Anda di halaman 1dari 4

TELAAHAN STAF

Tugas : Workshop
Kasus Penyakit : Rabies
Kabupaten : Karangasem

Kepada Yth: : I Gede Dana


Jabatan : Bupati Karangasem

Dari
Nama : I Nyoman Siki Ngurah, ST., MT
Jabatan : Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem

Tanggal : 18 Oktober 2023


Nomor: : 500.7/3456/SET/DISTAN
Sifat: : Penting/segera/prioritas
Lampiran: :
Hal : Penanganan Penyakit Rabies di Kabupaten Karangasem
_______________________________________________________________________

I. Persoalan/Permasalahan
Kejadian kasus gigitan anjing di Kabupaten Karangasem menyebar di delapan
Kecamatan dengan jumlah kasus gigitan selama 10 tahun terakhir rata-rata
mencapai 3.882 kasus pertahun tahun dan jumlah kematian akibat gigitan anjing
yang terindikasi rabies mencapai 50 orang. Hal ini membutuhkan perhatian serius,
mengingat terbatasnya ketersediaan vaksin, sarana pendukung, operasional
vaksinasi, jumlah petugas vaksinasi serta sulitnya mendeteksi kasus anjing yang
terinveksi rabies. Hal ini berdampak pada rendahnya cakupan vaksinasi (35%).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu diambil langkah-langkah
strategis.

II. Pra anggapan (Hipotesis)


Apabila cakupan vaksinasi Rabies tidak ditingkatkan dari 35% menjadi 70% maka:
- Dalam jangka waktu 12 bulan kedepan, pemerintah Kabupaten Karangasem
akan mengalami kerugian finansial sebesar Rp. 4.224.806.000,-
- Ekonomi, pariwisata serta penyelenggaraan even-even Internasional yang akan
diselenggarakan di Bali khususnya Kabupaten Karangasem akan terpengaruh akibat
adanya kasus ini.

Sebaliknya, bila cakupan vaksinasi Rabies ditingkatkan, maka pemerintah


Kabupaten Karangasem akan menghemat biaya sebesar Rp 2.957.364.200,-
III. Fakta-fakta yang mempengaruhi
 Kabupaten Karangasem memiliki populasi anjing terbesar ke lima di Provinsi
Bali yakni mencapai 77.092 ekor.
 Jumlah kasus gigitan anjing di Kabupaten Karangasem dalam 10 tahun terakhir
rata-rata mencapai 3.882 kasus pertahun tahun, dan di tahun 2023 mencapai
4.469 kasus gigitan.
 Jumlah kematian akibat gigitan anjing yang terindikasi rabies dalam 10 tahun
terakhir mencapai 50 orang.

IV. Analisis
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan fakta-fakta yang mempengaruhi maka :
 Apabila cakupan vaksinasi ditingkatkan hingga 70% maka diharapkan dapat
menghemat dana pemerintah dalam pembelian vaksin var pada manusia senilai
2.065.016.160,- sehingga anggaran dapat dialokasikan ke kegiatan lain yang
juga membutuhkan pembiayaan;
 Dengan meningkatnya cakupan vaksinasi rabies diharapkan akan menurunkan
kasus rabies di Kabupaten Karangasem, sehingga dapat menstabilkan ekonomi
daerah dan rasa aman masyarakat;
 Dampak peningkatan cakupan vaksinasi dapat dilihat pada prevelensi yang
mulai menurun di tahun pertama 2% menjadi 0% di tahun ke empat dan
menghemat dana sebesar Rp. 3.253.100.620,-
 Program pengendalian selama 4 tahun membutuhkan anggaran sebesar Rp.
3.527.494.500,- per tahun dengan rincian terlampir.

V. Kesimpulan
Cakupan vaksinasi yang sudah dilakukan saat ini (35%) belum mampu untuk
menurunkan kasus Rabies sebanyak 90 kasus dan kerugian sebesar
Rp. 4.647.286.600,- Kerugian ini dapat diminimalisir dengan cara meningkatkan
cakupan vaksinasi Rabies dari 35% ke 70% dan membutuhkan biaya sebesar Rp.
3.527.494.500,. Cakupan vaksinasi sebesar 70% ini dapat berpotensi menyelamatkan
anggaran pemerintah Kabupaten Karangasem sebesar Rp. 10.039.586.891,- dalam
kurun waktu 10 tahun.

VI. Saran/Rekomendasi tindak lanjut


Mengatasi penyebaran kasus rabies yang merupakan penyakit menular strategis yang
membutuhkan penanganan yang cepat sehingga tidak menimbulkan dampak ekonomi
dan kesehatan masyarakat yang lebih besar, maka perlu dilakukan :
 Vaksinasi masal dengan cakupan 70% selama 4 tahun berturut turut dengan
biaya Rp. 3.527.494.500,-. per tahun, meningkatkan cakupan vaksinasi Rabies
menjadi 70% konsisten tiap tahun dalam waktu 4 tahun;
 Perlu dilakukan pelatihan tenaga vaksinasi yang sudah ada yakni tenaga
vaksinasi trampil sebanyak 13 orang dengan melatih tenaga tambahan yang
direkrut dari tenaga kontrak yang sudah ada.
 Penjajakan kolaborasi dengan pihak swasta (20%) untuk membagi biaya
penambahan vaksinasi dan tenaga vaksinasi.
Pembuat Telaahan,

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan


Perikanan Kabupaten Karangasem,

I Nyoman Siki Ngurah, ST.,MT


Pembina Tingkat I
NIP. 19740720 199403 1 003
Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai