Anda di halaman 1dari 23

Laporan Kegiatan Intensifikasi Kasus Kusta

Intensification Case Finding ( ICF)


Puskesmas Terentang
Tahun 2018

Puskesmas Terentang
TAHUN 2018
1. Pendahuluan

Kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat
kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tapi meluas hingga masalah sosial,
ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Kusta adalah penyakit kronik yang disebabkan
oleh mycobacterium lepraeyang pertama kali menyerang susunan saraf tepi, selanjutnya dapat
menyerang kulit, mukosa, saluran pernapasan bagian atas, retikulo endotelial, mata, otot, tulang, dan
testis. Penyakit kusta masih merupakan masalah kesehatan masyarakat diindonesia dan beberapa
negara didunia. Penyakit kusta masih ditakuti, masyarakat, keluarga maupun petugas kesehatan sendiri.
Hal ini disebabkan masih kurangnya pemahaman dan kepercayaan yang keliru terhadap penyakit kusta
dan kecacatan yang ditimbulkannya.

Dengan kemajuan teknologi dibidang promotif, pencegahan, pengobatan serta pemulihan


kesehatan dibidang penyakit kusta, maka penyakit kusta sudah dapat diatasi dan seharusnya sudah tidak
lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Akan tetapi oleh karena sifatnya yang kompleks maka
diperlukan program pengendalian secara terpadu dan menyeluruh dengan strategi yang sesuai dengan
endemisitas penyakit kusta. Rehabilitasi medis dan sosial ekonomi juga harus diperhatikan untuk
meningkatkan kualitas hidup penderita kusta.

Maka dengan diadakannya pelacakan kasus kusta atau Intensification Case Finding ( ICF ) ini
agar dapat ditemukan nya kasus kusta lebih dini dan masyarakat bisa bebas kusta dan frambusia.

2. Tujuan

Tujuan terdiri dari dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yakni :

1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari pelacakan kasus kusta (ICF) yaitu mencegah terjadinya penyakit kusta,
menurunkan angfka kesakitan penyakit kusta dan mencegah terjadinya kecacatan pada
penderita kusta sehingga penyakit ini tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
 Ditemukannya kasus yang ada dimasyarakat
 Terlaksananya pengobatan penderita kusta

3. Sasaran dan Pelaksanaan Kegiatan

Sasaran dari kegiatan pelacakan kasus kusta dan frambusia ( ICF ) yang mengalami tanda-tanda
sebagai berikut :

1. Adanya kelainan kulit dapat berupa panu, bercak kemerahan, penebalan kulit dan nodul
(benjolan)
2. Berkurang sampai hilang rasa pada kelainan kulit tersebut
3. Penebalan syaraf tepi
4. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit ( BTA Positif )
Pelaksanaan Kegiatan yaitu dengan menggerakan kader-kader posyandu untuk membantu
dalam pelacakan kasus kusta dan koreng dengan cara mendata dari rumah ke rumah setiap
anggota keluarga didata atau dilakukan screening seluruh anggota tubuh, apabila ditemukan
pasien yang dicurigai kusta dan frambusia maka petugas puskesmas turun kelapangan untuk
menganalisa kembali hasil dari pendataan kader-kader posyandu.
5. Penutup

1. Kesimpulan
a) Kusta adalah penyakit yang menahun dan disebabkan oleh kuman mycobacterium
leprae
b) Kusta dibagi menjadi 2 bentuk yakni :
 Kusta Basah
 Kusta Kering
c) Dengan dilakukanya ICF ini dapat mengetahui lebih dini apabila masyarakat adayang
dicurigai menderita kusta dan frambusia
d) Dari hasil kegiatan ICF ini tidak ada masyarakat yang mengalami kusta ataupun
frambusia

2. Saran
Untuk mengantisipasi sedini mungkin agar masyarakat terhindar bahkan bebas dari penyakit
kusta sebaiknya program ICF ini dilakukan setiap 3 tahun sekali agar pasien yang mengalami
penyakit kusta cepat mendapatkan pengobatan.
6. Dokumentasi Kegiatan ICF
Pasien yang dicurigai Kusta dan Frambusia (Negatif)

Anda mungkin juga menyukai