PENDAHULUAN
Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni Upaya Kesehatan wajib
dan Upaya Kesehatan pengembangan. Salah satu dari enam upaya kesehatan wajib
Puskesmas yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA/KB).
Berdasarkan data tahun 2019, Jawa Barat merupakan penyumbang terbanyak Angka
Kematian Ibu, yaitu sebanyak 612 kasus. Angka Kematian Ibu di Kabupaten Garut pada
tahun 2019 sebanyak 45 kasus, Angka Kematian Bayi sebanyak 248 kasus. Di UPT
Puskesmas Sindangratu pada tahun 2020 tidak ada Angka Kematian Ibu, sedangkan Angka
Kematian Bayi sebanyak 12 kasus. Jumlah persalinan di wilayah kerja UPT Puskesmas
Sindangratu pada tahun 2020 sebanyak 1001 orang. Persalinan oleh tenaga kesehatan
sebanyak 921 orang, ditolong oleh paraji 80 orang. Dari 921 persalinan, sebanyak 348 orang
melahirkan di fasilitas kesehatan (Puskesmas).
Salah satu upaya dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi yaitu dengan
pelayanan Antenatal K1 dan K4, penjaringan Bumil Resti dan Pelayanan Ibu Bersalin di
Fasilitas Kesehatan.
Pelayanan kesehatan masa hamil bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil
memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan
dengan sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas yang
wajib dilakukan melalui pelayanan Antenatal terpadu. Pelayanan Antenatal terpadu
merupakan Pelayanan Kesehatan Komprehensif dan berkualitas yang dilakukan melalui:
pemberian pelayanan dan konseling kesehatan termasuk stimulasi dan gizi agar kehamilan
berlangsung sehat dan janinnya lahir sehat dan cerdas; deteksi dini masalah, penyakit dan
penyulit/ komplikasi kehamilan; penyiapan persalinan yang bersih dan aman; perencanaan
antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit/ komplikasi;
penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan dan melibatkan ibu
hamil, suami dan keluarganya dalam menjaga kesehatan dan gizi ibuhamil, menyiapkan
persalinan dan kesiagaan bila terjadi penyulit/ komplikasi. (Permenkes No.97)
Berdasarkan data dan penjelasan diatas, maka UPT Puskesmas Sindangratu membuat inovasi
dalam upaya menurunkan AKI dan AKB, melalui kegiatan “BESI BUMIL” (Bendera Siaga
Ibu Hamil).
Sasaran dalam kegiatan “BESI BUMIL” yaitu seluruh ibu hamil di 8 desa wilayah kerja
UPT Puskesmas Sindangratu Kecamatan Pakenjeng yaitu; Desa Jatiwangi, Depok,
Panyindangan, Wangunjaya, Pasirlangu, Sukamulya, Talagawangi dan Jayamekar.
D. TEMA:
Dalam inovasi ini, kegiatan yang kami adalah “BESI BUMIL”, gerakan ini meliputi :
1. Pemasangan bendera siaga di rumah ibu hamil dan ibu nifas.
2. Melakukan kemitraan Bidan, Paraji dan Lintas Sektoral.
3. Pemantauan Ibu hamil oleh kader dan Ibu RT.
4. Kunjungan Ibu Hamil dan ibu nifas resti oleh petugas kesehatan
5. Advokasi ibu hamil agar mau melahirkan di fasilitas kesehatan, dengan mengisi surat
persetujuan persalinan di Fasilitas Kesehatan (UPT Puskesmas Sindangratu).
E. SARANA DAN PRA SARANA
1. Bendera warna merah untuk Ibu hamil dan nifas resti.
2. Bendera warna hijau untuk ibu hamil tanpa resiko.
3. Bendera warna biru untuk ibu nifas tanpa resiko
4. Tiang bendera.
5. ANC KIT.
6. Lembar inform consent.
G. ANGGARAN DANA