VARICELLA
Di susun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Keluarga
di Puskesmas Manahan
Disusun Oleh :
Mei Kurniawati (P 27220013 027 / 3A)
D III KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN 2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN MENARCHE DAN DISMINOREA
Topik : Varicella
Sasaran : Keluarga yang anggota keluarganya menderita varicella
Hari, Tanggal :
Waktu :
Oleh : Mei Kurniawati
Tempat :
Tujuan Umum: Setelah dilakukannya kegiatan penyuluhan selama 20 menit,
diharapkan keluarga dapat memahami tentang apa itu varicella dan
bagaimana tentang pencegahan dan pengobatannya
Tujuan Khusus: Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit,
diharapkan keluarga akan dapat menjelaskan tentang :
1. Pengertian varicella
2. Penyebab varicella
3. Patofisiologi varicella
4. Tanda dan gejala varicella
5. Komplikasi varicella
6. Pencegahan varicella
7. Penanganan varicella
Metode : Ceramah
Media : Lembar balik dan leaflet
Materi : Terlampir
Aktivitas Kegiatan :
Aktivitas
A. Pengertian
Varisela berasal dari bahasa Latin, varicella. Di Indonesia penyakit ini
dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama
chicken-pox. Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster (virus cacar air). Virus ini
menimbulkan reaksi menyeluruh, bukan bersifat lokal. Cacar air merupakan
penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat. Hampir semua orang dari anak-
anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Yang perlu diperhatikan adalah
virus ini menyerang ketika ketahanan tubuh melemah atau kondisi tubuh sedang
tidak fit. Cacar air menular melalui udara saat pasien bersin, batuk atau melalui
sentuhan langsung dengan cairan cacar.
June M. Thomson mendefinisikan varisela sebagai penyakit yang
disebabkan oleh virusvarisela-zoster (V-Z virus) yang sangat menular bersifat
akut yang umumnya menganai anak,yang ditandai oleh demam yang mendadak,
malese, dan erupsi kulit berupa makulopapular untuk beberapa jam yang
kemudian berubah menjadi vesikel selama 3-4 hari dan dapat meninggalkan
keropeng (Thomson, 1986).
B. Etiologi
cacar air disebabkan oleh adanya virus varicella-zoster. Virus ini ditularkan
melalui percikan ludah atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan
dari lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya
gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah
penularan sebaiknya penderita diisolasikan (diasingkan). Jika seseorang pernah
menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita
cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu
kadang menjadi aktif dan menyebabkan Herpes zoster. Penyebab Penyakit Cacar
Air lainya yaitu:
1. Disebabkan Oleh Virus Varicella-zoster
2. Lemahnya Sistem Kekebalan Tubuh
3. Pola Hidup tidak Sehat
4. Hidup dalam Lingkungan tidak Bersih atau tidak Sehat
5. Penularan dari Orang Lain
C. Patofisiologi
Varicella yang diakibatkan oleh virus varicella zoster dapat menyebar
hematogen. Virus varicella zoster juga menginveksi sel satelit di sekitar neuron
pada ganglion akar dorsal sumsum tulang belakang. Dari sini virus bisa kembali
menimbulkan gejala dalam bentuk herpes zoster.
Sekitar 250-500 benjolan akan timbul menyeber diseluruh tubuh bagian
tubuh, tidak terkecuali pada muka, kulit kepala, mulut bagian dalam, mata
termasuk bagian tubuh yang paling intim. Namun dalam waktu kurang dari
seminggu, lesi tersebut akan menghilang bersamaan dengan itu terasa gatal.
Dalam waktu 1-3 minggu bekas pada kulit yang mongering akan terlepas.
Virus varicella zoster penyebab penyakit cacar ini berpindah dari satu
orang ke orang lain melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin
penderita dan diterbangkan melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang
terinfeksi. Virus ini masuk ke tubuh manusia melewati paru-paru dan tersebar
kebagian tubuh melalui kelenjar getah bening.
Setelah melewati periode 14 hari virus ini akan mnyebar dengan pesatnya
ke jaringan kulit. Varicella ini pada umumnya menyerang anak-anak, dinegara-
negara bermusim empat, 90% kasus varicella terjadi pada usia 15 tahun. Pada
anak-anak pnyakit ini umumnya tidak berat. Namun dinegara-negara tropis,
seperti di Indonesia , lebih banyak remaja dan orang dewasa yang terserang
varicella. Dengan demikian semakin bertambahnya usia pada orang dewasa
makan gejala yang timbul bisa semakin berat.
E. Komplikasi
Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada
orang dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat
atau bahkan berakibat fatal.
Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air adalah:
1. Pneumonia karena virus
2. Peradangan jantung
3. Peradangan sendi
4. Peradangan hati
5. Infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa)
6. Ensefalitis (infeksi otak)
F. Pencegahan
Penyaki tcacar air dapat dicegah, antara lain dengan cara menjaga
kebersihan badan, pakaian dan lingkungan. Perlu pula mengkonsumsi makanan
bergizi, menghindari sumber penularan, serta vaksinasi cacar air.
Vaksinasi pada dasarnya memiliki efektivitas lebih dari 95% untuk
mencegah infeksi penyakit cacar air. Pada bayi dan anak diperlukan 1 dosis,
sedangkan untuk individu dengan gangguan system kekebalan
(imunokompromais), remaja ( 13 tahun), dan dewasa memerlukan 2 dosis selang
1-2 bulan. Deteksi dini penyakit ini akan membantu penyembuhan lebih baik dan
mungkin pencegahan terjadinya komplikasi.
G. Penanganan
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi
tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut
mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi
penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis
orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang
mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6
kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air
mandi biasanya juga digunakan. Pemberan paracetamol 500 gram juga dapat
dilakukan bila timbul demam padapenderita varicella.
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan
perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengkonsumsi air
mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengkonsumsi obat. Konsumsi vitamin
C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji,
juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari
plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang
mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan
untuk menghindari iritasi lebih lanjut.
Ada beberapa pengobatan rumah yang dapat membantu pada pengobatan
gejala penyakit cacar air. Misalnya dengan mandi menggunakan air hangat,
menggunakan lotion dari dokter pada daerah yang gatal, istirahat yang cukup,
makan makanan yang bergizi yang dapat menambah kekuatan sistem kekebalan
tubuh, serta menggunakan pakaian yang sedikit longgar supaya tidak membuat
luka. Lakukan konsultasikan dengan dokter segera jika seseorang mengalami
gejala seperti pada gejala penyakit cacar air, juga berkonsultasi dengan dokter jika
benjolan pecah dan menjadi terinfeksi atau jika ada bintik-bintik di mata, telinga
atau mulut. Selain pergi ke dokter, anda juga harus menerapkan pola hidup sehat
dengan rajin konsumsi buah dan sayur untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, supaya tubuh dapat terbebas dari serangan berbagai virus penyebab gejala
penyakit cacar air.
DAFTAR PUSTAKA