Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN HOME CARE DENGAN MASALAH UTAMA ASMA

PADA TN.F DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMBACANG KOTA PADANG

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas Mata Kuliah Praktik Homecare

DI SUSUN

OLEH

NURHAYANI

(19112250)

DOSEN PEMBIMBING PEMBIMBING KLINIK

(Aida Minropa,SKM.M.Kep) (Ns.Sasrawati,S.Kep)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2021
III. PELAKSANAAN HOME CARE

A. pengelola kasus
A. Pengkajian
I. Identitas
1. Nama : Tn. F
2. Umur : 40 th
3. Jenis kelamin : Laki-Laki
4. Suku : Guci
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan :Buruh harian
7. Pendidikan :SMP
8. Alamat : Jln Ampang Kampung Guci no.15 rt 003/004 Ampang,Padang

II. Riwayat Kesehatan Saat ini

a) Pasien mengeluhkan sesak nafas.Sesak nafas tersebut hilang timbul, pasien


mengeluhkan sesak napas terjadi tidak menentu, biasanya akan terasa berat saat ada
asap debu yang mengganggu pernapasannya. Pasien juga mengeluhkan terkadang
batuk berdahak, tapi lebih sering batuk kering.
b) Pasien terakhir kali mengeluhkan sesak 8 bulan yang lalu,
c) Pasien pernah beberapa kali berobat jalan di rumah sakit dan didiagnosis asma.
Pasien diberi obat ventolin, metilprednisolon, dan obat batuk ada perbaikan setelah
minum obat tersebut. Jika pasien tidak minum obat atau lupa dalam sehari, pasien
mulai merasakan sesak.

III. Riwayat Kesehatan Dahulu

Tn.F sudah di diagnosa Asma sejak kecil, Tn F pernah dirawat di rumah


sakit dan sekarang rutin ke puskesmas setiap bulannya untuk berobat.

IV. Riwayat Kesehatan Keluarga

Tn F mengatakan di keluarga ibunya menderita asma.


V. Pola Aktivitas Sehari-hari

1. Pola Nutrisi

Sehat - Makan : 2-3 kali sehari

- Minum : 5-6 gelas sehari air putih

Sakit - Makan : 1-2 kali sehari

-Minum : 3-4 gelas sehari air putih

2. Pola Eliminasi

- BAB : 1 kali sehari


- BAK : 4-5 kali sehari

3. Pola Tidur Dan Istirahat

Tn.F hanya tidur malam karena siang bekerja,tidur malam juga kadang
terganggu karna sesak tiba-tiba.

4. Pola Aktivitas

Tn.F mengatakan penyakitnya akan mudah kambuh ketika dia kelelahan


bekerja. .

VI.Data Psikososial
1. Status Emosi
Emosi pasien sangat stabil.
2.Konsep Diri
- Body Image
Tn.F sudah tau bahwa dirinya mempunyai penyakit Asma
- Self Ideal
Tn.F merasa diperlakukan dengan baik oleh keluarga dan mendapat
perhatian yang cukup dari keluarga
- Self Eksterm
Pasien mengatakan menjaga pola hidup sehat untuk mengurangi komplikasi
yang terjadi pada penyakit nya
- Role
Tn.F sebagai Kepala rumah tangga
- Identity
Pasien bernama Tn.F tinggal di jalan Ampang Kampung guci no.15
- Interaksi Sosial
Hubungan pasien dengan perawat serta masyarakat baik. Pasien juga
kooperatif dan dapat berinteraksi baik serta hubungannya dengan keluarga
juga baik.
- Spiritual
Pasien beragama Islam, dan taat beribadah, selalu menjalankan sholat lima
waktu. Pasien hanya dapat berdoa demi kesembuhannya.

VII. Pemeriksaan Fisik

1. Status saat ini :


a. Keadaan umum : sedang
b. Kesadaran : Compos mentis
TTV:

c. Tekanan darah : 110/70 mmHg


d. Nadi : 85 kali/menit, irama teratur
e. Pernapasan : 26 kali/menit
f. Suhu : 36,5 oC

2. Status Generalis :
a. Kepala :
- Ekspresi wajah : normal.
- Bentuk dan ukuran : normal.
- Rambut : normal.
- Edema (-); nyeri tekan kepala. (-)
b. Mata :
- Simetris; alis normal;; konjungtiva : anemis (-), hiperemia (-); sclera :
ikterus (-), hiperemia (-); pupil : isokor, bulat, refleks cahaya (+); kornea :
normal; lensa : normal, katarak (-).
c. Telinga :
- Bentuk : normal; lubang telinga : normal, sekret (-); nyeri tekan (-)
- Pendengaran : normal pada kedua telinga.
d. Hidung :
- Simetris, napas cuping hidung (-); perdarahan (-), sekret (-).
- Penciuman normal.
e. Mulut :
- Simetris; bibir : sianosis (-); gusi : hiperemia (-), perdarahan (-); gigi :
karang gigi (+), caries (-); mukosa : normal.
- Faring dan laring : tidak dapat dievaluasi.
f. Leher :
- Kaku kuduk (-);Trakea : tidak ada deviasi;
- Otot bantu nafas aktif (+), hipertrofi (+)
- Pembesaran tiroid (-)

g. Toraks
- Paru: Inspeksi : bentuk thorax normal, gerakan dada kanan = kiri

Palpasi : fremitus kiri dan kanan sama

Perkus i : sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi :ekspirasi memanjang, wheezing (+), ronkhi (-)

- Jantung : Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : iktus kordis teraba

Perkusi : Batas jantung kanan : Linea parasternalis dekstra

Batas jantung kiri : 2 jari lateral LMCS – RIC V sinistra

Auskultasi : Suara jantung normal, bising (-)

h. Abdomen :
- Inspeksi :
- Bentuk: distensi (-)
- Umbilicus: masuk merata
- Permukaan kulit : pucat (-), sianosis (-)
- Auskultasi :, metallic sound (-), bising aorta (-)
- Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-), hepar/lien/renal : tidak teraba
- Perkusi : timpani, nyeri ketok CVA (-)
i. Extremitas :
- Hangat (+); edema (-); tremor (-);sianosis (-)
j. Genitalia : tidak diperiksa

VII. Analisa Data

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1. DS : Faktor pencetus serangan asma Ketidakefektifan bersihan jalan
         Kien  napas
mengatakan Edema mukosa dan dinding bronkhus
sesak napas 
Peningkatan usaha dan frekuensi
DO : pernapasan
         Adanya suara 
napas tambahan Penggunaan otot bantu napas
dan wheezing 
         Pernapasan Ketidakefektifan bersihan jalan napas
>20x/m
2. DS : Faktor pencetus serangan asma Gangguan pertukaran gas
         Kien 
mengatakan Edema mukosa dan dinding bronkhus
sesak napas 
Peningkatan usaha dan frekuensi
DO : pernapasan
         Frekuensi 
napas >20x/m Penggunaan otot bantu napas
         Frekuensi nadi 
>80x/m Gangguan pertukaran gas
         Dispnea
         
3. DS : Faktor pencetus serangan asma Ketidakseimbangan nutrisi
         Pasien  kurang dari kebutuhan tubuh
mengeluh nafsu Edema mukosa dan dinding bronkhus
makan menurun 
(tak ada Peningkatan usaha dan frekuensi
keinginan pernapasan
makan) 
DO : Penggunaan otot bantu napas
          BB 
         Mual/ muntah Keluhan sistemis, mual/muntah, intake
         Tampak letih nutrisi tidak adekuat, malaise
dan lemah kelemahandan keletihan fisik

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

B. Diagnosaa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d Bronkospasme
2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan suplai oksigen yang tidak adekuat
(spasme bronkus)
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan masukan oral

C. Intervensi Keperawatan

No SDKI SLKI SIKI


1. Bersihan Jalan Nafas Bersihan Jalan Nafas Latihan Batuk Efektif
Tidak Efektif (D.0001) Setelah dilakukan tindakan Observasi :
Kategori : Fisiologi keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi kemampuan batuk
Subkategori : Respirasi jam maka bersihan jalan
2. Monitor adanya retensi sputum
nafas meningkat. Dengan
Definisi : kriteria hasil : 3. Monitor tanda dan gejala infeksi
Ketidakmampuan 1. Batuk efektif cukup saluran napas
membersihkan secret meningkat (4)
atau obstruksi jalan
nafas untuk 2. Produksi sputum cukup
mempertahankan jalan menurun (4) Terapeutik :
nafas tetap paten. 1. Atur posisi semi-Fowler atau Fowler
3. Mengi cukup menurun
(4) 2. Buang sekret pada tempat sputum

4. Dispnea cukup menurun


(4)

5. Ortopnea cukup
menurun (4) Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
6. Sulit bicara cukup
efektif
menurun (4)

2. Anjurkan tarik napas dalam melalui


7. Sianosis cukup menurun
hidung selama 4 detik, ditahan
(4)
selama 2 detik, kemudian keluarkan
8. Gelisah cukup menurun dari mulut dengan bibir mencucu
(4) (dibulatkan) selama 8 detik

9. Frekuensi nafas cukup 3. Anjurkan mengulangi tarik napas


membaik (4) dalam hingga 3 kali

10. Pola nafas cukup 4. Anjurkan batuk dengan kuat


membaik (4) langsung setelah tarik napas dalam
yang ketiga.

2. Gangguan Pertukaran Pertukaran Gas Pemantauan Respirasi


Gas (D.0003) Setelah dilakukan tindakan Observasi :
Ketegori : Fisiologis keperawatan selama 3x24 1. Monitor frekuensi, irama kedalaman
Subkategori : Respirasi jam maka gangguan dan upaya napas
pertukaran gas meningkat.
2. Monitor pola napas (seperti
Definisi : Dengan kriteria hasil :
bradipnea, takipnea, hiperfentilasi,
Kelebihan atau 1. Dispnea cukup menurun
kekuranan oksigenasi (4) kussmaul, cheyne-stokes, biot,
dan / atau eliminasi ataksik)
2. Bunyi nafas tambahan
karbondioksida pada
cukup menurun (4) 3. Monitor kemampuan batuk efektif
alveolus – kapiler.

3. Takikardi cukup 4. Monitor adanya produksi sputum


menurun (4)
5. Monitor adanya sumbatan jalan
4. Penglihatan kabur napas
cukup menurun (4)
6. Auskultasi bunyi napas
5. Diaphoresis cukup
7. Monitor saturasi oksigen
menurun (4)
8. Monitor nilai AGD
6. Gelisah cukup menurun
(4)

7. Nafas cuping hidung


cukup menurun (4)

8. PCO2 cukup membaik (4)

9. PO2 cukup membaik (4)

10. pH arteri cukup


membaik (4)

11. Sianosis cukup membaik


(4)

12. Pola nafas cukup


Terapeutik :
membaik (4)
1. Atur interval pemantauan respirasi
13. Warna kulit cukup sesuai kondisi pasien
membaik (4)
2. Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan

2. Informasikan hasil pemantauan, jika


perlu

3. Defisit Nutrisi (D.0019) Status Nutrisi Manajemen Nutrisi


Kategori : Fisiologi Setelah dilakukan tindakan Observasi :
Subkategori : Nutrisi keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi status nutrisi
dan Cairan jam maka defisit nutrisi
2. Identifikasi alergi dan intoleran
membaik. Dengan kriteria
makanan
Definisi : hasil :
Asupan nutrisi tidak 1. Porsi makanan yang 3. Identifikasi makanan yang disukai
cukup untuk memenuhi dihabiskan cukup
kebutuhan metabolisme. 4. Identifikasi kebutukan kalori dan
meningkat (4)
jenis nutrien
2. Kekuatan otot
5. Monitor asupan makanan
pengunyak cukup
meningkat (4) 6. Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
3. Kekuatan otot menelan
cukup meningkat (4)

4. Nafsu makan cukup


membaik (4)

Terapeutik:
1. Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi

2. Berikan makanan tinggi kalori dan


tinggi protein

Edukasi :
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu

Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu

D. Implementasi dan Evaluasi

Tgl/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Jam Keperawatan
5 Juni Ketidakefektifa 1. Menjalin hubungan S : Tn.F mengatakan sesak Setiap hari di
2021 n bersihan jalan saling percaya waktu tak menentu
nafas (mengucapkan salam O : sesak, gelisah (+), RR 26x/i, HR 85 x/i,
dan memperkenalkan A : Masalah belum
diri) Teratasi
2. Mengauskultasi bunyi P : Intervensi dilanjutkan
nafas
3. Memantau tanda-
tanda vital
4. Memberikan posisi
yang nyaman (posisi
semi fowler) dan
mengajarkan batuk
efektif
5. Mempertahankan
pemberian oksigen
(oksigen dengan
nasal kanul
3liter/menit)
6. Berkolaborasi dengan
dokter pemberian
obat sesuai dengan
indikasi
7 Juni Gangguan
2021 Pertukaran Gas

22 April Gangguan 1. Menimbang berat S : Tn.F mengatakan ia makan 3 kali sehari,


2019 nutrisi kurang badan pasien makan hanya habis 2-3 sendok saja
dari kebutuhan 2. Menganjurkan pasien selama sesak
tubuh untuk makan sedikit O : lemas (+), BB : 52 kg, TB : 170 cm
tetapi sering A : Masalah belum
3. Berkolaborasi dengan teratasi
ahli gizi dalam P : Intervensi dilanjutkan
pemberian diet (M II)

Anda mungkin juga menyukai