Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

MONITORING DAN SUPERVISI MANDATORY NOTIFICATION


DI KLINIK/ DPM OLEH PUSKESMAS GANDRUNGMANGU I
KABUPATEN CILACAP
SEMESTER 2 TAHUN 2022

A. LATAR BELAKANG
Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan
baik di Dunia maupun di Indonesia dengan jumlah kasus dan kematian yang
tinggi. Kesenjangan antara estimasi kasus TB di Indonesia dengan jumlah kasus
TB yang ternotifikasi masih lebih dari 30% selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Sebagian besar notifikasi kasus TB merupakan kontribusi dari layanan
pemerintah. Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan swasta di Indonesia besar dan
masih terfragmentasi sehingga pelibatan fasyankes swasta dalam program TB
masih menghadapi berbagai tantangan.
Berdasarkan Global TB Report Tahun 2019, jumlah kasus TB di Indonesia
sebanyak 845.000 kasus dan kasus TB resistan obat (TB RO) sebanyak 24.000
kasus. Cakupan penemuan dan pengobatan pasien TB saat ini masih rendah,
yaitu 67% kasus TB SO dan kasus TB RO yang memulai pengobatan sebesar
17%. Berdasarkan notifikasi kasus TB tahun 2019, hanya 70% RS Pemerintah
dan 50% RS Swasta yang melaporkan kasus TB. Sementara itu, kontribusi
DPM/Klinik swasta masih rendah (1%).
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan TB dan meningkatkan
laporan hasil pengobatan, perlu dilakukan penguatan jejaring layanan dengan
melibatkan fasyankes pemerintah maupun swasta (Public-Private Mix/PPM).
District-based Public Private Mix (DPPM) TB merupakan jejaring layanan TB
antara fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta di suatu
kabupaten/kota dibawah koordinasi Dinas Kesehatan setempat.
Jejaring eksternal TB dapat dibagi menjadi 2 tingkat yaitu jejaring FKTP
dan jejaring FKRTL. Puskesmas sebagai Pembina wilayah diharapkan dapat
memberikan pendampingan kepada FKTP yang ada di wilayahnya. Dalam
rangka mendukung dan mendorong puskesmas untuk melaksanakan
pembinaan, diperlukan pendanaan untuk kegiatan supervise/pendampingan
oleh Puskesmas terhadap DPM/Klinik di wilayahnya.

B. TUJUAN
1. Mendorong ketelibatan FKTP dalam jejaring PPM (Insiasi MOU TBC)
2. Menyepakati bentuk kontribusi FKTP dalam program TBC
3. Memantau dan mendorong implementasi tatalakasana TB sesuai standar di
FKTP

C. PELAKSANA
1 orang pengelola program TBC Puskesmas

D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan pada :
No Hari dan tanggal Tempat
1 Senin, 7 November 2022 Klinik Armina Gandrungmangu
2 Selasa, 8 November 2022 Klinik Nakula Gandrungmangu
3 Rabu, 9 November 2022 DPM dr. Purwito Adi Sunu
4 Kamis, 10 November 2022 DPM dr. Erni Solikhati
5 Jumat, 11 November 2022 Klinik Sahabat Gandrungmangu

E. PEMBIAYAAN
Pertemuan ini dibiayai menggunakan dana The Global Fund Komponen
Tuberkulosis dengan nomor proposed budget line: 283

F. MEKANISME KEGIATAN
1. Mendorong keterlibatan FKTP dalam jejaring PPM (Inisiasi MoU TBC).
2. Menyepakati bentuk kontribusi FKTP dalam program TBC.
3. Memantau dan mendorong implementasi tatalaksana TB sesuai standar di FTKP.
4. Melakukan On Job Training penggunaan aplikasi Wifi TB untuk DPM/ Klinik yang memilih
berkontribusi sampai dengan pengelolaan terduga TBC dan penggunaan SITB untuk DPM/
Klinik yang memilih berkontribusi sampai dengan mengobati pasien TBC sampai tuntas.
5. Mengisi Checklist PPM untuk Klinik/ DPM.
6. Mencatatan seluruh terduga dan pasien yang ditemukan ke dalam Format Kegiatan
Optimalisasi Penemuan Kasus TBC DPM Klinik Swasta.
7. Melakukan proses cleaning data dengan data TBC.06 dan TBC.03 SITB.
8. Melakukan bimbingan teknis pencatatan dan pelaporan kasus-kasus TBC yang belum
terinput ke dalam Wifi TB atau SITB.
9. Menginput terduga & kasus yang ditemukan ke dalam sistem pencatatan dan pelaporan.

Kepala UPTD Puskesmas


Gandrungmangu I

Raso Satiyo, S.Kep.,Ners


NIP. 197310011993031007

Anda mungkin juga menyukai