A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Mayoritas kuman TB menyerang jaringan paru, tetapi
juga dapat mengena orga tubuhyang lain, kecuali rambut dan kuku. Penularan TB
terjadi saat pasien TB batuk,bersin atau sedang bicara didekat orang yang secara
langsung percikan dahak (droplet) yang mengandung kuman TB terhirup dan masuk
ke jaringan paru-paru. Kuman TB akan tinggal dalam alveoli dan selama daya tahan
tubuh host masih kuat kuman akan tetap tidak berkembang biak. Saat itu pasien
belum menunjukkan adanya gejala TB. Dalam masa ini disebut Infeksi Laten
Tuberkulosa (ILTB).
Berat ringannya penyakit dan cepat atau lambatnya penyakit tergantung
banyaknya kuman (pajanan) yang masuk ke dalam tubuh pasien dan kekuatan daya
tahan tubuh pasien.
Perjalanan alamiah pasien TB yang tidak menjalani pengobatan 50% akan
meninggal dunia, kematian disebabkan karena keterlambatan diagnosis,
pengobatan tidak adekuat, adanya kondisi kesehatan awal yang buruk atau
penyakit penyerta seperti Diabetus Melitus dan HIV.
B. LATAR BELAKANG
Tahap paparan kepada pasien TB menular merupakan syarat untuk
terinfeksi. Setelah terinfeksi, ada beberapa faktor yang menentukan seseorang akan
terinfeksi saja, menjadi sakit dan kemungkinan meninggal dunia karena TB.
Peluang peningkatan paparan terkait dengan jumlah kasus menular di masyarakat,
peluang kontak dengan kasus menular, tingkat daya tular dahak sumber penularan,
intensitas batuk sumber penularan, kedekatan kontak dengan sumber penularan,
lamanya waktu kontak dengan sumber penularan, dan factor lingkungan seperti
konsentrasi kuman diudara ( ventilasi, sinar Ultra violet, dan penyaringan udara).
Pada masyarakat dengan social ekonomi rendah dan latar belakang
pendidikan yang relative rendah angka kegagalan pengobatan dikhawatirkan oleh
petugas. Hal ini dikarenakan beberapa factor yang diantaranya pasien merasa
sudah sembuh karena gejala sudah banyak berkurang sehingga tidak perlu minum
obat lagi.Minum obat tidak teratur karena kesibukan bekerja, putus berobat karena
efek samping obat TB yang belum diketahui baik oleh pasien maupun keluarga
pasien.
Dalam hal seperti kondisi diatas petugas perlu melakukan kunjungan
rumah dalam rangka menjalin hubungan saling membutuhkan antara pasien dan
keluarga dengan petugas, sehingga tercipta tali silaturrohmi dan keterbukaan,
sehingga petugas akan mudah mengetahui kondisi pasien setiap saat bila pasien
dan keluarga sudah merasa diperhatikan oleh petugas.
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Sebagai acuan peningkatan cakupan keberhasilan pengobatan TB (success
rate), mengobati pasien TB sampai sembuh dan memutus mata rantai
penularan.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Menekan angka putus berobat (LTFU)
b. Menjalin hubungan saling percaya antara pasien.dan petugas
c. Mengetahui secara dini kondisi pasien dan keteraturan minum obat TB.
d. Membina keteraturan minum obat TPT bagi keluarga/kontak serumah.
F. SASARAN
Pasien dan kontak erat serumah
Kunjungan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ pasien
rumah
Pelacakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
TB mangkir
Pemantaua √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
n minum
TPT
H. SUMBER DANA
BOK
I. RINCIAN PENDANAAN
Transport petugas 24 X @ Rp 100.000,- = Rp. 2.400.000,-