Anda di halaman 1dari 5

ANALISA PERUMUSAN MASALAH

INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)


DESA TAMBAK SIRANG DARAT
TAHUN 2022

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR


UPT PUSKESMAS GAMBUT
TAHUN 2022
ANALISA PERUMUSAN MASALAH INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
DESA TAMBAK SIRANG DARAT TAHUN 2022

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Tahap awal dalam melakukan perumusan masalah yaitu dengan melakukan
identifikasi masalah dan menilai pencapaian yang dikerjakan oleh bidan dilapangan
terhadap 12 Indikator Keluarga Sehat tahun 2022 yaitu :
1. Keluarga mengikuti program KB : 52,50 %
2. Persalinan ibu di fasilitas pelayanan kesehatan : 100 %
3. Bayi mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap : 100 %
4. Bayi mendapatkan ASI Ekslusif : 100 %
5. Pertumbuhan balita dipantau : 98,55 %
6. Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar : 27,27 %
7. Penderita Hipertensi yang berobat teratur : 23,08 %
8. Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak diterlentarkan : 00,69 %
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok : 48,80 %
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN : 17,18 %
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih : 68,73 %
12. Keluarga mempunyai akses jamban sehat : 85,57 %

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa dari 12 Indikator Keluarga Sehat di
Desa Tambak Sirang Daratdidapatkan indikator terendah di keluarga yang menjadi
anggota JKN sebesar 17,18 %, penanganan penderita hipertensi yang berobat
teratur yaitu 23,08 %, serta penderita TB Paru yang berobat sesuai standar yaitu
27,27 %. Dari perhitungan yang diperoleh maka Indeks kesehatan Masyarakat (IKS)
di Desa Tambak Sirang Darat hanya sebesar 0,058 dan termasuk dalam Keluarga
Tidak Sehat.

B. MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH


Dari data yang diperoleh dan dilakukan identifikasi masalah, ditemukan 3
indikator IKS yang masih rendah capaianya, sehingga perlu dilakukan penetapan
prioriotas masalah dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth) dengan menggunakan Skala Likert 1 - 5 ( 5: Sangat Besar, 4: Besar, 3 :
Sedang, 2 : Kecil, 1: Sangat Kecil ), sebagai berikut :

No PrioritasMasalah Urgency Seriousness Growth Total


1. Penderita Hipertensi yang tidak
5 5 5 15
berobat teratur
2. Penderita TB Paru yang tidak berobat
5 5 4 14
sesuai standar
3.
Keluarga belum menjadi anggota JKN 5 4 4 13
C. MENENTUKAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Melalui curah pendapat yang dilakukan, ditemukan beberapa masalah dan akar
masalah yang mempengaruhi terhadap rendahnya indikator capaian yaitu :

1. Rendahnya Cakupan Penderita Hipertensi yang Berobat Teratur

Posbindu Petugas Promkes


Ketersediaan Jumlah
belum diminati belum optimal peralatan Posbindu
kurang terbatas

Metode Sarana

Penderita HT
Tidak Berobat
teratur

Manusia Lingkungan

Rendahnya Kurang Banyaknya Pola Makan


Pengetuan Pengetuan makanan
tentang HT Siap Saji
tentang Gizi

2. Rendahnya Cakupan Keluarga Menjadi Anggota JKN

Susahnya sistem Kurangnya Menunggu Pemda hanya menyediakan


pendaftaran online bagi Media Usulan sebagian bagi yang
masyarakat desa Promosi membutuhkan

Kebijakan BPJS
mengharuskan 1 keluarga
menjadi peserta
Metode Sarana

Cakupan Keluarga
Menjadi Anggota
JKN

Pendapatan Manusia

Premi Tidak Kurangnya Rendahnya Perbedaan


Terjangkau Kemampuan Pengetahuan Perlakukan
Peserta

3. Rendahnya Cakupan Penderita TB Berobat Sesuai Standar

Penderita TB tidak
Berobat Sesuai Standar

Manusia Merode Lingkungan Bahan

 Belum optimalnya peran kader


 Sistem Pelacakan  Malu karena  Kurangnya
TB
 Pasien Tidak Datang berobat Pasien DO TB punya penyakit media promosi
 Kurangnya kerjasama dengan belum maksimal TB  Tidak ada alat
Lintor untuk memberantas TB  Pengawadan  Akses untuk untuk pengingat
 Petugas TB kurang berkunjung dalam minum obat pemeriksaan minum obat
ke Lapngan kurang Lab TB
 Kurang patuhnya pasien dalam
minum obat
D. MENETAPKAN PEMECAHAN MASALAH

Akar Aternatif Pemecahan


No Masalah
Penyebab Masalah Pemecahan Masalah Masalah Terpilih
1. Penderita Posbindu belum Memberikan Menambah jumlah
hipertensi tidak diminati dan jumlah sosialisasi dan posbindu
berobat teratur posbindu terbatas, motivasi untuk menggunakan
datang ke posbindu anggaran BOK
Petugas promkes serta menambah
belum optimal, jumlah posbindu Mengoptimalkan
Program Inovasi
Ketersediaan Menambah jumlah “Labu Ceper”
peralatan dan obat peralatan dan obat-
kurang obatan Menambah jumlah
peralatan dan obat-
Rendahnya Memberikan obatan melalui
Pengetuan tentang pengetahuan dan anggaran JKN
Gizi edukasi tentang gizi
yang baik bagi Memberikan
Pengetuan tentang penderita HT Penyuluhan tentang
Hipertensi kurang HT dan keteraturan
Memberikan Edukasi untuk melakukan
Banyaknya penjual untuk sering pemeriksaan
makanan Siap Saji, memeriksakan diri
kepada petugas
kesehatan

2. Keluarga Belum Kebijakan BPJS Memberikan Memberikan


Menjadi Anggota mengharuskan satu Penyuluhan tentang penyuluhan dan
JKN keluarga menjadi pentingnya Melakukan
peserta kepesertaan JKN pendataan keluarga
kurang mampu
Susahnya sistem Melakukan
pendaftaran online pendataan kembali
bagi masyarakat bagi keluarga yang
desa benar-benar tidak
mampu dan
Kurangnya Media mengusulkan kepada
Promosi Dinsos

Masyarakat
menunggu usulan

Premi Tidak
Terjangkau

Kurangnya
Kemampuan

Rendahnya
pengetahuan
tentang manfaat
JKN

Perbedaan
Perlakukan Peserta
Akar Aternatif Pemecahan
No Masalah
Penyebab Masalah Pemecahan Masalah Masalah Terpilih
3. Penderita TB Belum optimalnya Mengadakan Mengoptimalkan
Tidak Berobat peran kader TB Pelatihan Kader TB Program Inovasi,
Sesuai Standar serta mengadakan
Pasien tidak datang Membuat jadwal luar Pelatihan Kader TB
berobat gedung pada Rencana
Pelaksanaan
Kurangnya Melaksanakan Kegiatan (RPK)
kerjasama dengan sosialisasi dengan menggunakan
Lintas sektor untuk lintas sektor anggaran Desa
mengurangi TB
Mengoptimalkan Melaksanakan
Petugas TB kurang program Inovasi TB kegiatan sosialisasi
berkunjung ke dengan lintas sektor
lapangan Memberikan edukasi dan membentuk
tentang TB dan Tim dengan
Kurang patuhnya melaksanakan melibatkan segala
pasien dalam skrining pada profesi melalui
dalam minum obat kelompok berisiko anggaran BOK

Sistem pelacakan Membuat jadwal Pemberian edukasi


pasien DO TB kegiatan di semua tentang TB
belum maksimal desa minimal 1 bulan
sekali
Pengawasan dalam
minum obat kurang,

Malu karena punya


penyakit TB,

Kurangnya media
promosi,dan tidak
ada alat untuk
pengingat minum
obat.

Anda mungkin juga menyukai