Anda di halaman 1dari 10

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN

MATERNITAS TERKAIT MASALAH-


MASALAH KESEHATAN WANITA

Disusun Oleh :

1. Isna Idah 112019030640


2. Mustika Wuri Handayani 112019030639
3. Lina Ayu Maelintika 112019030632

Fakultas Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Kudus

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Keperawatan maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada


wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa
melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari
beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan
adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
(CHS/KIKI, 1993)

Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan
keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang
sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS
dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas,
membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal
selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi
tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan
menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40
hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi-kondisi yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut.

1. Tujuan

1.Tujuan umum

Terciptanya pengetahuan mahasiswa mengenai issue dan trens keperawatan maternitas.

2.Tujuan khusus

a.Mahasiswa mampu mengenali dan menyebutkan berbagai tanda dan macam-macam klasifikasi
dalam issue dan trens keperawatan maternitas.

b.Mahasiswa dapat mengetahui dan mendapatkan gambaran mengenai issue dan trens
keperawatan maternitas.

c.Turut berpartisipasi dalam penanggulangan issue dan trens keperawatan maternitas.

 
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Konsep Keperawatan Maternitas

1. Pengertian

Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan


kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien,
keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana
perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa
prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkualitas yang difokuskan
pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan,
melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga
sebagai sentral pelayanan. (Reede, 1997)

2. Tujuan (Klegman ME:Annual summary of vital.statistick,1992)

Tujuan keperawatan maternitas adalah:


a.       Membantu wanita usia subur & keluarga dalam masalah produksi & menghadapi kehamilan
b.      Membantu PUS untuk memahami kehamilan, persalinan, & nifas adalah normal.
c.       Member dukungan agar ibu memandang kehamilan, persalinan, & nifas adalah pengalaman
positif & menyenamgkan.
d.      Membantu mendeteksi penyimpangan secara dini.
e.       Member informasi tentang kebutuhan calon orang tua.
f.       Memahami keadaan social & ekonomi ibu.
B. Paradigma Keperawatan

Paradigma keperawatan merupakan suatu cara pandang dari profesi keperawatan untuk
melihat suatu kondisi dan fenomena yang terkait secara langsung dengan aktifitas yang terjadi
dalam profesi tersebut.
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan,
sehat dan keperawatan.(Konfensi sedunia IV tentang wanita,Beijing 1995.
1.      Manusia
Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system
reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur
40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh, merupakan mahluk
bio-psikososial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda secara individual dan dipengaruhi oleh
usia dan tumbuh kembangnya. Salah satu tugas perkembangan wanita adalah pengalaman
melahirkan danak yang dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga tersebut apabila tidak
mampu beradaptasi dengan baik.
2.      Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan social
disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan semua
anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk
hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan
mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan angota keluarga lainnya dengan
menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
3.      Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana
perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap indivisu
memeiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
4.      Keperawatan ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada
wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,
kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi
fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu
memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta
menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk
dirinya.

C. Issu dan Trend Keperawatan Maternitas

Definisi Trend & Issue


Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta. Definisi issue Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh
banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya. Pada masyarakat yang menuju ke arah
moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi,
peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan
menjadikan masyarakat lebih kritis.

Masalah
1.      Penyebab angka kematian bayi masih tinggi kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit
menular seperti radang paru-paru, diare dan malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak
korban jiwa adalah radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen,
1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.
2.      Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat progam KB 
3.      Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh sebab yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes RI,Dirjen Binkesmas, 2004)
Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan atas faktor- factor reproduksi,
komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab komplikasi obstetrik
langsung telah banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun pencegahannya terbukti sulit.
Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan perdarahan
postpartum.
Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat yang kejadiannya masih banyak dari
semua persalinan, penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan
yang belum jelas sumbernya (Chalik TMA, 1997). Tingginya kematian ibu sebagian besar
disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih mampu. Keterlambatan merujuk disebabkan berbagai faktor seperti
masalah keuangan, transportasi dsb. (Depkes RI, Dirjen Yanmedik, 2005)
4.      Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang
ke orang yang lain melalui kontak seksual.. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun)
adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru
tiap tahun adalah dari kelompok ini. Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS
yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi
lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang
disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan.
Penemuan Teknologi Terbaru
1.      Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi ke tiga yang
dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias bertahan hingga 7 tahun di badingkan
implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini hasil dari penelitian dari jurusan
Farmatologi dan Toksikologi UGM. ( KOMPAS.COM

2.      Water Birth


Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, manfaaatnya ibu akan
merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi lebih
elastic. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejan sehingga rasa nyeri selama
persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih
cepat.
3.      USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D
Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang berkemampuan menampilkan
gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat utuh dan jelas seperti layaknya bayi
yang sesungguhnya ( DrJudi Januadi Endjun S.pog ).
4.      Pil KB Terbaru 
  Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu homon yang sangat menyerupai progesteron
salah satu hormon dalam tubuh. Dorspirenone mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip
dengan progesteron alami dengan karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan
antiandrogenik tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid dengan sifat
antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu
tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala kembung, Haid menjadi teratur, mengurangi
nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid, tidak menaikan tekanan darah dengan
androgennya. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu
mengurangi jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit.
5.      Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit
Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk memberikan pendapat ahli,
beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan. Pelatihan medis akan beralih dari apa yang
orang tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang robot bisa membuat keputusan, dan
menyediakan “high-touch” dukungan emosional. Ahli bedah akan selalu berada pada premium,
bersama-sama dengan tangan-on wali yang akan semakin berbasis masyarakat, dengan
kualifikasi yang sangat khusus. Operasi remote akan menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis
rutin.
Alat Kontrasepsi
a.       Alat kontrasepsi mekanik
1.      Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Alat Kontrasepsi dalam Rahim/AKDR/IUD lebih dikenal dengan nama spiral. Berbentuk
alat kecil dan banyak macamnya. Ada yang terbuat dari plastik seperti bentuk huruf S (Lippes
Loop). Ada pula yang terbuat dari logam tembaga berbentuk seperti angka tujuh (Copper Seven)
dan mirip huruf T (Copper T). Selain itu, ada berbentuk sepatu kuda (Multiload). “Yang paling
terkenal Copper T dan Multiload. Kontrasepsi tersebut jadi pilihan karena kenyamanannya.
Modifikasi terbaru Copper T, yaitu Nova T memiliki keunggulan lebih lembut.
Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat. Benda
asing dalam rahim ini akan menimbulkan reaksi yang dapat mencegah bersarangnya sel telur
yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan dalam rahim selama 2-5 tahun,
tergantung jenisnya dan dapat dibuka sebelum waktunya jika Anda ingin hamil lagi.
2.      Spermisida
Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan sampai membunuh
sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau aerosol. Cara pemakaiannya,
sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina. Setelah kira-kira 5-
10 menit hubungan seksual dapat dilakukan. Penggunaan spermisida ini kurang efektif bila tidak
dikombinasi dengan alat lain, seperti kondom atau diafragma.Dari 100 pasangan dalam setahun,
ada 3 wanita yang hamil. Tapi karena sering salah dalam pemakaiannya, bisa terjadi sampai 30
kehamilan.
b.      Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi ini menggunakan hormon, dari progesteron sampai kombinasi estrogen dan
progesteron. Penggunaan kontrasepsi ini dilakukan dalam bentuk pil, suntikan, atau susuk.
Pada prinsipnya, mekanisme kerja hormon progesteron adalah mencegah pengeluaran sel
telur dari indung telur, mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sulit ditembus sperma,
membuat lapisan dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuhnya hasil konsepsi,
saluran telur jalannya jadi lambat sehingga mengganggu saat bertemunya sperma dan sel telur.
Kontrasepsi Hormonal meliputi:
1.      Pil atau Tablet
Pil bertujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping, dan meminimalkan
keluhan. Sebagian besar wanita dapat menerima kontrasepsi ini tanpa kesulitan. Di Indonesia,
jenis ini menduduki jumlah kedua terbanyak dipakai setelah suntikan. Pil ini tersedia dalam
berbagai variasi. Ada yang hanya mengandung hormon progesteron saja, ada pula kombinasi
antara hormon progesteron dan estrogen.
Cara menggunakannya, diminum setiap hari secara teratur. Ada dua cara meminumnya yaitu
sistem 28 dan sistem 22/21. Untuk sistem 28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti (21 tablet
pil kombinasi dan 7 tablet plasebo). Sedangkan sistem 22/21, minum pil terus-menerus,
kemudian dihentikan selama 7-8 hari untuk mendapat kesempatan menstruasi. Jadi, dibuat
dengan pola pengaturan haid (sekuensial).
Sifat khas kontrasepsi hormonal yang berkomponen estrogen menyebabkan mudah
tersinggung, tegang, berat badan bertambah, menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak saat
menstruasi, Sedangkan yang berkomponen progesteron menyebabkan payudara tegang,
menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang senggama kering.
Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu panjang dapat menekan fungsi ovarium.
Kerugian lainnya, mungkin berat badan bertambah, juga rasa mual sampai muntah, pusing,
mudah lupa, dan ada bercak di kulit wajah seperti vlek hitam. Juga dapat mempengaruhi fungsi
hati dan ginjal. Kecuali itu, kandungan hormon estrogen dapat mengganggu produksi ASI.
Keuntungannya, pil ini dapat meningkatkan libido, sekaligus untuk pengobatan penyakit
endometriosis. Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid.
Efektifitas penggunaan pil ini 95-98 persen.
2.      suntik kb
3.      susuk kb
BAB III

PENUTUP

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan profesional


yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,
kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik
dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.

Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang
sangat penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi
dan angggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga. Sikap,
nilai dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu
sehingga ibu serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi. Dalam
memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang
mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan,
kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Perawat memiliki komitmen
menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai