Anda di halaman 1dari 21

OPTIMALISASI KEPRIBADIAN

DAN PENAMPILAN TENAGA


KESEHATAN
Lilis Komariah, S.Kp, M.Kes, Sp.Mat
PILIH WARNA ANDA !!
TYPE KEPRIBADIAN MANUSIA
MENURUT HIPPOCRATES

1. Koleris
 Cenderung lebih produktif, suka kebebasan,
tidak mudah menyerah, dan berambisi.
 Emosi, keras kepala, dan gampang tersinggung.
 Daya analisis tinggi dan sangat profesional
dalam bekerja.
TYPE KEPRIBADIAN MANUSIA
MENURUT HIPPOCRATES

2. Melankolis
 Perfeksionis, peduli sekitar, bijak, tenang,
sangat detail, dan berpikir analitis.
 Termasuk individu yang sangat cerdas dan
selalu fokus pada proses daripada tujuan.
TYPE KEPRIBADIAN MANUSIA
MENURUT HIPPOCRATES
3. Plegmatis
 Cinta damai, santai, dan cenderung netral
dalam setiap situasi.
 Tidak suka memihak pada satu kubu tertentu.
 Cocok menjadi pendengar setia, memiliki selera
humor yang baik, mudah bergaul, punya teman
banyak, dan sering menghindari hal-hal rumit.
TYPE KEPRIBADIAN MANUSIA
MENURUT HIPPOCRATES
4. Sanguinis
 Optimis, aktif, mudah bergaul dengan orang baru,
suka berbicara di depan publik, dan cenderung
mendominasi dalam kelompok.
 Tidak suka hal-hal rumit, gampang lupa, egois,
dan sulit menjalin komitmen untuk kepentingan
bersama.
 Lebih senang menjadi pribadi independen.
 Mudah jenuh dengan satu hal yang sama.
TIPE KEPRIBADIAN MANUSIA
MENURUT CARL GUSTAV JUNG

1. Introvert
 Cenderung fokus pada diri sendiri. Memiliki
pikiran dan dunia sendiri.
 Tertutup dengan lingkungan sekitarnya
 Sulit bersosialisasi, pemalu, dan sebisa mungkin
melakukan sesuatu sendirian.
TIPE KEPRIBADIAN MANUSIA
MENURUT CARL GUSTAV JUNG

2. Ekstrovert
 Kebalikan dari introvert
 Cenderung suka kehidupan ramai, lebih terbuka, serta
pandai beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru.
 Suka bercerita, senang beraktivitas di luar ruangan,
percaya diri tinggi, serta mudah bekerja sama dalam
kelompok.
 Sering mendahulukan tindakan daripada berpikir.
TIPE KEPRIBADIAN MANUSIA
MENURUT CARL GUSTAV JUNG

3. Ambivert
 Berada di tengah-tengah, perpaduan antara
introvert dan ekstrovert.
 Menjalani kehidupan lebih seimbang.
 Tanpa pengaruh dari orang lain
 Tahu kapan harus menjadi ekstrovert dan kapan
menginginkan waktu untuk melakukan sesuatu
sendirian.
PENAMPILAN ADALAH GAMBARAN DIRI

 Hal pertama yang dilihat dari seseorang adalah


penampilan dan sikap perilaku :
 Citra diri seseorang, gambaran bentuk fisik dan
penampilan  clothes makes the man
 Kepribadian
 Seseorang dengan citra diri yang baik dan positif
banyak yang ingin bersahabat atau mendekatkan diri,
sebaliknya seseorang dengan citra diri yang kurang
baik dan negatif, banyak yang menolak untuk
berdekatan.
PENGENALAN CITRA DIRI

 Kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan diri


sendiri. Menyadari apakah penampilan, sikap dan perilaku
berdampak positif dan bermanfaat bagi orang lain atau
sebaliknya.
 Perhatikan dampak pada hubungan dan komunikasi yang
kita sampaikan terhadap respons dari orang lain.
 Menyesuaikan diri dan melakukan perbaikan terhadap citra
diri  memperbaiki hubungan dan komunikasi lebih baik,
lebih dekat dan direspons yang positif.
 Citra diri positif  sikap dan perilaku baik 
landasan keberhasilan dan kebahagiaan.

 Sikap dan perilaku akan memancarkan citra yang


dapat di lihat orang lain. Sikap dan perilaku baik
 direspon baik.

 3 komponen Citra diri : mental, emosional dan


spiritual.
PENAMPILAN

 Penampilan akan mencerminkan kepribadian. Baik


buruknya penampilan, berperan besar dalam
menunjang kesuksesan  seseorang.

 Penampilan meliputi : busana, tata-rias, rambut,


kesehatan tubuh, kuku, gigi dan mulut serta
aksesoris penunjang lainnya, sikap tubuh dan
perilaku kita.
BUSANA
Adalah segala sesuatu yang dipakai dari ujung kepala
sampai ujung kaki.
 Semua benda yang melekat di badan, misal: rok,
blus, celana panjang, kemeja, kerudung.
 Semua benda yang melengkapi dan berguna bagi
si pemakai, misal: selendang, topi, kaos kaki,
sepatu, tas, ikat pinggang.
 Semua benda untuk menambah keindahan si
pemakai (asesoris), misal: hiasan rambut, giwang,
kalung, bros, gelang dan cincin.
FUNGSI BUSANA

 Memenuhi kebutuhan kesusilaan dan kebudayaan suatu


bangsa yang berkebudayaan dan menunjang tinggi
kesusilaan

 Memenuhi kebutuhan kesehatan, untuk melindungi badan


dari udara dingin, panas, angin.

 Memenuhi kebutuhan keindahan, membuat diri seseorang


kelihatan indah, dapat menutupi bagian-bagian badan yang
kurang ideal.
TUJUAN BERBUSANA
 Merupakan cermin bagi pemakai  dapat memberikan
ciri asal daerah atau negara
 Busana mengungkapkan siapa kita
 Memberi ciri untuk kesempatan apa dan waktunya pagi,
siang, sore dan malam.
 Memberi kesan anggun, luwes, sportif, lebih gemuk dan
lebih cerah.
 Berbusana sopan tidak berarti berpenampilan kuno atau
ketinggalan jaman.
 Cara kita berbusana menginformasikan kepada orang lain
bagaimana seharusnya memperlakukan kita
ETIKA BERBUSANA

 Menjaga sikap tubuh yang seimbang ( cara berdiri,


duduk, berjalan, dll)
 Menunjukkan ekspresi wajah yang simpatik
 Menjaga kebersihan diri
 Menjaga bau badan  dan mulut
 Menjaga kesehatan sehingga tampil prima
ETIKA PENAMPILAN
 Syarat mutlak : sederhana, serasi dan sopan
 Berpakaian bersih, rapi dan tidak berbau
 Sesuaikan dengan kepribadian Anda.
 Sesuaikan dengan waktu, acara, dan tempat acara.
Misal: kaos sebaiknya tidak dipakai dalam suasana
formal seperti sekolah, kantor, seminar, dll.
 Pakailah pakaian sesuai ukuran tubuh (normal/ideal,
gemuk pendek, kurus pendek, tinggi gemuk, tinggi kurus).
 Kenali kelebihan dan kekurangan tubuh, tutupi potongan,
model dan warna yang sesuai
 Perhatikan keserasian warna. Pakaian dalam
dengan baju/celana yang akan dipakai, kaos kaki.
 Sesuaikan tata rias (wajah dan rambut) dengan
acara dan waktu
 Busana yang baik dan resmi  penampilan rapi,
sopan, luwes, serasi dan menarik sesuai dengan
etika dan tata krama pergaulan.
PRAKTIK OPTIMALISASI
KEPERIBADIAN DAN PENAMPILAN

Kasus 1
Pasien ibu dengan diagnosa post Sectio Caesarea hari ke
2, bayi lahir sehat, dirawat di kelas 1 (1kamar 2 tempat
tidur), pada malam hari, 5 teman2 keluarga pasien datang
berkunjung, bercanda dan tertawa2 sehingga mengganggu
pasien di sebelahnya.

Bagaimana implementasi kepribadian, penampilan dan


komunikasi yang baik?
PRAKTIK OPTIMALISASI
KEPERIBADIAN DAN PENAMPILAN

Kasus 2
Pasien anak dengan diagnosa febris, suspect DBD, usia 6 tahun,
masuk ruang perawatan kelas 2. Pasien diantar oleh orang tua
dan perawat emergency.

Apa saja yang harus diorientasikan kepada pasien dan keluarga


ketika masuk ruang perawatan?
Bagaimana implementasi kepribadian, penampilan dan
komunikasi yang baik?

Anda mungkin juga menyukai