Intervensi
No Standar Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SDKI) (SLKI) Indonesia (SIKI)
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif Bersihan Jalan Nafas Manajemen Jalan Nafas
b.d sekresi yang tertahan
Setelah diberikan asuhan keperawatan Observasi :
DS: 2x24 jam, diharapkan bersihan jalan nafas
1. Monitor pola nafas (frekuensi,
pasien mengeluh sesak sejak 3hari meningkat dengan kriteria hasil :
kedalaman, usaha nafas)
yang lalu, pasien mengalami batuk
1. Batuk efektif (meningkat) 2. Monitor sputum ( jumlah, warna,
berdahak dan sulit mengeluarkan
dahak 2. Produksi sputum (menurun) aroma)
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
moukolitik, jika perlu.
Jam
1. 30/09/2022 - Memonitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, S: Pasien mengatakan sesak sudah mulai berkurang,
10.30 WIB usaha nafas) batuk sudah bisa, mengeluarkan dahak sudah bisa
- Memonitor sputum ( jumlah, warna, aroma) O: Pasien tampak nyaman, sesak nafas sudah
berkurang, batuk efektif meningkat, produksi
- Mempertahahankan kepatenan jalan nafas dengan
sputum tidak ada, batuk masih ada. Dispnea
head-tilt chin lift (jaw thrust jika curiga trauma
menurun, ronchi berkurang
servikal)
TD: 130/90mmhg
- Memposisikan semi fowler atau fowler
RR: 23x/m
- Memberikan minum hangat
T: 36,50C
- Melakukan penghisapan lendir kurang dari 15 N:100x/m
detik
SPO2: 97%
- Memberikan oksigen, jika perlu
A: Bersihan jalan nafas teratasi
- Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika
tidak terkontraindikasi P: Intervensi dihentikan
2. 30/09/2022 - Memonitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, S: pasien mengatakan masih sesak saat melakukan
P: Lanjutkan Intervensi
3. 30/09/2022 - Mengidentifikasi status nutrisi S: pasien mengatakan sudah bisa menghabiskan