Anda di halaman 1dari 30

Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab.

Lembata 2018
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan,


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat yang hidup dalam
lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, serta dapat menjangkau derajat
kesehatan secara optimal.
Guna mewujudkan tujuan dimaksud yakni mewujudkan keadaan sehat
tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya yang dinilai
mempunyai peranan yang cukup penting adalah menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan.
Penyelenggaraan Upaya Pelayanan Kesehatan yang efektif dan
efisien,dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan, sangat
memerlukan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat dan cepat, bagi
perumusan kebijakan, perencanaan dan pengambilan keputusan baik untuk
managemen pasien / klien, managemen unit / organisasi kesehatan maupun
managemensistim kesehatan serta bagi kepentingan masyarakat.
Namun demikian sistem informasi kesehatan yang ada saat ini belum bias
dijadikan alat manajemen kesehatan yang efektif karena masih jauh dari kondisi
ideal, dimana belum mampu menyediakan data kesehatan yang ‘evidence based’
yang dapat dijadikan informasi yang akurat dalam perencanaan, evaluasi dan
proses pengambilan keputusan sesuai dengan struktur manajemen di bidang
kesehatan.
Salah satu sarana yang dimiliki yang dapat digunakan sebagai alat ukur
pencapaian atau sebagai Indicator evaluasi atau yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan pembangunan kesehatan di Puskesmas Waiknuit adalah “Profil
Kesehatan”yang isinya menggambarkan tentang situasi derajat kesehatan
masyarakat dari berbagai indicator terutama indicator angka harapan hidup,
angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat yang tersusun
secara sistimatis dalam perspektif gender.
Situasi pelayanan kesehatan di kecamatan Atadei Kabupaten Lembata
pada tahun 2018 dapat digambarkan sebagai berikut :Angka kematian bayi pada
tahun 2018 sebesar 8 / 1000 kh., Angka kematian balita pada tahun 2018 sebesar
17 / 1000 kh,dan Angka Kematian Pada Anak Tahun 2018 0 / 100 kh, sedangkan
Neonatal pada Tahun 2018.17 / 1000 kh .Kematian Ibu tidak ada.
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
2

Masih rendahnya derajat kesehatan masyarakat dan rendahnya


pencapaian program kegiatan upaya penyelenggaraan kesehatan di Kecamatan
Atadei Kabupaten Lembata dideterminasi oleh beberapa hal antara lain .tingginya
angka Estimasi dan kurangnya Penganggaran dan pengawasan

Dengan demikian jelas bahwa maksud diterbitkannya buku profil


kesehatan Puskesmas Waiknuit Kabupaten Lembata ini adalah dalam rangka
menyediakan data dan sebagai informasi yang akurat mengenai upaya
pembangunan kesehatan di wilayah Puskesmas waiknuit kecamatan atadei selama
tahun 2018. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengevaluasi pencapaian
pembangunan kesehatan tahun 2018 dimana dapat digunakan sebagai acuan
perencanaan dan pengambilan keputusan dengan mengacu kepada Visi Puskesmas
Waiknuit Kabupaten Lembata yang tertuang dalam Menjadikan Puskesmas
Waiknuit terdepan dalam pelayanan kesehatan yang profesional menuju
masyarakat Atadei yang sehat dan berkualitas.
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
3

B. SISTIMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kabupaten


Lembata Tahun 2018, sebagai berikut :

BAB.I.Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan dan sistematika
penulisannya . Selain itu berisi pula uraian ringkasan dari masing –masing bab.

BAB.II.Gambaran Umum Puskesmas Waiknuit


Bab ini berisi tentang gambaran umum Puskesmas Waiknuit. Didalamnya berisi
uraian tentang keadaan geografis, keadaan kependudukan, sosial ekonomi dan
budaya, keadaan pendidikan dan keadaan lingkungan.

BAB.III.Situasi Derajat Kesehatan Tahun 2018


Bab ini berisi tentang situasi dan kondisi kesehatan di Puskesmas Waiknuit
Kecamatan Atadei tahun 2018 yang dilaksanakan oleh Puskesmas Waiknuit
selama tahun 2018 diantaranya teruta mamengenai indikator utama angka
kematian (mortalitas), angka kesakitan (morbiditas) dan angka status gizi
masyarakat.

BAB.IV. Situasi Upaya Kesehatan


Bab ini berisi tentang pencapaian program yang telah ditetapkan dan dilaksanakan
selama tahun 2018. Indikator yang dimuat dalam profil ini adalah indictor
pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,
pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi
dasar dan perbaikan gizi masyarakat.

BAB.V.Situasi Sumber Daya Kesehatan


Pada bab ini berisi tentang sumber daya kesehatan dalam pelayanan kesehatan di
Puskesmas Waiknuit yang terdiri dari sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan
pembiayaan kesehatan.serta sumber daya kesehatan lainnya.

Bab.VI.Penutup
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan berupa hal – hal penting yang perlu
mendapat perhatian lebih lanjut. Disamping itu berisi pula keberhasilan yang perlu
dipertahankan dan ditingkatkanserta kekurangan yang perlu diperbaikai dimasa
mendatang.
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
4

Lampiran-lampiran.
Lampiran berisi tentang tabel resume/ angka pencapaian data kesehatan dan yang
terkait kesehatan yang responsif gender.
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
5

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. KEADAAN GEOGRAFI

1. Letak Geografis
Puskesmas Waiknuit di kecamatan Atadei dengan ibu kota Watugolok secara
geografis terletak pada 123,47 BT dan 08, 44 LS
2. Luas Wilayah
Wilayah Kabupaten Lembata terdiri atas wilayah daratan dan wilayah laut. Luas
wilayah Kabupaten Lembata yakni luas daratan 1266,39 km2 dengan rincian luas
daratan menurut desa yaitu : 150,42 km2
3. Batas Wilayah
Wilayah bagian utara berbatasan dengan kecamatan Nubatukan, bagian
selatan berbatasan dengan Laut Sawu, bagian timur berbatasan dengan Kecamatan
Lebatukan .dan bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Wulandoni
4. Iklim dan Curah Hujan
Puskesmas Waiknuit merupakan wilayah kecamatan Atadei yang beriklim
tropis, dengan musim kemarau lebih lama yakni dari bulan April sampai Oktober,
sedangkan musim penghujan dari Bulan November sampai Bulan Maret, dengan
curah hujan yang kurang merata,dan tidak menentu, rata – rata hari hujan pertahun
50 – 150 hari, rata – rata curah hujan per tahun 500 – 1200 mm, kelembaban : suhu
udara berkisar antara 240 C – 330 C, rata – rata kecepatan angin 8,41 K
5. Keadaan Wilayah
Sebagian besar wilayah Puskesmas Waiknuit terdiri dari tanah pegunungan / bukit dan
sedikit dataran, yang tersebar di 15 desa, dengan rincian : 55,6% daerah pantai, 37,6%
daerah pegunungan / bukit, 1,7% daerah lembah dan 5,1 % daerah dataran
6. Keadaan Penduduk
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Lembata Tahun 2018, (Lembata
Dalam Angka Tahun 2018) jumlah penduduk Puskesmas Waiknuit kecamatan Atadei
sebanyak 7498 jiwa yang tersebar di 15 desa, dengan tingkat kepadatan 37,60 jiwa
per km2. Desa yang kepadatan penduduknya tertinggi adalah desa Katakeja .
sebanyak 134,60 jiwa per km2 Kepadatan penduduk yang terendah di desa Lebaata
sebanyak 23,46 jiwa per km2.
Sementara berdasarkan jenis kelamin; jumlah penduduk laki – laki lebih
kecil dibandingkan penduduk perempuan, yaitu : penduduk laki – laki sebanyak
:35,70 jiwa (47,61%), sedang penduduk perempuan sebanyak :398 jiwa (52,39%).
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
6

8,000

7,000

6,000

5,000
3,913
4,000

3,000 Laki-laki
Perempuan
2,000
3,585 Total

1,000 596 721


286 153 78 241 111 180 183 198 344 363 255 97 102
83 223
585 265 679 134 80 162 142 195 298 354 236 68 86
0

Sumber : SIKDA Waiknuit Tahun 2018

Berdasarkan jenis kelamin; jumlah penduduk laki – laki lebih kecil


dibandingkan penduduk perempuan, yaitu : penduduk laki – laki sebanyak :
3.570jiwa , sedang penduduk perempuan sebanyak : 3.928 jiwa.

7. Keadaan Sosial Ekonomi Dan Budaya

1. Penduduk Miskin

Penduduk miskin di Puskesmas Waiknuit tahun 2018 berdasarkan cakupan


pelayanan jamkesmas sebesar ........ jiwa, dengan persentase yang mendapat
pelayanan rawat jalan untuk pelayanan kesehatan dasar sebanyak 100% dan
mendapatkan pelayanan rawat Inap untuk pelayanan kesehatan dasar sebanyak
100%.
2. Keadaan Pendidikan
Keadaaan Sarana Pendidikan Di Kecamatan Atadei dapat digambarakan
sebagai berikut :
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
7

30
26
25
21
20

15

10
4
5
1
0
SD SMP SMK JUMLAH

a) Persentase Rumah Tangga yang mengakses air bersih.

Sumber air minum yang digunakan rumah tangga antara lain ledeng,
sumur pompa tangan (SPT ), sumur gali (SGL), penampung air hujan (PAH)
, HU/Reservoir, kemasan dan lainnya.
Kecamatan Atadei dalam mengakses air bersih dari 3436 keluarga
Pemakai Air Bersih, semuanya dapat mengakses sarana air bersih.
Rincian sumber Air Minum dikecamatan atadei sebagai berikut :
 Sumur Gali Terlindung : 152
 Penampung Air Hujan: 417
Sedangkan penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak
adalah sebesar 4.575 (39,607%).
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
8

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Menurut H.L.Blum ada 4 (empat ) faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan


masyarakat yaitu Perilaku (sikap, gaya hidup), Lingkungan (biologi, psikologi, sosial,
spirituil), pelayanan kesehatan (tenaga kesehatan,ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan), Penduduk (Hereditas, Keturunan)
Situasi derajat kesehatan dapat diukur dari beberapa indicator upaya
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, Namun untuk menggambarkan derajat Kesehatan
Masyarakat Ile Apesecara umum dapat dilihat pada pencapaian tiga indicator penting
yakni situasi Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi Masyarakat

A. MORTALITAS

Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu.Dimana kejadian kematian
dapat digunakan sebagai indicator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.Angka kematian pada
umumnya dapat diketahui melalui berbagai survey dan penelitian.Perkembangan
tingkat kematian dan penyebab utama kematian yang terjadi pada periode terakhir
akan diuraikan di bawah ini.

Derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Lembata masih sangat rendah


bila dibandingkan dengan nasional, sementara bila dibandingkan dengan propinsi,
Kabupaten Lembata masih lebih baik kondisi derajat kesehatan masyarakatnya. .Hal
ini terbukti dari angka kematian bayi, angka kematian ibu , dan umur harapan hidup
, indicator untuk mengukur atau menunjukan tingkat pencapaian dibanding dengan
target yang telah ditetapkan. Indikator hasil ini meliputi indicator derajat kesehatan
masyarakat dan indicator pelayanan kesehatan masyarakat. sedangkan angka
kelahiran hidup sebesar 27,8 kelahiran hidup.untuk Atadei dan angka kematian
Sebesar 16,5..
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
9

Tabel 3.1
Indikator Derajat Kesehatan Kecamatan Atadei
Tahun 2018

Indikator Derajat Atadei


NO
Kesehatan 2018

1 AKB /IMR 8 /1000 kh

2 AKI /MMR 0/ 100.000 kh

3 AKABA 17 /1000 kh

Sumber Data :SIKDA Waiknuit 2018

Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui
survey, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian
di fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan.
Angka Kematian Bayi (AKB ) di Kecamatan Atadei tahun 2018 :8 / 1.000
KH, sementara untuk Angka Kematian Balita (AKABA ) tahun 2018 17/1.000 KH,
Sedangkaan Angka Kematian Ibu (AKI ) 2018 tidak ada.

B. MORBIDITAS

Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada


kurun waktu tertentu. Morbiditas juga digunakan sebagai indicator terhadap derajat
kesehatan masyarakat, Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari
masyarakat (Community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas dan
hasil pengumpulan data dari puskesmas Pembantu, Poskesdes,dan Polindes serta
dari sarana kesehatan lainnya seperti BP Kalikasa.
Berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu
mendapatkan perhatian, termasuk situasi penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensi KLB / wabah dan situasi penyakit
menular .
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
10

1. Penyakit Menular

Adapun penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain

a). Penyakit Malaria


Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs, dimana
menjadi masalah kesehatan terutama di Kecamatan Atadei yang dapat
menjadi determinan menurunya produktifitas kerja.
Jumlah kasus malaria positif di Kecamatan Atadei Kabupaten
Lembata tahun 2018 adalah sebanyak 136 kasus dengan API sebesar
13,3/ 1000 penduduk.

b. Penyakit Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immuno Deficiency


Syndrome (HIV/AIDS ).
Jumlah penderita HIV/AIDS di kecamatan Atadei tahun 2018 sebanyak
6 kasus

c. Penyakit Kusta
Pada tahun 2018 penderita kusta dengan tipe MB sebanyak 0
kasus, penderita PB tidak ada kasus.

C. STATUS GIZI

Status Gizi pada Balita juga merupakan indikator tingkat perkembangan Gizi di
masyarakat yang menjadi salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat. Selain itu
status gizi balita juga menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara
penilaian status gizi balita adalah dengan anthropometri yang menggunakan indeks berat
badan menurut umur ( BB/U ). Kategori yang digunakan adalah gizi lebih (z–score > + 2
SD), gizi baik (z-score-2 SD sampai + 2 SD), gizi kurang ( z-score < 2 SD sampai – 3 SD
), gizi buruk (z-score < -3 SD ).
Persentase status gizi pada balita di Kecamatan Atadei tahun 2018 sebagai berikut :
balita gizi lebih tidak ada orang dan Gizi buruk 21 orang.

Gambaran status gizi balita di kecamatan Atadei dari hasil pengukuran status gizi
dapat dilihat pada gambar 3.3 sebagai berikut :
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
11
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
12

Gambaran Status Gizi Kecamatan Atadei


Tahun 2017 – 2018
TAHUN
NO URAIAN
2018

1 Gizi Lebih

2 Gizi Baik

3 Gizi Kurang

4 Gizi Buruk
Sumber:SIKDA Waiknuit 2018
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
13

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan


hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
melalui terciptanya masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, serta
dapat menjangkau derajat kesehatan secara optimal.
Dalam rangka mencapai tujuan dimaksud, Puskesmas Waiknuit Kecamatan
Atadei telah melakukan berbagai upaya perbaikan ataupun pembenahan baik secara
administrasi maupun dalam hal pelayanan yang meliputi pelayanan dalam dan luar
gedung hal ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, dimana
dapat dilihat pada uraian gambaran situasi upaya kesehatan khususnya untuk tahun 2018.

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langka awal yang sangat


penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapakan sebagian
besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi .
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
Seorang ibu mempunyai peranan yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak.Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa
berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa
pertumbuhan bayi dan anaknya. Untuk itu pelayanan kesehatan ibu harus
dilakukan sejak kehamilan bulan pertama melalui kunjungan ibu
kesaranapelayanan kesehatan.
a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4 )
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan oleh tenaga kesehatan
profesioanl (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan
dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilan, yang mengikuti
pedoman pelayanan antenatal yang ada diutamakan pada kegiatan promotif
dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan
K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan
gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke
fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal.
Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
14

pelayanan ibu hamil sesuai dengan standart serta paling sedikit empat kali
kunjungan, dengan distribusi satu kali pada trisemester pertama, satu kali
pada trisemester dua dan dua kali pada trisemester ketiga, angka ini dapat
dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Gambaran persentase cakupan pelayanan K1 dan K4 menurut
desa pada tahun 2018 dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2 dibawah ini :
Gambar 4.1 :
Persentasi cakupan K1 per desa
Kecamatan Atadei 2018

140
123
120

100

80

60

40 30
23
Jlh Bumil
20 13
8 8 5 5 5 7 6 Jlh K1
3 4 1 4 1
0

Sumber data :SIKDA Waknuit 2018

Gambar diatas menunjukan bahwa kunjungan K1 perdesa di tahun


2018 sebesar 100%
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
15

Gambar 4.2 :
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 MENURUT DESA
KECAMATAN Atadei TAHUN 2018

140
123
120

100
85
80
Jmlh Bimil
60
Jmlh K4
40 30
23
15 13 15
20 88 8 79 65 43 3
5 34 42 12 4 55 52 53 1
0

Sumber data :SIKDA Waiknuit

Cakupan pelayanan K4 pada Tahun 2018 sebesar 69,1 %,.

b. Pelayanan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir


sebagaian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan
pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi kebidanan (profesional ).Jumalah Persalainan sebesar 118 orang
dengan presentasi persalinanditolong oleh tenaga kesehatan di puskesmas
Waiknuit ditahun 2018 adalah sebesar 100 %.

c. Pelayanan Kesehatan pada Bayi


Cakupan Pelayanan kesehatan bayi pada tahun 2018 sebesar .
38,9% dari 234 bayi.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi
dasar, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Bayi dan
Penyuluhan Perawatan Kesehatan Bayi dan MTBS
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
16

d. Pelayanan Kesehatan pada Siswa SD dan Setingkat.


Pelayanan pada Anak usia sekolah biayanya berkaitan dengan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, seperti menggosok gigi dengan benar,
mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapaa masalah yang sering dialami
adalah karies gigi, kecacingan, dan masalah gizi.Jumlah Murid SD yang
mendapat pelayanan kesehatan sebesar. 82,3%.

e. Pelayanan Keluarga Berencana


Berdasarkan Data yang diperoleh dari pengelolah program KB
puskesmas Waiknuit jumlah PUS sebanayak.857 orang dengan aangka
presenrase KB baru sebesar.5,6% dan KB Aktif sebesar 202 dan
presentasenya sebesar 23,6%.
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
17

GAMBAR 4.7
PERSENTASE KB BARU BERDASARKAN JENIS KONTARSEPSI
KECAMATAN Atadei TAHUN 2018

0 0 0 0
9 8 IUD
46
MOP
44 MOW
IMPLAN
SUNTIK
PIL
66 KONDOM
OBAT VAGINA
LAINNYA

Sumber :SIKDA Waiknuit 2018

Presentase MKJP sebesar 35,3% dan Prosentase Non MKJP sebesar 64,7%

f. Pelayanan Imunisasi

1). Imunisasi Dasar pada Bayi


Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada
dasarnya adalah proporsi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah
mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila UCI dikaitkan dengan suatu
wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat tergambar besarnya
tingkat perlindungan masyarakat (herd immunity) terhadap penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Pada tahun 2018, persentase desa yang telah mencapai UCI di
kecamatan Atadei sebesar 1,3%
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
18

Selanjutnya pelayanan imunisasi bayi/balita mencakup


vaksinasi BCG (1 kali), DPT (3 kali), Polio (4 kali), Hepatitis B (4 kali)
dan Campak (1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Angka Persentase BCG sebesar 149% ,HB0 – 7 hari Sebesar
97% , DPT /HB3 sebesar 68% ,Polio sebesar 68,5%, dan Campak Sebesar
57 ,54%
2). Imunisasi pada Ibu Hamil

Perkembangan cakupan imunisasi TT pada kelompok ibu hamil


pada tahun 2018 di Waiknuit dapat dilihat pada Gambar 4.12 berikut ini :

GAMBAR 4.12
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT 1 - TT 5 PADA IBU
HAMIL DI KECAMATAN Atadei TAHUN 2018

40

35 36

30
28
25

20

15

10
8 8
5

0
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

Sumber :SIKDA Waiknuit 2018

Dari gambar di atas dapat dilihat cakupan TT 1 sampai TT 5 di


kecamatan Atadei Tahun 2018, dengan Persentase TT 1 sebesar 5,7%, TT 2
sebesar 5,7%, TT 3 sebesar 20%, TT 4 sebesar 43,6% dan TT 5 sebesar
25,7%dan TT++ sebesar 95%.

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

Upaya pelayanan kesehatan rawat jalan dilakukan bagi masyarakat


dengan gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung
maupun melalui rujukan dilakukan pada masyarakat yang mendapat gangguan
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
19

kesehatan sedang hingga berat. Sebagian besar sarana pelayanan puskesmas


dipersiapkan untuk memberi pelayanan kesehatan dasar bagi kunjungan rawat jalan
dan dapat pula melayani rawat inap. Sementara Rumah Sakit yang dilengkapi
berbagai fasilitas disamping memberikan pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat
inap juga melayanai untuk kunjungan rawat jalan.

C. PELAYANAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada


pelaksanaan surveilance epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara
dini yang ditindaklanjuti penangan secara cepat melalui pengobatan penderita.
Disamping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan
pemberian imunisasi, upaya pengurangan factor resiko melalui kegiatan untuk
peningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan peran serta masyarakat dalam
upaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagai
kegiatan.
Uraian singkat berbagai upaya tersebut seperti berikut ini :

1. Pengendalian Penyakit Polio

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio diKecamatan


Atadei Kabupaten Lembata dilaksanakan secara rutin dengan pemberian
imunisasi polio
Presentase pencapaian cakupan imunisasi polio -4 pada bayi pada
tahun 2018sebesar: 68,15 %.

