Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


VIRGINIA HENDERSON
Dosen : Ns. Dewi Wulandari,S.Kep.,M.Kep

Kelompok 2 :

Yumna Azizah P17240203035


Adinda Dwi Yuwan P17240203036
Farico Hendrawan Saputra P17240203037
Two Wyska Rahmadhani P17240203038
Rendita Satya Asriyanti P17240203039
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai Virginia Henderson ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Ns. Dewi
Wulandari,S.Kep.,M.Kep pada mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan (KDK). Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Virginia Henderson bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Dewi Wulandari,S.Kep.,M.Kep selaku dosen
mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan (KDK) yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang Virginia Henderson ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Trenggalek, 28 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………..........................i
Daftar Isi…………………………………………..……………….....................................ii
BAB I : Pendahuan…………………………………............................…….......………..1
Latar Belakang………………………..............................……...............……..…………...1
Rumusan Masalah……………………………………………..………...............................1
Tujuan Masalah………………………………………..………...........................................2
BAB II : Pembahasan………………………………………..……...................................3
Teori Pembahasan Virginia Hendersoni………………………...........................................3
Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson…………….…...................................3
Model Keperawatan Virginia Henderson…………………………………….....................3
Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan………………….................................5
Konsep Utama Teori Henderson..........................................................................................6
Tujuan Keperawatan Menurut Henderson...........................................................................7
BAB III : Penutup………………………....................................................…..…………9
Kesimpulan………………………………………………………......................................9
Saran....................................................................................................................................9
Daftar Pustaka………………………………………………………………………....... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
          Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu, saat sakit
atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk kesehatan, pemulihan,
atau kematian yang damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka
mempunyai kakuatan, keinginan, atau pengetahuan” (Harmer dan Henderson, 1955;
Henderson, 1996). Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya
adalah kebebasan. Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar
semua orang dan mengikut sertakan fenomena dari ruang lingkup klien beriku tini : fisiologis,
psikologis, sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat dan klien
bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan
keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan
kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan kekuatannya
lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu perawat membantu klien
melaksanakan empat belas dasar kebutuhan Henderson, 1966.
         Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model konsep
aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu
baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan,
penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.
      Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya
: pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan
perkembangan dalam rentang kehidupan
; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan
sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh,
lingkungan dan kesehatan
; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan
aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.

1.2 Perumusan Masalah


1. Apa definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson ?
2. Bagaimana model keperawatan menurut Virginia Henderson ?
3.  Apa hubungan antara model dengan para digma keperawatan ?
4. Apa saja konsep utama teori Virginia Henderson ?

1
2

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
 Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson
 Model keperawatan menurut Virginia Henderson
 Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan
 Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
 Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan menurut Virginia Henderson.
Serta menambah bahwa pentingnya mempelajari teori ini untuk melaksanakan praktik
keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Keperawatan Virginia Henderson
Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik dengan keperawatan
selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu personel militer yang sakit atau
terluka. Pada tahun 1918, ia belajar keperawatan di Sekolah PerawatMiliter di Washington,
D.C. dan lulus pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di bidang pendidikan
keperawatan tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosietriset di Yale UniversitySchool of
Nursing. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University of America, Pace
University, University of Rochester, University of Western Ontario, dan Yale University.
Bukunya yang di publikasikan antara lain The Nature of Nursing (1960), Basic Principles of
Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing (1939).
2.2 Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson
Virginia Henderson memperkenalkan definisi keperawatan. Definisinya mengenai
keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi
keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi
oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole. Henderson
sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi
fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam
keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna
mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan
damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan,
kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu. Di samping itu, Henderson juga
mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan “The Actifities of
Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam
meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara
mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya
pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
2.3 Model Keperawatan Virginia Henderson
Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah memberi pengaruh
besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia membuat model konseptualnya
pada awal 1960-an, ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah
intinya adalah apakah perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan
dalam hal kinerja. Pertanyaan ini merupakan hal yang penting sampai 1950-an, perawat lebih
sering melakuakan instruksi dokter. Virginia Henderson adalah orang pertama yang mencari
fungsi unik dalam keperawatan. Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek
negatif dan positif dari praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:
 Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
 Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik
semata

 Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang
tidak mungkin dilakukan pada masa itu
3
4

 Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di


Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan
Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari keperawatan, perubahan sosial tidak
diragukan lagi memainkan peranan besar dalam perkembangan pandangan dan ide-idenya.
Sebagai contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmu perilaku memiliki pengaruh besar pada
pandangan dan pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an. Oleh karena itu inisiatifnya
diarahkan pada memberikan perhatian lebih pada aspek-aspek psikososial dari perawatan
pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model konseptual
oleh International Council of Nurses (ICN).
Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan berikut yang saat ini
menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :
“Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, sehat atau sakit, dalam hal
memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang dapat ia lakukan
tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. Dan
melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian
secepat mungkin.”
Henderson sangatdipengaruhi oleh Edward Thorndyke, yang banyak melakukan penelitian
dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-teori Thorndyke dan definisinya sendiri
tentang keperawatan, Henderson memberi tugas keperawatan menjadi empatbelas jenis tugas
yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian asuhan keperawatan menjadi
empatbelas kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari model keperawatannya. Ia menyatakan
bahwa :
 Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus
dipenuhi
 Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak
mungkin
Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan diri pada posisi
pasien, dan kalaupun memungkinkan hal tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini kebutuhan
pasien sulit untuk dipenuhi.
Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada semua kebutuhan dasar
dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu pasien memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut, diperlukan asuhan keperawatan dasar. Oleh karena itu Henderson menyimpulkan
bahwa asuhan keperawatan dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi tersebut
sebagai contoh adalah :
 Rumah sakit umum
 Rumah sakit jiwa
 Institusi untuk penderita cacat mental
 Rumah perawatan
 Keperawatan distrik
 Perawatan di rumah
5

Jadi menurut Henderson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumah sakit umum.
Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan. Dalam modelnya ia
menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan asuhan.
Perencanaan yang cermatakan mengklarifikasi hal-hal berikut :
o Urutan aktifitas yang harus dilakukan
o Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
o Perubahan-perubahan yang harus dibuat
Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson sebagai berikut :
o Fungsi unik dari keperawatan
o Upaya pasien kearah kemandirian
o Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar
o Perencanaan asuhan yang akan diberikan
Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan. Perawat menyadari fungsi
dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika profesi mulai menelaah sifat
aktual dari kerja keperawatan secara lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju
kemandirian dan autonomi pada pasien juga menandai era baru tersebut. Sebelumnya,
terdapat kecenderungan bagi perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien.
Penggunaan kerangka kerja berdasarkan kebutuhan untuk membimbing pemberian asuhan
dan terutama penekanan pada kebutuhan untuk merencanakan asuhan merupakan prinsip
yang sama pentingnya, karena menandai mulainya perawat berpikir secara konstruktif
tentang pekerjaannya.
Secara umum, aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh tindakan terapeutik
dari dokter.
2.4 Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan
 Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah satu kesatuan.
Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia
harus berupaya untuk memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.
 Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang
memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
 Sehat dan Sakit
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan kemandirian.
Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas
individu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa
sehat adalah kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai
simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan kemandirian.
 Keperawatan
6

Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau sehat,
dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk
membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun
demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan
sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi
sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut.
2.5 Konsep Utama Teori Henderson
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan
lingkungan.
 Manusia.
     Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian.
Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan
komponen penanganan perawatan.
Ke 14  kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut: 
1) Bernapas secara normal
2) Makan dan minum dengan cukup.
3) Membuang kotoran tubuh.
4) Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5) Tidur dan istirahat.
6) Memilih pakaian yang sesuai.
7) Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan.
8) Menjaga tubuh tetap bersih dan terawa serta melindungi integumen.
9) Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10) Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa
takut, atau pendapat.
11) Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12) Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13) Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14) Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia.
        Ke empatbelas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan menjadi empat
kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual. Kebutuhan
dasar poin 1-9 termasuk komponen kebutuhan biologis, poin 10 dan 14 termasuk komponen
kebutuhan psikologis, poin 11 termasuk kebutuhan spiritual, dan komponen 12 dan
13 termasuk komponen kebutuhan sosiologis.
        Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan
satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan
satu kesatuan (unit).
7

 Menurut Henderson, keempatbelas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus asuhan
keperawatan dipengaruhi oleh :
 Usia
 Kondisi emosional (mood dan temperamen)
 Latar belakang sosial dan budaya
 Kondisi fisik dan mental, termasuk :berat badan; kemampuan dan ketidak mampuan
sensorik, kemampuan dan ketidak mampuan lokomotif; status mental.

 Keperawatan.
       Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di
dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas).
Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
 Kesehatan.
    Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk
mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan
meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta
pengetahuan yang cukup.
 Lingkungan.
     Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan:
1) Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit
akan menghambat kemampuan tersebut.
2) Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
3) Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
4) Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
5) Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
6) Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien. Menurut
Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat
bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
o Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
o Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
o Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti (subtitute) di dalam
memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kamauan pasien yang
berkurang. Di sini perawat berfungsi untuk “melengkapinya”. Setelah kondisi gawat berlalu
dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai penolong (helper) untuk
8

menolong atau membantu pasien mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian ini


sifatnya relatif, sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak bergantung pada orang lain.
Meskipun demikian, parawat berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan
pasien. Sebagaimitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana
perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien memiliki kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi
patologis dan faktor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya,
serta kekuatan fisik dan intelektual.
     Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat tidak
boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi
yang membolehkan seorang dokter  memberi perintah kepada pasien atau tenaga kesehatan
lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen kesehatan
ketikatidak ada tenaga dokter. Rencana perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien
harus dijalankan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan yang
ditentukan oleh dokter. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Henderson dapat
digambarkan sebagai berikut.
2.6 TujuanKeperawatanMenurut Henderson
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah untuk
bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien
untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan
mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang
mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana
D). Menurut Handerson peranperawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai
kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat
belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan
adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan
fokus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah
mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkankekuatan, kemauan,
dan pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam definisinya tentang
teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan keperawatan dasar, tidak rumit dan
cukup jelas. Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan
oleh sebagian besar perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di
seluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk memandu kurikulum
keperawatan dan praktek. Hal inidivalidasi oleh permintaan untuk publikasi ICN, yang pada
1972 berada di cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan Henderson, itu adalah
penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik untuk melihat bagaimana
holismeatauteorisistem umum menjelaskan hubungan antara komponen asuhan keperawatan
dasar. Konfirmasi dari ada tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk
memperjelas apa yang perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan adalah selain
fisik.
Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi keperawatan, ia pantas
banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam pengembangan praktik keperawatan,
pendidikan, dan, lisensi. Karyanya harus dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat
mengejar gelar akademis tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan dan
untuk mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan pasien.
3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan menurut
Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan
praktik keperawatan. 

9
10

DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran
ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan PraktikKeperawatan.Jakarta
:PenerbitBukuKedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model PraktikKeperawatanProfesional di
RumahSakit. Jakarta :PenerbitBukuKedokteran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. PengantarKonsep Dasar Keperawatan.Jakarta:
SalembaMedika.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Bukudariprinsip dan praktikkeperawatan. New
York:Macmillan.

Anda mungkin juga menyukai