Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Konsep Dasar Keperawatan I

Konsep Caring Keperawatan pada Pasien Ibu Melahirkan dengan


Kasus Penyakit Anemia

Dosen Pengampu:

Disusun oleh:

1. Cut Balqys (2014201068)


2. Luki Andreyani (2014201158)
3. Ukhtiana Intan Astri (2014201071)
4. Ulfa Ulfia (2014201070)
5. Tasya Putri Elman (2014201054)
6. Yasmin Palmura (2014201045)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang mana atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan peyusunan makalah
“Konsep Caring Keperawatan pada Pasien Ibu Melahirkan dengan Kasus Penyakit
Anemia“. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Konsep
Dasar Keperawatan I di Universitas Muhammadiyah Tangerang pada program
studi Fakultas Ilmu Kesehatan.
Pada penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
secara materi maupun teknis penulisan, mengingat kemampuan yang kami miliki.
Maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan agar penyusunan makalah ini
menjadi lebih baik.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Khususnya kepada dosen kami yang telah
memberi tugas dan arahan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik.

Tangerang, 23 Januari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
1.3. Tujuan Masalah............................................................................................................ 2
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
2.1. Pengertian Caring ........................................................................................................ 3
2.2. Pengaplikasian tentang Caring menurut Jean Watson................................................. 4
2.3. Pasien Ibu Melahirkan dengan penyakit Anemia......................................................... 7
2.4. Konsep Caring Keperawatan pada Pasien Ibu Melahirkan dengan Anemia ............... 8
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 17
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 17
3.2. Saran .......................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 18

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sifat Care seorang perawat sangat dibutuhkan di dunia keperawatan dalam
memberikan asuhan kepada klien ataupun pasien guna memenuhi kebutuhan dasar
nya. Apabila keperawatan tidak menjalankan konsep Caring terhadap para pasien,
maka asuhan keperawatan tidak dapat berjalan sesuai apa yang prosedur arahkan
dan terjadilah kesenjangan hubungan perawat antar pasien, serta proses
penyembuhan pasien pun akan berjalan lambat.
Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa
human science dan human care merupakan hal utama dan menyatukan tujuan
keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan
pengetahuan empiris dengan estetis, humanities, dan kiat/art (Watson, 1985).
Jika membahas konsep Caring keperawatan, sangat luas sekali cangkupannya,
bisa diambil salah satunya menerapkan konsep Caring pada pasien ibu yang sedang
ada dalam masa kehamilan atau masa melahirkan. Dan biasanya tidak sedikit
banyak pasien ibu melahirkan mengalami penyakit Anemia.
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilitasi atau penyatuan dari spertmatozoa
dan ovum serta dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Walyani, 2015).
Masa kehamilan merupakan proses alamiah dan bukan proses patologi tetapi
kondisi normal tersebut bisa menjadi abnormal bila disertai dengan penyakit
penyerta seperti anemia, yang dapat berpengaruh buruk pada kehamilan. Akibat
yang akan terjadi pada anemia kehamilan jika tidak ditangani adalah kehamilan
trisemster pertama abortus, missed abortion dan kelainan congenital, kehamilan

1
trisemester kedua: persalinan premature, gangguan pertumbuhan janin dalam
rahim, BBLR, infeksi dan kematian buat janin dan ibu (Sukarsih, 2002).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Caring?
2. Bagaimana Aplikasi Caring menurut Jean Watson?
3. Mengapa pasien seorang ibu yan sedang masa kehamilan mengalami
penyakit anemia?
4. Bagaimana penerapan konsep Caring pada pasien ibu melahirkan dengan
anemia?

1.3. Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah yang diperoleh maka tujuan isi makalah yang
ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mengetatahui pengertian Caring
2. Mengetahui aplikasi Caring menurut Jean Watson
3. Mengetahui penjelasan mengenai pasien ibu melahirkan dengan anemia.
4. Mengetahui penerapan konsep Caring terhadap pasien ibu
melahirkandengan anemia.

2
BAB III
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Caring


Caring merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan
terhadap proses, fenomena, dan pengalaman human caring. Caring juga meliputi
seni dan kemanusiaan. Transpersonal Caring mengakui kesatuan dalam hidup dan
hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran Caring yang konsentrik - dari
individu, pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia, pada planet bumi, pada
alam semesta (Watson, 2004).
Watson (1988) dalam George (1990) mendefinisikan Caring lebih dari
sebuah exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya
Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol. 1 No. 3, September 2008: 147-150.
Caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi
spiritualnya meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri
yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif.
Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggung jawaban
hubungan antara perawat-klien, dimana perawat membantu partisipasi klien,
membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan. Teori human
caring yang dikembangkan oleh Watson antara tahun 1975-1979, hanya berkisar
pada sepuluh carative factors sebagai suatu kerangka untuk memberikan suatu
bentuk dan focus terhadap fenomena keperawatan. Watson menganggap istilah
“factors” terlalu stagnant terhadap sensibilitasnya di masa kini. Ia pun kemudian
menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai dengan evolusi teorinya dan arahnya
di masa depan. Konsep ptersebut adalah “clinical caritas” dan “caritas processes”
yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan era perkembangan teorinya
(Watson, 2004).

3
2.2. Pengaplikasian tentang Caring menurut Jean Watson
Daftar dimensi caring (Caring Dimensions Inventory = CDI) yang didesain
oleh Watson dan Lea (1997) merupakan instrumen yang dikembangkan untuk
meneliti perilaku perawat (perilaku caring). Daftar dimensi caring tersebut antara
lain:
CDI 1. Membantu klien dalam ADL.
CDI2. Membuat catatan keperawatan
mengenai klien.
CDI 3. Merasa bersalah /menyesal kepada
klien
CDI 4. Memberikan pengetahuan kepada
klien sebagai individu
CDI 5. Menjelaskan prosedur klinik
CDI 6. Berpakaian rapi ketika bekerja
dengan klien
CDI 7. Duduk dengan klien
CDI 8. Mengidentifikasi gaya hidup klien
CDI 9. Melaporkan kondisi klien kepada
perawat senior
CDI 10. Bersama klien selama prosedur klinik
CDI 11. Bersikap manis dengan klien
CDI 12. Mengorganisasi pekerjaan dengan
perawat lain untuk klien
CDI 13. Mendengarkan klien
CDI 14. Konsultasi dengan dokter mengenai
klien
CDI 15. Menganjurkan klien mengenai aspek
self care
CDI 16. Melakukan sharing mengenai

4
masalah pribadi dengan klien

CDI 17. Memberikan informasi mengenai


klien
CDI 18. Mengukur tanda vital klien
CDI 19. Menempatkan kebutuhan klien
sebelum kebutuhan pribadi
CDI 20. Bersikap kompeten dalam prosedur
klinik
CDI 21. Melibatkan klien dalam perawatan
CDI 22. Memberikan jaminan mengenai
prosedur klinik
CDI 23. Memberikan privacy kepada klien
CDI 24. Bersikap gembira dengan klien
CDI 25. Mengobservasi efek medikasi kepada
Klien.

Hasil penelitian Lea Amanda et all (1998) menjelaskan bahwa semua item
pada CDI mempunyai korelasi positif dengan item lainnya kecuali CDI no. 3 dan
16. Untuk mengukur perilaku caring perawat, kelompok IV menyusun instrumen
berdasarkan CDI 1-25. Instrumen tersebut meliputi instrument observasi dan
kuesioner, yang dapat lihat pada lampiran 1 dan lampiran 2.

Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-


langkah yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut
mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik.
Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan
yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses
keperawatan): Pengkajian meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah;
menggunakan pengetahuan dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan

5
pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja
yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah dan pengkajian juga
meliputi pendefinisian variabel yang akan diteliti dalam memecahkan masalah.
Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh
perawat yaitu:
a. Lower order needs (biophysical needs)
yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi
kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan
oksigenisasi.

b. Lower order needs (psychophysical needs)


yaitu kebutuhan untuk berfungsi, meliputi
kebutuhan aktifitas, aman, nyaman,
seksualitas.

c. Higher order needs (psychosocial needs),


yaitu kebutuhan integritas yang meliputi
kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.

d. Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu kebutuhan untuk


aktualisasi diri.

Perencanaan:
Perencanaan membantu untuk menentukanbagaimana variable-variabel akan
diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk
memecahan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi
penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data
akan dikumpulkan.

Implementasi:

6
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi
pengumpulan data.

Evaluasi
Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek
dari intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana
suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat
digeneralisasikan.

2.3. Pasien Ibu Melahirkan dengan penyakit Anemia


Anemia kehamilan adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil yang
mengalami kekurangan zat besi dimana jumlah eritrosit yang beredar atau
konsentrasi hemaglobinnya menurun (asuhan keperawatan maternitas 2000/2001)
Survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun 2013 menunjukkan
persentase anemia pada ibu hamil sebesar 24,5%.
Dampak anemia pada ibu hamil maupun janinnya dapat mengganggu
kesehatan dan menyebabkan abortus, persalinan prematur, peningkatan angka
infeksi, ancaman dekompensasi jantung jika Hb kurang dari 6,0 g/dl (Pratami
2016).
Banyak kasus anemia pada ibu hamil di Puskesmas Bakunase Kota Kupang
maka perlu peran perawat yang melibatkan keluarga dalam melakukan asuhan
keperawatan dimulai dari pengkajian sampai evaluasi (Potter & Perry, 2009).

Penyebab anemia dalam kehamilan


Penyebab utama anemia pada wanita hamil menurut Pratami 20016 adalah:
1. Asupan Fe yang tidak memadai
2. Peningatan kebutuhan fisioligi
3. Kehilangan banyak darah

7
2.4. Konsep Caring Keperawatan pada Pasien Ibu Melahirkan dengan
Anemia
Membahas konsep Caring keperawatan terhadap pasien ibu melahirkan,
akan di sajikan dalam bentuk naskah roleplay sebagai berikut.

PERAN :
1. Narator : Ulfa Ulfia (2014201070)
2. Pasien : Yasmin Palmura (2014201045)
3. Perawat 1 : Cut Balqys (2014201068)
4. Perawat 2 : Ukhtiana Intan Astri (2014201071)
5. Resepsionis
& adik pasien : Luki Andreyani (2014201158)
6. Ibu Pasien : Tasya Putri Elman (2014201054)

Pada hari Kamis tepat pukul 09.00 pagi, Ny. Yasmin sedang menyetrika
pakaian dirumahnya, tiba-tiba Ny. Yasmin merasakan nyeri pada perutnya.
Lalu ia berteriak memanggil ibunya yang sedang memasak di dapur …
Hari itu Ny. Yasmin tidak ingin memeriksa kandungannya, karena ingin menunggu
suaminya pulang berlayar, namun setelah beberapakali dibujuk oleh ibunya,
Ny. Yasmin mau untuk pergi kerumah sakit dan memeriksa kandungannya …

-suasana Ny.Yasmin sedang menggosok pakaian-


Pasien :“shhh, aduhh.. shhhh. Ibu… buuu.. ibu…” (teriak kesakitan)
Ibu Pasien :“iyaa, kenapa nakk?!
Ya Allah astagfirullahaladzim.. ya ampun nak, kamu kenapa?! Abis
ngapain tadi?” (dengan nada panik).
Pasien :“duhh bu, sakit bu.. mana kepala aku pusing bangett”

8
Ibu Pasien :“kamu abis ngapain nak ya allah kenapa begini?”
Pasien :“lagi nyetrika doang bu.. tapi tiba-tiba perut aku sakit banget
bu..terus kepalaku nyut-nyut an”
Ibu Pasien :“duhh ya Allah, kerumah sakit yaa? Langsung kerumah sakit ni
yukk, ayo langsung kerumah sakit sekarang”
Pasien :“jangan bu, besok ajaa. Besok mas Pram pulangg bu”
Ibu Pasien :“ya Allah tar keburu berojol kamu nanti, udah cepetan sekarang aja
yuk yuk cepetan” (sembari membantu Yasmin yang sudah terduduk
dan sulit untung berdiri)
Pasien :“pelan-pelan buu sakit bu”
Ibu Pasien :“iya iya nih ibu pegangin ayo pelan-pelan”

Ibu Pasien pun teriak memanggil adik Yasmin untuk membantu


membawakan barang-barang keperluan kakak nya…
Ibu Pasien :“Luki.. lukii..”
Adik Pasien :“iya bu..”
Ibu Pasien :“jangan main hape muluu kamu, ini kakak mu mau berojol, nanti
bawain tas di dalem kamar, abis itu panggilin bajaj, cepetan “
Adik Pasien :“iya bu.. siapp”

Lalu Luki pun segera membantu dan memanggil bajaj untuk mengantarkan
kakak, ibunya dan dia untuk pergi kerumah sakit.
Dan beberapa menit kemudian, tibalah mereka di Rumah sakit Darussalam..
Ibu Pasien :”suster.. tolong sus.. suster” (sambil sedikit berteriak)
Perawat 1 :”iya bu.. iya iya, kenapa bu anaknya?”
Ibu Pasien :”anak saya bu mau melahirkan kayanya, tolong sus cepetan.”
Perawat 1 :”iya bu sini bu anaknya agar saya yang membantu mengarahkan”
(jawabnya sambil membawa kursi roda dan membawa Yasmin)
Pasien :”buu sakit buu perut aku bu”
Ibu Pasien :”iya iya istigfar istigfar, sebentar lagi ayo”

9
Lalu sampai di tempat resepsionis.
Perawat 1 :”mas tolong, ini ada pasien baru mau melahirkan”
Resepsionis :”ohh baik, yasudah langsung dibawa saja ke ruang 4, bed 2 yaa.
Nanti keluarga pasien salah satu ada yang ke sini lagi untuk
melaporkan data pasien”
Perawat 1 :”baik, terimakasih”
Ibu Pasien :”sus.. cepet sus, ini anak saya udah gakuat”
Pasien :”shhh bu sakit buu..”

Lalu ibu pasien dan perawat 1 bersama-sama membantu pasien untuk


dibaringkan di kasur pasien secara perlahan-lahan. Dan perawat 1 pun pergi
sebentar untuk mengambil beberapa peralatan untuk mendiagnosa pasien. Lalu
perawat 1 pun kembali ke ruangan Ny. Yasmin.
Perawat 1 :”Assalamualaikum..”
Ibu Pasien :”Waalaikumsalam sus”
Perawat 1 :”ibu izin saya periksa dulu ya..”
Ibu Pasien :”iya sus silahkan”
Perawat 1 :”sebelumnya, ibu perkenalkan nama saya suster Balqys, yang
berdinas pada pagi hari ini. Maaf ya bu saya ingin bertanya sama
ibunya ya bu?”
Ibu Ppasien :”ohh baik sus”
Perawat 1 :”namanya dengan Ny siapa ya bu anaknya?”
Ibu Pasien :”namanya ini Yasmin”
Perawat 1 :”ohh Yasmin, umurnya berapa bu?”
Ibu Pasien :”umurnya.. 24 tahun sus”
Perawat 1 :”24 tahun yaa.. kehamilan keberapa ya ini bu?”
Ibu Pasien :”ini kehamilan anak pertama sus”
Pasien :”buu mas Pram mana buu”
Ibu pasien :”iya sabar ya nak sabar udah dikabarin ko”
Perawat 1 :”sakitnya udah berapa lama ya bu?”
Ibu Pasien :”sakitnya? Tadi ini kaya udah sekitar 1 jam yang lalu sus kayanya..”

10
Perawat 1 :”ohh, lalu tadi sebelum ke rumah sakit, dirumah ada keluar cairan
ketuban tidak bu?”
Ibu Pasien :”ohh engga sus, kering kering aja ini kayanya he em”
Perawat 1 :”ohh baik bu,yasudah sekarang saya tensi dulu ya bu ya?”
Ibu pasien :”ohh iya sus iya.. duh nak sabar sabar”(sambil menenangkan
Yasmin yang tampak amat kesakitan).
Perawat 1 :”saya periksa dulu ya ibu Yasmin..”
Pasien :”shhh aduh, iyaa sus”
Perawat 1 :”sebelumnya ada riwayat darah rendah tidak bu anaknya?”
Ibu pasien :”ohh iya sus, anak saya pernah di diagnose mengidap penyakit
anemia ringan”
Pasien :”buu sakit bu, kepalaku pusing banget bu. mas Pram kemana si
buu..”
Ibu pasien :”sabar sabar yaa ini lagi ditelponin mas Pram nya”
Perawat 1 :”maaf bu, mas Pram siapa ya?”
Ibu Pasien :”ohh mas Pram ini suaminya”
Perawat 1 :”ohh suaminya…ko suami nya ga dateng ke sini bu?”
Pasien :”kerja sus..”
Ibu Pasien :”kerja dia di kilang minyak tengah laut makanya belum bisa dateng
secepat itu sus”
Perawat 1 :”ohh begitu bu.. oiya ibu bawa buku KIA nya?”
Ibu pasien :”ha? Buku KIA nya dimana nak?”
Pasien :”shhh aduhh, udah sama Luki ko bu”
Ibu pasien :”ohh itu lagi di anak saya satu lagi, dia lagi di pendaftaran sus”
Perawat 1 :”ohh baik bu, nanti bila sudah ada buku nya langsung ke Ners
station ya bu”
Ibu pasien :”ohh iya baik sus”

Lalu suster pun memeriksa tensi Ny.Yasmin, beberapa detik kemudian pun
selesai sudah perawat 1 memeriksa tensi pasien…
Perawat 1 :”bu, tensi nya 90/60 ya bu..”

11
Ibu pasien :”ohh normal ga itu sus?”
Perawat 1 :”sebenarnya tidak dapat dibilang normal bu, karna ini termasuk ke
darah rendah yang dapat memicu anemia bu”
Pasien :”duh gmna ya sus pusing banget kepala saya, badan saya juga lemas
sekali.”
Perawat 1 :”baik tenang dulu ya Ny. Yasmin. Nanti ada dokter yang datang
kesini untuk mengecek kandungan.”
Ibu pasien :”baik sus, makasih ya sus ya”
Perawat 1 :”iya ibu, nyonya. Ditinggal sebentar ya bu yaa, sabarr banyak-
banyak istigfar ya bu. Saya permisi ya bu..”
Ibu pasien :”baik sus”

Saat ingin bergegas pergi, perawat 1 pun menaikan pegangan kasur pasien
agar pasien tidak bergerak melewati batas kasur lalu berkemungkinan jatuh.
Perawat 1 :”sebentar ya bu, ini saya pasang dulu yaa, he em biar nyonya
Yasmin tidak jatuh”
Ibu pasien :”ohh iya baik sus, terimakasih banyak ya sus”

Beberapa saat setelah perawat 1 keluar, dokter pun memasuki ruang pasien
Ny.Yasmin dan memohon izin untuk memeriksa kehamilan serta kondisi ibu bayi.
Pada saat itu dokter mendiagnosa Ny.Yasmin mengalami keluhan pusing, tubuh
sangat lemas, mata berkunang-kunang. Dan hasil diagnose penyakitnya Ny.Yasmin
mengalami anemia ringan, kadar Hb Ny.Yasmin berkisar 9-10gr%. Lalu setelah
memeriksa, dokter pun pamit keluar ruangan dan di datangin oleh perawat ke 2.

Perawat 2 :”Assalamualaikum ibu, nyonya. Perkenalkan saya ukhtiana yang


dinas pada hari ini juga, saya izin untuk mengecek kandengan ibu
serta melihat sudah pembukaan keberapa ya bu?”
Ibu pasien :”waalaikumsalam, iya sus boleh boleh silahkan”
Pasien :”aduhh ibuu mas Pram nya kemana ko ga dateng-dateng bu”
Ibu Pasien :”sabar atuh nak, suami kamu kan lagi kesini. Sabar sabarr ya..”

12
Perawat 2 :”iya bu tolong agak sedikit diangkat kedua kakinya ya bu, di tekuk
saja, lalu Tarik dapas ya ibu yaa..”
Pasien :”iya sus shh aduhh..”
Perawat 2 :”iya bu Tarik napas ya bu.. tahan tahan.. 1,2,3.. udahh buu udahh”
Pasien :”aduhh ibuu sakitt buu..”
Ibu pasien :”udah sus?”
Perawat 2 :”udahh bu udahh, hmm ini sudah termasuk ke pembukaan 2 ya bu.
Biasanya si kalo kehamilan anak pertama tuh ya emang agak lama
prosesnyaa..”
Ibu pasien :”ohh lama ya sus ke pembukaan ke 3 nya ya?”
Perawat 2 :”iyaa buu betul, ini emang suaminya belum dateng bu?”
Ibu pasien :”iya sus masih kerja ini suaminya, jauh”
Perawat 2 :”ohh iya bu biasanya kalo ada suaminya bisa langsung masuk ke
kelas yoga, jadi nanti ada instruksinya.. jadi bisa memudahkan
proses pembukaan selanjutnya.”
Ibu pasien :”ohh kalo gaada suaminya, sama saya aja bisa sus?”
Perawat 2 :”ohh bisa ko bu bisa. Oiya bu maaf, kalo boleh saya tau ibu Yasmin
terlihat sedih sekali ya bu? Kenapa ibuu?”
Pasien :”yaa ini sus.. saya udah mau lahiran tapi suami saya masih kerja.
Saya kan mau ditemenin smaa suami saya lahirannya sus..”
Perawat 2 :”ohh begitu iya bu saya paham, ya emang apalagi ini anak kelahiran
pertama ya buy a maunya ditemenin terus sama suami. Tapi ya
bagaimanapun kan disini suami ibu juga lagi berjuang ya bu untuk
datang kesisni, ibu juga lagi berjuang.. ita semua sama-sama lagi
berjuang ko bu, syukur-syukur nanti suami ibu cepet datengnya.. ini
kan baru pembukaan 2 yah.. biasanya kalo baru pembukaan 2 dan
untuk lanjut ke proses pembukaan berikutnya ya agak lamaa juga
bu..”
Pasien :”shh begitu ya sus.’

13
Perawat 2 :”ia ibuu, yauda sekarang kita berdoa aja semoga mas Pram bisa
cepet dateng kesini dengan selamat dan bisa nemenin ibu lahiran jadi
ibu juga ga sedih lagi…”
Pasien :”aamiin sus aamiin”
Perawat 2 :”iya bu lagian ya bu, biasanya kalo yang dirasakan ibu dengan yang
dirasakan bayi itu suka terhubung bu. Jadi kalo misalkan sekarang
ibu sedih, bayi nya juga sedih. Jadi, sekarang jangan sedih0-sedih
dulu ya buy a, dibawa rileks dan bahagia ya buu.. kan mau lahiran
harusnya ibu senengg, yah?”
Pasien :”iya sus makasih banyak ya sus perhatiannya..”
Perawat 2 :”iya ibu sama-sama, nanti ibu kalo ada butuh apa-apa lagi bisa ibu
pencet bel yang ada diatas kepala ibu ya buy a, sekarang saya tinggal
dulu.. saya pamit ya bu. Assalamualaikum..”
Pasien :”iya sus Waalaikumsalam..”

-sekian-

1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : Ny.Yasmin Palmura
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Status : Sudah menikah

b. Keluhan Utama
Klien mengatakan sakit pada perutnya serta pusing.

c. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada

14
d. Kebutuhan Dasar Manusia
1) Nutrisi
Ø Frekuensi makan : 3 x sehari
Ø Jenis makanan : nasi, lauk-pauk, sayur, dan buah-buahan.
Ø Minum : 6-7 kali sehari
Ø Nafsu makan : tidak nafsu, alasan: karena sakit perut dan pusing
2) Eliminasi
BAK
Ø Frekwensi : 6-7 kali sehari
Ø Warna : kekuningan
Ø Bau : tercium bau aseton
Ø Keluhan : urin sedikit
BAB
Ø Frekwensi : 3 kali seminggu
Ø Warna : coklat
Ø Bau : khas
Ø Konsistensi : padat
Ø Keluhan : sulit saat BAB
3) Istirahat Dan Tidur
Ø Tidur siang : 1-2 jam
Ø Tidur malam : 7-8 jam
4) Personal Hygiene
Ø Mandi 2 kali sehari.
Ø Keramas 3 kali seminggu.
Ø Sikat gigi 2 kali sehari tiap selesai mandi.
Ø Mengganti pakaian 2 kali sehari tiap selesai mandi.
Ø Mengganti pakaian dalam tiap kali lembab.

15
2. Diagnosa
a. keluhan kepala pusing
b. tubuh sangat lemas
c. mata berkunang-kunang
d. kadar Hb berkisar 9-10gr%

3. Perencanaan
a. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam: status kesehatan
Goal: klien akan menurunkan tingkat kecemasan selama dalam masa perawatan
sebelum melahirkan.
Objective: klien mulai sedikit dapat beradaptasi dengan status kesehatannya.
Outcomes: Dalam waktu 1 x 24 jam perawatan klien akan:
1) Tidak gelisah
2) Tidak mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa
hidup.
3) Ada kontak mata
4) Tidak ketakuatan
5) Wajah tidak tegang, tangan tidak tremor
6) Tidak ada peningkatan ketegangan
7) Tidak ada peningkatan keringat
8) Tekanan darah nadi dan frekuensi pernapasan dalam batas normal(TD:
systole 100-130 mmHg, diastole 60-90 mmHg, Nadi : 60- 100 X/menit, RR: 12-
24 X/ menit)
9) Berkonsentrasi
10) Tidak ada blocking pikiran.

16
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Caring merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan
terhadap proses, fenomena, dan pengalaman human caring. Pengaplikasian tentang
Caring banyak halnya, namun menurut Jean Watson yaitu berupa daftar dimensi
caring (Caring Dimensions Inventory = CDI) yang didesain oleh Watson dan Lea
(1997) merupakan instrumen yang dikembangkan untuk meneliti perilaku perawat
(perilaku caring).
Perilaku/konsep Caring ini juga dapat diterapkan pada pasien ibu hamil
dengan anemia. Anemia kehamilan adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil
yang mengalami kekurangan zat besi dimana jumlah eritrosit yang beredar atau
konsentrasi hemaglobinnya menurun.

3.2. Saran
Sehubungan dengan simpulan di atas, maka penulis menyampaikan saran
sebagai berikut:
Pasien harus memiliki kesadaran untuk selalu memeriksakan keadaan
kehamilannya secara teratur sehingga akan merasa lebih yakin dan nyaman karena
mendapatkan gambaran tentang pentingnya pengawasan pada saat hamil, bersalin,
nifas dan bayi baru lahir dengan melakukan pemeriksaan rutin di pelayanan
kesehatan dan mendapatkan asuhan secara berkelanjutan dengan baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri & Ginekologi,FK.Unpad. (1993). Obstetri. Elstar. Bandung.


Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC.

E-jurnal keperawatan (E-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Morison, P. (2009). Caring and communicating. Jakarta: EGC

Prawirohardjo. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Taylor, C.M. (2010). Diagnosis Keperawatan Dengan Rencana Asuhan, Edisi 10,
Jakarta: EGC.

18

Anda mungkin juga menyukai