Anda di halaman 1dari 120

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
tersusunnya dokumen Rencana Strategis UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONAL Puskesmas Gaji sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan
di setiap jenjang organisasi di lingkungan Puskesmas Gaji Kabupaten
Tuban.

Berdasarkan UNDANG-UNDANG Nomor 17 tahun 2003 Tentang


Keuangan Negara dan PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Badan
Layanan Umum, Puskesmas Gaji yang merupakan Puskesmas milik
pemerintah daerah perlu melaksanakan Badan Layanan Umum Daerah
Puskesmas.

Salah satu dari dokumen yang wajib dikerjakan adalah Rencana


Strategis Bisnis Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas.

RENCANA STRATEGIS BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


Puskesmas adalah dokumen perencanaan lima tahunan yang memuat visi,
misi, program strategis, pengukuran pencapaian kinerja, dan arah kebijakan
operasional BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH yang disusun
berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

Cakupan RSB terdiri dari profil Puskesmas Gaji, kondisi saat ini
berdasarkan kinerja tahun 2018 – 2019, kondisi yang ingin dicapai, target
lima tahun ke depan (2022 – 2026), strategi mencapai tujuan dan sasaran
berdasarkan kerangka pembiayaan serta proyeksi laporan keuangan.

Penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini sangat penting, karena akan


mendukung tercapainya Puskesmas Gaji menuju Badan Layanan Umum
Daerah (BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH ). Semoga Rencana
Strategis Bisnis ini dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi
Puskesmas Gaji Kabupaten Tuban pada khususnya dan bagi Pemerintah
Kabupaten Tuban pada umumnya. Semoga kerja sama ini dapat
ditingkatkan dengan lebih intensif lagi dikemudian hari.
Tuban, 1 Januari 2022
Kepala UNIT ORGANISASI BERBASIS
FUNGSIONAL Puskesmas Gaji
........, ……….2017
Kepala UPTD Puskesmas .......

drg. RISA WAHYUNINGSIH


NIP.19780125 200501 2 005

.................
NIP. ………………..
BB. RENCANA STRATEGIS UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPUSKESMAS GAJI TAHUN 2021-2026

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas merupakan  unit pelayanan teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan
dan ujung tombak pembangunan kesehatan.  berdasarkan peraturan
menteri kesehatan RI nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat mempunyai  fungsi memberikan pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, anti diskriminatif dan efektif  dengan mengutamakan
kepentingan  pasien Sesuai dengan standar pelayanan Puskesmas.
Pelayanan prima dalam suatu instansi layanan publik, menjadi
tuntutan masyarakat saat ini, baik milik swasta maupun pemerintah.
Berinteraksi dengan pelanggan secara efektif membutuhkan berbagai
prinsip, metode, serta keahlian yang perlu dikenali, dipelajari, dan
diterapkan. Sikap dan keahlian akan menentukan bentuk pelayanan
pelanggan yang bermutu (quality customer service). Motivasi untuk
melakukan yang terbaik merupakan bekal paling penting bagi setiap
pegawai dalam meningkatkan quality customer service.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Di dalam
penyelenggaraan UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas
Gaji perlu ditata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan,
dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat serta menyukseskan program jaminan kesehatan nasional.
Pelayanan kesehatan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional diberikan
secara berjenjang, efektif dan efisien dengan menerapkan prinsip kendali
mutu dan kendali biaya.
UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji saat ini
merupakan FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA Rawat Jalan yang
berdomisili di Kecamatan Kerek berkeinginan untuk mendorong
peningkatan kinerja melalui pelayanan UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
maupun UPAYA KESEHATAN PERORANGAN dengan menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BISNIS BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH ).
Penerapan PPK-BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH tersebut
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
secara berjenjang, efektif dan efisien dengan menerapkan prinsip kendali
mutu dan kendali biaya. Peningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
kesehatan yang diharapkan oleh UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji memerlukan fleksibilitas dalam hal
penyediaan barang dan/atau jasa antara lain pengadaan obat dan
perbekalan kesehatan, penyediaan makan dan minum pasien serta
pengelolaan dana operasional untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Penerapan PPK-BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
pada UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji
merupakan upaya untuk mengoptimalkan peningkatan kesehatan kepada
masyarakat, yang selama ini mengalami kendala dalam hal pencairan
anggaran operasional, sehingga tidak fleksibel dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
Puskesmas dalam menjalankan  fungsinya perlu memiliki arah dan
rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan daerah. 
Arah  dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target
yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu. Setiap tahun rencana
tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan monitoring dan evaluasi
dan jika perlu dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan
situasi dan kebijakan.
Penyusunan rencana strategis  Puskesmas dalam rangka penerapan
BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH ,  dilaksanakan oleh tim
perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas
melalui SK Kepala Puskesmas. Sebagai unit pelayanan teknis,  penyusunan
rencana strategis Puskesmas mengacu kepada rencana strategis Dinas
Kesehatan dan menyesuaikan sumber daya,  lingkungan, kebutuhan
masyarakat dan peran serta masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
Guna meningkatkan daya saing Puskesmas maka perlu adanya
penerapan praktek bisnis yang sehat dalam bentuk penyelenggaraan fungsi
organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka
pemberian layanan yang bermutu dan berkesinambungan. Sebagai tolak
ukur pelayanan kesehatan yang bermutu oleh Puskesmas PPK-BISNIS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH maka ditetapkan Standar Pelayanan
Minimal (STRANDART PELAYANAN MINIMAL). Implementasi STRANDART
PELAYANAN MINIMAL tersebut memerlukan dukungan Rencana Strategis
(Renstra) yang memuat Rencana Bisnis Anggaran serta laporan keuangan
dan kinerja yang disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan
kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban

1.2 Pengertian Rencana Strategis


Badan layanan umum daerah yang selanjutnya disingkat BISNIS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH adalah sistem yang diterapkan oleh
satuan kerja perangkat daerah atau unit satuan kerja perangkat daerah
pada satuan kerja perangkat daerah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan
sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada
umumnya.
Berdasarkan pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri RI nomor 79
tahun 2018,  rencana strategis pada badan pelayanan umum daerah
adalah  perencanaan 5 ( lima)  tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH dengan
mempertimbangkan alokasi sumber daya dan dan kinerja dengan
menggunakan teknik analisis bisnis.
Rencana Strategis  Puskesmas memuat antara lain 
1. Rencana pengembangan layanan
2. Strategis dan arah kebijakan 
3. Rencana Program dari kegiatan
4. Rencana Keuangan

1.3 Tujuan Penyusunan Rencana Strategis


Penyusunan Renstra UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji Kabupaten Tuban Tahun 2022 – 2026
dimaksudkan agar UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas
Gaji Kabupaten Tuban mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis
lokal, regional, nasional dan global sehingga disamping tetap berada dalam
tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, juga
mampu eksis dan berkembang dalam rangka meningkatkan kinerja
profesionalnya.Adapun Maksud disusunnya Renstra UNIT ORGANISASI
BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji Kabupaten Tuban Tahun 2022 –
2026 adalah untuk: (1) menjabarkan arahan RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH Kabupaten Tuban Tahun 2022 – 2026 ke
dalam rencana instansional; (2) menjabarkan visi dan misi Kabupaten
Tuban 2022 – 2026 ke dalam tujuan, sasaran dan program kerja
operasional;(3) menyediakan dokumen rencana pembangunan jangka
menengah sebagai acuan penyusunan rencana kerja atau rencana kinerja
tahunan; (4) menentukan strategi untuk pengelolaan keberhasilan,
penguatan komitmen yang berorientasi pada masa depan, adaptif terhadap
perubahan lingkungan strategis, peningkatan komunikasi vertikal dan
horisontal, peningkatan produktivitas dan menjamin efektivitas penggunaan
sumber daya organisasi. Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas
penyusunan Renstra di antaranya adalah:
1. Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
2. Tersedianya sistem adminstrasi dan pelaporan Puskesmas yang baik.
3. Tersedianya sarana dan prasarana yang layak dan cukup
4. Tersedianya pedoman alat pengendalian organisasi terhadap
penggunaan anggaran.
5. Menyatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan
Puskesmas dalam meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan
standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen
perencanaan.

1.4 Dasar Hukum Rencana Strategis


Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Tuban Tahun 2020 – 2024 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pertanggungjawaban
Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pusat dan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional;
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005–2025;
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
10. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
11. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2010 tentang Keterbukaan Informasi
Publik;
12. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial;
13. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
14. Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
15. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang
Nomor Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang
Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah;
16. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan
Umum;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah.
24. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
25. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 tentang Perubahan Atas Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007;
27. Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
29. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
30. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
31. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.07/2017 tentang
Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai hasil
Tembakau;
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cata Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah , Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
33. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/SK/III/2003
tentang Laboratorium Kesehatan;
34. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 922/Menkes/SK/V/2008
tentang Juknis Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007;
35. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur
tahun 2014-2020;
36. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 09 Tahun 2012 tentang
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tuban Tahun 2012 – 2032;
37. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tuban
Tahun 2005 – 2025;
38. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
39. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tuban
Tahun 2016 – 2021;
40. Peraturan Bupati Tuban Nomor 189 Tahun 2021 tentang Uraian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk
Kabupaten Tuban;
41. Perda Nomor 20 tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah

1.5 Perubahan Rencana Strategis


Adapun perubahan Renstra BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH Puskesmas Tahun 2022- 2026 dilakukan karena alasan sebagai
berikut :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum  yang dengan peraturan pemerintah
Nomor 74 tahun 2012
2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
3. Peraturan Pemerintah  Nomor 12 tahun  2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

1.6 Sistematika Penulisan


Dokumen Renstra Puskesmas Gaji Kabupaten Tuban Tahun 2022 –
2026 disusun dengan sistematika penulisan tata urut sebagai berikut :
1. Pengantar
2. Bab 1 : Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Pengertian rencana strategis
1.3 Tujuan penyusunan rencana strategis
1.4 Dasar hukum rencana strategis
1.5 Perubahan rencana strategis
1.6 Sistematika penulisan
3. Bab 2 : Gambaran pelayanan Puskesmas
2.1 Gambaran umum Puskesmas
2.2 Gambaran organisasi Puskesmas
2.3 Kinerja Pelayanan Puskesmas Gaji
4. Bab 3 : permasalahan dan isu strategis Puskesmas
3.1 Identifikasi masalah kesehatan masyarakat
3.2 Isu strategis
3.3 Rencana Pengembangan Layanan
5. Bab 4 : Visi, Misi, Tujuan dan Arah Kebijakan
4.1 Visi
4.2 Misi
4.3 Tujuan ( Rencana Pengembangan Layanan)
4.4 Sasaran ( Sasaran Pengembangan Layanan)
4.5 Strategi dan arah kebijakan
6. Bab 5 : Rencana strategis
7. Bab 6 : Penutup
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

2.1 GAMBARAN UMUM BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


Memuat informasi tentang gambaran Puskesmas Gaji dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, mengulas Tentang legalitas
pendirian instansi  Puskesmas,  data dan informasi Puskesmas  wilayah
kerja  puskesmas, dan jenis-jenis pelayanan yang diberikan.
2.1.1 Wilayah kerja
Puskesmas gaji merupakan Puskesmas rawat jalan milik pemerintah
daerah Kabupaten Tuban Yang berada di wilayah kecamatan kerek dan
merupakan pusat layanan  kesehatan masyarakat berdasarkan surat Surat
keputusan Bupati Tuban nomor 12 Tahun 2013 tentang Peningkatan
Puskesmas menjadi Puskesmas perawatan serta penetapan nama nomor
kode dan wilayah kerja puskesmas perawatan, Puskesmas dan  Puskesmas
Pembantu di lingkungan pemerintahan Kabupaten Tuban, dengan izin
operasional Puskesmas nomor 445/IPP.31/414.107/2020  tahun 2020.
UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji terletak
dijalan Raya Gaji No. 01, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban dan Kode
Pos 62356 profil kewilayahan UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji adalah sebagai berikut:
2.1.1.1 Perbatasan, Wilayah kerja UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji berbatasan dengan :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Tambakboyo
2. Sebelah Timur : Kecamatan Tambakboyo
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Bangilan
4. Sebelah Barat : Kecamatan Wilayah Kerja Puskesmas
Kerek

2.1.1.2 Wilayah Kerja,


Puskesmas Gaji memiliki wilyah kerja yang mencakup desa:
1. Desa Trantang
2. Desa Gemulung
3. Desa Wolutengah
4. Desa Gaji
5. Desa Kedungrejo
6. Desa Kasiman
7. Desa Mliwang

2.1.1.3 Sarana Penunjang Wilayah Kerja,


Berikut rincian sarana penunjang UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji:
1) Sarana Pendidikan
 Taman kanak – kanak (TK) / RA : 14/9
 Sekolah Dasar (SD) / MI : 14/5
 Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ MTs : 2/1
 Sekolah Menengah Atas(SMA)/SMK/MA :-
 Pondok Pesantren :-
2) Tepat-tempat umum
 Pasar :1
 Supermarket Mini :-
 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) :-
3) Sarana Kesehatan
 Puskesmas keliling :1
 Ambulance :1
 Polindes :7
 BPS :1
 Poliklinik Swasta :-
4) Sarana Ibadah
 Masjid :7
 Gereja :0
 Pura :0
 Vihara :0

2.1.1.4 Karakteristik Wilayah,


Wilayah kerja UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji merupakan daerah pegunungan berkapur
yang mayoritas masyarakatnya sebagai petani. Luas wilayah kerja UNIT
ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji 74,21 km². Jarak
tempuh desa ke Puskesmas terjauh sekitar 14 km sedangkan akses
jalan semua desa bisa dilewati kendaraan roda 2 maupun roda 4.
Berikut rincian luas wilayah kerja UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji:

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kerja UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALUNIT


ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji

LUAS
NAMA KELURAHAN / JUMLAH JARAK KE PUSKESMAS
NO WILAYAH
DESA DUSUN (KM)
(KM2)
1 Trantang 7,6 2 7
2 Gemulung 8,5 5 10
3 Wolutengah 9,8 4 2
4 Gaji 8,93 4 0,5
5 Kedungrejo 8,95 3 1
6 Kasiman 5,67 3 3
7 Mliwang 6,83 1 12
Jumlah 56,28 22 35,5

Berikut visuaslisasi peta wilayah kerja UNIT ORGANISASI BERSIFAT


FUNGSIONALPuskesmas Gaji:

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UNIT ORGANISASI BERSIFAT


FUNGSIONALPuskesmas Gaji

2.1.1.5 Data Kependudukan,


Jumlah penduduk Wilayah UOBF Puskesmas GajiTahun 2020 adalah
27.945 jiwa yang terdiri dari:
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk per Desa
JUMLAH
NAMA
NO PENDUDUK TOTAL
DESA/KELURAHAN
L P
1 Trantang 957 990 1947
2 Gemulung 2723 2801 5524
3 Wolutengah 2350 2419 4769
4 Gaji 3978 4089 8067
5 Kedungrejo 1716 1768 3484
6 Kasiman 933 877 1810
7 Mliwang 1137 1207 2344
Jumlah 13.794 14.151 27.945

2.1.2 Pelayanan Puskesmas


Sebagai suatu unit pelayanan kesehatan di bawah naungan Dinas
Kesehatan serta sesuai dengan tupoksi dari Puskesmas, dimana Puskesmas
mengemban tugas sebagai pelayanan umum kepada masyarakat yang
tercermin dalam kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT) yang bersifat preventif, promotive, dan
pelayanan khusus berupa kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UPAYA
KESEHATAN PERORANGAN) yang bersifat kuratif, rehabilitatif. Kegiatan
yang dilaksanakan antara lain sebagai berikut :

1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial


1. Promosi Kesehatan;
2. Kesehatan lingkungan;
3. KIA/KB;
4. Gizi;
5. P2P:
6. Perawatan Kesehatan Masyarakat.
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1. Upaya Kesehatan Jiwa;
2. Upaya Kesehatan Remaja;
3. Upaya Kesehatan Tradisional dan Komplementer
4. Upaya Kesehatan Olahraga dan Kesehatan Kerja.
5. Upaya Kesehatan Indra
6. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
7. Upaya Kesehatan Lansia
3. Upaya Kesehatan Perorangan
1. Pelayanan Rawat Jalan :
1. Pelayanan Tindakan
2. Pelayanan P2P
3. Pelayanan Pemeriksaan Umum
4. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), imunisasi
6. Pelayanan KB
7. Pelayanan Gizi
8. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
9. Pelayanan Promosi Kesehatan
10. Ruang bersalin
2. Pelayanan Penunjang :
1. Laboratorium
2. Pelayanan Farmasi
4. Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
1. Puskesmas Keliling
2. Pondok Bersalin Desa (Polindes)
3. Jejaring Fasilitas Puskesmas

2.2 GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS GAJI


2.2.1 Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Setelah Penerapan BISNIS BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH
Dalam rangka penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH ), organisasi
Puskesmas perlu disesuaikan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Tuban Nomor : 440/137/KPTS/414.051/2016
tentang Struktur Organisasi UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Kabupaten Tuban dan Permendagri Nomor 79
Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah.
Susunan Organisasi dalam Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah terdiri dari:
1. Kepala UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas
sebagai Pemimpin BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagai Pejabat Keuangan
3. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan
Perawatan Kesehatan Masyarakat, Penanggung Jawab Upaya
Kesehatan Masyarakat Pengembangan, Penanggungjawab Upaya
Kesehatan Perorangan, Kefarmasian, Dan Laboratorium, dan
Penanggungjawab Jaringan Pelayanan Kesehatan dan Jejaring
Fasilitas Kesehatan sebagai Pejabat Teknis.
1. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat meliputi:
a. Program Promosi Kesehatan
b. Program Kesehatan Lingkungan
c. Program KIA-KB yang bersifat UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
d. Program Gizi yang bersifat UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
e. Program pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Program Keperawatan Kesehatan Masyarakat

2. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan:


1) pelayanan kesehatan jiwa
2) pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3) pelayanan kesehatan kerja
4) pelayanan kesehatan olahraga
5) pelayanan kesehatan lansia
6) pelayanan kesehatan remaja
7) pelayanan batra

3. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian,


dan Laboratorium meliputi:
1) Unit Pendaftaran
2) Ruang Umum
3) Ruang Gigi
4) Ruang Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Imunisasi
5) Ruang KB
6) Ruang TB
7) Klinik Sanitasi / Kesehatan Lingkungan
8) Ruang Gizi
9) Farmasi / Unit Obat
10) Laboratorium
11) Tindakan/Gawat Darurat
12) Kamar Bersalin

4. Penangung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring


Fasilitas Pelayanan Kesehatan terdiri atas:
1) puskesmas keliling
2) Bidan Desa
3) Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

Perubahan lainnya dari struktur organisasi UNIT ORGANISASI


BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji Kabupaten Tuban yang perlu
disesuaikan dengan ketentuan dalam penerapan PPK-BISNIS BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH adalah sebagai berikut:

a. Pemimpin BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH membentuk


Tim Audit Internal dalam rangka meningkatkan sistem pengendalian
intern Puskesmas.
b. Adanya penambahan fungsi dalam penatausahaan keuangan BISNIS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH yaitu fungsi akuntansi, verifikasi
dan pelaporan.
Adapun rincian tugas Tim Audit Internal dan Tim Mutu adalah
sebagai berikut:
a. Tim Audit Internal
Proses pelaksanaan audit terdiri dari kegiatan untuk memastikan
(konfirmasi dan verifikasi), menilai (mengevaluasi dan mengukur)
dan merekomendasi (memberikan saran dan masukan). Ketiga
kegiatan ini umumnya dilakukan auditor dengan cara :
1. Telaah Dokumen
2. Observasi
3. Meminta penjelasan dari auditee (yang diaudit)
4. Meminta peragaan dilakukan oleh auditee
5. Membandingkan kenyataan dengan standar atau kriteria
6. Meminta bukti atas suatu kegiatan transaksi
7. Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas
b. Tim Mutu
1. Menyusun kebijakan dan strategi manajemen mutu
2. Menyusun program indikator mutu
3. Melakukan koordinasi dengan tim terkait dalam penyusunan
program peningkatan mutu
4. Memantau pelaksanaan seluruh program peningkatan mutu
5. Mengevaluasi pelaksanaan seluruh program peningkatan mutu
6. Mensosialisasikan hasil pencapaian program peningkatan mutu
7. Melaksanakan kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen
8. Memfasilitasi tindak lanjut hasil rekomendasi
9. Melakukan koordinasi tentang program patient safety dengan tim
terkait dalam pembuatan RCA dan FMEA
10. Memfasilitasi kegiatan terkait penyelenggaraan, pengembangan,
inovasi dan kendali mutu.

1) Tugas Pokok dan Wewenang dalam Organisasi BISNIS BADAN


LAYANAN UMUM DAERAH
Uraian tugas dari struktur baru yang akan dilaksanakan pada saat
implementasi PPK BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH adalah
sebagai berikut:
1. Pimpinan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 2 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 dan pasal 37 ayat 2
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018, Kepala
UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji
bertindak sebagai Pemimpin BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH dan berfungsi sebagai penanggung jawab umum
operasional dan keuangan Puskesmas.
a. Pengangkatan dan Pemberhentian Pimpinan BISNIS BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH
a) Pemimpin BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Tuban.
b) Pemimpin BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
dapat diangkat dari pegawai negeri sipil dan/atau tenaga
profesional non pegawai negeri sipil sesuai dengan
kebutuhan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
c) Pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin BISNIS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH yang berasal dari
pegawai negeri sipil disesuaikan dengan ketentuan
perundangan-undangan di bidang kepegawaian.
d) Pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin BISNIS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH BISNIS BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH /tenaga profesional yang
berasal dari bukan pegawai negeri sipil dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal
25 Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan
Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum.
e) Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan pejabat
pengelola BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
ditetapkan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan
praktik bisnis yang sehat. Kompetensi merupakan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pejabat
pengelola BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan praktik
bisnis yang sehat merupakan kesesuaian antara
kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi dengan
kemampuan keuangan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH .
f) Pemilihan Pemimpin BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH dilakukan dengan mekanisme uji kelayakan dan
kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan secara
transparan, profesional, mandiri, dan dapat
dipertanggung-jawabkan.
g) Masa jabatan Pemimpin BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH ditetapkan selama 5 tahun dan dapat diangkat
kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
h) Pemimpin BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
diberhentikan oleh Bupati Tuban, setelah masa
jabatannya habis.
i) Pemimpin BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya oleh
Bupati Tuban setelah berkoordinasi dengan Badan
Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat)
Daerah.
j) Standar Kompetensi Pemimpin BISNIS BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH
Persyaratan menjadi Pemimpin BISNIS BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH sebagai berikut:
(a) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(b) Berijazah setidak-tidaknya Strata Satu (S-1) di bidang
Kesehatan.
(c) Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan
surat keterangan sehat dari dokter independen.
(d) Mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun pernah
bekerja di Puskesmas, Dinas kesehatan atau institusi
kesehatan lainnya.
(e) Mampu memimpin, membina, mengkoordinasikan dan
mengawasi kegiatan Puskesmas dengan seksama.
(f) Mampu melakukan pengendalian terhadap tugas dan
kegiatan Puskesmas sedemikian rupa sehingga dapat
berjalan secara lancar, efektif, efisien dan
berkelanjutan.
(g) Cakap menyusun kebijakan strategis Puskesmas
dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
(h) Bersedia dicalonkan dan mencalonkan diri menjadi
Kepala Puskesmas/BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH secara tertulis.
(i) Mampu merumuskan visi, misi, dan program
Puskesmas yang jelas dan dapat diterapkan,
diantaranya meliputi:
- Peningkatan kreativitas, prestasi, dan akhlak mulia
insan Puskesmas.
- Penciptaan suasana Puskesmas yang asri, aman,
dan indah.
- Peningkatan kualitas tenaga medis, paramedis dan
non medis Puskesmas.
- Pelaksanaan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas
program
b. Kewajiban dan Tanggungjawab Pimpinan BISNIS BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH
Disamping melaksanakan tugas sebagaimana disebutkan
dalam uraian tugas sebelum Puskesmas Gaji Kabupaten
Tuban menerapkan PPK-BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH , Kepala UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas memiliki kewajiban sebagai berikut:
a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi,
mengendalikan, dan mengevaluasi
penyelenggaraankegiatan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH agar lebih efisien dan produktivitas;
b. Merumuskan penetapan kebijakan teknis BISNIS BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH sertakewajiban lainnya sesuai
dengan kebijakan yang telahditetapkan oleh kepala
daerah;
c. Menyusun Renstra;
d. Menyiapkan RBA;
e. Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabatteknis
kepada kepala daerah sesuai dengan ketentuan;
f. Menetapkan pejabat lainnya sesuai dengan
kebutuhanBISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
selain pejabat yang telah ditetapkan denganperaturan
perundangan-undangan;
g. Mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan BISNIS BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH yangdilakukan oleh pejabat
keuangan dan pejabat teknis,mengendalikan tugas
pengawasan internal, sertamenyampaikan dan
mempertanggungjawabkan kinerjaoperasional serta
keuangan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
kepada kepaladaerah; dan
h. Tugas lainnya yang ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai
dengan kewenangannya.

2. Pejabat Keuangan
Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 3 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005, pasal 10 Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007tentang
Pedoman Organisasi Satuan Kerja Di Lingkungan Instansi
Pemerintah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum, Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertindak
sebagai Pejabat Keuangan dan berfungsi sebagai penanggung
jawab keuangan Puskesmas yang meilputi fungsi
berbendaharaan, fungsi akuntansi, fungsi verifikasi dan
pelaporan.
a. Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat Keuangan
a) Pejabat Keuangan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Tuban.
b) Pejabat Keuangan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan/atau
tenaga profesional non pegawai negeri sipil sesuai dengan
kebutuhan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
c) Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Keuangan
BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH yang berasal
dari pegawai negeri sipil disesuaikan dengan ketentuan
perundangan-undangan di bidang kepegawaian.
d) Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Keuangan
BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH /tenaga
profesional yang berasal dari bukan pegawai negeri sipil
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang
Pedoman Organisasi Satuan Kerja Di Lingkungan Instansi
Pemerintah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum.
e) Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan Pejabat
Keuangan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
ditetapkan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan
praktik bisnis yang sehat. Kompetensi merupakan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh Pejabat
Keuangan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan praktik
bisnis yang sehat merupakan kesesuaian antara
kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi dengan
kemampuan keuangan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH .
f) Pemilihan Pejabat Keuangan BISNIS BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH dilakukan dengan mekanisme uji
kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang
dilakukan secara transparan, profesional, mandiri, dan
dapat dipertanggung-jawabkan.
g) Masa jabatan Pejabat Keuangan BISNIS BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH ditetapkan selama 5 tahun dan dapat
diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan
berikutnya.
h) Pejabat Keuangan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH diberhentikan oleh Bupati Tuban, setelah masa
jabatannya habis.
i) Pejabat Keuangan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH dapat diberhentikan sebelum habis masa
jabatannya oleh Bupati Tuban setelah berkoordinasi
dengan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan
(Baperjakat)Daerah.
j) Standard Kompetensi
(a) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(b) Berijazah setidak-tidaknya D3.
(c) Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan
surat keterangan sehat dari dokter independen.
(d) Mempunyai pengalaman kerja, diutamakan pernah 1
tahun dalam jabatan setingkat kepala urusan di
bidangpelayanan kesehatan.
(e) Cakap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi jabatan sesuai dengan peraturan
perundang - undangan yang berlaku.
(f) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi
kepegawaian.
(g) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi
perkantoran.
(h) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi
barang.
(i) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi
rumah tangga.
(j) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi
penyusunan program dan laporan.

b. Kewajiban dan Tanggungjawab Pejabat Keuangan


Oleh karena itu, disamping melaksanakan tugas sebagaimana
disebutkan dalam uraian tugas sebelum Puskesmas
GajiKabupaten Tuban menerapkan PPK-BISNIS BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH , Pejabat Keuangan juga memiliki
kewajiban sebagai berikut:
a) Merumuskan kebijakan terkait pengelolaan keuangan;
b) Mengoordinasikan penyusunan RBA;
c) Menyiapkan DPA;
d) Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
e) Menyelenggarakan pengelolaan kas;
f) Melakukan pengelolaan utang, piutang, dan investasi;
g) Menyusun kebijakan pengelolaan barang milik
daerahyang berada dibawah penguasaannya;
h) Menyelenggarakan sistem informasi manajemenkeuangan;
i) Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan
laporankeuangan; dan
j) Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala
daerahdan/atau pemimpin sesuai dengan
kewenangannya.

3. Pejabat Teknis
Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 4 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005, pasal 11 Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang
Pedoman Organisasi Satuan Kerja Di Lingkungan Instansi
Pemerintah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum, Koordinator Pelayanan Kesehatan bertindak
sebagai Pejabat Teknis dan berfungsi sebagai penanggung jawab
teknis di unit kerjanya.
a. Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat Teknis
a) Pejabat Teknis BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Tuban.
b) Pejabat Teknis BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan/atau tenaga
profesional non pegawai negeri sipil sesuai dengan
kebutuhan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
c) Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis BISNIS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH yang berasal dari
pegawai negeri sipil disesuaikan dengan ketentuan
perundangan-undangan di bidang kepegawaian.
d) Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis BISNIS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH /tenaga profesional
yang berasal dari bukan pegawai negeri sipil dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 79
tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah pasal
7
e) Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan Pejabat
Teknis BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
ditetapkan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan
praktik bisnis yang sehat. Kompetensi merupakan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh Pejabat
Keuangan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan Perdalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan
praktik bisnis yang sehat merupakan kesesuaian antara
kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi dengan
kemampuan keuangan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH .
f) Pemilihan Pejabat Teknis BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH dilakukan dengan mekanisme uji kelayakan dan
kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan secara
transparan, profesional, mandiri, dan dapat
dipertanggung-jawabkan.
g) Masa jabatan Pejabat Teknis BISNIS BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH ditetapkan selama 5 tahun dan dapat
diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan
berikutnya.
h) Pejabat Teknis BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
diberhentikan oleh Bupati Tuban, setelah masa
jabatannya habis.
i) Pejabat Teknis BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya oleh
Bupati Tuban setelah berkoordinasi dengan Badan
Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat)
Daerah.
j) Standar Kompetensi :
(a) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(b) Berijazah setidak-tidaknya D3.
(c) Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan
surat keterangan sehat dari dokter independen.
(d) Mempunyai pengalaman kerja, diutamakan pernah 1
tahun dalam jabatan setingkat kepala urusan di
bidang pelayanan kesehatan.
(e) Cakap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi jabatan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(f) Menguasai secara umum tentang segala fasilitas dan
pelayanan UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji.
(g) Menguasai prosedur pelayanan administrasi, Standar
Pelayanan / SOP asuhan keperawatan sesuai dengan
bidang tugasnya.
(h) Menguasai secara umum prosedur administrasi,
pengisian catatan medik dan tatacara membuat
laporan.

b. Kewajiban dan TanggungJawab Pejabat Teknis


Disamping melaksanakan tugas mengkoordinir pelaksanaan
pelayanan medis dan pelaksanaan pelayanan kesehatan
masyarakat, Koordinator Pelayanan Kesehatan memiliki
kewajiban sebagai berikut:
a) Menyusun perencanaan kegiatan teknis operasionaldan
pelayanan di bidangnya;
b) Melaksanakan kegiatan teknis operasional danpelayanan
sesuai dengan RBA;
c) Memimpin dan mengendalikan kegiatan teknisoperasional
dan pelayanan dibidangnya; dan
d) Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala
daerahdan/atau pemimpin sesuai dengan
kewenangannya.
4. Pelaksana Pelayanan Kesehatan Perorangan (UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN)
Pelaksana Pelayanan Kesehatan Perorangan mempunyai tugas:
a. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan
pelayanan kesehatan bidang pelayanan kesehatan wajib
khususnya upaya pengobatan yang meliputi pelayanan rawat
jalan, pelayanan Unit Gawat Darurat dan pelayanan rawat
non rawat Jalan, pelayanan persalinan dan unit penunjang
medis & non medis;
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Koordinator Pelayanan Kesehatan sesuai dengan bidang
tugasnya.
5. Pelaksana Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT)
Pelaksana Pelayanan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas:
a. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan
pelaksanaan program serta pelayanan kesehatan bidang
pelayanan kesehatan wajib yang meliputi promosi kesehatan
termasuk UKS, kesehatan lingkungan, manajemen dan
pelayanan kesehatan ibu dan dan anak serta keluarga
berencana, perbaikan gizi, pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular, hygiene sanitasi dan penyehatan makanan
minuman serta perawatan kesehatan masyarakat;
b. menyelenggarakan dan mengkoordinasikan bidang
pelayanan kesehatan pengembangan meliputi penyusunan
dan perencanaan pengembangan program kesehatan
pengembangan, pelayanan dan pelaporan serta evaluasi
pelaksanaan pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan
sesuai dengan situasi dan kondisi serta budaya masyarakat
setempat;
c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Koordinator Pelayanan Kesehatan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Dan akan segera dibentuk :
6. Tim Audit InternalOrganisasi
- Pimpinan Puskesmas dapat membentuk Tim Audit Internal
yang merupakan aparat intern Puskesmas untuk membantu
Pimpinan Puskesmas dalam mendukung terciptanya sistem
pengendalian intern yang efektif di lingkungan Puskesmas
- Tim Audit Internal dipimpin oleh seorang yang bertanggung
jawab secara langsung kepada Kepala Puskesmas.
- Tim Audit Internal terdiri dari tim audit bidang administrasi
dan keuangan, tim audit bidang pelayanan medis, serta tim
audit bidang lainnya sesuai dengan kebutuhan Puskesmas.
- Tim Audit Internal melaksanakan audit secara rutin terhadap
seluruh unit kerja di lingkungan Puskesmas meliputi bidang
administrasi dan keuangan, bidang pelayanan medis,
ketenagakerjaan dan bidang-bidang lainnya.
- Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata kerja Tim
Audit Internal ditetapkan dengan keputusan Kepala
Puskesmas.
a. Fungsi
a) Membantu Kepala Puskesmas dalam melakukan Audit
Internal Puskesmas
b) Memberikan rekomendasi perbaikan untuk mencapai
sasaran Puskesmassecara ekonomis, efisien, dan efektif.
c) Membantu efektivitas penerapan Pola tata kelola di
Puskesmas.
d) Menangani permasalahan yang berkaitan dengan indikasi
terjadinya KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) yang
menimbulkan kerugian Puskesmas sama dengan unit
kerja terkait.
b. Tugas dan Kewajiban
a) Membantu menciptakan sistem pengendalian internal
yang efektif di Puskesmas dan memastikan bahwa
pengendalian intern telah tersebut telah dipatuhi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
b) Melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian
internal yang berlaku serta pelaksanaannya di semua
kegiatan, fungsi, dan program Puskesmas yang
mencakup:
- Audit atas keuangan dan ketaatan pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
- Penilaian tentang daya guna dan kehematan dalam
penggunaan sarana dan prasarana Puskesmas

- Penilaian tentang hasil guna atau manfaat yang


direncanakan dari suatu kegiatan atau program
Puskesmas.
- Penilaian atas pendayagunaan dan pengembangan
sumber daya manusia di Puskesmas
c) Melakukan kajian terhadap kecukupan pelaksanaan
manajemen risiko (risk management) di lingkungan
Puskesmas
d) Mengadakan koordinasi dengan auditor eksternal.
e) Menyusun peraturan Puskesmas di bidang audit serta
pedoman-pedoman yang berkaitan dengan kelengkapan
prosedur untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
f) Menyampaikan laporan hasil audit beserta rekomendasi
yang diusulkan secara tertulis kepada Kepala Puskesmas.
g) Memantau, mengevaluasi, dan menganalisis tindak lanjut
atas rekomendasi hasil audit yang telah disetujui oleh
Kepala Puskesmas.
c. Kewenangan
a) Mendapatkan akses secara penuh dan tidak terbatas
terhadap unit-unit kerja Puskesmas, aktivitas, catatan-
catatan, dokumen, personel, aset Puskesmas, serta
informasi relevan lainnya sesuai dengan tugas yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
b) Menetapkan ruang lingkup kerja dan menerapkan teknik-
teknik audit yang diperlukan untuk mencapai efektivitas
sistem pengendalian internal.
c) Memperoleh bantuan, dukungan, maupun kerjasama dari
personel unit kerja yang terkait, terutama dari unit kerja
yang diaudit.
d) Mendapatkan kerjasama penuh dari seluruh unsur
Pejabat Pengelola Puskesmas, tanggapan terhadap
laporan, dan langkah-langkah perbaikan.
e) Mendapatkan dukungan sumber daya yang memadai
untuk keperluan pelaksanaan tugasnya.
f) Mendapatkan bantuan dari tenaga ahli, baik dari dalam
maupun luar Puskesmas, sepanjang hal tersebut
diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya.
KEPALA PUSKESMAS GAJI

KEPALA TATA USAHA

BENDAHARA KEPEGAWAIAN SISTEM MANAJEMEN RUMAH


PENERIMAAN INFORMASI TANGGA
PEMBANTU PUSKESMAS

BENDAHARA
PENGELUARAN
PEMBANTU

BENDAHARA
PENGURUS BARANG

PENANGGUNGJAWAB UKM PENANGGUNGJAWAB UKM PENANGGUNGJAWAB UKP, PENANGGUNGJAWAB PENANGGUNGJAWAB PENANGGUNG JAWAB
ESENSIAL DAN PENGEMBANGAN KEFARMASIAN DAN JARINGAN PELAYANAN MUTU
BANGUNAN, PRASARANA
KEPERAWATAN KESEHATAN LABORATORIUM KESEHATAN DAN JEJARING
DAN PERALATAN
MASYARAKAT FASILITAS KESEHATAN

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN KEGIATAN PELAYANAN
PENDAFTARAN
PROMOSI KESEHATAN JIWA PEMERIKSAAN PUSKESMAS KELILING BANGUNAN ADMEN
KESEHATAN KESEHATAN GIGI UMUM BIDAN DESA
KESEHATAN KESEHATAN GIGI
UKM
MASYARAKAT Ds. Trantang PRASARANA
LINGKUNGAN KESEHATAN KERJA DAN MULUT UKP
Ds. Gemulung
KIA-KB KESEHATAN KIA Ds. Wolutengah PERALATAN AUDIT
GIZI OLAHRAGA KB Ds. Gaji INTERNAL
P2P KESEHATAN LANSIA Puskesmas
GAWAT DARURAT Ds. Kedungrejo K3
PERKESMAS KESEHATAN REMAJA P2P Ds. Kasiman MENRIS
BATRA PERSALINAN Ds. Mliwang PPI
GIZI JEJARING FASILITAS PENGADUAN
KEFARMASIAN PELAYANAN KESEHATAN
LABORATORIUM

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas


2.2.2 Sumber Daya Puskesmas Gaji
Sumber daya yang dimiliki oleh UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang
masih beroperasi. Berikut rincianya:
2.2.2.1 Sumber Daya Manusia
Data sumberdaya manusia Puskesmas disajikan dalam bentuk
klasifikasi berdasarkan kualifikasi, jenjang pendidikan, dan kepangkatan.
Berikut data personalia UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji:
Tabel 2.1
Personalia Berdasarkan Kualifikasi Pegawai
No Uraian PNS Non-PNS Magang Total
Dokter/ Drg
1 0 0 0 0
Spesialis
2 Dokter Umum 1 0 0 1
3 Dokter Gigi 1 0 0 1
4 Perawat 5 0 0 5
5 Asisten perawat 0 0 0 0
6 Perawat Gigi 1 0 0 1
7 Bidan 8 1 0 9
8 Asisten bidan 0 0 0 0
9 Apoteker 0 0 0 1
10 Asisten Apoteker 1 0 0 1
11 Gizi 0 1 0 1
12 Sanitarian 0 1 0 1
13 Analis Kesehatan 0 1 0 1
14 Rekam Medik 0 0 0 0
Penyuluh
15 0 0 0 0
Kesehatan
16 Adminitratif 1 0 0 1
17 Sopir 1 0 0 1
18 Tenaga Kebersihan 0 1 0 1
19 Petugas Jaga Malam 0 1 0 1
20 Lainnya 0 0 0 0
Jumlah 18 6 0 24

Jumlah SDM berdasarkan jenjang kepangkatan termasuk fugsional


tahun 2020 sebagai berikut
Tabel 2.2
Personalia Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Jenis
Jenis Tenaga Pendidikan Jumlah Keterangan
Tugas/Fungsi
Kepala Puskesmas S1 Kedokteran
Dokter Gigi 1 Tugas Rangkap
Gigi
PJ Manajemen S1 Kedokteran
Dokter Umum 1 Tugas Rangkap
Mutu Umum
Unit Administrasi:
Kasubag Tata
Bidan D3 Kebidanan 1 Tugas Rangkap
Usaha
SIP D3 Kesehatan
Kesling 1 Tugas Rangkap
Lingkungan
Kepegawaian Pengadministrasi SMA 1 Tugas Rangkap
Rumah Tangga D3
Perawat 1 Tugas Rangkap
Keperawatan
Pengurus Barang D3
Perawat 1 Tugas Rangkap
Keperawatan
Keuangan Bidan D3 Kebidanan 1 Tugas Rangkap
JKN D3 Kesehatan
Perawat Gigi 1 Tugas Rangkap
Gigi
BOK Bidan D3 Kebidanan 1 Tugas Rangkap
Operasional Bidan D3 Kebidanan 1 Tugas Rangkap
Upaya Kesehatan Masyarakat: 
UPAYA
KESEHATAN
       
MASYARAKAT
Esensial
PJ UPAYA
KESEHATAN
MASYARAKAT Bidan D3 Bidan 1 Tugas Rangkap
Esensial dan
Perkesmas
Promkes Bidan D3 Kebidanan 1 Tugas Rangkap
Kes. Lingkungan Sanitarian D3 Kesling 1 Tugas Rangkap
KIA-KB Bidan D3 Kebidanan 1 Tugas Rangkap
Perbaikan Gizi Gizi S1 Gizi 1 Tugas Rangkap
P2P D3
Perawat 1 Tugas Rangkap
Keperawatan
Perkesmas D3
Perawat 1 Tugas Rangkap
Keperawatan
UPAYA
KESEHATAN
       
MASYARAKAT
Pengembangan
PJ UPAYA
KESEHATAN
Bidan D3 Kebidanan 1 Tugas Rangkap
MASYARAKAT
Pengembangan
D3
Kes. Jiwa Perawat 1 Tugas Rangkap
Keperawatan
Kes. Gigi
Perawat gigi D3 Kes. Gigi 1 Tugas Rangkap
Masyarakat
D3
Kestrad Bidan 1 Tugas Rangkap
Keperawatan
Kes. Olahraga Bidan D3 Kebidanan 1 Tugas Rangkap
D3
Kes. Indera Perawat 1 Tugas Rangkap
Keperawatan
Kes. Lansia Bidan D3 Kebidanan 1 Tugas Rangkap
Kes. Kerja Bidan D3 Kebidanan 1 Tugas Rangkap
Kes. Remaja Bidan D3 Kebidanan 1 Tugas Rangkap
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (Upaya Kesehatan Perorangan): 
PJ UPAYA
D3
KESEHATAN Perawat 1 Tugas Rangkap
Keperawatan
PERORANGAN
Pemeriksaan Dokter S1 Kedokteran 1
Umum D3
Perawat 2
Keperawatan
Tenaga Non
SMA 1
Loket dan RM Kesehatan
Supir SD 1 Tugas Rangkap
S1 Kedokteran
Dokter Gigi 1
Kes. Gilut Gigi
Perawat Gigi D3 Kesehatan 1
Gigi
KIA Bidan D3 Kebidanan 1
KB Bidan D3 Kebidanan 1
D3
Gawat Darurat Perawat 1
Keperawatan
Gizi Gizi S1 Gizi 1
D3 Kesehatan
Kesling Sanitarian 1
Lingkungan
Persalinan di
Persalinan - -  
Jaringan
Kefarmasian Asisten Apoteker D3 Farmasi 1
Laboratorium Analis Kesehatan D3 Analis 1
D3
Prolanis Perawat 1 Tugas Rangkap
Keperawatan
Jaringan & Jejaring: 
PJ Jaringan & D3
Perawat 1 Tugas Rangkap
Jejaring Keperawatan
Puskesmas S1
Perawat 0  
Pembantu Keperawatan
Puskesmas S1
Perawat 1 Tugas Rangkap
Keliling Keperawatan
Bidan Desa Bidan D3 Kebidanan 7
Jejaring S1
Perawat 1  Tugas Rangkap
Fasyankes Keperawatan
Lain-Lain :
Sopir Sopir SMA 1
Kebersihan Kebersihan SMA 1
Keamanan Keamanan SMA 1  

Berdasar Tabel 2.2 menunjukkan adanya tugas rangkap yang ada di


Puskesmas. Beberapa petugas ada yang merangkap tugas lebih dari 2
tugas sehingga terjadi kesenjangan antar petugas di Puskesmas Gaji
dikarenakan tidak semua petugas mampu melakukan beberapa tugas.

Kompetensi tenaga kesehatan di UNIT ORGANISASI BERSIFAT


FUNGSIONALPuskesmas Gaji adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3
Jumlah Seluruh Tenaga Medik/Paramedik yang Sudah Bersertifikat
No

Indi
kat 2017 2018 2019 2020
or
1 ACLS 0 0 0 0

2 BCLS 2 2 2 2

3 PONED - - - -

4 REKAM MEDIS - - - -

5 PPGD 1 2 2 2

5 Bidan delima 0 0 0 0

6 CTU 8 9 9 9

7 APN 8 9 9 9
8 MU 8 9 9 9
Proses Asuhan Gizi
9 - 1 1 1
Terpadu
10 Pengelolaan Obat - 1 1 1
* Sertifikat dengan rerata masa berlaku sampai 1 – 5 Tahun

Berdasarkan tabel Jumlah Seluruh Tenaga Medik/Paramedik yang


Sudah Bersertifikat dan mengikuti pelatihan sebanyak 15 orang, Tenaga
medik / paramedik yang sudah sesuai standart hanya 18 orang dari 26
petugas tenaga kesehatan di UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji. UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji sudah mengajukan usulan pelatihan
kompetensi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban guna memenuhi
persyaratan kompetensi yang belum memenuhi standart.

2.2.2.1 Sumber Daya Keuangan


Realisasi pendapatan Puskesmas disajikan dengan klasifikasi
pendapatan fungsional dan pendapatan transfer instansi vertikal.
Sementara itu, belanja Puskesmas disajikan dalam klasifikasi
nomenklatur program dan kegiatan anggaran, berikut perincianya:

Tabel 2.4 Perkembangan Pendapatan Puskesmas (dalam jutaan)

Realisasi Pendapatan (dalam


    Puskesmas Gaji
Jutaan)
           
  PENDAPATAN 2017 2018 2019 2020
PENDAPATAN
     
FUNGSIONAL
56 6 6
  Pendapatan Kapitasi 664,382
5,60 55,47 27,54
7 1 1
  Pendapatan Operasional
5,71 80,45 07,61 21,30
  Pendapatan kerjasama
- - - -
  Pendapatan hibah
- - - -
  Pendapatan lainnya
- - - -
64 7 7 7
  Total
1,31 35,92 35,14 85,682
           
  PENDAPATAN TRANSFER INSTANSI VERTIKAL
Dana Transfer APBD (Dana 27 3 3 3
 
BOK) 8,36 17,27 91,31 89,80
84 9 1.0 1.1
  Dana Subsidi Operasional
0,05 15,29 16,32 08,59
Dana Subsidi Obat dan 8 2 2
 
BMHP 6,21 86,24 35,05 47,77
23 9 2
  Dana Subsidi DAK Fisik
4,42 18,68 73,05 -
  Total 1.43 2.2 1.9 1.7
9,04 37,48 15,72 46,16
 
2.08 2.9 2.6 2.5
  Total Pendapatan
0,35 73,40 50,87 20,02

Tabel 2.5 Perkembangan Belanja Puskesmas (dalam Jutaan)

 
Realisasi Belanja (dalam Jutaan) Puskesmas Gaji
           
  Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Dana
  Kapitasi JKN Puskesmas 2016 2017 2018 2019
Puskesmas Gaji
  Belanja Pegawai
1,20 2,25 1,80 1,80
51 57 57 56
  Belanja Barang dan Jasa
2,82 3,13 8,12 1,31
14
  Belanja Modal
3,29 52,19 33,38 51,41
65 62 61 61
  Total
7,31 7,56 3,30 4,52
           
  PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN
Kegiatan Penyediaan Biaya
Operasional dan Pemeliharaan
  UNIT ORGANISASI BERSIFAT 2016 2017 2018 2019
FUNGSIONALKesehatan
Puskesmas Gaji
15
  Belanja Pegawai
30,60 29,80 33,68 8,88
11 11
  Belanja Barang dan Jasa
89,16 5,51 5,84 76,02
  Belanja Modal
11 14 14 23
  Total
9,76 5,31 9,52 4,90
           
  PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN
Peningkatan Fungsi Polindes
  2016 2017 2018 2019
menjadi Ponkesdes
  Belanja Pegawai
- - - -
  Belanja Barang dan Jasa
  Belanja Modal
  Total
- - - -
           
  PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Bantuan operasional Kesehatan
  2016 2017 2018 2019
(BOK) Puskesmas Puskesmas Gaji
  Belanja Pegawai
5,94 7,02 - -
27 31 39 38
  Belanja Barang dan Jasa
2,42 0,25 1,31 9,80
  Belanja Modal
- - - -
27 31 39 38
  Total
8,36 7,27 1,31 9,80
 
           
  PROGRAM KEFARMASIAN
Pengadaan Obat dan Perbekalan
  2016 2017 2018 2019
Kesehatan
  Belanja Pegawai
- - - -
23 24
  Belanja Barang dan Jasa
86,21 86,24 5,05 7,77
  Belanja Modal
- - - -
23 24
  Total
86,21 86,24 5,05 7,77
 
           
  Program Peningkatan Alat Kesehatan Dan Sarana Prasarana
Pengadaan Sarana dan Prasarana
  2016 2017 2018 2019
yang didanai dari APBD Kabupaten
  Belanja Pegawai
- - - -
  Belanja Barang dan Jasa
- - - -
  Belanja Modal
234 919 273 -
  Total
234 919 273 -
 
Perkembangan pendapatan fungsional puskesmas yang paling
tinggi terjadi pada tahun 2020. Peningkatan tersebut dikarenakan
peserta BPJS meningkat dan SDM serta sarpras lebih lengkap.
Sementara itu, realisasi tertinggi belanja yang didanai dari pendapatan
fungsional terjadi pada tahun 2019. Realisasi pada tahun 2019 sangat
tinggi karena adanya kebutuhan puskesmas tinggi untuk persiapan
akreditasi. Sementara itu, belanja yang berasal dari Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) menunjukan penyerapan tertinggi pada
tahun 2019 hal ini dikarenakan adanya kegiatan UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT berhasil dilaksanakan dan realisasi anggaran tahun 2018
sebesar 100%.

2.2.2.3 Sumber Daya Sarana dan Prasarana


Sarana dan Prasarana Puskesmas yang menunjang pelayanan
dikelompokan dalam bentuk tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan
mesin, kendaraan, jalan, irigasi, dan jaringan, dan aset lainya.
Inventarisasi aset dilakukan pada semua jenis pelayanan Puskesmas baik
di Puskesmas induk maupun di jaringan Puskesmas. Berikut rincian
inventarisasi aset per kelompok aset:
Tabel 2.6
Daftar Sarana dan Prasaran Puskesmas
APBD APBD Pinjam
No Kelompok Sarana APBN TOTAL KET
II I Pakai
1 Tanah (m2)
Puskesmas Induk - - 2.118 2.118 TKD
Polindes Trantang TKD
Polindes Gemulung TKD
Polindes Wolutengah TKD
Polindes Gaji TKD
Polindes Kedungrejo TKD
APBD APBD Pinjam
No Kelompok Sarana APBN TOTAL KET
II I Pakai
Polindes Kasiman TKD
Polindes Mliwang - - - TKD
2 Gedung dan Bangunan (m ) 2

Puskesmas Induk* 262 - - - 262 Rusak sedang


Rumah Dinas I 70 70
Rumah Dinas II 54 54
Polindes Trantang*
Polindes Gemulung*
Polindes Wolutengah*
Polindes Gaji
Polindes Kedungrejo*
Polindes Kasiman
Polindes Mliwang

3 Peralatan dan Mesin (Jenis)


- TV,
- Meja pendaftaran
- Kursi petugas,
- Kursi Tunggu
Pasien,
Ruang Pendaftaran 8 - - -
- Kipas Angin,
- Komputer,
- Printer
- Almari/Laci

- Almari Alat
- Meja kayu
- Meja Komputer
- kursi periksa
- kipas angin
- Komputer
- Printer
- Timbangan Badan
- Tensi meter
- Stetoskop
- Anuskop
- Baki logam
- Buku Ishihara
- corong telinga
Ruang pemeriksaan
28 - - - - nierbeken
umum
- garputala
- handel kaca laring
- kaca pembesar
- head lamp
- senter
- palu reflek
- metline
- snellen chart
- termometer
- spekulum
- sudip lidah
- Tempat tidur
periksa pasien

Ruang pemeriksaan 25 - - - - Almari Alat


gigi - kipas angin
- Kursi periksa gigi
set
- Periksa gigi Mobile
- Meja kayu
- Meja Komputer
- Komputer
- Printer
- Timbangan Badan
- Tensi meter
- Stetoskop - tang
cabut anterior RA
(anak)
- tang cabut molar
RA (anak)
APBD APBD Pinjam
No Kelompok Sarana APBN TOTAL KET
II I Pakai
- tang cabut anterior
RB (anak)
- tang cabut molar
RB (anak)
- tang sisa akar RA
(anak)
- tang sisa akar RB (
anak)
- bein lurus (ujug
pipih dan lebar)
- tang sisa akar
RB(dewasa)
- tang sisa akar RA
(anak) (dewasa)
- excavator
- sonde
- pinset gigi
- Jarum exterpasi
- mata boor (tulang)
high speed

- Almari Obat
- Meja Kayu
- Kursi
- kipas angin
- Meja Komputer
- Komputer
Ruang Farmasi 13 - - - 13 - Printer
- Almari Vaksin
- Termos Vaksin
- Kulkas
- Alat pembuat
puyer
- Higrometer

- Almari Kaca
- Meja Kayu
- Kursi stainless
- troley
- bed pasien
- Kipas angin
Ruang KB 11 11
- IUD kit
- Implan Kit
- lampu tindakan
- tensimeter
- stetoscop

- Kursi Rapat
- AC
Ruang Aula 4 4 - Meja
- Sound system

UGD - - - - Kursi stainless


- Almari kaca
- Meja
- Kipas angin
- Kursi periksa
- Standart infus
- troley
- Lampu tindakan
- Bed pasien
- Neck collar
Dewasa
- Neck collar Anak
- Spalk
- Klem arteri 12 cm
lengkung tanpa
gigi
- Klem arteri 12 cm
lengkung dg gigi
- Timbangan bayi
- Timbangan dewasa
- Stetoscope anak
- Stetoscope dewasa
APBD APBD Pinjam
No Kelompok Sarana APBN TOTAL KET
II I Pakai
- Sudip lidah 16 cm
- Timbangan dewasa
digital
- Nebulezer
- Timbangan BB
- dll

- Meja
- Kursi
- Komputer
- AC
- Almari kaca
- Batang Pengaduk
- Beker, Gelas 500
ml
- Botol Pencuci 500
ml
- Corong Kaca ( 5
cm )
- Erlenmeyer, Gelas
250 ml
- Gelas Pengukur
(100 cc)
- Gelas Pengukur
(500 ml)
- pipet berskala ( vol
10 ml)
- Tabung Reaksi
Dengan Tutup
Karet Gabus
- Tabung Sentrifus
Tanpa Skala
- Telly Counter
Laboratorium - - -
- Termometer 0-50º
Celcius
- Wadah Aquades
- Westergren Set
(Tabung Laju
Endap darah)
- Timer
- Stopwatch
- Sikat tabung
- Rak tabung reaksi
kayu
- Rak perwarna
Kaca Preparat
- Penjepit Tabung
kayu
- HB check
- Gluko test
- Microscop
- Urine Analizer
- Hematologi
Analizer
- Kulkas

Lemari pendingin
Obat
Higrometer
Gudang Obat 5 Rak obat
Palet
AC

- Meja Kayu
- Kursi
- Komputer
- Printer
Ruang TU 6
- Brankas
- kulkas
- Almari Kayu
APBD APBD Pinjam
No Kelompok Sarana APBN TOTAL KET
II I Pakai
- Meja Kayu
- Kursi Kerja
Ruang Kapus 4 - - - - Kipas Angin
- meja kursi tamu

- Meja Kayu
- Kursi kerja
Ruang Konsultasi - Almari Kayu
(Gizi, Promkes dan 8 - Komputer
Kesling) - Printer
- Timbangan badan

- Almari Alat
- Meja Kerja
- Kursi Kerja
- Komputer
- Printer
- UPS
Ruang Kesehatan Ibu - Timbangan Bayi
12 - - -
dan Anak - Timbanagn Badan
- Dopler
- Tempat Tidur
Periksa
- Tensi Meter
- Stetoscop

- Sterilisator
- Autoclave
- Almari
Ruang Sterilisasi 5
- Meja Kayu
- Kursi kerja

- Almari
Ruang ASI 2 - Meja resusitasi

Ruang Dokter

Rumah Dinas Dokter

4 Kendaraan
Mobil (unit) 2 - - - 2
Sepeda Motor (unit) 9 - - - 9
5 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Puskesmas terletak di
√ - - - -
Jalan utama
Jalan ke lokasi
√ - - - -
wilayah kerja mudah
Irigasi ada, Puskemas Air PDAM
menggunakan Air √ - - - -
Sumber

an
komu
Jaringan transportasi - - - -
nikas
i

6 Aset Lainnya
Software (paket)
ware
mesi
n
antri
an di
Ada sof - - - -
ruan
g pen
aftar
an

Dari 7 Polindes semua kondisi bangunan cukup baik dan layak untuk
menjalankan pelayanan yang optimal. Begitu juga dengan peralatan baik
medis maupun non medis di setiap Polindes, Pustu/Poskesdes dalam
keadaan baik dan dapat dipergunakan sesuai dengan fungsinya,
walaupun beberapa Polindes belum mendapatkan fasilitas peralatan
medis yang lengkap. Misalnya meja Ginekologi dan kursi putar.
Kendaraan yang dimiliki UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji khususnya 1 mobil Pusling dapat
dipergunakan dengan baik untuk kegiatan pelayanan kesehatan
masyarakat, dan 9 sepeda motor yang digunakan oleh pegawai
puskesmas untuk menjalankan tugas.

2.3 KINERJA PELAYANAN UNIT ORGANISASI BERSIFAT


FUNGSIONALPuskesmas Gaji

Kinerja pelayanan UNIT ORGANISASI BERSIFAT


FUNGSIONALPuskesmas Gaji terbagi dalam Upaya Kesehatan Masyarakat
(UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT) dan Upaya Kesehatan Perorangan
(UPAYA KESEHATAN PERORANGAN). Kinerja UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT mengacu pada Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan
oleh menteri kesehatan sebagai urusan pelayanan wajib nasional dan
STRANDART PELAYANAN MINIMAL daerah yang ditetapkan oleh
pemerintah kabupaten. Sementara itu, kinerja UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN mengacu pada indikator Penilaian Kinerja Puskesmas
dengan penyesuaian yang dilakukan untuk menjaga kualitas pelayanan
pada tahap proses. Berikut rincian kinerja pelayanan UNIT ORGANISASI
BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji :

2.3.1 Kinerja Program UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


Kinerja program UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Puskesmas dibagi
menjadi UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT esensial dan UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT Pengembangangan. Komponen indikator
kinerja UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT terdiri dari STRANDART
PELAYANAN MINIMAL Wajib Nasional dan STRANDART PELAYANAN
MINIMAL Daerah. STRANDART PELAYANAN MINIMAL Daerah merupakan
STRANDART PELAYANAN MINIMAL tambahan yang ditetapkan oleh
daerah yang diadopsi dari PKP yang disesuaikan dengan kebutuhan
daerah. Berikut perincian dari Kinerja UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Puskesmas:

A. STRANDART PELAYANAN MINIMAL Wajib Nasional


Capaian STRANDART PELAYANAN MINIMAL tahun 2017-2020 Sesuai

Permenkes 43 tahun 2016

Tabel 2.7 Capaian STRANDART PELAYANAN MINIMAL tahun 2017 -2020


Sesuai Permenkes 43 tahun 2016

No Uraian Satuan 2017 2018 2019 2020

Persentase ibu hamil


1 mendapatkan pelayanan % 80,6 81,74 84,2 88,79
antenatal sesuai standar

Persentase ibu bersalin


2 mendapatkan pelayanan % 93,4 81,21 98,7 92,04
pesalinan sesuai standard

Persentase Pelayanan BBL


3 % 99,1 87,99 105,2 99,33
sesuai standard

Persentase Pelayanan Balita


4 % 68,9 88 86,7 70,08
sesuai standard

Persentase Skrining
Kesehatan Anak Usia
5 % 85,48 99,73 91,71 94,27
Pendidikan Dasar sesuai
standard

Persentase Skrining
6 Kesehatan Warga Usia % 11,42 24 52,6 30,03
Produktif sesuai standar

Persentase skrining kesehatan


7 % 16,9 45 64,9 33,31
lansia sesuai standard

Persentase pelayanan
8 penderita hipertensi sesuai % 3 12,5 15,4 22,52
standard

Persentase pelayanan
9 penderita Diabetes Melitus % 2 30,7 82,5 79,37
sesuai standard

Persentase pelayanan
10 gangguan jiwa (ODGJ) berat % 29,5 19,67 50 100
sesuai standard

Persentase pelayanan
11 % 68,9 22,22 64,7 19,29
penderita TB sesuai standard

Persentase pemeriksaan HIV


12 pada orang berisiko terinfeksi % 36,13 56,14 84,9 94,19
HIV sesuai standard

2. Indikator Mutu
Tabel 2.8 Capaian Indikator Mutu 2017-2020 Sesuai Permenkes 43
tahun 2016
Capaian
No. URAIAN
2017 2018 2019 2020

1 KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN N/A 91,87% 90% 100%


Capaian
No. URAIAN
2017 2018 2019 2020

2 KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT N/A 95,83% 100% 100%


PELINDUNG DIRI (APD)

3 KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN N/A 99,93% 97% 87,5%

4 KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN N/A 28,57% 95% 96,6%


TB SEMUA KASUS SENSITIF OBAT
(SO)

5 IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN 75,57% 84,09% 82,62% 100%


PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR

6 KEPUASAN PASIEN 100% 100% 77,5% 89,7%

3. Indikator Keselamatan Pasien


Tabel 2.9 Capaian Indikator Keselamatan Pasien Tahun 2017-2020
Sesuai Permenkes 43 tahun 2016

Capaian
No. URAIAN
2017 2018 2019 2020

1. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien 100% 100% 100% 100%

B. CAPAIAN STRANDART PELAYANAN MINIMAL DAERAH TAHUN 2017


S.D. 2019 DAN CAPAIAN 2020
STRANDART PELAYANAN MINIMAL Daerah merupakan STRANDART
PELAYANAN MINIMAL tambahan yang ditetapkan oleh dinas kesehatan
dalam rangka mendongkrak capaian program yang masih belum optimal.
STRANDART PELAYANAN MINIMAL Tambahan disusun untuk UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT Esensial dan UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT Pengembangan. Berikut perincianya:
1. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Esensial
Tabel 2.10 Capaian STRANDART PELAYANAN MINIMAL Daerah UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT Esensial tahun 2017-2020

No Indikator per Program 2017 2018 2019 2020

1   Program Promkes
1 1 PosyanduBalita PURI ( PurnamaMandiri ) 25% 23,3% 23,3% 76,7%
No Indikator per Program 2017 2018 2019 2020

Desa/KelurahanSiagaAktif PURI
1 2 0% 0% 0% 42,9%
(PurnamaMandiri )
2   Program Kesling
Pelaksanaan Kegiatan STBM di
2 1 57,14% 28,57% 100% 0%
Puskesmas
3   Program KIA-KB
Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan
3 1 94,59% 80,61% 97,6% 92%
(KF)

3 2 KB Pasca Persalinan 55,86% 16,04% 53,8% 38,3%

3 3 Penanganan Komplikasi Neonatus 74,79% 57,45% 83% 73,9%


Pelayanan kesehatan Anak Pra-Sekolah
3 4 88,89% 94,78% 103,4% 67,7%
(60-72 Bulan)

3 5 Pelayanan Kesehatan Remaja 90,07% 87,95% 74,4% 23,8%


4   Program Gizi
4 1 Balita pendek (Stunting ) N/A 9,92% 8,6% 12,5%

Pemberian Tablet Tambah Darah pada


4 2 N/A 28,84% 23,2% 47,7%
Remaja Putri

5   Program P2

5 1 PemeriksaankontakdarikasusKustabaru 7% 100% 0% 0%

5 2 AngkaBebasJentik (ABJ) 0% 1,1% 4,8% 45,7%

Desa/ Kelurahan yang melaksanakan


5 3 28,57% 57,14% 57,1% 57,1%
kegiatan Posbindu PTM

Sekolah di wilayahPuskesmas yang


5 4 0% 0% 0% 0%
melaksanakan KTR
5 5 IDL (Imunisasi DasarLengkap) 75% 101,9% 100,3% 99,7%
Imunisasi Lanjutan Baduta (usia 18 sd
5 6 N/A 74,97% 101,3% 101,3%
24 bulan)
86,82%
/ 0%/ 99,3%/
5 7 BIAS Campak dan DT 91,9%
160,95 100% 98%
%
5 8 BIAS TD kelas 2 dankelas 5 52,24% 100% 98,7% 98,2%
60,42%
25%/ 25%/ 30%/
5 9 Ketepatandan Kelengkapan Laporan W2 /
25% 100% 100%
72,92%
Ketepatandan Kelengkapan Laporan STP 75%/ 100%/ 100%/ 100%/
5 10
dan C1 75% 100% 75% 100%

Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB


5 11 ditanggulangi dalam waktu kurang dari N/A N/A N/A N/A
24 Jam

*Nominal PTM balita naik dari tahun sebelumnya


*** Capaian asi eksklusif walaupun > 60% tetapi masih ada 2 desa yang
capaiannya rendah yaitu gemulung 50% dan wolutengah 45,5%. Dari
Survey KS target asi eksklusif 100%
***DL puskesmas 100% tetapi IDL desa belum tercapai yaitu Gemulung
89,23% dan 88,76% dari target 95%
Dari Tabel diatas UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Esensial tahun
2017-2020 sebagai berikut :
Capaian posyandu balita di tahun 2017 sebesar 25%, di tahun 2018
sebesar 23% dan capaian di tahun 2019 sebesar 23%. Capaian
Desa/Kelurahan Siaga Aktif Puri (Purnama Mandiri) tahun 2017-2020
masih sebesar 0%.
Capaian asi eksklusif tahun 2017 capaiannya masih rendah untuk 4 desa
yaitu gemulung 30%, Trantang 37,5%, wolutengah 40%, Gaji 33,3% dan
dari Survey KS target asi eksklusif 100%. Untuk tahun 2018 capaian Asi
Eksklusif sudah cukup baik karena masih tinggal 2 desa yang belum
mencapai target yaitu Gemulung 33,3% dan Gaji 40%. Di tahun 2019
sudah baik mencapai target sebesar 66,7% dari target 60%. Capaian
Desa/Kelurahan yang melaksanakan kegiatan posbindu PTM di tahun
2017 baru mencapai sebesar 28,6% dan capaian di tahun 2018
meningkat menjadi 57,1%, dan di tahun 2019 masih mencapai 57,1%
dari target 100%. Capaian tahun 2017-2019 tentang Sekolah di wilayah
Puskesmas yang melaksanakan KTR masih sebesar 0%.

2. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Pengembangan


Tabel 2.11 Capaian STRANDART PELAYANAN MINIMAL Daerah UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT Pengembangan tahun 2017 -2020
Stan
No Indikator per Program 2017 2018 2019 2020
dar
1   Program Perkesmas  
Individu dan keluarganya dari
keluarga rawan yang mendapat 84,21
1 1 78% 6,34% 69,7% 85%
keperawatan kesehatan masyarakat %
(Home care)
Kenaikan tingkat kemandirian 11,63
1 2 52% 80% 100% 100%
keluarga setelah pembinaan %
2   Program KesehatanTradisional  
Kelompok Asuhan Mandiri yang
2 1 14% 0 0 N/A 14%
terbentuk
2 2 Pembinaan ke Penyehat Tradisional 45% 0 0 100% 100%
3   Program Kesehatan Olahraga  
Pengukuran Kebugaran Calon
3 1 92% 100% 100% 100% 100%
Jamaah Haji
4   Program Kesehatan Gigi Masyarakat  
Kunjungan ke Posyandu terkait 100 28,85
4 1 20% 30% 40%
kesehatan Gigi dan Mulut % %
5   Program Kesehatan Indra  
Penemuan kasus katarak pada usia 35,41 40,83
5 1 40% 17,8% 50%
diatas 45 tahun % %
6 Program Kesehatan Kerja
Promotif dan preventif yang
33,33
6 1 dilakukan pada kelompok 62% 0% 16,7% 50%
%
kesehatan kerja
7   Program Kesehatan Matra  
Hasil pemeriksaan kesehatan
100 83,88
7 1 jamaah haji 3 bulan sebelum 100% 100% 100%
% %
operasional terdata.

Dari tabel di atas tentang UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Pengembangan


yang belum mencapai target di tahun 2017 adalah Kunjungan ke Posyandu
terkait kesehatan Gigi dan Mulut dari target 100% masih mencapai 28,8%, di
tahun 2018 menurun hanya mencapai 20% dari target 100%, sedangkan tahun
2019 capaian naik menjadi 30%. Capaian Penemuan kasus Katarak pada usia
diatas 45 tahun pada tahun 2019 menurun 17,8%, dari target 40%. Capaian
Promotif dan preventif yang dilakukan pada kelompok kesehatan kerja dari
target 62% ditahun 2017 mencapai 0% dan di tahun 2018 mencapai sebesar
33,3% dan ditahun 2019 menurun menjadi 16,7%

C.UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT INOVATIF

STRANDART PELAYANAN MINIMAL Inovatif disusun dengan tujuan untuk


memberdayakan orang dengan Penderita Kusta agar capaian program Kusta
terutama indikator capaian Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru . rincian
capaian indikator program inovatif Detektif Kusta sebagai berikut:

Tabel 2.12 Capaian Inovasi tahun 2017-2020

No Indikator per Program Standar 2017 2018 2019 2020

1   Program DETEKTIF KUSTA  


Persentase Desa yang
1 1 60% 0 42% 57% 57%
diberdayakan
2 Program KANTIN SAYYIBA
85,7
2 1 Persentase Desa yang IDL 100% 0 0 0
%

2.3.2 Kinerja Pelayanan UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


1) Capaian Upaya Kesehatan Perorangan (UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN)
Kinerja UPAYA KESEHATAN PERORANGAN yang disajikan
merupakan kinerja UPAYA KESEHATAN PERORANGAN pada level ouput
dan outcame atas pelayanan UPAYA KESEHATAN PERORANGAN yang diberikan
kepada masyarakat:
Tabel 2.13 Capaian Upaya Kesehatan Perorangan (UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN)
Jenis Pelayanan dan Realisasi
No Satuan
Indikator Kinerja 2017 2018 2019 2020
A Pelayanan Pendaftaran
1 Respon time <5 menit % N/A 100 100 100
Kelengkapan Pengisian
2 % 100 99,6 100 99,4
Identitas RM
101, 96,3
3 Angka kontak komunikasi Permil 66,8 2,72
3 9
Rasiorujukan non
4 % 0,04 0,15 5,41 0,78
spesialistik
Rasio Prolanis Rutin
berkunjung ke FASILITAS 96,4
5 % 70,0 44,2 1,5
KESEHATAN TINGKAT 3
PERTAMA (RPPB)
B Pengobatan Umum
Kelengkapan Rekam Medis 97,2
1 % N/A 87,5 97
di Pemeriksaan Umum 4
C Pengobatan Gigi
Rasio gigi tetap yang
1 ditambal terhadap gigi % 0,9 49,2 1 0,6
tetap yang dicabut
Bumil yang mendapat 104,
2 % 18,1 60,6 93,4
pelayanan kesehatan gigi 7
Kelengkapan Pengisian 98,5 98,5
3 % N/A N/A
Status Gigi 4 4
D GawatDarurat
Response Time Petugas<2
1 % N/A 93,4 83,9 83,9
menit
Kelengkapan pengisian
2 % 100 100 65,3 64,2
informed consent
Kelengkapan Pengisian 44,1
3 % N/A 100 44,2
Status Gawat Darurat 5
E Pelayanan KIA
Kelengkapan Pengisian
1 % N/A 100 100 100
Status MTBS
H KB
Kepatuhan SOP
1 % N/A 100 92,3 92,3
Pemasangan Implan
Kelengkapan Informed
2 % N/A N/A 90,6 90,6
Consent
I Laboratorium
Kesesuaian jenis
1 pelayanan laboratorium % 10,5 31,5 56,0 56
dengan standard
Ketepatan waktu tunggu
2 penyerahan hasil % 100 100 100 100
pelayanan laboratorium
Kesesuaian hasil
3 pemeriksaan baku mutu % 0,0 100 94,4 0
internal (PMI)
PemeriksaanHemoglobin 105,
4 % N/A 66,0 100
pada ibu hamil 3
5 Kelengkapan Identitas % N/A 100 100 100
Pasien pada Form
Jenis Pelayanan dan Realisasi
No Satuan
Indikator Kinerja 2017 2018 2019 2020
Permintaan Lab
J Kefarmasian
Kelengkapan Penulisan 98,8
1 % 99,7 99,7
Resep 6
Kesesuaian item obat yang
Item
2 tersedia dalam Fornas 82,7 0,99 82,8 85,8
obat
(Formularium Puskesmas)
Ketersediaan obat dan
3 vaksin terhadap 20 item Obat N/A 100 93,3 83,8
obat indikator
Penggunaan antibiotika
4 pada penatalaksanaan Resep N/A N/A 10,6 4
ISPA non pneumonia
Penggunaan antibiotika
5 pada penatalaksanaan Resep N/A N/A 0,0 0
kasus diare non spesifik
Penggunaan Injeksi pada
6 Resep N/A N/A 0,0 0
myalgia
Rerata item obat yang
7 Resep N/A N/A 100 2,8
diresepkan
Penggunaan Obat Rasional
8 Resep N/A 100 100 91
(POR)
9 Pemberian Informasi Obat % N/A 99,6 100 100
K Pelayanan Gizi
1 Pelayanan Konseling Gizi % N/A 0,83 2,6 2,6
L Rekam Medis
1 Kelengkapan Rekam Medis % N/A 100 98,1 98
Kesesuaian Pengembalian
2 % N/A N/A 93,6 93,6
RM < 10 Menit
Pencegahan Pengendalian
M
Infeksi
Kepatuhan petugas
1 % 60,0 100 100 100
menggunakan APD
Kepatuhan prosedur
desinfeksi dan/atau
2 % 100 100 100 75
sterilisasi alat setelah
tindakan
Kepatuhan prosedur
3 pencegahan penularan % N/A 100 100 95,8
infeksi
Kebersihan lingkungan
4 pelayanan berdasarkan 5 % N/A 100 100 21,4
R
Pembuangan limbah
5 benda tajam memenuhi % 80,9 100 100 66,7
standar
N Keselamatan Pasien
Kepatuhan petugas
1 melakukan identifikasi % N/A 100 100 97,7
pasien
Kepatuhan melakukan
2 % N/A 100 100 100
komunikasi efektif
Jenis Pelayanan dan Realisasi
No Satuan
Indikator Kinerja 2017 2018 2019 2020
Penyimpanan alfabetical
atau berdasarkan kelas
terapi (farmakologi) dan
3 pelabelan obat high alert, % N/A 100 100 16,7
LASA dan kadaluarsa,
serta pelaksanaan 5 benar
dalam pemberian obat
Kepatuhan melakukan
4 doubel check pada Orang N/A 100 100 56,7
tindakan/bedah minor
Kepatuhan petugas
5 Orang N/A 100 100 99,5
melakukan hand hygiene
Kepatuhan melakukan
6 pentapisan (screening) Orang N/A 100 100 100
pasien dengan risiko jatuh
PemeliharaanSarana,
O Prasarana, danAlkes
mutu admen
Kelengkapan SPA
Lengka
1 ( Sarana, Prasarana, 10 10 10 9
p
Alkes)
Analisis data ASPAK dan Lengka
2 N/A N/A 10 10
rencana tindak lanjut p
Pemeliharaan prasarana Lengka
3 0 10 10 10
Puskesmas p
Lengka
4 Kalibrasi alat kesehatan N/A 10 10 10
p
Perbaikan dan
Lengka
5 pemeliharaan peralatan N/A 10 10 10
p
medis dan non medis
P Kesehatan Lingkungan
Pelayanan Konseling
1 % N/A N/A 2,6 2,6
Sanitasi
Administrasi dan
Q Manajemen (PKP dan
Mutu admen)
Mini lokakarya puskesmas
1 % 100 100 100 100
minimal 1 bulan sekali
Kelengkapan laporan PKP
2 % 100 100 100 100
setiap 3 bulan sekali
Ketepatan waktu
3 pengusulan kenaikan % 100 100 100 100
pangkat
Ketepatan waktu
4 pengusulan kenaikan gaji % 100 100 100 100
berkala
Ketepatan waktu
penyusunan laporan
5 % 100 100 100 100
keuangan sesuai
peraturan yang berlaku
Pembiayaan pelayanan
6 kesehatan sesuai % 95 95 100 100
peraturan yang berlaku
7 Waktu pemberian Menit 10 10 10 10
Jenis Pelayanan dan Realisasi
No Satuan
Indikator Kinerja 2017 2018 2019 2020
informasi tentang tagihan
pasien rawat inap
Prosentase SDM
8 Kesehatan yang memiliki % 100 100 100 100
ijin dan masih berlaku
R Survey Kepuasan
1 SKP % 93,9 85,6 93,5 98,3
2 SKM % 81,3 81,9 82,5 82,5
S MANAJEMEN MUTU
SK Tim mutu dan uraian
1 lengkap N/A 10 10 10
tugas
Rencana program mutu Lengka
2 N/A 10 7 10
dan keselamatan pasien p
Pengelolaan risiko di Lengka
3 N/A 7 7 7
Puskesmas p
Pengelolaan Pengaduan Lengka
4 N/A 10 10 10
Pelanggan p
Lengka
5 Audit internal 0 10 10 10
p
Rapat Tinjauan Lengka
6 0 10 4 10
Manajemen p

2) Perkembangan Pelayanan

Tabel 2.14 Perkembangan layanan yang tersedia

Uraian Jenis
No. 2017 2018 2019 2020*
layanan
Tidak
1. Rawat Inap Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Ada
1. a Kapasitas (bed) 0 0 0 0
Persalinan 24 Tidak
2. Tidak Ada Tidak Ada Ada
Jam Ada
2. a Kapasitas (bed) 0 0 0 2

3. Rawat Jalan Ada Ada Ada Ada


R. Pemeriksaan
3. a Ada Ada Ada Ada
Umum
R. Kesehatan
3. b Ada Ada Ada Ada
Gigi dan Mulut
3. c R. Pelayanan KB Ada Ada Ada Ada
R. Kesehatan Ibu
3. d Ada Ada Ada Ada
dan Anak
R. Konseling
3. e Ada Ada Ada Ada
Sanitasi
R.Konseling Gizi
3. f Ada Ada Ada Ada
dan Promkes
Tidak
3. g R. ASI Ada Ada Ada
Ada
3. h R. P2P 0 0 Ada Ada

4. R. Tindakan Ada Ada Ada Ada


5. Farmasi Ada Ada Ada Ada

6. Penunjang

6. a Laboratorium Ada Ada Ada Ada

6. b Ambulance 1 1 1 1

7 PUSLING* 0 0 1 1

8 Pustu Tdak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

9 Polindes 7 7 7 7

10 Ponkesdes Tdak Ada Tdak Ada Tdak Ada Tdak Ada


*Mulai dilaksanakanya kegiatan pusling tahun 2019 dengan anggaran
JKN alasan pelayanan jangkuan kesehatan daerah terpencil

Tabel 2.17 Perkembangan Jumlah Kunjungan per Jenis Layanan


No. Uraian Jenis Layanan 2017 2018 2019 2020

1 Pelayanan Pemeriksaan 10035 10087 10379 10450


Umum*
2 Pelayanan Kesehatan 713 1230 1180
Gigi dan mulut 1025

3 Pelayanan Kesehatan Ibu 740 757 1621 1672


dan Anak**
4 Pelayanan KB 300 300 450 465
5 Pelayanan P2P NA NA 260 280
6 Pelayanan Sanitasi NA NA 14 35
7 Pelayanan Konseling Gizi 23 103 289 360
8 Farmasi (jumlah resep) 11598 12417 14198 14730
9 Pelayanan Tindakan 100 278 291 310
10 Laboratorium NA 727 1257 1305
11 Jumlah rujukan dengan 3 4 8 10
ambulance
12 Polindes 603 399 672 690

*Data kunjungan belum termasuk dari jejaring puskesmas dikarenakan


pembinaan jejaring belum maksimal
**Jumlah kunjungan KIA meningkat salah satunya disebabkan karena
kesadaran masyarakat meningkat untuk melakukan pemeriksaan ANC
Gambar 2.2 Grafik Kunjungan Pemeriksaan Umum Puskesmas Gaji
Tahun 2017-2020

Gambar 2.3 Grafik Kunjungan Pemeriksaan Umum Puskesmas Gaji


Tahun 2017-2020

Gambar 2.4 Grafik Kunjungan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Puskesmas Gaji Tahun 2017-2020
Gambar 2.5 Grafik Kunjungan Pelayanan KB Puskesmas Gaji Tahun
2017-2020

Gambar 2.6 Grafik Kunjungan Pelayanan Konseling Gizi Puskesmas Gaji


Tahun 2017-2020

Gambar 2.7 Grafik Kunjungan Pelayanan P2P (Pencegaan dan


Pengendalian Penyakit) Puskesmas Gaji Tahun 2017-2020
Gambar 2.8 Grafik Kunjungan Pelayanan Sanitasi Puskesmas Gaji
Tahun 2017-2020

Gambar 2.9 Grafik Kunjungan Pelayanan Farmasi Puskesmas Gaji Tahun


2017-2020

Gambar 2.10 Grafik Kunjungan Pelayanan Laboratorium Puskesmas Gaji


Tahun 2017-2020
Gambar 2.11 Grafik Kunjungan Pelayanan Tindakan Puskesmas Gaji
Tahun 2017-2020

Gambar 2.12 Grafik Kunjungan Pelayanan Polindes Puskesmas Gaji


Tahun 2017-2020

Tabel 2.18 Pengguna Layanan Berdasarkan Jenis Pasien


No Uraian Jenis Pasien 2017 2018 2019 2020*
1. Pasien Umum dalam wilayah NA 6957 7751 8145
2. Pasien Umum luar wilayah NA 368 458 520
3. Pasien BPJS NA 5619 6478 7028
4 Total Kunjungan Puskesmas 12948 12576 14229 14950

Kualitas Pelayanan
Tabel 2.19 Indeks Kepuasan Pelanggan
No
Indeks Kepuasan Pelanggan 2017 2018 2019 2020*
.
82,3
1. Nilai IKM NA 81,6 9 83,2

Berdasarkan data indeks kepuasan pelanggan diatas didapatkan hasil


terbaik sebesar 83,2 pada tahun 2020. Untuk mendapatkan nilai IKM yg
baik UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji akan
lebih berusaha memberikan pelayanan yang maksimal sehingga kepuasan
masyarakat menjadi lebih meningkat lagi. UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji juga menyediakan kotak saran, pusat
pengaduan yang sudah disediakan di Puskesmas guna untuk menunjang
IKM yang lebih baik termasuk adanya Media sosial Faacebook dan
Instagram guna menunjang pelayanan UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji. Berikut penjabaran kualitas tindak medis
UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji:

Tabel 2.20 Kualitas Layanan Tindakan Medis


No. Indikator 2017 2018 2019 2020*
1. Angka komplikasi pasca bedah minor N/A N/A N/A N/ A
2. Kematian ibu melahirkan yang ditangani 0 0 0 0
3. Angka kematian ibu Karena eclampsia 0 1 0 0
4. Angka kematian ibu Karena perdarahan 0 0 0 0
6. Angka kematian ibu Karena sepsis 0 0 0 0
Angka kematian bayi dgn BB =<2000
7. 0 0 0 0
Gram
<5 <5 <5 <5
8. Lama pencarian rekam medik
menit menit menit menit

Pola Morbiditas
Pola morbiditas di wilayah kerja UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji disajikan guna menganalisa penyebab
penyakit di masyarakat. Hasil analisa tersebut dapat menjadi acuan
dalam penentuan arah tindakan promotif dan preventif dalam program
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT dan acuan dalam pemenuhan
sumberdaya untuk tindakan kuratif dalam program UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN. Berikut rincian pola morbiditas di pelayanan rawat jalan
di UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji:
Tabel 2.21 Pola Morbiditas Rawat Jalan

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

No Penyakit Jml % Penyakit Jml % Penyakit Jml %

1 Hipertensi 1069 18,1 % Myalgia 1291 23,2 % Myalgia 2114 29,10 %

Hpertensi 14,,44 %
2 Myalgia 960 963 17,3 % Hipertensi 1049
16,2 %

Gastritis 581 10,4 % 11,62 %


3 Gastritis 659 11,1 % Common Clod 844
Gangguan 10,7 % Diabetes Melitus 571 10,3 % 10,13 %
4 635 ISPA 736
Jaringan Otot
5 Diabetes Melitus 615 10,3 % Common Cold 569 10,2 % Diabetes Militus 664 9,14 %

6 Dermatitis 498 8,4 % ISPA 522 9,4 % Gastritis 611 8,41 %

7 ISPA 469 7,9 % Ashma 426 7,7 % Pulpitis 391 5,38 %

8 Ashma 395 6,6 % Dermatitis Alergi 226 4,1 % Ashma 378 5,20 %

9 Common Clod 358 6,9 % Anemia 212 3,8 % Dermatitis 311 4,28 %

10 TB Paru 258 4,3 % TB Paru 207 3,7 % Anemia 165 2,27 %

Jumlah 5.916 100 % Jumlah 5.568 100 % Jumlah 7.263 100 %


Berdasarkan tabel Pola Morbiditas Rawat Jalan di tahun 2017
penyakit terbanyak adalah Hipertensi dengan jumlah 1069 dengan
jumlah presentase 18,1% dan terendah adalah penyakit TBC Paru dengan
jumlah 258 dengan jumlah presentase 4,3%.
Di tahun 2018 penyakit terbanyak adalah Myalgia sebesar 1291
dengan jumlah prosentase 23,2%, dan terendah adalah TB Paru dengan
jumlah prosentase 3,7%. Di tahun 2019 penyakit terbanyak adalah
Myalgia sebesar 2114 dengan jumlah prosentase 29,10% dan terendah
adalah Anemia berjumlah 165 dengan jumlah prosentase 2,27%.

2.3.3 Kinerja Keuangan


Kinerja keuangan Puskesmas disajikan dalam bentuk rasio
penyerapan anggaran, pertumbuhan pendapatan, tingkat kemandirian,
dan cost recovery. Berikut perincianya:
Tabel 2.22 Rasio Penyerapan Anggaran
Rata-Rata
Kode Rasio Penyerapan Anggaran
Uraian Pertumbuhan
Akun
2017 2018 2019 2020 Anggaran Realisasi
4. Pendapatan Fungsional
4.1.1 Pendapatan Kapitasi (JKN) 101% 101% 97% 100% 3% 4%
4.1.2 Pendapatan Layanan Non Kapitasi 100% 100% 100% 100% 18% 15%
4.1.3 Pendapatan Pasien Umum 84% 136% 52% 140% 14% 17%
Pendapatan Pasien Jamkesda/
- - - - 0% 0%
4.1.4 Lainnya
4.1.5 Pendapatan Kerjasama - - - - 0% 0%
4.1.6 Pendapatan Hibah - - - - 0% 0%
4.1.7 Pendapatan Puskesmas Lainnya - - - - 0% 0%
  TOTAL PENDAPATAN 101% 102% 97% 101% 5% 5%
5.1. Belanja Dibiayai dari Pendapatan Fungsional
5.1.1. Belanja Pegawai 99% 95% 100% 100% 95% 91%
5.1.2. Belanja Barang dan Jasa 77% 78% 81% 96% -6% -4%
5.1.3 Belanja Modal 94% 69% 22% 77% 68% -13%
  Total 81% 78% 73% 95% -2% -2%
5.2. Belanja Dibiayai dari APBD Kabupaten
5.2.1. Belanja Pegawai 100% 100% 0% 0% 0% 0%
5.2.2. Belanja Barang dan Jasa 99% 99% 100% 100% 21% 10%
5.2.3 Belanja Modal 0% 0% 0% 0% 0% 0%
  Total 99% 99% 100% 100% 21% 9%
  TOTAL BELANJA 85% 83% 80% 97% 10% 3%

Penyerapan anggaran belanja dari pendapatan fungsional


menunjukan penyerapan tertinggi pada tahun 2019 sebesar 81%.
Sementara itu, penyerapan pada tahun 2018 sebesar 78% dan 2019
sebesar 70%. Rata-rata pertumbuhan realisasi belanja Puskesmas dari
pendapatan fungsional menunjukan sebesar -2%. Penyerapan anggaran
belanja dari APBD Kabupaten menunjukan penyerapan tertinggi pada
tahun 2019 sebesar 100%. Sementara itu, penyerapan pada tahun 2017

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 27


dan 2018 menunjukkan hasil yang sama sebesar 99%. Rata-rata
pertumbuhan realisasi belanja Puskesmas dari pendapatan APBD
Kabupaten menunjukan 9%.
Tabel 2.23 Rasio pertumbuhan pendapatan, tingkat kemandirian, dan
cost recovery
Realisasi
No Uraian
2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan
Pendapatan
=(Pendapatan tahun ini –
1 -1,70% 14,75% -0,11% 5,27%
Pendaptan Tahun
Lalu)/Pendaptan Tahun
Lalu
Tingkat Kemandirian =
2 Pendapatan 34,64% 37,92% 34,54% 34,64%
Fungsional/Total Belanja
Cost Recovery
=Pendapatan
3 37,54% 38,97% 35,09% 35,45%
Fungsional/Biaya
Operasional Pelayanan

Berdasarkan Tabel Analisis Kinerja Keuangan UNIT ORGANISASI


BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji pertumbuhan pendapatan
tertinggi pada tahun 2017 sebesar 14,75% dan terendah ditahun 2016
sebesar -1,7%. Tingkat kemandirian tertinggi di tahun 2017 sebesar
37,92% dan terendah ditahun 2018 sebesar 34,54%. Dan Cost Recovery
tertinggi di tahun 2017 sebesar 38,97% dan terendah di tahun 2018
sebesar 35,09%. Tahun 2020 belum bisa dilihat karena belum ada rincian
anggaran.

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 28


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

Permasalahan dan isu strategis adalah bagian penting dalam


dokumen renstra. Analisis masalah dan isu trategis harus dapat
menjelaskan hal penting yang akan menentukan kinerja pembangunan
dalam 5 (lima) tahun mendatang. Karakteristik suatu isu strategis adalah
kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang,
mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian dan menentukan tujuan
di masa yang akan datang. Identifikasi isu strategis dapat dilihat dari sisi
eksternal maupun internal.Sisi eksternal terkait dengan dinamika
Nasional, Provinsi, OPD, dan Lembaga atau Instansi di luar organisasi.
Sedangkan sisi internal terkait dengan dinamika di dalam organiasasi itu
sendiri yang diperkirakan akan menjadi permasalahan maupun
tantangan dimasa yang akan datang.Penetapan Isu isu strategis dapat
dilakukan setelah melihat lingkungan-lingkungan strategis baik yang
bersifat lokal, regional dan nasional. Lingkungan regional dan nasional
secara sederhana dapat dilihat dari kebijakan kebijakan yang telah
ditetapkan dalam bentuk rencana pembangunan jangka menengah
Provinsi maupun Nasional Identifikasi masalah dan isu strategis harus
selaras dengan hasil analisis yang disampaikan di dalam RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH . Berikut
pembahasannya:

3.1. Identifikasi Permasalahan


Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan,
peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan Pengabdian
masyarakat, Puskesmas gaji dihadapkan berbagai permasalahan.
berdasarkan analisis gambaran umum pelayanan Puskesmas gaji
selama 5 tahun terakhir, terdapat berbagai indikator yang telah
memenuhi target, namun di sisi lain terdapat pula berbagai
permasalahan dan dan tantangan yang masih dihadapi dan perlu
ditangani secara terencana, sinergis, dan berkelanjutan.
Identifikasi permasalahan yang dihadapi Puskesmas Gaji disajikan
dalam tabel berikut;

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 29


Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
1. Belum tercapainya target 1. Sumber daya 1. Belum terstandarnya
mutu dan kinerja manusia di tenaga kesehatan di
Puskesmas puskesmas masih Puskesmas sesuai
belum sesuai Permenkes 43 Tahun
standart 2019 dan ABK
2. Belum terstandarnya
kompetensi tenaga di
Puskesmas
3. Masih banyaknya
rangkap tugas
2. Sarana dan 1. Sarana, prasarana dan
prasarana dan alat alat kesehatan belum
kesehatan yang terpenuhi
belum sesuai dengan
standart Puskesmas
rawat jalan sesuai
Permenkes 43 Tahun
2019
2. Sarana, prasarana dan
alat kesehatan bagi
……….. belum
terpenuhi
3. Mutu pelayanan
puskesmas masih perlu
ditingkatkan
4. Tata ruang Puskesmas
masih belum sesuai
dengan Permenkes 43
Tahun 2019 sehingga
menghambat pelayanan
3. Anggaran dana 1. Kebutuhan sarana dan
puskesmas belum alat kesehatan belum
mampu memenui terpenuhi
seluruh kebutuhan
logistik
2. Kebutuhan obat dan
BHP belum terpenuhi
4. Lingkungan kerja 1. Letak geografis wilayah
puskesmas gaji yang kerja puskesmas ada
beragam yang pegunungan

2. Kondisi sosial ekonomi


masyarakat yang
tergolong rendah
3. Kondisi jalan yang
berkelok dan naik-
turun
5. Pemberdayaan 1. Koordinasi dengan
masyarakat kurang jejaring puskesmas
maksimal masih lemah
2. Kesadaran masyarakat
terhadap PHBS masih
rendah sehingga
muncul inovasi kantin
sayyiba,suspek TB
masih rendah sehingga
muncul inovasi
KEPINCUT/KETUK
PINTU CUMA CUMA

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 30


PASIEN TB
3. Masih ada masyarakat
yang belum
memberikan ASI
ekslusif selama 6 bulan
pertama
2 Status Indeks Keluarga 1. Kesadaran 1. Kesadaran masyarakat
Sehat (IKS) puskesmas masyarakat tentang terhadap imunisasi
gaji tidak sehat kesehatan masih masih rendah
rendah
2. Kesadaran masyarakat
terhadap pemberan ASI
eksklusif masih rendah
3. Kesadaran masyarakat
terhadap pengobatan
teratur penyakit
hipertensi eksklusif
masih rendah
4. Kesadaran masyarakat
terhadap pengobatan
teratur tubercolosis
masih rendah
5. Kesadaran masyarakat
terhadap pengobatan
teratur pasien dengan
gangguan jiwa masih
rendah
6. Kesadaran masyarakat
terhadap perilaku
penggunaan jamban
sehat masih rendah
7. Kesadaran masyarakat
terhadap rokok masih
rendah
8. Kesadaran masyarakat
terhadap kepesertaan
JKN masih rendah
3. Pengetauan 1. Edukasi tentang
masyarakat tentang imunisasi kurang
kesehatan belum optimal
menjadi prioritas
2. Edukasi tentang ASI
eksclusi kurang optimal
3. Edukasi tentang
pengobatan TB teratur
kurang optimal
4. Edukasi tentang
pengobatan teratur
hipertensi kurang
optimal
5. Edukasi tentang
pengobatan teratur jiwa
kurang optimal
6. Edukasi tentang
bahaya merokok
kurang optimal
7. Edukasi tentang
penggunaan jamban
sehat kurang optimal
8. Edukasi tentang
kurang penggunan JKN
optimal
4. Sarana edukasi Media sosial tentang
tentang kesehatan kurang optimal
kurang optimal

5. Anggaran dana 1. Data yang perlu


puskesmas untuk dientervensi lebih

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 31


intervensi KS belum banyak dari anggaran
maksimal yang tersedia
2. Kondisi sosial ekonomi
masyarakat yang
tergolong rendah
6. Kegiatan promosi
dan pemberdayaan
masyarakat belum
seluruhnya
menyeluruh

Proses penelaahan berdasarkan permasalahan yang ada dengan


membandingkan visi, misi, program kerja kepala daerah dengan tupoksi
Puskesmas Gaji, kemudian ditelaah faktor penghambat dan pendorong
pelayanan Puskesmas Gaji. telaah tersebut disajikan dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Penelaahan berdasarkan permasalahan berdasa visi, misi, program kerja kepala
daerah dengan tupoksi Puskesmas Gaji, ditelaah faktor penghambat dan
pendorong pelayanan
No Visi, Misi, Tupoksi Permasalahan Faktor Penghambat dan
Program Puskesmas Gaji Pendorong
Kerja KDH
1 Visi : Tugas Pokok :
Membangun 
Melaksanakan
serta
kebijakan
mewujudkan 
kesehatan
Tuban
untuk mencapai
Sejahtera,
tujuan
Berkeadilan,
pembangunan
Berbudaya,
kesehatan di
Berdaya
wilayah
saing  dan
kerjanya dalam
Berbasis
rangka
Lingkungan 
mendukurng
terwujudnya
kecamatan
sehat.

2 Misi 3 : Fungsi:
Mewujudkan
Penyelenggaraa
sumber daya
n UPAYA
manusia
KESEHATAN
berkualitas
MASYARAKAT
dan terlatih.
tingkat pertama
di wilayah
kerjanya;
Penyelenggaraa
n UPAYA
KESEHATAN
PERORANGAN
tingkat pertama
di wilayah
kerjanya

3 FokusProgra Faktor Penghambat:


m/ Program 1. Belum 1. Kesadaran
kerja : terstandarnya masyarakat
Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 32
Peningkatan kompetensi tenaga terhadap PHBS
pemenuhan di Puskesmas masih rendah
upaya 2. Kesadaran sehingga belum ada
Kesehatan masyarakat desa ODF dan
peroangan terhadap PHBS capaian IDL di 2
dan upaya masih rendah desa (gemulung dan
Kesehatan sehingga muncul wolutengah) tidak
masyarakat inovasi kantin mencapai target di
sayyiba,suspek TB wilayah kerja
masih rendah Puskesmas Gaji,
sehingga muncul tingginya kasus TB
inovasi serta penyakit
KEPINCUT/KETUK menular lainnya dan
PINTU CUMA CUMA rendahnya angka
PASIEN TB bebas jentik
3. Kondisi sosial 2. Kondisi sosial
ekonomi ekonomi masyarakat
masyarakat yang yang tergolong
tergolong rendah rendah
4. Masih ada mengakibatkan
masyarakat yang angka pernikahan
belum memberikan dibawah 19 tahun
ASI ekslusif selama masih tinggi,
6 bulan pertama stunting balita
tinggi, angka anemia
gizi tinggi, dan bumil
KEK tinggi
3. Masih ada
masyarakat yang
belum memberikan
ASI ekslusif selama
6 bulan pertama
sehingga terganggu
tumbuh kembang
bayi

Faktor Pendorong:
1. SDM puskemas Gaji
sangat kompak dan
memiliki loyalitas yang
tinggi sehingga
sanggup merangkap
banyak tugas
2. Adanya himbauan
kemendagri agar
Puskesmas
menerapkan PPK-
BISNIS BADAN
LAYANAN UMUM
DAERAH
3. Adanya kegiatan
Puskesmas Keliling
dari Puskesmas Gaji
4. Adanya dukungan
lintas sektor
5. Adanya dukungan
penanggaran dari DAK
non Fisik
6. Puskesmas memiliki
kader yang kompeten
7. Adanya Forum
Masyarakat Madani di
wilayah kerja
Puskesmas

FokusProgra Faktor Penghambat:

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 33


m/ Program 1. Belum 1. Puskesmas belum
kerja : terstandarnya memiliki wewenang
tenaga kesehatan di untuk mengelola
Peningkatan Puskesmas sesuai belanja modal secara
kapasitas Permenkes 43 otonom
sumber daya tahun 2019 dan 2. Puskesmas belum
manusia ABK memiliki wewenang
Kesehatan 2. Masih banyaknya untuk mengelola
rangkap tugas SDM secara otonom
pegawai sehingga
mengakibatkan
pelayanan , Faktor Pendorong:
Pelayanan rawat 1. Adanya himbauan
jalan, Polindes, kemendagri agar
Program Gizi, P2p, Puskesmas
Promkes, KIA/KB, menerapkan PPK-
keuangan, dan tata BISNIS BADAN
usaha terganggu LAYANAN UMUM
DAERAH
2. Adanya dukungan
stakkeolder untuk
mengembangkan
usaha

FokusProgra Faktor Penghambat:


m/ Program .1. Tata ruang 1. Puskesmas belum
kerja : puskesmas masih memiliki wewenang
belum sesuai untuk mengelola
Peningkatan dengan Permenkes belanja modal secara
pembanguna 43 Tahun 2019 otonom
n sarana, sehingga 2. Ada 2(dua) desa
prasarana menghambat yaituTrantang dan
pelayanan pelayanan di Gemulung dengan
kesehatan puskesmas. goegrafis pegunungan
guna 2. Koordinasi dengan sehingga sulit
menunjang jejaring puskesmas menjangkau
aksesebilitas. masih lemah pelayanan kesehatan
3. Letak geografis 3. Kondisi Geografis
wilayah kerja pegunungan, sehingga
puskesmas ada menyulitkan akses
yang pegunungan masyarakat menuju
4. Kondisi jalan yang Puskesmas Gaji dan
berkelok dan naik- menghambat
turun pelaksanaan program
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT dan
UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN

Faktor Pendorong:
1. Adanya himbauan
Permendagri agar
Puskesmas
menerapkan PPK-
BISNIS BADAN
LAYANAN UMUM
DAERAH
2. Adanya dukungan
penganggaran dari
DAK Fisik dan DAK
non Fisik
3. Sarana rujukan
Puskesmas Gaji
lengkap dan memadai

FokusProgra Masih kurangnya Faktor Penghambat:

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 34


m/ Program komitmen dan 1. Tindak lanjut hasil
kerja : kesadaran koordinasi
masyarakat kemitraan dengan
Peningkatan dibidang kesehatan LMS, dunia usaha,
pemberdayaa linsek belum optimal
n 2. Belum sinkron dan
masyarakat belum terpadunya
bidang indikator program
kesehatan lintas sektor dan
lintas program
3. Masih rendahnya
peran serta
masyarakat dalam
bidang kesehatan
4. Kurangnya upaya
inovasi dalam
mengatasi
permasalahan
kesehatan

Faktor Pendorong:
1. Adanya regulasi
yang mendukung
program kesehatan
2. Setiap Puskesmas
mempunyai
pedoman program-
program kesehatan.
3. Adanya dukungan
penanggaran dari
pajak rokok, cukai
rokok, DAK Fisik
dan DAK non Fisik
4. Terbentuknya forum
masyarakat madani
di Kecamatan

FokusProgra 1. Tingginya Faktor Penghambat:


m/ Program pernikahan usia 1. Tindak lanjut hasil
kerja : istri dibawah 20 koordinasi dan
tahun kemitraan dengan
Peningkatan 2. Tinggnya drop out LMS, dunia usaha,
program KB linsek belum optimal
pengendalian 2. Belum sinkron dan
penduduk belum terpadunya
dan keluarga Indicator program
berencana lintas sektor dan
lintas program
3. Masih rendahnya
peran serta
masyarakat dalam
bidang kesehatan
4. Upaya inovasi dalam
mengatasi
permasalahan
kesehatan kurang
maksimal

Faktor Pendorong:
1. Adanya regulasi
yang mendukung
program kesehatan.
2. Setiap Puskesmas
mempunyai
pedoman
program-program

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 35


kesehatan.
3. Adanya dukungan
penanggaran dari
pajak rokok, cukai
rokok, DAK
Fisik dan DAK non
Fisik untuk sarana
peralatan.

3.2 Isu Strategis


3.2.1 Analisis isu- isu strategis yang bersumber dari internal
Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, Dinas Kesehatan
bersama dengan UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALDinas
(Puskesmas, Labkesda, Gudang Farmasi Kabupaten, dan RSUD) akan
menghadapi dan mengelola isu-isu strategis agar dapat bertahan dan
mengelola pembangunan kesehatan berkelanjutan. Isu-isu strategis yang
dihadapi, meliputi :
1. Belum terstandarnya tenaga kesehatan di Puskesmas sesuai
Permenkes 43 Tahun 2019 sehingga menyebabkan pelayanan Dokter
gigi, Dokter umum, Perawat, Perawat gigi, Perekam medis Pelaksana,
Administrasi rekam medis dan informasi, Apoteker, Asisten apoteker,
Administrasi Karcis, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Analis Tata
Usaha, Administrasi umum, Administrasi Keuangan, Petugas
keamanan, Pramu kebersihan
2. Tata ruang puskesmas masih belum sesuai dengan Permenkes 43
Tahun 2019 sehingga menghambat pelayanan semua pelayanan di
puskesmas.
3. Masih banyaknya rangkap tugas pegawai sehingga mengakibatkan
pelayanan , Pelayanan rawat jalan, Polindes, Program Gizi, P2p,
Promkes, KIA/KB, keuangan, dan tata usaha, terganggu
4. Belum terstandarnya kompetensi tenaga di Puskesmas sehingga
meningkatkan resiko malpraktik
5. Koordinasi dengan jejaring puskesmas masih lemah sehingga
mengakibatkan capaian program penyakit menular masih rendah
6. Ada 2(dua) desa yaituTrantang dan Gemulung dengan goegrafis
pegunungan sehingga sulit menjangkau pelayanan kesehatan
7. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tergolong rendah
mengakibatkan angka pernikahan dibawah 19 tahun masih tinggi,
stunting balita tinggi, angka anemia gizi tinggi, dan bumil KEK tinggi.

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 36


8. Kesadaran masyarakat terhadap PHBS masih rendah sehingga belum
ada desa ODF dan capaian IDL di 2 desa (gemulung dan woutengah)
tidak mencapai target di wilayah kerja Puskesmas Gaji, tingginya
kasus TB serta penyakit menular lainnya dan rendahnya angka bebas
jentik
9. Kondisi geografis merupakan pegunungan, sehingga menyulitkan
akses masyarakat menuju Puskesmas Gaji dan menghambat
pelaksanaan program UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT dan UPAYA
KESEHATAN PERORANGAN
10. Masih ada masyarakat yang belum memberikan ASI ekslusif selama 6
bulan pertama sehingga terganggu tumbuh kembang bayi

3.2.2 Analisis isu- isu strategis yang bersumber dari eksternal


Setelah menemukan permasalahan dan pelayanan kesehatan
yang dilakukan oleh Puskesmas Gaji Kabupaten Tuban, maka akan
dilihat juga permasalahan atau isu-isu strategis secara luas yaitu isu
internasional, nasional, regional maupun isi lainnya yang berdampak
baik langsung maupun tidak langsung yang akan mendorong atau
menghambat dalam pemberian pelayanan. Berikut isu regional di
kabupaten Tuban yang tela teridentifikasi:
1. Belum semua masyarakat menjadi peserta Jaminan Kesehatan
Nasional
2. Perijinan, standarisasi, dan Akreditasi pelayanan fasilitas
pelayanan kesehatan
3. Kerjasama lintas sektor dalam upaya kesehatan belum optimal
4. Tingginya perilaku merokok dan pola makan tidak sehat
5. Perubahan gaya hidup, konsumsi makanan dan bahan tambahan
pangan dengan pengawasan yang belum optimal
6. Penurunan jumlah kematian bayi
7. Penurunan jumlah kematian ibu
8. Penanganan Gizi Buruk dan Stunting
9. Peningkatan akses layanan kesehatan dasar dan rujukan dengan
pemenuhan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai standar.
10. Peningkatan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan sesuai
standar
11. Peningkatan masalah kesehatan yang disebabkan oleh penyakit
menular, penyakit tidak menular sebagai dampak dari pola hidup
masyarakat yang tidak sehat.

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 37


12. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan serta
peningkatan profesionalisme dengan kompetensi yang
terstandarisasi.
13. Perubahan bentuk kelembagaan RSUD dari Lembaga Teknis
Daerah menjadi UNIT ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALDinas Kesehatan membutuhkan penataan
kelembagaan UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONAL;
14. Pengelolaan BPJS – Kesehatan semakin menuntut mutu
pelayanan dan pola rujukan berjenjang;
15. Akreditasi rumah sakit dan Akreditasi Puskesmas menjadi bagian
yang sangat penting untuk mewujudkan mutu dan keamanan
pelayanan kesehatan di RSUD dan Puskesmas.
16. Kesadaran pendekatan paradigma sehat melalui penguatan
program Upaya Kesehatan Masyarakat lebih dominan dibanding
pendekatan Upaya Kesehatan Perorangan dengan pembiayaan
yang semakin mahal.
17. Peningkatan peran serta masyarakat, lintas sektor dan dunia
usaha untuk mengatasi masalah kesehatan
18. Pentingnya Peraturan Daerah Tuban tentang Sistem Kesehatan
Kabupaten sebagai arah pembangunan kesehatan di daerah.
19. Penyiapan Puskesmas sebagai PPK – BISNIS BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH .

3.3 Rencana Pemgembangan Pelayanan


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di
Puskesmas Gaji adalah sebagai berikut :
3.3.1 Keanekaragaman Produk (related diversifikasi)
Diversifikasi pada BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Puskesmas gaji Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban dapat dilihat
dari berbagai macam jenis pelayanan yang sudah dikembangkan.
setiap pelayanan didukung oleh tenaga kesehatan profesional dan
kompeten di bidangnya seperti dokter umum, dokter gigi, apoteker,
perawat, perawat gigi, analis kesehatan asisten apoteker,
sanitarian, gizi, kesehatan masyarakat dan bidan. Dengan demikian
ada 11 ( sebelas) jenis tenaga kesehatan yang dapat memberikan
diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan dan persalinan 24 jam.
Diversifikasi layanan pada jam kerja pagi hari tergolong
lengkap, Mulai pelayanan pendaftaran, pemeriksaan umum,

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 38


pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan ibu
dan anak, pelayanan Keluarga Berencana, konsultasi gizi,
konsultasi sanitasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan
farmasi. Sedangkan diversifikasi layanan 24 jam ditunjang oleh
persalinan.

3.3.1 Pengembangan Pasar (marked develoment)

Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Gaji


adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui
pendekatan akses pelayanan kesehatan misalnya di Posyandu
lansia dan pelayanan bersalin 24jam, polindes dan sebagainya.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat pedesaan yang
banyak didominasi petani dan buruh pabrik maka Puskesmas Gaji
membuka layanan persalinan 24 jam meskipun belum lengkap
seperti pelayanan pagi hari.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena lokasi
strategis jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum dekat
dengan pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat
umum lainnya merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk
memilih Puskesmas Gaji sebagai tempat mendapatkan layanan
kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan
Puskesmas gaji memiliki rentang karakteristik konsumen dengan
tingkat ekonomi kurang, menengah hingga ekonomi atas.
kelengkapan fasilitas, Kenyamanan ruang pelayanan,
profesionalitas petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan
produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat
ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Gaji.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih
terus berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi
besar bagi Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 39


3.3.2 Pengembangan Produk (product develoment)

Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh


Puskesmas Gaji dengan memperhatikan kebutuhan konsumen
melalui hasil identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat.
beberapa produk layanan yang menjadi unggulan antara lain

a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti


gonore, sifilis dan pemeriksaan HIV
b. Laporan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi
pemeriksaan darah lengkap menggunakan alat hematology
analyzer ,urine analyzer, Kimia klinik menggunakan alat
fotometer dan pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat
Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit tuberkulosis.
c. layanan pemeriksaan papsmear untuk deteksi dini kanker
leher rahim.

selain mengembangkan produk khusus Puskesmas juga


mengembangkan modeling dan special service seperti layanan
pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC terpadu), layanan
pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen
Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan
penyakit kronis (prolanis).

3.3.3 Integrace Vertikal (vertical integration)

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 40


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Tuban melalui koordinasi perencanaan
anggaran, pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan
yang menjadi prioritas di Kabupaten/Kota Tuban.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan
pemukiman apabila diikuti dengan perilaku pencairan pengobatan
yang baik maka Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama)
yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman
pelayanan kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga
beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di
UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas gaji sampai
dengan tahun 2026 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik bidang kesehatan sehingga mengsukseskan
rencana pengembangan program pelayanan kesehatan.

3.3.4 Pengembangan Jenis Layanan

peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas


setiap tahun mengharuskan Puskesmas gaji untuk mencari inovasi
agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien.
Mengurangi waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di Poli
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi
pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. Oleh karena
itu Puskesmas Gaji akan mengembangkan antrian online.

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 41


3.3.5 Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan

Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat


seiring dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan
peningkatan kunjungan Puskesmas.
Sistem yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai
perwujudan Puskesmas santun lansia. sedangkan ruang tunggu
pasien menular digunakan untuk tempat pasien TB sensitif obat
maupun resisten obat yang harus meminum obat dibawah
pengawasan petugas.
Puskesmas gaji memiliki tempat parkir yang cukup luas
akan tetapi masih belum rapi, diperlukan an yang lebih kondusif
agar kendaraan pengunjung lebih aman dan terlindungi.
beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun
pengembangan sarana meliputi.

a. Sistem pendaftaran loket menggunakan sidik jari


b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat pengambilan obat khusus penyakit menular
e. Tempat parkir kendaraan roda 2

3.3.6 Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Pelayanan

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 42


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya
antisipasi program UHC (Universal Health Coverage) yang akan
meningkatkan jumlah peserta BPJS Kesehatan, maka Puskesmas
Gaji perlu melakukan rencana pengembangan SDM pelayanan
meliputi :

a. Penambahan dokter umum


b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Faktor kunci keberhasilan yang telah dirumuskan akan dijabarkan


menjadi sebuah strategi pengembangan layanan, seperti yang tertuang
pada tabel 3.3 berikut:

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 43


Tabel 3.3 Rencana Pengembangan Layanan Puskesmas Gaji
Rencana Capaian
NO Faktor Kunci Indikator 2021 2022 2023 2024 2025 2026 OUPUT
Pengembangan 2020
1 Terpenuhinya Rekrutmen tenaga Dokter umum 1 orang 1 orang SDM
tenaga kesehatan di
Puskesmas sesuai Perekam medis 1 orang SDM
Permenkes 43
Tahun 2019 dokter gigi 1 orang 1 orang SDM
sehingga
menyebabkan Perawat gigi 1 orang 1 orang SDM
pelayanan dokter
gigi, dokter umum, Bidan 1 orang 1 orang 2 orang 2 orang SDM
perawat,perawat
gigi, perekam medis Perawat 1 orang 1 orang 1 orang SDM
pelaksana,pengadm
Apoteker 1 orang SDM
inistrasn rekam
medis dan Asisten SDM
informasi,Apoteker, 1 orang
apoterker
asisten
apoteker,pengadmi Nutrisionis 1 orang SDM
nistrasian
karcis,penyuluh Perekam medis 1 orang 1 orang SDM
kesehatan
masyarakat,analis Analis 1 orang SDM
tata
Keamanan 1 orang SDM
usaha,penadministr
asian Bendahara/ SDM
umum,pengadminis 1 orang 1 orang
Akuntansi
trasi
keuangan,petugas Pengadministras SDM
keamanan,pramu ian umum dan 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang
kebersihan dapat Karcis
teratasi
Pengemudi SDM
1 orang
ambulan

Pengelola limbah 1 orang

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 44


Rencana Capaian
NO Faktor Kunci Indikator 2021 2022 2023 2024 2025 2026 OUPUT
Pengembangan 2020
Kebersihan 1 orang 1 orang

Analis Tata
1 orang
Usaha

Penyuluh
kesehatan 1 orang
masyarakat

Semua ruang SARPRAS


pelayanan di Gedung Rawat Jalan pembangunan
1 unit
puskesmas dan 2 lantai gedung baru
rumah dinas tenaga
kesehatan harus SARPRAS
sesuai dengan
2
permenkes 43
Tahun 2019 dan Rumah dinas tenaga Pembangunan
1 unit 1 unit
pedoman teknis kesehatan rumah dinas
bangun dan
prasarana tahun
2014
Terpenuhinya
petugas pada
pelayanan petugas petugas petugas petugas SDM
petugas petugas pelayan
pendaftaran, tidak ada tugas pelayana pelayana pelayana
pembagian tugas phleobot pelayana pelayana an
Pelayanan rawat rangkap pada n rawat n rawat n rawat
3 sesuai dengan omy n rawat n rawat
jalan, Polindes, semua petugas jalan,aku jalan,kea jalan,aku rawat
rekruitmen tenaga jalan jalan
Program Gizi, ntansi manan ntansi jalan
Kesling, P2p dan
SKM, Akutansi,
Bidan Puskesmas
usulan pendidikan SDM
terpenuhinya BTCLS, ATLS,ACL pengelola
dan pelatihan PPGD
Peningkatan kompetensi 1x/ PPGD, S, an
BTCLS, PPGD, awam,rek
4 kompetensi Petugas petugas sesuai tahun PPGD pengelola limbah,
Phleobotomy, am medis
di Puskesmas dengan profesi ON, an obat kesehata
Rekam medis, PPGD
gigi, PPGD ON, PPGD n dan

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 45


Rencana Capaian
NO Faktor Kunci Indikator 2021 2022 2023 2024 2025 2026 OUPUT
Pengembangan 2020
gigi,
ACLS, ATLS, keselamat
PMBA,
Manajemen an kerja
promkes,
Puskesmas, PMBA, medis
kesehata
PPGD Awam, dan
pengelolaan obat, n dan
paramedi
promkes, kesehatan keselamat
s,manage
dan keselamatan an kerja
men
kerja (dokter dan paramedi
puskesm
paramedis), s, rekam
as
pengelolaan limbah medis

Terjalinnya
supervisi dan pelayanan
koordinasi antara 2x/ PRODUK
5 pembinaan jejaring jejaring sesuai 1x/desa 1x/tahun 2x/tahun 2x/tahun 2x/tahun 2x/tahun
puskesmas dengan tahun
fasyankes standar
jejaring yang kuat
Menjangkau
masyarakat di
pelayanan melaksanakan PRODUK
dusun terpencil
kesehatan daerah kegiatan pusling 1x/
6 mendapat 2x/desa 2x/desa 2x/desa 2x/desa 2x/desa 2x/desa
terpencil dengan pada 7 desa di tahun
pelayanan
jemput bola dusun terpencil
kesehatan
(pusling)
Terlaksananya terlaksananya
melaksanakan PRODUK
penyuluhan penyuluhan
penyuluhan 2x/
7 kesehatan remaja anemia pada 100% 1x/tahun 2x/tahun 2x/tahun 2x/tahun 2x/tahun
kesehatan remaja di tahun
tentang anemia dan posyandu
posyandu remaja
pernikahan dini remaja di 7 desa
Terpenuhinya Pemenuhan
Seluruh ibu
kebutuhan PMT kebutuhan PMT PRODUK
hamil KEK
8 Gizi, tablet tambah Gizi, tablet tambah 7 desa 100% 100% 100% 100% 100% 100%
mendapatkan
darah, dan PMT darah dan PMT
PMT bumil KEK
Bumil KEK Bumil KEK

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 46


Rencana Capaian
NO Faktor Kunci Indikator 2021 2022 2023 2024 2025 2026 OUPUT
Pengembangan 2020

PMTbalita PRODUK
Koordinasi lintas
9 usulan PMT balita dianggarkan 2 desa 7 desa 7 desa 7 desa 7 desa 7 desa 7 desa
sektor
oleh desa

Kegiatan
Menyelenggarakan
pemicuan STBM 1x/ PRODUK
kegiatan pemicuan 3 desa 3 desa 4 desa 4 desa 4 desa 4 desa
terlaksana tahun
STBM
sesuai target
Kegiatan
penyuluhan PRODUK
Menyelenggarakan 1x/
STBM 2 desa 1x/tahun 1x/tahun 1x/tahun 1x/tahun 1x/tahun
penyuluhan STBM tahun
terlaksana di 7
Terselenggaranya
10 desa
kegiatan STBM
Kegiatan monev
pasca pemicuan PRODUK
Menyelenggarakan STBM
kegiatan monev terlaksana
100% 3 desa 3 desa 4 desa 4 desa 4 desa 4 desa
pasca pemicuan sesuai dengan
STBM desa yang
dilakukan
pemicuan
Penyuluhan Kegiatan
Terlaksananya PRODUK
penyakit menular penyuluhan
11 penyuluhan   100% 100% 100% 100% 100% 100%
( TB,HIV,Hepatitis,K terlaksana di 7
kesehatan
usta,IMS) di 7 desa desa
Kantong imunisasi
di posyandu, terlaksananya
terlaksananya pelayanan imunisasi program inovasi PRODUK
12  inovasi kantin 85,7% 85,7% 100% 100% 100% 100% 100%
di Puskesmas dan kantin sayyiba
sayyiba Polindes, sertifikat di 7 desa
imunisasi

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 47


Rencana Capaian
NO Faktor Kunci Indikator 2021 2022 2023 2024 2025 2026 OUPUT
Pengembangan 2020

Meningkatnya
PRODUK
Survei PHBS rumah tangga 40% 45% 50% 55% 62% 62%
sehat

Meningkatnya 70% PRODUK


Kunjungan rumah rumah bebas jentik 25% 35% 45% 55% 65% 65%
13 ABJ
dan sweaping
Pasien TB
terutama kasus PRODUK
Kepincut baru dilakukan 35% 40% 70% 100% 100% 100%
kunjungan
rumah
Optimalnya memenuhi sarana
bangunan
pelayanan jaringan dan prasarana 90% PRODUK
14 polindes sesuai 65% 70% 75% 80% 85% 85%
fasyankes dan jaringan fasyankes
standar
pusling sesuai standar
memenuhi peralatan pelayanan
kesehatan jaringan kesehatan 75% PRODUK
55% 60% 60% 65% 70% 70%
fasyankes sesuai terlaksana
standar optimal
pendampingan
Terlaksananya Menyelenggarakan
KP ASI 3x/ 3x/ PRODUK
15 pendampingan KP pendampingan KP 3x/tahun 3x/tahun 3x/tahun 3x/tahun 3x/tahun
terlaksana di 7 tahun tahun
ASI ASI
desa

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 48


BAB IV
VISI, MISI,TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

IV.1 VISI
Visi Puskesmas Gaji adalah ‘’Mewujudkan derajat kesehatan yang
bermutu dan mandiri untuk hidup sehat’’. Visi Puskesmas Gaji merupapan
gambaran kondisi masa depan yang dicita-citakan dapat terwujud dalam
kurun waktu lima tahun yang adakan datang. Sebagai gambaran tentang
apa yang ingin diwujudkan di akhir periode perencanaan, maka visi tersebut
dapat disebut sebagai visi Puskesmas Gaji yang menggambarkan tujuan
utama penyelenggaraan tugas dan fungsi. Visi puskesmas Gaji disusun
berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban pada dokumen
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tuban Tahun 2021-2026. Jika terjadi
perubahan visi kabupaten Tuban, maka visi RSUD juga akan dilakukan
revisi sesuai dengan perbahan tersebut.

Mewujudkan derajat kesehatan yang bermutu dan mandiri untuk hidup


sehat yang dimaksud adalah pelayanan Puskesmas Gaji dapat
memfasilitasi masyarakat sehingga menyadari kebutuan akan kesehatan,
mau dan mampu mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan
keseatannya sendiri.

Keterkaitan dengan visi Puskesmas Gaji dengan visi Pemerintah


Kabupaten Tuban yaitu yaitu “Membangun Serta Mewujudkan Tuban
Sejahtera, Berkeadilan Berbudaya, Berdaya Saing dan Berbasis Lingkungan
Melalui “Mbangun Deso Noto Kutho”. Visi tersebut akan diwujudkan
dengan misi ke -3 yaitu Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan
terlatih.

Visi Puskesmas Gaji sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten


Tuban mewujutkan keidupan yang berkualitas melalui pemarataan layanan
kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan arus lebih
bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang yang
berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk
berperan aktif dan mandiri untuk menjadi lebih sehat, melalui peningkatan
kualitas derajat Kesehatan masyarakat dengan pemberian pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar dan mendorong masyarakat
Kabupaten Tuban semakin berperan aktif dalam mencegah, melindungi dan

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 49


memelihara dirinya, keluarga, masyarakat dan lingkungannya agar
terhindar dari resiko gangguan kesehatan.

Sedangkan peran Puskesmas Gaji dalam mewujudkan Misi Bupati


Tuban Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan terlatih adalah
meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat melalui peningkatan
standarisasi dan inovasi pembangan manusia terhadap situasi
pandemik dan endemik

IV.2 MISI
Misi Puskesmas Gaji adalah langkah-langkah yang akan diambil
untuk mewujudkan visi Puskesmas Gaji. Adapun misi untuk mencapai visi
Puskesmas Gaji adalah dengan:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara holistik meliputi
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
2. Memberi pelayanan dengan mengutamakan Kepuasan masyarakat
3. Meningkatkan Team Work puskesmas dan mengotimalkan sumber daya
yang dimiliki
4. Memberdayakan masyarakat dalam mencapai kemandirian hidup sehat.

IV.3 TUJUAN
Tujuan Puskesmas Gaji dalam mewujudkan visi dan misi selama
kurun waktu tahun 2022-2026 mendatang dengan berupaya
menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan–perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi adalah sebagai
berikut:
1. Memiliki Perilaku Sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
3. Hidup dalam lingkungan sehat
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan OUBF Puskesmas Gaji adalah
sebagai berikut :
“Meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat dengan pelayanan
kesehatan yang bermutu”

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 50


IV.4 SASARAN

Sasaran Puskesmas Gaji mengikuti tujuan dan sasaran dinas


kesehatan. Hal ini ditujukan agar terdapat kesinambungan perencanaan
Puskesmas dan dinas kesehatan sesuai dengan amanat permendagri no 79
tahun 2020. Berikut penjelasan tujuan dan sasaran Puskesmas gaji yang
mengacu pada tujuan
Tabel 4.1 Tujuan dan sasaran Puskesmas gaji yang mengacu pada tujuan
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Tujuan,
Sasaran, Program, ( Outcome )
dan Kegiatan ( Output )
1 2 4 8
1 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN
1 MENINGKATKAN   INDEKS KESEHATAN
  DERAJAT MENINGKATNYA ANGKA HARAPAN HIDUP
KUALITAS KESEHATAN
KESEHATAN KELUARGA, Persentase keluarga sehat
 
MASYARAKAT PERBAIKAN GIZI, Jumlah keluarga sehat
  DENGAN KESEHATAN
PELAYANAN LINGKUNGAN, Jumlah keluarga yang disurvey
  KESEHATAN PENGENFALIAN Persentase Puskesmas
YANG BERMUTU PENYAKIT MENULAR terakreditasi minimal utama
 
DAN TIDAK MENULAR
Jumlah Puskesmas Terakreditasi
SERTA KUALITAS
  Utama dan Paripurna
PELAYANAN
  KESEHATAN Jumlah Puskesmas yang ada
Persentase ketersediaan obat dan
  vaksin di Puskesmas.
Jumlah kumulatif item obat
indikator yang tersedia di
  Puskesmas
Jumlah obat indikator sesuai
  standar x 100%
Jumlah puskesmas yang
menyelenggarakan upaya
  kesehatan jiwa.
Jumlah Kegiatan Operasional
  Puskesmas
Jumlah Tenaga Non PNS
 
Angka Kematian Ibu (AKI)
 
Angka Kematian Bayi (AKB)
 
Persentase Puskesmas yang
mencapai 93,6% imunisasi dasar
lengkap pada bayi
 
Jumlah Puskesmas yang
  mencapai IDL
Jumlah Seluruh Puskesmas
 
Persentase desa ODF
 
Jumlah Desa/Kelurahan ODF
 
Jumlah Seluruh
  Desa/Kelurahan
Persentase balita stunting
 

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 51


Jml Balita Stunting di suatu
  wilayah
jumlah seluruh Balita yang
diukur Tinggi Badannya yg ada
di suatu wilayah X 100%
 
  INDIKATOR NASIONAL MUTU
KEPATUHAN KEBERSIHAN
  TANGAN
KEPATUHAN PENGGUNAAN
  ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
KEPATUHAN IDENTIFIKASI
  PASIEN
KEBERHASILAN PENGOBATAN
PASIEN TB SEMUA KASUS
  SENSITIF OBAT (SO)
IBU HAMIL YANG
MENDAPATKAN PELAYANAN
  ANC SESUAI STANDAR

  KEPUASAN PASIEN
INDIKATOR KESELAMATAN
  PASIEN
Pelaporan Insiden Keselamatan
  Pasien
UPAYA KESEHATAN
  MASYARAKAT ESENSIAL
  1.Upaya Promosi Kesehatan   

1.1 Pengkajian PHBS (Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat) 
 
  1.Rumah Tangga yang dikaji
2.Institusi Pendidikan yang
  dikaji
3. Pondok Pesantren (Ponpes)
  yang dikaji
  1.2. Tatanan Sehat 
1.Rumah Tangga Sehat yang
  memenuhi 10 indikator PHBS
2. Institusi Pendidikan yang
memenuhi 7-8 indikator PHBS
  (klasifikasi IV)
3.Pondok Pesantren yang
memenuhi 16-18 indikator PHBS
Pondok Pesantren (Klasifikasi
  IV)
  1.3. Intervensi/ Penyuluhan 
1.Kegiatan intervensi pada
  Kelompok Rumah Tangga
2. Kegiatan intervensi pada
  Institusi Pendidikan
3.Kegiatan intervensi pada
  Pondok Pesantren

  1.4. Pengembangan UKBM


1. Posyandu Balita PURI
  ( Purnama Mandiri )

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 52


  2.Poskesdes/ Poskeskel Aktif
1.5 Pengembangan
  Desa/Kelurahan Siaga Aktif 
  1.Desa/Kelurahan Siaga Aktif
2.Desa/Kelurahan Siaga Aktif
  PURI (Purnama Mandiri )
3.Pembinaan Desa/Kelurahan
  Siaga Aktif
1.6. Promosi Kesehatan dan
  Pemberdayaan Masyarakat
1.Promosi kesehatan untuk
program prioritas di dalam
gedung Puskesmas dan
jaringannya (sasaran
  masyarakat)

2 Pengukuran dan Pembinaan


tingkat perkembangan UKBM
 
2. Upaya Kesehatan Lingkungan 
 
  2.1.Penyehatan Air  
1. Inspesi Kesehatan Lingkungan
Sarana Air Bersih (SAB) / Sarana
  Air Minum (SAM)
2.Sarana Air Bersih
(SAB)/Sarana Air Minum (SAM)
yang memenuhi syarat
  kesehatan
3.Sarana Air Bersih
(SAB)/Sarana Air Minum (SAM)
  yang diperiksa kualitas airnya

2.2.Penyehatan Makanan dan


Minuman 
 

1.Pembinaan Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM )
 

2.TPM yang memenuhi syarat


kesehatan
 
2.3.Penyehatan Perumahan dan
  Sanitasi Dasar  
1. Pembinaan sanitasi
  perumahan
2. Rumah yang memenuhi syarat
  kesehatan
2.4.Pembinaan Tempat-Tempat
  Umum ( TTU )  
1.Pembinaan sarana TTU
  Prioritas

2.TTU Prioritas yang memenuhi


syarat kesehatan
 
2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi) 
 

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 53


  1.Konseling Sanitasi

  2. Inspeksi Sanitasi PBL


3.Intervensi terhadap pasien PBL
  yang di IS
2.6. Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat ( STBM ) =
  Pemberdayaan Masyarakat 
1. Kepala Keluarga (KK) yang
  Akses terhadap jamban sehat
2. Desa/kelurahan yang sudah
  ODF
3 Upaya Pelayanan Kesehatan
Ibu , Anak dan Keluarga
  Berencana 
  3.1.Kesehatan Ibu
1. Kunjungan Pertama Ibu Hamil
  (K1)

2.Pelayanan Nifas oleh tenaga


kesehatan (KF)
 
3.Penanganan komplikasi
  kebidanan (PK)
  4. Ibu hamil yang diperiksa HIV

  3.2. Kesehatan Bayi 


 1.Pelayanan Kesehatan
  Neonatus pertama ( KN1)
 2.Penanganan komplikasi
  neonatus
3.3. Kesehatan Anak Balita dan
  Anak Prasekolah 
1.Pelayanan kesehatan Anak pra
  sekolah (60 - 72 bulan)
3.4. Kesehatan Anak Usia
  Sekolah dan Remaja 
1. Sekolah setingkat
SD/MI/SDLB yang
melaksanakan pemeriksaan
  penjaringan kesehatan
2. Sekolah setingkat
SMP/MTs/SMPLB yang
melaksanakan pemeriksaan
  penjaringan kesehatan
3. Sekolah setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB yang
melaksanakan pemeriksaan
  penjaringan kesehatan
  4.Pelayanan kesehatan remaja
3.5. Pelayanan Keluarga
  Berencana (KB) 
1.KB aktif (Contraceptive
  Prevalence Rate/ CPR)

  2. Peserta KB baru

  3. Akseptor KB Drop Out


  4. Peserta KB mengalami
komplikasi

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 54


  5. PUS dengan 4T ber KB

  6. KB pasca persalinan

  .4. Upaya Pelayanan Gizi 

  4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat


1. Pemberian kapsul vitamin A
dosis tinggi pada balita (6-59
  bulan )
2.Pemberian 90 tablet Besi pada
  ibu hamil
3.Pemberian Tablet Tambah
  Darah pada Remaja Putri
4.2. Penanggulangan Gangguan
  Gizi 
1. Pemberian makanan
tambahan bagi balita gizi
  kurang
2. Pemberian makanan
tambahan pada ibu hamil
  Kurang Energi Kronik (KEK )
3.Balita gizi buruk mendapat
perawatan sesuai standar
  tatalaksana gizi buruk
4.Pemberian Proses Asuhan Gizi
di Puskesmas (sesuai buku
pedoman asuhan gizi tahun
  2018 warna kuning)

  4.3. Pemantauan Status Gizi


1.Balita yang di timbang berat
  badanya ( D/S)
2. Balita ditimbang yang naik
  berat badannya (N/D)
3. Balita stunting ( pendek dan
  sangat pendek )
4. Bayi usia 6 (enam ) bulan
  mendapat ASI Eksklusif
5. Bayi yang baru lahir
mendapat IMD (Inisiasi Menyusu
  Dini)
6. Ibu Hamil Kurang Energi
  Kronis (KEK)
7.Rumah Tangga mengkonsumsi
  garam beryodium
2.   Upaya Pencegahan dan
  Pengendalian Penyakit 
5.1. Diare 
 
  1.Pelayanan Diare Balita
2. Proporsi penggunaan oralit
  pada balita
  3. Proporsi penggunaan Zinc
4. Pelaksanaan kegiatan
Layanan Rehidrasi Oral Aktif
  (LROA)
5.2. ISPA ( Infeksi Saluran
  Pernapasan Atas) 
Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 55
Penemuan penderita Pneumonia
  balita
  5.3.Kusta 
1.Pemeriksaan kontak dari kasus
  Kusta baru
  2.RFT penderita Kusta
3. Proporsi tenaga kesehatan
  Kusta tersosialisasi
4. Kader Posyandu yang telah
  mendapat sosialisasi kusta
5. SD/ MI telah dilakukan
  screening Kusta
2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus
  (TBC) Paru
1.Kasus TBC yang ditemukan
  dan diobati
2.Angka Keberhasilan
pengobatan kasus TBC (Success
  Rate/SR)
3. Cakupan pemberian TPT
  ( terapi Pencegahan TBC )
4. Cakupan penemuan kasus
  Tuberculosis pada anak
5.5.Pencegahan dan
Penanggulangan PMS dan
  HIV/AIDS
1. Sekolah (SMP dan
SMA/sederajat) yang sudah
  dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
5.6. Demam Berdarah Dengue
  (DBD) 
   1. Angka Bebas Jentik (ABJ)
   2. Penderita DBD ditangani
   3.PE kasus DBD
  5.7. Malaria 
1.Penderita Malaria yang
  dilakukan pemeriksaan SD
2.Penderita positif Malaria yang
  diobati sesuai standar
3.Penderita positif Malaria yang
  di follow up
5.8. Pencegahan dan
  Penanggulangan Rabies 
1. Cuci luka terhadap kasus
  gigitan HPR

2. Vaksinasi terhadap kasus


gigitan HPR yang berindikasi
 
  5.9. Pelayanan Imunisasi

  1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap)

  2. UCI desa

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 56


3.Imunisasi Lanjutan Baduta
  ( usia 18 sd 24 bulan)
4. Imunisasi DT pada anak kelas
  1 SD
5. Imunisasi Campak pada anak
  kelas 1 SD
6. Imunisasi Td pada anak SD
  kelas 2 dan 5
7.Imunisasi TT 5 pada WUS (15-
  49 th)
8.Imunisasi TT2 plus bumil (15-
  49 th)
9. Pemantauan suhu, VVM, serta
Alarm Dingin pada lemari es
  penyimpan vaksin
10.Ketersediaan buku catatan
stok vaksin sesuai dengan
jumlah vaksin program
  imunisasi serta pelarutnya
11.Laporan KIPI Zero reporting /
  KIPI Non serius
5.10. Pengamatan Penyakit
  (Surveillance Epidemiology)
 1. Laporan STP yang tepat
  waktu
   2.Kelengkapan laporan STP
   3.Laporan MR 01 tepat waktu

   4.Kelengkapan laporan MR 01
 5.Laporan W2 (mingguan) yang
  tepat waktu
 6.Kelengkapan laporan W2
  (mingguan)

 7.Grafik Trend Mingguan


Penyakit Potensial Wabah
 
 8.Desa/ Kelurahan yang
mengalami KLB ditanggulangi
dalam waktu kurang dari 24
  (dua puluh empat) jam
   9. Penemuan Kasus AFP
10. Penemuan Kaus MR
 
5.11.Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak
  Menular
 1.Sekolah yang ada di wilayah
  Puskesmas melaksanakan KTR
 2. Persentase merokok
  penduduk usia 10- 18 tahun
 3.FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA yang
menyelenggarakan layanan
  Upaya Berhenti Merokok (UBM)

 4.Deteksi Dini Faktor Risiko


PTM usia ≥ 15 tahun
 

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 57


5. Deteksi dini kanker payudara
dan kanker serviks pada
perempuan usia 30-50 tahun
atau perempuan yang memiliki
  riwayat seksual aktif
UPAYA KESEHATAN
  MASYARAKAT Pengembangan
1. Pelayanan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat
  ( Perkesmas)
1. Kepala Keluarga (KK) rawan
kesehatan yang mendapat
  Asuhan Keperawatan Keluarga
2.Kepala Keluarga (KK) yang
dibina dan telah Mandiri/
  memenuhi kebutuhan kesehatan
3. Kelompok Masyarakat rawan
yang mendapat Asuhan
  Keperawatan Kelompok

  2. Pelayanan Kesehatan Jiwa


1. Pelayanan Kesehatan Jiwa
  Depresi
2. Pelayanan Kesehatan Jiwa
Gangguan Mental Emosional
  (GME)
3. Temuan Kasus Pemasungan
pada Orang Dengan Gangguan
  Jiwa (ODGJ).
4. Penurunan Jumlah Kasus
Pasung
5. Kunjungan Pasien ODGJ
 
6.Penanganan Kasus Melalui
Rujukan ke Rumah Sakit
  Umum / RSJ.
3. Pelayanan Kesehatan Gigi
  Masyarakat
1.PAUD dan TK yang mendapat
penyuluhan/pemeriksaan gigi
  dan mulut
2.Kunjungan ke Posyandu
  terkait kesehatan gigi dan mulut
4. Pelayanan Kesehatan
  Tradisional
1. Penyehat Tradisional yang
  memiliki STPT
2. Kelompok Asuhan Mandiri
  yang terbentuk
3. Panti Sehat berkelompok
  yang berijin
4.Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tradisional berkelompok yang
  berijin (Griya Sehat)
  5.Pembinaan Penyehat
Tradisional

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 58


5. Pelayanan Kesehatan
  Olahraga 
 1. Kelompok /klub olahraga
  yang dibina
 2. Pengukuran Kebugaran Calon
  Jamaah Haji
 3. Puskesmas
menyelenggarakan pelayanan
  kesehatan Olahraga internal

  6. Pelayanan Kesehatan Indera


 1. Deteksi dini ganguan
penglihatan dan ganguan
pendengaran paling kurang pada
  40% populasi

  7. Pelayanan kesehatan Kerja


1. Puskesmas menyelenggarakan
  K3 Puskesmas (internal)
2. Puskesmas menyelenggarakan
  pembinaan K3 perkantoran
3. Promotif dan preventif yang
dilakukan pada kelompok
  kesehatan kerja
8. Kesehatan Matra
 
Hasil pemeriksaan kesehatan
jamaah haji 3 bulan sebelum
  operasional terdata.
  9 Kefarmasian
Edukasi dan Pemberdayaan
masyarakat tentang obat pada
Gerakan masyarakat cerdas
  menggunakan obat
UPAYA KESEHATAN
  PERORANGAN
1. Pelayanan Non Rawat Inap
 

  1. Angka Kontak Komunikasi


2.Rasio Rujukan Rawat Jalan
  Kasus Non Spesialistik (RRNS)
3.Rasio Peserta Prolanis
  Terkendali (RPPT)
4.Kelengkapan pengisian rekam
  medik
5. Rasio gigi tetap yang ditambal
  terhadap gigi tetap yang dicabut

6.Bumil yang mendapat


pelayanan kesehatan gigi
 
  2. Pelayanan Gawat Darurat
Kelengkapan pengisian informed
  consent
  3. Pelayanan Kefarmasian

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 59


1.Kesesuaian item obat yang
  tersedia dalam Fornas

2. Ketersediaan obat dan vaksin


terhadap 45 item obat indikator
 
3. Penggunaan antibiotika pada
penatalaksanaan ISPA non
  pneumonia
4.Penggunaan antibiotika pada
penatalaksanaan kasus diare
  non spesifik
5.Penggunaan Injeksi pada
  Myalgia
6. Rerata item obat yang
  diresepkan
7. Penggunaan Obat Rasional
  (POR)
4.Pelayanan laboratorium 
 

1.Kesesuaian jenis pelayanan


laboratorium dengan standar
 
2.Ketepatan waktu tunggu
penyerahan hasil pelayanan
  laboratorium
3.Kesesuaian hasil pemeriksaan
  baku mutu internal (PMI)
4.Pemeriksaan Hemoglobin pada
  ibu hamil
  5.Pelayanan Rawat Inap
  1. Bed Occupation Rate(BOR)
2.Kelengkapan pengisian rekam
medik rawat inap
 
Persentase ibu hamil
mendapatkan pelayanan
  kesehatan ibu hamil
Jumlah ibu hamil yg
mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar
di Wilayah kerja kabupaten /
kota tersebut dalam kurun
  waktu satu tahun
Jumlah sasaran ibu hamil di
wilayah kerja kab/kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun
  yang sama
Persentase ibu bersalin
mendapatkan pelayanan
  pesalinan
Jumlah ibu bersalin yg
mendapatkan persalinan sesuai
Standar di Fasilitas pelayanan
Kesehatan di wilayah kerja
kabupaten/kota dalam kurun
  waktu satu tahun
Jumlah sasaran ibu bersalin di
wilayah kerja kab/kota
 
Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 60
tersebut Dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
Persentase bayi baru lahir
mendapatkan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28
hari yg mendapatkan pelayanan
kesehatan
bayi baru lahir sesuai standar
  dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah sasaran bayi baru lahir
di wilayah kerja kab/kota
tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
Cakupan pelayanan kesehatan
balita sesuai standar
Jumlah balita 12-23 bulan
yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar 1
+ Jumlah Balita usia 24-35
bulan mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar 2
+ Balita usia 36-59 bulan
mendapatkan pelayanan sesuai
  standar 3
Jumlah balita usia 12-59 bulan
di wilayah kerja kab/kota
Tersebut pada kurun waktu
  satu tahun yang sama
Persentase anak usia pendidikan
dasar yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
Jumlah anak usia pendidikan
dasar yg mendapat pelayanan
kesehatan
sesuai standar yang ada di
wilayah kerja kab/kota dalam
  kurun waktu satu tahun ajaran
Jumlah semua anak usia
pendidikan dasar yg ada di
wilayah kerja
Kab/kota tersebut dalam kurun
waktu satu tahun ajaran yang
  sama
Persentase warga negara usia
15-59 tahun mendapatkan
skrining kesehatan sesuai
standar
Jumlah orang usia 15-59 tahun
di Kab/kota yang mendapat
pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar dalam
  kurun waktu satu tahun
Jumlah orang usia 15-59 tahun
di Kab/kota dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
 
  Persentase warga negara usia 60
tahun keatas mendapatkan
skrining kesehatan sesuai
standar

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 61


Jumlah warga negara berusia 60
tahun atau lebih yang mendapat
skrining
kesehatan sesuai standar
minimal 1 kali yang ada di suatu
wilayah kerja
kabupaten/kota dalam kurun
  waktu satu tahun
Jumlah semua warga negara
berusia 60 tahun atau lebih yang
ada di suatu
Wilayah kerja Kab/kota dalam
kurun waktu satu tahun yang
  sama
Persentase penderita hipertensi
mendapat pelayanan kesehatan
  sesuai standar
Jumlah penderita hipertensi usia
≥15 tahun di dalam wilayah
kerjanya yg mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai
standar dalam kurun waktu satu
  tahun
Jumlah estimasi penderita
hipertensi usia ≥15 yang berada
di dalam wilayah kerjanya
berdasarkan angka prevalensi
kab/kota dalam kurun waktu
  satu tahun yang sama
Persentase penderita DM yang
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
 
Jumlah penderita DM usia ≥15
tahun di dalam wilayah kerjanya
yg mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun
Jumlah estimasi penderita DM
usia ≥15 tahun yang berada di
dalam wilayah kerjanya
berdasarkan angka prevalensi
kabupaten/kota dalam kurun
waktu satu tahun yang sama
Persentase ODGJ berat yang
mendapatkan pelayanan
  kesehatan jiwa sesuai standar
Jumlah ODGJ berat di wilayah
kerja kab/kota yg mendapatkan
Pelayanan kesehatan jiwa sesuai
standar
  dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah ODGJ berat berdasarkan
proyeksi di wilayah kerja
Kab/kota dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
Persentase orang dengan terduga
TBC mendapatkan pelayanan
  TBC sesuai standar
Jumlah orang terduga TBC yang
  dilakukan pemeriksaan
Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 62
penunjang
dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah orang yang terduga TBC
dalam kurun waktu satu tahun
  yang sama
Persentase orang dengan risiko
terinfeksi HIV mendapatkan
pelayanan deteksi dini HIV
sesuai standar
 
Jumlah orang dengan risiko
terinfeksi HIV yg mendapatkan
pelayanan
sesuai standar dalam kurun
  waktu satu tahun
Jumlah orang dengan risiko
terinfeksi HIV di kab/kota
dalam kurun waktu satu tahun
  yang sama
Jumlah kasus AFP yang
  ditemukan
Jumlah Balita Stunting di suatu
  wilayah
Jumlah Kegiatan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat yang
dilaksanakan
 
Jumlah instansi yang
karyawannya diukur kebugaran
  jasmaninya
  Jumlah POS UKK yang dibina
  Jumlah Desa/Kelurahan ODF
Jumlah Kasus penyelidikan
epidemiologi ( MR , Difteri,
Pertusis, AFP,Keracunan
  makanan) yang ditangani
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan Pelayanan
kesehatan Jiwa dan Napza
 
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan Deteksi Dini
  resiko PTM
Jumlah Puskesmas yang
  melaksanakan skrining PM
Jumlah kasus KIPI ditangani dan
diobati
 
Jumlah Kasus penyakit menular
dan wabah yang mendapat
  pelayanan sesuai standar
Persentase faskes dengan tenaga
  kesehatan sesuai standar
Jumlah faskes dengan tenaga
  kesehatan sesuai standar
Jumlah faskes yang ada
 
Persentase pemenuhan
kebutuhan SDM Kesehatan
terhadap dokumen perencanaan
 

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 63


Jumlah SDM Kesehatan sesuai
  hasil anjab ABK yang terpenuhi
Jumlah SDM Kesehatan yang
  direncanakan X100%
Jumlah SDM kesehatan untuk
pelayanan kesehatan sesuai
  standar
PERSENTASE DESA SIAGA
  AKTIF PURNAMA MANDIRI
Junlah Desa/Kelurahan
  Purnama dan mandiri
Jumlah Desa/Kelurahan siaga
  aktif
Presentase Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) yang dibina
 
  Jumlah UKBM yang dibina
Jumlah UKBM yang ada
 
Jumlah desa siaga madya yang
  dibina
Jumlah posyandu purnama
  mandiri yang dibina
  Jumlah UKBM yang dibina
Persentase kegiatan preventif
      dan promotif yang dilaksanakan
Jumlah Kegiatan Promotif yang
telah dilaksanakan
     
Jumlah Kegiatan Promotif yang
      direncanakan X 100
Jumlah rumah tangga sehat
     
Jumlah rumah tangga hidup
      bersih ( PHBS)
Jumlah rumah tangga yang di
      survei
Jumlah ragam media promosi
      kesehatan yang diadakan
Jumlah sekolah dan Pondok
      Pesantren yang dibina
    Meningkatnya
Persentase Puskesmas dengan
akuntabilitas dan
Kinerja Baik
kinerja SKPD
    Terlaksananya Persentase Realisasi Belanja
Pelayanan BISNIS BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
BADAN LAYANAN DAERAH
UMUM DAERAH
      Jumlah realisasi anggaran
BISNIS BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH UNIT ORGANISASI
BERSIFAT
FUNGSIONALPuskesmas Gaji
      Jumlah Pagu pendapatan BISNIS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH UNIT ORGANISASI
BERSIFAT FUNGSIONAL
Puskesmas Gaji
      MUTU LAYANAN

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 64


      Kepegawaian
      Presensi Karyawan tiap Bulan
      - Ketepatan Waktu Pengusulan
Gaji Berkala
      Keuangan
      JKN
      BOK
      Operasional
    SIP
      Laporan yang tepat Waktu
Pelaporannya
      Rumah Tangga
     
Kalibrasi Alat Kesehatan
    Terlaksananya Jumlah kunjungan pasien
pengelolaan BISNIS Puskesmas
BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH
Puskesmas
       

Sasaran Jangka Menengah Puskesmas Gaji


Mengacu pada rencana strategis dinas kesehatan, maka tujuan yang ditetapkan
Puskesmas gaji adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Atas tujuan tersebut, maka sasaran yang ditetapkan Puskesmas Gaji adalah
meningkatnya mutu pelayanan kesehatan. Mengingat tujuan dan sasaran Puskesmas
sudah ditentukan oleh dinas kesehatan, maka Puskesmas perlu merumuskan
sasaran Puskesmasdan indikator sasaran Puskesmas beserta target kinerja nya,
berikut penjabarannya:
Tabel 4.2 Sasaran dan Indikator Sasaran Puskesmas tahun 2022 s.d. 2026
dari tujuan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan
publik
Sasaran Puskesmas Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
yang berkualitas dan bermutu
Nomenklatur Program SKPD Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Dasar dan
Rujukan
  Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Nomenklatur Kegiatan SKPD Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan UNIT


ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALKesehatan
Puskesmas Gaji
  Pelayanan Kesehatan Dana Kapitasi JKN Puskesmas
Puskesmas Gaji
INDIKATOR SASARAN PUSKESMAS

No Indikator Target Kinerja Pelaksana


2022 2023 2024 2025 2026
1 Pelayanan Pendaftaran            
1.1 Respon time <5 menit 100% 100% 100% 100% 100% Pendaftaran
1.2 Kelengkapan Pengisian 100% 100% 100% 100% 100% Pendaftaran
Identitas RM
1.3 Angka kontak >150 >150 >150 >150 >150 SIP
komunikasi permil permil permil permil permil

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 65


1.4 Rasio rujukan non < 5% < 5% < 5% < 5% < 5% SIP
spesialistik
1.5 Rasio Prolanis Rutin 50% ≥50% ≥50% ≥50% ≥50% SIP
berkunjung ke
FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA
(RPPB)
2 Pengobatan Umum            
2.1 Kelengkapan Rekam 100% 100% 100% 100% 100% Pemeriksaan
Medis di Pemeriksaan Umum
Umum
3 Pengobatan Gigi            
3.1 Rasio gigi tetap yang >1 >1 >1 >1 >1 Kesehatan Gigi
ditambal terhadap gigi dan Mulut
tetap yang dicabut
3.2 Bumil yang mendapat 100% 100% 100% 100% 100% Kesehatan Gigi
pelayanan kesehatan gigi dan Mulut
3.3 Kelengkapan Pengisian 100% 100% 100% 100% 100% Kesehatan Gigi
Status Gigi dan Mulut
4 Gawat Darurat            
4.1 Response Time Petugas 100% 100% 100% 100% 100% Gawat Darurat
<2 menit
4.2 Kelengkapan pengisian 100% 100% 100% 100% 100% Gawat Darurat
informed consent
4.3 Kelengkapan Pengisian 100% 100% 100% 100% 100% Gawat Darurat
Status Gawat Darurat
5 Pelayanan KIA            
5.1 Kelengkapan Pengisian 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB
Status MTBS
6 KB            
6.1 Kepatuhan SOP 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB
Pemasangan Implan

6.2 Kelengkapan Informed 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB


Consent
7 Laboratorium            
7.1 Kesesuaian jenis 60% 70% 70% 80% 80% Pelayanan
pelayanan laboratorium Laborat
dengan standard
7.2 Ketepatan waktu tunggu 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan
penyerahan hasil Laborat
pelayanan laboratorium
7.3 Kesesuaian hasil 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan
pemeriksaan Laborat
7.4 baku mutu internal (PMI) 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan
Laborat
7.5 Pemeriksaan Hemoglobin 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan
pada ibu hamil Laborat
7.6 Kelengkapan Identitias 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan
Pasien pada Form Laborat
Permintaan Lab
8 Kefarmasian            
8.1 Kelengkapan Penulisan 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan
Resep Kefarmasian
8.2 Kesesuaian item obat 80% 80% 90% 90% 90% Pelayanan
yang tersedia dalam Kefarmasian
Fornas (Formularium
Puskesmas)
8.3 Ketersediaan obat dan 85% 90% 95% 100% 100% Pelayanan
vaksin terhadap 20 item Kefarmasian
obat indikator
8.4 Penggunaan antibiotika 10 10 10 10 10 Pelayanan
pada penatalaksanaan Kefarmasian
ISPA non pneumonia

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 66


8.5 Penggunaan antibiotika 0 0 0 0 0 Pelayanan
pada penatalaksanaan Kefarmasian
kasus diare non spesifik
8.6 Penggunaan Injeksi 0 0 0 0 0 Pelayanan
pada myalgia Kefarmasian
8.7 Rerata item obat yang 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan
diresepkan Kefarmasian
8.8 Penggunaan Obat 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan
Rasional (POR) Kefarmasian
8.9 Pemberian Informasi 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan
Obat Kefarmasian
9 Pelayanan Gizi            
9.1 Pelayanan Konseling Gizi 5% 5% 5% 5% 5% Pelayanan Gizi

10 Rekam Medis            
10.1 Kelengkapan Rekam 100% 100% 100% 100% 100% Rekam Medis
Medis
10.2 Kesesuaian 100% 100% 100% 100% 100% Rekam Medis
Pengembalian RM dari
masing-masing unit
layanan
11 Kesehatan Lingkungan            
11.1 Pelayanan Konseling 10% 10% 20% 20% 30% Pelayanan
Sanitasi Sanitasi
12 Pencegahan            
Pengendalian Infeksi
12.1 Kepatuhan petugas 100% 100% 100% 100% 100% PPI
menggunakan APD
12.2 Kepatuhan prosedur 100% 100% 100% 100% 100% PPI
desinfeksi dan/atau
sterilisasi alat setelah
tindakan
12.3 Kepatuhan prosedur 100% 100% 100% 100% 100% PPI
pencegahan penularan
infeksi
12.4 Kebersihan lingkungan 100% 100% 100% 100% 100% PPI
pelayanan berdasarkan 5
R
12.5 Pembuangan limbah 75% 80% 85% 90% 100% PPI
benda tajam memenuhi
standar
13 Keselamatan Pasien            
13.1 Kepatuhan petugas 100% 100% 100% 100% 100% Tim
melakukan identifikasi keselamatan
pasien pasien
13.2 Kepatuhan melakukan 100% 100% 100% 100% 100% Tim
komunikasi efektif keselamatan
pasien
13.3 Penyimpanan alfabetical 100% 100% 100% 100% 100% Tim
atau berdasarkan kelas keselamatan
terapi (farmakologi) dan pasien
pelabelan obat high
alert, LASA dan
kadaluarsa, serta
pelaksanaan 5 benar
dalam pemberian obat
13.4 Kepatuhan melakukan 100% 100% 100% 100% 100% Tim
doubel check pada keselamatan
tindakan/bedah minor pasien
13.5 Kepatuhan petugas 100% 100% 100% 100% 100% Tim
melakukan hand hygiene keselamatan
pasien
13.6 Kepatuhan melakukan 100% 100% 100% 100% 100% Tim
pentapisan (screening) keselamatan
pasien dengan risiko pasien

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 67


jatuh
14 Pemeliharaan Sarana,            
Prasarana dan Alkes
14.1 Kelengkapan SPA 10 10 10 10 10 Pengelola Aset
( Sarana, Prasarana,
Alkes)
14.2 Analisis data ASPAK dan 10 10 10 10 10 Pengelola Aset
rencana tindak lanjut
14.3 Pemeliharaan prasarana 10 10 10 10 10 Pengelola Aset
Puskesmas
14.4 Kalibrasi alat kesehatan 10 10 10 10 10 Pengelola Aset

14.5 Perbaikan dan 10 10 10 10 10 Pengelola Aset


pemeliharaan peralatan
medis dan non medis
15 Administrasi dan            
Manajemen
15.1 Mini lokakarya 100% 100% 100% 100% 100% Subbag TU
puskesmas minimal 1
bulan sekali
15.2 Kelengkapan laporan 100% 100% 100% 100% 100% Subbag TU
PKP setiap 3 bulan sekali
15.3 Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% Subbag TU
pengusulan kenaikan
pangkat
15.4 Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% Subbag TU
pengusulan kenaikan
gaji berkala
15.5 Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% Subbag TU
penyusunan laporan
keuangan sesuai
peraturan yang berlaku
15.6 Pembiayaan pelayanan 100% 100% 100% 100% 100%  
kesehatan sesuai
peraturan yang berlaku
15.7 Pembiayaan pelayanan 100% 100% 100% 100% 100%  
kesehatan sesuai
peraturan yang berlaku
16 Survey Kepuasan            
16.1 Survei Kepuasan 85% 80% 95% 95% 95% Tim Survey
Masyarakat (SKP)
16.2 Indeks Kepuasan 85% 80% 95% 95% 95% Tim Survey
Masyarakat (IKM)
17 Manajemen Mutu            
17.1 SK Tim mutu dan uraian 10 10 10 10 10 Manajemen
tugas Mutu
17.2 Rencana program mutu 10 10 10 10 10 Manajemen
dan keselamatan pasien Mutu
17.3 Pengelolaan risiko di 10 10 10 10 10 Manajemen
Puskesmas Mutu
17.4 Pengelolaan Pengaduan 10 10 10 10 10 Manajemen
Pelanggan Mutu
17.5 Audit internal 10 10 10 10 10 Manajemen
Mutu
17.6 Rapat Tinjauan 10 10 10 10 10 Manajemen
Manajemen Mutu
18 Jaringan dan Jejaring            
18.1 Frekuensi pelayanan 2x 2x 3x 3x 4x PJ Pusling
puskesmas keliling
dalam 1 tahun
18.2 Pelayanan bidan desa 100% 100% 100% 100% 100% Bidan desa
memenuhi standar
pelayanan kebidanan

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 68


Tabel 4.3 Sasaran dan Indikator Sasaran Puskesmas tahun 2022 s.d. 2026
dari tujuan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan
publik
Sasaran Puskesmas Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan yang berkualitas dan bermutu

Nomenklatur Program SKPD Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Dasar


dan Rujukan

Nomenklatur Kegiatan SKPD Peningkatan Fungsi Polindes menjadi Ponkesdes

INDIKATOR SASARAN PUSKESMAS


Target Kinerja
No Indikator Pelaksana
2022 2023 2024 2025 2026
1 Jaringan dan Jejaring            
1.1 Self Assesment Ponkesdes 86% 87% 88% 90% 90% Ponkesdes
               

Tabel 4.4 Sasaran dan Indikator Sasaran Puskesmas tahun 2022 s.d. 2026
dari tujuan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan
publik
Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
Sasaran Puskesmas
yang berkualitas dan bermutu
Nomenklatur Program SKPD Program Kefarmasian
Nomenklatur Kegiatan SKPD Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
  Pengadaan Obat dan BMHP (bahan Medis Habis pakai)
  Penyediaan Obat Gizi
Pengadaan bahan habis pakai Pemeriksaan HIV, CD4
 
dan Viraload
INDIKATOR SASARAN PUSKESMAS
Target Kinerja
No Indikator Pelaksana
2022 2023 2024 2025 2026
1 Pelayanan Kefarmasian            
Tersedianya obat dan BMHP di
1.1 100% 100% 100% 100% 100% Kefarmasian
puskesmas
               

Tabel 4.5 Sasaran dan Indikator Sasaran Puskesmas tahun 2022 s.d. 2026
dari tujuan Meningkatnya sarana, prasarana pelayanan kesehatan
guna menunjang aksesibilitas
Meningkatnya ketersediaan fasilitas pelayanan
Sasaran Puskesmas
kesehatan dasar dan rujukan
Program Peningkatan Alat Kesehatan dan Sarana
Nomenklatur Program SKPD
Prasarana
Pengadaan Sarana dan Prasarana yang didanai dari
Nomenklatur Kegiatan SKPD
APBD Kabupaten
INDIKATOR SASARAN PUSKESMAS
Target Kinerja
No Indikator Pelaksana
2022 2023 2024 2025 2026
1 Urusan Rumah Tangga            
1. Tersedianya sarana penunjang Kefarmasi
100% 100% 100% 100% 100%
1 pelayanan di puskesmas an
               

Tabel 4.6 Sasaran dan Indikator Sasaran Puskesmas tahun 2022 s.d. 2026 dari
tujuan Meningkatnya sarana, prasarana pelayanan kesehatan guna
menunjang aksesibilitas
Sasaran Puskesmas Meningkatnya upaya pengendalian penyakit dan malasah
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 69


Nomenklatur Program Program perbaikan gizi masyarakat
SKPD
Nomenklatur Kegiatan Bantuan operasional Kesehatan ( BOK ) Puskesmas Puskesmas
SKPD Gaji
INDIKATOR SASARAN PUSKESMAS
No Indikator Target Kinerja Pelaksana
2022 2023 2024 2025 2026
1 P2P            
1.1 Pemeriksaan kontak 82% 100% 100% 100% 100% P2P
dari kasus Kusta
baru
1.2 Angka Bebas Jentik 80% 82% 85% 90% 95% P2P
(ABJ)
1.3 Desa/ Kelurahan 100% 100% 100% 100% 100% P2P
yang melaksanakan
kegiatan Posbindu
PTM
1.4 Sekolah di wilayah 22% 23% 24% 25% 26% P2P
Puskesmas yang
melaksanakan KTR
1.5 IDL (Imunisasi Dasar 100% 100% 100% 100% 100% P2P
Lengkap)
1.6 Imunisasi Lanjutan 68% 69% 70% 71% 72% P2P
Baduta ( usia 18 sd
24 bulan)
1.7 BIAS Campak dan DT 100% 100% 100% 100% 100% P2P
1.8 BIAS TD kelas 2 dan 100% 100% 100% 100% 100% P2P
kelas 5
1.9 Ketepatan dan 86% 87% 88% 89% 90% P2P
Kelengkapan Laporan
W2
1.1 Ketepatan dan 86% 87% 88% 89% 90% P2P
0 Kelengkapan Laporan
STP dan C1
1.1 Desa/ Kelurahan 100% 100% 100% 100% 100% P2P
1 yang mengalami KLB
ditanggulangi dalam
waktu kurang dari 24
Jam
2 Keperawatan            
Masyarakat
2.1 Individu dan 76% 79% 81% 81% 83% Keperawatan
keluarganya dari Masyarakat
keluarga rawan yang
mendapat
keperawatan
kesehatan
masyarakat (Home
care)
2.2 Kenaikan tingkat 66% 68% 68% 68% 70% Keperawatan
kemandirian keluarga Masyarakat
setelah pembinaan
3 Kesehatan Gigi            
Masyarakat
3.1 Kunjungan ke 90% 90% 95% 95% 100% Kesehatan Gigi
Posyandu terkait Masyarakat
kesehatan Gigi dan
Mulut
4 Kesehatan            
Tradisional dan
Komplementer
4.1 Kelompok Asuhan 36% 72% 100% 100% 100% Kesehatan Tradisional
Mandiri yang dan Komplementer
terbentuk
4.2 Pembinaan ke 78% 80% 85% 90% 100% Kesehatan Tradisional
Penyehat Tradisional dan Komplementer

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 70


5 Kesehatan Olahraga            
5.1 Pengukuran 100% 100% 100% 100% 100% Kesehatan Olahraga
Kebugaran Calon
Jamaah Haji
6 Kesehatan Indera            
6.1 Penemuan kasus 25% 26% 27% 27% 28% Kesehatan Indera
katarak pada usia
diatas 45 tahun
7 Kesehatan Kerja            
7.1 Promotif dan 23% 33% 42% 50% 62% Kesehatan Kerja
preventif yang
dilakukan pada
kelompok kesehatan
kerja
8 Kesehatan Matra            
8.1 Hasil Pemeriksaan 100% 100% 100% 100% 100% Kesehatan Matra
Kesehatan Jamaah
Haji 3 Bulan sebelum
Operasional Terdata
               
PROGRAM INOVATIF
1 DETEKTIF KUSTA            
1.1 Persentase Desa yang 71% 71% 85% 85% 100% Tim inovasi
sudah melakukan
program Detektif Kusta
2 KEPINCUT
2.1 TB Paru yang mendapat 50% 70% 80% 90% 100% Tim inovasi
pelayanan KEPINCUT

Tabel 4.7 Sasaran dan Indikator Sasaran Puskesmas tahun 2022 s.d. 2026
dari tujuan Meningkatnya kualitas gizi dan derajat kesehatan
masyarakat
Sasaran Puskesmas Mewujudkan Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat

Nomenklatur Program Program perbaikan gizi masyarakat


SKPD
Nomenklatur Kegiatan Bantuan operasional Kesehatan ( BOK ) Puskesmas Puskesmas
SKPD Gaji
INDIKATOR SASARAN PUSKESMAS
No Indikator Target Kinerja Pelaksana
2022 2023 2024 2025 2026
1 Promosi Kesehatan            
1.1 Cakupan strata 65% 70% 73% 77% 80% Promkes
posyandu purnama
mandiri
1.2 Siaga Aktif PURI 18% 27% 36% 36% 36% Promkes
(Purnama Mandiri )
2 Perbaikan Gizi            
2.1 Balita pendek 11% 11% 10% 10% 10% Perbaikan Gizi
(Stunting ) Masyarakat
2.2 Pemberian Tablet 100% 100% 100% 100% 100% Perbaikan Gizi
Tambah Darah pada Masyarakat
Remaja Putri
3 Kesehatan            
Lingkungan
3.1 Pelaksanaan Kegiatan 80% 83% 88% 90% 93% Kesling
STBM di Puskesmas
4 Kesehatan Ibu dan            
Anak
4.1 Pelayanan Nifas oleh 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB
tenaga kesehatan (KF)
4.2 Penanganan 75% 76% 77% 78% 79% KIA-KB
Komplikasi Neonatus
4.3 Pelayanan kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 71


Anak Pra- Sekolah
(60-72 Bulan)
4.4 Pelayanan Kesehatan 67% 71% 75% 79% 83% KIA-KB
Remaja
4.5 KB Pasca Persalinan 20% 20% 20% 20% 20% KIA-KB
               
PROGRAM INOVATIF
5 KANTIN SAYYIBA            
5.1 Presentasi bayi baduta 93% 95% 98% 100% 100% Tim inovasi
yang mendapat
imunisasi dasar lengkap

IV.5 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.
Adapun interaksi dan hasil interaksi si dapat diikuti pada tabel berikut:  
Analisis SWOT untuk  meningkatnya keluarga, perbaikan gizi, kesehatan
lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kualitas
pelayanan kesehatan
Table 4.8 Analisis SWOT Faktor Internal

Faktor Kekuatan (S) Kelemahan (W)


Internal

1. Adanya sistem manajemen yang 1. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,


berlaku (akreditasi FASILITAS tenaga perawat, bidan, tenaga
KESEHATAN TINGKAT PERTAMA) administrasi umum dan pelaksana
2. Adanya komitmen pimpinan program dibanding beban kerja
3. Puskesmas memiliki kerjasama pelayanan UPAYA KESEHATAN
dengan PT. HOLCIM serta PERORANGAN dan program UPAYA
perangkat desa/kecamatan dalam KESEHATAN MASYARAKAT
pelayanan kesehatan masyarakat 2. Kurangnya jenis peningkatan
4. Adanya sarana yang memadai kapasitas (pelatihan) petugas yang
(gedung, kendaraan pusling, sudah terpenuhi
sarana IPAL) 3. Keterbatasan anggaran oprasional
5. Adanya akses yang mudah (listrik, air, internet, kebersihan,
terjangkau masyarakat dll)
6. Adanya tarif pelayanan yang 4. Keterbatasan anggaran
terjangkau dengan subsidi dan pemeliharaan sarana (gedung, alat
non subsidi kesehatan, kendaraan, IPAL, dll)
7. Adanya layanan program yang 5. Rendahnya gaji/jasa pelayanan
mendukung promotif, preventif, pegawai non PNS
kuratif, dan rehabilitatif 6. Rendahnya kemampuan
(pencegahan HIV, kanker leher Puskesmas menjangkau peserta
rahim, hepatitis, tuberkulosis, dll JKN di luar wilayah Puskesmas
8. Hasil survei kepuasan masyarakat
di tahun 2019 yaitu 82,39, ini
gamabaran puskesmas memiliki
reputasi rawat jalan yang baik di
masyarakat

Table 4.9 Analisis SWOT Faktor Eksternal

Peluang (O) SO WO

Meningkatknya daya 1. Mengoptimalkan mutu pelayanan 1. Mangatasi keterbatasan

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 72


beli masyarakat melalui sistem manajemen mutu jumlah tenaga kesehatan
terhadap kesehatan yang baik dan peningkatan strata melalui peluang
akreditasi Puskesmas (S1, O1) peningkatan pendapatan
2. Mengoptimalkan ketersediaan Puskesmas (W1,O1)
alat kesehatan dan jenis layanan 2. Mengatasi keterbatasan
yang dapat dipenuhi (S3, O1) anggaran operasional
3. Mengoptimalkan kondisi sarana melalui peluang
pelayanan melalui pemeliharaan peningkatan pendapatan
dan perawatan yang baik (S4,O1) (W3,O1)
4. Mengoptimalkan tenaga 3. Mengatasi keterbatasan
pelayanan dengan panduan SOP anggaran pemeliharaan
pelayanan (S5, O1) sarana melalui peluang
5. Mengoptimalkan informasi tarif peningkatan pendapatan
palayanan yang terjangkau (W4,O1)
kepada masyarakat luas (S6,O1) 4. Mengatasi rendahnya
gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS melalui
peluang peningkatan
pendapatan (W5,O1)

Ada dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan


kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan anggaran operasional
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya dukungan melalui peluang
sarana dan operasional kebijakan daerah melalui peningkatan pendapatan
Puskesmas perencanaan dan menajemen (W3,O2)
yang baik. 2. Mengatasi keterbatasan
anggaran pemeliharaan
sarana melalui peluang
peningkatan pendapatan
(W4,O2)

Adanya kebijakan 1. Mengoptimalkan ketersediaan 1. Mangatasi keterbatasan


sistem Jaminan alat kesehatan dan jenis layanan jumlah tenaga kesehatan
Kesehatan Nasional yang dapat dipenuhi (S3, O3) melalui peluang
2020 2. Mengoptimalkan kondisi sarana peningkatan kapitasi JKN
pelayanan yang dapat dipenuhi (W1,O3)
(S3, O3) 2. Mangatasi keterbatasan
3. Mengoptimalkan tenaga kapasitas petugas
pelayanan dengan panduan SOP kesehatan melalui
pelayanan (S5, O3) peluang peningkatan
4. Mengoptimalkan informasi kapitasi JKN (W2,O3)
keberadaan layanan JKN dan 3. Mengatasi keterbatasan
keunggulan Puskesmas melalui anggaran operasional
berbagai sarana informasi(S6,O3) melalui peluang
5. Mengoptimalkan informasi peningkatan pendapatan
layanan program yang diperoleh kapitasi JKN (W3,O2)
masyarakat di Puskesmas 4. Mengatasi keterbatasan
(S7,O3) anggaran pemeliharaan
sarana melalui peluang
peningkatan pendapatan
kapitasi JKN (W4,O1)

Ancaman (T) ST WT

Tingginya jumlah Fasilitas 1. Mengoptimalkan sistem 1. Mangatasi keterbatasan


kesehatan Tingkat Pertama manajemen mutu akreditasi jumlah tenaga kesehatan
(FASILITAS KESEHATAN Puskesmas (S1, T1) untuk mengatasi jarak
TINGKAT PERTAMA) 2. Mengoptimalkan jenis dengan fasilitas Keseatan
layanan dan keunggulan competitor yang terlalu
puskesmas (S6, T1) dekat (W1,T1)
3. Mengoptimalkan layanan 2. Mangatasi keterbatasan
program dan kegiatan luar Puskesmas menjangkau
gedung sebagai deferensiasi peserta JKN di luar
layanan Puskesmas (S6, T1) wilayah Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 73


dengan teknologi
komunikasi untuk
mengatasi competitor
FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA (W6,
T1)

Kesadaran masyarakat 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


tentang hukum pelayanan melalui system gaji/jasa pelayanan pegawai
manajemen mutu, panduan non PNS untuk mengatasi
SOP pelayanan dan kesadaran masyarakat
pelaksanaan akreditasi tentang hukum (W5,T2)
Puskesmas sebagai dasar
hukum kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang masalah
perlindungan hukum (S2, T2)

Kebijakan pelayanan JKN 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


yang berubah-ubah dan pelayanan melalui system gaji/jasa pelayanan pegawai
tidak menguntungkan manajemen mutu, panduan non PNS untuk mengatasi
SOP pelayanan dan kebijakan pelayanan yang
pelaksanaan akreditasi berubah-ubah dan tidak
Puskesmas sebagai kebijakan menguntungkan (W5,T2)
pelayanan pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang kebijakan
pelayanan JKN di Puskesmas
(S2, T3)

Srategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut :


Table 4.10 Srategi untuk mencapai sasaran dan tujuan

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Peningkatan Meningkatny Terpenuhinya Rekrutmen tenaga


pemenuhan a pelayanan tenaga kesehatan
upaya kesehatan di Puskesmas
Kesehatan dasar dan sesuai Permenkes
perorangan rujukan yang 43 Tahun 2019
dan upaya berkualitas sehingga
Kesehatan dan bermutu menyebabkan
masyarakat
pelayanan dokter
gigi, dokter umum,
perawat, perawat
gigi, perekam
medis pelaksana,
pengadministrasn
rekam medis dan
informasi,
Apoteker, asisten
apoteker,
pengadministrasia
n karcis, penyuluh
kesehatan
masyarakat, analis

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 74


tata usaha,
penadministrasian
umum,
pengadministrasi
keuangan, petugas
keamanan, pramu
kebersihan dapat
teratasi

Masih banyaknya Pembagian tugas sesuai


rangkap tugas dengan rekruitmen tenaga
pegawai sehingga
mengakibatkan
pelayanan ,
Pelayanan rawat
jalan, Polindes,
Program Gizi, P2p,
Promkes, KIA/KB,
keuangan, dan tata
usaha, terganggu

Belum usulan pendidikan dan


terstandarnya pelatihan BTCLS, PPGD,
kompetensi tenaga Phleobotomy, Rekam
di Puskesmas medis, PPGD gigi, PPGD
sehingga ON, ACLS, ATLS,
meningkatkan Manajemen Puskesmas,
resiko malpraktik PMBA, PPGD Awam,
pengelolaan obat, promkes,
kesehatan dan
keselamatan kerja (dokter
dan paramedis),
pengelolaan limbah

Meningkatny Meningkatnya Semua ruang 1. Gedung rawat jalan 2


a sarana, ketersediaan pelayanan di lantai
prasarana fasilitas puskesmas dan
pelayanan pelayanan rumah dinas 2. Rumah dinas tenaga
kesehatan kesehatan tenaga kesehatan kesehatan
guna dasar harus sesuai
menunjang dengan permenkes
aksesibilitas 43 Tahun 2019
dan pedoman
teknis bangun dan
prasarana tahun
2014

Terjalinnya Membentuk jaringan


koordinasi antara kerjasama dengan BPM,
puskesmas dengan klinik dan RS melalui
jejaring yang kuat supervisi dan pembinaan

Menjangkau melaksanakan kegiatan


pelayanan pusling pada 7 desa di
kesehatan daerah dusun terpencil
terpencil dengan

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 75


jemput bola
(pusling)

Optimalnya 1. memenuhi sarana dan


pelayanan jaringan prasarana jaringan
fasyankes dan fasyankes sesuai
pusling standar
2. memenuhi peralatan
kesehatan jaringan
fasyankes sesuai
standar

Meningkatny Meningkatnya Terselenggaranya 1. Menyelenggarakan


a kualitas gizi upaya kegiatan STBM kegiatan pemicuan
dan derajat pengendalian STBM
kesehatan penyakit dan 2. Menyelenggarakan
masyarakat masalah penyuluhan STBM
kesehatan 3. Menyelenggarakan
kegiatan monev pasca
pemicuan STBM

Terlaksananya Penyuluhan penyakit


penyuluhan menular
kesehatan (TB,HIV,Hepatitis,Kusta,IM
) di 7 desa

Terlaksananya Kantong imunisasi di


inovasi kantin posyandu, pelayanan
sayyiba imunisasi di Puskesmas
dan Polindes, sertifikat
imunisasi

Kunjungan rumah 1. Survei PHBS


dan sweaping 2. Rumah bebas jentik
3. Kepincut

Meningkatny Mewujudkan Terlaksananya Melaksanakan penyuluhan


a sarana, Masyarakat penyuluhan kesehatan remaja di
prasarana yang Mandiri kesehatan remaja posyandu remaja
pelayanan untuk Hidup tentang anemia
kesehatan Sehat dan pernikahan
guna dini
menunjang
aksesibilitas

Terpenuhinya Pemenuhan kebutuhan


kebutuhan PMT PMT Gizi, tablet tambah
Gizi, tablet tambah darah dan PMT Bumil KEK
darah, dan PMT
Bumil KEK

Koordinasi lintas Usulan PMT balita


sektor

Terlaksananya Menyelenggarakan
pendampingan KP pendampingan KP ASI
ASI

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 76


Rencana strategi dan arah kebijakan ditentukan dengan tujuan untuk
menjabarkan sasaran dinas kesehatan sehingga bisa menjadi acuan rencana
strategis Puskesmas. Rencana strategis Puskesmas dijabarkan melalui
penentuan strategi dan arah kebijakan Puskesmas yang mengacu pada tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan dinas kesehatan. Oleh karena itu,
konsistensi dan relevansi antar pernyataan visi dan misi pemerintah
kabupaten Tuban periode berkenaan dengan tujuan, sasaran, strategi dan
arah kebijakan Puskesmas Gaji bisa tercapai, berikut penjabarannya:

Tabel 4.10 Penjabaran Strategi dan Arah Kebijakan Puskesmas Gaji dari Misi
ke-2 Kabupaten Tuban

Visi Kabupaten Membangun serta mewujudkan Tuban, Sejahtera,


Berkeadilan, Berbudaya, Berdaya, Saing dan
Berbasis Lingkungan
Misi Acuan (Misi 2) Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan
terlatih.
Tujuan (Tujuan 1) Peningkatan pemenuhan upaya Kesehatan perorangan
dan upaya Kesehatan masyarakat
Sasaran Dinas Kesehatan Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
yang berkualitas dan bermutu
Indikator Sasaran Dinas Prosentase Fasilitas Kesehatan dasar sesuai standar
Kesehatan
  Prosentase penduduk miskin yang mendapatkan
pelayanan kesehatan Dasar
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS GAJI

No Sasaran Puskesmas No Strategi No Arah


Kebijakan

1 Meningkatnya pelayanan 1 Terpenuhinya tenaga 1 Rekrutmen


kesehatan dasar kesehatan di Puskesmas tenaga
sesuai Permenkes 43 Tahun
2019 sehingga
menyebabkan pelayanan
dokter gigi, dokter umum,
perawat,perawat gigi,
perekam medis
pelaksana,pengadministras
n rekam medis dan
informasi,Apoteker,asisten
apoteker,pengadministrasia
n karcis,penyuluh
kesehatan
masyarakat,analis tata
usaha,penadministrasian
umum,pengadministrasi
keuangan,petugas
keamanan,pramu
kebersihan dapat teratasi

    2 Masih banyaknya rangkap 1 pembagian


tugas pegawai sehingga tugas sesuai
mengakibatkan pelayanan , dengan
Pelayanan rawat jalan, rekruitmen
Polindes, Program Gizi, P2p, tenaga
Promkes, KIA/KB,
keuangan, dan tata usaha,
terganggu

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 77


    3 Belum terstandarnya 1 usulan
kompetensi tenaga di pendidikan
Puskesmas sehingga dan pelatihan
meningkatkan resiko BTCLS, PPGD,
malpraktik Phleobotomy,
Rekam medis,
PPGD gigi,
PPGD ON,
ACLS, ATLS,
Manajemen
Puskesmas,
PMBA, PPGD
Awam,
pengelolaan
obat, promkes,
kesehatan dan
keselamatan
kerja (dokter
dan
paramedis),
pengelolaan
limbah

Tabel 4.11 Penjabaran Strategi dan Arah Kebijakan Puskesmas Gaji dari Misi
ke-3 Kabupaten Tuban
Membangun serta mewujudkan Tuban, Sejahtera,
Visi Kabupaten Berkeadilan, Berbudaya, Berdaya, Saing dan
Berbasis Lingkungan
Misi Acuan (Misi 3) Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan
terlatih.
Meningkatnya sarana, prasarana pelayanan kesehatan
Tujuan (Tujuan 2)
guna menunjang aksesibilitas

Meningkatnya ketersediaan fasilitas pelayanan


Sasaran Dinas Kesehatan
kesehatan dasar dan rujukan

Indikator Sasaran Dinas


Cakupan akses fasilitas kesehatan dasar (%)
Kesehatan

Rasio pelayanan kesehatan dasar persatuan


 
penduduk

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS GAJI

No Sasaran Puskesmas No Strategi No Arah Kebijakan

Meningkatnya ketersediaan Semua ruang


pelayanan di Gedung rawat jalan 2
1 fasilitas pelayanan kesehatan 1 1
puskesmas lantai
dasar
dan rumah
dinas tenaga
kesehatan
harus sesuai
dengan Rumah dinas tenaga
permenkes 43 2 kesehatan
Tahun 2019
dan pedoman
teknis bangun
dan prasarana
tahun 2014
Terjalinnya Membentuk jaringan
2 koordinasi 1 kerjasama dengan BPM,
antara klinik dan RS melalui

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 78


puskesmas
dengan jejaring supervisi dan pembinaan
yang kuat
Menjangkau
pelayanan
kesehatan melaksanakan kegiatan
3 daerah 1 pusling pada 7 desa di
terpencil dusun terpencil
dengan jemput
bola (pusling)
Optimalnya
pelayanan memenuhi sarana dan
4 jaringan 1 prasarana jaringan
fasyankes dan fasyankes sesuai standar
pusling
memenuhi peralatan
2 kesehatan jaringan
fasyankes sesuai standar

Tabel 4.12 Penjabaran Strategi dan Arah Kebijakan Puskesmas Gaji dari
Misi ke-3 Kabupaten Tuban
Membangun serta mewujudkan Tuban, Sejahtera,
Visi Kabupaten Berkeadilan, Berbudaya, Berdaya, Saing dan
Berbasis Lingkungan
Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan
Misi Acuan (Misi 5)
terlatih.
Meningkatnya kualitas gizi dan derajat kesehatan
Tujuan (Tujuan 4)
masyarakat
Meningkatnya upaya pengendalian penyakit dan
Sasaran Dinas Kesehatan
malasah kesehatan
Mewujudkan Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup
Sehat
Indikator Sasaran Dinas
Prosentase Balitas Gizi Buruk
Kesehatan

Prosentase Desa ODF

  Jumlah Kematian Bayi

 
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS GAJI

N N
No Sasaran Puskesmas Strategi Arah Kebijakan
o o

Meningkatnya upaya Terselenggarany


Menyelenggarakan
1 pengendalian penyakit dan 1 a kegiatan 1
kegiatan pemicuan STBM
masalah kesehatan STBM
Menyelenggarakan
2
penyuluhan STBM
Menyelenggarakan
3 kegiatan monev pasca
pemicuan STBM
Terlaksananya Penyuluhan penyakit
penyuluhan menular
2 1
kesehatan (TB,HIV,Hepatitis,Kusta,IM
) di 7 desa
Terlaksananya Kantong imunisasi di
inovasi kantin posyandu, pelayanan
3 sayyiba 1 imunisasi di Puskesmas
dan Polindes, sertifikat
imunisasi
4 Kunjungan 1 Survei PHBS

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 79


rumah dan
sweaping
2 Rumah bebas jentik

3 Kepincut
Terlaksananya
penyuluhan melaksanakan
Mewujudkan Masyarakat
kesehatan penyuluhan kesehatan
2 yang Mandiri untuk Hidup 1 1
remaja tentang remaja di posyandu
Sehat
anemia dan remaja
pernikahan dini
Terpenuhinya
kebutuhan PMT
Pemenuhan kebutuhan
Gizi, tablet
2 1 PMT Gizi, tablet tambah
tambah darah,
darah dan PMT Bumil KEK
dan PMT Bumil
KEK
Koordinasi
3 1 usulan PMT balita
lintas sektor
Terlaksananya
Menyelenggarakan
4 pendampingan 1
pendampingan KP ASI
KP ASI

BAB V
RENCANA STRATEGIS

5.1 Telaahan Renstra Puskesmas dan Renstra Dinas Kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 80


Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya UNIT ORGANISASI
BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji Kabupaten Tuban tidak lepas dari
kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi
Jawa Timur, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban. Kebijakan dinas
kesehatan Kabupaten Tuban mempengaruhi kebijakan Puskesmas.
Terkait dengan hal tersebut, maka kebijakan, tujuan dan sasaran
pembangunan kesehatan yang ada di wilayah kerja UNIT ORGANISASI
BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji diharapkan berkesinambungan
dengan kebijakan kesehatan di tingkat pusat, provinsi, dan Kabupaten.
Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur, Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, dan Renstra UNIT
ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji terdapat 9 agenda
prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada
Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintah yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
UNIT ORGANISASI BERSIFAT FUNGSIONALPuskesmas Gaji secara jelas
menggambarkan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang
menjadi tujuan dari pemerintah pusat dan daerah.
5.2 Telaahan Tata Ruang Wilayah dan KLHS pada RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
5.2.1 Komparasi Capaian Target Sasaran pada Renstra UNIT ORGANISASI
BERSIFAT FUNGSIONAL Puskesmas Gaji Kabupaten Tuban dengan
Target Sasaran pada Renstra Dinas Kesehatan Tuban
Komparasi capaian target sasaran menggunakan indikator kinerja yang
tersaji pada tabel 5.2.1. Terdapat perbedaan penerapan indikator sasaran

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 81


antara Puskesmas dan dinas kesehatan. Hal ini dikarenakan perbedaan luas
cakupan indikator. Secara rinci, perbandingannya adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1 Komparasi Capaian Sasaran Puskesmas Gaji Kabupaten Tuban


terhadap Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban
Tahun 2019

Capaian Target Sasaran Capaian Target Sasaran


Renstra Puskesmas Gaji Renstra Dinas Kesehatan
No. Indikator Kinerja
Kabupaten Tuban Kabupaten Tuban
Kabupaten/Kota
1 2 3 4
1 Prosentase Fasilitas Puskesmas terakreditasi Capain tahun 2019
Kesehatan Dasar dengan status Utama tercapai 64,71%.
Sesuai Standar

2 Prosentase Fasilitas - Capain tahun 2019


Kesehatan Rujukan tercapai 80 %. Dari 4
Sesuai Standar faskes rujukan semua
sudah terakreditasi
3. Prosentase Penduduk -
Miskin yang
Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan
Dasar

4. Prosentase Penduduk -
Miskin yang
Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan
Rujukan
5 Nilai AKIP Dinkes - Tahun 2019 nilai AKIP
Kabupaten Tuban Dinkes Kab. Tuban A

6. Cakupan akses fasilitas Jumlah Puskesmas


kesehatan dasar (%) pembantu yang memberikan
pelayanan gawat darurat
sebesar 100 %

7. Rasio Pelayanan Angka Contact Rate Rasio tahun 2019 tercapai


kesehatan dasar per Puskesmas sebesar 101% 0,1432
satuan penduduk

8. Rasio Rumah Sakit per - Rasio tahun 2019 tercapai


satuan penduduk 0,00426

9. Prosentase Imunisasi Capaian IDL Puskesmas Capaian 2019 yaitu


Dasar Lengkap sebesar 103 % 101,7%

10. Cakupan desa/kel Jumlah Desa/Kelurahan Capaian 2019 yaitu


yang melaksanakan yang melaksanakan 91,77%
Posbindu PTM Posbindu PTM sebesar 13.3%

11 Prosentase Desa Siaga Prosentase Desa Siaga Capain tahun 2019 27,44
Purnama Mandiri Purnama Mandiri sebesar 0% %,
12. Prosentase Desa ODF Prosentase Desa ODF 0% Capaian tahun 2019
sebesar 19,5%

13 Prosentase Balita Gizi Prosentase Balita Gizi Buruk Capaian 2019 yaitu 1,20 %
Buruk 0,26%
14 Jumlah Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu di Jumlah kematian ibu
wilayah kerja Puskesmas tahun 2019 sebesar 19
sebanyak 0 orang orang,

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 82


15 Jumlah Kematian Bayi Jumlah Kematian Bayi di Jumlah kematian bayi
wilayah kerja Puskesmas tahun 2019 sebesar 129
sebanyak 0 orang bayi

5.3 Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan


Tujuan dari Puskesmas Gaji adalah menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang berkualitas sesuai dengan tujuan dari dinas kesehatan dan
visi misi Kabupaten Tuban. Tujuan tersebut dijabarkan dalam sasaran
strategis yang berupa meningkatnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
yang berkualitas dan bermutu, meningkatnya ketersediaan pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan, meningkatnya upaya pengendalian penyakit
dan masalah kesehatan, dan mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk
hidup sehat. Penjabaran secara teknis atas sasaran dan indikator sasaran
tersebut dilakukan melalui penjabaran program pelayanan di Puskesmas
hingga pendaanaan atas setiap program yang ada di Puskesmas. Berikut
rinciannya:

Tabel 5.3 Program dan Kegiatan BISNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
( Lampiran)

5.4 Proyeksi Pendapatan


Tabel 5.3 Proyeksi Pendapatan

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 83


 
Proyeksi Pendapatan Puskesmas Gaji
PENDA
  2022 2023 2024 2025 2026
PATAN
PENDA
  PATAN FUNG      
SIONAL
Penda
  639,523,500 639,523,500 671,499,675 705,074,658 740,328,391
patan Kapitasi
Penda
  patan Opera 115.633.856 119.102.872 122.675.958 126.356.237 132,674,048
sional
Penda
  patan kerja
sama
Pendapa
 
tan hibah
Penda
 
patan lainnya
  Total 639,523,500 639,523,500 671,499,675 705,074,658 873,002,439

 
PENDAPATAN TRANSFER
 
INSTANSI VERTIKAL
Dana Transfer
  APBD (Dana 611,772,000 642,360,600 674,478,630 708,202,561 743,612,689
BOK)

Dana Subsidi
  136.050.144 135.236.308 134.391.590 133.514.935 140,190,681
Operasional

Dana Subsidi
  Obat dan
BMHP
Dana Subsidi
  60.918.690 63.964.625 67.162.856 70.520.999 74,047,048
DAK Fisik
  Total

Total
  545,340,144.00 564,990,809.00 585,633,815.00 607,319,271.00 637,685,233.00
Pendapatan

5.5 Proyeksi Belanja


Tabel 5.4 Proyeksi Belanja

     
Proyeksi Belanja Puskesmas GAJI
  Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Dana Kapitasi JKN
  2022 2023 2024 2025 2026
Puskes
mas GAJI
  Belanja Pegawai
540,661,800 - 567,694,890 596,079,634 625,883,616 657,177,796
Belanja Barang dan
  246,549,368.10 258,876,836.51 271,820,678.33 285,411,712.25
Jasa 234,808,922.-
51,032,278,-
  Belanja Modal 53,583,891.90 56,263,086.50 59,076,240.82 62,030,052.86
-
  Total
 
  Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
  Dana Non Kapitasi JKN 2022 2023 2024 2025 2026
dan Umum Puskesmas
  Belanja Pegawai 1.800.000 1,890,000.00 1,984,500.00 2,083,725.00 2,187,911.25
Belanja Barang dan
  586.541.835 615,868,926.75 646,662,373.09 678,995,491.74 712,945,266.33
Jasa
  Belanja Modal

  Total 588,341,835.00 617,758,926.75 648,646,873.09 681,079,216.74 715,133,177.58

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 84


             
  PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN
Kegiatan Penyediaan
Biaya Operasional dan
Pemeliharaan UNIT
  2022 2023 2024 2025 2026
ORGANISASI BERSIFAT
FUNGSIONALKesehatan
Puskesmas GAJI
  Belanja Pegawai 152,4,00,000 160,020,000.00 168,021,000.00 176,422,050.00 185,243,152.50
Belanja Barang dan
  136,834,120 16,344,174.00 17,161,382.70 18,019,451.84 18,920,424.43
Jasa

Belanja Modal
- - - - -

Total 136,834,120.00 176,364,174.00 185,182,382.70 194,441,501.84 204,163,576.93

           

PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN


Peningkatan Fungsi
Polindes menjadi 2022 2023 2024 2025 2026
Ponkesdes
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan
Jasa - - - -
Belanja Modal
- - - -
Total
- - - - -
           

PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Bantuan operasio
nal Kesehatan (BOK)
Puskes
2022 2023 2024 2025 2026
mas
Puskes
mas GAJI
Belanja Pegawai
- - - - -
Belanja Barang dan
61,038,400 64,090,320 67,294,836 70,659,577 74,192,555
Jasa
Belanja Modal

Total 61,038,400 64,090,320 67,294,836 70,659,577 74,192,555

           
PROGRAM KEFARMA
SIAN
Pengadaan Obat dan
2022 2023 2024 2025 2026
Perbekalan Kesehatan

Belanja Pegawai
- - - - -
Belanja Barang dan
Jasa
Belanja Modal
- - - - -
Total

             
Program Peningkatan Alat Kesehatan Dan Sarana
 
Prasarana
Pengadaan Sarana
dan Prasarana
  2022 2023 2024 2025 2026
yang didanai dari
APBD Kabupaten
  Belanja Pegawai
- - - - -
Belanja Barang
  63,964,625 67,162,856.25 70,520,999.06 74,047,049.02 77,749,401.47
dan Jasa

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 85


  Belanja Modal
  Total 63,964,625 67,162,856.25 70,520,999.06 74,047,049.02 77,749,401.47

5.6 Kinerja Keuangan


Tabel 5.5 Kinerja Keuangan
Kinerja Keuangan 2022 2023 2024 2025 2026
Pertumbuhan
Pendapatan 13,16% 5,92% 0,80% 5,64% 5,90%
Tingkat Kemandirian 32,25% 34,25% 34,82% 34,27% 26,62%
Cost Recovery
           

Berdasarkan tabel diatas pertumbuhan pendapatan mengalami


kenaikan paling tinggi pada tahun 2021, Hal ini disebabkan karena adanya
peningkatan jumlah peserta bpjs dan naiknya norma KBK. Tingkat
kemandirian puskesmas pada tahun 2021- 2025 berkisar antara 28,29 % –
28,51 % sedangkan cost recovery puskesmas pada tahun 2021 – 2025 berkisar
antara 28, 69 %- 28, 91 %.

Tabel 5.6 Proyeksi Laporan Arus Kas


URAIAN ARUS
2022 2023 2024 2025 2026
KAS
A. ARUS KAS
DARI AKTIVITAS
OPERASI          
A.1 Arus Kas
Masuk          
Pendapatan
Layanan 826,503,000 867,828,150.00 911,219,557.50 956,780,535.38 1,004,619,562.14
Pendapatan
Hibah Terikat          
Pendapatan
Lain-Lain BISNIS
BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH
yg Sah

Pelunasan
Piutang BISNIS
BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH          
Total Arus Kas
Masuk 826,503,000 867,828,150.00 911,219,557.50 956,780,535.38 1,004,619,562.14
           
A.2. Arus Kas
Keluar          
Pembayaran
Gaji Pegawai 540,661,800 - 567,694,890 596,079,634 625,883,616 657,177,796
Pembayaran
246,549,368.10 258,876,836.51 271,820,678.33 285,411,712.25
Barang dan Jasa 234,808,922.-
 
Total Arus Kas 775470722 814244258.1 854956470.5 897704294.3 942589508.3
Keluar
 
A.3. Arus Kas
Bersih dari
Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 86
Aktivitas Operasi
(A.1 - A.2)
           

B. ARUS KAS
DARI AKTIVITAS
INVESTASI          
B.1. Arus Kas
Masuk          
Penjualan Aset
Tetap          
Penjualan
Investasi          
Total Arus Kas
Masuk - - - - -
           
B.2. Arus Kas
Keluar          
Pembelian Aset
51,032,278 53,583,891.90 56,263,086.50 59,076,240.82 62,030,052.86
Tetap
Pembelian
Investasi
Total Arus Kas
51,032,278 53,583,891.90 56,263,086.50 59,076,240.82 62,030,052.86
Keluar
 
B.3. Arus Kas
Bersih dari
-51,032,278 -53,583,891.90 -56,263,086.50 -59,076,240.82 -62,030,052.86
Aktivitas Investasi
(B.1 - B.2)
           
C. ARUS KAS
DARI AKTIVITAS
PEMBIAYAAN          
C. ARUS KAS
DARI AKTIVITAS
PEMBIAYAAN          
C.1. Arus Kas
Masuk          
Pendapatan
Hibah Terikat          
Pendapatan APBD
II 545,340,144 572,607,151.20 601,237,508.76 631,299,384.20 662,864,353.41
Pendapatan APBD
I
Pendapatan APBN          
Penerimaan
Hutang Jangka
Panjang          

Total Arus Kas


Masuk 545,340,144 572,607,151.20 601,237,508.76 631,299,384.20 662,864,353.41
 
C.2. Arus Kas
Keluar
Pelunasan Hutang
Jangka Panjang
Total Arus Kas
Keluar
 
C.3. Arus Kas
Bersih dari
Aktivitas
Pembiayaan 545,340,144 572,607,151.20 601,237,508.76 631,299,384.20 662,864,353.41
           
D. ARUS KAS          
DARI AKTIVITAS

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 87


TRANSITORIS
D.1. Arus Kas
Masuk          
Pemungutan
Pajak kepada
Pihak ke-3          
Dana Titipan
Pihak ke-3          
Total Arus Kas
Masuk - - - - -
         
D.2. Arus Kas
         
Keluar
Penyetoran Pajak
ke Kas Negara/          
Daearah
Pengembalian
Dana Titipan          
Pihak ke-3
Total Arus Kas
Keluar - - - - -
           
D.3. Arus Kas
Bersih dari
Aktivitas - - - - -
Pembiayaan
           
E. TOTAL ARUS
KAS BERSIH 65,853,177
(A3+B3+C3+D3)
           
F. SALDO AWAL 338,300,182 355,215,191.10 372,975,950.66 391,624,748.19 411,205,985.60
 
G. SALDO AKHIR
404,153,359 355,215,191.10 372,975,950.66 391,624,748.19 411,205,985.60
(E + F)

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 88


BAB VI
PENUTUP

Renstra Puskesmas Gaji tahun 2022-2026  disusun sebagai panduan


bagi Puskesmas Gaji dalam melaksanakan strategi pada 5 (lima) Tahun
kedepan.  oleh karena itu konsistensi,  kerjasama,   transparansi  dan inovasi
serta tanggung jawab tinggi diperlukan guna mencapai target-target yang telah
ditetapkan dalam Rensta dengan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut;
1. Seluruh komponen pada Puskesmas Gaji dan seluruh pemangku
kepentingan agar mendukung pencapaian target-target sebagaimana yang
telah ditetapkan di dalam Renstra Puskesmas gaji tahun 2022- 2026.
2. Seluruh komponen pada  Puskesmas Gaji dan pemangku kepentingan agar
melaksanakan program-program yang telah dicantumkan di dalam Renstra
Puskesmas Gaji tahun 2022- 2026 .
3. Renstra ini harus dijadikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja
tahunan puskesmas Gaji selama periode
4. Dijadikan dasar evaluasi kinerja SKPD dan laporan pelaksanaan Renstra
SKPD.
5. Pada masa transisi pada periode Renstra selanjutnya Tahun 2022-2026, 
rencana kerja Tahun 2026 masih berpedoman Renstra tahun 2022- 2026.
6. Puskesmas Gaji  tahun 2022- 2026   memuat kajian strategis dan
penetapan kebijakan strategis Puskesmas ngaji untuk 5 tahun yang akan
datang.  beberapa indikator keberhasilan pelaksanaan juga telah
ditetapkan sebagai target yang harus dicapai.  Untuk implementasi Renstra
tersebut dibutuhkan komitmen tinggi, kerja keras,  dedikasi,  loyalitas dari
seluruh jajaran Puskesmas.
Renstra tahun 2022-2026 ini diharapkan dapat mengantarkan
Puskesmas ngaji menjadi lebih baik dalam pelayanan kesehatan kepada
masyarakat kawasan utara serta dukungan seluruh pemangku kepentingan
terutama pemerintah Kabupaten Tuban,  sehingga dapat mendukung visi yang
telah dijabarkan sebelumnya,

Rencana Strategis Puskesmas Gaji 2022-2026 89

Anda mungkin juga menyukai