Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KUNJUNGAN RUMAH PASIEN TB


Nomer : KAK/UKM/TB/06/2023

A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Mayoritas kuman TB menyerang jaringan paru, tetapi
juga dapat mengena orga tubuhyang lain, kecuali rambut dan kuku. Penularan TB
terjadi saat pasien TB batuk,bersin atau sedang bicara didekat orang yang secara
langsung percikan dahak (droplet) yang mengandung kuman TB terhirup dan masuk
ke jaringan paru-paru. Kuman TB akan tinggal dalam alveoli dan selama daya tahan
tubuh host masih kuat kuman akan tetap tidak berkembang biak. Saat itu pasien
belum menunjukkan adanya gejala TB. Dalam masa ini disebut Infeksi Laten
Tuberkulosa (ILTB).
Berat ringannya penyakit dan cepat atau lambatnya penyakit tergantung
banyaknya kuman (pajanan) yang masuk ke dalam tubuh pasien dan kekuatan daya
tahan tubuh pasien.
Perjalanan alamiah pasien TB yang tidak menjalani pengobatan 50% akan
meninggal dunia, kematian disebabkan karena keterlambatan diagnosis,
pengobatan tidak adekuat, adanya kondisi kesehatan awal yang buruk atau
penyakit penyerta seperti Diabetus Melitus dan HIV.

B. LATAR BELAKANG
Tahap paparan kepada pasien TB menular merupakan syarat untuk
terinfeksi. Setelah terinfeksi, ada beberapa faktor yang menentukan seseorang akan
terinfeksi saja, menjadi sakit dan kemungkinan meninggal dunia karena TB.
Peluang peningkatan paparan terkait dengan jumlah kasus menular di masyarakat,
peluang kontak dengan kasus menular, tingkat daya tular dahak sumber penularan,
intensitas batuk sumber penularan, kedekatan kontak dengan sumber penularan,
lamanya waktu kontak dengan sumber penularan, dan factor lingkungan seperti
konsentrasi kuman diudara ( ventilasi, sinar Ultra violet, dan penyaringan udara).
Pada masyarakat dengan social ekonomi rendah dan latar belakang
pendidikan yang relative rendah angka kegagalan pengobatan dikhawatirkan oleh
petugas. Hal ini dikarenakan beberapa factor yang diantaranya pasien merasa
sudah sembuh karena gejala sudah banyak berkurang sehingga tidak perlu minum
obat lagi.Minum obat tidak teratur karena kesibukan bekerja, putus berobat karena
efek samping obat TB yang belum diketahui baik oleh pasien maupun keluarga
pasien.
Dalam hal seperti kondisi diatas petugas perlu melakukan kunjungan
rumah dalam rangka menjalin hubungan saling membutuhkan antara pasien dan
keluarga dengan petugas, sehingga tercipta tali silaturrohmi dan keterbukaan,
sehingga petugas akan mudah mengetahui kondisi pasien setiap saat bila pasien
dan keluarga sudah merasa diperhatikan oleh petugas.

C. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM
Sebagai acuan peningkatan cakupan keberhasilan pengobatan TB (success
rate), mengobati pasien TB sampai sembuh dan memutus mata rantai
penularan.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Menekan angka putus berobat (LTFU)
b. Menjalin hubungan saling percaya antara pasien.dan petugas
c. Mengetahui secara dini kondisi pasien dan keteraturan minum obat TB.
d. Membina keteraturan minum obat TPT bagi keluarga/kontak serumah.

A. KEGIATAN DAN CARA MELAKUKAN KEGIATAN

NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pemantauan Pengobatan TB 1.Melakukan Kunjungan rumah pasien Tb
2.Melakukan edukasi kepada pasien dan
Keluarga tentang penyakit TB
3.Melakukan edukasi kepatuhan minum
Obat TB

2 Pelacakan kasus mangkir 1.Melakukan kunjungan rumah pasien TB


2.Menanyakan penyebab tidak datang
am-
Bil obat TB.
3.Identifikasi penyebab lain mangkir
4.Edukasi tetntang keuntungan dan kerugi
an teratur atau tidak teratur minum obat.
5.Memberikan OAT untuk diminum berikut
nya.
3 Pemantauan minum TPT 1.Melakukan kunjungan rumah pasien TB
2.Identifikasi keteraturan minum TPT bagi
kontak serumah
3.Menanyakan sisa obat TPT
4.Edukasi pentingnya minum TPT bagi
Kontak serumah pasien TB

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Mengidentifikasi pasien TB yang akan dikunjungi
2. Meminta izin untuk dilakukan kunjungan rumah pasien TB via telepon/WA
3. Petugas membuat janji bertemu dengan pasien TB
4. Petugas bisa berkoordinasi dengan lintas sector dan lintas program
5. Petugas memeriksa kesesuaian jumlah obat OAT / TPT
6. Dilakukan anamneses tentang keluhan keluhan yang mungkin timbul selama
minum OAT /TPT.
7. Jika Kasus mangkir dilakukan identifikasi penyebab mangkir minum OAT.
8. Petugas melakukan pemeriksaan seperti tekanan darah timbang berat badan
dll.
9. Petugas memberika edukasi tentang penyakit TB dan pengobatannya.
10. Petugas memberikan semangat agar pasien meneruskan minum OAT / OAT.
11. Petugas menjelaskan akibat yang ditimbulkan bila putus berobat.

F. SASARAN
Pasien dan kontak erat serumah

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGGIATAN

Kegiatan Bulan ke Lokasi


P2TB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 Sesuai
0 domisili

Kunjungan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ pasien

rumah
Pelacakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
TB mangkir
Pemantaua √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
n minum
TPT

H. SUMBER DANA
BOK
I. RINCIAN PENDANAAN
Transport petugas 24 X @ Rp 100.000,- = Rp. 2.400.000,-

J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan setiap bulan oleh pelaksana Program TB puskesmas Puger
terhadap pelaksanaan kegiatan dimana hal yang dievaluasi adalah:
1. Pencapaian kinerja indicator angka keberhasilan pengobatan TB SO
2. Laporan hasil kunjungan rumah.

K. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan dilakukan terhadap semua pelaksanaan kegiatan
2. Evaluasi dan tindak lanjut terhadap setiap kegiatan ini dilakukan paling lambat 1
bulan setelah kegiatan dilakukan.

Jember, 12 Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Puger Koordinator/Penanggung Jawab
Program P2TB

Dr.Supriono Trisismantra Amd.Kep.


NIP.19770410 201412 1 001 NIP.19701227 199303 1 006

Anda mungkin juga menyukai