Anda di halaman 1dari 7

Resume Asuhan Keperawatan Pada An C

Dengan Diagnosa Medis Bronkopneumonia

Disusun oleh :
BIRRY ASSIDIQY
J2014901059

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2020
Identitas Pasien
Nama : An. B
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Pengkajian : 12 November 2020
No CM : 09098
Diagnosa Medis : Bronchopneumonia

I. PENGKAJIAN
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Inflamasi Ketidakefektifan
- Ibu mengatakan trakeobronkial, bersihan jalan nafas
anaknya batuk pembentukan edema,
tetapi tidak peningkatan produksi
dapat sputum
mengeluarkan
dahak
DO :
- Anak tampak
sesak
- Respirasi : 35
x/menit
- Nadi : 100
x/menit
2 DS : - Proses Infeksi Hipertermia
DO :
- Suhu : 38℃

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan inflamasi
trakeobronkial, pembentukan edema, peningkatan produksi sputum yang
ditandai dengan :
DS :
 Ibu mengatakan anaknya batuk tetapi tidak dapat mengeluarkan dahak
DO :
 Anak tampak sesak
 Respirasi : 35 x/menit
 Nadi : 100 x/menit
2. Hipertermia berhubungan dengan proses Infeksi yang ditandai dengan :
DS : -
DO :
 Suhu : 38℃
III. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil
Bersihan Jalan Setelah dilakukan 1. Lakukan 1. Mengetahui
Nafas Tidak intervensi selama auskultasi suara obstruksi pada
Efektif 1x24 jam, 2 – 4 jam saluran nafas
diharapkan 2. Berikan posisi dan
bersihan jalan nafas kepala lebih manifestainya
efektif dengan tinggi dari pada suara
criteria : posisi badan nafas.
 Pernafasan dan kaki. 2. Penurunan
spontan 3. Latih dan diafragma dapat
 Suara nafas anjurkan klien membantu
vesikuler, untuk lebih ekspansi paru
 Frekuensi efektif lebih maximal.
pernafasan 4. Ubah posisi 3. Batuk
normal (30- klien sesering merupakan
60x/menit pada mungkin tiap 2 mekanisme
bayi dan 15- jam alamiah untuk
30x/menit pada 5. Lakukan mengeluarkan
anak) suction bila benda asing dari
 Tidak sesak dan perlu saluran nafas
tidak sianosis 6. Monitor tanda dengan baik dan
 Batuk spontan vital tiap 4 jam benar.
 Mendemontrasi 7. Lakukan 4. Posisi klien
kan batuk kolaborasi yang tetap
efektif dan pemberian O2 secara terus
suara nafas 8. Lakukan menerus dapat
bersih pemijatan mengakibatkan
dinding dada akumulasi
 Menunjukan
dan perut serta secret dan
jalan nafas
pemberian cairan pada
yang paten
nebulizer, hati- lobus yang
 Mampu
hati pada anak berada di bagian
mengidentifikas
yang sesak dan bawah.
ikan dan suhu tubuh 5. Peningkatan
mencegah yang tinggi. mucus/lendir di
faktor yang 9. Berikan obat saluran nafas
menghambat ekspektoran , dapat
jalan nafas broncodilator, menyumbat
mukolitikdan jalan nafas.
pemeriksaan 6. Peningkatan
penunjang. frekuensi nafas
mengindikasika
n tingkat
keparahan.
7. Kebutuhan
oksigen yang
masuk ketubuh
dapat dibantu
dengan
tambahan
oksigen yang
diberikan.
8. Getaran dan
pemijatan
membantu
melepaskan
sekret yang
menempel pada
dinding saluran
nafas, nebulizer
merangsang
batuk efektif
klien.
9. Pelebaran
saluran nafas,
sekret yang
mudah
keluarakan
mempermudah
klien bernafas,
deteksi sejauh
mana kebutuhan
O2 dapat
diberikan
dengan
pemeriksaan
penunjang.

Hipertermia Setelah dilakukan 1. Monitor suhu 1. Perubahan suhu


intervensi selama tubuh tiap 2-4 tubuh dapat
1x24 jam, jam mengetahui
diharapkan suhu 2. Berikan adanya infeksi.
tubuh dan tanda kompres hangat 2. Kompres hangat
vital dalam batas 3. Berikan menurunkan
normal dengan antipiretik, panas dengan
criteria : analgetik sesuai cara konduksi
 Suhu tubuh program dokter yaitu kontak
normal langsung
36,5–37,5o dengan objek.
C (bayi) 36- 3. Menurunkan
37o C (anak) panas di pusat
 Nadi hipotalamus.
normal 120
140x/menit
(bayi) 100-
120x/menit
(anak)
 Respirasi
normal 30-
60x/menit
(bayi) 30-
40x/menit
(anak)
 TTV dalam
rentang
normal

IV. CATATAN IMPLEMENTASI PASIEN


TANGGAL/JA NO DIAGNOSA TINDAKAN PARAF
M KEPERAWATAN KEPERAWATAN &
HASIL/RESPON PASIEN
12/09.00 wib 1 1. Melakukan auskultasi
suara 2 – 4 jam
2. Memberikan posisi
kepala lebih tinggi dari
posisi badan dan kaki.
3. Melatih dan anjurkan
klien untuk lebih efektif
4. Mengubah posisi klien
sesering mungkin tiap 2
jam
5. Melakukan suction bila
perlu
6. Memonitor tanda vital
tiap 4 jam
7. Melakukan kolaborasi
pemberian O2
8. Melakukan pemijatan
dinding dada dan perut
serta pemberian
nebulizer, hati-hati pada
anak yang sesak dan
suhu tubuh yang tinggi.
9. Memberikan obat
ekspektoran ,
broncodilator,
mukolitikdan
pemeriksaan penunjang
12/10.00 wib 2 1. Memonitor suhu tubuh
tiap 2-4 jam
2. Memberikan kompres
hangat
3. Memberikan antipiretik,
analgetik sesuai program
dokter

V. CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL/JAM NO DIAGNOSA PERKEMBANGAN PARAF
KEPERAWATAN PASIEN (SOAP)
15/09.00 wib 1 S:
- Ibu mengatakaan
batuk anaknya
berkurang dan dahak
keluar
O:
- Anak sudah tidak
tampak sesak
- Respirasi 24 x/menit
A : masalah Ketidakefektifan
bersihan jalan teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
19/10.00 wib 2 S : ibu mengatakan anaknya
tidak panas lagi
O : Suhu tubuh dalam
rentang normal 37,5 C
A : Masalah Hipertermia
teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai