DISUSUN OLEH :
(..........................................) (...............................................)
SECONDARY SURVEY
MIST
Mekanisme Cedera : Pasien dirujuk dari RSUD Enrekang dengan keluhan nyeri uluh hati.
Pasien sudah 5 hari dirawat di RSUD Enrekang. Pasien mengatakan nyeri
dirasakan sudah hampir 5 bulan. Pasien juga mengatakan perutnya mulai
membesar sejak 5 bulan yang lalu. Pasien merasa sesak. Pasien terpasang
oksigen nasal kanul 5 liter/menit. Pasien tampak ikterus. Perut tampak
membesar.
Injury : Tidak terdapat trauma pada pasien.
Sign & Symptom : Pasien tampak dyspnea, frekuensi napas 26x/menit, SPO2 99% pasien
terpasag nasal kanul 5 liter/menit. Irama napas reguler. Jenis pernapasan
dada perut. Pasien tampak lemah. Pasien juga mengatakan mual dan
muntah sejak subuh. Keluarga mengatakan muntahnya sedikit dan agak
berlendir, berwarna kuning.
Treatment Pre Hospital : Tidak ada terapi atau tindakan pre hospital, pasien dirujuk dari RSUD
Enrekang untuk Mendapatkan penanganan.
SAMPLE
S (Sign & Symptom) : Pasien tampak dyspnea, frekuensi napas 26x/menit, SPO2 99% pasien
terpasag nasal kanul 5 liter/menit. Irama napas reguler. Jenis pernapasan
dada perut. Pasien tampak lemah..
A (Allergies) : Tidak ada alergi makanan dan obat-obatan
M (Medications) : sebelum pasien dibawah ke RSWS, pasien dibawah ke RSUD Enrekang
dan sudah dirawat selama 5 hari.
P (Past Illness) : Pasien punya riwayat Hepatitis B kronik dengan hasil HbsAg Reaktif.
L (Last Meal) : Keluarga mengatakan sebelumnya pasien hanya makan seperti biasanya
(nasi, lauk dan sayuran)
E (Event Leading) : keluarga mengatakan pasien pernah dirawat dirumah sakit dengan keluhan
AIUEO yang sama sekitar 4 bulan yang lalu.
A (Alkohol) : Keluarga mengatakan pasien tidak pernah konsumsi alkohol
I (Insulin) : Keluarga mengatakan bahwa pasien tidak ada riwayat DM
U (Uremia) : Tidak ada riwayat gagal ginjal
E (Epilepsis) : Tidak ada riwayat kejang
O (Over Dosis) : Keluarga mengatakan pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan
terlarang
Hipertensi portal
Serosis Hepatis
Gangguan
Gangguan Metabolisme
Metabolisme Zat Protein
Anamia Perpindahan
Cairan ke intersital
Kelemahan
ANALISIS DATA
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1 DS : Serosis Hepatis Pola Napas Tidak Efektif
- Pasien mengeluh sesak.
DO :
- Pola napas dyspnea, Gangguan Fungsi Hati
- Frekuensi napas 26x/menit.
- Bunyi napas ronchi. Gangguan
- Tampak pernapasan cuping hidung. Metabolisme Protein
Kadar albumin
menurun
Tekanan osmotik
Perpindahan cairan ke
intersital
Menekan diafragma
Ekspansi paru
2 DS : Edema dan Acitas Nyeri Kronik
- Pasien mengeluh nyeri uluh
hati.
- Pasien mengatakan nyeri Menekan gaster
dirasakan sudah hampir 5 bulan.
- Pasien juga mengatakan Penekanan pada saraf
perutnya mulai membesar sejak
5 bulan yang lalu.
- P : Nyeri memberat saat pasien Pelepasan mediator
bergerak dan beraktivitas nyeri
- Q : Nyeri terasa seperti
tertusuk-tusuk
- R : Nyeri uluh hati. Merangsang nosiseptor
- S : Skala nyeri 4 (NRS)
- T : Nyeri dirasakan hilang
timbul selama 1-3 menit. Nyeri di presepsikan
DO :
- Pasien nampak meringis.
- Pasien nampak gelisah saat
nyerinya muncul. Terdapat
nyeri tekan.
3. DS : Serosis Hepatis Intoleransi Aktivitas
- Pasien mengatakan tidak bisa
berjalan dengan baik karena
bengkak pada kakinya. Gangguan fungsi hati
- Pasien juga mengatakan perutnya
sakit dan berat jika berjalan. Gangguan
DO : metabolisme zat
- Pasien tampak lemah.
- Tampak edema pada betis kanan dan
kiri pasien. Gangguan
- Tampak pasien hanya berbaring pembentukan asal folat
ditempat tidur.
-
Penurunan jumlah
eritrosit
Anemia
Kelemahan
4. Faktor Resiko Edema dan acites Resiko Defisit Nutrisi
- Mual muntah
- Muntah berwarna kuning dan
berlendir Menekan gaster
Mual muntah
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
No. Diagnosis
1 Pola Napas Tidak Efektif b/d Hambatan Upaya Napas.
DS :
- Pasien mengeluh sesak.
DO :
- Pola napas dyspnea,
- Frekuensi napas 26x/menit.
- Bunyi napas ronchi.
- Tampak pernapasan cuping hidung.
2 Nyeri Kronik b/d penekanan saraf d/d :
DS :
- Pasien mengeluh nyeri uluh hati.
- Pasien mengatakan nyeri dirasakan sudah hampir 5 bulan.
- Pasien juga mengatakan perutnya mulai membesar sejak 5 bulan yang lalu.
- P : Nyeri memberat saat pasien bergerak dan beraktivitas
- Q : Nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk
- R : Nyeri uluh hati.
- S : Skala nyeri 4 (NRS)
- T : Nyeri dirasakan hilang timbul selama 1-3 menit.
DO :
- Pasien nampak meringis.
- Pasien nampak gelisah saat nyerinya muncul. Terdapat nyeri tekan.
3. Intoleransi Aktivitas b/d kelemahan d/d :
DS :
- Pasien mengatakan tidak bisa berjalan dengan baik karena bengkak pada kakinya.
- Pasien juga mengatakan perutnya sakit dan berat jika berjalan.
DO :
- Pasien tampak lemah.
- Tampak edema pada betis kanan dan kiri pasien.
- Tampak pasien hanya berbaring ditempat tidur.
-
4. Resiko Defisit Nutrisi d/d
Faktor Resiko
- Mual muntah
- Muntah berwarna kuning dan berlendir
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan Luaran Rencana Intervensi
Pola Napas Tidak Efektif b/d Hambatan Upaya Setelah dilakukan intervensi selama Manajemen jalan nafas
Napas. 1x24 jam, diharapkan pola napas Observasi:
DS : membaik dengan kriteria hasil: k. Monitor pola nafas (frekunsi, kedalaman,
- Pasien mengeluh sesak. a. Dyspnea menurun usaha nafas)
DO : b. Frekuensi napas membaik l. Monitor bunyi nafas tambahan
m. Monitor sputum
- Pola napas dyspnea, Terapeutik:
- Frekuensi napas 26x/menit. n. Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Bunyi napas ronchi. o. Posisikan semi-fowler atau fowler
p. Berikan minum hangat
- Tampak pernapasan cuping hidung. q. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
r. Lakukan penghisapan lendir
s. Berikan oksigen
Edukasi:
t. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi:
Kolaborasi pembrian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Nyeri Kronik b/d penekanan saraf d/d : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
DS : selama 1 x 24 jam diharapkan tingkat Observasi
- Pasien mengeluh nyeri uluh hati. nyeri (menurun, dengan kriteria hasil - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
- Pasien mengatakan nyeri dirasakan sudah rentang (3-5) : kualitas, intensitas nyeri
hampir 5 bulan. 3. Keluhan nyeri menurun. - Identifikasi skala nyeri
- Pasien juga mengatakan perutnya mulai 4. Meringis menurun
membesar sejak 5 bulan yang lalu. - Identifikasi respons nyeri non verbal
- P : Nyeri memberat saat pasien bergerak dan - Terapeutik
beraktivitas - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
- Q : Nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk rasa nyeri (mis. Terapi murottal)
- R : Nyeri uluh hati. Edukasi
- S : Skala nyeri 4 (NRS)
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
- T : Nyeri dirasakan hilang timbul selama 1-3
rasa nyeri
menit.
Kolaborasi
DO :
- Pasien nampak meringis. - Kolaborasi pemberian analgetik untuk
- Pasien nampak gelisah saat nyerinya muncul. menghilangkan nyeri
Terdapat nyeri tekan.
Intoleransi Aktivitas b/d dibuktikan dengan Setelah dilakukan intervensi selama Manajemen energi Observasi :
kelemahan d/d : 1x24 jam maka toleransi aktivitas e. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
DS : meningkat dengan kriteria hasil : mengakibatkan kelelahan
- Pasien mengatakan tidak bisa berjalan dengan baik - Frekuensi Nadi membaik. f. Monitor kelelahan fisik dan emosional
karena bengkak pada kakinya. - Kemudahan dalam melakukan g. Monitor pola dan jam tidur
- Pasien juga mengatakan perutnya sakit dan berat jika aktivitas sehari-hari meningkat h. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
berjalan. - Keluhan lelah menurun melakukan aktivitas
DO : Terapeutik :
- Pasien tampak lemah. e. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
- Tampak edema pada betis kanan dan kiri pasien. stimulus
- Tampak pasien hanya berbaring ditempat tidur. f. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau
aktif
g. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan.
h. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak
adapt berpindah atau berjalan
Edukasi :
g. Anjurkan tirah baring
h. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
i. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
j. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
k. Kolaborasi
l. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan.
Resiko Defisit Nutrisi d/d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
Faktor Resiko keperawatan selama 2x24 jam Observasi:
- Mual muntah diharapkan klien dapat terpenuhi a. Identifikasi status nutrisi
- Muntah berwarna kuning dan berlendir Status Nutrisi dengan kriteria hasil: b. Monitor asupan makanan
c. Monitor berat badan
a. Mual muntah menurun
b. Nafsu makan membaik d. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
c. Terapeutik:
e. Lakukan oral hygiene sebelum makan
Edukasi:
f. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi:
g. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrien jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal/Jam Diagnosis Implementasi Paraf & Nama
Senin, 28 Agustus 2023 Pola Napas Tidah Efektif Manajemen jalan nafas Amalia Putri Abuba
09.00 WITA Observasi:
a. Monitor pola nafas (frekunsi, kedalaman, usaha
nafas)
c. Monitor sputum
Terapeutik:
d. Pertahankan kepatenan jalan nafas
i. Berikan oksigen
Edukasi:
j. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi:
- Kolaborasi pembrian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
13.10 WITA Nyeri Kronis S : Pasien masih mengeluh nyeri uluh hati Amalia Putri Abuba
O : pasien tampak meringis Skala nyeri 4 NRS.
A : Nyeri Kronis belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
Manajemen Nyeri
Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respons nyeri non verbal
- Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (mis. Terapi murottal)
Edukasi
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik untuk menghilangkan nyeri
1.
13.20 WITA Intoleransi Aktivitas S : Pasien mengatakan agak susah berjalan karena kakinya
bengkak.
O : kedua betik pasien tampak bengkak.
A : Intoleransi Aktivitas belum teratasi
P : Pertahankan Intervensi
Manajemen energi Observasi :
l. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
m. Monitor kelelahan fisik dan emosional
n. Monitor pola dan jam tidur
o. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
aktivitas
Terapeutik :
k. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
l. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
m. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan.
n. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak adapt
berpindah atau berjalan
Edukasi :
o. Anjurkan tirah baring
p. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
q. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
r. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
s. Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan.
13. 30 WITA Resiko Defisit Nutrisi S : Pasien mengatakan sudah tidak muntah lagi.
O : pasien tampak makan sedikit demi seidkit
A : Resiko Defisit Nutrisi tertasi
P : Intervensi Dihentikan