Anda di halaman 1dari 25

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BURAU
Jalan Trans Sulawesi Desa Burau Kec. Burau Kab. Luwu Timur Email : burau03puskesmas@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM TB

I. Pendahuluan
Tuberculosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman microbacterium tuberculosis.Sebagian kuman tuberculosis
menyerang paru dan dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.Oleh
karena itu perlu di upayakan program penanggulangan dan
pemberantasan penyakit paru.
Sejak tahun 1995,program pemberantasan penyakit TBC paru telah
dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directhy Observed Treatment Short
Course ) yang direkomendasikan oleh WHO
Penanggulangan TB dengan strategi DOTS dapat memberikan
angka kesembuhan yang tinggi,Menurut BANK Dunia Strategi DOTS
merupakan strategi kesehatan yang paling cost efektif.
II. Latar Belakang
Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130
penderita paru TB BTA positif. Penderita penyakit TB sebagian besar
kelompok usia kerja produktif.kelompok ekonomi lemah dan
berpendidikan rendah.
Pada tahun 2016 jumlah penduduk diwilayah kerja puskesmas
Burau 16.700 jiwa.dari jumlah tersebut ditemukan 8 orang dengan BTA
positif dan 10 orang dengan ronsen positif BTA negative.Penemuan BTA
Positif tidak mencapai target,berdasarkan data tersebut maka dapat
diperincikan sebagai berikut:
Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan,tahun 1995
menunjukkan bahwa penyakit Tb merupakan penyebab kematian nomor 3
dan nomor 1 daro golongan penyakit infeksi :
1. Penemuan suspek belum mencapai target
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB Paru
3. Penemuan penderita TB BTA Positif belum mencapai target

III. Tujuan

1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara
memutus mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi
merupakan masalah kesehatan masyarakat

2. Tujuan khusus
Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Melakukan Pelacakan kasus TB 1.Melakukan kunjungan rumah
kasus TB
2. Melakukan pemeriksaan dahak
ulang
3. Melakukan rujukan ke rumah
sakit bila membutuhkan
pemeriksaan dan penanganan lebih
lanjut
Pengawasan dan Kepatuhan Minum 1.Mengawasi dan memberikan
Obat Pasien TB dorongan serta memastikan kepada
penderita TBC agar minum obat
secara teratur sampai selesai
pengobatan
2. Melihat dan mengawasi gejala efek
samping OAT
Penemuan Kasus Aktif TBC Melaksanakan penemuan kasus aktif
TBC di wilayah kerja Pusksmas
Burau.
Survey Kontak serumah Melaksanakan pelacakan dan
pemeriksaan kontak dengan penderita
TB
Pemeriksaan Speciem dahak dari 1.Melaksanakan pemeriksaan dahak
setiap suspek pada setiap kasus suspek
2.Mengantar slide untuk di Periksa di
Puskesmas Mangkutana
Pengobatan Pasien TB 1.Memberikan penyuluhan tentang
penyakit TB dan pengobatan TB
2.Memilih PMO untuk pasen TB
3.Memberikan penyuluhan untuk
PMO
4. Memberikan obat kepada pasien
Pemantauan Kemajuan Pengobatan 1.Menjelaskan kepada pasien tentang
pemriksaan laboratorium
2.Melakukan pemeriksaan sputum
pada 2 bulan pengobatan untuk
katagori 1 dan bulan ketiga untuk
katagori 2
3. Melakukan pemeriksaan sputum
pada bulan kelima tau bulan ke 7
untuk katagori 2
4. Melakukan pemeriksaan sputum
pada akhir pengobatan.
5. Mencatat hasil pemeriksaan di
status pasien dan buku register
Penjaringan Suspek TB melakukan penjaringan pada
kelompok resiko yang dicuriga
menderita TB (suspek TB).
V. Cara Melaksanakan Kegiatan Kegiatan

1. Untuk meningkatakan pencapaian suspek pasien TB akan di bagikan


pot tempat dahak pada pustu dan poskesdes di wilayah kerja
Puskesmas Burau
2. Pada kegiatan pemeriksaan kontak serumah,segera memeriksa dahak
anggota keluarga penderita bila mengalami gejala gejala tertular
penyakit TB
3. Bekerja sama dengan pengawas minum obat agar obat betul betul
diminum sesuai tahap pemberian serta dosis yang tepat
4. Segera membawa slide dahak pada PRM untuk dilakukan
pemeriksaan
5. Melaksanakan penemuan kasus aktif TBC di wilayah kerja Pusksmas
Burau.
6. Memberikan penyuluhan tentang penyakit TB dan pengobatan TB
7. Menjelaskan kepada pasien tentang pemeriksaan laboratorium
8. melakukan penjaringan pada kelompok resiko yang dicuriga
menderita TB (suspek TB).
VI. Sasaran
Untuk mengetahui sasaran di pergunakan Rumus Target 2,3/1000 X
jumlah penduduk.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

N Uraian Jadwal pelaksanan


o Kegiatan
Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No De
n b r r i n l t p t v s
1 Pelacakan
kasus TB
Pemantau
2 an Minum
Obat
Pasien TB
Penemuan
3 kasus aktif
TB
4 Survey
Kontak
Serumah
5 Pemeriksa
an
specimen
dahak
setiap
suspek TB
6 Pengobata
n pasien
TB
7 Pemantau
an
kemajuan
Pengobata
n
8 Penjaringa
n suspek
TB

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan pelaporan


Monitoring evaluasi merupakan salah satu fungsi menajemen
untuk menilai keberhasilan program.Monitoring dilaksanakan secara
berkala dan terus menerus untuk dapat segera mendeteksi bila ada
masalah dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan supaya
dapat dilakukan tindakan perbaikan.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan
program.pemantauan dengan mengolah laporan,pengamatan dan
wawancara dengan petugas pelaksana maupun masyarakat.Evaluasi
berguna untuk menilai sejauh mana tujuan dan target yang yang telah
ditetapkan evaluasi dilakukan satu periode waktu tertentu

IX. Pencatatan pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk
sistematika evaluasi kemajuan pasien dan hasil pengobatan
System pencatatan dan pelaporan terdiri dari
1. Register lab (TB 04 ) yang berisi catatan dari semua pasien yang
diperiksa sputum
2. Kartu pengobatan pasien (TB 01 ) dan kartu identitas pasien ( TB 02
)
3. .Pemeriksaan Sputum lanjutan

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Burau Pengelola Program

Nurhapiah Hafid,S.Kep.Ns Romy RS,S.Kep.Ns


Nip.197510212003212002 Nip.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PROGRAM TB PARU
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN

Tuberkulosis adalah penyaki tmenular langsung yang disebabkan oleh kuman

TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru,

tetapi dapa tjuga mengenai organ tubuh lainya .TB disebarkan melalui droplet

pernafasan transmisi timbul akibat kontak erat dengan individu yang terinfeksi.Kontak

dengan pasien yang telah terbukt imemiliki TB dalam sputumnya memiliki resiko 25%

untuk tertular TB.Sekali batuk dapat dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan

ketika bersin menyebarkan 4.500-1.000.000 kuman yang terkandung dalam percikan


dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan selama beberapa

jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab .Pengobatan TB

bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah

kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi

kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis.

Pengobatan TB Paru membutuhkan waktu 6-8 bulan sehingga dimungkinkan

pasien tidak patuh dalam menelan obat.Untuk menanggulangi masalah tersebut

peran masyarakat sebagai Pengawas Menelan Obat sangatlah penting.Diharapkan

dengan peran aktif Pengawas Menelan Obat dalam pendampingan di Masyarakat akan

menurunkan angka droup out/Default dan meningkatkan kesembuhan.

out/default.Peran PMO adalah memastikan penderita menelan obat sesuai aturan,

mendampingi dan memberikan dukungan moral, mengingatkan pasien, menemukan

dan mengenali gejala efek samping obat, mengisi kartu kontrol, serta memberikan

penyuluhan.PMO diperlukan untuk menjamin keteraturan pengobatan sehingga

Penderita TB Paru sembuh, pengobatan lengkap, tidak droup out/default, dan tidak

gagal.Kegagalan pengobatan TB Paru mengakibatkan Penderita mengalami TB MDR

yaitu Penderita menjadi resisten dengan OAT

.Pengobatan TB MDR membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang cukup

besar.Untuk mencegah terjadinya kegagalan pengobatan Penderita memerlukan

pengawasan langsung dalam menelan Obat yang dilakukan oleh PMO.

B. LATAR BELAKANG

Dalam pemberantasan penyakit TB Paru di Puskesmas Burau melakukan

langkah – langkah sebagai acuan pemegang program:

1. Koordinasi Dengan Petugas poli umum untuk mengirimkan pemeriksaan

dahak pada pasien dengan gejala batuk lama

2. Pengiriman Slide Follow UP ke Puskesmas PRM.

3. Pengobatan dengan FDC.

4. Cross check slide untuk pemeriksaan TCM ke Kabupaten


5. Menunjuk anggota keluarga untuk jadi PMO

1. Tujuan umum

Menemukan semua kasus TB dan memutus rantai penularan sehingga penyakit

TBC .

2. Tujuan khusus.

a. Tercapainya angka kesembuhan pasien TB

b. Tercapainya penemuan kasus dan suspek TB

c. Memastikan pasien minum obat dengan benar

C . KEGIATAN

1. Koordinasi dengan petugas poli umum untuk mengirimkam pemeriksaan Dahak

pada pasien dengan gejala batuk lama

2. Pengobatan dengan FDC

3. Cross Check Slide Untuk pemeriksaan TCM ke kabupaten

4. Pengiriman Slide Follow Up Ke PKM PRM

D . PENCATATAN DAN PELAPORAN

a. Pasien baru dicatat pada regester TB 01.

b. Mencatat jadwal control pada TB 02

c. Pelaporan tiap Bulan

d. Pencatatan dan pelaporan di Sitb

E .JADWAL KEGIATAN

NO JENIS KEGIATAN Waktu Sasaran

1 Koordinasi dengan petugas Setiap hari Pasien yang

poli umum untuk Pemeriksaan datang ke


mengirimkam pemeriksaan Puskesmas

Dahak pada pasien dengan

gejala batuk lama

2 Pengobatan Dengan FDC Segera saat di Pasien Yang

temukannya Positif

pasien

3 Pengiriman Slide FolloW Up Pengobatan di Pasien TB

Ke PKM PRM bulan 2,5 dan

akhir pengobatan

4 Cross check slide untuk Suspek TB

pemeriksaan TCM ke

Kabupaten
No Uraian Kegiatan Jadwal pelaksanan KET

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Ju Agt Sep Okt Nov Des
l

1 Koordinasi Dengan Petugas poli umum untuk mengirimkan

pemeriksaan dahak pada pasien dengan gejala batuk lama

2 Pengobatan Dengan FDC

3 Cross check slide ke PKM PRM

4 Cross check slide untuk pemeriksaan TCM ke Kabupaten


PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kurangnya kasus TB di Puskesmas Burau
2. Kurangnya Penemuan terduga TB
3. Masih adanya pasien yang tidak membawa Kembali dahaknya
B. Saran
1. Penjaringan suspek
2. Kegiatan penyuluhan atau promosi kesehatan lebih digalakan lagi di
masyarakat.
3. Pelatihan bagi petugas TB maupun petugas laboratorium.

Burau, 2022
Kepala UPTD PKM Burau

HAERANI SKM
NIP:197906112003122010
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PROGRAM TB PARU
TAHUN 2023

C. PENDAHULUAN

Tuberkulosis adalah penyaki tmenular langsung yang disebabkan oleh kuman

TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru,

tetapi dapa tjuga mengenai organ tubuh lainya .TB disebarkan melalui droplet

pernafasan transmisi timbul akibat kontak erat dengan individu yang terinfeksi.Kontak

dengan pasien yang telah terbukt imemiliki TB dalam sputumnya memiliki resiko 25%

untuk tertular TB.Sekali batuk dapat dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan

ketika bersin menyebarkan 4.500-1.000.000 kuman yang terkandung dalam percikan

dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan selama beberapa

jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab .Pengobatan TB

bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah

kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi

kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis.

Pengobatan TB Paru membutuhkan waktu 6-8 bulan sehingga dimungkinkan

pasien tidak patuh dalam menelan obat.Untuk menanggulangi masalah tersebut

peran masyarakat sebagai Pengawas Menelan Obat sangatlah penting.Diharapkan

dengan peran aktif Pengawas Menelan Obat dalam pendampingan di Masyarakat akan

menurunkan angka droup out/Default dan meningkatkan kesembuhan.

out/default.Peran PMO adalah memastikan penderita menelan obat sesuai aturan,

mendampingi dan memberikan dukungan moral, mengingatkan pasien, menemukan

dan mengenali gejala efek samping obat, mengisi kartu kontrol, serta memberikan

penyuluhan.PMO diperlukan untuk menjamin keteraturan pengobatan sehingga

Penderita TB Paru sembuh, pengobatan lengkap, tidak droup out/default, dan tidak

gagal.Kegagalan pengobatan TB Paru mengakibatkan Penderita mengalami TB MDR

yaitu Penderita menjadi resisten dengan OAT.Pengobatan.


TB MDR membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang cukup besar.Untuk

mencegah terjadinya kegagalan pengobatan Penderita memerlukan pengawasan

langsung dalam menelan Obat yang dilakukan oleh PMO.

D. LATAR BELAKANG

Dalam pemberantasan penyakit TB Paru di Puskesmas Burau melakukan

langkah – langkah sebagai acuan pemegang program:

1. Koordinasi Dengan Petugas poli umum untuk mengirimkan pemeriksaan dahak

pada pasien dengan gejala batuk lama.

2. Pengobatan dengan FDC.

3. Pengiriman specimen TB kekabupaten

4. Pemeriksaan Follow Up pasien TB

5. Menunjuk anggota keluarga untuk jadi PMO

1. Tujuan umum

Menemukan semua kasus TB dan memutus rantai penularan sehingga penyakit

TBC .

2. Tujuan khusus.

a. Tercapainya angka kesembuhan pasien TB

b. Tercapainya penemuan kasus dan suspek TB

c. Memastikan pasien minum obat dengan benar

C . KEGIATAN

1. Koordinasi dengan petugas poli umum untuk mengirimkam pemeriksaan Dahak

pada pasien dengan gejala batuk lama

2. Pengobatan dengan FDC

3. Pengiriman specimen TB ke Kabupaten

4. Pemeriksaan Follow up pasien TB


D . PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Pasien baru dicatat pada regester TB 01.

2. Mencatat jadwal control pada TB 02

3. Pelaporan tiap Bulan

4. Pencatatan dan pelaporan di Sitb

E .JADWAL KEGIATAN

NO JENIS KEGIATAN Waktu Sasaran

1 Koordinasi dengan petugas Setiap hari Pasien yang

poli umum untuk Pemeriksaan datang ke

mengirimkam pemeriksaan Puskesmas

Dahak pada pasien dengan

gejala batuk lama

2 Pengobatan Dengan FDC Segera saat di Pasien Yang

temukannya Positif

pasien

3 Pemeriksaan dahak follw up Pengobatan di Pasien TB

pasien TB bulan 2,5 dan

akhir pengobatan

4 Pengiriman specimen TB Saat ada dahak Suspek TB

kekabupaten yang akan di

periksa
No Uraian Kegiatan Jadwal pelaksanan KET

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Ju Agt Sep Okt Nov Des
l

1 Koordinasi Dengan Petugas poli umum untuk mengirimkan

pemeriksaan dahak pada pasien dengan gejala batuk lama

2 Pengobatan Dengan FDC

3 Pemeriksaan follow up pasien TB

4 Pengiriman Spesimen TB ke kabupaten


PENUTUP

C. Kesimpulan

1. Kurangnya kasus TB di Puskesmas Burau


2. Kurangnya Penemuan terduga TB
3. Masih adanya pasien yang tidak membawa Kembali dahaknya

4. Saran

1. Penjaringan suspek
2. Kegiatan penyuluhan atau promosi kesehatan lebih digalakan lagi di
masyarakat.
3. Pelatihan bagi petugas TB maupun petugas laboratorium.

Burau, 2023
Kepala UPTD PKM Burau

HAERANI SKM
NIP:197906112003122010
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM TB PARU

TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN

Tuberkulosis adalah penyaki tmenular langsung yang disebabkan oleh


kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, tetapi dapa tjuga mengenai organ tubuh lainya .TB
disebarkan melalui droplet pernafasan transmisi timbul akibat kontak erat
dengan individu yang terinfeksi.Kontak dengan pasien yang telah terbukt
imemiliki TB dalam sputumnya memiliki resiko 25% untuk tertular TB.Sekali
batuk dapat dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika bersin
menyebarkan 4.500-1.000.000 kuman yang terkandung dalam percikan
dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan selama
beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab
.Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah
kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan
mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis.

Pengobatan TB Paru membutuhkan waktu 6-9 bulan sehingga dimungkinkan


pasien tidak patuh dalam menelan obat.Untuk menanggulangi masalah
tersebut peran masyarakat sebagai Pengawas Menelan Obat sangatlah
penting.Diharapkan

dengan peran aktif Pengawas Menelan Obat dalam pendampingan di


Masyarakat akan menurunkan angka droup out/Default dan meningkatkan
kesembuhan. out/default.Peran PMO adalah memastikan penderita menelan
obat sesuai aturan, mendampingi dan memberikan dukungan moral,
mengingatkan pasien, menemukan dan mengenali gejala efek samping obat,
mengisi kartu kontrol, serta memberikan penyuluhan.PMO diperlukan untuk
menjamin keteraturan pengobatan sehingga Penderita TB Paru sembuh,
pengobatan lengkap, tidak droup out/default, dan tidak gagal.Kegagalan
pengobatan TB Paru mengakibatkan Penderita mengalami TB MDR yaitu
Penderita menjadi resisten dengan OAT.Pengobatan TB MDR membutuhkan
waktu yang lebih lama dan biaya yang cukup besar.Untuk mencegah
terjadinya kegagalan pengobatan Penderita memerlukan pengawasan
langsung dalam menelan Obat yang dilakukan oleh PMO.
B. LATAR BELAKANG

Dalam pemberantasan penyakit TB Paru di Puskesmas Burau melakukan


langkah – langkah sebagai acuan pemegang program:

1. Screaning TB pada kelompok beresiko


2. pemeriksaan Kontak serumah untuk penemuan kasus baru dan
memutus penularan
3. Pelacakan kasus mangkir minum obat TB
4. Menunjuk PMO

1. Tujuan umum

Menemukan semua kasus TB dan memutus rantai penularan sehingga


penyakit TBC

2. Tujuan khusus.

a. Tercapainya angka kesembuhan pasien TB


b. Tercapainya penemuan kasus dan suspek TB
c. Menjamin keteraturan minum obat dengan menunjuk anggota keluarga
menjadi PMO

C . KEGIATAN

1. Screaning TB Paru pada kelopok beresiko di masyarakat melalui


kegiatan posbindu dan poasyandu usila bekerja sama dengan
promkes.
2. Survey kontak serumah pasien TB dan penganbilan dahak anggota
keluarga yang batuk .
3. Pengawasan minum obat pasien TB
4. Monitoring dan evaluasi program TB
5. Pelacakan Kasus mangkir TBC

D.PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Pasien baru dicatat pada regester TB 01.


2. Mencatat jadwal control pada TB 02
3. Pelaporan tiap Bulan
4. Pencatatan dan pelaporan di Sitb
E.JADWAL KEGIATAN

NO JENIS KEGIATAN Waktu Sasaran

1 Survey kontak Segera setelah di Pasien baru dan


serumah kasus TB temukan pasien TB dan anggota keluarga
seminggu sebelum
selesai pengobatan

2 Pengawasan Sekali di tahap intesnsif pasien dan


minum obat dan sekali di tahap keluarga
lanjutan

3. screaning TB pada 5 Kali sebulan Masyarakat yang


kelompok beresiko dating ke posbindu
dan posyandu
usila yang ada
gejala batuk

4. Pelacakan kasus Bila ada kasus mangkir Pasien TB Yang


mangkir TBC Tidak datang
mengambil obat
No Uraian Kegiatan Jadwal pelaksanan KET

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Ju Agt Sep Okt Nov Des
l

1 Survey kontak serumah kasus TB

2 Pengawasan Minum obat

3 screaning TB pada kelompok beresiko

4 Pelacakan kasus mangkir TBC


PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kurangnya kasus TB di Puskesmas Burau


2. Kurangnya Penemuan terduga TB
3. Masih adanya pasien yang tidak membawa Kembali dahaknya

B. Saran

1. Menambah volume Penjaringan suspek dimasyarakat


2. Kegiatan penyuluhan atau promosi kesehatan lebih digalakan lagi di masyarakat.
3. Pelatihan bagi petugas TB maupun petugas laboratorium.

Burau 2023
Kepala UPTD PKM Burau

HAERANI SKM
NIP:197906112003122010 Burau
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM TB PARU

TAHUN 2022

C. PENDAHULUAN

Tuberkulosis adalah penyaki tmenular langsung yang disebabkan oleh kuman TB


(Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapa
tjuga mengenai organ tubuh lainya .TB disebarkan melalui droplet pernafasan transmisi
timbul akibat kontak erat dengan individu yang terinfeksi.Kontak dengan pasien yang
telah terbukt imemiliki TB dalam sputumnya memiliki resiko 25% untuk tertular
TB.Sekali batuk dapat dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika bersin
menyebarkan 4.500-1.000.000 kuman yang terkandung dalam percikan dahaknya.
Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan selama beberapa jam dalam
ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab .Pengobatan TB bertujuan untuk
menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan
rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti
Tuberkulosis.

Pengobatan TB Paru membutuhkan waktu 6-9 bulan sehingga dimungkinkan pasien


tidak patuh dalam menelan obat.Untuk menanggulangi masalah tersebut peran
masyarakat sebagai Pengawas Menelan Obat sangatlah penting.Diharapkan

dengan peran aktif Pengawas Menelan Obat dalam pendampingan di Masyarakat akan
menurunkan angka droup out/Default dan meningkatkan kesembuhan.
out/default.Peran PMO adalah memastikan penderita menelan obat sesuai aturan,
mendampingi dan memberikan dukungan moral, mengingatkan pasien, menemukan
dan mengenali gejala efek samping obat, mengisi kartu kontrol, serta memberikan
penyuluhan.PMO diperlukan untuk menjamin keteraturan pengobatan sehingga
Penderita TB Paru sembuh, pengobatan lengkap, tidak droup out/default, dan tidak
gagal.Kegagalan pengobatan TB Paru mengakibatkan Penderita mengalami TB MDR
yaitu Penderita menjadi resisten dengan OAT.Pengobatan TB MDR membutuhkan
waktu yang lebih lama dan biaya yang cukup besar.Untuk mencegah terjadinya
kegagalan pengobatan Penderita memerlukan pengawasan langsung dalam menelan
Obat yang dilakukan oleh PMO
D. LATAR BELAKANG

Dalam pemberantasan penyakit TB Paru di Puskesmas Burau melakukan langkah –


langkah sebagai acuan pemegang program:

1. Screaning TB pada kelompok beresiko


2. Pemeriksaan dahak untuk pemeriksaan dahak ke TCM Kabupaten
3. pemeriksaan Kontak serumah untuk penemuan kasus baru dan memutus
penularan
4. Menunjuk PMO untuk pengawasan Minim Obat di Rumah

1. Tujuan umum

Menemukan semua kasus TB dan memutus rantai penularan sehingga penyakit TBC
tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat Burau

2. Tujuan khusus.

a. Tercapainya angka kesembuhan pasien TB


b. Tercapainya penemuan kasus dan suspek TB
c. Menjamin keteraturan minum obat dengan menunjuk anggota keluarga menjadi
PMO

C . KEGIATAN

1. Screaning TB Paru pada kelopok beresiko di masyarakat melalui kegiatan


posbindu dan poasyandu usila bekerja sama dengan promkes.
2. Survey kontak serumah pasien TB dan penganbilan dahak anggota keluarga
yang batuk .
3. Pengawasan minum obat pasien TB
4. Monitoring dan evaluasi program TB

D .PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Pasien baru dicatat pada regester TB 01.


2. Mencatat jadwal Kontrol pada TB 02
3. Pelaporan tiap Bulan
4. Pencatatan dan pelaporan di Sitb
E. JADWAL KEGIATAN

NO JENIS KEGIATAN Waktu Sasaran

1 Survey kontak Segera setelah di Pasien baru dan


serumah kasus TB temukan pasien TB dan anggota keluarga
seminggu sebelum
selesai pengobatan

2 Pengawasan Sekali di tahap intesnsif pasien dan


minum obat dan sekali di tahap keluarga
lanjutan

3. screaning TB pada 5 Kali sebulan Masyarakat yang


kelompok beresiko dating ke posbindu
dan posyandu
usila yang ada
gejala batuk
No Uraian Kegiatan Jadwal pelaksanan KET

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Ju Agt Sep Okt Nov Des
l

1 Survey kontak serumah kasus TB

2 Pengawasan Minum obat

3 Pengiriman Spesimen TB

4 screaning TB pada kelompok beresiko


PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kurangnya kasus TB di Puskesmas Burau


2. Kurangnya Penemuan terduga TB
3. Masih adanya pasien yang tidak membawa Kembali dahaknya

B. Saran

1. Menambah volume Penjaringan suspek dimasyarakat


2. Kegiatan penyuluhan atau promosi kesehatan lebih digalakan lagi di masyarakat.
3. Pelatihan bagi petugas TB maupun petugas laboratorium.

Burau, 2022

Kepala UPTD Puskesmas Burau

Haerani SKM

Nip : 197906112013122010

Anda mungkin juga menyukai