Anda di halaman 1dari 33

Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah

salah satu penyakit infeksi yang menular dan


sampai sekarang masih menjadi masalah di
Indonesia dan merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang penting.
 Tuberculosis atau TB Paru adalah infeksi
karena bakteri Mycobacterium tuberculosis
yang dapat merusak paru-paru tetapi dapat
juga mengenai sistem saraf sentral (meningitis,
lympatic, sistem neurology (miliary TB),
sistem genital,tulang dan sendi.
(Yoannes,2008).
Sumber penularan TB Paru adalah penderita TB
BTA positif.
Pada waktu batuk/bersin, penderita menyebarkan
kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan
dahak).
Sekali batuk dapat menyebarkan sekitar 3.500
kuman dan ketika bersin menyebarkan 4.500-
1.000.000 kuman yang terkandung dalam
percikan dahaknya.
1. Batuk berdahak ≥ 3 minggu
2. Nafsu makan menurun
3. Berat badan menurun
4. Nyeri dada / sesak nafas
5. Batuk dgn dahak bercampur darah
6. Keringat dingin malam hari walaupun tanpa kegiatan
TUBERKULOSIS DI INDONESIA
* menular (10 – 15org/hr)
* usia produktip (15 – 50 th)
* terutama paru (bisa juga otak)
* pdrt baru : 539.000 org/th

meninggal :101.000 orang / th


• Perbaikan Gizi dengan Gizi Seimbang
• Kebersihan Lingkungan
• Menemukan dan Mengobati
Penderita
• Imunisasi
• Dan lain lain…………….
 Pengobatan bagi penderita TB Paru akan bisa
disembuhkan secara total apabila penderita
1. Patuh minum obat sampai selesai
2bln fase awal 4bln lanjutan(s/d 6 bln)
2. Makan makanan yang bergizi untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Keadaan lingkungan yang sehat /
kebersihan lingkungan.
4. juga istirahat yang cukup.
 TB adalah penyakit yg dapat menyebabkan kematian,
namun dpt disembuhkan dengan pengobatan yg teratur
 TB bukan penyakit keturunan tapi penyakit menular yg
disebabkan kuman
 Cara penularan TB dan pencegahannya
 Cara pemberian obat (tahap awal&lanjutan)
 Pentingnya pengawasan agar pasien berobat teratur
 Kemungkinan terjadinya efek samping obat (ESO) dan
perlunya segera meminta pertolongan ke UPK
Akibat Bila Tidak Minum Obat Secara Tuntas !
Pengobatan TB harus lengkap dan teratur, bila Pasien berhenti
minum obat sebelum selesai akan beresiko :
1. Penyakit tidak sembuh dan tetap manularkan ke orang
lain.
2. Penyakit bertambah parah dan bisa berakibat kematian.
3. Obat Anti TB (OAT) yang tesedia saat ini tidak dapat
membunuh kumannya lagi, sehingga pasien tidak bisa
disembuhkan, harus menggunakan penanganan yang lebih
mahal dan waktu pengobatan lebih lama.

AKU… TIDAK
MAMPU
MELAWAN
KUMAN INI
Apa itu Pengawas Menelan Obat
(PMO)
 PMO adalah seseorang yang secara
sukarela membantu pasien TB dan
menjamin keteraturan minum obat
dalam masa pengobatan hingga
sembuh.
Apa Syarat Menjadi PMO ?
 Sehat jasmani dan rohani serta bisa baca
tulis.
 Bersedia membantu pasien dengan sukarela.
 Tinggal dekat pasien.
 Dikenal, dipercaya dan disegani oleh pasien.
 Disetujui oleh pasien dan petugas kesehatan.
 Bersedia dilatih dan atau mendapat
penyuluhan bersama-sama dengan pasien.
Siapa yang menjadi PMO ?
 Anggota keluarga atau kerabat yang tinggal
serumah.
 Tetangga.
 Teman atau atasan (rekan kerja, supervision, sipir,
dll)
 Tokoh agama, tokoh masyarakat atau tokoh adat.
 Kader kesehatan (Posyandu, Juru Pemantau Jentik,
KB, dll)
 Organisasi Kemasyarakatan.
 Anggota organisasi keagamaan (majelis taklim,
gereja).
 Petugas Kesehatan (perawat, bidan desa, juru
imunisasi, dokter)
Apa tugas PMO ?
1. Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan sejak awal
pengobatan sampai dengan sembuh.
2. Mendampingi dan memberikan dukungan moral kepada pasien
agar dapat menjalani pengobatan secara lengkap dan teratur.
3. Mengingatkan pasien TB untuk mengambil obat dan periksa
ulang dahak sesuai jadwal.
4. Menemukan dan mengenali gejala efek samping OAT dan
merujuk ke Unit Pelayanan Kesehatan.
5. Mengisi kartu kontrol pengobatan TB.
6. Memberikan penyuluhan tentang TB kepada keluarga pasien
atau orang yang tinggal serumah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai