Anda di halaman 1dari 19

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DALAM PENINGKATAN
PENJARINGAN SUSPEK
KESEMBUHAN PENDERITA
TUBERKULOSIS
1. Nadhiratul Ulfa (19010101)
2. Nadiatul Khoiroh (19010102)
3. Nindi Anita Fian Putri (19010108)
KELOM POK 3 4. Riswanda Aulia Dityawardani
(19010131)
5.Rizka Ainul Munawaroh (19010132)
6. Rodiyah (19010136)
7. Rohmatus Sifa (19010137)
8. Safitri Indah Maulidia (19010138)
Pengertian
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang
biasanya menyerang paru-paru dan disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis,
meskipun dapat mengenai organ apa pun di
dalam tubuh, infeksi TB dapat berkembang
ketika bakteri masuk melalui droplet di udara.
Infeksi akan terjadi apabila orang lain menghirup
udara yang mengandung percik renik dahak
yang infeksius tersebut.
Faktor Penyebab
Tuberkulosis
1. Daya tahan tubuh yang rendah, misalnya terinfeksi HIV-AIDS,
malnutrisi (gizi buruk), dan Diabetes Melitus (DM).
2. Hunian yang padat dan kumuh, seperti dekat
dengan pengungsian dan TPA.
3. Situasi sosial ekonomi yang tidak menguntungkan,
misalnya kemiskinan dan pelayanan kesehatan yang buruk .
4. Lingkungan rumah atau kerja yang tidak sehat, seperti dekat
dengan pabrik, ventilasi yang kurang
5. Kebiasaan merokok.
Tanda Gejala
Tuberkulosis
Gejala utama pasien tuberculosis paru yaitu batuk berdahak selama
3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan
yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak dan nyeri dada
saat menarik nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, perasaan tidak enak atau lemas (malaise),
berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih
dari satu bulan (Kemenkes RI, 2018).
Pencegahan Tuberkulosis

1. Membiasakan hidup bersih dan sehat


2. Menerapkan etika batuk efektif
3. Menutup mulut saat batuk
4. Membuang dahak tidak di sembarang tempat. Buang dahak
pada wadah tertutup khusus yang diberi lisol
5. Makan makanan bergizi
6. Memisahkan alat makan dan minum bekas penderita dengan orang
lain
7. Memperhatikan lingkungan rumah, cahaya dan ventilasi yang baik
8. Menggunakan masker ketika berinteraksi dengan orang lain.
Pemeriksaan Tuberkulosis

Diagnosis TB Paru pada orang dewasa harus ditegakkan terlebih


dahulu dengan pemeriksaan bakteriologis. Pemeriksaan
bakteriologis yang dimaksud adalah pemeriksaan mikroskopis,
tes cepat molekuler TB dan biakan. Pemeriksaan ini dilakukan
menggunakan sampel dahak yang bertujuan untuk menilai
keparahan penyakit, dilihat dari kondisi klinis pasien, daya
tahan tubuh, kasus lama atau kasus baru, dan kuman yang
menyerang apakah resisten terhadap obat anti tuberkulosis
atau tidak. Dikarenakan pemeriksaan ini menggunakan sampel
dahak, maka dari itu pasien perlu mengetahui langkah batuk
efektif agar saat pengambilan sampel dahak tidak
meningkatkan risiko penularan pada orang lain (Kemenkes RI,
2018).
Penatalaksanaan Tuberkulosis
Terdapat dua fase pengobata TB, yaitu intensif (2-3 bulan) dan
lanjutan (4-7 bulan). Evaluasi pengobata dilakukan setiap dua
minggu sekali selama bulan pertama pengobatan. Selanjutnya satu
bulan sekali. Pengobatan untuk pasien TB selain OAT boleh diberikan
pengobatan suportif lainnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh
atau untuk mengatasi keluhan lainnya, contohnya vitamin. Indikasi
rawat inap pada pasien TB : hemapto massif, kondisi umum buruk,
pneumotoraks, empiema, efusi pleura, sesaknapas berat, TB millier,
meningitis TB.
Langkah-Langkah Batuk
Efektif
1. Posisikan tubuh dalam keadaan duduk dengan kaki menyentuh
lantai, bisa duduk di kursi atau bersandar di tempat tidur.
2. Letakkan atau lipat tangan di depan ulu hati, lalu ambil napas
melalui hidung secara perlahan. Cara ini dilakukan untuk
menekan pergerakan udara yang menyebabkan batuk.
3. Tarik napas dalam 4-5 kali.
4. Selama mengambil napas pertahankan bahu tetap rileks, yaitu
posisi dada bagian atas tidak bergerak dan biarkan rongga perut
bergerak naik. Tahan napas selama 2-3 detik, embuskan
perlahan.
5. Pada tarikan napas kelima, sebelum batuk condongkan badan
sambil menekan lengan ke ulu hati terlebih dulu.
6. Angkat bahu dan longgarkan pergerakan dada, lalu batukkan
dengan kenca
Lanjutan
7.Batuk harusnya berlangsung kuat dan pendek. Cara ini akan
membuat dahak keluar.
8.Ambil napas kembali secara perlahan melalui hidung untuk
membantu dahak mengalir ke belakang saluran napas. Kemudian,
buang dahak pada tempat yang sudah disediakan, dan buang pada
tempat sampah.
9. Lakukanlah beberapa kali sesuai kebutuhan sampai merasa bisa
bernapas lebih lega dan batuk mereda
Pen ger tian
PMO
PMO merupakan singkatan dari Pengawas Menelan Obat. PMO
adalah seseorang yang dekat dengan pasien TBC yang dengan
sukarela mau terlibat dalam pengobatan pasien TBC hingga
dinyatakan sembuh oleh tenaga kesehatan.
Tugas & Per an

PMO
P e n g a w a s a n m e n e l a n o b a t p a d a p a s i e n t u b e r k u l o s i s (TB)
S e o r a n g p e n g a w a s m e n e l a n o b a t (PMO) m e n g a w a s i s e c a r a l a n g s u n g
p a s i e n TB m e n e l a n o b a t s e c a r a t e r a t u r d a n t e p a t w a k t u s e s e u a i
dengan resep dan dosis yang d i b e r i k a n oleh d o k t e r. S e o r a n g
p e n g a w a s m e n e l a n o b a t (PMO) m e m a n t a u j u m l a h o b a t p a s i en ,
m e n g i s i k a r t u k o n t r o l p e n g o b a t a n s e t i a p s a a t p a s i e n se l es a i m e n e l a n
d a n m e m a n t a u s e g a l a k e m u n g k i n a n yang t e r j a d i a k i b a t efek s a m p i n g
o b a t yang d i m i n u m s e r t a m e n d a m p i n g i pasien selama masa
pengobatan.

• Melakukan komunikasi interpersonal pada pasien tuberkulosis (TB)


seorang pengawas menelan obat (PMO) h ar u s melakukan komunikasi
interpersonal kepada pasien TB untuk menjamin kepatuhan pasien TB
dalam berobat. Komunikasi interpersonal dapat dilakukan melalui
pemberian penjelasan mengenai cara menelan obat yang baik dan benar,
efek samping obat, informasi tentang penyakit TB, menanyakan kendala
dan mendengarkan keluhan pasien selama menjalani pengobatan
Lanjutan
• Memberikan motivasi pada pasien tuberkulosis (TB)
Seorang pengawas menelan obat memberikan motivasi kepada pasien
agar mau berobat teratur, memberi dukungan kepada pasien, tuberku
mendampingi pasien saat pemeriksaan ulang dahak, melibatkan pasien
dalam pengambilan keputusan agar pasien tidak merasa terkucilkan
serta memberikan petunjuk dan a ra ha n saat pasien merasakan keluhan.

• Memberikan penkes kepada pasien dan keluarga pasien tuberkulosis (TB)


Seorang pengawas menelan obat memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien dan keluarga pasien TB khususnya penyuluhan tentang penyakit TB,
cara mencegah penularan penyakit TB ke orang lain, hal-hal yang dapat
memperburuk keadaan pasien dan mengenali gejala-gejala TB pada keluarga
pasien dan menyarankan agar segera memeriksakan diri ke sarana pelayanan
kesehatan.
INTERVENS
I
Penyuluhan &
Pelatihan
Penyuluhan
Dilakukan kepada masyarakat tentang tuberculosis untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang TB yang diharapkan berdampak pada
meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan untuk TB
dan pada akhirnya mampu meningkatkan cakupan suspek dan pasien TB BTA
(+). Penyuluhan masyarakat memiliki sasaran dari berbagai unsur kelompok
/kalangan masyarakat yang tidak terbatas guna mengkomunikasikan dan
mendiseminasi ide-ide penanggulangan TB di komunitas, sehingga masyarakat
yang hadir pada pertemuan memiliki kesadaran (consciousness) dan tergerak
secara partisipatif untuk berperan bersama-sam a dalam penanggulangan TB di
lingkungannya baik promotif/ menjaga & meningkatkan kesehatan seseorang,
preventif/pencegahan bagi orang beresiko TB, kuratif/pengobatan &
rehabilitatif/ mencegah agar sakit tidak lebih parah.
Pelatihan

Pengawasan pengobatan pasien TB BTA positif baru sangat penting


untuk m e ma st ik a n bahwa pengobatan berlangsung dengan baik dan
berhasil sampai sembuh. Dalam pengawasan pengobatan pasien TB,
m e ru p a k a n suatu kebutuhan program penanggulangan TB yang paling
penting dan mendasar. Keberhasilan m e m u t u s k a n ra n t ai penularan
TB bergantung pada suksesnya PMO me l ak sa na k a n pengawasan
pengobatan hingga dinyatakan sembuh oleh tenaga kesehatan.
Tujuan Pelatih an
PMO
1. Un t uk m em ber ik a n pem a h a m a n t en t a n g t uga s
da n fungsi PMO,
2. Un t uk m ela t ih pa r a PMOa ga r t er a m pil da la m
berkomunikasi dengan pasien TB da lam
p e m a n t a u a n m e m i n u m obat. pr oses
3. Untuk melatih p a r a PMO agar m a m p u mengawasi
pengobatan pasien TB hingga dinyatakan se mbuh oleh
tenaga kesehatan,
4. Untuk m e m be r i k a n ke tra mpila n bagi p a r a PMO agar
m a m p u mengontrol pengobatan pasien TB melalui
pe nc a ta ta n di k a r t u kontrol.
Kegiatan Yan g
Disam paikan
1. M e m b e r i k a n I n f o r m a s i Dasar m e n g e n a i TB,
2. M e m b e r i k a n M a t e r i P e n g a w a s a n m e n e l a n Obat, Ma t e r i
Ketrampilan berkomunikasi, Materi Pemantauan
Pengobatan dan Pencatatan,
3. Melatih PMO u n t u k t r a m p i l m e l a k u k a n p e n c a t a t a n &
p e l a p o r a n k a s u s TB,
4. M e n i n g k a t k a n k e m a m p u a n PMO u n t u k i s u - i s u TB
l ainnya.
Ter im a
kasih !

Anda mungkin juga menyukai