PENDAHULUAN
1
koneksi database secara online melalui jaringan internet ke Server SIKDA
Generik di Dinas Kesehatan, maupun ke database lokal yang ada di puskesmas.
Kegiatan puskesmas yang mampu ditangani oleh Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS) ini adalah : Pengelolaan informasi riwayat medis pasien per
individu; Pengelolaan informasi kunjungan pasien ke puskesmas; Pengelolaan
informasi kegiatan pelayanan kesehatan dalam gedung; Pengelolaan informasi
pemakaian dan permintaan obat/farmasi di puskesmas, pos obat desa, pos UKK;
Pengelolaan informasi tenaga kesehatan puskesmas; Pengelolaan informasi sarana
dan peralatan (inventaris) puskesmas; Pengelolaan informasi kegiatan luar
gedung; Pengelolaan pelaporan internal dan ekternal puskesmas (Pusdatin
Kemenkes, 2011).Aplikasi SIKDA Generik adalah aplikasi sistem informasi
kesehatan daerah yang berlaku secara nasional yang menghubungkan secara
online dan terintegrasi seluruh puskesmas, rumah sakit, dan sarana kesehatan
lainnya, baik itu milik pemerintah maupun swasta, dinas kesehatan
kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi, dan Kementerian Kesehatan. Aplikasi
SIKDA Generik dikembangkan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan.
2
Daerah dengan SistemInformasi Kesehatan Nasional.Sasaran dari Pengembangan
SIKDA GENERIK adalah :
a) Puskesmas selaku pelaksana program kesehatan yang berhubungan dengan
masyarakat secara langsung.
b) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selaku pengelola program kesehatan pada
level pengendalian manajemen tingkat kabupaten.
c) Dinas Kesehatan Provinsi selaku pengelola program kesehatan pada level
pengendalian manajemen tingkat Provinsi.
1.4 Manfaat
Manfaat SIKDA elektronik dalam hal adminisntrasi, manfaat tersebut dapat
dirasakan baik oleh masyarakat secara langsung maupun oleh petugas sebagai
penyelenggara kesehatan, karena waktu tunggu pasien berkurang, alur lebih jelas,
dan mengurangi beban administrasi petugas kesehatan sehingga pelayanan
menjadi lebih efektif dan efesien waktu tunggu pasien berkurang.
a. alur lebih jelas
b. mengurangi beban administrasi petugas kesehatan
c. pelayanan menjadi lebih efektif dan efisien
Selanjutnya, dalam hal medis, manfaat SIKDA elektronik antara lain:
a. mampu meminimalisasi terjadinya kesalahan medis
b. secara tidak langsung meningkatkan penggunaan obat generik di
masyarakat
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
diseminasi informasi kesehatan. SIKDA Generik dirancang untuk menjadi standar
bagi pemerintah daerah dalam pengelolaan informasi kesehatan di wilayahnya.
SIKDA Generik hadir melalui proses inventarisasi berbagai SIKDA elektronik
yang saat ini berjalan dan digunakan di daerah, memilih yang terbaik, kemudian
dianalisis sehingga dihasilkan satu set deskripsi kebutuhan SIKDA Generik, yang
mewakili kebutuhan seluruh komponen dalam sistem kesehatan Indonesia dan
disesuaikan dengan standar yang diatur dalam Pedoman Nasional SIK.
5
tersendiri bagi terlaksananya penerapan SIKDA Generik, akan tetapi ini pun pasti
bisa diintervensi mungkin dengan berbagai cara seperti pelatihan, workshop dan
pendampingan dalam pengelolaan dan pemanfaatan data, publikasi pemanfaatan
data, pemberian penghargaan dan publikasi bagi daerah dengan pengelolaan
SIKDA terbaik.
Tantangan dalam penerapan SIKDA Generik Di Indonesia terdapat 138
kabupaten/kota (kondisi tahun 2009/2010) yang termasuk daerah bermasalah
kesehatan (DBK) dan/atau daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK)
yang pada umumnya merupakan daerah yang masih kurang dalam ketersediaan
infrastrukur dan SDM. Hal ini menjadi suatu tantangan dan perlu persiapan dan
perencanaan khusus dalam penerapan SIKDA Generik di daerah-daerah tersebut.
Oleh karena itu untuk penerapan SIKDA Generik dan pengembangan SIK secara
umum, telah diupayakan penyediaan sebagian kebutuhan dana dari Global Fund.
Persiapan dan perencanaan tersebut digunakan untuk:
1. Pengadaan hardware, pengiriman dan instalasi
2. Sub-contract penerapan di lapangan 1 vendor 1 wilayah atau 1 vendor
untuk semua
3. Manajemen proyek SIKDA (oleh Pusdatin)
Manajemen Perlu dipikirkan pula adanya kabupaten/kota atau puskesmas
yang sudah menerapkan SIK komputerisasi online dan telah memiliki bank data
yang telah terisi data. Untuk daerah tersebut harus terus diberikan dorongan dan
monitoring, serta disediakan koneksi agar data yang ada dapat masuk ke bank data
nasional. Untuk program kesehatan yang selama ini telah memiliki sistem
informasi yang terpisah-pisah, perlu dilakukan advokasi agar sejalan dengan
penerapan SIKDA Generik, sistem informasi program-program yang terpisah
mulai diakhiri. Dengan demikian akan mengurangi fragmentasi. Dalam
pengembangan aplikasi biasanya menggunakanjasa pihak ketiga (vendor),
Mengingat SIK dikembangkan menuju ke sistem komputerisasi online, perlu
adanya jaminan interoperabilitas dan konektivitas dari aplikasi yang
dikembangkan. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan semacam connectathon.
Connectathon adalah kegiatan untuk menguji interoperabilitas dan konektivitas
6
dari suatu sistem teknologi informasi, mengikuti spesifikasi yang telah ditentukan
oleh IHE (Integrating the Healthcare Enterprise,inisiatif bersama dari profesional
kesehatan dan industri untuk meningkatkan metode sistem komputer dalam
berbagi informasi kesehatan)
1. Web Server, sebagai tempat host dari aplikasi SIKDA Generik. Web Server
yang digunakan bisa dengan Apache, Zend Server, atau Server lainnya
yang mendukung untuk extensi php.
Instalasi SIKDA Generik ini tidak membahas cara instalasi dari software
yang dibutuhkan diatas. Jika untuk mengetahui dan menggunakan, bisa langsung
mereferensi ke website masing-masing software tersebut diatas.
7
menggunakan navicat for mysql atau php myadmin yang sudah ada di XAMPP
(localhost/phpmyadmin). Login ke mysql dengan user root dan dengan password
yang sesuai pada saat installasi MySQL Server.
1. Buat database dengan nama “sikda”.
2. Buat user baru dengan nama sikda dan password sikda. Pastikan host
adalah localhost atau % atau IP.
8
Gambar 6 : folder
sikda_generik
9
2. Klik 2 kali ikon shortcut browser mozilla firefox pada layar desktop pc
anda untuk membuka browser tersebut. Sehingga terlihat seperti pada
gambar berikut.
10
5. Untuk dapat melakukan proses Pendaftaran pasien, anda harus melakukan
Login terlebih dahulu.
6. Masukkan User Id dan Password pada tempat yang tersedia (user id dan
password pada saat awal akan diset oleh Administrator Puskesmas/DKK,
tanyakan hal tersebut kepada Administrator Puskesmas/DKK).
7. Setelah anda melakukan login, anda akan masuk ke halaman Home seperti
terlihat pada gambar berikut.
11
Untuk menjalankan aplikasi SIKDA Generik Puskesmas diperlukan kode pengguna
atau User ID dan password, sebagai kunci dan tanda pengenal untuk masuk
kedalam aplikasi.
Pada saat awal instalasi SIKDA Generik kami sudah menyediakan User ID dan
Password yang bisa langsung digunakan untuk menjalankan aplikasi SIKDA Generik
Puskesmas sesuai dengan modul- modul yang ada.
Daftar User ID dan Password yang telah tersedia adalah sebagai berikut :
N USE Nama Passw Keterangan
o. R ID User ord
1 Admin Administ 123 User ID dan Password ini bisa digunakan untuk
rator menjalankan semua modul, diperuntukkan bagi
Administrator
12
data dasar yang wajib ada untuk mendukung kelancaran pencatatan data di Puskesmas.
Data-data dasar tersebut diantaranya adalah
1 Data Dokter dan Tenaga kesehatan yang menangani pemeriksaan
dan pelayanan terhadap pasien.
2 Data Tindakan
3 Data Obat
4 Data Ruangan dan Kamar Inap
5 Data Vendor Supplier Obat dan Alat Kesehatan
6 Data Cara Bayar dan Kelompok Pasien
7 Data Rujukan
8 Data Pemeriksaan Laboratorium, Radiologi, dan Penunjang
Lainnya
9 Data lainnya.
Pada saat instalasi, telah disertakan data-data dasar minimum yang
diperlukan untuk menjalankan aplikasi SIKDA Generik Puskesmas, tapi ada
beberapa data dasar yang harus disesuaikan, misalnya data nama dokter dan
petugas kesehatan, selain itu memungkinkan penambahan data obat, tindakan, dan
lain sebagainya, yang belum tersedia pada saat instalasi.
Untuk melakukan modifikasi (penambahan/perubahan) pada data dasar ini
hanya bisa dilakukan dengan menggunakan User ID dan Password admin pada
saat login.
2. Setelah muncul layar utama aplikasi SIKDA Generik, klik button sehingga
akan muncul layar berikut :
13
3. Untuk melakukan modifikasi pada salah satu data dasar, klik button data
dasar yang diinginkan, misalnya untuk menambah data Dokter, klik button
data dasar dokter sehingga akan muncul layar berikut :
Modul Pendaftaran
Modul Pendaftaran berfungsi untuk mencatat data pribadi dan data
14
kunjungan pasien yang berobat ke Puskesmas, baik itu melalui pelayanan Rawat
Jalan, Rawat Darurat, dan Rawat Inap.
Modul Pendaftaran juga berfungsi dalam pencatatan data pasien yang
berasal dari kegiatan Luar Gedung, misalnya dari Posyandu, Pustu, Pusling,
Poskesdes, Polindes, Bidan Desa, dan Dokter Praktek.
Modul Pendaftaran juga dapat mencetak Kartu Pasien, yang dilengkapi
dengan barcode, yang dapat digunakan untuk melakukan kunjungan ke semua unit
di Puskesmas dan jejaringnya.
Modul Pendaftaran SIKDA Generik ini dapat dijalankan pada browser
Mozilla Firefox. Modul Pendaftaran terdiri dari beberapa sub modul yaitu :
1. Pendaftaran Pasien Baru
Fungsi dari sub modul Pendaftaran Pasien Baru adalah untuk
mendaftarkan semua pasien yang berobat ke puskesmas dan jejaringnya, dimana
data pasien tersebut belum tercatat sebelumnya pada database SIKDA Generik
Puskesmas.
Melalui Sub Modul Pendaftaran Pasien Baru, setiap pasien akan
memperoleh Nomor Rekam Medik Pasien, yang berbeda antara satu pasien
dengan lainnya, yang terdiri dari 18 digit, gabungan dari kode Puskesmas, Kode
Wilayah, dan nomor urut pasien terdafatar di Puskesmas. Nomor Rekam Medis ini
digunakan setiap pasien melakukan kunjungan ke Puskesmas.
Pada sub modul ini, dapat dicetak kartu berobat pasien yang telah
dilengkapi dengan barcode, sehingga akan memudahkan proses pendaftaran
kunjungan pasien selanjutnya.
2. Pendaftaran Kunjungan
Fungsi sub modul Pendaftaran Kunjungan adalah untuk mendaftarkan
kunjungan pasien baru dan pasien lama yang berobat, ke semua unit pelayanan
puskesmas, baik itu Rawat Jalan, Rawat Darurat, maupun Rawat Inap. Pada sub
modul ini akan dicatat tanggal kunjungan pasien, unit yang dituju, dan petugas
kesehatan yang menangani pasien tersebut.
3. Pencarian Pasien
Fungsi sub modul Pencarian pasien adalah untuk melakukan pencarian
15
pasien yang akan melakukan kunjungan ke puskesmas dan jejaringnya. Proses
pencarian pasien ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa kriteria yaitu
: Nama pasien, Alamat, tempat dan tanggal lahir, dan nama KK. Sub modul ini
akan memudahkan petugas pendaftaran dalam mencari pasien lama yang akan
berobat ke puskesmas yang lupa membawa kartu berobatnya.
4. Antrian Pasien
Sub Modul Antrian Pasien ini akan menunjukkan jumlah dan detail pasien
yang sudah terdaftar kunjungannya ke semua unit pelayanan di Puskesmas secara
real time.
5. Data Pasien
Sub Modul ini berfungsi untuk menampilkan data pasien yang sudah
terdaftar pada database SIKDA Generik Puskesmas. Pada sub modul ini petugas
dapat melakukan perubahan, penambahan, dan penghapusan data pasien (sesuai
dengan hak akses petugas).
6. Gabung Pasien
Sub Modul Gabung Pasien berfungsi untuk menggabungkan data dan
riwayat kunjungan pasien dari 2 (dua) atau lebih nomor rekam medik yang
dimiliki oleh satu orang pasien, sehingga data pasien tidak ganda.
16
utama modul Pendaftaran, sehingga anda akan bisa mulai melakukan proses
pendaftaran pasien.
Pendaftaran Pasien Baru
Untuk mendaftarkan pasien baru, baik itu yang akan berobat ke pelayanan
Rawat Jalan, Rawat Darurat, maupun Rawat inap, caranya adalah sebagai berikut :
1. Pada layar utama Modul pendaftaran, klik tab Pendaftaran Pasien Baru,
17
8. Setelah proses saving selesai, otomatis data pasien tersebut akan diberi
nomor rekam medis oleh aplikasi SIKDA Generik. N o Medrec bersifat
unik, artinya satu pasien hanya mempunyai satu No Medrec
Untuk langsung mendaftarkan kunjungan pasien baru ke unit pelayanan
yang dituju, klik cekboks
sehingga akan muncul form untuk pendaftaran kunjungan pasien sesuai
dengan unit yang dituju, baik itu Rawat Jalan, Rawat Darurat, maupun
Rawat Inap, seperti gambar berikut,
1. Pada layar utama Modul Pendaftaran SIKDA Generik, klik tab Pencarian
Pasien sehingga akan muncul layar pencarian pasien berikut :
18
Pasien.
3. Ketik di salah satu bidang yang disediakan, misalnya Nama
19
2. Tanggal kunjungan akan otomatis menunjukan tanggal default hari
tersebut. (Tanggal dapat disesuaikan sesuai tanggal kunjungan pasien ke
unit layanan dengan mengklik tombol untuk menyesuaikan tanggal)
3. Kemudian pilih unit layanan tujuan pasien, dengan mengklik akan muncul
pilihan unit layanan, klik pada unit layanan yang dimaksud,
6. Setelah semua baris terisi, maka data kunjungan dapat disimpan dengan
mengklik tombol simpan data,
20
Untuk mendaftarkan pasien ke Unit Gawat Darurat, caranya adalah
sebagai berikut :
5. Setelah semua baris terisi, maka data kunjungan dapat disimpan dengan
mengklik tombol simpan data,
21
Pendaftaran Rawat Inap
Untuk mendaftarkan pasien ke Rawat Inap, caranya adalah sebagai
berikut:
1. Pada bagian Input Kunjungan, klik tab
22
pilihan poliklinik, klik Ruangan yang dimaksud,
10. Setelah semua baris terisi, maka data kunjungan dapat disimpan dengan
mengklik tombol simpan data,
Antrian Pasien
Untuk melihat antrian pasien yang sudah melakukan pendaftaran
23
kunjungan, baik itu pasien baru maupun pasien lama, caranya adalah sebagai
berikut :
2. Untuk melihat antrian pada unit yang diinginkan, sesuaikan Unit, Tanggal
Kunjungan, dan Jenis Pelayanan yang dimaksud,
Gabung Pasien
Untuk melakukan proses penggabungan data nomor rekam medik dan
riwayat pasien, caranya adalah sebagai berikut :
24
pasien,
3. Gunakan kriteria pencarian berdasarkan Nomor RM, Nama
pasien, maupun alamat pasien, yang dimaksud, kemudian
klik button Cari, sehingga menampilkan hasil pencarian,
seperti pada gambar berikut :
25
7. Kemudian pilih nomor rekam medik yang
Data Pasien
26
Sub Modul Data pasien berfungsi untuk melihat, menambah, dan mengedit
data pasien. Untuk melihat data pasien caranya adalah sebagai berikut :
2. Pada kolom Search, ketik nama pasien yang akan dilihat, diedit, atau
ditambah datanya, sehingga tampil daftar nama pasien sesuai hasil
pencarian.
27
4. Lakukan penambahan data/edit data pada isian data pasien yang dianggap
perlu.
Modul Pelayanan
Modul Pelayanan berfungsi untuk mencatat data pasien yang melakukan
pemeriksaan di poliklinik rawat Jalan, atau pelayanan di unit rawat darurat, dan
pelayanan di unit perawatan inap.
28
2. Pelayanan Rawat Inap
Sub Modul Pelayanan Rawat Inap berfungsi untuk mencatat
berbagai tindakan dan pemeriksaan pasien selama dirawat di unit
perawatan inap.
3. Antrian Pasien
Sub Modul Antrian Pasien ini akan menunjukkan jumlah dan
detail pasien yang sudah terdaftar kunjungannya ke semua unit
pelayanan di Puskesmas secara real time.
4. Kasus
Sub Modul Kasus ini berfungsi untuk mencatat kegiatan luar
gedung berdasarkan jenis kasus penyakitnya.
akan muncul layar utama modul Pelayanan, sehingga anda akan bisa mulai
melakukan proses pencatatan data pelayanan pasien di poliklinik maupun di unit
rawat inap.
29
Entri Data Pasien Rawat Inap
Untuk melakukan pencatatan pemeriksaan pasien rawat inap, caranya
adalah sebagai berikut :
30
3. Kemudian klik tombol untuk menampilkan daftar antrian
31
6. Selanjutnya, untuk mencatat data pemeriksaan pasien, isilah
data pada bidang Pelayanan di bagian bawah layar pelayanan.
32
2. untuk memilih diagnosa, bisa dengan melakukan pencarian, dengan
mengetik nama penyakit pada field pencarian, setelah muncul klik pada
baris nama penyakit yang dimaksud, seperti pada gambar berikut :
3. cara lain untuk mengentri data diagnosa adalah dengan mengetik kode
diagnosa ICD X pada field ICD 10, kemudian tekan tombol TAB pada
keyboard anda, sehingga muncul seperti tampilan berikut,
33
5. Kemudian pilih jenis diagnosa, dengan mengklik button pada field Jenis
Diagnosa, klik pada baris jenis diagnosa yang dimaksud,
6. Untuk menambah data diagnosa yang tadi sudah dipilih klik button
sehingga akan masuk ke kolom dibagian bawahnya, seperti gambar
berikut.
Entri Tindakan
1. Untuk memasukkan tindakan yang diberikan kepada pasien di poliklinik,
pada layar pelayanan, klik button
34
sehingga akan muncul tampilan
3. cara lain untuk mengentri data tindakan adalah dengan mengetik kode
tindakan maupun singkatan (penentuan singkatan untuk tindakan dapat
dilakukan oleh admin sesuai dengan keinginan) kemudian tekan tombol
TAB pada keyboard anda, sehingga muncul seperti tampilan berikut,
4. Untuk menambah data tindakan yang tadi sudah dipilih klik button,
sehingga akan masuk ke kolom dibagian bawahnya, seperti gambar
berikut.
35
dengan 4
6. Apabila ada kesalahan tindakan yang telah dientri, lakukan penghapusan
data Tindakan, dengan cara menggeser kursor ke daftar tindakan yang
telah ditambahkan, klik pada baris tindakans yang salah, kemudian klik
button
Modul ini berfungsi untuk mencatat data per kasus serta pendataan
kegiatan luar gedung Puskesmas.
1. Kasus Kusta
2. Kasus IMS
3. Kasus Malaria
4. Kasus Leptospirosis
5. Kasus Filariasis
7. Kasus TB
8. Kasus Difteri
36
16. Kasus Suspek Flu Burung
37
5. Kemudian klik button untuk menampilkan
form isian kasus yang dipilih tadi.
38
6. Untuk mencari nama pasien penderita kasus yang akan dientri
datanya, Klik button , sehingga akan muncul
tampilan berikut :
39
9. Kemudian masukkan data entri sesuai dengan form yang
tersedia, berikut adalah contoh form data entri kasus
Pneumonia.
Modul Laporan
1. Rawat Jalan
4. Kohort Ibu
5. Kohort Balita
40
6. Gizi
7. Penyakit menular
8. Kusta
14. Obat
15. Laboratorium
20. Posyandu,dll.
41
7. LB2S Data KIA, Gizi,Tetanus Neonatorum dan, PAK,
khusus untuk Puskesmas dengan TT.
Laporan Tahunan :
2. LT 2 Data Kepegawaian
3. LT 3 Data Peralatan
Untuk menjalankan Modul Laporan SIKDA Generik, caranya adalah
sebagai berikut :
42
5. Kemudian tentukan bentuk laporan, Tabular atau Grafik,
43
Berdasarkan ruang lingkup tersebut diatas, maka SIKDA Generik dirancang untuk
dapat menangani berbagai kegiatan tersebut. Untuk itu Maka SIKDA Generik
didisain menjadi beberapa modul yaitu :
a. Modul Pendaftaran
b. Modul Pelayanan
c. Modul Apotik
d. Modul Laboratorium
e. Modul Radiologi
f. Modul Rawat Inap
g. Modul Kasir
h. Modul Kegiatan Luar Gedung
i. Modul Laporan
(Kemenkes, 2011b)
44
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Saat ini sedang dikembangkan SIKDA Generik, yaitu aplikasi sistem
informasi kesehatan daerah yang berlaku secara nasional yang menghubungkan
secara online dan terintegrasi seluruh puskesmas, rumah sakit, dan sarana
kesehatan lainnya, baik itu milik pemerintah maupun swasta, dinas kesehatan
kabupaten/kota, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kementerian Kesehatan.
2. Aplikasi SIKDA Generik dikembangkan untuk menindaklanjuti
permasalahan SIK di Indonesia yang belum terintegrasi, informasi kesehatan
masih terfragmentasi dan belum mampu mendukung penetapan kebijakan serta
kebutuhan pemangku kebijakan.
3. Aplikasi SIKDA Generik dikembangkan dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan serta meningkatkan
ketersediaan dan kualitas data dan informasi manajemen kesehatan melalui
pemanfaatan teknologi informasi komunikasi.
4. Aplikasi SIKDA Generik dirancang untuk dapat memenuhi berbagai
persyaratan minimum yang dibutuhkan dalam pengelolaan informasi kesehatan
daerah, dari proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, sampai dengan
diseminasi informasi kesehatan.
5. SIKDA Generik dirancang untuk menjadi standar bagi pemerintah daerah
dalam pengelolaan informasi kesehatan di wilayahnya.
6. SIKDA Generik terbagi menjadi beberapa sub sistem sebagai berikut :
a. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
b. Sistem Informasi Manajemen Dinas Kesehatan
c. Sistem Informasi Eksekutif
d. Sistem Komunikasi Data
7. Tahapan pengembangan dan pelaksanaan SIKDA Generik:
a. Modul SIM Puskesmas berupa prototype testing di Pusdatin dan
prototype testing untuk puskesmas selesai per tanggal 31 Agustus 2011.
45
b. Modul Bank Data dan SIM Dinkes (uji coba), Bank data di Pusdatin (uji
coba), di Dinkes (dengan menjalankan prototype puskesmas) akan selesai
per 30 September 2011.
c. Modul Konektivitas (Sistem Komunikasi Data) diharapkan selesai per 30
oktober 2011.
d. “Connectathon”, dimulai dengan 3 – 5 sistem yang sudah jadi.
e. Pendistribusian, pelatihan, pendampingan, dan perubahan budaya kerja.
8. Untuk pemerintah daerah yang telah memiliki/menggunakan SIKDA
elektronik dapat tetap menggunakannya dengan beberapa penyesuaian terhadap
Pedoman Nasional SIK atau beralih ke SIKDA Generik.
9. Tantangan penerapan SIKDA Generik:
a. Penerapan untuk daerah dengan keterbatasan infrastruktur dan SDM
seperti di 138 kabupaten/kota DBK/DTPK.
b. Penyediaan koneksi agar data yang ada di kabupaten/kota atau puskesmas
yang sudah menerapkan SIK komputerisasi
online dan telah memiliki bank data yang telah terisi data dapat masuk ke
bank data nasional.
c. Advokasi untuk program kesehatan yang selama ini telah memiliki sistem
informasi yang terpisah-pisah, agar mulai
diakhiri sejalan dengan penerapan SIKDA Generik, untuk mengurangi
fragmentasi.
d. Connecthathon untuk menguji interoperabilitas dan konektivitas dari
aplikasi yang dikembangkan.
3.2. Saran
Input implementasi aplikasi SIKDA Generik : kompleksnya formulir prosed
ur isian aplikasi dikarenakan banyaknya menumenu/fitur baru aplikasi SIKDA Ge
nerik, kompetensi petugas SIK masih kurang, Tata kelola sudah berjalan cukup ba
ik hanya sajatidak ada SK kepengurusan pengimplementasian aplikasi serta tidak
ada koordinasi sosialisasi terlebih dahulu sebelum pengimplementasian aplikasi,
pelatihan dan bimbinganjuga masih kurang; Sedangkan dari proses implementasi
46
aplikasi SIKDA Generik, kurangnya SDM menyebabkan proses yang ada dalam
Pengimplementasian aplikasi ini juga kurang; Output yang dihasilkan kualitas dat
anya sudah baik, akurat dan tepat waktu, laporan atau outputyang dihasilkan aplik
asi SIKDA Generik kurang karena prosesdan input kurang.Untuk pengimplement
asian aplikasi SIKDA Generik selanjutnya sebaiknya dibuat tata kelola yang lebih
baik. Perlu ada SOP yang jelas dan SK penunjukkan kepengurusan SDM dengan
begitu koordinasi dan sosialisasi akan ke Puskesmasbisa lebih baik.
47
DAFTAR PUSTAKA
https://dinkes.lebakkab.go.id/sistem-informasi-kesehatan-sikda/
48
LAMPIRAN
Perawat A saat ini sedang membuat pelaporan dan pencatatan untuk 6 bulan
terakhir dinas kesehatan kota X. Adapun sumber data dan informasi yang perlu
dipersiapkan perawat A yaitu pelaporan dari masing-masing pukesmas
berdasarkan masing-masing wilayah kerja dan survey dinas kesehatan di kota X
tersebut. Informasi yang dikumpulkan diantaranya : data umum wilayah
(kependudukan dan luas wilayah berdasarkan kelurahan , kecamatan dan
puskesmas), data sarana dan tenaga kesehatan, data lingkungan dan sarana air
bersih, data sekolah, data kesakitan, dan kematian (LB-1 dan laporan kematian).
Trend penyakit dan 10 besar penyakit, data penggunaan obat (di puskesmas antara
lain PUSTU,PUSLING,dan unit lain dalam puskesmasdan pemantauan wilayah
imunisasi. System informasi untuk pencatatan, pengolahan data dan pelaporan
terkait data-data tersebut berbasis computer dan bersifat on-line yang terhubung
dengan server jaringan pusat.
STEP 1
49
3. Imunisasi : Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun
atau kebal
terhadap penyakit. Proses ini dilakukan dengan pemberian
vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal
terhadap penyakit tersebut.
STEP 2
STEP III
5. Jenis pencatatan :
50
Catatan tradisional : berisi hal-hal yang didengar dan dilakukan oleh
pencatat secara tidak sistematis, tidak lengkap, dan biasanya berupa
catatan harian.
Cactatan sistematis : menggambarkan pola keadaan, masalah, dan langkah
pemecahan masalah.
Dapat berkomunikasi
Menghemat Biaya
8. Sudah sedikit lengkap , karena dalam dalam data tersebut terdapatdata umum,
data sarana, data linkungan, data penyakit serta data kematian. Data tersbut
dapat diktakatan lengkap jikalau diengkapi dengan LR2, LB2, B3.
51
STEP IV
Perawat A
SP2TP online
SIKDA GENERIK
52