Anda di halaman 1dari 89

Pejabat BAB I

PENDAHULUAN

1.1. PENGERTIAN POLA TATA KELOLA.

Dalam rangkaian, tata kelola memiliki bermacam definisi, tergantung


pada situasi lingkungan, struktural, dan budaya. Dalam Kerangka Hukum
standar, tata kelola didefinisikan sebagai : “ kombinasi Proses dan Struktur
yang diterapkan oleh dewan untuk menginformasikan, mengarahkan,
mengelola, dan memantau kegiatan organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan “ definisi tersebut dapat berbeda untuk tujuan audit apabila
organisasi telah mengadop kerangka atau model tata kelola yang berbeda.

Hubungannya dengan Badan Layanan Umum dalam konteks audit


internal sebagaimana tercantum dalam Definisi Internal Audit meliputi pula
tanggung jawab untuk mengevaluasi dan memperbaiki proses tata kelola
sebagai bagian dari fungsi pemastian (assurance). Definisi tersebut
mengandung beberapa unsur dalam tata kelola yang meliputi Organisasi
dan Tatalaksana, Akuntabilitas serta Transparansi.

Pola Tata Kelola berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor


79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pasal 38
merupakan tata kelola Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang
akan menerapkan BLUD. Dalam pasal 39 dan 40 Permendagri Nomor 79
Tahun 2018 disebutkan, BLUD beroperasi atau berjalan berdasarkan pola
tata kelola atau peraturan internal, yang memuat antara lain:

1. Kelembagaan merupakan gambaran posisi jabatan, pembagian tugas,


fungsi, tanggung jawab, hubungan kerja dan wewenang dalam
organisasi.
2. Prosedur kerja merupakan gambaran hubungan dan mekanisme kerja
antar posisi jabatan dan fungsi dalam organisasi.
3. Pengelompokan fungsi yang logis merupakan gambaran pembagian
tugas atau fungsi yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan
fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern untuk
efektifitas pencapaian organisasi.
4. Pengelolaan sumber daya manusia merupakan cara pengaturan dan
implementasi kebijakan mengenai pengelolaan sumber daya manusia
yang berorientasi pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

1.2. PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA.

Puskesmas sebagai sebuah institusi yang memberikan pelayanan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir batang hari 1


langsung kepada masyarakat (directservices) harus menerapkan tata kelola
yang baik dan benar sehingga tujuan pemberian pelayanan tersebut dapat
tercapai sesuai harapan masyarakat. Prinsip-prinsip tata kelola BLUD
sesuai pasal 31 ayat (2) dan pasal 33 Permendagri Nomor 61 Tahun 2007,
terdiri dari:

1. Transparansi. Merupakan azas keterbukaan yang dibangun atas dasar


kebebasan arus informasi agar informasi secara langsung dapat diterima
bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
2. Akuntabilitas. Merupakan kejelasan fungsi, struktur, dan sistem yang
dipercayakan kepada BLUD agar pengelolaannya dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Responsibilitas. Merupakan kesesuaian atau kepatuhan pengelolaan
BLUD/BLUD terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
prinsip-prinsip organisasi yang sehat.
4. Independensi. Merupakan kemandirian Pengelolaan Organisasi secara
profesional, tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/ tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan nilai-nilai etika.

Selain keempat prinsip tersebut di atas, ditambahkan juga prinsip


Kesetaraan (Fairness). Kesetaraan dalam hal ini merupakan keadilan dan
kesetaraan dalam memenuhi hak hak stakeholder BLUD yang timbul
berdasarkan perjanjian maupun peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

1.3. TUJUAN PENERAPAN TATA KELOLA.


Tujuan penerapan tata kelola adalah:
1. Terselenggaranya kegiatan Puskesmas yang dikelola dengan menerapkan
prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan independen agar
pelayanan lebih berkualitas dan mempunyai daya saing yang kuat di
pasar. (implementasi dari prinsip tata kelola)
2. Terselenggaranya pengelolaan Puskesmas secara profesional, melalui
penataan struktur organisasi yang memiliki kejelasan uraian tugas,
fungsi, wewenang dan tanggungjawab masing masing bagian sesuai
dengan aturan yang berlaku. (peningkatan profesionalitas pegawai)
3. Terlaksananya kegiatan di Puskesmas sesuai standar prosedur kerja,
pengelompokan fungsi yang logis, serta pengelolaan sumber daya yang
lebih efektif dan efisien. (tercapainya tujuan efisiensi dan efektifitas)
4. Meningkatkan tingkat kepatuhan petugas terhadap standar pelayanan
serta peraturan dan perundangan yang berlaku.(consistent law
enforcement)
5. Meningkatkan kontribusi Puskesmas dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.(peningkatan kinerja dan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir batang hari 2


keuangan Puskesmas)

1.4. PERUBAHAN TATA KELOLA.


Perubahan Pola Tata Kelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
dapat dilakukan dengan alasan sebagai hal sebagai berikut :
- Perubahan Status
- Perubahan struktur organisasi menyesuaikan dengan perkembangan
kebutuhan organisasi
- Perubahan regulasi puskesmas yang diterbitkan oleh instansi
vertikal

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir batang hari 3


1.5. SISTEMATIKA

Sistematika penyusunan dokumen tata kelola, sebagai berikut:

Pengantar

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : STRUTUR ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

1. Kelembagaan
2. Prosedur Kerja
3. Pengelompokan Fungsi
4. Pengelolaan SDM

Bab III : AKUNTABILITAS

1. Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja


2. Sistem Akuntabilitas Keuangan
3. Kebijakan Tarif
4. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Limbah
5. Tanggungjawab sosial Puskesmas

Bab IV : PENUTUP

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir batang hari 4


BAB II
ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

2.1. STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS

2.1.1. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Sangir Batang Hari

2.1.1.1. Dasar Hukum

UPT Puskesmas Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan,


merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Selatan. Penetapan UPT Puskesmas diatur dalam Peraturan Bupati Solok
Selatan Nomor : 18 Tahun 2022 tentang Pembentukan dan Susunan Unit
Pelaksanan Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Solok Selatan.

Puskesmas Sangir batang hari adalah salah satu dari 7 Puskesmas


di Kabupaten Solok Selatan yang memiliki Izin Operasional Unit
Pelaksanaan Teknis Pusat Kesehatan Sangir Batang Hari Nomor :
900/15/DPMPTSP/VII-2022. Tentang Penetapan Puskesmas Kawasan
Pedesaan, dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

2.1.1.2. Struktur Organisasi

Dalam rangka implementasi Permenkes Nomor 43 tahun 2019,


Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan melalui Peraturan Bupati Solok
Selatan Nomor: 18 Tahun 2022 menjabarkan struktur organisasi
Puskesmas menjadi sebagai berikut

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir batang hari 5


Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 6
Dari bagan tersebut dapat diuraikan bahwa struktur
organisasi UPT Puskesmas Sangir Batang Hari Kabupaten Solok
Selatan terdiri dari:

1. Puskesmas
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Dinas Kesehaan di bidang jasa pelayanan kesehatan
masyarakat dan kegiatan teknis lainnya dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas pokok Dinas Kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Puskesmas mempunyai


fungsi:
a. Penyusunan dan perumusan rencana program,
kegiatan dan prosedur tetap dalam rangka pelaksanaan
kebijakan teknis di bidang pelayanan upaya kesehatan
masyarakat di wilayahkerjanya;
b. Pelaksanaan program kerja dan kebijakan teknis yang
menyangkut kepentingan pelayanan upaya kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya;
c. Pelayanan upaya kesehatan perorangan di wilayah
kerjanya;
d. Pelaksanaan sosialisasi upaya kesehatan di wilayah
kerjanya;
e. Pengembangan upaya kesehatan yang dilakukan oleh
masyarakat di wilayah kerjanya;
f. Pelaksana tugas tugas ketatausahaan Puskesmas;dan
g. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas
danfungsinya.

2. Sub Bagian Tata Usaha


Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 7


mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian,
keuangan, aset, penyusunan program dan pelaporan.

Untuk melaksanakan tugas Sub bagian Tata Tusaha


mempunyai fungsi:
a. Pengelolaan pelayanan administrasi umum;
b. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. Pengelolaan administrasi keuangan
d. Pengelolaan administrasi asset puskesmas;
e. Pengelolaan urusan rumah tangga;
f. Koordinasi pengelolaan kepegawaian, keuangan dan
asset;
g. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, garan
dan perundang undangan;
h. Pengelolaan kearsipan puskesmas
i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi orgaisasi dan tata
laksana
j. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Puskesmas

3. Urusan Perencanaan dan Sistem Informasi

Urusan Perencanaan dan Sistem Informasi, mempunyai tugas:

1. melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan


Renstra Puskesmas;

2. melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan


rencana usulan kegiatan (RUK) dan kegiatan tahunan
dalam RKA; melaksanakan dan mengkoordinasikan
penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)
puskesmas;
3. melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan
sistem informasi kesehatan;
4. melaksanakan dan mengkoordinasikan hasil
pencapaian standart pelayanan minimal dan indikator

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 8


kinerja puskemas (PKP);
5. melaksanakan dan mengkoordinasikan
penyusunan dan pelaporan pertanggungjawaban
program dan keuangan;
6. melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan
profil dan laporan tahunan;dan
7. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pemimpin BLUD sesuai bidang tugasnya.

4. Urusan Keuangan
Urusan keuangan, mempunyai tugas:

1. Melaksanakan administrasi Keuangan;


2. Melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan
anggaran kas untuk mendukung pelaksanaan kegiatan;
3. Melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan
pembayaran hak hak keuangan lainnya;
4. Melaksanakan dan mengkoordinasikan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pendapatan dan belanja
Puskesmas;
5. Melaksanakan koordinasi dan penyusunan laporan
pertanggungjawaban Keuangan;dan
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas sesuai bidang tugasnya.

5. Urusan Kepegawaian
Urusan kepegawaian, mempunyai tugas:

1. Melaksanakan administrasi kepegawaian meliputi


pengumpulan data pegawai, , penyusunan buku induk,
kenaikan pangkat, gaji berkala, mutasi pegawai, daftar
urut kepangkatan, cuti, pembinaan karier, pembinaan
pegawai, pemberhentian / pensiunpegawai;
2. Menyusun standar kompetensi dan pemetaan
kompetensipegawai
3. Menyusun rencana pengembangan kompetensi pegawai

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 9


melalui kegiatan pendidikan dan latihan pegawai
sertaseminar
4. Menyiapkan bahan usulan upaya kesejahteraan pegawai;
5. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan administrasi
kepegawaian;
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala
puskesmas sesuai bidang tugasnya.

6. Urusan Kerumahtanggaan
Urusan kerumahtanggan mempunyai tugas:

1. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, tata


kearsipan dan penggandaan dokumen;

2. Melaksanakan koordinasi dalam pengumpulan data sarana


(gedung), prasarana, alat kesehatan dan non alat
kesehatan Melaksanaan koordinasi dalam penyusunan
rencana pemeliharaan sarana (gedung), prasarana, alat
kesehatan dan non alat kesehatan
3. Melaksanakan koordinasi dalam perencanaan pengadaan
sarana (gedung), prasarana, alat kesehatan dan non alat
kesehatan
4. Melaksanakan pengelolaan inventaris, aset, pemeliharaan,
kebersihan dan keamanankantor;
5. Melaksanakan pengelolaan kegiatan rumah tangga
Puskesmas;dan
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala
puskesmas.

7. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial


Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial
mempunyai tugas :

1. Mengkoordinir perencanaan kegiatan (RUK) Pelayanan


Promosi Kesehatan, Pelayanan Kesehatan Lingkungan,
Pelayanan Kesehatan Keluarga, Pelayanan Gizi

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 10


Masyarakat, Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit (P2P).
2. Mengkoordinir penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan
(RPK) Pelayanan Promosi Kesehatan, Pelayanan Kesehatan
Lingkungan, Pelayanan Kesehatan Keluarga, Pelayanan
Gizi Masyarakat, Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit (P2P).
3. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan Pelayanan Promosi
Kesehatan, Pelayanan Kesehatan Lingkungan, Pelayanan
Kesehatan Keluarga, Pelayanan Gizi Masyarakat,
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).
4. Mengkoordinir monitoring hasil kinerja pelaksanaan
kegiatan Pelayanan Promosi Kesehatan, Pelayanan
Kesehatan Lingkungan, Pelayanan Kesehatan Keluarga,
Pelayanan Gizi Masyarakat, Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2P). Melakukan analisis, mencari
penyebab masalah, menetapkan rencana tindak lanjut
dan evaluasi tindak lanjut untuk dibawa didalam
pertemuan pra lokakarya mini puskesmas.
5. Melaksanakan evaluasi hasil kinerja Pelayanan Promosi
Kesehatan, Pelayanan Kesehatan Lingkungan, Pelayanan
Kesehatan Keluarga, Pelayanan Gizi Masyarakat,
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
didalam pertemuan lokakarya mini puskesmas.
6. Melaksanakan evaluasi uraian tugas pada Pelayanan
Promosi Kesehatan, Pelayanan Kesehatan Lingkungan,
Pelayanan Kesehatan Keluarga, Pelayanan Gizi
Masyarakat, Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit (P2P)
7. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas

8. Promosi Kesehatan
Pelaksana pelayanan promosi kesehatan mempunyai tugas :

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 11


1. Menyiapkan data dasar promosi kesehatan, regulasi,
kebijakan, pedoman, kerangka acuan dan standar
operasional prosedur (SOP) program promosi kesehatan.
2. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) promosi
kesehatan
3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) promosi
kesehatan
4. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan
5. Melaksanakan monitoring hasil kinerja pelaksanaan
kegiatan, melakukan analisis hasil kegiatan,mencari
penyebab masalah, menetapkan rencana

9. Kesehatan Lingkungan
Pelaksana Pelayanan Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas

1. Menyiapkan data dasar Pelayanan Kesehatan Lingkungan,


regulasi, kebijakan, pedoman kerja, kerangka acuan dan
standar operasional prosedur (SOP) Program Kesehatan
Lingkungan.
2. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) Program
Kesehatan Lingkungan
3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) Program
Kesehatan Lingkungan
4. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan Program
Kesehatan Lingkungan
5. Melaksanakan monitoring hasil kinerja pelaksanaan
kegiatan, melakukan analisis hasil kegiatan,mencari
penyebab masalah, menetapkan rencana tindak
lanjut ,tindak lanjut perbaikan serta evaluasi tindak
lanjut kegiatan Program Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit untuk dibahas didalam rapat pra lokmin PJ UKM
Esensial dan lokmin bulanan puskesmas.
6. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan SPM dan PKP untuk
dibahas didalam rapat lokmin semester dan lokmin akhir

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 12


tahun.
Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh PJ
UKM esensial atau dan atau Kepala Puskesmas

10. Kesehatan Keluarga


Pelaksana Pelayanan Kesehatan Keluarga
mempunyai tugas:
1. Menyiapkan data dasar Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga
Berencana, Posyandu, anak usia sekolah dan remaja serta
lansia. Regulasi, kebijakan, pedoman, kerangka acuan dan
standar operasional prosedur (SOP) Pelayanan Kesehatan
Keluarga.
2. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) Pelayanan
Kesehatan Keluarga.
3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) Pelayanan
Kesehatan Keluarga.
4. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan Pelayanan
Kesehatan Keluarga.
5. Melaksanakan monitoring hasil kinerja pelaksanaan
kegiatan, melakukan analisis hasil kegiatan,mencari
penyebab masalah, menetapkan rencana tindak
lanjut ,tindak lanjut perbaikan serta evaluasi tindak
lanjut kegiatan Pelayanan Kesehatan Keluarga. untuk
dibahas didalam rapat pra lokmin PJ UKM esensial dan
lokmin bulanan puskesmas.
6. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan SPM dan PKP untuk
dibahas didalam rapat lokmin semester dan lokmin akhir
tahun.
7. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh PJ
UKM esensial atau dan atau Kepala Puskesmas.

11. Pelayanan Gizi Masyarakat


Pelaksana Pelayanan gizi masyarakat mempunyai tugas

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 13


1. Menyiapkan data dasar Upaya Gizi Masyarakat, regulasi,
kebijakan, pedoman kerja, kerangka acuan dan standar
operasional prosedur (SOP) program Upaya Gizi
Masyarakat.
2. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) Upaya Gizi
Masyarakat
3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) Upaya Gizi
Masyarakat
4. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan Upaya
Gizi Masyarakat
5. Melaksanakan monitoring hasil kinerja pelaksanaan
kegiatan, melakukan analisis hasil kegiatan,mencari
penyebab masalah, menetapkan rencana tindak lanjut,
tindak lanjut perbaikan serta evaluasi tindak lanjut
kegiatan Upaya Gizi Masyarakat untuk dibahas didalam
rapat pra lokmin PJ UKM Esensial dan lokmin bulanan
puskesmas.
6. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan SPM dan PKP untuk
dibahas didalam rapat lokmin semester dan lokmin akhir
tahun.
7. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh PJ
UKM esensial atau dan atau Kepala Puskesmas

12. Pencegahan dan Pengandalian Penyakit.


Pelaksana Program Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit mempunyai tugas
1. Menyiapkan data dasar Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit yang termasuk didalamnya
pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
menular (P2M), pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit berbasis binatang (P2B2), pelayanan pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM),
pelayanan Kesehatan jiwa. Regulasi, kebijakan, pedoman
kerja, kerangka acuan dan standar operasional prosedur

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 14


(SOP) Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.
2. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
4. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
5. Melaksanakan monitoring hasil kinerja pelaksanaan
kegiatan, melakukan analisis hasil kegiatan, mencari
penyebab masalah, menetapkan rencana tindak lanjut,
tindak lanjut perbaikan serta evaluasi tindak lanjut
kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, untuk dibahas didalam rapat pra lokmin PJ UKM
Esensial dan lokmin bulanan puskesmas.
6. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan SPM dan PKP untuk
dibahas didalam rapat lokmin semester dan lokmin akhir
tahun.
7. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh PJ
UKM esensial atau dan atau Kepala Puskesmas

13. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan dan Perkesmas


Masyarakat Pengembangan dan Perkesmas mempunyai
tugas Mengkoordinir perencanaan kegiatan (RUK)
perkesmas, pelayanan Kesehatan gigi masyarakat,
pelayanan Kesehatan kerja dan olah raga, pelayanan desa
siaga, pelayanan siaga bencana dan P3K serta UKM
Pengembangan lain sesuai kebutuhan puskesmas.

1. Mengkoordinir penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan


(RPK) perkesmas, pelayanan Kesehatan gigi masyarakat,
pelayanan Kesehatan kerja dan olah raga, pelayanan desa
siaga, pelayanan siaga bencana dan P3K serta UKM
Pengembangan lain sesuai kebutuhan puskesmas
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan perkesmas,
pelayanan Kesehatan gigi masyarakat, pelayanan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 15


Kesehatan kerja dan olah raga, pelayanan desa siaga,
pelayanan siaga bencana dan P3K serta UKM
Pengembangan lain sesuai kebutuhan puskesmas.
3. Mengkoordinir monitoring hasil kinerja pelaksanaan
kegiatan perkesmas, pelayanan Kesehatan gigi
masyarakat, pelayanan Kesehatan kerja dan olah raga,
pelayanan desa siaga, pelayanan siaga bencana dan P3K
serta UKM Pengembangan lain sesuai kebutuhan
puskesmas, melakukan analisis, mencari penyebab
masalah, menetapkan rencana tindak anjut dan
evaluasi tindak lanjut untuk dibawa didalam pertemuan
pra lokakarya mini puskesmas.
4. Melaksanakan evaluasi hasil kinerja perkesmas, pelayanan
Kesehatan gigi masyarakat, pelayanan Kesehatan kerja
dan olah raga, pelayanan desa siaga, pelayanan siaga
bencana dan P3K serta UKM Pengembangan lain sesuai
kebutuhan puskesmas didalam pertemuan lokakarya mini
puskesmas.
5. Melaksanakan evaluasi uraian tugas pada pelaksana
perkesmas, pelayanan Kesehatan gigi masyarakat,
pelayanan Kesehatan kerja dan olah raga, pelayanan desa
siaga, pelayanan siaga bencana dan P3K serta UKM
Pengembangan lain sesuai kebutuhan puskesmas
6. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas

14. Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)


Pelaksana Program Perkesmas mempunyai tugas

1. Menyiapkan data dasar Program Perkesmas, regulasi,


kebijakan, pedoman kerja, kerangka acuan dan standar
operasional prosedur (SOP) Program Perkesmas.
2. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) Program
Perkesmas

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 16


3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) Program
Perkesmas
4. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan Program
Perkesmas
5. Melaksanakan monitoring hasil kinerja pelaksanaan
kegiatan, melakukan analisis hasil kegiatan,mencari
penyebab masalah, menetapkan rencana tindak
lanjut ,tindak lanjut perbaikan serta evaluasi tindak
lanjut kegiatan Program Perkesmas untuk dibahas
didalam rapat pra lokmin PJ UKM Pengembangan dan
lokmin bulanan puskesmas.
6. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan SPM dan PKP untuk
dibahas didalam rapat lokmin semester dan lokmin akhir
tahun.
7. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh PJ
UKM Pengembangan dan Perkesmas dan atau Kepala
Puskesmas

15. Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian, dan


Laboratorium
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian
dan Laboratorium mempunyai tugas:

1. Mengkoordinir perencanaan kegiatan (RUK) program rawat


jalan, Kefarmasian dan Laboratorium.
2. Mengkoordinir penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan
(RPK) program rawat jalan, Kefarmasian dan Laboratorium.
3. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan program program
rawat jalan, Kefarmasian dan Laboratorium.

4. Mengkoordinir monitoring hasil kinerja pelaksanaan


kegiatan program program rawat jalan, Kefarmasian dan
Laboratorium, melakukan analisis, mencari penyebab
masalah, menetapkan rencana tindak anjut dan evaluasi
tindak lanjut untuk dibawa didalam pertemuan pra

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 17


lokakarya mini puskesmas.
5. Melaksanakan evaluasi hasil kinerja program rawat jalan,
Kefarmasian dan Laboratorium didalam pertemuan
lokakarya mini puskesmas.
6. Melaksanakan evaluasi uraian tugas padapelaksana
program rawat jalan, Kefarmasian dan Laboratorium.
7. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas

16. Rawat Jalan


Pelaksana program rawat jalan mempunyai tugas

1. Menyiapkan sarana, alat kesehatan , regulasi, kebijakan,


pedoman kerja, dan standar operasional prosedur (SOP)
kegiatan rawat jalan.
2. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) kegiatan
kegiatan rawat jalan
3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) kegiatan
kegiatan rawat jalan
4. Melaksanakan kegiatan kegiatan rawat jalan
5. Melaksanakan monitoring hasil kinerja pelaksanaan
kegiatan, melakukan analisis hasil kegiatan,mencari
penyebab masalah, menetapkan rencana tindak
lanjut ,tindak lanjut perbaikan serta evaluasi tindak
lanjut kegiatan kegiatan rawat jalan untuk dibahas
didalam rapat pra lokmin dan lokmin bulanan.
6. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan SPM dan PKP
untuk dibahas didalam rapat lokmin semester dan lokmin
akhir tahun.
7. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh PJ
UKP, Kefarmasian dan Laboratorium dan atau Kepala
Puskesmas
17. Kefarmasian
Pelaksana program kefarmasian mempunyai tugas

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 18


1. Menyiapkan sarana, alat kesehatan , regulasi, kebijakan,
pedoman kerja, dan standar operasional prosedur (SOP)
untuk mendukung kegiatan kefarmasian.
2. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) kegiatan
kegiatan kefarmasian
3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) kegiatan
kefarmasian
4. Melaksanakan kegiatan kefarmasian
5. Melaksanakan monitoring hasil kinerja pelaksanaan
kegiatan, melakukan analisis hasil kegiatan, mencari
penyebab masalah, menetapkan rencana tindak
lanjut ,tindak lanjut perbaikan serta evaluasi tindak
lanjut kegiatan kefarmasian untuk dibahas didalam rapat
pra lokmin dan lokmin bulanan.
6. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan SPM dan PKP
untuk dibahas di dalam rapat lokmin semester dan lokmin
akhir tahun.
7. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh PJ
UKP, Kefarmasian dan Laboratorium dan atau Kepala
Puskesmas

18. Laboratorium
Pelaksana program laboratorium mempunyai tugas

1. Menyiapkan sarana, alat laboratorium, regulasi, kebijakan,


pedoman kerja, dan standar operasional prosedur (SOP)
untuk mendukung kegiatan laboratorium.
2. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) kegiatan
kegiatan laboratorium
3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) kegiatan
laboratorium
4. Melaksanakan kegiatan laboratorium
5. Melaksanakan monitoring hasil kinerja pelaksanaan
kegiatan, melakukan analisis hasil kegiatan, mencari

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 19


penyebab masalah, menetapkan rencana tindak
lanjut ,tindak lanjut perbaikan serta evaluasi tindak
lanjut kegiatan laboratorium untuk dibahas didalam rapat
pra lokmin dan lokminbulanan.
6. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan SPM dan PKP
untuk dibahas didalam rapat lokmin semester dan lokmin
akhir tahun.
7. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh PJ
UKP, Kefarmasian dan Laboratorium dan atau Kepala
Puskesmas

2.1.2. Perubahan Struktur Organisasi Puskesmas Sangir Batang Hari


Setelah Menjadi BLUD

2.1.2.1. Prespektif Perubahan Organisasi

Dalam rangka implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan


Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), maka organisasi Puskesmas di
wilayah Kabupaten Solok Selatan perlu disesuaikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan Permendagri Nomor
79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah.

Dalam operasionalnya sebagai UPT, Struktur Organisasi


Puskesmas setelah menjadi PPK BLUD tetap sesuai nomenklatur yang
berlaku pada pemerintah daerah. Namun demikian perlu dilakukan
pengelompokan fungsi pada pejabat dan petugas pelaksana sesuai
dengan kebutuhan puskesmas BLUD.

Beberapa organ PPK - BLUD ditambahkan sesuai dengan kaidah


BLUD dalam Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 terdiri atas :

1. Organ Pengelola
Organ pengelola adalah para pejabat pengelola yang menjalankan
fungsi manajerial baik dalam pengelolaan teknis maupun
pengelolaan keuangan yang terdiri dari :
a. Pemimpin BLUD

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 20


b. Pejabat Keuangan, dan
c. Pejabat Teknis
2. Organ Pelaksana
a. Pelaksana Teknis
b. Pelaksana Administrasi
3. Organ Pembinaan dan Pengawasan
a. Pembina Teknis dan Pembina Keuangan
b. Satuan Pengawas Internal
Penempatan pejabat pengelola BLUD ditetapkan berdasarkan
kompetensi dan kebutuhan praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatnya kinerja keuangan dan non keuangan berdasarkan kaidah
manajemen yang baik.
Sesuai dengan ketentuan di atas maka :
1. Adanya Penyebutan Pejabat Pengelola BLUD yang disesuaikan
dengan nomenklatur pemerintah setempat adalah sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD,
b. Kepala Tata Usaha sebagai Pejabat Keuangan
c. Penanggung jawab UKM Esensial dan Perkesmas,
Penanggungjawab UKM Pengembangan, Penanggungjawab UKP
Kefarmasian dan obat dan Laboratorium, Penanggungjawab
Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai pejabat Teknis
2. Pembina Teknis sesuai dengan Permendagri 79 Tahun 2018 adalah
Kepala SKPD yang menaungi Puskesmas BLUD yaitu Kepala Dinas
Kesehatan. Pembina Keuangan adalah Kepala Dinas Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah.
3. Pemimpin BLUD menambahkan unsur pengawas internal sebagai
bagian dari Tim Manajemen Mutu dalam rangka meningkatkan
sistem pengendalian internal Puskesmas.
4. Dalam rangka penguatan Tata Kelola Keuangan, Pemimpin BLUD
menambahkan fungsi dalam penatausahaan keuangan BLUD di
bawah pejabat keuangan terdiri dari fungsi keuangan yang meliputi
akuntansi, verifikasi dan pelaporan.

2.1.2.2. Struktur organisasi

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 21


Struktur Organisasi Puskesmas BLUD Sangir Batang Hari,
mengikuti Peraturan Bupati Kabupaten Solok Selatan Nomor: 18 Tahun
2022 tentang Pembentukan dan Susunan Unit Pelaksana Teknis Pusat
Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan
tidak mengalami perubahan karena Struktur Organisasi tersebut sudah
sesuai dengan Permenkes No 43 Tahun 2019.

2.1.2.3. Tugas Pokok dan Wewenang dalam Organisasi BLUD


Selain menjalankan fungsi sebagai Kepala UPT Puskesmas, para
organ pengelola, pelaksana, dan pengawas juga akan menjalankan
fungsi PPK BLUD sebagai berikut ini:

1. Kepala Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD


Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 2 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 dan pasal 37 ayat 2
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007, Kepala
Puskesmas bertindak sebagai Pemimpin BLUD dan berfungsi
sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan
Puskesmas.
Disamping melaksanakan tugas sebagaimana disebutkan dalam
uraian tugas sebelum Puskesmas menerapkan PPK-BLUD, maka
Kepala Puskesmas memiliki kewajiban sebagai berikut :
a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan,
dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD
b. Menyiapkan Standar Pelayanan Minimum.
c. Menyiapkan Rencana Strategis Bisnis (RSB).
d. Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan.
e. Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
f. Menetapkan pejabat lain sesuai kebutuhan BLUD, selain pejabat
yang telah ditetapkan dengan peraturan perundangan , dan
g. Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan
keuangan Puskesmas.
Mengingat pasal 41 ayat 2 Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 bahwa
Kepala Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD bertindak sebagai

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 22


Kuasa pengguna Anggaran, maka Kepala Puskesmas di Unit Kerja
Puskesmas BLUD di wilayah Kabupaten Solok Selatan harus
berstatus PNS (dikuatkan dengan Keputusan Bupati tentang
Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran Lingkup Dinas Kesehatan).

2. Kasubbag Tata Usaha sebagai Pejabat Keuangan


Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 3 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005, pasal 38 Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang Pedoman
Organisasi Satuan Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,
Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertindak sebagai Pejabat Keuangan
dan berfungsi sebagai penanggung jawab keuangan puskesmas
termasuk fungsi akuntansi, verifikasi dan pelaporan.
Oleh karena itu, disamping melaksanakan tugas sebagaimana
disebutkan dalam uraian tugas sebelum Puskesmas menerapkan
PPK-BLUD, Pejabat Keuangan juga memiliki kewajiban sebagai
berikut:
a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana bisnis anggaran
(RBA).
b. Menyiapkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Puskesmas
c. Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja.
d. Menyelenggarakan pengelolaan kas.
e. Melakukan pengelolaan hutang dan piutang.
f. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan
investasi Puskesmas.
g. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan.
h. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan.

3. Penanggungjawab Pelaksana UKM Essensial dan Keperawatan


Masyarakat, Penanggung jawab UKM pengembangan,
Penanggungjawab Pelaksana UKP, kefarmasian dan laboratorium

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 23


dan Penanggung jawab Jaringan Pelayanan dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai Pejabat Teknis.
Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 4 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005, pasal 39 Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang Pedoman
Organisasi Satuan Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,
Penanggung jawab UKM Essensial dan Keperawatan masyarakat,
dan Penanggung jawab UKM Pengembangan, Penanggung Jawab
Pelaksana UKP, Kefarmasian dan Laboratotium dan Penanggung
jawab Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasilitas Pelayanan
Kesehatan sebagai Pejabat Teknis.
Tanggung jawab sebagaimana dimaksud berkaitan dengan Mutu,
Standartisasi, administrasi, peningkatan kualitas sumber daya
manusia, dan peningkatan sumber daya lainnya.
Oleh karena itu, disamping melaksanakan tugas mengkoordinir
pelaksanaan pelayanan medis dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan masyarakat, Penanggungjawab Pelayanan Kesehatan
memiliki kewajiban sebagai berikut:
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis di unit kerjanya.
b. Melaksanakan kegiatan teknis berdasarkan RBA.
c. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di unit kerjanya.

4. Koordinator Manajemen Mutu menjalankan Fungsi Pengawasan


Internal (SPI)
a. Fungsi
- Membantu Kepala Puskesmas dalam melakukan
pengawasan internal puskesmas
- Memberikan rekomendasi perbaikan untuk mencapai
sasaran Puskesmassecara ekonomis, efisien, dan efektif.
- Membantu efektivitas penerapan pola tata kelola di

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 24


Puskesmas.
- Menangani permasalahan yang berkaitan dengan indikasi
terjadinya KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) yang
menimbulkan kerugian puskesmas dan unit kerja terkait.
b. Tugas dan Kewajiban
- Membantu menciptakan sistem pengendalian intern yang
efektif di Puskesmas dan memastikan bahwa pengendalian
intern telah tersebut telah dipatuhi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
- Melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian intern
yang berlaku serta pelaksanaannya di semua kegiatan,
fungsi, dan program Puskesmas yang mencakup:
(1) Audit atas keuangan dan ketaatan pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Penilaian tentang daya guna dan kehematan dalam
penggunaan sarana dan prasarana Puskesmas.
(3) Penilaian tentang hasil guna atau manfaat yang
direncanakan dari suatu kegiatan atau program
Puskesmas.
(4) Penilaian atas pendayagunaan dan pengembangan
sumber daya manusia di Puskesmas.
- Melakukan kajian terhadap kecukupan pelaksanaan
manajemen resiko (risk management) di lingkungan
Puskesmas.
- Mengadakan koordinasi dengan auditor eksternal.
- Menyusun peraturan Puskesmas di bidang audit serta
pedoman-pedoman yang berkaitan dengan kelengkapan
prosedur untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
- Menyampaikan laporan hasil audit beserta rekomendasi
yang diusulkan secara tertulis kepada Kepala Puskesmas.
- Memantau, mengevaluasi, dan menganalisis tindak lanjut
atas rekomendasi hasil audit yang telah disetujui oleh
Kepala Puskesmas.
c. Kewenangan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 25


- Mendapatkan akses secara penuh dan tidak terbatas
terhadap unit-unit kerja Puskesmas, aktivitas, catatan-
catatan, dokumen, personel, aset Puskesmas, serta
informasi relevan lainnya sesuai dengan tugas yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
- Menetapkan ruang lingkup kerja dan menerapkan teknik-
teknik audit yang diperlukan untuk mencapai efektivitas
sistem pengendalian intern.
- Memperoleh bantuan, dukungan, maupun kerjasama dari
personel unit kerja yang terkait, terutama dari unit kerja
yang diaudit.
- Mendapatkan kerjasama penuh dari seluruh unsur Pejabat
Pengelola Puskesmas, tanggapan terhadap laporan, dan
langkah-langkah perbaikan.
- Mendapatkan dukungan sumberdaya yang memadai untuk
keperluan pelaksanaan tugasnya.
- Mendapatkan bantuan dari tenaga ahli, baik dari dalam
maupun luar puskesmas, sepanjang hal tersebut diperlukan
dalam pelaksanaan tugasnya.

2.2. PROSEDUR KERJA


Prosedur Kerja adalah urut-urutan pekerjaan yang dilakukan oleh
Puskesmas dalam melaksanakan kegiatannya. Prosedur kerja setiap
proses pengelolaan manajerial dan pelayanan disusun dalam bentuk
Standar Operating Procedure (SOP).
SOP merupakan acuan bagi seluruh staf dan karyawan
Puskesmas dalam melaksanakan pekerjaan. Acuan pelaksanaan
pekerjaan merupakan bagian vital dalam pengelolaan Puskesmas dan
menjadi standar baku dalam proses bisnis Puskesmas sehingga
pelayanan dapat mencapai Standar Pelayanan yang diharapkan. SOP
Puskesmas terdiri dari SOP Manajerial, Pelayanan Medik, maupun
Pelayanan Non Medik ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
SOP didokumentasikan, disosialisasikan, dan diimplementasikan
di setiap instalasi/unit kerja. Adanya SOP diharapkan dapat menjamin

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 26


pelaksanaan dan pencapaian kinerja pada setiap unit dapat sesuai
dengan manual mutu yang ditetapkan. SOP juga dapat dijadikan bahan
evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja.
2.2.1. Prosedur Manajerial
Prosedur kerja manajerial adalah serangkaian tata urutan
pekerjaan dan pihak terkait dalam aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, dan pertanggungjawaban manajerial.
Prosedur ini terbagi dalam:

1. SOP Administrasi Umum


Dokumen berisi prosedur dan instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi
perkantoran yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu
pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan petugas yang berperan
dalam kegiatan. SOP terdiri dari :
a. SOP surat menyurat (minimal surat masuk dan surat keluar)
b. SOP Legalisasi (surat keputusan, surat tugas, surat keterangan)
c. SOP Inventarisasi Barang.
2. SOP Pelayanan Keuangan
Dokumen berisi prosedur dan instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai prosesperencanaan, penatausahaan keuangan,
pertanggungjawaban serta pelaporan keuangan. SOP memuat cara
melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan
dan petugas yang berperan dalam kegiatan.
Prosedur Penatausahaan meliputi perencanan, pertanggungjawaban,
akuntansi dan pelaporan keuangan aktivtias pendapatan dan
belanja Puskesmas BLUD bersumber dari :
a. Jasa Layanan
b. Hibah
c. Hasil kerjasama sama dengan lain
d. APBD
e. APBN
f. Lain-lain pendapatan BLUD yang sah

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 27


SOP terdiri dari :
a. SOP Perencanaan dan Penganggaran
b. SOP Penatausahaan Pendapatan
c. SOP Penatausahaan Belanja
d. SOP Akuntansi dan Pelaporan

3. SOP Pengelolaan Sumber Daya


1. SOP Pengelolaan SDM meliputi analisa kebutuhan pegawai,
proses rekruitmen, jenjang karir, penghargaan dan sanksi.
2. SOP Pengelolaan Sarana Kesehatan, meliputi perencanaan
kebutuhan alat medis dan non medis, sarana sanitasi,
penginventarisasian dan pemeliharaan/ kalibrasi sarana
kesehatan.
3. SOP Pengelolaan obat dan perbekalan farmasi meliputi prosedur
perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi serta
pelaporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi.

2.2.2. Pelayanan Medik


1. Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan Rawat Jalan terdiri dari Poli Umum, Poli Lansia, Poli TB,
Poli Gigi, Poli KIA/KB, Pojok Gizi, Poli MTBS. Prosedur rawat jalan
pada poliklinik menguraikan langkah-langkah pemberian pelayanan
kepada pasien rawat jalan mulai dari pemilahan kelompok pasien,
pendaftaran, pembayaran jasa layanan, dan pemberian layanan
kesehatan pada masing-masing poli, serta tindakan lanjutan yang
diperlukan oleh pasien. Prosedur rawat jalan melalui Poliklinik
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran SOP rawat jalan.

2.2.3. Pelayanan Penunjang Medis


1. Laboratorium
Prosedur penunjang medis menguraikan pemberian layanan berupa
layanan laboratorium, kepada pasien sesuai surat pengantar dari
Poliklinik BP, Poli Gigi, Poli KIA-KB, UGD, rawat .

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 28


Prosedur pemberian layanan penunjang medis selengkapnya dapat
dilihat pada SOP Laboratorium.

2. Farmasi
Prosedur layanan obat menguraikan pemberian pelayanan
penyediaan obat-obatan kepada pasien sesuai resep dari Poli Rawat
Jalan, serta pelayanan di luar gedung seperti kegiatan puskesmas
keliling, perkesmas, dan posyandu (balita dan lansia).
Prosedur layanan obat di apotik selengkapnya dapat dilihat pada
SOP pelayanan farmasi terlampir.

2.2.4. Pelayanan Non Medik


1. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana menguraikan langkah
langkah tindakan pemeliharaan atau perbaikan terhadap sarana
dan prasarana kedokteran/kesehatan sesuai yang telah ditetapkan
atau berdasarkan laporan dari pengguna, baik dilakukan sendiri
atau oleh pihak lain, dan pembuatan laporan penyelesaian sesuai
jadwal pekerjaan. Prosedur pemeliharaan atau kalibrasi sarana dan
prasarana selengkapnya dapat dilihat pada SOP pemeliharaan
terlampir.

2. Prosedur Pelayanan Ambulance


Prosedur ambulance menguraikan langkah langkah pelayanan
ambulance bagi pasien yang memerlukannya dalam rangka antar
jemput maupun rujukan pasien.

3. Prosedur Rekam Medik/ SIMPUS tronik


Prosedur rekam medik menguraikan proses memasukkan data
pasienbaik dari dalam dan luar gedung mulai dari pendaftaran,
pemeriksaan fisik, dan penunjang, diagnosa dan terapi, kelengkapan
dokumen/data pasien, pengkodean (ICD), dan pengarsipan ke dalam
komputer.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 29


Prosedur rekam medik selengkapnya dapat dilihat pada SOP
terlampir.

4. Prosedur Kesehatan Lingkungan


Prosedur kesehatan lingkungan menguraikan langkah-langkah
pemeriksaan kesehatan lingkungan, secara berkala dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
Prosedur kesehatan lingkungan selengkapnya dapat dilihat pada
SOP terlampir.

5. Prosedur Pengelolaan Limbah


Prosedur pengelolaan limbah menguraikan langkah-langkah
penanganan limbah baik pada maupun cair agar tidak berbahaya
bagi pegawai dan lingkungan sekitar puskesmas. Prosedur
selengkapnya dapat dilihat pada SOP terlampir.

6. Prosedur Pendidikan dan Pelatihan


Prosedur Pendidikan dan Pelatihan menguraikan langkah-langkah
perencanaan, permintaan, penugasan dan pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan.Prosedur selengkapnya dapat dilihat pada SOP
terlampir.

2.3. PENGELOMPOKKAN FUNGSI YANG LOGIS


Pengelompokkan fungsi yang logis menggambarkan pembagian
yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung
yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektifitas
pencapaian tujuan organisasi. Dari uraian struktur organisasi
Puskesmas beserta uraian tugasnya sebagaimana disebutkan pada poin
2.1.1.3. dapat disimpulkan bahwa organisasi Puskesmas telah
dikelompokkan sesuai dengan fungsi yang logis, sebagai berikut:
1. Telah dilakukan pemisahan fungsi yang tegas antara organ
pembinaan dan pengawasan dan Pejabat Pengelola BLUD yang
terdiri dari Pemimpin BLUD, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 30


2. Adanya pembagian tugas pokok dan kewenangan yang jelas untuk
masing masing fungsi dalam organisasi.
3. Telah ditetapkan fungsi audit internal di lingkungan Puskesmas
dengan membentuk unit organisasi Satuan Pengawas Intern (SPI).
4. Adanya sistem pengendalian internal (SPI) yang memadai. Akan
memberikan arah kebijakan dan prosedur yang membantu setiap
unit organisasi Puskesmas dalam melakukan tindakan pengendalian
untuk mengatasi risiko yang dihadapi. Kegiatan pengendalian
tersebut termasuk serangkaian kegiatan seperti kewenangan,
otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian terhadap prestasi kerja,
pembagian tugas, serta pengamanan terhadap aset organisasi.
5. Perangkapan tugas dan fungsi yang ada di puskesmas terjadi
namun tidak menimbulkan conflict of interest . Perangkapan fungsi
disebabkan adanya keterbatasan jumlah SDM yang tersedia dan
kemampuan keuangan Puskesmas.

2.4. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


2.4.1. Ketersediaan Sumber Daya Manusia

Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan


pengambilan kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan
mengenai sumber daya manusia pada suatu organisasi dalam rangka
memenuhi kebutuhannya baik pada jumlah maupun kualitas yang
paling menguntungkan sehingga organisasi dapat mencapai tujuan
secara efisien,efektif, dan ekonomis. Organisasi modern menempatkan
karyawan pada posisi terhormat yaitu sebagai aset berharga (brainware)
sehingga perlu dikelola sebagaimana mestinya baik saat penerimaan,
selama aktif bekerja maupun setelah purna tugas.

Ketersediaan jumlah tenaga baik kesehatan maupun non


kesehatan di Puskesmas Sangir Batang Hari dalam segi jumlah memang
memadai hanya saja sampai dokumen ini disusun, tenaga yang ada
masih banyak yang memiliki tugas rangkap.

Ketersediaan tenaga di Puskesmas Sangir Batang Hari Kabupaten Solok


Selatan Tahun 2023, sebagai berikut :

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 31


NO URAIAN PNS NON PNS Magang JUMLAH

1 Dokter/ Drg Spesialis 0 0 0 0


2 Dokter Umum 2 1 0 3
3 Dokter Gigi 1 0 0 1
4 SKM 2 0 0 2
5 Perawat 9 0 0 9
6 Perawat Gigi 1 0 0 2
8 Bidan 17 1 0 18
9 Apoteker 0 0 0 0
10 Asisten Apoteker 0 0 0 0
11 Gizi 1 1 0 2
12 Sanitarian 0 0 0 0
14 Analis Kesehatan 1 0 0 1
15 Rekam Medik 1 0 0 1
16 Adminitratif 0 0 0 0
17 Lainnya 0 3 0 3
JUMLAH 35 6 0 41

Jumlah SDM berdasarkan jenjang pendidikan tahun 2023 sebagai


berikut:

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1 S3 0

2 S2 0

3 S1/ Profesi 15

4 D IV 2

5 D III 21

6 D II 0

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 32


7 DI 0

8 SLTA 3

9 SLTP 0

10 SD 0

11 Lainnya 0

JUMLAH 41

Jumlah SDM berdasarkan jenjang kepangkatan termasuk fungsional


tahun 2023 sebagai berikut :

NO JABATAN GOLONGAN JUMLAH

1 Pembina Utama Muda IVB 0


2 Pembina IVA 1
3 Penata Tk I IIID 3
4 Penata IIIC 4
5 Penata Muda Tk I IIIB 9
6 Penata Muda IIIA 3
7 Pengatur Tk I IID 12
8 Pengatur IIC 3
9 Pengatur Muda Tk I IIB 0
10 Pengatur Muda IIA 0
11 Juru IC 0
12 Juru Muda IA 0
13 Tenaga PTT - 2
14 Tenaga Honorer - 4
15 Lain-lain/ Magang - -
Jumlah 41

Dari daftar diatas yang memiliki jabatan fungsional sebanyak

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 33


orang.
Jumlah SDM berdasarkan tugas dan fungsi tahun 2017 sebagai
berikut :

JENIS TUGAS JENIS PENDIDIKAN


JUMLAH KET.
/FUNGSI TENAGA

Managemen
PNS, Tugas
Kepala Puskesmas Pelayanan S2 1 rangkap
Kesehatan

Unit Administrasi
Kepala Tata Usaha Struktural S1 1 PNS
Bendahara
Staf SLTA 1 PNS
Penerimaan
Perbendaharaan
PAD :
JKN : Nutrisionis S1 1
PNS, Tugas
rangkap
PNS,
BOK : Sanitarian S1 1
Tugas
Rangkap

Pengurus Barang Staf SLTA 1 PNS

Sopir Staf SLTA 1 Kontrak

Kebersihan Staf SD, SLTP 2 Kontrak

Unit Rawat Inap


Petugas
SLTA 2 Kontrak
Bagian Kartu Poli Loket
Ruang
Dokter
Pemeriksaan S1 2 PNS
umum
Umum
Perawat DIII, S1 12 PNS & Non

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 34


JENIS TUGAS JENIS PENDIDIKAN
JUMLAH KET.
/FUNGSI TENAGA
PNS

Ruang Gigi Dokter gigi S1 1 PNS


Perawat Gigi DIII 2 PNS
Ruang Kesehatan DIII
Bidan 2 PNS
Ibu
Ruang Kesehatan DIII 1 PNS
Bidan
Anak DIV 1 PNS
Ruang KB Bidan DIII 1 PNS
Ruang Tindakan Perawat S1 2 PNS
Ruang Gizi Nutrisionis S1 1 PNS
Upaya Penunjang Medis
Analis S1
1 PNS
Laboratorium Kesehatan
Ruang Farmasi Apoteker S1 0 -
Asisten DIII
3 PNS
Apoteker
Imunisasi Bidan DIV 1 PNS
Upaya Kesehatan Masyarakat
Tugas
Dokter Gigi S1 1
UKS rangkap
Tugas
Perawat Gigi D III 1
UKGS Rangkap
Kesehatan Gizi PNS
Nutrisionis S1 1
Masyarakat

SKM S1 1 PNS
Promkes
P2M Perawat DIII 1 PNS
Surveilance Perawat S1 1 PNS
Kesling Sanitarian DIII 1 PNS

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 35


JENIS TUGAS JENIS PENDIDIKAN
JUMLAH KET.
/FUNGSI TENAGA

Bidan DIII 1 PNS


Lansia
Puskesmas Bidan DIII 6 PNS
Pembantu Bidan DIV 1 PNS
Bidan Desa Bidan DIII 4 PNS

2.4.2. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Dari gambaran kondisi sumber daya manusia tersebut di atas,


maka program pengembangan sumber daya manusia Puskesmas Sangir
Batang Hari lima tahun ke depan diarahkan pada pemenuhan jumlah
SDM agar berada pada rasio yang ideal antara tempat tidur tersedia
dengan SDM yang ada. Jumlah tempat tidur tersedia ditentukan
berdasarkan pertimbangan profesional sehingga berada pada jumlah
yang tepat, tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Ketersediaan
tempat tidur pasien antara lain ditentukan oleh jumlah pasien,
kelengkapan sarana medis, kecukupan dana, kesiapan gedung, fasilitas
pendukung, dll. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga
diarahkan agar memenuhi kualifikasi SDM sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku agar pelayanan kesehatan kepada
pasien/masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja disesuaikan dengan


kebutuhan Puskesmas dengan tetap memperhatikan penempatan
karyawan (dropping) dari Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan.

2.4.3. Proyeksi Pemenuhan Kebutuhan Tenaga Medis

Kebutuhan tenaga baik medis maupun non medis yang diharapkan


dapat menunjang pelayanan puskesmas tampak pada tabel
keadaan/kebutuhan tenaga tahun 2023, sebagai berikut:

NO JENIS TERSEDIA KEBUTUHAN KEKURANGAN KETERANGAN

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 36


TENAGA
Tenaga Medis
Dokter
1 Spesialis 0 0 0
Dokter
2 PNS
2 Umum 2 6 4
3 Dokter Gigi 1 1 0 1 PNS
4 SKM 2 2 0 2PNS

14 PNS
5 Perawat 14 14 0
6 Perawat gigi 2 2 0 2 PNS
27 PNS
7 Bidan 27 27 0

1 PNS
8 Gizi 1 2 1
9 Sanitarian 1 2 1 1 PNS

Laboratoriu 1 PNS
10 m 1 2 1

11 Apoteker 0 1 1 -

12 Umum 3 3 0 3 PNS
13 Register 0 2 2 -
14 Keuangan 0 4 4 -
Lain lain
15 Sopir 1 2 1 1 Kontrak
16 Keamanan 1 1 0 1 PNS
17 Kebersihan 2 3 1 2 Kontrak
S1
-
18 Informatika 0 2 2
19 AA 3 3 0 3 PNS

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 37


20 Akutansi 0 4 4 -
Rekam
1 PNS
21 Medik 1 3 2
59 PNS
JUMLAH 63 86 24 4 Kontrak

Keterangan : Kebutuhan SDM menyesuaikan dengan beban kerja


Puskesmas dan mengacu pada standart yang berlaku

2.4.4. Program Pengembangan

Program pengembangan SDM pada Puskesmas Sangir Batang


Hari Kabupaten Solok Selatan dijabarkan sebagai berikut :
1. Upaya pemenuhan SDM sesuai dengan tuntutan rasio tempat tidur
dengan tenaga kerja yang ada dan standar kebutuhan minimal yang
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kebutuhan dokter baik
umum maupun spesialis dikembangkan melalui rekruitmen tenaga
dokter yang memiliki kualifikasi yang ditetapkan.
2. Melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi terpercaya dalam
rangka memenuhi tenaga medis dan paramedis sesuai dengan
kebutuhan puskesmas.
3. Mengembangkan tenaga medis dan paramedis yang potensial ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi, baik di dalam maupun di luar
negeri.
4. Merintis kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pengembangan
kemampuan SDM baik tenaga medis, paramedis maupun
administrasi melalui kegiatan penelitian, kegiatan ilmiah, diskusi
panel, seminar, simposium, lokakarya, pelatihan/diklat, penulisan
buku, studi banding, dll.
5. Mengupayakan peningkatan taraf pendidikan tenaga administratif
yang potensial, terutama ke jenjang Diploma III dan S1.

2.4.5. Pola Rekruitmen

Tenaga medis, paramedis dan tenaga non medis Puskesmas

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 38


Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan dapat terdiri dari Pegawai
Negeri Sipil maupun tenaga profesional non Pegawai Negeri Sipil sesuai
dengan kebutuhan puskesmas. Rekruitmen tenaga non PNS diatur
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Pola rekruitmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non


medis pada Puskesmas adalah sebagai berikut:

1. SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).


Pola rekruitmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
lingkungan Puskesmas Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan
dilaksanakan berdasarkan Petunjuk Teknis Pengadaan Calon
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok
Selatan
2. SDM yang berasal dari Tenaga Profesional Non-PNS.
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari tenaga profesional non-PNS
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Rekruitmen SDM dimaksudkan untuk mengisi formasi yang
kurang atau adanya perluasan organisasi dan perubahan pada
unit pelayanan yang sangat mendesak yang proses
pengadaannya tidak dapat dipenuhi oleh Pemerintah Daerah.
b. Tujuan rekrutmen SDM adalah untuk menjaring SDM yang
profesional, jujur, bertanggung jawab, netral, memiliki
kompetensi sesuai dengan tugas/jabatan yang akan diduduki
sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan serta mencegah
terjadinya unsur KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) dalam
rekruitmen SDM.
c. Rekruitmen SDM dilakukan berdasarkan prinsip netral, objektif,
akuntabel, bebas dari KKN, sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
d. Setiap penerimaan pegawai harus dibuatkan Surat Keputusan
(SK) Pengangkatan Pegawai atau Perjanjian dengan pegawai
dibuat secara tertulis dengan memuat hak dan kewajiban setiap
pihak secara jelas termasuk pemutusan hubungan kerja.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 39


e. Ketentuan mengenai rekruitment tenaga non PNS lebih lanjut
akan diatur dengan Peraturan Bupati Solok Selatan
2.4.6. Pembinaan Manajemen SDM/Jenjang Karir

1. Kepala Puskesmas menetapkan persyaratan jabatan dan proses


seleksi untuk jabatan tertentu sesuai dengan kebutuhan Puskesmas
dalam menjalankan strategi.
2. Penetapan persyaratan jabatan dan proses seleksi untuk jabatan
tersebut diatas harus dilaporkan kepada Bupati.
3. Kepala Puskesmas menetapkan program pengembangan
kemampuan pegawai Puskesmas baik fungsional maupun struktural
secara transparan.

2.4.7. Remunerasi

1. Pejabat pengelola BLUD dan Pegawai BLUD dapat diberikan


remunerasi sesuai dengan tingkat tanggung jawab dan tuntutan
profesionalisme yang diperlukan.

2. Remunerasi, merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji,


tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi,
pesangon, dan/atau pensiun.

3. Pengaturan Remunerasi ditetapkan dengan Keputusan Bupati Solok


Selatan berdasarkan usulan yang disampaikan oleh pemimpin BLUD
melalui Kepala Dinas Kesehatan.

2.4.8. Pembinaan dan Pengawasan Pegawai

1. Setiap kebijakan Puskesmas yang terkait dengan pegawai harus


disusun secara transparan, mengakomodasi kepentingan pegawai
dan didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan kepegawaian.
2. Sistem penilaian kinerja pegawai ditetapkan dan dilaksanakan
secara adil dan transparan, dapat dipergunakan sebagai salah satu
dasar perhitungan remunerasi.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 40


3. Puskesmas memberi kesempatan yang sama kepada semua pegawai
dalam menempuh jenjang karir tanpa membedakan senioritas,
gender, suku, agama, ras, dan antar golongan.
4. Puskesmas dapat memberikan penghargaan yang pantas kepada
pegawai yang berprestasi, dan sebaliknya puskesmas dapat
memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan termasuk
tindakan tegas berupa pemecatan atau pemutusan hubungan kerja.
5. Puskesmas menciptakan kondisi kerja dengan selalu memperhatikan
tingkat kesehatan dan keselamatan kerja pegawai.
6. Dalam melaksanakan hubungan kerja dengan pegawai, Puskesmas
menghormati hak asasi serta hak dan kewajiban pegawai sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.4.9. Pemutusan Hubungan Kerja

1. Hubungan kerja antara Puskesmas dan Pegawai baik PNS


maupun non PNS dapat berakhir karena satu atau lebih sebab-
sebab berikut :
a. Pegawai diberhentikan dengan hormat antara lain :
1. Meninggal dunia
2. Atas permintaan sendiri
3. Mencapai batas usia pensiun
4. Tidak cakap jasmani dan atau rohani
5. Adanya penyederhanaan organisasi
b. Pegawai diberhentikan tidak dengan hormat:
1. Melakukan usaha dan atau kegiatan yang bertujuan
mengubah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 atau
terlibat dalam gerakan atau melakukan kegiatan yang
menentang Negara dan Pemerintah.
2. Dipidana penjara atau kurungan berdasarkan ketentuan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan
yang ada hubungannya dengan jabatan.
2. Batas Usia Pensiun sebagai berikut :
a. Batas usia pensiun adalah 58 tahun.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 41


b. Batas usia pensiun 60 (enam puluh) tahun bagi Pegawai Negeri
Sipil yang memangku jabatan Dokter yang ditugaskan secara
penuh pada unit pelayanan kesehatan.
c. Batas usia pensiun; sebagaimana dimaksud pada poin (2.a),
bagi Pegawai yang memiliki keahlian tertentu yang dibutuhkan
Puskesmas, dapat diperpanjang setiap tahun sampai setinggi-
tingginya usia 60 tahun.
d. Keahlian pada poin (2.c) tersebut ditentukan oleh Kepala
Puskesmas.
3. Apabila terjadi penyederhanaan organisasi, Pegawai dapat
diberhentikan dengan hormat setelah mendapat persetujuan
Kepala Puskesmas.
4. Pegawai yang diberhentikan tidak dengan hormat, tidak mendapat
hak-hak kepegawaian.
5. Setiap proses pemutusan hubungan kerja akan dilaksanakan
dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan kepegawaian yang
berlaku.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 42


BAB III
AKUNTABILITAS

Akuntabilitas di lingkungan Puskesmas pada dasarnya


merupakan pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya serta
pelaksanaan kebijakan dalam pencapaian. Output dan outcome masing
masing kegiatan yang dilaksanakan secara menyeluruh di Puskesmas

Akuntabilitas di Puskesmas dijabarkan dalam berbagai


kebijakan sebagai organ penting operasional Puskesmas, yaitu :

3.1. AKUNTABILITAS PROGRAM

Program disusun atas dasar visi dan misi yang telah ditetapkan,
yang merupakan Rencana Jangka menengah Puskesmas, berfungsi
sebagai Garis garis Besar / Pedoman strategis Puskesmas dalam
mengarahkan pencapaian tujuan.

3.1.1. Kebijakan penyusunan program

Program disusun berdasarkan visi dan misi Puskesmas Sangir


Batang Hari Visi UPT Puskesmas Sangir Batang Hari sesuai visi Bupati
dan Wakil Bupati Solok Selatan adalah :
“Terwujudnya Masyarakat Sangir Batang Hari Yang Mandiri Dalam
Hidup Sehat “
Misi UPT Puskesmas Sangir Batang Hari adalah :
a. Meningkatkan derajat Kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat
beserta lingkungan
b. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan
berwawasan Kesehatan
c. Meningkatkan pelayanan Kesehatan yang bermutu dan
berkesinambungan dengan memperhatikan keselamatan pasien
dan masyarakat
Puskesmas Sangir Batang Hari juga mempunyai Tata Nilai yaitu :

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 43


SEHAT
S = Santun
E = Efektif dan Efisien
H = Harmonis
A = Adil
T = Terampil

3.1.2. Strategi Penyusunan Program


1. Program yang disusun selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana
Strategi Bisnis berpedoman pada Rencana Strategi (Renstra) Dinas
Kesehatan Kabupaten Solok Selatan yang memiliki keterkaitan
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Solok Selatan
2. Program dalam RSB mencakup upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas untuk
mewujudkan Visi Puskesmas.
3. Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dan menjadi kegiatan yang akan
dilaksanakan setiap tahunnya.

3.1.3. Mekanisme/prosedur penyusunan program


1. Kepala Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD menyusun Rencana
Strategis Bisnis (RSB) dengan membentuk Tim Penyusun RSB.
2. Tim Penyusun sebagaimana tercantum dalam angka 1 (satu)
ditetapkan dengan Surat Keputusan Pemimpin BLUD.
3. Tim Penyusun RSB Puskesmas dalam penyusunan Rencana
Strategis Bisnis (RSB) melalui pentahapan sebagai berikut :
a. Evaluasi kinerja tahun berjalan.
b. Analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
organisasi (Strength, Weakness, Opportunity and
Threat /SWOT).
c. Penentuan posisi strategi organisasi.
d. Penetapanfaktor kunci keberhasilan dan strategi
e. Perumusan tujuan, sasaran dan program.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 44


f. Perumusan indikator kinerja.
g. Penetapan target kinerja lima tahun.
h. Proyeksi keuangan lima tahun.
4. Hasil penyusunan RSB ini dipakai sebagai Acuan / Pedoman
pentahapan dalam penyusunan rencana kerja Tahunan yang akan
dituangkan dalam Rencana Bisnis Anggaran (RBA).

3.1.4. Pertanggungjawaban Program


Indikator keberhasilan program dapat dilihat dari Pelaporan
pertanggungjawaban hasil program yang meliputi :

- capaian realisasi keuangan dan


- capaian indikator hasilkegiatan /keluaran SPM.

Periodisasi Laporan pertanggungjawaban program tergantung dari jenis


program, yaitu : harian, mingguan, bulanan, tribulanan, semesteran
atautahunan.

Setiap program yang telah disusun, wajib dipertanggung jawabkan oleh


Koordinator Program kepada Pemimpin BLUD, selanjutnya Pemimpin
BLUD membuat laporan pertanggung jawaban kepada Bupati Solok
Selatan melalui Kepala Dinas Kesehatan.

3.1.5. Monitoring dan Evaluasi (Monev)


Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi atas realisasi pencapaian
program setiap tahun dilakukan oleh Kepala Puskesmas selaku
Pemimpin BLUD melalui kegiatan mini lokakarya bulanan, monev
semesteran dan monev akhir tahun.

Pada tingkat Satuan Kerja pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi


selain melalui pelaporan juga melalui rapat Kepala Puskesmas dipimpin
oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan selaku Pejabat
Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.

3.2. AKUNTABILITAS KEGIATAN

Sebagaimana telah disebutkan diatas, program-program


Puskesmas yang telah disusun dalam RSB, selanjutnya dijabarkan lebih

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 45


lanjut menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya sesuai
periodisasi yang telah ditetapkan.

Mekanisme/Prosedur Akuntabilitas Kegiatan, sebagai berikut:

3.2.1. Perencanaan
i. Setiap pelaksanaan kegiatan/program kerja, selalu diawali oleh
kegiatan perencanaan terpadu yang disusun oleh bagian
perencanaan Puskesmas dalam bentuk proposal Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) pada tahun berikutnya. Rencana Usulan Kegiatan
tersebut meliputi :
a. Usulan kebutuhan pembiayaanoperasional dan pemeliharaan
puskesmas
b. Usulan kebutuhan pembiayaan kegiatan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP)
c. Usulan kebutuhan pembiayaan kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM)
ii. Usulan kegiatan tersebut kemudian diseleksi berdasarkan skala
prioritas Puskesmas. Selanjutnya usulan yang telah disepakati
kemudian dituangkan dalam Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
Puskesmas,
iii. RBA disusun berdasarkan basis kinerja dan perhitungan akuntansi
biaya menurut jenis layanannya.
iv. RBA Puskesmas yang telah disusun dikonsolidasikan dengan RKA
Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan menjadi bagian RKA-
OPD Dinas Kesehatan yang mengacu pada Kebijakan Umum APBD
dan Prioritas dan Plafond Anggaran (PPA).
v. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan mengajukan
RKA-OPD kepada Bupati untuk dibahas sebagai bagian dari
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Kabupaten Solok Selatan.
vi. Oleh Bupati, RKA-OPD sebagai bagian dari RAPBD diajukan ke Tim
Anggaran DPRD untuk mendapat persetujuan.
vii. RAPBD yang sudah disetujui oleh Tim Anggaran DPRD ditetapkan
menjadi APBD kemudian diserahkan kepada Bupati Solok Selatan.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 46


viii. Dokumen Pelaksanaan Anggaran OPD Dinas Kesehatan sebagai
bagian dari APBD disampaikan oleh Bupati melalui PPKD kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan.
ix. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan menyampaikan
DPA Puskesmas kepada Kepala Puskesmas selaku Kuasa Pengguna
Anggaran.

3.2.2. Pelaksanaan

1. Sebelum awal tahun, maka anggaran setiap unit kerja telah


mendapatkan kepastian tentang besarnya anggaran yang harus
dikelola beserta kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan, yang
tertuang dalam Rencana Bisnis Anggaran (RBA) definitif dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) BLUD.

2. Bila terjadi pergeseran jadwal penyerapan anggaran boleh tetap


dilakukan sepanjang tidak melebihi Pagu Anggaran.

3. Bila dalam tahun berjalan terjadi revisi atas jenis kegiatan dan
anggaran, maka dilakukan usulan revisi RBA dan DPA melalui P-
APBD.

4. Dalam melaksanakan kegiatan, setiap unit kerja di lingkungan


Puskesmas melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang bersifat
terbuka.

5. Dalam pelaksanaan kegiatan Pemimpin BLUD Puskesmas perlu


menggalang dukungan / kerjasama lintas sektor terkait di tingkat
Kecamatan.
6. Di setiap akhir tahun anggaran para pelaksana kegiatan
mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatan berupa
laporan kepada pejabat yang berwenang.

3.2.3. Pertanggungjawaban Kegiatan


Indikator keberhasilan kegiatan dapat dilihat dari Laporan
pertanggungjawaban yang meliputi :

- capaian realisasi keuangan dan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 47


- capaian indikator hasil kegiatan /keluaran SPM.

Periodisasi Laporan pertanggungjawaban program tergantung dari jenis


program, yaitu : harian, mingguan, bulanan, tribulanan, semesteran
atau tahunan.

Setiap program yang telah disusun, wajib dipertanggungjawabkan oleh


Koordinator Program kepada Pemimpin BLUD, selanjutnya Pemimpin
BLUD membuat laporan pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas
Kesehatan.

3.2.4. Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kegiatan


1. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas realisasi pencapaian
program setiap tahun dilakukan oleh Kepala Puskesmas selaku
Pemimpin BLUD melalui kegiatan minilokakarya bulanan, monev
semesteran dan monev akhir tahun.
2. Di tingkat Satuan Kerja pelaksanaan monitoring dan Evaluasi
selain melalui pelaporan juga melalui rapat Kepala Puskesmas
dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan selaku Pejabat Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang.

3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN

3.3.1. Proses Penganggaran

1. Atas dasar Rencana Strategis Bisnis dan mengacu pada Kebijakan


Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafond Anggaran (PPA),
Puskesmas menyusun penganggaran keuangan dan kegiatan
tahunan dalam bentuk Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
Penyusunan RBA berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja,
perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanan, kebutuhan
pendanaan dan kemampuan pendapatan yang meliputi:

a. Seluruh pendapatan yang akan diperoleh dari jasa layanan


yang diberikan kepada masyarakat.
b. Hibah tidak terikat dan/atau hibah terikat yang diperoleh dari
masyarakat atau badan lain.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 48


c. Hasil kerjasama dengan pihak lain dan/atau hasil usaha
lainnya.
d. Penerimaan anggaran yang bersumber dari APBD
e. Penerimaan anggaran yang bersumber dari APBN
f. Sumber-sumber pendapatan BLUD lainnya.
2. RBA merupakan penjabaran lebih lanjut dari program dan
kegiatan BLUD dengan berpedoman pada pengelolaan keuangan
BLUD.
3. RBA dilengkapi dengan usulan program, kegiatan, standar
pelayanan minimal dan biaya dari keluaran yang akan dihasilkan.
4. RBA disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD.
5. RBA, dipersamakan sebagai RKA-Unit OPD dan dikonsolidasikan
dengan RKA-OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan
kemudian disampaikan kepada BPKD, selanjutnya oleh BPKD
disampaikan kepada TAPD untuk dilakukan penelaahan.
6. RBA yang telah dilakukan penelaahan oleh TAPD, disampaikan
kepada PPKD untuk dituangkan dalam Rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD.
7. Setelah Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD ditetapkan
menjadi Peraturan Daerah, pemimpin BLUD melakukan
penyesuaian terhadap RBA untuk ditetapkan menjadi RBA definitif
yang dipakai sebagai dasar penyusunan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) untuk diajukan kepada PPKD.
8. PPKD mengesahkan DPA sebagai dasar pelaksanaan anggaran
dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
9. DPA, dipakai sebagai dasar penarikan dana baik yang berasal dari
subsidi pemerintah daerah maupun pendapatan operasional,
sedangkan penarikan dana dari pemerintah pusat menggunakan
DIPA (Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran) dengan
mekanisme/prosedur yang diatur oleh Menteri Keuangan.

3.3.2. Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 49


Akuntansi dan laporan keuangan BLUD disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sesuai dengan PP 71 Tahun
2010 dan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013.

Laporan keuangan BLUD pada akhir tahun akan dikonsolidasi


dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Oleh karena Puskesmas
merupakan Unit-SKPD Dinas Kesehatan, sehingga kebijakan akuntansi
yang digunakan dalam laporan keuangan mengacu sepenuhnya pada PP
71 Tahun 2010 dan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penatausahaan
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Solok Selatan.

Seluruh mekanisme/prosedur penerimaan dan pengeluaran


menyangkut transaksi keuangan yang terjadi di Puskesmas
dilaksanakan secara terpusat di Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas
sebagai Pejabat Keuangan, sebagai berikut:

1. Semua transaksi keuangan yang meliputi penerimaan dan


pengeluaran kas mengacu pada DPA-BLUD yang memuat antara lain
pendapatan dan biaya, proyeksi arus kas, jumlah dan kualitas
barang dan/atau jasa yang akan dihasilkan.
2. DPA-BLUD menjadi lampiran perjanjian kinerja yang ditandatangani
oleh Kepala Daerah dengan Pemimpin BLUD, dimana perjanjian
kinerja tersebut merupakan manifestasi hubungan kerja antara
Kepala Daerah dan Pemimpin BLUD.
3. Dalam perjanjian kinerja, Kepala Daerah menugaskan Pemimpin
BLUD untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan umum dan
berhak mengelola dana sesuai yang tercantum dalam DPA-BLUD,
yang memuat antara lain kesanggupan untuk meningkatkan kinerja
pelayanan bagi masyarakat dan kinerja keuangan.
Sebagai salah satu wujud akuntabilitas dan transparansi
pengelolaan keuangan Puskesmas, maka Pejabat Pengelola
menyampaikan laporan keuangan Puskesmas dengan 2 (dua)
pendekatan yaitu :
1. Laporan sebagai BLUD (Entitas Pelaporan)

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 50


Puskesmas BLUD setiap semester dan tahunan menyusun Laporan
Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) kepada
Bupati Solok Selatan melalui Kepala Dinas Kesehatan, terdiri dari:

a. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
b. Laporan Aktivitas atau Laporan Operasional
Laporan aktivitas menyajikan informasi pendapatan dan beban
dalam rangka operasional BLUD pada periode tertentu
c. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menunjukkan perubahan aktiva


bersih (ekuitas) BLUD

d. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi kas berkaitan dengan


aktivitas operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan
dan/atau pembiayaan yang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas selama periode
tertentu.

e. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan berisi penjelasan naratif atau


rincian dari angka yang tertera dalam laporan keuangan disertai
laporan mengenai kinerja.

2. Laporan sebagai UPT (Entitas Akuntansi)


Puskesmas BLUD setiap semester dan tahunan menyusun Laporan
Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
kepada Bupati Solok Selatan melalui Kepala Dinas Kesehatan, terdiri
dari:

a. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan realisasi anggaran menunjukkan realisasi atas


pendapatan dan belanja yang dianggarkan pada satu periode

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 51


b. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan mengenai aset,


kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal neraca

c. Laporan operasional
Laporan operasional menyajikan informasi pendapatan dan beban
dalam rangka operasional UPT pada periode tertentu
d. Laporan Perubahan Ekuitas

e. Laporan perubahan ekuitas menunjukkan perubahan aktiva


bersih (ekuitas) UPT

f. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan berisi penjelasan naratif atau


rincian dari angka yang tertera dalam laporan keuangan disertai
laporan mengenai kinerja.

Laporan Keuangan Puskesmas sebagai UPT disampaikan secara berkala


kepada Bupati melalui Dinas Kesehatan Kabupaten, untuk
dikonsolidasikan dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah secara
berkala paling lambat 1 (satu) bulan setelah periode pelaporan berakhir.

Laporan keuangan BLUD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


laporan pertanggungjawaban keuangan Pemerintah Daerah. Pejabat
Pengelola wajib mengungkapkan informasi penting dalam Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan Puskesmas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan
obyektif.

Agar laporan keuangan tersebut dapat dipercaya dan dapat dijadikan


sumber informasi yang handal oleh berbagai pihak yang berkepentingan,
maka laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen.

Perubahan/revisi terhadap RBA definitif dilakukan apabila:

1. terdapat penambahan atau pengurangan pagu anggaran yang


berasal dari APBD dan/atau.
2. belanja Puskesmas melampaui ambang batas fleksibilitas.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 52


3.3.3. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi secara internal terhadap proses pengelolaan


keuangan di Puskesmas dilakukan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara internal terhadap


pengelolaan keuangan Puskesmas akan dilakukan oleh Kepala
Puskesmas sesuai dengan fungsi, tugas pokok, dan kewenangannya.
2. Apabila telah dibentuk Unsur Pengawas Internal, pelaksanaan
monitoring dan evaluasi secara internal terhadap pengelolaan
keuangan Puskesmas akan dilakukan oleh Unsur Pengawas Internal
sesuai dengan fungsi, tugas pokok, dan kewenangannya.
3. Monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan keuangan dilakukan
setiap tahun oleh Unsur Pengawas Internal terhadap semua unit
kerja di lingkungan Puskesmas
4. Laporan hasil monitoring dan evaluasi dibuat Unsur Pengawas
Internal dan diserahkan kepada Kepala Puskesmas sebagai bahan
untuk pengambilan keputusan.

Pembinaan terhadap pengelolaan keuangan dilakukan oleh Dinas


Kesehatan maupun Pejabat Auditor Internal (Inspektorat Kabupaten,
Inspektorat Provinsi, Inspektorat Jendral Kementrian Kesehatan, dan
BPKP )

Untuk Pemeriksaan pengelolaan Keuangan BLUD dilakukan oleh Auditor


Independen. Pemeriksaan laporan keuangan BLUD berdasar Standart
Akutansi Pemerintahan (SAP) dilakukan oleh BPK, sedangkan
pemeriksaan laporan keuangan berdasarkan Standar Akutansi
Keuangan (SAK) dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik yang
ditunjuk.Hasil audit tersebut dipublikasikan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan sesuai dengan kompetensinya.

Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting dalam manajemen


program secara keseluruhan karena kinerja yang dapat diukur akan
mendorong pencapaian kinerja dari setiap unit kerja dalam
organisasi.Dalam menilai kinerja keuangan, diperlukan instrumen
pengukuran yang valid dan dapat dipercaya (reliable) sehingga data yang
diperoleh dapat dijadikan rujukan untuk melakukan evaluasi kinerja

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 53


keuangan dari masing-masing unit kerja yang ada di lingkungan
Puskesmas. Instrumen dibuat berdasarkan indikator-indikator capaian
yang telah ditetapkan oleh masing-masing unit kerja, antara lain
meliputi:

a. Pencapaian target pendapatan (rupiah dan persentase)


b. Pencapaian efisiensi biaya (rupiah dan persentase)
c. Pertumbuhan pendapatan (persentase)
d. Rasio-rasio keuangan (persentase) yang dituangkan dalam dokumen
RBA tahun berikutnya.

3.3.4. Kebijakan Tarif Layanan

1. Puskesmas dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai


imbalan atas jasa layanan kesehatan yang diberikan
2. Imbalan atas jasa layanan kesehatan ditetapkan dalam bentuk tarif
layanan. Tarif ditentukan dengan mendasarkan pada upaya untuk
menutupi biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan (unit cost dan
investasi dana) dan mempertimbangkan kemampuan masyarakat
secara adil dan proporsional.
3. Bupati menetapkan tarif layanan atas usulan Pejabat Pengelola
melalui Sekretaris Daerah dengan mempertimbangkan kontinuitas
dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan
dan kepatutan dan kompetensi yang sehat.
4. Tarif layanan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah dan
disampaikan kepada Pemimpin DPRD.
5. Peraturan Kepala Daerah mengenai tarif layanan BLUD dapat
dilakukan perubahan sesuai kebutuhan dan perkembangan
keadaan. Perubahan tarif dapat dilakukan secara keseluruhan
maupun per unit layanan.
6. Selama belum ada Perbup tarif layanan di Puskesmas BLUD maka
digunakan Perda retribusi layanan kesehatan yang masih berlaku.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 54


3.4 AKUNTABILITAS KINERJA

Undang undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,
mengamanatkan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan harus dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.

Dalam kerangka pembangunan Good Governance, kebijakan


umum pemerintah adalah ingin menjalankan pemerintahan yang
berorientasi pada hasil (result oriented goverment). Untuk itu sistem
akuntabilitas Kinerja instansi pemerintah yang telah dibangun dalam
rangka mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented
government perlu terus dikembangkan, serta informasi kinerjanya
diintegrasikan kedalam sistem penganggaran dan pelaporan sesuai
amanat Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara serta berbagai peraturan perundangan di bawahnya.

Anggaran baik Pemerintah Pusat maupun Daerah diterapkan


dengan model Anggaran Berbasis Kinerja, yaitu anggaran yang dihitung
dan disusun berdasarkan kebutuhan untuk menghasilkan output dan
outcome yang diharapkan oleh masyarakat. Anggaran berbasis kinerja
diharapakn diharapkan dapat mempermudah penelusuran biaya dan
kinerja yang direncanakan dan di samping untuk mengetahui
costefficiency dan cost effectiveness anggaran.

Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan pengembangan dan


penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terstruktur,
dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan daan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasilguna,
bersih, dan bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme. Dalam rangka
mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita cita
bangsa dan Negara. Guna memenuhi aspek akuntabilitas pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintah tersebut, maka Pemerintah menetapkan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 55


Instruksi Presiden Nomor 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP).

Konsep Dasar akuntabilitas tersebut didasarkan pada klasifikasi


responsibilitas manajerial pada tiap lingkungan organisasi yang
bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada bagian, sehingga masing
masing individu bertanggungjawab atas kegiatan yang dilaksanakan
pada bagiannya.Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan yang
terkendali (controliable activities ) dengan kegiatan yang tidak terkendali
(uncontroliable activities ).

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 56


BAB IV
TRANSPARANSI

Prinsip-prinsip transparansi dalam penyelenggaraan kegiatan


pelayanan kesehatan diterapkan dengan azas keterbukaan yang
dibangun atas dasar kebebasan arus informasi terkait dengan
penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dapat diterima secara langsung
bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Transparansi penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan


merupakan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang bersifat terbuka bagi
masyarakat baik dari proses kebijakan, perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan/pengendaliannya, dan mudah diakses oleh semua pihak
yang membutuhkan informasi, terutama meliputi kegiatan pelayanan
publik yang terkait dengan:

1. Manajemen dan penyelenggaraan pelayanan publik.


2. Prosedur pelayanan.
3. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan.
4. Rincian biaya pelayanan.
5. Waktu penyelesaian pelayanan.
6. Pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab.
7. Lokasi pelayanan.
8. Janji pelayanan.
9. Produk layanan
10. Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan
11. Penanganan Pengaduan / Keluhan.
12. Informasi pelayanan.

Dalam membangun prinsip-prinsip transparansi tersebut di


atas, upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah dengan
menetapkan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan:

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 57


4.1. Kejelasan tugas dan kewenangan dalam membangun
transparansi internal dengan menciptakan Sistem Audit
Internal.

1. Pengawasan Internal.
Dalam rangka terciptanya sistem pengendalian intern yang efektif
di lingkungan Puskesmas, Kepala Puskesmas harus melakukan
pengawasan terhadap:

a. Efektivitas penerapan pola tata keloladi Puskesmas;termasuk


kepatuhan petugas terhadap peraturan dan perundangan yang
berlaku

b. Kegiatan operasional dalam mencapai sasaran Puskesmas


diatur secara ekonomis, efisien, dan efektif.

c. Penanganan permasalahan yang berkaitan dengan indikasi


terjadinya KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) yang
menimbulkan kerugian puskesmas.

2. Pejabat Pengelola menyampaikan laporan keuangan Puskesmas


sebagai Entitas Akuntansi Unit-SKPD secara berkala setiap tiga
bulan, semester dan tahunan kepada Bupati melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten.
3. Pejabat Pengelola mengungkapkan informasi penting dalam
Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Puskesmas sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara tepat
waktu, akurat, jelas dan obyektif.
4. Melaporkan perkembangan barang-barang inventaris dan barang
tidak bergerak milik Puskesmas tiap semesteran dan tahunan
kepada pihak-pihak yang berkompeten sesuai peraturan
perundang-undangan.
5. Pejabat Pengelola menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) lima
tahunan dan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 58


4.2 Tersedianya informasi kepada publik yang merupakan
implementasi transparansi eksternal yang diwujudkan dengan
kebijakan-kebijakan sebagai berikut :

1. Puskesmas telah membuat dan mempublikasikan Visi dan Misi


Puskesmas
2. Penyebarluasan informasi melalui website
3. Penyebarluasan informasi melalui Sosialisasi, Brosur, Rapat
periodik, Banner, Spanduk, media massa, baliho dan audio
4. Memasang informasi di tempat terbuka, mudah dilihat dan dibaca
oleh pengunjung tentang :
- Struktur organisasi Puskesmas
- Denah Ruangan
- Alur Pelayanan
- Jadwal pelayanan
- Jenis Pelayanan
- tarif pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
- Hak dan Kewajiban pasien.
- Papan nama ruangan
5. Memfasilitasi pengaduan pasien melalui penyediaan kotak
saran,email, sms dan pengaduan langsung serta formulir kesan
dan pesan serta fasilitas pengaduan yang lain.
6. Pengadaan barang dan jasa diterapkan dengan memegang prinsip-
prinsip efisien, efektif, transparan, bersaing, adil/tidak
diskriminatif, akuntabel dan praktik bisnis yang sehat.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 59


BAB V
RESPONSIBILITAS

Prinsip Responsibilitas adalah kesesuaian atau kepatuhan di


dalam pengelolaan Puskesmas terhadap prinsip korporasi yang sehat
serta peraturan perundangan yang berlaku.

Puskesmas mematuhi peraturan perundang-undangan serta


melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan
sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang
dan mendapat pengakuan sebagai Good Corporate Citizen.

Pelaksanakan responsibilitas Puskesmas diuraikan dalam


berbagai kebijakan sebagai berikut:

1. Pejabat Pengelola melakukan identifikasi dan kajian terhadap


potensi risiko yang dihadapi Puskesmas
2. Pejabat Pengelola menetapkan strategi dan kebijakan penanganan
pengelolaan risiko serta melakukan pengawasan atas
pelaksanaannya.
3. Pejabat Pengelola menetapkan dan menjalankan program yang
terkait dengan tanggung jawab sosial Puskesmas secara periodik.
4. Pejabat Pengelola harus memastikan bahwa Puskesmas selalu
berupaya mempedulikan kelestarian lingkungan alam dan
lingkungan sosialnya sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
5. Puskesmas melaksanakan jasa pengobatan gratis terhadap pasien
masyarakat miskin (Maskin, Gakin) dengan bekerja sama dengan
pengelola asuransi kesehatan.
6. Prinsip kehati-hatian dalam bekerja diterapkan melalui
pengawasan atasan langsung secara berjenjang

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 60


BAB VI
INDEPENDENSI

Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG (good corporate


governance), Puskesmas harus dikelola secara independen sehingga
masing-masing bagian tidak saling mendominasi dan tidak dapat
diintervensi oleh pihak lain.

Pelaksanakan prinsip independensi Puskesmas lebih lanjut


dijabarkan dalam berbagai kebijakan sebagai berikut:

1. Pendelegasian sebagian kewenangan Pejabat Pengelola kepada


pejabat dibawahnya diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dengan pertimbangan untuk menunjang kelancaran tugas dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
2. Pejabat/pelaksana yang diberi wewenang harus melaksanakan
wewenang yang didelegasikan tersebut dengan penuh tanggung
jawab dan memberikan laporan pelaksanaannya secara berkala
kepada Pejabat Pengelola.
3. Semua keputusan dalam rapat dilakukan berdasarkan musyawarah
untuk mufakat.
4. Setiap keputusan yang diambil memperhatikan kepentingan
stakeholders Puskesmas, risiko yang melekat, dan kewenangan
yang dimiliki oleh setiap pengambil keputusan.
5. Bupati dan Pejabat Pengelola konsisten dalam menjalankan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan.
6. Pemerintah Kabupaten Solok Selatan selaku pemilik tidak
diperkenankan mencampuri kegiatan operasional Puskesmas yang
menjadi tanggung jawab Pejabat Pengelola sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
7. Pejabat Pengelola dilarang memangku jabatan rangkap sebagai
pejabat struktural dan fungsional lainnya pada instansi/lembaga
Pemerintah Daerah, serta jabatan Pengelola pada lembaga kesehatan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 61


lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
8. Penyusunan struktur organisasi dilaksanakan melalui musyawarah
bersama untuk mencapai mufakat agar tugas dan fungsi
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan dapat berjalan
secara optimal. Penyusunan struktur organisasi tidak didasarkan
atas kepentingan personal atau sektoral semata.
9. Penyusunan daftar kebutuhan obat, bahan medis habis pakai serta
perbekalan farmasi lain berorientasi pada kepentingan pasien, tidak
berorientasi pada kepentingan perorangan dan pihak-pihak tertentu
lainnya.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 62


BAB VII
ETIKA DAN INTEGRITAS

7.1 Penerapan Nilai-Nilai Puskesmas, Budaya Kerja dan Budaya


Organisasi

Puskesmas memiliki kode etik yang wajib dihayati dan dijadikan


acuan dalam berperilaku bagi seluruh pegawai Puskesmas. Setiap
pegawai Puskesmas wajib menghayati nilai-nilai, budaya kerja dan
budaya organisasi Puskesmas serta mengimplementasikan dalam
pelaksanaan tugas dan kewajibannya.

7.2 Komitmen terhadap Panduan Perilaku

1. Puskesmas memiliki panduan perilaku (kode etik) yang wajib


dihayati dan dijadian acuan dalam berperilaku bagi seluruh pegawai
Puskesmas.
2. Puskesmas juga berkomitmen untuk meningkatkan Kinerja kayawan
yaitu suatu kesepakatan bersama (MOU) antara Kepala Puskesmas
dan seluruh karyawan untuk meningkatkan mutu kinerja dan
meningkatkan mutu pelayanan .
3. Setiap unsur Pemimpin Puskesmas wajib menunjukkan komitmen
pribadi yang kuat dan memberikan contoh keteladanan kepada
seluruh pegawai Puskesmas tentang bagaimana harus bersikap dan
berperilaku sesuai dengan Panduan Perilaku.

Komitmen Pejabat Pengelola (unsur Pemimpin) dilaksanakan


dengan:

a. Menetapkan pemberlakuan Panduan Perilaku,


b. Melakukan sosialisasi Panduan Perilaku kepada seluruh Pegawai
Puskesmas,
c. Memberi contoh kepada Pegawai Puskesmas bersikap dan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 63


berperilaku
sesuai dengan Panduan Perilaku,
d. Memberikan sanksi yang adil terhadap setiap pelanggaran
Panduan Perilaku.

7.3. Loyalitas kepada Puskesmas

Setiap pegawai Puskesmas harus memiliki keyakinan bahwa


loyalitas kepada Puskesmas dapat mendorong totalitas dalam
menjalankan tugas, kewajiban, dan tanggung jawabnya dengan bekerja
keras, cermat, taktis serta ikhlas untuk meningkatkan nilai Puskesmas

1. Kedisiplinan

Setiap pegawai Puskesmas wajib mentaati semua peraturan yang


telah ditetapkan oleh Puskesmas, antara lain. jam masuk kerja,
jam pulang kerja, memakai seragam dan atributnya, pemenuhan
hari kerja, panggilan tugas, baik di dalam maupun di luar jam
kerja, memberikan pelayanan yang baik kepada pasien dan
masyarakat, serta mematuhi sistem dan prosedur kerja yang
berlaku.

Untuk mewujudkan disiplin tersebut, maka setiap pegawai


Puskesmas secara konsisten untuk:

a. Melaksanakan perencanaan dan program kerja yang telah


ditetapkan Puskesmas,
b. Melaksanakan segala peraturan yang ditetapkan,
c. Melaksanakan perintah atasan yang telah disanggupinya,
d. Mentaati jam kerja yang telah ditetapkan,
e. Datang tepat waktu pada acara-acara rapat atau janji yang
telah disanggupi,
f. Mengenakan seragam dan atribut yang telah ditetapkan,
g. Melaksanakan dan mentaati prosedur kerja yang telah
ditetapkan,
h. Tidak menggunakan jam kerja untuk urusan lain diluar

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 64


kedinasan,
i. Cepat dan tepat dalam melaksanakan tugasnya dengan:

1) Tidak mengabaikan tertib teknis dan administratif.


2) Bekerja penuh ketekunan dan kejujuran.
3) Memberikan keteladanan, terutama bagi para
Pemimpin/atasan wajib memberikan contoh dan memelihara
moral yang tinggi secara konsisten dan konkret kepada
stafnya.

2. Tugas Dinas

Setiap pegawai Puskesmas wajib melaksanakan tugas sebaik-


baiknya dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab.
Setiap pegawai Puskesmas dalam melaksanakan tugas selalu tepat
waktu, bersikap ramah dan menghormati hak-hak pasien. Setiap
pegawai Puskesmas tidak diperbolehkan melakukan tugasnya untuk
kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain, bertindak selaku
perantara bagi pihak lain untuk mendapatkan pekerjaan atau
pesanan dari Puskesmas.

3. Mutasi dan Promosi

Setiap pegawai Puskesmas wajib bersedia dimutasikan dan/atau


dipromosikan antar unit maupun antar jabatan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

4. Pendidikan dan Pelatihan

Setiap pegawai Puskesmas yang ditunjuk wajib bersedia mengikuti


pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh internal
maupun eksternal Puskesmas. Hasil pendidikan dan pelatihan
eksternal wajib dilaporkan secara tertulis kepada Pejabat Pengelola.

7.4. Gratifikasi dan Suap

Dalam melakukan interaksi dan hubungan usaha dengan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 65


stakeholders Puskesmas, setiap pegawai Puskesmas dituntut untuk
bersikap profesional, jujur, dan terbuka.

1. Gratifikasi

Gratifikasi dapat didefinisikan sebagai suatu pemberian dalam arti


luas baik berupa uang dan yang disetarakan dengan uang maupun
dalam bentuk materi lainnya. Uang dan yang disetarakan meliputi
antara lain, uang tunai, cek, tabungan, bilyet giro, komisi, rabat,
potongan harga, pinjaman tanpa bunga, tip/persenan, dan
sejenisnya. Hadiah dalam bentuk materi lainnya pada umumnya
meliputi cinderamata, bingkisan, tiket perjalanan, tiket
pertunjukan, fasilitas pengobatan, fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, dan lain-lain.

Hadiah yang diberikan berkaitan dengan hubungan usaha pada


dasarnya dilarang. Setiap pegawai Puskesmas dilarang menerima
hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga
yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu
bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau
pekerjaan pegawai Puskesmas yang bersangkutan. Bentuk
hadiah / pemberian yang diperbolehkan antara lain:

a. Honorarium, tiket perjalanan, fasilitas antar jemput sebagai


pembicara, narasumber dan sejenisnya dalam kegiatan
seminar, lokakarya, ataupun diskusi yang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan serta mendapat
persetujuan tertulis dari pejabat yang berwenang.
b. Honorarium atau imbalan atas karya tulis yang dimuat di
media massa ataupun dipublikasikan dalam bentuk buku
sebagai sarana peningkatan kapasitas atau pengembangan
profesi.
c. Hadiah yang didasarkan pada hubungan
kekeluargaan/kekerabatanyang jelas, yang diberikan atau
diterima dengan maksud – maksud yang tidak ada kaitannya
dengan kepentingan Puskesmas dengan nilai intrinsik relatif

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 66


rendah (misalnya dalam acara resepsi perkawinan, ulang
tahun, syukuran, dan sejenisnya).
d. Barang-barang untuk tujuan promosi seperti buku agenda,
kalender, gantungan kunci, alat tulis, kaos, dan barang
sejenis lainnya yang berlogo/beratribut Puskesmas yang
secara intrinsik bernilairendah. Apabila karena sesuatu hal
pegawai Puskesmas dihadapkan pada keadaan yang tidak
dapat memungkinkan untuk menolak hadiah/pemberian,
maka yang bersangkutan wajib segera melaporkannya kepada
atasan langsung dan pejabat puncak di unit kerja masing-
masing dengan tembusan ke Bagian Tata Usaha dengan tata
cara sebagai berikut:
a). Laporan disampaikan secara tertulis dengan melampirkan
dokumen yang berkaitan dengan hadiah/pemberian
tersebut.
b). Laporan tersebut sekurang-kurangnya memuat:

(1) Nama dan alamat lengkap penerima dan pemberi


hadiah.
(2) Jabatan penerima hadiah.
(3) Tempat dan waktu penerimaan.
(4) Uraian Jenis hadiah
(5) Nilai hadiah.

2. Suap

Suap dapat didefinisikan sebagai suatu perbuatan memberi atau


menjanjikan sesuatu kepada seorang pejabat atau seorang yang
memiliki wewenang, dengan maksud agar yang bersangkutan
berbuat atautidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang
bertentangan dengan kewajibannya. Suap merupakan praktik usaha
yang tidak sehatdan tindakan yang melanggar hukum. Suap dapat
berupa korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Setiap pegawai Puskesmas wajib menghindarkan diri dari penyuapan


dengan tidak menerima atau memberi dalam bentuk apapun:

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 67


a. Yang diketahui atau patut disangka bahwa apa yang diterima
atau yang diberikan itu berhubungan dengan jabatannya.
b. Yang bertujuan untuk membujuk agar dalam jabatannya
melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang berlawanan
dengan hukum/peraturan yang berlaku.
c. Yang diketahui bahwa sesuatu yang diterima atau diberikan itu
berhubungan dengan apa yang telah dilakukan atau dialpakan
dalam jabatannya yang berlawanan dengan kewajibannya.

7.5. Jamuan Bisnis

Jamuan bisnis adalah kegiatan pemberian akomodasi tamu


Puskesmas yang wajar dalam kegiatan bisnis ataupun sosial. Jamuan
bisnis harus dihindari jika ada tendensi akan mempengaruhi
obyektivitas keputusan bisnis, dan terlalu sering dilakukan.

Jamuan bisnis diperbolehkan jika :

a. Berkaitan dengan kepentingan usaha Puskesmas sesuai dengan


praktik bisnis yang lazim.
b. Nilainya tidak berlebihan (wajar) dan tidak dapat diklasifikasikan
sebagai bentuk hadiah/pemberian atau suap.
c. Tidak melanggar hukum atau etika yang berlaku.
d. Tidak menurunkan citra Puskesmas atau pegawai Puskesmas
apabila diketahui oleh umum.
e. Dalam hal pemberian jamuan bisnis, wajib mendapat persetujuan
secara tertulis atau lisan dari pejabat yang berwenang sehingga
dapat dibayar dan dicatat oleh Puskesmas sebagai biaya usaha yang
wajar.

7.6. Pertentangan Kepentingan (Conflict of Interest)

Dalam melakukan transaksi atau suatu hubungan usaha


dengan rekanan, pasien, dan pihak ketiga lainnya terkadang timbul
suatu situasi yang dapat menciptakan pertentangan kepentingan dan
berpotensi menghilangkan independensi dan objektivitas pegawai

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 68


Puskesmas.Pertentangankepentingan dapat didefinisikan sebagai
seseorang atau entitas yang mempunyai dua atau lebih kepentingan
yang saling bertentangan yaitu antara kepentingan Puskesmas dan
pribadi.Hal ini bisa terjadi pada sebuah hubungan, peristiwa atau
pertimbangan material tertentu dimana obyektivitas atau pertimbangan
profesional telah dikesampingkan.

Pegawai Puskesmas tidak diperkenankan menempatkan diri


pada posisi atau situasi yang dapat menimbulkan pertentangan
kepentingan antara dirinya dengan Puskesmas atau dengan rekanan
Puskesmas. Keputusan yang diambil pegawai Puskesmas harus netral
tidak boleh ada pengaruh kepentingan pribadi maupun keluarga yang
dapat secara sadar atau tidak sadar mempengaruhi pertimbangan
terbaiknya bagi kepentingan Puskesmas dan rekanannya.

Pertentangan kepentingan dapat diminimalkan / dihindari


dengan cara: Menghindari kepentingan keuangan secara signifikan pada
perorangan/ lembaga yang menjalin hubungan usaha/berusaha
menjalin dengan Puskesmas.

a. Tidak menggunakan dokumen maupun informasi penting dan


rahasia untuk kepentingan pribadi.
b. Tidak bertindak sebagai perantara untuk kepentingan pihak
ketigadalam bertransaksi yang melibatkan Puskesmas dan
kepentingannya.
c. Mengklarifikasi kapan seseorang bertindak selaku pribadi atau
sebagai pegawai Puskesmas.
d. Mengungkapkan setiap kemungkinan pertentangan kepentingan
sebelum suatu transaksi/perjanjian dilaksanakan.
e. Tidak menjabat sebagai Dewan Pengawas, Direksi, Pejabat kunci,
maupun menjadi Pegawai pada Lembaga Kesehatan lain yang
menjalin/berusaha menjalin hubungan usaha dengan Puskesmas.

7.7. Penggunaan Wewenang dan Jabatan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 69


Setiap pegawai Puskesmas wajib memastikan bahwa
penggunaan wewenang dan jabatan adalah bebas dari KKN, dengan
senantiasa menghindari perbuatan atau tindakan berikut :

a. Menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi atau


golongan tertentu.
b. Melakukan kegiatan yang langsung atau tidak langsung merugikan

kepentingan Puskesmas atau negara.


c. Menyalahgunakan barang inventaris, uang atau surat-surat
berharga milik Puskesmas.
d. Melakukan kejahatan bersama atasan, teman sejawat, bawahan
atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya
dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak
lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan
Puskesmas.
e. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan.
f. Melakukan tindakan sewenang-wenang kepada pasien dan calon
pasien.

7.8. Pemeliharaan Lingkungan Puskesmas

Lingkungan kerja yang bersih, aman, dan nyaman merupakan


salah satu faktor untuk meningkatkan produktivitas kerja. Puskesmas
dan seluruh pegawai Puskesmas harus selalu tanggap terhadap
pemeliharaan lingkungan dengan melakukan hal-hal berikut:

1) Menghindari perilaku yang tidak sesuai dengan norma kerja dan


norma kesusilaan agar terjaga keamanan lingkungan
Puskesmas,yakni:
a. Meminum minuman keras serta menyalahgunakan obat-obatan
terlarang di lingkungan kantor maupun di luar kantor.
b. Melakukan segala bentuk perjudian di lingkungan kantor
maupun diluar kantor.
c. Melakukan tindakan/perbuatan asusila/amoral yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai kesopanan dan agama yang ada.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 70


d. Menganiaya, memfitnah, menghina secara kasar, serta
mengancam atasan, bawahan, dan rekan kerja.
e. Membujuk atasan, bawahan, dan rekan kerja untuk
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan
kesusilaan.
f. Membuka rahasia Puskesmas atau mencemarkan nama baik
Pemimpin maupun pegawai Puskesmas dan keluarganya yang
seharusnya dirahasiakan, kecuali untuk kepentingan
Puskesmas dan negara.
g. Melakukan tindak pencurian barang atau uang aset Puskesmas
atau yang merupakan milik pegawai lain.
h. Membawa senjata tajam atau benda yang dapat dipergunakan
untuk melakukan ancaman dan tindak kekerasan di
lingkungan kerja, kecuali tugas dan fungsi pegawai Puskesmas
yang mewajibkan hal tersebut.
2) Menjaga kebersihan lingkungan kerja termasuk membuang sampah
pada tempatnya serta kerapian penyimpanan dokumen dan
perlengkapan kerja.
3) Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja.
4) Berpenampilan dan berbusana secara rapi dan bersahaja baik di
dalam maupun luar kantor.

7.9. Perlindungan Aset, Informasi dan Rahasia Pasien

1. Program perlindungan aset Puskesmas

Pada dasarnya aset Puskesmas hanya digunakan untuk


kepentingan Puskesmas. Aset Puskesmas dilarang digunakan
untuk kepentingan pihak tertentu baik pada jam kerja maupun di
luar jam kerja.

Program perlindungan aset Puskesmas meliputi:

a). Setiap pegawai Puskesmas dilarang menyalahgunakan barang-


barang, uang dan surat berharga milik Puskesmas
b). Setiap pegawai Puskesmas dilarang memiliki, menjual,

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 71


membeli,
menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang-
barang berharga milik Puskesmas secara tidak sah.
c). Setiap pegawai Puskesmas dilarang membuka/menambah jasa
layanan baru yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.
d). Setiap pegawai Puskesmas dilarang merujuk pasien Puskesmas
kepada Puskesmas/Rumah Sakit lainnya yang tidak sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
e). Setiap pegawai Puskesmas dilarang memanfaatkan fasilitas
Puskesmas untuk kepentingan pribadi dan tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
f). Melakukan penagihan jasa layanan tanpa melalui prosedur
yang berlaku.

2. Program perlindungan informasi

Program perlindungan informasi dimaksudkan agar setiap pegawai


Puskesmas tidak mengungkapkan kerahasiaan informasi
Puskesmas kepada pihak manapun tanpa ijin. Yang dimaksud
informasi rahasia adalah informasi yang tidak tersedia di publik
dan tidak diniatkan untuk dipublikasikan (misalnya, rencana kerja,
strategi investasi, strategi pemasaran, dan sebagainya).

3. Program perlindungan Rahasia Pasien

a. Setiap pegawai Puskesmas wajib menjaga rahasia pasien sesuai


dengan peraturan perundangan yang berlaku dengan menjaga,
memelihara dan pemyimpan dokumen rekam medik sebaik-
baiknya.
b. Pejabat Pengelola wajib menetapkan kebijakan pengelolaan
rekam medik.
c. Pemanfaatan (disclose) rekam medik untuk peradilan harus
seijin pasien yang bersangkutan dan/atau atas perintah
pengadilan.
d. Pemanfaatan rekam medik untuk kebutuhan penyidikan
dan/ataukeperluan asuransi harus seijin pasien yang

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 72


bersangkutan dan Kepala Puskesmas.
e. Pemanfaatan rekam medik untuk pendidikan dan penelitian
tenaga kesehatan atau peserta didik atas seijin dan
sepengetahuan Kepala Puskesmas.

7.10. Kesadaran Terhadap Efisiensi Biaya

Setiap pegawai Puskesmas wajib memilki “Kesadaran terhadap


efisiensi biaya” dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

1. Mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan


Puskesmas.
2. Menggunakan sumber daya Puskesmas secara hemat sesuai
dengan kebutuhan.
3. Meminta penggantian/pembebanan biaya dengan dilandasi
kejujurandan tanggung jawab serta didukung dengan dokumen
yang lengkapsesuai dengan aturan dan kebijakan Puskesmas.

7.11. Integritas Pelaporan

Untuk menghasilkan laporan-laporan yang bisa dipertanggung


jawabkan, akurat dan tepat waktu kepada manajemen, pemilik, dan
pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders) sangat tergantung
pada usaha Puskesmas untuk menyediakan data yang diperlukan. Oleh
karena itu, semua catatan resmi mengenai kegiatan/transaksi
Puskesmas harus akurat, jujur, lengkap, dan tepat waktu tanpa adanya
pembatasan dalam bentuk apapun, akurasi tercermin dalam dua hal,
yaitu dokumentasi fakta dan penilaian yang wajar.

Puskesmas tidak akan membiarkan adanya manipulasi


pembayaran yang dilakukan dengan mengalihkan pembayaran melalui
catatan atau rekening pihak ketiga.

Setiap petugas yang bertanggungjawab terhadap pembukuan


wajib dan harus berlaku jujur, obyektif, akurat dan setia. Setiap
kesalahan yang disengaja ataupun kegiatan yang menyesatkan dalam
melakukan pembukuan akan ditindak sesuai dengan hukum yang

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 73


berlaku.

7.12. Aktivitas Politik

Setiap pegawai Puskesmas tidak dapat dikaitkan dengan dukungan


partai politik, sehingga tidak dapat menggunakan aset/fasilitas
Puskesmas dan wewenangnya untuk menyuruh dan menekan pegawai
lain untuk mendukung partai politik tertentu dan wakilnya.

Setiap pegawai Puskesmas dilarang menjadi pengurus/anggota


partai politik, calon legislatif, dan calon eksekutif. Pegawai Puskesmas
yang aktif dalam aktivitas politik wajib mengundurkan diri dari
Puskesmas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Puskesmas tidak menghalangi kontribusi pribadi setiap pegawai


Puskesmas untuk melaksanakan aktivitas politik yang menjadi pilihan.
Kontribusi tersebut merupakan hak dan tanggung jawab pribadi masing-
masing dan tidak menggunakan nama ataupun atribut Puskesmas

7.13. Menjaga Nama Baik Puskesmas

Dalam rangka menjaga dan memelihara citra/nama baik


Puskesmas, setiap pegawai Puskesmas tidak diperbolehkan:

1. Melakukan perbuatan/tindakan yang menyebabkan tercemarnya


nama baik Puskesmas.
2. Memberikan keterangan yang bukan wewenangnya kepada pihak
lain yang dapat menimbulkan keresahan.
3. Menerima sesuatu dalam bentuk apapun yang merugikan
Puskesmasdalam rangka pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada
masyarakat atau pasien.
4. Menarik pembayaran jasa layanan tidak sesuai prosedur yang
berlaku.
5. Melakukan ikatan kerja sama dengan pihak ketiga baik perorangan
maupun Badan Hukum lain tanpa sepengetahuan Pejabat Pengelola.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 74


7.14. Hubungan Dengan Stakeholders Utama

1. Pegawai

Puskesmas memandang Pegawai yang terdiri dari tenaga medis,


paramedis perawatan, paramedis non perawatan dan tenaga non
medis Puskesmas, sebagai salah satu aset yang memiliki kekuatan
besar dalam menunjang keberhasilan Puskesmas dalam rangka
pencapaian visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan.

Puskesmas peduli dan akan memusatkan perhatiannya pada


pengembangan sumber daya manusia untuk mencapai peningkatan
produktivitas kerja.

Kebijakan Puskesmas dalam berhubungan dengan Pegawai adalah


sebagai berikut :

a. Puskesmas dan Pegawai saling menghormati hak dan


kewajiban berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Puskesmas mendorong kesempatan kerja/karir yang sama bagi
setiap Pegawai. Puskesmas menggunakan kemampuan bekerja,
kualifikasi, dan kriteria yang terkait dengan hubungan kerja
sebagai dasar dalam mengambil keputusan mengenai
hubungan kerja antara Puskesmas dan Pegawai.
c. Puskesmas memberikan dukungan dan kesempatan kepada
seluruh Pegawai untuk mengembangkan kemampuan dan
profesionalisme melalui pendidikan formal maupun informal
sepertipelatihan,kursus, seminar, dan lokakarya.
d. Puskesmas menyediakan lingkungan kerja yang aman, nyaman
dan bebas dari segala bentuk tekanan yang mungkin timbul
akibat adanya perbedaan-perbedaan yang melekat pada setiap
individu Pegawai.
e. Puskesmas memberi penghargaan kepada Pegawai dan unit
kerja yang memiliki catatan prestasi terbaik di Puskesmas.
Contoh: Perawat/Bidan Teladan.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 75


f. Puskesmas akan memberikan jasa pelayanan/remunerasi
kepada Pegawai, termasuk Pejabat Pengelola sebagai imbalan
atas prestasi kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Puskesmas berkomitmen untuk senantiasa mematuhi
peraturan perundang-undangan tentang kesehatan dan
keselamatan kerja bagi Pegawai. Bangunan, tata letak fasilitas
dan alat-alat kerja harus memenuhi stándar keselamatan kerja
yang tinggi.
h. Puskesmas berupaya membangun komunikasi dua arah yang
efektif, baik melalui prosedur informasi dan konsultasi yang
diselenggarakan oleh Puskesmas maupun respon aktif atas
saran dan kritik atau nasihat konstruktif dari Pegawai, dan
menjadikan saran tersebut sebagai acuan penting bagi
pengambilan keputusan.
i. Puskesmas menjamin perlindungan atas kerahasiaan informasi
pribadi Pegawai. Puskesmas akan mengumpulkan, menyimpan
dan menjamin keamanan informasi pribadi dari Pegawai untuk
efektivitas operasional menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
j. Setiap Pegawai harus menghindari kepentingan pribadi yang
berbenturan dengan kepentingan Puskesmas atau yang dapat
mempengaruhi pertimbangan atau tindakan dalam
pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
k. Pegawai tidak boleh memiliki hubungan usaha, keuangan atau
hubungan lain dengan rekanan dan mitra Puskesmas,yang
mungkin dapat merusak kemandirian Puskesmas.
l. Pedoman yang dapat diterapkan pada hampir semua situasi
benturan :

1. Pegawai harus menghindari adanya kepentingan finansial


dengan rekanan dan mitra Puskesmas lainnya.
2. Pegawai harus menghindari prakarsa atau persetujuan
tindakan kepegawaian yang mempengaruhi imbalan atau
tindakan disiplin Pegawai dimana mereka memiliki
hubungan keluarga atau keterlibatan pribadi.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 76


3. Pegawai tidak diperkenankan menggunakan aset
Puskesmas
untuk keuntungan pribadi. Pegawai tidak diperbolehkan
menjalankan usaha pribadi dengan mengatasnamakan
nama Puskesmas, menggunakan aset Puskesmas pada jam
kantor.

m. Puskesmas menyediakan tempat kerja, sarana dan peralatan


kerja dan alat pelindung diri yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan tugassehari-hari sehingga dapat bekerja secara
produktif.
n. Setiap kelompok profesional sejenis di Puskesmas dapat
dibentuk
sebuah komite sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Hubungan antara kelompok profesional (komite) diarahkan dan
disinergikan untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas.

3. Pasien

Jasa layanan kesehatan merupakan sumber pendapatan pokok


untuk menjamin kelangsungan usaha Puskesmas. Kelancaran
penerimaan pembayaran jasa layanan tergantung kepada
terbentuknya hubungan yang saling menguntungkan bagi
Puskesmas dan pasien. Dalam pelayanan kepada pasien, Puskesmas
berkomitmen untuk memberikan pelayanan sebagaimana yang telah
diatur dalam Standar Pelayanan Minimal, dengan menerapkan
prinsip terbuka, integritas, transparan, adil dan akuntabel untuk
menciptakan hubungan yang saling menguntungkan.

Berikut ini adalah kebijakan Puskesmas dalam berhubungan dengan


pasien.

a. Puskesmas menghormati hak-hak pasien sesuai dengan norma


dan kaidah-kaidah profesi medis, kebijakan hubungan pasien,
peraturan yang berlaku di Puskesmas maupun Peraturan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 77


Perundanganyang berlaku.
b. Puskesmas menjamin pemulihan hak pasien yang dirugikan
karena penyimpangan medis (malpraktek) terhadap pasien.
c. Puskesmas secara aktif menggali keinginan dan kebutuhan
pasien, baik melalui survei kepuasan pasien maupun saluran
pengaduandari pasien yang dibuka oleh Puskesmas
d. Puskesmas memberikan perlakuan atau pelayanan yang sama
tanpa membedakan kepada semua pasien. Puskesmas
berkomitmenu ntuk senantiasa melakukan upaya-upaya guna
mempertahankandanmenjaga agar pemberian pelayanan
kesehatan kepada pasien sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimal.
e. Puskesmas senantiasa memberikan informasi secara akurat,
lengkap dan tepat pada waktunya mengenai pelayanan
kesehatan, sertahak dan kewajiban calon pasien. Setiap
perubahan kebijakan berkaitan dengan hak dan kewajiban
pasien, termasuk kebijakan tarifserta prosedur pelayanan
kesehatan dan pengaduan, senantiasa disosialisasikan kepada
pasien.
f. Puskesmas senantiasa meneliti alasan yang melatarbelakangi
pengaduan pasien dan segera mengambil tindakan yang tepat
untuk menghindari terulangnya pengaduan tersebut. Selain itu
Puskesmasakan memberikan peringatan, teguran dan hukuman
sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Kabupaten Bondowoso setiap pegawai yang terbukti melakukan
kesalahan atau kelemahan teknis yang ada dalam praktek.
g. Puskesmas senantiasa menjaga rahasia pasien kecuali atas
permintaan pasien atau perintah Undang-Undang (peradilan).

7.15. Hubungan Dengan Stakeholders Lainnya

1. Lingkungan dan Masyarakat

Berikut ini adalah kebijakan Puskesmas dalam berhubungan


dengan lingkungan dan masyarakat.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 78


a. Puskesmas berkomitmen untuk senantiasa melakukan upaya-
upaya perlindungan guna mempertahankan kualitas
lingkungan sekitar Puskesmasterhadap pencemaran yang
timbul dari limbah Puskesmas
b. Puskesmas melakukan berbagai upaya untuk menjadi warga
yang dapat diterima sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari masyarakat, serta mendapatkan dukungan dari
masyarakat sekitartempatusaha Puskesmas. Dengan
demikian Puskesmas akanturutserta memelihara lingkungan
hidup yang bersih dan sehat, serta ketertiban di sekitar
Puskesmas. Puskesmas membangundanmembina hubungan
yang baik dengan masyarakat di sekitar tempat usaha
Puskesmas.
c. Puskesmas mendorong timbulnya rasa ikut memiliki bagi
masyarakat sekitar Puskesmas dengan tujuan agar turut
serta menjagaasetdan kepentingan-kepentingan Puskesmasdi
lingkungannya.
d. Puskesmas melaksanakan kegiatan sosial sebagai perwujudan
tanggung jawab sosial Puskesmas terhadap masyarakat
lingkungan di sekitar Puskesmas beroperasi.

2. Rekanan
Berikut ini adalah kebijakan Puskesmas dalam berhubungan dengan
rekanan.
a. Puskesmas melakukan pengadaan baik penunjukan langsung
maupun lelang secara efisien, efektif, bersaing, transparan, adil,
tidak diskriminatif dan dapat dipertanggungjawabkan, dengan
melibatkan rekanan yang mempunyai reputasi dan rekam jejak
yang baik.
b. Puskesmas memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon
rekanan dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada
pihak tertentu, dengan cara dan alasan apapun.

Oleh karena itu, Rumah Sakit melarang setiap pegawai


Puskesmas memberikan informasi berkaitan dengan estimasi

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 79


harga atau membahas secara rahasia pekerjaan di masa yang
akan datang dengan calon rekanan yang akan berkompetisi.

c. Puskesmas menghindari rekanan yang mempunyai hubungan


keluarga dengan pengambil keputusan untuk menghindari
adanya konflik kepentingan. Puskesmas melarang setiap pegawai
Puskesmas bertindak selaku perantara bagi seorang atau badan
hukum untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari
Puskesmas.
d. Puskesmas dapat melakukan Kerjasama Operasional dengan
pihak ketiga (rekanan) dalam bentuk kerjasama pelayanan
kesehatan, pendidikan dan pelatihan, pembangunan gedung,
pemanfaatan alat kedokteran dan kerjasama lainnya yang sah.
Kerjasama Operasional ini didasarkan prinsip saling
menguntungkan, akuntabel, transparan dan wajar serta tidak
merugikan stakeholders.
e. Puskesmas menuangkan semua kesepakatan dalam suatu
dokumen tertulis yang disusun berdasarkan itikad baik dan
saling menguntungkan.

3. Kreditur

Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari kreditur dapat


dilakukan apabila Puskesmas memperoleh keuntungan nyata dari
dana yang dipinjam tersebut baik sekarang maupun di masa-masa
yang akan datang. Pemenuhan kebutuhan dana dari kreditur
dilakukan dengan pertimbangan profesional sesuai dengan praktik
bisnis yang sehat. Kebijakan Puskesmas dalam berhubungan dengan
kreditur adalah sebagai berikut:

a. Peminjaman dari kreditur harus dilakukan sesuai dengan


peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Puskesmas menghormati
hak-hak kreditur sesuai dengan perjanjian yang dibuat oleh
Puskesmasdan kreditur.
b. Puskesmas memberikan informasi akurat dan lengkap mengenai

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 80


Puskesmas yang diperlukan kreditur, termasuk pelaksanaan
kewajiban Puskesmas sesuai dengan perjanjian.
c. Puskesmas melaksanakan pemenuhan kewajiban kepada
kreditur secara tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang dibuat
oleh Puskesmas dengan kreditur.

4. Media Massa

Media massa berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara


Puskesmas dengan stakeholders dan sekaligus sebagai alat kontrol
bagi Puskesmas dalam melaksanakan tugasnya. Pemberitaan media
massa diharapkan bersifat seimbang dan terbuka sehingga dapat
dijadikan informasi yang berguna bagi Puskesmas maupun pihak-
pihak lain yang berkepentingan untuk meningkatkan kinerja dan
membangun citra positif Puskesmas

Berikut ini adalah kebijakan Puskesmas dalam berhubungan dengan


media massa :

a. Puskesmas membangun kerjasama positif, saling menghargai dan


menguntungkan dengan menempatkan media massa sebagai mitra
usaha yang sejajar.
b. Puskesmas berpegang pada kebenaran dan keterbukaan informasi
sesuai dengan kode etik jurnalistik dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

5. Komite Pelayanan Publik (KPP) dan Lembaga Swadaya


Masyarakat (LSM)

KPP sebagai lembaga resmi wakil masyarakat dalam pelayanan


publik dan LSM khususnya LSM Bidang Kesehatan yang mewakili
komunitas konsumen merupakan komponen penting dalam
membangun citra dan upaya peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas kepada masyarakat.

Berikut ini adalah kebijakan Puskesmas dalam hubungan dengan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 81


KPP dan LSM:

a. Puskesmas berkewajiban membina komunikasi dengan KPP dan


LSM dan bekerja sama dalam membangun citra Puskesmas,
b. Puskesmas memfasilitasi kebutuhan KPP dan LSM secara
proporsional dalam akses informasi dan kebijakan dalam
pelayanankesehatan dalam mengungkap issu dan keluhan
pelayanan publik.

7.16. Pemantauan

Kepala Bagian Tata Usaha bertanggung jawab


menyelenggarakan kegiatan agar Pegawai Puskesmas senantiasa
menjaga dan memelihara sikap dan perilaku yang sesuai dengan
Panduan Perilaku serta memantau efektivitas penerapan Panduan
Perilaku dan melaporkan hasilnya kepada Pemimpin (Kepala
Puskesmas). Hal-hal yang menonjol selama penerapan Panduan Perilaku
dicatat sebagai bahan masukan penyempurnaan dan perbaikan.

7.17. Pelaporan atas Pelanggaran

Setiap pegawai Puskesmas wajib melaporkan tentang dugaan


terjadinya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan,
Panduan Perilaku, serta kebijakan dan aturan Puskesmas, dan dapat
menyampaikan saran dan pendapatnya kepada pejabat berwenang.
Pegawai Puskesmas wajib bekerja sama dalam penyelidikan internal
yang dilakukan oleh Puskesmas, dengan mengungkapkan data dan
informasi yang diketahui, yang berkaitan dengan terjadinya dugaan
pelanggaran.

Puskesmas sepenuhnya menyadari, melaporkan tindakan


pelanggaran sebagai upaya yang tidak mudah dan menempatkan
pegawai Puskesmas dalam posisi yang sulit, bahkan menimbulkan
semacam konflik batin bagi si pelapor. Kemampuan dan kesediaan
melaporkan setiap tindakan yang diyakini sebagai suatu pelanggaran
merupakan hal penting dari pelaksanaan tanggung jawab setiap Pegawai

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 82


Puskesmas. Kepedulian untuk menjaga kepentingan yang lebih besar,
yakni kerugian bagi Puskesmas dan seluruh Pegawai, harus menjadi
acuan pertimbangan setiap keputusan untuk melaporkan suatu
pelanggaran.

Oleh karena itu Puskesmas akan memberikan perlindungan


hukum kepada setiap pegawai Puskesmas yang melaporkan dugaan
atau disangkakan adanya pelanggaran peraturan perundangan,
pedoman tata kelola dan Panduan Perilaku yang disertai bukti dan
dokumen yang sah.

Tidak seorangpun Pegawai Puskesmas akan dikenakan sanksi


karena melaporkan adanya dugaan pelanggaran Panduan Perilaku,
kebijakan dan aturan, kecuali yang bersangkutan ikut terlibat dalam
pelanggaran tersebut. Pelaporan dapat meringankan penjatuhan disiplin
atau sanksi bagi si pelapor yang terlibat dalam pelanggaran.

Pelaporan dugaan pelanggaran dilakukan secara jujur, dilandasi


dengan niat baik, dan semata-mata dilakukan untuk pencegahan
terjadinya kerugian terhadap Puskesmas,atau rusaknya kinerja
Puskesmas dan jauh dari maksud-maksud tertentu untuk kepentingan
atau keuntungan pribadi, misalnya antara lain karena dorongan
sentimen pribadi, rasa iri hati dan yang sejenisnya. Setiap pelaporan
dugaan pelanggaran, seluruhnya disertai data atau bukti-bukti yang
akurat agar dapat diproses lebih lanjut demi keselamatan jalannya
usaha Puskesmas.

Pegawai Puskesmas dilarang melakukan tindakan permusuhan,


pembalasan atau tindakan lain yang merugikan seperti ancaman fisik
dan verbal terhadap Pegawai Puskesmas lain yang melaporkan
terjadinya pelanggaran ataupun yang bekerjasama dalam penyelidikan
pelanggaran.

Puskesmas sepenuhnya menjamin kerahasiaan identitas


pelapor, isi informasi, saran atau pendapat yang disampaikan.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 83


Berikut ini adalah tindakan yang harus diambil oleh Pegawai Puskesmas
apabila meyakini telah terjadi pelanggaran.

1. Yakinkan dan pastikan memiliki seluruh data dan informasi yang


relevan dengan keadaan atau situasi yang mengindikasikan
pelanggaran Panduan Perilaku, kebijakan dan aturan-aturan lain.
Bila perlu data dan informasi didukung dengan saksi-saksi yang
kuat.
2. Cari kesempatan dan cara yang paling cocok tanpa menyinggung
perasaan untuk menegur sesama rekan kerja atau atasan.
Sampaikan secara halus dan tidak langsung dengan memaparkan
pelanggarannya, lalu mintalah tanggapannya. Bila perlu, bersama
rekan kerja atau atasan, mencari penyebabnya.
3. Segera laporkan dugaan pelanggaran yang terjadi di lingkungan unit
atau bagian masing-masing kepada atasan langsung dan pejabat
puncak di unit atau bagian masing-masing, dengan tembusan
kepada Pemimpin (Kepala Puskesmas).
4. Apabila dugaan pelanggaran dilakukan oleh unsur Pemimpin atau
terjadi di luar lingkungan unit/bagian atau karena sesuatu hal, tidak
dapat melaporkan kepada atasan langsung atau pejabat puncak,
maka laporkan kepada Pemimpin (Kepala Puskesmas) atau jenjang di
atasnya secara langsung atau melalui pos, faksimili, email, telepon
atau kotak saran/pengaduan.

7.18. Penanganan atas Pelanggaran

Semua dugaan pelanggaran yang dilaporkan akan


ditindaklanjuti secara memadai melalui pengkajian atau pemeriksaan
lebih lanjut untuk proses pembuktian dan penentuan bobot pelanggaran
sebagai bahan pertimbangan pemberian tindakan disiplin atau sanksi.

Penanganan atas dugaan pelanggaran dilakukan oleh atasan


langsung atau pejabat puncak, sesuai kewenangannya.Atasan langsung
atau pejabat puncak wajib mengupayakan pemecahan masalah/jalan
keluar terhadap setiap pengaduan dugaan pelanggaran yang terjadi di
lingkungan unit atau bagian yang dipimpinnya dan melaporkan hasilnya

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 84


kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha untuk pengkajian kesesuaian
keputusan yang diambil dengan kebijakan dan aturan.

Dugaan pelanggaran yang memerlukan pengkajian atau


pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan oleh:

1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, jika menyangkut pelanggaran


terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
ketentuan dan peraturan Puskesmas.
2. Satuan Pengawasan Internal (apabila sudah dibentuk), menyangkut
hal-hal yang terkait dengan akuntansi dan keuangan atau kerugian-
kerugian termasuk hal-hal yang perlu dilakukan pemeriksaan yang
lebih mendalam.
3. Rapat Pejabat Pengelola, jika menyangkut pelanggaran yang
dilakukan oleh anggota pejabat pengelola untuk menetapkan
langkah-langkahyang harus diambil sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Inspektorat Wilayah Kabupaten, jika menyangkut pelanggaran yang
dilakukan oleh Pemimpin untuk menetapkan langkah-langkah yang
harus diambil sesuai ketentuan yang berlaku.

7.19. Sanksi atas Pelanggaran

Puskesmas melakukan berbagai upaya untuk menegakkan


Panduan Perilaku, kebijakan dan aturan, untuk mencegah terjadinya
pelanggaran dan menghentikan dengan segera pelanggaran yang
terjadi.Salah satu upaya tersebut adalah dengan pemberlakuan
tindakan disiplin atau sanksi yang adil terhadap pegawai Puskesmas
yang melakukan pelanggaran Panduan Perilaku, kebijakan dan aturan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pemberlakuan tindakan disiplin atau sanksi tidak hanya


terhadap Pegawai Puskesmas yang melakukan pelanggaran, tetapi juga
terhadap Pegawai Puskesmas yang lain, dalam tingkatan apapun
apabila:

1. tidak melaporkan atau menyembunyikan data dan informasi yang

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 85


berkaitan dengan terjadinya pelanggaran hukum, peraturan
perundang-undangan dan kebijakan Puskesmas.
2. tidak bekerja sama dalam penyelidikan Puskesmas atas dugaan
pelanggaran.
3. melakukan tindakan permusuhan, pembalasan atau tindakan lain
yang merugikan seperti ancaman fisik dan verbal terhadap pelapor
terjadinya
dugaan pelanggaran.
4. gagal melakukan pengawasan secara efektif terhadap tindakan
bawahannya.

Tindakan disiplin atau sanksi disesuaikan dengan


bobot/tingkat pelanggaran yang dilakukan. Tindakan disiplin atau
sanksi, meliputi:

1. Teguran lisan.
2. Teguran tertulis.
3. Pernyataan tidak puas secara tertulis dari Kepala Puskesmas (Pejabat
Pengelola).
4. Pemberian skorsing.
5. Penurunan gaji setingkat lebih rendah untuk jangka waktu paling
lama 1 (satu) tahun.
6. Penurunan gaji setingkat lebih rendah untuk jangka waktu paling
lama 2 (dua) tahun.
7. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah untuk jangka waktu
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pembebasan dari jabatan.
8. Pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai tidak atas
permintaan sendiri.
9. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai.
10.Tuntutan ganti rugi.
11.Diserahkan kepada yang berwajib untuk proses pemeriksaan lebih
lanjut apabila pelanggaran menyangkut kerugian Puskesmas yang
material/besar dan dikategorikan dalam tindakan pidana.

Setiap pegawai Puskesmas dalam tingkatan apapun, apabila jelas

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 86


terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap Panduan Perilaku,
kebijakan dan aturan akan dikenakan tindakan disiplin atau sanksi
sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada maupun peraturan-
peraturan susulan yang bersifat mengikat semua pegawai Puskesmas,
dan dijalankan secara tegas.

Setiap pegawai Puskesmas yang akan dikenakan atau dijatuhkan


tindakan disiplin atau sanksi wajib diberikan kesempatan atau hak
secara adil untuk membela diri maupun menyatakan pendapatnya atas
dugaan pelanggaran yang dilakukannya.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 87


BAB VIII
PENUTUP

Pola Tata Kelola yang telah disusun ini dimaksudkan


sebagai petunjuk arah yang jelas dalam memaksimalkan nilai
Puskesmas Sangir Batang Hari dengan cara menerapkan prinsip
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi agar
Puskesmas Sangir Batang Hari memiliki daya saing yang kuat.

Untuk dapat terlaksananya tujuan dari Pola Tata


Kelola ini perlu mendapat dukungan (komitmen) dan partisipasi
seluruh karyawan Puskesmas Sangir Batang Hari serta perhatian
dan dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan baik
bersifat materil, administratif maupun politis. Apabila dalam
kurun waktu pelaksanaannya, terjadi perubahan terhadap
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Pola Tata
Kelola maka akan dilakukan revisi sesuai dengan peraturan yang
baru.

Saran dan kritik membangun sangat diharapkan guna


sempurnanya rencana strategis bisnis ini sehingga sasaran-
sasaran stratejik dapat dicapai sesuai target yang direncanakan.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 88


Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Sangir Batang Hari 89

Anda mungkin juga menyukai