Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TUBERCULOSIS (TBC)

Disusun oleh
RINA ANDRIANTI
MAWARDIN
HANA DWI NINGRUM
TAUFIQQURAHMAN

PROGRAM DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014/2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TUBERKULOSIS (TBC)
Topik

: Tuberkulosis(TBC)

Sub Topik

Hari/Tanggal

: Kamis,18 desember 2014

Waktu / Jam

: 15 Menit / 08.00 08.15 WIB

Tempat

: puskesmas janti

Peserta

: Pasien dan keluarga pasien

Penyuluh

: kelompok 4

A. TUJUAN
1. Tujuan umum (tu)
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien ataupun keluarga pasien
mampu mengetahui cara cara pencegahan dan penanganan TBC dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.

2.Tujuan intruksional khusus (tik)


Serelah diberikan penyuluhan selama 15 menit pasien mampu :
a. Menjelaskan pengertian TBC
b. Menjelaskan tentang penyebab TBC
c. Menyebutkan tanda dan gejala TBC
d. Menjelaskan cara penularan TBC
e. Menjelaskan komplikasi TBC
f. Menjelasan cara pencegahan TBC
g. Menjelaskan cara pengobatan TBC

A. MATERI
1. Pengertian TBC
2. Penyebab TBC
3. Tanda dan gejala TBC
4. Penularan penyakit TBC
5. Komplikasi TBC
6. Pencegahan TBC
7. Pengobatan TBC

B. MEDIA
Leaflet
Lembar balik

C. METODE
Ceramah dan tanya jawab

D. SETTING TEMPAT

E. PENGORGANISASIAN
A.Fasilitator : mawardin
B.Moderator : taufiqqurahman
C.Penyuluh

: rina

D.Observer

: hana dwi ningrum

E.Peserta

: Pasien dan keluarga pasien

F. KEGITAN PEYULUHAN
No
1

Tahapan waktu Kegiatan pembelajaran


Kegiatan peserta
Pembukaan
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab
(2 menit)

2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan


3. Kontrak

waktu 30

menit

3. Menyetujui

4. Menjelaskan

4. Mendengarkan dan

tujuan pembelajaran
5. Apersepsi
2

Kegiatan Inti
( 8 menit )

memperhatikan

memperhatikan

konsep 5. Mendengarkan dan

TBC
1. Menjelaskan

memperhatikan
1. Mendengarkan dan

tentang pengertian

memperhatikan

TBC
2. Menjelaskan

2. Mendengarkan dan

penyebab TBC

memperhatikan

3. Menjelaskan

3. Mendengarkan dan

gejala-gejala TBC
4. Menjelaskan
bagaimana

memperhatikan
4. Mendengarkan dan

cara

penularan TBC
5. Menjelaskan
komplikasi TBC
6. Menjelakan

memperhatikan
5. Mendengarkan dan
memperhtikan
6. Mendengarkan dan
memperhatikan

tentang bagaiman
pencegahan TBC
7. Menjelaskan

7. Mendengarkan dan
memperhatikan

bagaimana
pengobatan TBC
8. Memberikan

8. Bertanya

kesempatan
peserta didik untuk
bertanya
3

Penutup
5 menit

1. Mengajukan 3
pertanyaan tentang

1. Menjawab
2. Mendengarkan

materi

dan

pembelajaran.

memperhatikan

2. Kesimpulan dari

3. Mendengarkan.

pembelajaran
3. Salam penutup

G. EVALUASI :
Evaluasi proses :
1. Pasien dan keluarga pasien mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal
hingga akhir acara penyuluhan.
2. Penyaji dapat memberikan materi dan menjawab pertayaan dari audiens
3. Penyuluhan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan
4. Proses penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan lancar
Evaluasi hasil :
1.

Pasien dan keluarga pasien tahu dan memahami sehingga menerapkan


dalam praktiknya individu maupun kelompok seperti materi yang telah
disampaikan dalam penyuluhan.

2. Pasien dan keluarga pasien akan membagikan pengetahuannya yang telah


di dapat dalam penyuluhan kepada masyarakat yang lainya.

PEMBAHASAN
TBC (Tuberculosis)
I.

Defininisi TBC

Tuberculosis merupakan penyakit infeksi bakteri menahun pada paru yang


disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis, yaitu bakteri tahan asam yang
ditularkan melalui udara yang ditandai dengan pembentukan granuloma pada
jaringan yang terinfeksi. Mycobacterium tuberculosis merupakan kuman aerob
yang dapat hidup terutama di paru / berbagai organ tubuh lainnya yang bertekanan
parsial tinggi. Penyakit tuberculosis ini biasanya menyerang paru tetapi dapat
menyebar ke hampir seluruh bagian tubuh termasuk meninges, ginjal, tulang,
nodus limfe. Infeksi awal biasanya terjadi 2-10 minggu setelah pemajanan.
Individu kemudian dapat mengalami penyakit aktif karena gangguan atau
ketidakefektifan respon imun.

II.

Tanda dan gejala TB


Gejala utama : batuk batuk berdahak terus menerus lebih dari 2 minggu
Gejala tambahan :

III.

a.

Batuk bercampur darah

b.

Sesak dan nyeri dada

c.

Nafsu makan menurun

d.

Berkeringat dingin dimalam walaupun tidak melakukan kegiatan

e.

Demam dan meriang yang berkepanjangan

f.

Berat badan menurun

Etiologi TBC
Penyebabnya adalah kuman mycobacterium tuberculosa. Sejenis kuman yang

berbentuk batang denagn ukuran panjang 1-4 /mm dan tebal 0,3-0,6 /mm.
sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid ini adalah yang
membuat kuman lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik.
Mycobacterium tuberculosis yang berbentuk batang dan mempunyai sifat
asam (Price.2005).

IV.

Manifestasi klinis TBC

Mudah mengalami demam dengan demam yang tidak terlalu tinggi dan
berlangsung lama

Sering berkeringat pada malam hari

Gampang terkena flu / pilek dan bersifat hilang timbul

Menurunnya nafsu makan dan berat badan

Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah atau
dahak)

V.
1.

Perasaan lemah,lesu & tidak enak


Cara penularan TBC
Langsung

Kontak dengan penderita


2.

Tidak langsung

Bakteri yang ada diudara menginfeksi host baru yang daya tahan tubuhnya rendah
sehingga mudah terinfeksi
VI.

Komplikasi TBC

a. Hemoptisis berat (pendarahan dari saluran pernapasan) yang dapat


mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan
napas.
b. Kolaps lobus retaksi brinkial.
c. Bronkhiektasis dan fibrosis fau : terjadi pelebaran bronkus dan terjadi
pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif.
d. Pneumotorak spontan : kerusakan jaringan paru dan adanya udara di dalam
rongga pleura.
e. Penyebaran infeksi
VII.

Pencegahan TBC

1.)

Pencegahan Primer
Dengan promosi kesehatan sebagai salah satu pencegahan TBC paling

efektif,

walaupun

hanya

mengandung

tujuan

pengukuran

umum

dan

mempertahankan standar kesehatan sebelumnya yang sudah tinggi.


Proteksi spesifik dengan tujuan pencegahan TBC yang meliputi ; (1)
Imunisasi Aktif, melalui vaksinasi BCG secara nasional dan internasional pada
daerah dengan angka kejadian tinggi dan orang tua penderita atau beresiko tinggi
dengan nilai proteksi yang tidak absolut dan tergantung Host tambahan dan
lingkungan, (2) Chemoprophylaxis, obat anti TBC yang dinilai terbukti ketika
kontak dijalankan dan tetap harus dikombinasikan dengan pasteurisasi produk
ternak, (3) Pengontrolan Faktor Prediposisi, yang mengacu pada pencegahan dan
pengobatan diabetes, silicosis, malnutrisi, sakit kronis dan mental.
2. Pencegahan Sekunder
Dengan diagnosis dan pengobatan secara dini sebagai dasar pengontrolan
kasus TBC yang timbul dengan 3 komponen utama ; Agent, Host dan Lingkungan.
Kontrol pasien dengan deteksi dini penting untuk kesuksesan aplikasi
modern kemoterapi spesifik, walau terasa berat baik dari finansial, materi maupun
tenaga. Metode tidak langsung dapat dilakukan dengan indikator anak yang
terinfeksi TBC sebagai pusat, sehingga pengobatan dini dapat diberikan. Selain
itu, pengetahuan tentang resistensi obat dan gejala infeksi juga penting untuk
seleksi dari petunjuk yang paling efektif.
Langkah kontrol kejadian kontak adalah untuk memutuskan rantai infeksi
TBC, dengan imunisasi TBC negatif dan Chemoprophylaxis pada TBC
positif. Kontrol lingkungan dengan membatasi penyebaran penyakit, disinfeksi
dan cermat mengungkapkan investigasi epidemiologi, sehingga ditemukan bahwa
kontaminasi lingkungan memegang peranan terhadap epidemi TBC. Melalui
usaha pembatasan ketidakmampuan untuk membatasi kasus baru harus
dilanjutkan, dengan istirahat dan menghindari tekanan psikis.
3. Pencegahan Tersier
Rehabilitasi merupakan tingkatan terpenting pengontrolan TBC. Dimulai
dengan diagnosis kasus berupa trauma yang menyebabkan usaha penyesuaian diri
secara psikis, rehabilitasi penghibur selama fase akut dan hospitalisasi awal

pasien, kemudian rehabilitasi pekerjaan yang tergantung situasi individu.


Selanjutnya, pelayanan kesehatan kembali dan penggunaan media pendidikan
untuk mengurangi cacat sosial dari TBC, serta penegasan perlunya rehabilitasi.
Pencegahan lain :
1. Tidak meludah di sembarang tempat upayakan meludah pada tempat yang
tarkena sinar matahari atau ditempat khusus seperti tempat sampah
2. Menutup mulut pada waktu ada orang batuk ataupun bersin
3. Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur karna kuman TBC akan
mati bila terkena sinar matahari
4. Jaga kesehatan badan supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat
5.

Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat


dan bergizi

6. Hindari melakukan hal-hal yang dapat melemahkan sistem kekebalan


tubuh, seperti begadang dan kurang istirahat
7. Jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TBC
8. Olahraga teratur untuk membantu menyehatkan tubuh
9. Lakukan imunisasi pada bayi termasuk imunisasi untuk mencegah
penyakit TBC
VIII.

Pengobatan TBC

Minum obat dengan teratur dan benar sesuai dengan anjuran dokter selama 6
bulan berturut-turut tanpa terputus. Jenis, jumlah, dan dosis obat yang cukup serta
teratur dalam menjalankan proses pengobatan. Bila minum obat tidak teratur maka
dapat berakibat kuman TBC tidak mati, tumbuh resistensi obat, kuman menjadi
kebal sehingga kuman TBC sulit sembuh.
Ada dua jenis obat yang diberikan kepada penderita TBC;
1. Obat Primer
: Isoniazid, Rifampicin, Pyrazinamide, Streptomycin,
Ethambutol.
2. Obat Sekunder

Exonamide,

Paraaminosalisilat,

Cycloserin,Kapreomicin, Kanamicin.
Pengobatan dapat di lakukan dengan 2 tahap :
2. Pengobatan jangka pendek 6-9 bulan
3. Pengobatan jangka panjang 18-24 bulan

Amikacin,

DAFTAR PUSTAKA
Bruner & suddarth. 2006. Keperawatan medical bedah, vol 1. Jakarta EGC.
Mansjoer,arif,dkk. 2008. Kapita selekta kedokteran, edisi ketiga jilit 2. Jakarta:
Media Aescularius.

Anda mungkin juga menyukai