Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN CA COLON

DI RUANG CEMPAKA
RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS JAKARTA

NAMA : BAGAS FALAQ SETIYAWAN


NIM : 202001024
PRODI : D3 KEPERAWATAN
RUANGAN :CEMPAKA

Clicnical Instruktur Pembimbing Akademik

(……………….....) (NS.Maritta Sari M.A.N)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAPTA BAKTI
BENGKULU
2022/2023
1. Pengkajian Keperawatan

A. Identitas

Nama : Tn.A
Usia : 49 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Diagnosa Medis : Ca Colon
Tanggal pengkajian : 23 januari 2023

2. Riwayat Penyakit Sekarang

a.Keluhan Utama

pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 januari2023 pukul 11.05 pasien
dari poli dr. Asrul dengan keluhan sesak napas. Sesak dirasakan sejak 2 hari yang
lalu,lemas sariawan (+), mual dan muntah.

b..Penanganan yang telah diberikan dan hasinya

klien mengatakan sebelumnya untuk mengatasi sesak napas dengan memakai


oksigen.

3.Riwayat Kesehatan

a.Penyakit yang pernah di derita

Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami penyakit yang di

alami sekarang

b.Riwayat alergi

klien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat-obatan namun ada Alergi
makanan(+)ikan..

4.Pemeriksaan Fisik

a..Keadaan umum : Lemah

Kesadaran : Composmentis
GCS : E4M6V5
E:4
M: 6
V: 5
TTV :

TD : 140/89 mmHg
N: 123 x/menit
R: 19 x/menit
S:36℃

b.TB/BB
TB:158Cm
BB:41Kg

D. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium

No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan


1 Eritrosit 3.16 4.60-6.20
2 Hematokrit 23.1 40.54
3 Hemoglobin 7.7 13.0-18.0
4 Leukosit 16.53 5.0-10.0
5 Hemoglobin (HGB) 7.7 13.0-18.0

E.Penatalaksanaan
No Nama obat Jumlah Aturan pakai
1 NACL 0,9% 9.00 500/8jam/-
500ML.INFUS.
(SODIUM
CHOLIRIDE
2 NALITIK 200 MG 9.00 200/8jam/-
CAP (N-
ACETYLCYSTEINE
= ACETYLCSTEINE)
3 CEFTAZIDIME 1 GR 9.00 1gr/8jam/-
INJ (cefTAZIdime)
4 LEVOFLOXACIN 3.00 750/24jam/-
750 MG/100 ML
INFUS
(levoFLOXacin)
2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa data
No Data senjang Etiologi Masalah
keperawatan
1 Ds: Hambatan Upaya Jalan Pola Napas Tidak
a) pasien mengeluh sesak Napas Efektif
napas dan kembung.
Dipsnea
Do:
a) klien tampak sesak
b) klien tampak gelisah Pola Napas Tidak
Efektif
ttv :
TD : 140/89 mmHg
N: 123 x/ menit
R : 19x/menit
S : 36◦C

2 Ds : Ketidak Mampuan Defisit Nutrisi


- Keluarga pasien mengatakan Menelan Makanan
tidak nafsu makan

Do : Berat Badan
- Pasien tampak lemah Menurun10 % Dari
- Pasien tampak tidak nafsu Berat Badan Ideal
makan
Defisit Nutrisi

3 DS : LUKA Resiko Infeksi


- Pasien mengatakan nyeri pada
luka
DO : Adanya Luka insisi
- Pasien tampak lemas
- Terdapat luka operasi pada
bagian perut kiri Resiko Infeksi
b. Diagnosa
1. Pola napas tidak efektif b.d Hambatan jalan napas d.d sesak napas
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan
makanan dibuktikan dengan berat badan menurun 10% dari berat
badan ideal.
3. Resiko infeksi Berhubungan dengan kerusakan integritas kulit
3. intervensi keperawatan
no Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi Keperawatan
Hasil
1. Pola napas tidak Setelah diberikan asuhan Intervensi utama : Manejemen
jalan napas
efektif b.d keperawatan selama 1 x
Hambatan jalan 24Jam, diharapkan nyeri Observasi
1. Monitor pola napas
napas d.d sesak berkurang dengan (frekuensi, kedalaman,
napas. kriteria hasil: usaha napas)
2. Monitor bunyi napas
1. Dispnea menurun tambahan (misalnya:
2. Penggunaan otot gurgling, mengi,
wheezing, ronchi kering)
bantu napas 3. Monitor sputum (jumlah,
menurun warna, aroma)
Terapeutik
3. Pemanjangan fase 1. Pertahankan kepatenan
ekspirasi jalan napas dengan head-
tilt dan chin-lift (jaw
menurun thrust jika curiga trauma
4. Frekuensi napas fraktur servikal)
2. Posisikan semi-fowler
membaik atau fowler
5. Kedalaman napas 3. Berikan minum hangat
4. Lakukan fisioterapi
membaik dada, jika perlu
5. Lakukan penghisapan
lender kurang dari 15
detik
6. Lakukan hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
endotrakeal
7. Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep McGill
8. Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari, jika tidak
ada kontraindikasi
2. Ajarkan Teknik batuk
efektif
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu.
2 Defisit nutrisi Setelah diberikan asuhan Intervensi Utama : Manejen
Nutrisi
berhubungan keperawatan selama 1 x
dengan 24Jam, diharapkan nyeri Observasi
 Identifikasi status nutrisi
ketidakmampuan berkurang dengan  Identifikasi alergi dan
menelan makanan kriteria hasil: intoleransi makanan
 Identifikasi makanan
dibuktikan yang disukai
1) Porsi makan yang  Identifikasi kebutuhan
dengan berat
dihabiskan kalori dan jenis nutrien
badan menurun  Identifikasi perlunya
meningkat penggunaan selang
10% dari berat
2) Berat badan nasogastrik
badan ideal.  Monitor asupan
membaik makanan
3) Indeks massa  Monitor berat badan
 Monitor hasil
tubuh (IMT) pemeriksaan
membaik laboratorium
Terapeutik
 Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika
perlu
 Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis:
piramida makanan)
 Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
 Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
 Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
 Berikan suplemen
makanan, jika perlu
 Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasogastik jika asupan
oral dapat ditoleransi
Edukasi
 Ajarkan posisi duduk,
jika mampu
 Ajarkan diet yang
diprogramkan

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis: Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
 Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu

3 Resiko infeksi Setelah dilakukan Observasi


tindakan asuhan 1) Monitor tanda dan gejala
Berhubungan
keperawatan selama infeksi lokal dan
dengan kerusakan 3x24 jam Diharapkan sistemik Terapeutik
tingkat infeksi menurun. 2) Batasi jumlah
integritas kulit
Kriteria hasil: pengunjung
1)Kebersihan tangan 3) Cuci tangan sebelum dan
meningkat sesudah kontak dengan
2)Kebersihan badan pasien dan lingkungan
meningkat 95 pasien
3)Kemerahan menurun 4) Pertahankan teknik
4)Nyeri menurun aseptik pada pasien
berisiko tinggi
Edukasi
1) Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
2) Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
3) Ajarkan etika batuk
4) Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka
operasi
5) Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
6) Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
4. Implementasi Keperawatan
Nama :Tn A Ruangan :Cempaka
Umur : 49 tahun Dx medis:Ca Colon
No Diagnosa Hari/Tgl Implementasi Evaluasi Sumatif
1 Pola napas tidak senin, 1. Mengkaji pola napas S: klien mengatakan
efektif b.d 23/01/2023
pasien sesak napas
Hambatan jalan
napas d.d sesak 2. Mengkaji ttv klien berkurang
napas.
TD : 140/89 mmHg
N: 123 x/menit O: klien tampak
R: 19 x/menit rileks, ttv dalam
S:36℃ batas normal, klien
3. memberikan posisi dapat beristirah
yang nyaman untuk klien dalam kuantitas dan
kualitas yang baik.
5.Kolaborasi Pemberian
Obat A:masalah teratasi
sebagian

P:intervensi di
Dilanjutkan
5. Evaluasi Keperawatan
No Diagnosa Evaluasi
1. Pola napas tidak efektif b.d S: Klien mengatakan sesak napas berkurang
Hambatan jalan napas d.d
sesak napas. O: Klien tampak rileks, ttv dalam batas normal,
klien dapat beristirahat dalam kuantitas dan
kualitas yang baik

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi di Lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai