oleh
Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat
1
1. Pendahuluan
Pokok 2. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 3. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas, Pustu, Posyandu
5. Kesimpulan
2
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2022
masih rendah (target 100%) sampai tanggal 13 Maret 2023
Capaian (%)
No Indikator SPM
2020 2021 2022
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 84,51 82,54 75,83
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 84,29 83,65 76,29 • Tidak ada indikator
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 87,54 86,33 78,03 SPM yang mencapai
4 Pelayanan Kesehatan Balita 87,54 79,07 71,98 target 100%
Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan
5 62,26 60,47 72,3
Dasar
• Target SPM akan
6 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 49,56 52,07 61,38 tercapai jika
7 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 60,20 62,85 68,4 pelayanan
8
Pelayanan Kesehatan Penderita
48,22 49,53 59,69 kesehatan primer
Hipertensi
kuat dengan
Pelayanan Kesehatan Penderita
9
Diabetes Melitus
72,12 71,86 73,56 kemudahan akses
10 Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat 77,20 76,55 72,94
masyarakat akan
11 Persentase orang terduga Tuberkulosis 61,52 58,33 68,56
pelayanan yang
Pelayanan Kesehatan Orang dengan
berkualitas
Risiko Terinfeksi Virus yang
12 62,80 63,19 69,26
melemahkan Daya tahan Tubuh
Manusia (HIV)
Meningkat Menurun
3
Sumber: Sekber SPM, Ditjen Bangda, Kementerian Dalam Negeri
Sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan
kasus yang dapat dicegah
Kategori usia (life cycle)
PERINGKAT Bayi & Balita Anak-anak Remaja 1 Remaja 2 Usia Produktif 1 Usia Produktif 2 Lansia
Kelainan Maternal & Penyakit Penyakit Penyakit
1 Infeksi Enterik Infeksi Enterik Cedera Transportasi
Kardiovaskular Kardiovaskular Kardiovaskular
Neonatal
Penyakit Kulit & Kelainan Kelainan Kelainan
2 Defisiensi Nutrisi Kelainan Mental Kelainan Mental
Muskuloskeletal Muskuloskeletal Muskuloskeletal
Subkutan
Penyakit Kulit & Cedera Tidak Penyakit Kulit & Penyakit Kulit & Penyakit Organ
3 Subkutan Subkutan
Kelainan Mental Neoplasma
Indera
Subkutan Disengaja
Diabetes & Penyakit
4 PTM Lainnya Cedera Transportasi Cedera Transportasi Kelainan Saraf Neoplasma
Ginjal
Neoplasma
% total Penyebab
94% 78% 66% 67% 73% 85% 94%
Kematian
% total YLDs 93% 65% 67% 68% 71% 80% 90%
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar
5
1. Pendahuluan
Pokok 2. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
2
Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia
pada 6 pilar transformasi penopang sistem kesehatan Indonesia
UU no 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
7
3 Program Utama Penguatan Upaya Preventif di Layanan Primer
Klinik Klinik
Pemberi Layanan Kesehatan Pratama
PUSKESMAS 7,281 Kecamatan
Praktek Mandiri
Klinik Praktik
Puskesmas
Pratama Mandiri
Unit Kesehatan di 83,794 Desa / Kelurahan
Fasyankes desa/kelurahan Koordinir pelayanan kesehatan dan
Penunjang partisipasi masyarakat
Tempat • Nakes (min.1 perawat, 1 bidan)
Sekolah • Kader
Kerja
Unit Kesehatan di
Desa/Kelurahan POSYANDU ~300,000 Dusun / RT/RW
Posyandu
MASYARAKAT
9
1. Pendahuluan
Pokok 2. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
2
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
(UU No.17 Tahun 2023 ttg Kesehatan pasal 167 Ayat 4) +270 juta penduduk Indonesia
mendapatkan Pelayanan
Berfokus pada : Kesehatan Primer berkualitas
• Siklus hidup sebagai fokus integrasi
pelayanan kesehatan sekaligus sebagai
fokus penguatan promosi dan pencegahan
• Mendekatkan layanan kesehatan melalui +300 ribu unit penyedia
jejaring hingga tingkat desa dan dusun, pelayanan Kesehatan Primer
termasuk untuk memperkuat promosi dan dengan fasilitas dan SDM
terstandardisasi
pencegahan serta resiliensi terhadap
pandemi
• Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS) antara lain melalui digitalisasi dan
pemantauan dengan dashboard situasi 100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor
kesehatan per desa, serta kunjungan secara berkala
keluarga/kunjungan rumah
11
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Pelayanan Kesehatan Primer
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
(UU No.17 Tahun 2023 ttg Kesehatan pasal 30 - 36)
Puskesmas
(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga
tingkat desa
Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Klaster Ibu - Anak
Dewasa-Lansia Penyakit Menular
Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
1 Cakupan imunisasi rendah
Tindak
Puskesmas melakukan evaluasi lanjut Kunjungan terjadwal untuk kader
Unit di Desa dan Dusun
cakupan berdasar wilayah 6 melakukan evaluasi mingguan 5 melakukan pengecekan catatan
home based record (buku KIA)
Pustu Tindak lanjut saat kunjungan rumah dan
mengidentifikasi missing services
Unit Kesehatan
Puskesmas meneruksan data Desa/Kelurahan Dusun/RT/RW
2 evaluasi capaian ke unit di Desa
Kader menindaklanjuti
4 permasalahan evaluasi capaian
dan masalah yang ditemukan dari
3
Posyandu meneruskan data Dusun/RT/RW kegiatan Posyandu dengan
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun/RT/RW Posyandu melakukan kunjungan rumah
Kegiatan Posyandu
melayani semua siklus
hidup 12
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja
1. Pendahuluan
Pokok 2. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
2
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (1/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
1. ANC Terpadu (6x + USG oleh dokter) 1. ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6) 1. Kelas ibu hamil
Ibu hamil, 2. Kelas ibu hamil 2. Kelas ibu hamil 2. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil
bersalin, 3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil K
urang Energi Kronik (KEK)
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
Kurang Energi Kronik (KEK)
nifas 4. Persalinan normal 4. Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas) 5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan
6. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Anak (KtPA)
(KtPA) 6. Pengobatan sederhana
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8. Pengobatan
1. Skrining kesehatan (PTM & PM) 1. Skrining kesehatan 1. KIE Kesehatan Remaja
Usia sekolah 2. Vaksinasi / Imunisasi 2. Vaksinasi / Imunisasi 2. Penc egaham anemia
dan remaja 3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Fasilitasi UKS
3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Penc egahan anemia
5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak 5. Pengobatan sederhana
(KtPA)
6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
7. Pengobatan
19
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (2/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan Kecamatan) Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
19
1. Pendahuluan
Pokok 2. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
2
Rencana Penyederhanaan Sistem Informasi Kesehatan
Penyederhanaan Sistem Informasi/Aplikasi Kemenkes
1. Platform SatuSehat
± 400
Dashboard Satu Data Kesehatan
4. Sistem Farmalkes
5. Sistem Klinik Terintegrasi
Terintegrasi
7. Sistem Manajemen
6.Sistem SDMK Terintegrasi
8 Internal Terintegrasi
Klaster
Sistem Utama
8. Satu Sehat Mobile21
(Untuk Masyarakat)
3
Data evaluasi indikator kesehatan
diteruskan ke level desa/kelurahan dengan 5
Data evaluasi di level desa/kel diteruskan
kepada kader di dusun dengan list individu Dusun/RT/RW E
Satu Sehat
Dashboard PWS level desa/kelurahan yang perlu di follow up menggunakan ASIK Mobile
dan WA
A. Tenaga Kesehatan menginput hasil B. Tenaga Kesehatan C. Kader D. Pembuat kebijakan di tingkat E. Masyarakat dapat
pelayanan Puskesmas dan Posyandu mencatat hasil layanan luar mencatat hasil Desa/Puskesmas/Kecamatan/KabKo/Prov melakukan monitoring
Prima ke dalam SIMPUS terintegrasi ke gedung dengan ASIK layanan luar dapat memantau capaian dalam mandiri program primer
22
dalam Platform Satu Sehat. (Aplikasi Sehat IndonesiaKu) gedung Whatsapp Dashboard Pemantauan Wilayah Setempat melalui SatuSehat Mobile
Mapping User, Platform dan Klaster Integrasi Layanan Primer (ILP)
5 Platform Layanan - Terintegrasi SATUSEHAT
Puskesmas
Data yang
Klaster 1 - Manajemen
Nakes
diinput di
SIMPUS layanan dapat
terintegrasi ke
SATUSEHAT,
begitu juga
layanan
dapat
Kader & Nakes
mengakses
ASIK data dari
Posyandu
SATUSEHAT
Klaster 2 - Klaster 4 -
Klaster 3 -
Ibu, Bayi, Anak, Penanggulangan
Usia Produktif-Lansia
Remaja Penyakit Menular
Whatsapp
Platform
SATUSEHAT
Publik
SATUSEHAT
Mobile
Analisa Data
(Cakupan
Pemerintah
laster 4
dan Publik
Klaster 2 Klaster 3
layanan, beban
Dashboard Ibu, Bayi, Anak, Remaja Usia Produktif-Lansia
Penanggulangan Penyakit
Menular penyakit, dll)
SATUDATA
(PWS) Klaster 1 Manajemen
23
Daftar Layanan Kesehatan di Puskesmas berdasarkan Klaster
Klaster 1 - Ibu, Bayi, Anak dan Remaja
Puskesmas Kecamatan
Klaster 1 - Manajemen
Klaster 4 - Penanggulangan
Klaster 2 - Ibu, Bayi, Anak, Remaja Klaster 3 - Usia Produktif-Lansia
Penularan Penyakit
Laboratorium
Existing System
e-Kohort, MPDN, SIMATNEO, Komdat Kesmas, m-KIA, PWS imunisasi
24
Daftar Layanan Kesehatan di Puskesmas berdasarkan Klaster
Klaster Usia Produktif, Lansia, Penanggulangan Penyakit Menular
Puskesmas Kecamatan
Klaster 1 - Manajemen
Laboratorium
Penanggulangan Penyakit
Usia Produktif dan Lansia Layanan lainnya
Menular
27
Transformasi Digital dalam Integrasi Layanan Primer dto.kemkes.go.id
1. Pendahuluan
Pokok 2. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
2
Kesimpulan
1. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memfokuskan pelayanan pada pendekatan
berbasis siklus hidup, bukan berbasis program dengan penerapan integrasi layanan
guna mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif, responsif, dan
terjangkau.
2. Perluasan jangkauan pelayanan kesehatan primer untuk mendekatkan akses
pelayanan dilakukan dengan mendayagunakan Pustu sebagai unit kesehatan di
desa/kelurahan dan Lembaga Kemasyarakatan Desa Posyandu di tingkat
dusun/RT/RW
3. Melalui integrasi pelayanan kesehatan primer diharapkan dapat menguatkan
pelayanan promotif dan preventif pada layanan kesehatan primer, peran Puskesmas
sebagai penanggung jawab kesehatan di wilayah kerjanya akan semakin diperkuat
dengan aktifnya PWS tingkat desa/kelurahan oleh petugas kesehatan bersama
kader.
4. Pemantauan wilayah setempat perlu didukung dengan sistem digitalisasi agar
pemantauan berjalan secara tertib, riil time, dan menyeluruh sehingga dashboard
PWS menyajikan gambaran kondisi kesehatan yang sebenarnya. 31
Kepala
Puskesmas
Kepala
Tata Usaha
Permenkes 43 Tahun 2019
Penanggung Penanggung Penanggung
Jawab Jawab Jawab
Puskesmas kawasan perkotaan dan perdesaan:
1) PJ UKM Esensial dan Perkesmas Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil:
2) PJ UKM Pengembangan 1) PJ UKM Esensial, UKM Pengembangan, dan Perkesmas
3) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium 2) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
4) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas 3) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
5) PJ Bangunan, Prasarana, dan Peralatan 4) PJ Mutu
6) PJ Mutu
Rancangan revisi
Permenkes 43 Tahun 2019
Kepala
Puskesmas
• Masing-masing klaster terdiri atas penanggung jawab (Pj) dan anggota sebagai pelakana teknis.
• Khusus untuk Penanggung jawab klaster 1 adalah Kepala Tata Usaha.
• Penataan organisasi Puskesmas diarahkan untuk menjamin terselenggaranya tugas dan fungsi Puskesmas
secara efektif, efisien dan akuntabel, serta elaras dengan kebijakan pemerintah daerah dan perundang-
undangan.
• Dapatditunjuk penanggung jawab lainnya berdasarkan kebutuhan Puskesmas dengan persetujuan
kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. 31
Kepala Puskesmas akan menetapkan pembagian seluruh petugas
Puskesmas ke dalam klaster-klaster dan lintas klaster
32
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
2 Ibu dan Anak • Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi ibu Mampu memberikan pelayanan, seperti:
hamil, bersalin, nifas • ANC
• Menyelenggarakan pelayanan bagi Kesehatan anak • ibu hamil
balita dan anak prasekolah • persalinan normal dan nifas.
• Menyelenggarakan pelayanan bagi Kesehatan anak • Neonatal esensial
usia sekolah dan remaja • Pelayanan gizi bagi ibu dan anak
• SDIDTK
• Imunisasi
• Skrining penyakit
• Skrining Kesehatan jiwa
• MTBS
• Pengobatan umum
• Kesehatan gigi dan mulut
• Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
• Gadar Matneo
• Perkesmas
• Skrining KtPA
3 Usia Dewasa dan • Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi usia Mampu memberikan pelayanan, seperti:
Lanjut Usia dewasa • Skrining penyakit menular
• Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi lanjut • Skrining PTM
usia • Skrining Kesehatan jiwa
• Skrining kebugaran
• Skrining layak hamil
• Skrining geriatri
• Kespro bagi catin
• KB
• Pelayanan gizi bagi uspro dan lansia
• Pengobatan umum
• Kesehatan gigi dan mulut
• Kesehatan kerja
• Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
• Perkesmas
• Skrining KtPA 33
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
4 Pengendalian • Pencegahan, Kewaspadaan Dini dan Respon Mampu melakukan:
Penyakit • Pengawasan kualitas lingkungan • Surveilans
Menular • Penemuan kasus
• Penyelidikan epidemiologi
• Pengendalian vector
• Outbreak Respon Imunization (ORI)
• Pelayanan Kesehatan lingkungan
• Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
5 Lintas Klaster • Pelayanan gawat darurat Mampu melakukan pelayanan:
• Pelayanan rawat inap • Kegawatdaruratan
• Pelayanan kefarmasian • Rawat inap
• Pelayanan Laboratorium • Kefarmasian
• Pemeriksaan laboratorium specimen manusia,
zoonosis
34
Tahapan Use Cases atau modul di dalam SATUSEHAT
*Tahapan integrasi saat ini adalah sandbox/development environment untuk modul 1/fase 1
*Data per W4 Desember 2022 36
Strategi Implementasi SATUSEHAT di Fasyankes
Uji Integrasi Jawa-Bali 2023 Integrasi Seluruh Indonesia
● Output ● Output
Integrasi fase 1 (Kunjungan pasien & Diagnosis) Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua : Integrasi fase 1
(Kunjungan pasien & Diagnosis)
● Target Jawa Bali : Integrasi fase 4
● Target
12,000 Puskesmas, RS, dan Fasyankes di Jawa Bali Puskesmas, RS, dan Fasyankes lain di Sumatera, Sulawesi,
● Pemangku Kepentingan Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara & Papua
● Stakeholders / Pemangku Kepentingan
Pelatihan dilaksanakan berdasarkan wilayah, berkoordinasi Pelatihan dilaksanakan berdasarkan wilayah, berkoordinasi
dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota/Kabupaten di Jawa dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota/Kabupaten. Follow
Bali. Follow up pelatihan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan up pelatihan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dibantu oleh
dibantu oleh DTO dan Pusdatin serta Ditjen Yankes. DTO dan Pusdatin serta Ditjen Yankes & Kemendagri
● Timeline ● Timeline
Januari - Desember 2023.
September - Desember 2022.
37
Transformasi Digital dalam Integrasi Layanan Primer dto.kemkes.go.id