Anda di halaman 1dari 21

Refleksi Materi Hari I

elatihan Penaggulangan KLB & Wabah untuk Tim TGC Puskesmas


Puskesmas Bantimurung

dr. Sairawati Sulaiman


Nur Azizah M
Muh Nur Irsal
Building Learning
Commitmen
(BLC)
1

Muh. Kamri AM, S.Hum,


MKM
Apa kabar??
1. Sehat, TGC luar biasa
2. Sehat, Tetap semangat
Semangat Pagi
Pagi 3x Luar biasa
Pembagian kelompok
Dua kelompok @ 15 orang
Nama Kelompok, ketua kelompok, sekertaris, perkenalan
Perkenalan
Jumlah peserta 30 orang, dari kabupaten Maros dan kabupaten Selayar, 10
puskesmas @ 3 orang: Puskesmas Bantimurung, Moncolloe, Simbang, Tanralili,
Tompobulu, Bt Matene, Barugaia,Buki, Bt Sikuyu, Bt Sunggu
Penetapan ketua kelas dan sekertaris
Pembagian tugas: Memimpin doa, refleksi, peregangan dan kata2 motivasi setiap hari
sebelum materi dimulai

3
Nilai Kelas:
1. Kejujuran
2. Amanah
3. Tanggung jawab
4. Kreatif
Norma Kelas: Saling menghargai, tolong menolong, saling menghargai pendapat teman
Komitmen belajar: Bila ada kendala selama pelatihan diinformasikan sebelumnya
Jam 7.30 WITA peserta mengaktifkan Zoom
Jam 7. 45 WITA Refleksi
Peserta diingatkan selalu untuk mengisi link presensi, link evaluasi fasilitator dan link
lainnya dalam pelatihan

4
Manajemen
Resiko Pandemi
& Penilaian
Resiko
2

Dr. H. Muhammadong,
SKM, M.Kes
Manajemen Resiko Pandemi
Manajemen resiko pandemi merupakan
pendekatan untuk mencegah/ menurunkan resiko
dan dampak yang akan terjadi dengan
mengembangkan rencana berdasarkan penilaian
resiko yang ada pada suatu wilayah serta dengan
mempertimbangkan penilaian resiko global
Kompenen Manajemen Resiko Pandemi
1. Mekanisme koordinasi, perencanaan dan monitoring respon kedaruratan
2. Komunikasi resiko, promosi dan keterlibatan masyarakat
3. Surveilens, TGC, analisa resiko, penyelidikan epidemologi
4. Pintu masuk negara/ wilayah, perjalanan internasional dantransportasi
5. Pemeriksaan laboratorium
6. Manajemen kasus
7. Pencegahan dan pengendalian infeksi
8. Dukungan operasional dan logistic
9. Keberlangsungan pelayanan dan sistem esensial
Langkah penilaian Resiko

1. Menentukan tim ahli


2. Menyusun pertanyaan resiko
3. Menilai resiko berdasarkan 3 kompenen; Bahaya/
hazart, paparan/ exposure,faktor luar/ context
4. Penentuan tingkat resiko
5. Penentuan langkah respon
Analisis Resiko

Diawali dengan deteksi kejadian,kemudian


konfirmasi kejadian, penilaian 3 kompenen
resiko: hazart, exposure, selanjutnya
ditetapkan karakterisasi resiko, sehingga
akhirnya dapat dibuatkan rekomendasi
Pencegahan dan
Pengendalian
Infeksi Terkait
Penyakit Potensial
KLB dan wabah 3

St Herna, S.Kep, Ns
Dasar2 Penyakit Infeksi & Protokol
Kesehatan
• Infeksi: Proses infasioleh mikroorganisme dan berproliferasi di dalam
tubuh yang menyebabkan sakit
• Proses infeksi tidak lepas dari mata rantai penularan infeksi yang
melibatkan penjamu (host), agen (penyebab) dan lingkungan
• Protokol Kesehatan dalam melaksanakan PPI terkait penyakit
potensial KLB dan wabah disesuaikan dengan kebutuhan
Kewaspadaan Isolasi

• Kewaspadaan Isolasi merupakan bagian dari


PPI yang bertujuan untuk memutuskan
mata rantai infeksi
• Kewaspadaan isolasi meliputi: kewaspadaan
standar dan kewaspadaan transmisi
Kewaspadaan Standar
• Kebersihan nafas dan etika batuk:tata cara batuk yang baik
dan benar (menutup hidung dan mulut dgn tisue atau lengan
baju sehingga bakteri tidak menyebar ke udara dan tidak
menular ke orang lain) dan hindari kebiasaan batuk yang
salah
• Penempatan pasien: ditempatkan pada kamar tunggal, atau
tempatkan di kamar yang sama dengan diagnosis yang sama,
bila tetap tidak memungkinkan maka posisikan pasien
terpisah dengan jarak minimal 1 meter
Transport Pasien
• Gunakan rute yang suda ditentukan untuk mengurangi resiko pajanan
terhadap petugas dan pasien lain
• Pasien wajib memakai masker medis
• Persiapkan area penerimaan pasien sebelum pasien tiba
• Pastikan petugas kesehatan yang mengantar pasien menerapkan
protokol cuci tangan dan memakai APD yang sesuai
• Gunakan masker N95 atau masker setara jika prosedur menghasilkan
aerosol dilakukan pada pasien, gaun, sarung tangan dan pelindung
mata/ kacamata atau pelindung wajah
Kewaspadaan berdasarkan Transmisi
Kontak
• Cara transmisi yg terpenting dan tersering
menimbulkan HAIs
• Untuk menurunkan resiko transmisi mikroba yang
secara epidemiologi ditransmisikan melalui kontak
langsung atau tidak langsung
• Kontak langsung melalui: kontak permukaan kulit
terluka/ abrasi orang yg rentan/ petugas dengan kulit
pasien terinfeksi atau kolonisasi
Kewaspadaan berdasarkan Transmisi
Droplet
• Diterapkan sebagai tambahan kewaspadaan standar
terhadap pasien dengan infeksi diketahui atau suspek
mengidap mikroba yang dapat ditransmisikan melalui droplet
• Droplet yang besar terlalu berat untuk melayang di udara
dan akan jatuh dalam jarak 1 meter dari sumber transmisi
droplet yang dikeluarkan pasien yg mengidap atau carier saat
batuk, bersin, muntah, bicar, selama prosedur suction,
bronkhoskopi
Kewaspadaan berdasarkan Transmisi
Airbone
Mikroba ukurannya lebih kecil dan lebih ringan
yang akan terbawa aliran udara > 2 meter dari
sumber, dapat terinhalasi oleh individu rentan di
ruang yang sama dan jauh dari pasiean sumber
mikroba, tergantung faktor lingkungan
Langkah2 Penggunaan dan Pelepasan
APD
• Hal penting saat pemasangan APD:
1. Identifikasi bahaya dan kelola resiko
2. Kumpulkan APD yang diperlukan sesuai dengan
pedoman
3. Rencanakan dimana anda harus memakai dan melepas
APD
4. Apakah ada rekan yang membantu/ cermin
5. Apakah anda tau cara membuang APD
Langkah2 Penggunaan dan Pelepasan
APD
• Hal penting saat pelepasan APD:
1. Hindari kontaminasi pada diri sendiri, orang lain dan
lingkungan sekitar
2. Lepaskan bagian yang paling rentan terkontaminasi
terlebih dahulu sarung tangan
3. Kebersihan tangan harus dilakukan sebelum dan setelah
setiap tahap pelepasan APD
Pemulasaran Jenazah
• Merupakan kegiatan pengelolaan jenazah pasien menular mulai dari
ruangan, pemindahan ke kamar jenazah, pengelolaan jenazah di
kamar jenazah, serah terima kepada keluarga dan pemulangan
jenazah
• Jenazah dibedakan berdasarkan perbedaan mode/ rute transmisi dan
resiko infeksi penyakit
• Kategori 1 label biru: bukan kategori 2 dan 3
• Kategori 2 label kuning: HIV, hepatitis, SARS,Avian influensa
• Karegori 3 label merah: antrax, plaque, rabies, viral hemorhagic fever
TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai