DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BATANGHARI
Jl. Kapten Harun No.21 Kec.Batanghari Kab. Lampung Timur Kode Pos:
38141
email: puskesmasbatanghari@gmail.com Telp (0725) 48115
KERANGKA ACUAN
PENANGANAN TUBERKULOSIS
A. Pendahuluan
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberkulosis. Sebagian kuman Tuberkulosis menyerang paru dan dapat
juga menyerang organ tubuh lainnya. TB disebarkan melalui droplet pernafasan
transmisi timbul akibat kontak erat dengan individu yang terinfeksi.Kontak dengan
pasien yang telah terbukt imemiliki TB dalam sputumnya memiliki resiko 25% untuk
tertular TB.Sekali batuk dapat dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika
bersin menyebarkan 4.500- 1.000.000 kuman yang terkandung dalam percikan
dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan selama beberapa jam
dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab .Pengobatan TB bertujuan
untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan,
memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat
Anti Tuberkulosis. Pengobatan TB Paru membutuhkan waktu 6-8 bulan sehingga
dimungkinkan pasien tidak patuh dalam menelan obat.Untuk menanggulangi masalah
tersebut peran masyarakat sebagai Pengawas Menelan Obat sangatlah
penting.Diharapkan dengan peran aktif Pengawas Menelan Obat dalam pendampingan
di Masyarakat akan menurunkan angka droup out/Default dan meningkatkan
kesembuhan. out/default.Peran PMO adalah memastikan penderita menelan obat sesuai
aturan, mendampingi dan memberikan dukungan moral, mengingatkan pasien,
menemukan dan mengenali gejala efek samping obat, mengisi kartu kontrol, serta
memberikan penyuluhan.PMO diperlukan untuk menjamin keteraturan pengobatan
sehingga Penderita TB Paru sembuh, pengobatan lengkap, tidak droup out/default, dan
tidak gagal.Kegagalan pengobatan TB Paru mengakibatkan Penderita mengalami TB
MDR
Oleh karna itu perlu diupayakan Program Penanggulangan dan Pemberantasan
Penyakit Paru.
Sejak tahun 1995, Program pemberantasan penyakit Tuberkulosis paru telah
dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directhy Observed Treatment Short Course) yang
direkomendasikan oleh WHO.
Penanggulangan TB dengan strategi DOTS dapat memberikan angka kesembuhan
yang tinggi, menurut BANK Dunia strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang
paling Cost Efektif.
B. Latar Belakang
Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995 menunjukkan bahwa
penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor 3 dan nomor 1 dari golongan
penyakit infeksi.Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130
penderita paru TB BTA Positif. Penderita Penyakit TB sebagian besar kelompok usia
kerja produktif, kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah.
Dalam pemberantasan penyakit TB Paru di Puskesmas Batanghari melakukan
langkah – langkah sebagai acuan pemegang program:
1. Penjaringan pasien yang batuk lebih dari 3 minggu dengan koordinasi BP agar
diperiksa dahaknya atau 10 % dari kunjungan diperiksa dahaknya.
2. Pemeriksaan dahak dengan sisten SPS ( Sewaktu,Pagi,Sewaktu)
3. Pengiriman dahak ke Puskesmas PRM.
4. Pengobatan dengan FDC.
5. Pelacakan pasien TB mangkir minum obat.
6. Penyuluhan di masyarakat dengan cara perorangan ataupun kelompok.
C. TATA NILAI
Dalam pelaksanaan kegiatan Pembinaan UKBM Lansia selalu berpedoman pada tata
nilai Puskesma“BA-TANG-HA-R-I”
Baik pelayanannya
Mengandung makna bahwa : Dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan baik yakni
dilakukan sesuai SOP yang berlaku.
Tanggap petugasnya
Mengandung makna bahwa : Petugas Segera melayani pelanggan dengan tepat waktu
Harmonis hubungannya
Mengandung makna bahwa : Menjaga hubungan yang harmonis baik dengan sesama
pegawai maupun dengan masyarakat.
Ramah pegawainya
Mengandung makna bahwa :Pegawai Puskesmas Batanghari melayanai dengan senyum
dan menjaga sikap dan tutur kata kepada pelanggan dan masyarakat.
Indah lingkungannya.
Mengandung makna bahwa : Menjaga kebersihan, kerapihan dan keindahan baik di
lingkungan luar gedung Puskesmas maupun didalam gedung.
D. Tujuan
A. Tujuan umum :
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TBC dengan cara
memutus rantai penularan sehingga penyakit TBC tidak lagi merupakan masalah
kesehatan masyarakat di wilayah Puskesmas Trimulyo.
B. Tujuan khusus :
a. Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA
positif yang ditemukan.
b. Tercapainya cakupan terduga TBC diperiksa sputum secara bertahap sehingga
dapat mencapai 85% dari perkiraan terduga TBC
c. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehingga dapat
mencapai 85% dari perkiraan semua penderita baru BTA positif.
d. Mengurangi pasien TB Mangkir.
H. Sasaran
Masyarakat, Penderita TB dan keluarga.
I. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Penjaringan
terduga TB di X X X X X X X X X X X X
BP
2. Penjaringan
terduga TB di
X X X X X X X X X X X X
kelompok
resiko
3. Pendampingan
X X x X
keluarga TB
4. Pelacakan
survey kontak X X X X X X X X X X X X
TB
J. Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus menerus,
untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan kegiatan yang
telah direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan program, pemantauan
dengan mengolah laporan, pengamatan dan wawancara dengan petugas pelaksana
maupun dengan masyarakat .
Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana tujuan dan target yang telah ditetapkan
evaluasi dilakukan satu periode waktu tertentu dan biasanya setiap 6 bulan hingga 1 tahun