Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 4

ASKEP COVID-19

INTERVENSI KEPERAWATAN

TUGAS MATA KULIAH KMB 1

Disusun Oleh :

1. RANA DHIA PERTIWI (P17240203034)


2. FARICO HENDRAWAN SAPUTRA (P17240203037)
3. TWO WYSKA RAHMADHANI ( P17240203038)
4. RENDITA SATYA ASRIYANTI (P17240203039)
5. DIAH ZAIDATUL MASRUROH ( P17240203043)
6. SEVINA HILALI MAULIDIYAH (P17240203044)
7. PRIYO AGUNG PAMBUDI (P17240203045)

POLTEKKES KEMENKES MALANG

2020/2021
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Pola nafas tidak efektif b.d peningkatan frekuensi napas d.d dyspnea
2. Hipertermi b.d inflamasi pada bronkus d.d suhu tubuh diatas nilai normal
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d hipersekresi jalan napas d.d ronkhi,
wheezing

Intervensi

D LUARAN INTERVENSI
x
1. Setelah dilakukan intervensi Manajemen jalan napas
keperawatan selama 2x24 jam, maka Observasi
pola nafas membaik, dengan kriteria  Monitor pola napas (frekuensi,
hasil : kedalaman, usaha napas)
 Kapasitas vital meningkat  Monitor bunyi napas tambahan
 Tekanan ekpirasi meningkat (mis. Gurgling, mengi,
 Tekanan inspirasi meningkat wheezing, ronkhi kering)
 Dispnea menurun  Monitor sputum (jumlah, warna,

 Pemanjangan fase ekspiras aroma)

menurun Terapeutik

 Frekuensi napas membaik  Pertahankan kepatenan jalan

 Kedalaman napas membaik napas dengan head-tilt dan chin-


lift (jaw-thrust jika curiga
trauma servikal)
 Posisikan semi fowler dan
fowler
 Berikan minuman hangat
 Lakukan fisioterapi dada, jika
perlu
 Lakukan menghisapan lender
kurang dari 15 detik
 Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
 Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
 Ajarkan tekhnik batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu

2. Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hipertermia


keperawatan Selama 2x24 jam, maka Observasi
Termoregulasi membaik, dengan  Identifikasi penyebab
kriteria hasil : hipertermia (mis. Dehidrasi,
 Menggigil menurun terpapar lingkungan panas,
 Kulit merah menurun pengunaan incubator)
 Takikardi menurun  Monitor suhu tubuh
 Takipnea menurun  monitor kadar elektrolit
 Bradikardi menurun  monitor haluaran urine
 Hipoksia menurun  monitor komplikasi akibat
 Suhu tubuh membaik hipertermia

 Suhu kulit membaik Terapeutik

 Ventilasi membaik  sediakan lingkungan yang dingin

 Tekanan darah membaik  longgarkan atau lepaskan


pakaian
 basahi dan kipasi permukaan
tubuh
 berikan cairan oral
 ganti linen setiap hari atau lebih
sering jika mengalami
hyperhidrosis (keringat lebih)
 Lakukan pendinginan eksternal
(mis. Selimut hiportermia atau
kompres dingin pada dahi, leher,
aksila, dada, abdomen)
 Hindari pemberian antipiretik
atau aspirin
 Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit
- Intravena, jika perlu
3. Setelah dilakukan intervensi Latihan batuk efektif
keperawatan selama 2x24 jam, maka Observasi
bersihan jalan napas meningkat, - Identifikasi kemampuan batuk
dengan kriteria hasil : - Monitor adanya retensi sputum
- Produksi sputum menurun - Monitor tanda dan gejala infeksi
- Wheezing menurun saluran napas
- Gelisah menurun - Monitor input dan output cairan
- Frekuensi napas membaik (mis. Jumlah dan karakteristik)
- Pola napas membaik Terapeutik
- Atur posisi semi fowler atau
fowler
- Pasang perlak dan bengkok
dipangkuan pasien
- Buang secret pada tempat
sputum
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
batuk efektif
- Anjurkan tarik napas dalam
melalui hidung selama 4 detik,
ditahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
- Anjurkan mengulangi tarik
napas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tarik napas
dalam yang ke 3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik
dan ekspektoran, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai