Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KEDUNGWUNGU
Jln. Raya Kedungwungu –IndramayuKodePos: 45284
Telp. 081934631477 Email: Kedungwungu.puskesmas@gmail.com

√ KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM TB PARU

A. PENDAHULUAN
Pengendalian TB di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan azas desentralisasi dalam
kerangka otonomi dengan Kabupaten/kota sebagai titik berat manajemen program, yang
meliputi: perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta menjamin ketersediaan
sumber daya (dana, tenaga, sarana dan prasarana). Pengendalian TB dilaksanakan dengan
menggunakan strategi DOTS sebagai kernangka dasar dan memperhatikan srategi global
untuk mengendalikan TB (Global Stop TB Strategy).
Pada tahun 1999, WHO memperkirakan setiap tahun telah terjadi 583.000 kasus baru
dengan kematian karena TB sekitar 140.000. secara kasar diperkirakan setiap 100.000
penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru TB BTA positif. Sedangkan berdasarkan
hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan bahwa penyakit TB
merupakan penyebab kematian nomor tiga, setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit
saluran pernapasan pada semua kelompok usia, dan nomor satu dari golongan penyakit
infeksi.
Target program penanggulangan TB adalah tercapainya penemuan pasien baru TB
BTA positif paling sedikit 70% dari perkiraan, menyembuhkan 85% dari semua pasien serta
mempertahakan keadaan tersebut. Target ini diharapkan dapat menurunkan tingkat prevalensi
dari kematian akibat TB. Menurut data kegiatan TB paru di UPT Puskesmas Kedungwungu
jumlah penderita BTA positif tahun 2014 berjumlah 48 orang dan dinyatakan sembuh.
Sedangkan pada tahun 2019 penderita BTA positif berjumlah 28 orang dan juga dinyatakan
sembuh. Hal ini menandakan bahwa jumlah penderita TB mengalami penurunan.
Penemuan dan pengobatan dalam rangka pengendalian TB dilaksanakan oleh seluruh
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut
(FKRTL), meliputi: Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, Rumah Sakit Paru
(RSP), Balai Besar/Balai Kesehatan Paru Masyarakat (B/BKPM), Klinik Pengobatan serta
Dokter Praktik Mandiri (DPM).
Pengobatan untuk TB tanpa penyulit dilaksankan di FKTP. Pengobatan TB dengan
tingkat kesulitan yang tidak dapat ditatalaksana di FKTP akan dilakukan di FKTRL dengan
mekanisme rujuk balik apabila faktor penyulit telah dapat ditangani. Pengendalian TB
dilaksankan melalui penanggalangan kerjasama dan kemitraan diantara sektor pemerintah,
non pemerintah, swasta dan masyarakat dalam wujud Gerakan Terpadu Nasional
Pengendalian TB (Gerdunas TB). Peningkatan kemampuan laboraturium di berbagai tingkat
pelayanan ditujukan untuk peningkatan mutu dan akses layanan. Obat Anti Tuberkulosis
(OAT) untuk pengendalian TB diberikan secara cuma-cuma dan dikelola dengan manajemen
logistik yang efektif demi menjamin ketersediannya.
Oleh karena itu, untuk mengatasi pencegahan dan penularan penyakit TB dilakukan
kegiatan progran TB di wilayah kerja UPT Puskesmas Kedungwungu.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan temuan dan deteksi dini pasien TBC dalam rangka
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah penularan pada kontak keluarga penderita TB.
b. Meningkatkan kepatuhan minum obat.
c. Meningkatkan kesadaran dalam perilaku hidup bersih dan sehat.
d. Memberikan pelayanan pasien suspek TB.

C. KEGIATAN POKOK DAN RICIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok program TB paru yaitu melakukan deteksi dini dan diagnosis pasien
suspek TB. Rincian kegiatan ini meliputi: Sosialisasi dan penyuluhan, penemuan Kasus
Secara Dini" Pemeriksaan BTA (+), Pelacakan sumber penularan TB Anak, Kunjungan
Rumah Pada Penderita TB Mangkir. Kegiatan ini dilakukan di luar gedung maupun di dalam
gedung. Kegiatan di luar gedung dilakukan pada saat kunjungan rumah atau pun penemuan
pemeriksaan luar gedung. Kegiatan dalam gedung dilakukan di ruang poli P2M yang
dilanjutkan untuk pemeriksaan laboraturium.
D. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah pasien dengan tanda dan gejala batuk lama lebih dari 2
minggu tidak sembuh-sembuh atau pasien suspek TB.
E. JADWAL KEGIATAN
KEGIATAN
1 Pemeriksaan specimen dahak dari setiap suspek
2 Pengamatan dan pelacakan penderita tbc paru yang mangkir
3 Pemeriksaan kontak serumah passion TB Positif
4 Penyuluhan kepada masyarakat melalui nilai lokakarya dan Posyandu
5 Kunjungan rumah pada penderita BTA positif dan sekaligus menberi
penyuluhan kepada masyarakat sekitar ruman
F. BIAYA
Biaya untuk pelaksanaan kegiatan ini dapat diperoleh dari dana Biaya Operasional
Kesehatan (BOK).

G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaporan kegiatan ini dilakukan setiap akhir kegiatan. Hasil laporan kegiatan
dievaluasi pada bulan berikutnya dengan membuat RTL pencapaian program.

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil RTL pencapaian program, kemudian dilaporkan ke Kepala Puskesmas dan akan
di bahas pada rapat Lokmin Bulanan di Puskesmas Kedungwungu.

H. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan ini dibuat, semoga kegiatan dapat terlaksana
dengan lancar dan tujuan kegiatan ini dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai