1
Mata Pelatihan Inti-5
Pengelolaan Spesimen Penyakit
Menular Potensi KLB dan Wabah
Mampu Melakukan
Peserta mampu persiapan pengambilan
melakukan spesimen
pengelolaan spesimen Mampu Melakukan
penyakit menular penatalaksanaan spesimen
mulai dari pengambilan
potensi KLB dan penyimpanan, pengepakan dan
pengiriman spesimen
Wabah sesuai Standar
Operasional Mampu Melakukan teknik
penanganan sampel
Prosedur (SOP). makanan/minuman dan spesimen
korban KLB Keracunan Pangan
Pokok Bahasan
1. Persiapan Pengambilan Spesimen:
• Prinsip-Prinsip Biosafety dan
Biosekuriti penanganan spesimen
• Bahan Pengambilan dan Jenis
Spesimen
• Penggunaan APD
2. Penatalaksanaan Spesimen
• Pengambilan Spesimen
• Pengisian Formulir
• Pemberian Label
3. Managemen penanganan, pengepakan
dan pengiriman spesimen
4. Teknik penanganan sampel
makanan/minuman dan spesimen
korban KLB Keracunan Pangan
Pendahuluan
• Pengelolaan spesimen bertujuan 🡪 mendapatkan
spesimen dengan kualitas baik dan kuantitas
cukup.
• Pengelolaan spesimen yang baik akan mencegah
spesimen rusak selama proses pengiriman dan
memberikan hasil pemeriksaan yang akurat.
• Pemeriksaan spesimen diperlukan untuk
penetapan diagnosa.
• Pengelolaan spesimen meliputi pengambilan,
penanganan, penyimpanan, pengepakan,
pengiriman serta metode pencatatan dan
pelaporan.
6
Pokok Bahasan
1. Persiapan Pengambilan Spesimen:
• Prinsip-Prinsip Biosafety dan
Biosekuriti penanganan spesimen
• Bahan Pengambilan dan Jenis
Spesimen
• Penggunaan APD
2. Penatalaksanaan Spesimen
• Pengambilan Spesimen
• Pengisian Formulir
• Pemberian Label
3. Managemen penanganan, pengepakan
dan pengiriman spesimen
4. Teknik penanganan sampel
makanan/minuman dan spesimen
korban KLB Keracunan Pangan
1. Persiapan Pengambilan Spesimen
8
a. Prinsip – prinsip Biosafety dan Biosecurity Penanganan
Spesimen Bahaya resiko di laboratorium
Biosafety (WHO) : Prinsip
penyimpanan, teknologi dan praktek
yg dilaksanakan dlm rangka
melindungi pekerja laboratorium dari
paparan bahan-2 berbahaya
potensial (patogen & toxin) serta
tidak mencemari lingkungan
sekitarnya
11
KEWASPADAAN UNIVERSAL
• Kewaspadaan Universal :Tindakan pengendalian infeksi yang
dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi
resiko penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip
bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menularkan
penyakit, baik berasal dari pasien maupun petugas
kesehatan.
Mencuci Tangan,
Prinsip – Penggunaan
prinsipnya : APD
Menjaga hygiene Pengelolaan alat
sanitasi Kegiatan
individu, Pokokny kesehatan :
hygiene sanitasi a Sterilitas alat,
ruangan, serta Dekontaminasi
sterilisasi
peralatan
Pengelolaan
Benda Tajam :
Jarum suntik
Dalam pengelolan spesimen yang pertama
dan yang paling utama : CUCI TANGAN !
Prinsip dasar kewaspadaan Universal
(Biosafety &Biosecurity)
⚫ Penggunaan APD yang cukup
□Jas laboratorium
□Sarung tangan disposable
□Masker disposable
□Goggle (pelindung mata)
□Tutup kepala
□Sepatu tertutup
⚫ Desinfektasi
□Mencuci tangan denga
desinfektan sebelum dan
sesudah
□Menjaga kebersihan ruangan
dengan desinfektan
b. Bahan Pengambilan dan Jenis Spesimen
16
Penentuan Bahan Pengambilan dan jenis spesimen
17
JENIS SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN
• Spesimen Darah
• Spesimen luka, jaringan, abses,
• Spesimen Tinja/ Rectal swab
• Spesimen Cerebrospinal fluid
• Spesimen Saluran pernapasan
• Spesimen dahak / sputum
• Spesimen urin
• Spesimen lingkungan,
Makanan, Minuman
Thank
you
Terimakasih
19
Jenis Spesimen Pemeriksaan Laboratorium Penyakit Potensi Wabah
Difteri Pertusis Legionella
Chikunga/Dengue/
Zika Hepatitis A Flu Burung
Virologi
Darah 3-5 mL (non EDTA
Darah 3- 5 mL /Serum 1 mL , Swab Hidung; Swab
, sampel lingkungan air, swab Tenggorok dalam
&EDTA ) dubur (hanks ) Hanks, serum, BAL
Steril Steril
29
a. Pengambilan Spesimen
Pengambilan Darah
•Anak (2-5ml), Dewasa (7-10ml)
•Desinfektasi
•Hindari darah lisis
Penanganan
•Untuk Pemeriksaan Bakteri: Darah dimasukkan ke dalam botol-botol
kultur yang berisi media pengaya dengan segera (sebelum membeku)
dan dikirim ke laboratorium tanpa didinginkan atau dibekukan.
•Untuk isolasi virus dan pemeriksaan serologi, darah disentifugasi
untuk mendapatkan serum (minimal 1.5 cc), dikirim dalam suhu
dingin (2-80C), dalam cool box dengan dry ice
2
1
5 3
4
6
8
PEMISAHAN SERUM
Swab :
•Tidak terbuat
dari
kapan/cotton
•Batang swab tidak
berbahan kayu
•Tidak mengandung
Calcium Alginat
TAHAP PENGAMBILAN USAP
NASOFARING
1. Persiapkan cryotube yang berisi 1,5 ml media transport
virus (Hanks BSS + Antibiotika), dapat juga digunakan
VTM komersil yang siap pakai (Pabrikan).
2. Berikan label yang berisi Nama Pasien dan Kode
Nomer Spesimen. Jika label bernomer tidak tersedia
maka Penamaan menggunakan Marker/Pulpen pada
bagian berwarna putih di dinding cryotube.
3. Gunakan swab yang terbuat dari Dacron/rayon steril
dengan tangkai plastic atau jenis Flocked Swab
(tangkai lebih lentur). Jangan menggunakan swab
kapas atau swab yang mengandung Calcium Alginat
atau Swab kapas dengan tangkai kayu, karena mungkin
mengandung substansi yang dapat menghambat
menginaktifasi virus dan dapat menghambat proses
pemeriksaan secara molekuler.
4. Pastikan tidak ada Obstruksi (hambatan pada lubang
hidung).
5. Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung,
pastikan posisi swab pada septum bawah hidung.
6. Masukkan swab secara perlahan-lahan ke bagian Lokasi Pengambilan
nasofaring. Nasofaring
Tahap Pengambilan Nasofaring
7. Swab kemudian dilakukan gerak memutar secara perlahan.
8. Kemudian masukkan sesegera mungkin ke dalam cryotube yang berisi VTM
9. Putuskan tangkai plastik di daerah mulut cryotube agar cryotube dapat ditutup dengan rapat.
10. Pastikan label kode spesimen sesuai dengan kode yang ada di formulir/Kuesioner.
11. Cryotube kemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam Plastik Klip. Jika ada lebih dari 1
pasien, maka Plastik Klip dibedakan/terpisah. Untuk menghindari kontaminasi silang.
12. Simpan pada suhu 4-8 ° C sebelum dikirim
Pengambilan Spesimen Usap Tenggorok
Via
l
Usap Nasofaring
Usap Tenggorok
SPESIMEN RECTAL SWAB
Cara Pengambilan
•Persiapkan tabung berisi media yang sudah ditempeli
stiker ID pasien dan diberi selotip.
•Persiapkan pasien dalam posisi membungkuk atau tidur
miring, paha bagian atas ditekuk ke depan
•Kapas lidi terlebih dahulu dicelupkan ke dalam agar Cary
Blair/PBS. --🡪 untuk bakteri
•Kapas lidi dimasukkan perlahan ke dalam dubur, setelah
masuk dubur lidi ditekan sedikit lagi sampai memasuki
anus (sekitar 2-3 cm), sampai kapas tidak kelihatan.
•Lidi diputar searah jarum jam sampai satu putaran penuh
(360o), lidi dicabut kembali sambil diputar ke kanan.
•Setelah lidi keluar, langsung dimasukkan ke dalam tabung
Cary Blair/ PBS, lidi ditekan sampai dasar tabung hingga
seluruh bagian lidi yang terbalut kapas terendam
dalam media.
•Lilit tabung dengan parafilm.
Pengambilan Swab Orofaring
Pengambilan Sampel Nasopharing
Pengepakan Specimen
Thank
you
Terimakasih
46