SISTEM RESPIRASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PANDUAN PESERTA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
2
SISTEM RESPIRASI
KONSELING PENYAKIT TUBERKULOSIS
Konseling Tuberkulosis (TB) adalah suatu proses komunikasi dua arah antara
konselor dan penderita (klien) untuk membantu klien mengetahui dan memahami
kepatuhan minum Obat Anti TB (OAT) dengan strategi Direct Observed Treatment Short
Course (DOTS) berdasarkan Standar Internasional Penanganan Tuberkulosis
(International Standard for Tuberculosis Care, ISTC). Klien adalah sasaran konseling
yang dalam hal ini adalah penderita TB, keluarga penderita TB dan Pengawas Minum
Obat (PMO), yang membutuhkan informasi tentang kepatuhan terapi pada penderita TB.
Konselor adalah tenaga kesehatan yang memiliki latar belakang pendidikan kesehatan
yang bekerja di Puskesmas/Dinas Kesehatan/Rumah Sakit.
Tempat Konseling :
Ruang terpisah dengan ruangan lain agar klien merasa nyaman dan terjaga privasinya.
Besar ruangan tergantung jumlah klien yang dilayani. Di dalam ruangan tersedia
peralatan yang memadai diantaranya flip chart, leaflet/brosur, meja dan kursi, dll.
3
Langkah-langkah Konseling :
1. Pengumpulan data meliputi identifikasi secara detail dan pengkajian terhadap
masalah yang mungkin menimbulkan ketidakpatuhan klien dalam meminum OAT
2. Perencanaan konseling yang perlu diberikan
3. Monitor dan evaluasi hasil konseling
PROGRAM TERAPI TB
Tujuan pengobatan TB :
Menyembuhkan penderita
Mencegah kematian karena TB
Mencegah kekambuhan
Memutus mata rantai penularan
Mencegah resisitensi obat
Mengurangi dampak ekonomi dan sosial
1. Peran Keluarga:
Memotivasi pasien untuk menjalani pengobatansampai sembuh
Mendampingi dan memberikan dukungan moral
Mengingatkan pasien datang ke Faskes untuk mendapatkan obat
dan periksa ulang dahak sesuai jadual(koord. PMO)
Menemukan dan mengenali gejala efek samping obat dan merujuk
ke Faskes.
2. Pesan yg harus disampaikan kepada Keluarga:
Kunjungan pertama setelah pasien di diagnosis TB
1. Apa itu TB (penyebab TB dan gejala)
2. TB dapat disembuhkan
3. Pengobatan TB
4. Keteraturan menelan obat sampai tuntas sesuai anjuran
dokter
5. Efek samping obat dan kapan dan ke mana harus mencari
pertolongan
6. Pentingnya pengawasan keteraturan menelan obat
7. PenularanTB
3. Pesan yg harus disampaikan kepada Keluarga:
Kunjungan pertama setelah pasien di diagnosis TB
1. Pencegahan penularan TB
1. Etika Batuk
2. Pentingnya pemeriksaan dahak ulang secara teratur
3. Pentingnya PHBS bagi pasien dan keluarganya
4. Stop merokok dan minuman keras pada pasien
5. Membersihkan rumah atau lingkungan secara
teratur
6. Olahraga bagi pasien
7. Konseling dan perbaikan gizi pasien
8. Tidak diperlukan diet khusus, mensterilisasi atau
memisahkan peralatan makan minum
8
Sebelum menutup diskusi sangat penting untuk konselor bertanya kepada klien
11
apakah ada hal-hal yang masih ingin ditanyakan atau yang tidak dimengerti oleh
klien. Mengulang pertanyaan dan mempertegasnya merupakan hal yang sangat
penting sebelum menutup sesi diskusi. Penekanan pesan yang diulang beberapa
kali biasanya akan diingat oleh klien.
Dokumentasi proses konseling kepatuhan minum obat penderita TB penting, dan
bertujuan untuk :
1. Mendapatkan data/profil klien
2. Mengetahui riwayat penyakit klien
3. Memantau kepatuhan dalam berobat
4. Mengevaluasi pemahaman klien tentang pengobatan
5. Menyediakan data jika terjadi tuntutan pada kesalahan penggunaan obat
6. Menyediakan data untuk evaluasi terapi
Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan jika dokumentasi dibuat secara rinci.
Dengan memiliki dokumen yang berisi riwayat pengobatan klien, konselor dapat
melakukan pengamatan apakah klien patuh dalam menjalankan pengobatan, dan
konselor dapat mengambil tindakan untuk memperbaiki kepatuhan klien dalam
melaksanakan pengobatan.