Anda di halaman 1dari 16

-1

PERATURANMENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA


NOMOR ...
TENTANG
IZIN OPERASIONALDANREGISTRASI PUSKESMAS
DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA
MENTERI KESEHATANREPUBLIKINDONESIA,
Menimbang

a. bahwa
untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan
pusat
kesehatanmasyarakat perlu diatur persyaratan administrasi dan
manajemen serta sumber daya dalam bentuk izin operasional dan
registrasi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Izin
Operasional dan Registrasi Puskesmas;

Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VlII/201O
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun
2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);

-2
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 844/Menkes/SK/X/2006 tentang
Penetapan Standar Kode Data Bidang Kesehatan;

Menetapkan

MEMUTUSKAN
:
: PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG IZIN
OPERASIONAL DANREGISTRASI PUSKESMAS.
Pasal 1

(1) Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja tertentu.
(2) Izin Operasional Puskesmas yang selanjutnya disebut Izin Operasional adalah Izm yang
diberikan kepada Puskesmas untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan setelah
emenuhi persyaratan dan standar.
(3) Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Puskesmas
Pasal 2
(1) Setiap Puskesmas harus memiliki izin operasional dan melaksanakan registrasi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan izin operasional dan registrasi tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
Kesehatan ini.
Pasal 3
Peraturan Menteri Kesehatan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri mi
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

-3Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

NAFSIAH MBOI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA

AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR

-4
LAMPIRAN
PERATURANMENTERIKESEHATAN
NOMOR
TENTANGIZINOPERASIONAL
DAN REGISTRASI PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT

IZINOPERASIONAL DANREGISTRASIPUSATKESEHATANMASYARAKAT
BABI
PENDAHULUAN
A. UMUM
Sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 28H ayat I bahwa setiap orang erhak
memperoleh pelayanan kesehatan, Kementerian Kesehatan menjabarkannya dalam
Renstra Kementerian 2010-2014. Salah satu yang menjadi prioritas adalah
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Keberadaan Puskesmas yang harus ada minimal Idi setiap kecamatan dengan ke-4
fungsinya yakni sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama perseorangan dan
pusat pelayanan kesehatan strata pertama masyarakat, layak di sebut sebagai ujung
tombak pelayanan kesehatan.
Puskesmas dan jaringannya diharapkan dapat menjangkau dan dijangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerjanya. Dengan peran yang strategis ini Puskesmas tentunya
mempunyai peran cukup penting dalam upaya mencapai tujuan pembangunan
kesehatan.
Oleh karena itu Puskesmas harus dipersiapkan secara baik. Terlebih lagi dengan akan
diterapkannya Sistem BPJS Kesehatan yang diberiakukan per tanggal 1 Januari 2014.
Pelaksanaan programprogam kesehatan dasar di Puskesmas hendaknya dapat diakses
dan dirasakan oleh masyarakat, terutama bagi warga kurang mampu.
Penyiapan Puskesmas tersebut tidak hanya pemenuhan SDM yang berkualitas, fasilitas
fisik (sarana prasarana, alat, obat) yang memenuhi persyaratan teknis, tapi juga
implementasi dan pelayanan yang prima dan berkualitas untuk mencapai derajat
kesehatan bagi masyarakat.

-5
Untuk menjamin terpenuhinya persyaratan tersebut diatas, terlebih bagi Puskesmas
yang baru didirikan, maka diperlukan izin operasional Puskesmas. Dan agar tertib
administrasi setiap Puskesmas yang baru maupun Puskesmas yang mengalami
perubahan (jenis, peruntukan, alamat, dll) perlu memiliki nomor registrasi yang tercatat
dalam suatu sistem baku yang dapat dipergunakan dan diakui di seluruh lndonesia.
B. MAKSUD
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 844/Menkes/SK/X/2006 tentang Penetapan
Standar Kode Data Bidang Kesehatan, disebutkan untuk permohonan registrasi hanya
dengan mensyaratkan penetapan Puskesmas dengan SK Bupati/Walikota dengan surat
pengantar dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi di lapangan, dijumpai kenyataan bahwa
Puskesmas yang mengajukan permohonan registrasi maupun yang sudah mendapat
registrasi, terdiri dari 3 macam kelompok, yakni:
a. Puskesmas yang ada bangunannya dan berfungsi, ditandai dengan adanya pelayanan
b. Puskesmas yang belum ada bangunan tetapi sudah berfungsi untuk pelayanan,
sehingga pelayanan dilakukan di tempat yang tidak seharusnya seperti menumpang
di Pustu, rumah penduduk atau menyewa di bangunan lain yang dari segi teknis
tidak layak disebut Puskesmas
c. Puskesmas sudah ada bangunan tetapi belum berfungsi untuk pelayanan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan SDM, alat, obat atau biaya operasional
Dengan pertimbangan di atas maka perlu disusun kembali persyaratan registrasi
Puskesmas, supaya yang Puskesmas telah mendapat nomor registrasi tersebut telah
memenuhi persyaratan untuk dapat beroperasi sebagai Puskesmas.

-6BABII
IZIN OPERASIONAL PUSKESMAS
A. KETENTUAN UMUM
1. Izin operasional Puskesmas merupakan izin penyelenggaraan upaya kesehatan yang
dilakukan oleh Puskesmas baik Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
2. Persyaratan izin operasional Puskesmas yang tercantum dalam peraturan ini hanya
mencantumkan persyaratan izin operasional minimal yang berlaku pada masa
transisi era JKN (semenjak surat edaran ditetapkan sampai dengan akhir tahun
2018).
3. Persyaratan izin operasional Puskesmas dalam peraturan ini akan dilakukan
peninjauan ulang setelah 5 tahun, dengan menerapkan persyaratan ideal izin
operasional Puskesmas yang mengacu pada seluruh persyaratan yang berlaku.
Persyaratan izin operasional yang baru akan dikeluarkan sebelum tahun 2018
sehingga memberikan tenggang waktu selama 1 tahun untuk penyesuaian.
4. Izin operasional Puskesmas diberikan dalam jangka waktu 5 tahun dan dapat
diperpanjang dengan mengajukan permohonan perpanjangan 6 (enam) bulan
sebelum habis masa berlakunya izin operasional.
B. PERSYARATANMENDIRIKANPUSKESMAS
1. Puskesmas berada di tiap Kecamatan/ sebagian Kecamatan Berdasarkan Jumlah
enduduk:
a. Perdesaan 1 : 30.000 atau,
b. Perkotaan 1 : 100.000 atau,
c. Berdasarkan hasil telaah Kebutuhan Pemerintah Daerah
2. Lokasi Puskesmas: (mengacu Kepmenkes 1428 tahun 2006)
a. Aman dari ancaman bahaya antara lain : aliran lahar, gelombang tsunami,
longsor, pencemaran lingkungan, bukan bekas Tempat Pembuangan Akhir
Sampah, bekas pertambangan dan di bawah SUIT dan SUTET, tidak berdekatan
dengan rel kereta api, tempat bongkar muat barang dan limbah pabrik.
b. Berada pada tempat yang mudah dijangkau transportasi umum.

-7

c. Halaman Puskesmas mempunyai batas yang jelas dengan diberi pagar, bersih,
tidak becek dan tidak ada genangan air, tersedia tempat penampungan sampah
sementara.
3. Bangunan Puskesmas:
a. dapat mencegah penularan penyakit serta kecelakaan.
b. Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, permukaan rata, licin dan mudah
dibersihkan.
c. Dinding permukaan bersih, rata dan mudah dibersihkan.
d. Ventilasi menjamin sirkulasi udara di dalam ruangan dengan baik. Ventilasi pada
laboratorium menggunakan exhauster dan dialirkan pada udara luar.
e. Didirikan di atas tanah milik Pemda (ada bukti surat kepemilikan tanah).
f. Memiliki 1MBatau surat keterangan sejenis yang sah sesuai peraturan yang
berlaku
g. Memperhatikan peruntukan luas lahan dan luas bangunan, koefisien dasar
bangunan, koefisien lantai bangunan dan garis sempadan sesuai Perda setempat.
h. Luas tanah minimal yang tersedia sesuai dengan pedoman tata ruang Puskesmas.
C. PERSYARATANIZINOPERASIONAL
1. Syarat Administrasi Manajemen
a. Memenuhi seluruh persyaratan mendirikan Puskesmas yaitu surat kepemilikan
tanah, surat izin mendirikan bangunan
b. Memiliki struktur organisasi Puskesmas dan uraian tugas pokok dan fungsi
c. SIP dan STR bagi tenaga medis
d. SIK atau SIPAbagi tenaga kesehatan lain
e. NPWPPuskesmas
2. Syarat Sumber Daya
a. Sumber Daya Manusia
1) Ketentuan mengenai tenaga di Puskesmas mengacu pada Kepmenkes Nomor
81/Menkes/SK/I/2004.
2) Di era transisi pelaksanaan JKN, tenaga minimal yang harus ada:
a) Tenaga medis: dokter umum
b) Tenaga kesehatan lain: bidan, perawat
c) Kesehatan masyarakat
d) Gizi

-8
b. Sarana dan Prasarana
1) Sarana

a) Memiliki ruangan sesuai dengan pedoman tata ruang Puskesmas dan


fungsi yang akan dijalankan
b) Puskesmas rawat inap harus memiliki tambahan ruang dapur dan linen
2) Prasarana
a) Tersedia sumber energi listrik 24 jam
b) Tersedia air bersih mengalir
c) Tersedia Puskesmas keliling dan atau ambulance
d) Memiliki SPALsederhana
3) Alat Kesehatan
a) Ketentuan mengenai alkes di Puskesmas mengacu pada standar peralatan
Puskesmas.
b) Di era transisi JKN, alkes minimal alkes yang bisa ditoleransi harus ada
di Puskesmas yaitu:
c) Standar peralatan kesehatan minimal Puskesmas Non Rawat Inap:
1) Poliklinik set (sesuai standar peralatan Puskesmas)
2) Peralatan KIAdan KB (sesuai standar peralatan Puskesmas)
3) Peralatan laboratorium (sesuai standar peralatan Puskesmas)
4) Peralatan imunisasi (cold chain)
5) Emergency set
d) Standar peralatan kesehatan minimal Puskesmas Rawat Inap:
1) Poliklinik set (sesuai standar peralatan Puskesmas)
2) Peralatan KIAdan KB (sesuai standar peralatan Puskesmas)
3) Peralatan laboratorium (sesuai standar peralatan Puskesmas)
Peralatan imunisasi (cold chain)
Emergency set
4) Set peralatan perawatan (sesuai standar peralatan Puskesmas)
5) Set alat dapur (sesuai standar peralatan Puskesmas)

-9
4) Obat dan Bahan Habis Pakai
Obat-obatan esensial dan bahan medis habis pakai sesuai ketentuan dalam
DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional) dan FORNAS (Formularium
Nasional)
5) Dana

Tersedia dana operasional Puskesmas yang dialokasikan dari APBD. Dana


operasional termasuk dana pengeluaran rutin (bayar listrik, bensin kendaraan
operasional, telpon, aIr, ATK),kegiatan luar gedung.
D. PENETAPAN IZIN OPERASIONAL
1. Izin operasional Puskesmas ditetapkan oleh pemerintah daerah Kab/Kota
2. Izin operasional Puskesmas diberikan untuk jangka waktu 5 tahun, dan dapat
diperpanjang dengan mengajukan permohonan perpanjangan 6 bulan sebelum habis
masa berlaku izin operasional

- 10
BABIII
REGISTRASI PUSKESMAS
A. KETENTUAN UMUM

Registrasi Puskesmas diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Pusat Data dan
Informasi dalam bentuk kode Puskesmas dan dikeluarkan setelah mendapatkan izin
operasional Puskesmas dari Pemda Kabupaten/Kota dan surat rekomendasi dari Dinas
Kesehatan Provinsi.
B. TUGAS DAN FUNGSI PEMDA KABUPATEN/KOTA
1. Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Pemda Kabupaten/Kota Bertugas:
a. Membuat surat penetapan Izm operasional Puskesmas berdasarkan rekomendasi
Dinas Kesehatan setempat sesual dengan persyaratan izin operasional
Puskesmas.
b. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang belum memiliki BP2T maka izin
operasional Puskesmas dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan.
c. Khusus untuk DKI dimana Puskesmas merupakan SKPD sendiri, rekomendasi
izin operasional Puskesmas diberikan oleh Sudin Kesehatan, untuk mendapatkan
surat penetapan ke Pemda Provinsi DKImelalui BP2T.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Bertugas:
a. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan surat permohonan rekomendasi
registrasi Puskesmas ke Dinas Kesehatan Provinsi dengan melampirkan izin
operasional Puskesmas beserta dokumen pendukungnya.
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan surat permohonan registrasi
Puskesmas ke Kementerian Kesehatan cq Pusat Data dan Informasi dengan
melampirkan:
a) surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi
b) surat penetapan izin operasional Puskesmas
c) profil Puskesmas

- 11 C. TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI


1. Dinas Kesehatan Provinsi menerima surat permohonan rekomendasi registrasi
Puskesmas dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan melakukan verifikasi
kelayakan sebagai Puskesmas dalam waktu paling lambat 14 hari kerja setelah surat
diterima.

2. Dinas Kesehatan Provinsi mengeluarkan surat rekomendasi permohonan registrasi


Pukesmas dan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam waktu paling
lambat 7 hari kerja setelah melakukan verifikasi.
3. Dinas Kesehatan Provinsi menerima tembusan data Puskesmas sesuai format
aplikasi Komunikasi Data (Komdat) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
melakukan verifikasi terhadap validitas data tersebut.
D. TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KESEHATAN
1. Kementerian Kesehatan cq. Pusat Data dan Informasi mengeluarkan nomor
registrasi berupa kode Puskesmas berdasarkan surat permohonan registrasi
Puskesmas dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota paling lambat 14 hari kerja
setelah surat diterima.
2. Pusdatin membuat surat pemberitahuan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
ditembuskan ke Dinas Kesehatan Provinsi mengenai penetapan registrasi yang
berupa kode Puskesmas.
3. Pusdatin melakukan pemantauan setiap 1 tahun sekali terhadap pemutahiran data
Puskesmas yang masuk dari Dinas Kesehatan kabupaten/Kota melalui aplikasi
Komunikasi Data (Komdat). Dan melakukan feed back dalam waktu paling lambat
1 minggu dari akhir batas waktu pemutahiran data (minggu ke-2 bulan Februari
tahun berjalan).

- 12
2

E. ALURREGISTRASIPUSKESMAS
DINAS KESEHtTANKAB/KOTA

DINAS KESEHATAN PROVINSI

33
1

TEMBUINSAN

4
4

BADAN PELAYANAN DAN

KEMENTERIAN KESEHATAN cq
PUSDATIN

PERIZINAN TERPADU PEMDA


KAB/KOTA

Keterangan:
1DINAS KESEHATAN KAB/KOTA MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN IZIN OPERASIONAL
PUSKESMAS KE BP2T PEMDA KAB/KOTA BP2T MENERBITKAN IZIN OPERASIONAL

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN REKOMENDASI


REGISTRASI PUSKESMAS KE DINKES PROVINSI DENGAN MELAMPIRKAN IZIN OPERASIONAL

3 DINAS KESEHATAN PROVINSI MELAKUKAN VERIFIKASI TERHADAP KELAYAKAN PUSKESMAS


4

DAN MENGIRIMKAN SURAT REKOMENDASI KE DINKES KAB/KOTA.


DINKES KAB/KOTA MENGIRIMKAN SURAT PERMOHONAN REGISTRASI KE KEMENKES cq
PUSDATIN DILAMPIRI SURAT REKOMENDASI DARI PROVINSI, IZIN OPERASIONAL DAN
DOKUMEN LAINNYA

KEMENTERIAN KESEHATAN cq PUSDATlN MENGELUARKAN NOMOR REGISGTRASI BERUPA


KODE PUSKESMAS BERDASARKAN SURAT PERMOHONAN REGISTRASI DARI DINKES
KAB/KOTA DAN SURAT REKOMENDASI DINKES PROVINSI
GARIS PENGAJUAN

GARIS FEEDBACK

GARIS TEMBUSAN

F. REGISTRASIULANG
Registrasi ulang diperuntukkan bagi Puskesmas yang telah mendapat kode Puskesmas
sebelum surat edaran ini dikeluarkan.
1. Kabupaten/Kota bertugas:
a. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan surat permohonan rekomendasi
registrasi ulang Puskesmas ke Dinas Kesehatan Provinsi dengan melampirkan
izin operasional Puskesmas beserta dokumen pendukungnya.
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan surat permohonan registrasi
ulang Puskesmas ke Kementerian Kesehatan cq Pusat Data dan Informasi
dengan melampirkan:
1) surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi
2) izin operasional Puskesmas
3) profil Puskesmas

- 13
c. Bagi Puskesmas yang telah memiliki nomor registrasi berupa kode Puskesmas,
tetapi tidak mengajukan permohonan registrasi ulang karena belum memenuhi
persyaratan maka Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus melengkapi
kekurangan tersebut dalam batas waktu satu tahun setelah peraturan ini berlaku.
2. Provinsi bertugas:
a. Dinas Kesehatan Provinsi menerima surat permohonan rekomendasi
registrasi/registrasi ulang Puskesmas dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan

melakukan verifikasi kelayakan sebagai Puskesmas dalam waktu paling lambat


14 hari kerja setelah surat diterima.
b. Dinas Kesehatan Provinsi mengeluarkan surat rekomendasi permohonan
registrasi ulang Pukesmas dan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dalam waktu paling lambat 7 hari kerja setelah melakukan verifikasi.
c. Dinas Kesehatan Provinsi menerima tembusan data Puskesmas sesuai format
aplikasi Komunikasi Data (Komdat) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
melakukan verifikasi terhadap validitas data tersebut.
3. Kementerian Kesehatan bertugas:
a. Kementerian Kesehatan cq. Pusat Data dan Informasi mengeluarkan nomor
registrasi ulang berupa kode Puskesmas berdasarkan surat permohonan
registrasi Puskesmas dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota paling lambat 14
hari kerja setelah surat diterima.
b. Pusdatin membuat surat pemberitahuan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan ditembuskan ke Dinas Kesehatan Provinsi mengenai penetapan registrasi
ulang yang berupa kode Puskesmas.
c. Pusdatin melakukan pemantauan setiap 1 tahun sekali terhadap pemutahiran
data Puskesmas yang masuk dari Dinas Kesehatan kabupaten/Kota melalui
aplikasi Komunikasi Data (Komdat) dengan cut of point data bulan Desember
tahun sebelumnya. Dan melakukan feed back dalam waktu paling lambat 1
minggu dari akhir batas waktu pemutahiran data (minggu ke-2 bulan Februari
tahun berjalan).

- 14
d. Bagi Puskesmas yang telah memiliki nomor registrasi berupa kode Puskesmas,
tetapi Dinas Kesehatan tidak mengajukan permohonan registrasi ulang
Puskesmas tersebut kepada Kementerian Kesehatan cq Pusat Data dan Informasi
dalam waktu 1 tahun setelah peraturan ini berlaku, maka Pusat Data dan
Informasi wajib mengeluarkan Surat Pemberitahuan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan ditembuskan kepada Dinas Kesehatan Provinsi beserta unit
lain dilingkungan Kementerian Kesehatan. Apabila Dinas Kesehatan tidak

mengajukan registrasi ulang dalam waktu 6 bulan setelah Surat Pemberitahuan


dikirimkan maka Puskesmas yang dimaksud dihapus dari data perencanaan
Kementerian Kesehatan.
e. Unit lain di lingkungan Kementerian Kesehatan wajib menggunakan data
Puskesmas yang dikeluarkan Pusat Data dan Informasi untuk merencanakan
alokasi dana bantuan ke Puskesmas (baik berupa dana BOK, DAK, TP, dan
sumber dana lainnya).
G. PENCATATANDANPELAPORAN
1) Pencatatan
a. Puskesmas tercatat dalam data base Kementerian Kesehatan setelah kode
Puskesmas dikeluarkan
b. Puskesmas yang telah dicatat dalam data base Kementerian Kesehatan adalah
data tunggal yang sah, dan digunakan oleh seluruh unit di Kementerian
Kesehatan.
2) Pelaporan
a. Kabupaten/Kota bertugas:
1) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib memasukkan (meng-entry) data
Puskesmas yang baru memiliki nomor registrasi maupun Puskesmas lama
yang telah mendapatkan kode registrasi ulang, sesuai dengan format ke
dalam aplikasi Komunikasi Data (Komdat) Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan dalam waktu paling lambat 7 hari kerja setelah surat
diterima. Dan memberikan tembusan ke Dinas Kesehatan Provinsi
2) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib melakukan pemutahiran (up date)
data setiap 1 tahun sekali (catatan: kondisi data Puskesmas per bulan
Desember tahun sebelumnya, dan di entry paling lambat minggu

- 15
ke-l bulan Februari tahun berjalan) melalui aplikasi Komunikasi Data
(Komdat) Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan. Dan
memberikan tembusan ke Dinas Kesehatan Provinsi
3) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota segera melaporkan ke Kementerian
Kesehatan cq Pusat Data dan Informasi bila ada perubahan Puskesmas (baik
berupa perubahan status, alamat, penghentian Puskesmas, dll). Dan
memberikan tembusan kepada Dinas Kesehatan Provinsi.
b. Provinsi bertugas

1) Dinas Kesehatan Provinsi melakukan rekapitulasi data jumlah, kondisi


sarana prasana dan alat, SDMdan jenis Puskesmas yang ada di
Kabupaten/Kota di wilayahnya dan melakukan updating data setiap akhir
tahun.
2) Dinas Kesehatan Provinsi sebagai perwakilan Pemerintahan Pusat
melakukan pembinaan dan pemantauan mengenaI pendirian dan
berfungsinya Puskesmas.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA,

NAFSIAHMBOI

Anda mungkin juga menyukai