2. Penyakit Pneumoni

Jumlah kasus p Pneumoni pada Balita Pada Tahun 2018 pada


Puskesmas Waiknuit sebesar. 3 Orangdan 100% ditangai

3. Penanggulangan Penyakit HIV / AIDS dan PMS

Upaya pelayanan dalam rangka pemberantasan penyakit HIV / AIDS


disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan
pada upaya pencegahan yang dilakukan melalui skrining HIV / AIDS terhadap
darah donor dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular
seksual (PMS).
Penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS di Kecamatan Atadei
Kabupaten Lembata tahun 2018 sebanyak 5 kasus HIV/AIDS
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
20

Upaya pencegahan dengan melakukan Pemeriksaan Sosialisasi atau


Penyuluhan dan Skrining Pada ibu Hamil serta sasaran kunci lainya

4. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD )

Upaya pemberantasan DBD dititik beratkan pada penggerakan


potensi masyarakat untuk dapat berperanserta dalam pemberantasan sarang
nyamuk (gerakan 3 M), pemantauan jentik nyamuk, serta pengenalan gejala
demam berdarah dan penangananya dirumah tangga selama tahun 2018 tidak
ada kasus DBD di Kecamatann atadei Kabupaten Lembata.

5. Pengendalian Penyakit Malaria

Pengendalian Malaria dilakukan dengan pemeriksaan darah dengan


cakupan pengobatan penyakit malaria di kecamatan atadei Kabupaten Lembata
tahun 2018 sebesar 136 Kasus dan tidak ada yang meninggal
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
21

6. Pengendalian Penyakit Kusta.

Pada penderita kusta yang ditemukan, diberikan pengobatan paket MDT


(multi drag therapy) sesuai type, MB (multi basiler) dan PB (pausi basiler), yang
diberikan dalam kurun waktu, (PB (6-9 bulan), MB (12 -15 bulan).
Untuk kecamatan Atadei tdak terdapat kasus di tahun 2018 dengan tipe
MB (multi basiler).

D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR.

Faktor lingkungan mempunyai peranan yang sangat besar terhadap


proses perkembangaan kesehatan baik secara individu maupun masyarakat umum.
Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai
akibat dari lingkungan kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas
lingkungan antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi,
surveilance vector dan pengawasan tempat – tempat umum (TTU ).

1. Pengawasan Tempat –Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan


Untuk kecamatan Atadei tahun 2018 terdapat 26 TTU yang dibina dan
yang diperiksa sebesar 100%, dimanasemuanya memenuhi syarat kesehatan
yakni 38,5%.

2. Sarana air bersih yang digunakan dan akses air minum yang aman.
Proporsi keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan di
Kecamatan Atadei kabupaten Lembata tahun 2018 sesuai data yang diperoleh
dengan Jumlah Sumur Gali Terlindung sebanyak 1, Sumur Bor sebanyak 1, PAH
sebanyak 303

3. Sarana dan akses terhadap sanitasi dasar


Dengan adanya Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang
digalakan oleh Plan Internasional, membawa pengaruh besar terhadap adanya
perubahan perilaku dalam pemanfaatan sarana sanitasi dasar. Untuk Kecamatan
atadei kabupaten Lembata tahun 2018, berdasarkan data program menunjukan
bahwa semua belum desa di kecamatan atadei sudah mendeklarasikan STBM
yang artinya semua desa sudah memenuhi enam Pilar yang di canangkan dalam
Program STBM.
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
22

4. Rumah sehat
Proporsi Rumah sehat di kecamatan Atadei tahun 2018,dengan Prsentasi
memenuhi syarak kesehatan sebesar 77,23%(dan belum memenuhi syarata
kesehatan sebesar 22,77%

E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk


mengatasi permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi
yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kurang kalori protein,
kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium, anemia dan anemia
gizi besi.

1. Pemantaun dan Pertumbuhan Balita


Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui
kegiatan penimbangan posyandu secara rutin setiap bulan.Berdasarkan
pengumpulan data Gizi kecamatan Atadei Kabupaten Lembata tahun 2018
gambaran dari pemantauan balita dapat dilihat dalam gambar.4.16. berikut ini :
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
23

Gambar 4.16
JUMLAH BALITA DITIMBANG DAN BGM PER DESA
KECAMATAN Atadei TAHUN 2018
600
498
500

400

300

200

83 88
100
35 27 16 33 15 29 18 21 30 34 35 18 16
22 0 5 1 1 2 1 1 0 0 0 1 1 0 5 40
0
Jumlah D

BGM

Sumber : SIKDA Waiknuit 2018

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa jumlah balita


yang ditimbang di Kecamatan Atadei kabupaten Lembata tahun 2018
sebanayak 498 orang dngan presentasi BGM 8,0%
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
24

2. Pemberian Tablet Besi


Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi
kasus anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe
khususnya dialami ibu hamil. Perkembangan cakupan pemberian tablet besi
pada ibu hamil (Fe1 dan Fe-3) pada tahun 2018dapat dilihat pada gambar
4.17 dibawah ini.
Gambar 4.17
PERSENTASE CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU
HAMIL
DIKECAMATAN Atadei TAHUN 2018

160
Fe 1

140 135
135
Fe 3

120

100

80

60

40 3535
2424
20 1616
66 66 88 88 99
55 33 22 55 33 55
00
0

Sumber :SIKDA Waiknuit 2018

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa cakupan persentase


pemberian tablet besi untuk ibu hamil di Kecamatan Atadei tahun 2018 Fe 1
sebesar 100%, FE 3 sebesar 100%. Dari total Bumil sebanyak 135 orang.
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
25

BAB. V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Gambaran mengenai situasi sumberdaya kesehatan dibagi menjadi sarana


kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan yang dapat dilihat sebagai
berikut:

A. SARANA KESEHATAN
Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan diantaranya
puskesmas, Puskesmas pembantu ( PUSTU), Pos Kesehatan Desa (POSKESDES),
Polindes, sarana upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) dan institusi
pendidikan tenaga kesehatan.

1. Puskesmas
Terdapat satu unit Puskesmas yang berada di pusat Kecamatan Atadei,
dengan Empat puskesmas pembantu (PUSTU) yang berada di wilayah Watugolok.
Gambar 5.1
Jumlah Puskesmas dan Jaringannya di Kecamatan Atadei
Tahun 2018
Desa Puskesma PUSTU Poskesdes Polindes Posyand
s u
1 0 0 0 3
Katakeja
0 0 0 0 1
Tubukrajan
0 0 1 0 5
Ilekimok
0 0 0 1 1
Ilekerbau
0 0 1 0 1
Nogodoni
0 1 0 0 2
Doripewut
0 0 0 1 1
Lebaata
0 0 0 1 2
Nubaatalojo
0 1 0 0 2
Nubahaeraka
0 0 1 0 1
Lusilame
0 0 1 0 2
atakore
0 1 0 0 2
Lerek
0 1 0 0 2
Dulir
0 0 0 0 1
Lewogroma
0 0 0 1 1
Nubaboli
JUMLAH 1 4 4 4 27
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
26

2. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat


Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan
sumberdaya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) tersebut antara lain : Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu),
Polindes (pondok bersalin desa), Toga (taman obat keluarga), POD (pos obat
desa), Pos UKK ( pos upaya kesehatan kerja ) dan sebagainya. Posyandu
merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat.

Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu:


kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan
penanggulangan Ispa dan diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu di
kelompokan kedalam 4 strata yaitu posyandu pratama, posyandu madya,
posyandu purnama dan posyandu mandiri. Persentase strata Posyandu tahun 2017
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 5.2.:
Persentase Strata Posyandu
Kecamatan Atadei Tahun 2018
Mandiri, 0 Pratama, 0

Madya, 37.04

Purnama,
62.96

Sumber : SIKDA Waiknuit 2018

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa tahun 2018dari jumlah


posyandu sebanyak 27 unit, dengan tingkat Madya 10 posyandu dan tingkat
Purnama sebanyak 17 posyandu. Dan aktif 17
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
27

3. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan

Pembangunan Kesehatan berkelanjutan membutuhkan tenaga kesehatan


yang memadai, baik secara kuantitas maupun kualitas. Untuk menghasilkaan
tenaga kesehatan yang berkualitas diperluhkan juga proses pendidikan yang
berkualitas pula.

B. TENAGA KESEHATAN

1. Ketersediaan Tenaga Kesehatan

Dalam kegiatan penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya


dilakukanoleh pemerintah, tetapi juga diselenggarakan oleh pihak swasta. Karena
pada dasarnya kesehatan bukan hanya urusan pemerintah tapi merupakan urusan
seluruh masyarakat.Pemerintah hanya sebagai sarana atau wadah untuk
mengaplikasikan upaya mencapai “sehat” itu sendiri, dimana dalam
penyelenggarannya dilimpahkan pada bidang kesehatan.
Terkait dengan ketersediaan tenaga kesehatan di kabupaten Lembata,
Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan, sejak tahun 2006 sampai tahun
2009, setiap tahunnya mengirimkan 20 orang lulusan SMTA untuk melanjutkan
pendidikan D III Kebidanan yang dibiayai oleh daerah, selain itu juga dikirim 20
orang bidan yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil dengan pendidikan terakhir
SPK (sederajat SMTA) untuk melanjutkan pendidikan D III Kebidanan. Data
Dinas Kesehatan kabupaten Lembata menggambarkan bahwa pada tahun 2013
jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas dan jaringannya sebanyak
335 orang.
Untuk Kecamatan atadei jumlah tenaga kesehatan secara keseluruhan
sebanyakorang, yang terdiri dari tenaga Pegawai Negeri Sipil sebanyak 38 orang,
tenaga kontrak daerah sebanyak 1 orang, ,dan Tenaga KSO sebanyak 12 orang
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
28

