.A
( 100 % )
 Asi Ekslusif ( 80,7 % )
 Bayi Baru lahir mendapat IMD
( 100 % )

4 Promkes 100 %  Pembinaan dan pengawasan Rumah  Kebiasaan merokok


Tangga berPHBS ( 50% )
 Pembentukan Desa Siaga ( 0 % )  Kesadaran masyarakat masih
kurang untuk membentuk desa
siaga
 Persentase rumah dibina memenuhi  Memberantas jentik nyamuk
syarat kesehatan ( 46 % ) belum terlaksana dengan baik
 Terbentuknya UKBM masih
kurang

54
4 Kesehatan 100 %  Penyehatan air 78,2 %  Sebagian masih keruh
Lingkungan  Hygiene dan Sanitasi Makanan dan  Tingkat pengetahuan
Minuman 73,33 % masyarakat tentang Hygiene
sanitasi makanan dan
minuman masih kurang
 Penyehatan tempat Pembuangan  Perilaku membuang sampah
sampah dan Limbah 55,0 % sembarangan
 Penyehatan Lingkungan Pemukiman  Akses pemakaian jamban
dan Jamban Keluarga 71 % sudah benar
 Pengawasan Sanitasi Tempat-tempat  Belum mengikuti aturan
Umum 70,0 %

4 Pemberantasan 100 %  Pencegahan dan Penanggulangan DBD  Masyarakat belum berperilaku


Penyakit Menular 13 jiwa PHBS
 Pencegahan dan Penanggulangan ISPA  Sebagian kecil masih ada
15 orang balita yang belum imunisasi

 Pencegahan dan Penanggulangan Diare  Belum berprilaku PHBS


170 org

 Pelayanan Imunisasi 57.1 %  Masyarakat sudah mengerti


 BIAS DT 1 (38,65%), Campak pentingnya imunisasi
(38.6%) TD 1 (32,49%) TD 2 (31,9%)

 Pencegahan dan Penanggulangan TB  Pemeriksaan Kontak serumah


Paru (41%) belum maksimal
 Penderita Influensa Like Ilnes (ILI) 78
orang

55
7 Upaya 100 %  Upaya Kesehatan Lanjut 100 %  Semua desa sudah terbina
Pengembangan
 Upaya Kesehatan Jiwa 251 orang  Semua dalam pembinaan

 Kesehatan Olah Raga 40 %  Belum semua desa


melaksanakan kegiatan olah
 Murid SD yang mendapat perawatan raga
kesehatan ( 100 % )  Semua sekolah sudah
mendapat perawatan gigi

 Penjaringan Anak sekolah ( 100 % )  Semua sekolah sudah


mendapatkan penjaringan
kesehatan
 PKPR 30 kali

 Home visit pasien stroke 10 orang

56
c. Prioritas masalah

No Permasalahan U S G Total Rangking

1  Cakupan Neonatus (89% 4 4 4 12 6


)

2.  Pelayanan Imunisasi 5 5 5 15 1
57.1 %

3  BIAS DT 1 (38,65%), 4 5 4 13 3
Campak (38.6%) TD 1
(32,49%) TD 2 (31,9%)
4  Bayi yang ditimbang 4 5 5 14 2
beratbadannya (39.78
%)
5  Penyehatan tempat 4 4 4 12 5
Pembuangan sampah
dan Limbah 55,0 %

6  Pencegahan dan 3 4 5 12 4
Penanggulangan TB
Paru (41%)

57
58

Anda mungkin juga menyukai