Anda di halaman 1dari 9

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah

yang dikelompokkan menurut jenis upaya, target, pencapaian, dan masalah

yang ditemukan. Identifikasi masalah Unit Pelaksana Teknis ... berasal

dari kondisi pelayanan yang didasarkan pada permasalahan-permasalahan

dari kegiatan upaya kesehatan di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis ...

yang tidak tercapai. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain

(contoh):

1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

a. Jenis Layanan program Jiwa

1) Masih rendahnya capaian pasien ODGJ yang belum berobat

dan di terlantarkan. (75%)

b. Jenis Layanan program TB

1)Masih rendahnya capaian pasien yang berobat TB sesuai

standar(54,15%)

c. Jenis layanan program Promosi Kesehatan

1) Masih banyaknya warga yang merokok (61,8)

69
2. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

a. Jenis Layanan Program KB

1) Masih rendahnya capaian PUS yang berKB (68,1%)

B. PRIORITAS MASALAH

Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi

masalah, ketersediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan

satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah

prioritas. Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan,

antara hasil dengan target. Prioritas masalah adalah masalah yang dinilai

paling utama oleh organisasi tersebut. Berdasarkan hasil identifikasi

masalah yaitu dengan melakukan analisis situasi, cakupan masing-masing

program, dan kondisi manajemen (sumber daya) kemudian dilakukan

pembahasan dapat diketahui bahwa yang menjadi prioritas masalah dari

masing-masing program adalah sebagai berikut (contoh):

1. Masih rendahnya pasien ODGJ yang berobat.

2. Masih rendahnya pasien TB yang berobat sesuai Standar.

3. Masih banyaknya warga yang merokok.

4. Masih rendahnya PUS yang ber KB

70
Setelah dilakukan identifikasi dan pemilihan masalah pada masing-

masing program kemudian menentukan prioritas masalah. Penentuan

prioritas masalah di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Bakti Jaya dengan

menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Metode USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan

prioritas berdasarkan isu yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Dimana

isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih

jelaskan, dapat diuraikan sebagai berikut :

- Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan

waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk

memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. Urgency dilihat dari

tersedianya waktu, mendesak, atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

- Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat

yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan

isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau

masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam

keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain

adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang

berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap

produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan

sistem atau tidak.

71
- Growth

Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang

dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk

kalau dibiarkan.

Penentuan masalah tersebut dilakukan dengan cara menentukan

tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan skala nilai 1 - 5,

dengan keterangan sebagai berikut :

1 = sangat kecil

2 = kecil

3 = sedang

4 = besar

5 = sangat besar

Masing-masing permasalahan diberi nilai skala 1 – 5 mulai dari

urgency (urgensi), seriousness (keserisuan), dan growth (perkembangan).

Untuk menentukan urutan prioritas masing-masing permasalahan

dilakukan dengan mengkalikan nilai skala urgency (urgensi), seriousness

(keserisuan), dan growth (perkembangan), dengan rumus dibawah ini:

Total = Urgency (U) x Seriousness (S) x Growth (G)

Setelah diketahui total masing-masing permasahalan, langkah

selanjutnya adalah mengurutkan masalah tersebut mulai dari masalah yang

memiliki skor tertinggi hingga terendah. Berikut adalah tabel prioritas

masalah kesehatan di Unit Pelaksana Teknis dengan metode USG

(contoh):

72
Tabel 3.1
Prioritas Masalah Kesehatan di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas bakti Jaya
dengan Metode USG

Urutan
Masalah Kesehatan U S G U x Sx G
Prioritas
1 Masih rendahnya Pasien ODGJ
5 5 4 100
yang berobat
2 Masih rendahnya pasien TB yang
5 4 3 60
berobat sesuai Standar
Masih banyaknya warga yang
3 4 4 3 48
merokok
4 Masih rendahnya PUS yang ber
4 3 3 36
KB

C. PENYEBAB PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF PEMECAHAN

Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya dicari akar

penyebab dari masalah tersebut. Metode yang digunakan oleh Unit Pelaksana

Teknis Sambilegi dalam mencari akar penyebab masalah yaitu dengan

menggunakan tulang ikan/ fish bone. Langkah-langkah penyusunannya meliputi :

1. Tuliskan masalah pada bagian kepala ikan.

2. Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk kearah kepala ikan.

3. Tetapkan kategori utama dari penyebab.

4. Buat garis dengan anak panah menunjuk ke garis horizontal.

5. Lakukan brainstorming dan fokuskan pada masing-masing kategori.

73
6. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori

utama yang lain.

7. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub

penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih kecil.

8. Setelah semua ide/ pendapat dicatat, lakukan klarifikasi data untuk

menghilangkan duplikasi ketidaksesuaian dengan masalah, dan lain-lain.

Adapun penyebab masalah dari tabel 3.1 diatas (diambil 2 masalah yang

memilliki skor nilai tertinggi) kemudian dicari akar permasalahannya dengan

menggunakan tulang ikan/ fish bone sebagai berikut:

1. Masih rendahnya pasien ODGJ yang berobat

Sarana Metode

Tidak semua program yang


direncanakan berjalan
Keterbatasan ruangan di Puskesmas

Belum terpasang SOP


tentang ODGJ

Sosialisasi kepada
warga belum optimal

Masih Rendahnya pasien ODGJ yang


berobat
Ekonomi masyarakat (-)
Pengetahuan pentingnya
pemeriksaan pasien ODGJ
Banyaknya Bidan Praktik
Swasta (BPS) di sekitar
puskesmas
Peran masyarakat (-)
Dana dari pemerintah sering keluarga pasien sebagian
terlambat bekerja

Lingkungan Dana Manusia

74
2. Masih rendahnya pasien TB yang berobat sesuai standar

Sarana Metode

Kurangnya sosialisasi

Sarana pemeriksaan TB belum


memadai

Masih Rendahnya pasien TB yang


berobat sesuai standar
Ekonomi masyarakat (-)
kurangnya Ketidakseimbangan jumlah
Kerjasama lintas pelayanan pengetahuan petugas TB dengan wlayah
kesehatan (-) tentang bahaya
kurangnya pengetahuan masyarakat penyakit TB
tentang bahaya penyakit Tb

Peran masyarakat (-) Dana dari pemerintah masih


kurang

Lingkungan Dana Manusia

3. Masih Banyaknya warga yang merokok

Sarana Metode

Kurang menariknya metode yg


Kurangnya sosialisasi penggunaan digunakan dalam penyuluhan
tentang merokok
Belum maksimalnya oenyuluhan
pada masyarakat

kurangnya pelatihan
dan pembinaan

Masih banyaknya warga yang


merokok
kebiasaan merokok yang
masih tinggi
Kurangnya alokasi dana
penyuluhan Pelaksana kurang dapat
sosial dan ekonomi
menyampaikan dgn baik
masyarakat
tentang bahaya rokok

Penyaluran dana yg tidak Tingkat pendidikan sasaran


merata di dalam setiap prog yg rendah berpengaruh pd
puskesmas daya terima

Lingkungan Dana Manusia

75
4. Masih Rendahnya PUS yang ber KB

Sarana Metode
Cara penyuluhan yg kurang
menarik
Sarana pelayanan KB belum
memadai
Sasaran kurang aktif untuk KB Penyuluhan yg diberikan
sama setiap bulannya

petugas kurang terampil


dalam penyampaian
penyuluhan
Masih Rendahnya PUS yang ber KB

Kesadaran dan
Dana untuk penyuluhan yg kurangnya kesadaran untuk
pengetahuan PUS tentang
kurang ber KB
kepercayaan masyarakat KB kurang

Dana yg diajukan tidak sesuai Sasaran bukan warga tetap di


Peran masyarakat (-) dg jumlah penyuluhan yg lingkungan tsb
dilakukan

Lingkungan Dana Manusia

D. RENCANA PENGEMBANGAN

Dalam rangka mendukung kelancaran pelayanan kesehatan dasar di

Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Bakti Jaya selama kurun waktu lima

tahun kedepan dengan melihat dari kondisi permasalahan dan alternatif

pemecahan, maka perlu adanya rencana pengembangan sebagai berikut :

1. Aspek Pelayanan

a)Meningkatkan pelayanan untuk pasien ODGJ, membuat hotline

khusus untuk pelayanan pasien ODGJ

b)Mengadakan Penyuluhan Tb, meningkatkan sarana dan prasana

ruangan TB

c)mengadakan penyuluhan Rokok, Sosialisasi bahaya Merokok

76
d)Penyuluhan KB, meningkatkan Pelayanan ,sarana dan

prasarana pelayanan KB.

2. Aspek Sumberdaya

pengembangan sumberdaya manusia melalui pelatihan petugas

sesuai kompetensi dan pemenuhan pengadaan pegawai dan

meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pelayanan

puskesmas melalui rehabilitas dan pembangunan gedung/

bangunan sesuai persyaratan)

3. Aspek Keuangan

Meningkatkan anggaran untuk program ODGJ, Program TB),

Program KB,Program Promkes

77

Anda mungkin juga menyukai