1
ANALISA PERUMUSAN MASALAH INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
DESA MAKMUR TAHUN 2021
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Tahap awal dalam melakukan perumusan masalah yaitu dengan melakukan
identifikasi masalah dan menilai pencapaian yang dikerjakan oleh bidan dilapangan terhadap
12 Indikator Keluarga Sehat tahun 2021 yaitu :
1. Keluarga mengikuti program KB : 36,36%
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan : 100 %
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap : 100 %
4. Bayi mendapat asi ekslusif : 78,26%
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan : 77,92%
6. Penderita TB mendapatkan pengobatan standar : 37,50%
7. Penderita Hipertensi mendapatkan pengobatan standar : 16,28%
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlentarkan : 50,00%
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok : 51,95%
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN : 27,79%
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih : 60,00%
12. Keluarga mempunyai akses jamban sehat : 72,47%
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa dari 12 indikator keluarga sehat di Desa
Makmur bahwa pada indikator terendah di penanganan penderita dengan hipertensi yang
tidak melakukan pengobatan standar yaitu 16,28%, masih rendahnya keluarga yang menjadi
anggota JKN yaitu sebesar 27,79% serta penderita TB yang mendapatkan pengobatan
standar yaitu 37,50%. Dari perhitungan yang diperoleh maka Indeks kesehatan Masyarakat
(IKS) di Desa Makmur hanya sebesar 0,05 dan masih sangat kecil.
Growt
No PrioritasMasalah Urgency Seriousness Total
h
1. Penderita Hipertensi mendapatkan 5 5 5 15
pengobatan standar
2. Penderita TB mendapatkan pengobatan 5 5 4 14
standar
3. Anggota keluarga menjadi anggota JKN 5 4 4 13
SkalaLikert : 1-5
2
C. MENENTUKAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Melalui curah pendapat yang dilakukan, ditemukan beberapa masalah dan akar masalah
yang mempengaruhi terhadap rendahnya indikator capaian yaitu :
1. Rendahnya Cakupan Penderita Hipertensi melakukan pengobatan teratur
Metode Sarana
Penderita HT tdk
berobat teratur
Manusia Lingkungan
Cakupan Keluarga
Menjadi Anggota
JKN
Pendapatan Manusia
Belum optimalnya peran kader Sistem Pelacakan Masyarakat malu Kurangnya media
TB Pasien DO TB belum karena punya promosi
Pasien Tidak Datang berobat maksimal penyakit TB Tidak ada alat untuk
Kurangnya kerjasama dengan Pengawadan dalam Akses untuk pengingat minum
Lintor untuk memberantas TB minum obat kurang pemeriksaan Lab TB obat
Petugas TB kurang berkunjung
ke Lapngan
Kurangnya tingkat Kepatuhan
Pasien dalam dalam minum obat
3
D. MENETAPKAN CARA MENYELESAIKAN MASALAH
Tabel 2. Pemecahan Masalah
Aternatif
Akar Penyebab Pemecahan Masalah
No Masalah Pemecahan
Masalah Terpilih
Masalah
1. Penderita Hipertensi Posbindu belum Memberikan Menambah Jumlah
mendapatkan pengobatan diminati dan jumlah sosialisasi dan Posbindu
standar posbindu terbatas, motivasi untuk menggunakan
datang ke anggaran BOK
Petugas promkes Posbindu serta
belum optimal, menambah jumlah Mengoptimalkan
Posbindu Program Inovasi
Ketersediaan “Labu Ceper”
peralatan dan obat Menambah jumlah
kurang peralatan dan Menambah Jumlah
obat-obatan Peralatan dan obat-
Rendahnya Pengetuan obatan melalui
tentang Gizi Kurang Memberikan anggaran JKN
tambahan
Pengetuan tentang pengetahuan dan Memberikan
Hipertensi kurang edukasi tentang Penyuluhan tentang
gizi yang baik HT dan keteraturan
Banyaknya Counter bagi penderita HT untuk melakukan
makanan Siap Saji, pemeriksaan
Memberikan
Takut periksa ke Edukasi untuk
Puskesmas di masa sering
pandemic. memeriksakan diri
kepada petugas
dengan mematuhi
protokol kesehatan
Pemda hanya
menyediakan
sebagian bagi yang
membutuhkan
Premi Tidak
Terjangkau
Kurangnya
Kemampuan
Rendahnya
pengetahuan tentang
manfaat JKN
Perbedaan Perlakukan
Peserta
4
3. Penderita TB mendapatkan Belum optimalnya Mengadakan Mengoptimalkan
pengobatan standar peran kader TB Pelatihan Kader Program Inovasi,
serta mengadakan
Pasien Tidak Datang Membuat Jadwal Pelatihan Kader TB
berobat Luar Gedung pada Rencana
Kegiatan (RPK)
Kurangnya kerjasama Melaksanakan dengan menggunakan
dengan Lintor untuk sosialisasi dengan anggaran Desa
memberantas TB lintas sektor
Kurangnya media
promosi,dan tidak ada
alat untuk pengingat
minum obat.