Gambar 5.3
Rincian Tenaga Kesehatan Puskesmas Waiknuit
Berdasarkan Status Kepegawaian
Tahun 2018
No Status Kepegawaian Jumlah
1 PNS 38
2 PTT 0
3 Kontrak Daerah 1
4 KSO 12
5 TKS 0
Jumlah 51

2. Persebaran Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan


Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) dan PTT / Kontrak berdasarkan latar
belakang pendidikan kesehatan yang bertugas di Puskesmas Waiknuit tahun
2018 sebanyak 51 orang dengan rincian tenaga kesehatan seperti tampak
pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
29

Gambar 5.4
Data Kepegawaian berdasarkan Jenjang Pendidikan dan Status Kepegawaian
Puskesmas Waiknuit Tahun 2018
JK STATUS KEPEGAWAIAN

NO PENDIDIKAN
L P T PNS PTT KD KSO TKS TOTAL

1 DOKTER UMUM 1 0 0 1 0 0 0 0 1
2 DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0 0 1
3 APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1 0 1
KEPERAWATAN
0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 NERS
S1
0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KEPERAWATAN
6 SKM 4 2 0 2 0 0 4 0 6
7 S1 FARMASI 0 1 0 0 0 0 0 0 1
8 S1 GIZI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
D3
0 6 0 6 0 0 0 0 6
9 KEPERAWATAN
10 D3 KEBIDANAN 0 22 0 19 0 0 3 0 22
11 D 4 KeBIDANAN 0 01 0 0 0 0 1 0 1
12 D3 GIZI 1 1 0 1 0 0 1 0 1
13 D3 KESLING 1 0 0 1 0 0 0 0 1
D3 ANALIS
1 1 0 1 0 0 0 0 1
14 KESEHATAN
D3 KESEHATAN
0 1 0 1 0 0 0 0 1
15 GIGI
16 D3 FARMASI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
D3 REKAM
0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 MEDIK
18 D1 KESLING 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 SMF 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 SPK 2 0 0 2 0 0 0 0 2
21 SLTA 3 0 0 2 0 1 0 0 3
22 SLTP 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 SD 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 51 orang
Profil Kesehatan Puskesmas Waiknuit Kab. Lembata 2018
30

BAB.VI

PENUTUP

Data yang evidence based akan menjadikan Informasi valid dan akurat
yang sangat dibutuhkan oleh semua pihak, terutama bagi para penentu kebijakan
sebagai bahan evaluasi, pengukuran kinerja dan dalam pengambilan keputusan
untuk menentuan kebijakan pembangunan kesehatan khususnya dan perencanaan
pembangunan kesehatan di segala tingkat administrasi manajemen serta
pembangunan Nasional.
Profil kesehatan Puskesmas Waiknuit Kecamatan Atadei menjadi
paket sajian data yang akan menjadi informasi yang sangat penting dan dapat
digunakan baik oleh jajaran kesehatan serta unit – unit kesehatan dan sektor terkait
lainnya maupun masyarakat.
Dari tiga indicator utama; ada indicator yang belum mencapai target
yang diharapkan namun ada yang sudah memenuhi indicator standar pelayanan
minimal
Namun demikian di sadari bahwa data dan informasi yang disajikan
masih belum dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan yang diharapkan berbagai
pihak. Walaupun demikian, besar keinginan bahwa buku profil kesehatan ini tetap
dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang kondisi
pembangunan kesehatan di Kecamatan Atadei, serta dapat dipergunakan sebagai
bahan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program – program
pembanguan kesehatan di Kecamatan Atadei
Demikian penyajian profil kesehatan Puskesmas Waiknuit Kecamatan
Atadei tahun 2018 dengan harapan dapat bermanfaat bagi berbagai pihakdalam
menunjang pembangunan Kesehatan dan pembangunan Nasional demi
kesejahteraan Masyarakat.

Waiknuit, Februari 2019

SIKDA Waiknuit

Anda mungkin juga menyukai