Anda di halaman 1dari 12

HAMBATAN DAN

TANTANGAN HOMECARE
Kelompok 5
Nurhayani
Citra Werdi Dwi Edo
Anita Revanda
Nova Rianda
Pajri Yanti Muharim
Della Priananda
HAMBATAN HOMECARE
1. Home care tidak termanaged dengan baik, contohnya jika
menggunakan agency yang belum ada hubungannya dengan
tim kesehatan lain seperti
dokter spesialis.
Petugas laboratorium.
Petugas ahli gizi.
Petugas fisioterafi.
Psikolog dan lain-lain.
2. home care membutuhkan dana yang tidak sedikit jika
dibandingkan dengan menggunakan tenaga kesehatan secara
individu
3. klien home care membutuhkan waktu yang relatif lebih
banyak untuk mencapai unit-unit yang terdapat dirumah
sakit, misalnya :
Unit diagnostik rontgen
Unit diagnostik CT scan.
Unit diagnostik MRI.
Laboratorium dan lain-lain.
4. pelayanan home care tidak dapat diberikan pada klien
dengan tingkat ketergantungan total, misalnya: klien dengan
koma.
5. tingkat keterlibatan anggota keluarga rendah dalam
kegiatan perawatan, dimana keluarga merasa bahwa semua
kebutuhan klien sudah dapat terlayani dengan adanya
6. pelayanan home care memiliki keterbatasan
fasilitas emergency, misalnya :
fasilitas resusitasi
fasilitas defibrilator
7. jika tidak berhasil, pelayanan home care
berdampak tingginya tingkat ketergantungan klien
dan keluarga pada perawat
8. Pertolongan yang diberikan kepada pasien masih
terbatas
9. Panggilan kunjungan yang tidak diperlukan
A. Hambatan home care yang ditemukan adalah dari segi
waktu yaitu dikarenakann oleh beban kerja dari seseorang
perawat dan kurangnya memanajemen waktu.
B. Dari segi keluarga, hambatan yang muncul dikarenakan
oleh sikap kurang pedulinya orangtua terhadap informasi
yang diberikan perawat dan sifat kurang kooperatif yang
ditunjukkan keluarga saat perawat melakukan kunjungan.
C. Dari segi kebijakan, hambatan yang muncul dikarenakan
perawat harusnya beradaptasi kembali pada lngkungan
baru setelah terjadi rotasi tempat kerja dan kurangnya
komunikasi antara perawat lama dengan perawat yang
baru sehingga tidak adanya kejelasan dalam pelimpahan
tugas.
TANTANGAN PERAWAT HOMECARE
Penerapan nilai nilai profesionalisme keperawatan
menjadi tantangan tersendiri bagi seorang perawat di
era revolusi industri sekarang ini. Perawat tidak lagi
menjadi seorang asisten dari dokter yang lebih banyak
memberikan palayanan secara cure tetapi perawat
mampu memberikan pelayanan kesehatan dengan
Caring kepada pasien.
Beberapa tantangan nilai yang harus dimiliki perawat
homecare:
Caring..
Caring adalah suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi
orang lain, dedikasi ini diwujudkan melalui kepedulian
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
Perilaku caring ini akan tergambar dari hubungan perawat
dan pasien yang bertujuan melindungi harkat dan martabat
pasien sebagai manusia. Perilaku caring ini tidak hanya
berfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat
melaksanakan asuhan keperawatan namun lebih jahu pada
sebuah proses interpersonal yang memberikan rasa damai,
ikhlas dan tulus kepada pasien (Darwin dan Hardisman 2014)
Activism
Activism yaitu peningkatan dan partisipasi dalam usaha
menjaga kualitas pelayanan dan kepuasan pasien
terhadap pelayanan kesehatan. Perawat memiliki
keinginan untuk terus belajar untuk selalu
memperbaharui pengetahuan dan keterampilan dan
mengimplementasikan temuan riset terbaru dalam
asuhan keperawatan
Truth
Truth atau kebenaran yaitu kesesuaian dengan fakta
dan realita yang ada. Dalam hal ini perawat mampu
bersikap jujur, rasional, akuntabilitas, dan memiliki rasa
ingin tahu. Perawat memiliki tangung jawab dalam
memberikan informasi yang benar kepada pasien.
Kejujuran ini yang bisa menimbulkan rasa percaya
pasien terhadap perawat yang profeisonal. Revolusi
industri 4.0 juga menjadi tantangan buat perawat selain
daya saing yang unggul diperlukan kesadaran dan pola
pikir dalam menyikapi perkembangan indutsri.
Profesionalisme
Profesionalisme yaitu sikap profesionalisme dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan
menunjukan sikap simpati dan empati yang dapat
berpengaruh terhadap kesembuhan pasien. Perawat
yang profesional pun dituntut untuk mampu menguasai
teknik komunikasi yang baik, mengatasi berbagai
hambatan dalam komunikasi, serta memahami faktor-
faktor yang menunjang dalam komunikasi (Asmadi,
2005).
Justice..
Justice, perawat memberikan keadilan dengan menjaga
prinsip prinsip etik dan legal. Perawat mampu
menjunjung tinggi moral dan prinsip prinsip legal dan
dalam keadilan ini perawat besikap objektiv, moralitas,
integritas, dorongan dan keadilan serta kewajaran. Justice
di era revolusi sebagai prinsip norma yang dibawah ke era
automatisasi, keadilan merupakan peraturan atau norma
yang menjadi panduan dari perubahan dinamika revolusi
industri. Perawat memerlukan seperangkat norma baru
yang dapat menyatukan dan mengintegrasikan perawat
menjadi satu.
Equality
setiap pasien mempunyai hak dan status yang sama.
Hak untuk menerima toleransi dan keadilan dalam
pelayanan kesehatan. Perawat dituntut untuk bertindak
sesuai dengan perlakuan yang adil, terlepas dari status
ekonomi, ras, etnis, usia, kewarganegaraan, kecatatan
ataupun orientasi seksual (Bermen, Snyder, et al, 2015).
Adil yang berarti tidak mendiskriminasikan pasien
berdasarkan agama, ras, sosial budaya, ekonomi tetapi
memperlakukan pasien sebagai individu yang
memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai