Anda di halaman 1dari 7

RESUME KEPERAWATAN

PADA Tn. D DENGAN DIAGNOSA EDEMA PARU

DI RUANG UGD RSU DEWI SARTIKA

A. BIODATA PASIEN

Nama : Tn. D

Umur : 66 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Menikah

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Petani

Alamat : Baruga

Tgl. MSR : 02-11-2021

Dx.Medis : Edema Paru

B. PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. A

Umur : 29 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Menikah

Pendidikan : SMA

Alamat : Baruga

Hub. Dengan klien : Anak Klien


C. PRIMARY SURVEY

1. Airway

 Jalan nafas tidak efektif

 Terdapaat sekret di jalan nafas

 Batuk berdahak (+)

 Wheezing +/+

 Perdarahan (-)

2. Breathing
 RR : 35x/menit, nafas sesak
 Penggunaan otot bantu pernafasan (+)
 Retraksi dinding dada (+)
 Cuping hidung (+)

3. Circulation

 HR : 110x/menit

 Sianosis (-)

 TD: 130/90mmHg

 N: 90x/mnt

 Suhu: 37º c

 CRT < 2 detik

4. Disability

 GCS 15

 Tingkat kesadaran CM
 Ukuran Pupil 2/2, isokor

 Reflek cahaya +/+

5. Exposure
Tidak ada jejas dan fraktur
6. Folley cateter
Tidak terpasang DC
7. Get vital sign/gastrictube
Tidak terpasang NGT

8. Head to toe examiniation

a. Kepala : Simetris, tidak tampak ada masa / benjolan, tidak teraba adanya massa /

benjolan

b. Mata : Simetris kiri dan kanan konjungtiva tidak anemis, Skela tidak ikterik

c. Telinga : Simetris kiri dan kanan, pendengaran baik, tidak ada serumen

d. Hidung : Pernafasan cuping hidung (+), Penciuman kurang baik

e. Mulut dan tenggorokan : Sianosis (+), Mukosa mulut lembab

f. Leher :

 Tidak tampak pembesaran kelenjer tyroid

 Tidak terba adanya pembesaran kelenjer tyroid

g. Thorax :

 Penggunaan otot bantu pernafasan (+)

 Fremitus kiri sama dengan kanan

 Kiri redup, kanan sonor

 Bronchial,wheezing (+)
h. Kardiovaskuler :

 Ictus cordis tidak terlihat

 Batas jantung normal

 Irama teratur

i. Abdomen :

 Distensi

 Hepar dan lien tidak teraba

 Tympani

 Bising Usus normal

j. Integumen : turgor kulit baik, CRT < 2 ditk

D. ANAMNESIS
1. Symptom
 Klien mengatkan sesak nafas dari tadi pagi pukul 07.00.
2. Allergy
 Keluarga klien mengatan tidak mempunyai penyakit alergi
3. Medicine
 Keluarga mengatakan klien jarang memeriksakan penyakitnya
4. Last meal
 Keluarga klien mengatakan sebelum terjadi sesak nafas klien tergesa-gesa ke
kamar mandi.
5. Event
 Keluarga klien mengatakan klien sering batuk.
A. ANALISA DATA

Data Fokus Etiologi Problem


DS : - Klien mengatakan sesak Faktor pencetus serangan Ketidakefektifan bersihan
nafas asma jalan napas
DO : - Batuk (+),
- P : 35x/menit
Edema mukosa dan dinding
- Wheezing +/+
bronkhus
- Sekret (+)

Peningkatan usaha dan


frekuensi pernapasan

Penggunaan otot bantu napas

Ketidakefektifan bersihan
jalan napas
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d Hipersekresi jalan nafas
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


.
1. Ketidakefektifan bersihan Setelah di lakukan tindakan 1. Monitor pola napas
jalan nafas b.d Hipersekresi keperawatan selama 20 menit (Frekuensi, kedalaman,
jalan nafas di harapkan jalan napas klien usaha napas )
membaik dengan Kriteria 2. Monitor bunyi napas
Hasil : tambahan (mis, gurgling,
1. Batuk Efektif menurun mengi, wheezing, ronkhi
2. Frekuensi napas membaik kering)
3. Pola napas membaik 3. Berikan minum hangat
4. Lakukan fisio terapi
dada, jika perlu
5. berikan oksigen, jika
perlu
6. Ajarkan teknik batuk
efektif
7. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu.

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
02/11/20 Ketidakefektifan 1.Monitor pola napas S : Klien mengatakan sesak
21 bersihan jalan nafas (Frekuensi, kedalaman, usaha napas
09.15 b.d Hipersekresi napas ) O : KU : lemah
jalan nafas 2.Monitor bunyi napas TD : 130/90mmHg
tambahan (mis, gurgling, N : 90x/mnt
mengi, wheezing, ronkhi P : 35x/mnt, S: 37º C,
kering) - Batuk berdahak (+)
3.Memberikan minum hangat - Adanya Wheezing +/
4.Melakukan fisio terapi dada, +
jika perlu - CRT < 2 detik.
5.Memberikan oksigen, jika A : Masalah belum teratasi
perlu P : Intervensi di lanjutkan
6.Mengajarkan teknik batuk
efektif
7.Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai