Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIGUGUR
Alamat: Jl.Raya Jurago Dusun Cilembu RT 007/RW 003 Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran,46392

Tlp. (0265) 7501380 Email:uptd_pkmcigugur@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENEMUAN KASUS TBC AKTIF

A. PENDAHULUAN
Kegiatan ini dilakukan dengan adanya kerjasama lintas sektoral antara program
TB dengan berbagai lapisan Masyarakat. Pengendalian TB di Indonesia dilaksanakan
sesuai dengan azas desentralisasi dalam kerangka otonomi dengan Kabupaten/kota
sebagai titik berat manajemen program, yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi serta menjamin ketersediaan sumber daya (dana, tenaga,
sarana dan prasarana). Pengendalian TB dilaksanakan dengan menggunakan strategi
DOTS sebagai kerangka dasar dan memperhatikan srategi global untuk
mengendalikan TB (Global Stop TB Strategy).
Pada tahun 1999, WHO memperkirakan setiap tahun telah terjadi 583.000 kasus
baru dengan kematian karena TB sekitar 140.000. secara kasar diperkirakan setiap
100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru TB BTA positif. Sedangkan
berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan
bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor tiga, setelah penyakit
kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan pada semua kelompok usia, dan
nomor satu dari golongan penyakit infeksi.
Target program penanggulangan TB adalah tercapainya penemuan pasien baru
TB BTA positif paling sedikit 70% dari perkiraan, menyembuhkan 85% dari semua
pasien serta mempertahakan keadaan tersebut. Target ini diharapkan dapat
menurunkan tingkat prevalensi dari kematian akibat TB. Menurut data kegiatan TB paru
di UPT Puskesmas Kalipucang jumlah penderita BTA positif tahun 2017 berjumlah 58
orang.
Penemuan dan pengobatan dalam rangka pengendalian TB dilaksanakan oleh
seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjut (FKRTL), meliputi: Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta,
Rumah Sakit Paru (RSP), Balai Besar/Balai Kesehatan Paru Masyarakat (B/BKPM),
Klinik Pengobatan serta Dokter Praktik Mandiri (DPM).
Pengobatan untuk TB tanpa penyulit dilaksankan di FKTP. Pengobatan TB
dengan tingkat kesulitan yang tidak dapat ditatalaksana di FKTP akan dilakukan di
FKTRL dengan mekanisme rujuk balik apabila faktor penyulit telah dapat ditangani.
Pengendalian TB dilaksankan melalui penanggalangan kerjasama dan kemitraan
diantara sektor pemerintah, non pemerintah, swasta dan masyarakat dalam wujud
Gerakan Terpadu Nasional Pengendalian TB (Gerdunas TB). Peningkatan kemampuan
laboraturium di berbagai tingkat pelayanan ditujukan untuk peningkatan mutu dan akses
layanan. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) untuk pengendalian TB diberikan secara cuma-
cuma dan dikelola denganmanajemen logistik yang efektif demi menjamin
ketersediannya.
Oleh karena itu, untuk mengatasi pencegahan dan penularan penyakit TB
dilakukan kegiatan programTB di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cigugur.

B. LATAR BELAKANG

Permasalahan yang sedang dihadapi dalam upaya pemberantasan penyakit TB


paru adalah rendahnya cakupan penemuan (Case finding) penderita TB Paru. Hal ini
disebabkan karena :Keterbatasan SDM dan kemampuan petugas dalam mendeteksi
dini penyakit TB Paru masih rendah Sebagian besar (85%) penderita TB paru adalah
masyarakat miskin yang memiliki keterbatasan dalam menjangkau fasilitas pelayanan
kesehatan baik dari segi ekomomi, pengetahuan, transportasi dan pola pikir ekonomi .
Maka dari itu kami bekerja sama dengan lintas sektor dan program yang ada di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Cigugur untuk menurungkan, dan mencegah
penularan TB Paru di wilayah Cigugur melalui Kader berkaitan sebagai penggerak
Masyarakat untuk mendorong dan menyadarkan Masyarakat supaya sadar akan
bahaya penyakit TB Paru, Aparatur pemerintahan berkaitan sebagai pemangku
kebijakan, Laboratorium berkaitan sebagi pemeriksaan sputum pasien Terduga TB
paru. Dengan adanya kerjasama ini besar harapan Masyarakat Cigugur bisa terbebas
dari bahaya penyakit TB Paru.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan temuan dan deteksi dini pasien TBC dalam rangka
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah penularan pada kontak keluarga penderita TB.
b. Meningkatkan kepatuhan minum obat.
c. Meningkatkan kesadaran dalam perilaku hidup bersih dan sehat.
d. Memberikan pelayanan pasien suspek TB.

D. KEGIATAN
Kegiatan pokok pemeriksaan kontak serumah adalah pemeriksaan pasien TB
paru dan seluruh anggota keluarga yang tinggal satu atap..

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Petugas mengambil sampel pasien rawat jalan/rawat inap yang diduga suspect
TB
2. Petugas menentukan sasaran kunjungan kontak serumah
3. Petugas menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk kunjungan kontak
serumah
4. Petugas meminta izin terlebih dahulu pada kepada Desa setempat
5. Petugas mengunjungi anggota keluarga yang memiliki keluhan batuk lebih dari 2
minggu
6. Petugas melakukan pemeriksaan pada pasien menanyakan apa yang dirasakan
7. Petugas memberikan pot sputum untuk pengambilan dahak
8. Petugas memeriksa sputum di laboratorium UPTD Puskesmas Cigugur

9. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah pasien terduga TB Paru dan anggota keluarga.

10. JADWAL KEGIATAN


No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus
1. Pelacakan TB 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali
Paru mangkir

11. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaporan kegiatan ini dilakukan setiap akhir kegiatan. Hasil laporan kegiatan
dievaluasi pada bulan berikutnya dengan membuat RTL pencapaian program.
12. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Hasil RTL pencapaian program, kemudian dilaporkan ke Kepala Puskesmas dan
akan di bahas pada rapat Lokmin Bulanan di UPTD Puskesmas Cigugur.

Kepala UPTD Puskesmas Pelaksana


Cigugur Program TB Paru

H. NanaSutisna, S.Kep.Ners Ai Mia Agustriani, A.Md.AK


19771126 200604 1 006 NIP.19940828 202203 2 013

Anda mungkin juga menyukai