Anda di halaman 1dari 16

2.

Analisa Data

Tanda Etiologi Masalah

Ds: - Produksi mukus banyak Bersihan jalan nafas tidak efektif


Do:
-Terdapat lendir yang berlebihan pada bayi
-Adanya suara tambahan yaitu stridor
-Adanya tarikan dinding dada
-Saat di suction terdapat lendir berwarna
bening
-Penurunan suara nafas, kadang naik kadang
turun tetapi lebih sering menurun
-Adanya perubahan tidak teratur

Ds:- Hipoventilasi Pola nafas tidak efektif


Do:
-Adanya perubahan ekskursi dada
-Bradipnea: 20 kali permenit pada menit 1
-Bayi tampak bernafas dengan cuping hidung
-Bayi tampak menggunakan otot bantu
pernapasan
-APGAR 6 pada menit 1
-Bayi tampak sianosis pada bibir

69
Ds: Ketidakadekuatan suplai ASI Ketidakefektifan pemberian ASI
-Ibu mengatakan produksi ASI tidak adekuat
-Ibu R mengatakan tidak ada kepuasan saat
menyusui
Do:
-Bayi tampak menggeliat dan menangis di
payudara Ibu R
- Bayi tampak rewel dan menangis dalam
waktu satu jam setelah menyusui

- Bayi tampak tidak mampu untuk menempel


pada payudara ibu dengan benar
- Bayi tampak tidak bisa menghisap puting
susu Ibu dengan kontinu karenaASI tidak ada
Ds: - Aspirasi mekonium Resiko infeksi
Do:
- Ketuban bercampur mekonium
- Ketuban telah pecah >18 jam
- Ketuban berwarna kehijauan
- APGAR Skor 6

70
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan aspirasi mekonium

2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi

3. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI

4. Resiko infeksi berhubungan dengan aspirasi mekonium

71
4. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan aspirasi mekonium


Rencana keperawatan
Diagnosa keperawatan/masalah Rasional
Intervensi
kolaborasi Tujuan dan kriteria hasil
Bersihan jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan asuhan NIC:
berhubungan dengan produksi mukus keperawatan 4x24 jamdiharapkan 1. Obstruksi dapat disebabkan oleh
banyak. jalan nafas efektif dengan kriteria 1. Fasilitasi kepatenan jalan akumulasi sekret, perlekatan
hasil: udara mukosa, perdarahan, spasme
NOC: bronkus dan masalah dengan posisi
DS:- 1. Tunjukkan bersihan jalan napas trakeostomi.
DO: yang efektif, yang dibuktikan
oleh pencegahan aspirasi; status 2. Keluarkan sekret dari jalan 2. Peningkatan sumbatan hidung dan
-Terdapat lendir yang berlebihan pernapasan: kepatenan jalan napas dengan memasukkan produksi mukus mempengaruhi
pada bayi napas; dan status pernapasan: sebuah kateter pengisap pernapasan, khususnya selama
ventilasi tidak terganggu. kedalam jalan napas oral
-Adanya suara tambahan yaitu ronci pemberian makan.
2. Tunjukkan status pernapasan : dan/atau trakea
-Adanya tarikan dinding dada kepatenan jalan napas, yang
-Saat di suction terdapat lendir dibuktikan oleh indikator 3. Cegah atau minimalkan faktor 3. Meminimalkan faktor resiko dapat
berwarna bening gangguan sebagai berikut risiko pada pasien yang
(sebutkan 1-5: gangguan menurunkan resiko aspirasi.
-Penurunan suara nafas beresiko mengalami aspirasi
-Adanya perubahan irama pernafasan ekstrem, berat, sedang, ringan,
atau tidak ada gangguan):
Kemudahan bernapas.
Frekuensi dan irama
pernapasan. 4. Identifikasi, tangani, dan
4. Pireksia berkenaan dengan
cegah reaksi
Pergerakan sputum keluar dari stimulus SSP meningkatkan laju
inflamasi/kontriksi di dalam
jalan napas. metabolisme dan kebutuhan
jalan napas
Pergerakan sumbatan keluar oksigen.

72
dari jalan napas. 5. Tingkatkan inhalasi dalam 5. Peningkatan kebutuhan oksigen
pada pasien yang memiliki dan depresi pernapasan
riwayat keturunan mengalami dihubungkan dengan gejala putus
tekanan intratoraksik dan obat dan dapat menurunkan fungsi
kompresi parenkim paru yang pernapasan, menyebabkan hipoksia
mendasari untuk pengerahan dan asidosis serta alkalosis
tenaga dalam respiratori.
menghembuskan udara

6. Pengaturan posisi yang tepat pada


6. Ubah posisi pasien atau bayi dapat meningkatkan respirasi
bagian tubuh pasien secara dan menurunkan resiko aspirasi.
sengaja untuk memfasilitasi
kesejahteraan fisiologis dan
psikologis

73
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi atau hiperventilasi
Rencana keperawatan
Diagnosa keperawatan/masalah Rasional
Intervensi
kolaborasi Tujuan dan kriteria hasil
Pola nafas tidak efektif berhubungan Setelah dilakukan asuhan NIC:
dengan hipoventilasi keperawatan 4x24 jam diharapkan
pola nafas efektif dengan kriteria 1. Fasilitasi kepatenan jalan 1. Obstruksi dapat disebabkan oleh
DS: napas akumulasi sekret, perlekatan
hasil:
mukosa, perdarahan, spasme
- NOC: bronkus dan masalah dengan posisi
trakeostomi.
DO: 1. Tunjukkan pola pernapasan
efektif, yang dibuktikan oleh
- Adanya perubahan ekskursi dada
status pernapasan: status
-Bradipnea: 20 kali permenit ventilasi dan pernapasan yang
-Bayi tampak bernafas dengan 2. Pencegahan reaksi inflamasi dan
tidak terganggu: kepatenan 2. Identifikasi, obati, dan cegah
cuping hidung kontriksi pada jalan nafas dapat
jalan napas; dan tidak ada reaksi inflamasi/konstriksi di
meningkatkan pola nafas efektif
-Bayi tampak menggunakan otot penyimpangan tanda vital dari jalan napas
bantu pernapasan rentang normal
-APGAR 5-6 3. Analisa gas darah pada bayi dapat
2. Tunjukkan status pernapasan: 3. Kumpulkan dan analisis data
-Bayi tampak sianosis mengidentifikasi keseimbangan
ventilasi tidak terganggu, yang pasien untuk memastikan
asam basa gas darah
dibuktikan oleh indikator kepatenan jalan napas dan
gangguan sebagai berikut pertukaran gas yang adekuat
(sebutkan 1-5: gangguan 4. Tingkatkan pola pernapasan
spontan yang optimal 4. Pola bernafas spontan yang optimal
ekstrem, berat, sedang, ringan
sehingga memaksimalkan dapat menyeimbangkan pertukaran
dan/atau tidak ada gangguan)
pertukaran oksigen dan oksigen dan karbon dioksida dalam
Penggunaan otot aksesorius
karbon dioksida di dalam paru paru-paru
Suara napas tambahan
Pendek napas

74
3. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI

Rencana keperawatan
Diagnosa keperawatan/masalah Rasional
Intervensi
kolaborasi Tujuan dan kriteria hasil
Ketidakefektifan pemberian ASI Setelah dilakukan asuhan NIC:
berhubungan dengan keperawatan 4x24 jam diharapkan 1. Siapkan ibu yang baru
ketidakadekuatan suplai ASI pemberian ASI efektif dengan melahirkan untuk 1) Persiapan ibu untuk memberi ASI
mengeluarkan ASI nya pada neonatus agar produksi ASI
kriteria hasil:
DS: dengan menggunakan pump tetap stabil
NOC:
- Ibu mengatakan produksi ASI tidak
adekuat 1. Ibu dan bayi akan mengalami
-Ibu M mengatak tidak ada kepuasan keefektifan pemberian ASI
saat menyusui yang ditunjukkan oleh
pengetahuan: pemberian ASI; 2. Gunakan proses bantuan 2) Bantuan interaktif menyusui dapat
kemantapan pemberian ASI: interaktif untuk membantu mempertahankan untuk
bayi/ibu; pemeliharaan mempertahankan keberhasilan keberhasilan menyusui
DO:
pemberian ASI; dan menyusui
-Bayi tampak menggeliat dan penyapihan pemberian ASI.
2. Bayi akan menunjukkan 3. Fasilitasi penghentian
menangis di payudara Ibu M 3) Peminimalan produksi ASI dapat
kemantapan pemberian ASI: produksi ASI dan
- Bayi tampak rewel dan menangis mencegah kongesti payudara
bayi, yang dibuktikan oleh meminimalkan kongesti
dalam waktu satu jam setelah setelah melahirkan
indikator sebagai berikut payudara setelah melahirkan.
menyusui (sebutkan 1-5: tidak adekuat,
- Bayi tampak tidak mampu untuk cukup adekuat, adekuat, atau
menempel pada payudara ibu sangat adekuat):
dengan benar Kesejajaran dan latch on yang
benar.

75
- Bayi tampak tidak bisa menghisap Mencengkram dan
puting susu Ibu dengan kontinu mengompresi areola dengan
tepat.
Mengisap dan menempatkan
lidah bayi dengan benar.
Suara menelan yang dapat
didengar.
Minimal menyusu 8 kali
sehari.
Kepuasan bayi setelah
menyusu.
Kenaikan berat badan sesuai
usia.

76
4. Resiko infeksi berhubungan dengan aspirasi mekonium

Rencana keperawatan
Diagnosa keperawatan/masalah Rasional
Intervensi
kolaborasi Tujuan dan kriteria hasil
Resiko infeksi berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan NIC:
peningkatan paparan lingkungan keperawatan 4x24 jam diharapkan 1. Pertahankan teknik aseptik
tidak mengalami infeksi dengan dalam perawatan tali pusat 1. Agar tali pusat tetap terjaga dan
DS:- kriteria hasil: aseptik
2. Batasi pengunjung bila perlu 2. Untuk mengurangi terpapar dengan
DO: NOC: lingkungan (phatogen dari luar)
3. Cuci tangan setiap sebelum 3. Untuk menjaga agar tangan tetap
- Terlihat tali pusat bayi masih 1. Klien bebas dari tanda dan bersih dari phatogen
dan sesudah tindakan
basah (belum kering) gejala infeksi
keperawatan
- Terlihat ada bekas potongan tali 2. Jumlah leukosit dalam batas 4.Untuk meningkatkan sistem imunitas
4. Tingkatkan intake nutrisi
pusat bayi normal 5. Monitor tanda dan gejala 5. Untuk mengetshui keadaan tali pusat
- Kondisi tali pusat tidak bengkak, 3. Status imun, gastrointestinal, infeksi sistemik dan lokal baik bentuk maupun bau
genitourinaria dalm batas 6. inspeksi kulit dan membran 6. Untuk mengetahui adanya tanda dan
tidak kemerahan, tidak berwarna
normal mukosa terhadap kemerahan gejala infeksi
kuning atau pucat, tidak ada
4. Suhu tubuh dalam rentang dan panas
pendarahan 7. Untuk meningkatkan pengetahuan
normal 7. Ajarkan keluarga tanda dan
- Tali pusat elastis gejala infeksi keluarga tentang tanda dan gejala
- Panjang tali pusat 4 cm infeksi
- Bayi didalam inkubator 8. Kaji suhu tubuh bayi 8. Untuk mengetahui tanda dan gejala
infeksi
9. Kolaborasi pemberian injeksi 9. Untuk mencegah infeksi pada bayi
antibiotik

77
4. IMPLEMENTASI

Tanggal NO JAM/WAKTU IMPLEMENTASI RESPON HASIL PARAF


DP
Minggu, 26 1 13.00 WIB 1. Memposisikan bayi dengan kepala sedikit 1. Posisi ekstensi dapat membebaskan jalan
Juni 2016 ekstensi napas bayi

1 13.01 WIB 2. Membersihkan mulut dan hidung bayi 2. Mulut dan hidung bayi bersih
3. Mengeluarkan sekret/cairan dari mulut bayi 3. Jalan napas bayi bersih dari sekret/cairan Herlin
1 13.02 WIB dengan menggunakan suction Ferlina

4. Mempertahankan kepatenan jalan napas


1 13.04 WIB pada bayi dengan memasang selang 4. Jalan napas tetap maksimal
oksigen

2 13.05 WIB 5. Memberikan oksigen dengan nasal kanul 2 5. Selang oksigen telah terpasang
liter/menit
6. Adanya pergerakan dinding dada dan bayi
6. Mengobservasi pergerakan dinding dada bernapas dengan otot bantu pernapasan
2 13.06 WIB
serta otot bantu pernapasan pada bayi
2 13.07 WIB 7. Alat pengukur saturasi oksigen telah
7. Memasang alat untuk mengukur saturasi terpasang
oksigen
8. Saturasi oksigen 65%
2 13.07 WIB 8. Memonitor status oksigen
9. Pola napas 86 x/menit reguler dan bayi
9. Memonitor pola nafas dan refleks menangis menangis
2 13.08 WIB
10. Mengobservasi saturasi oksigen dan 10. Saturasi oksigen 80% dan telah diberikan
2 13.08 WIB memberikan oksigen 1 liter/menit oksigen 1 liter/menit

78
2 14.00 WIB 11. Mengobservasi tanda-tanda vital pada 11. RR: 40 x/menit
bayi
P: 107 x/menit
12. Bayi telah berada dalam inkubator
4 14.15 WIB 12.Meletakakan bayi dalam inkubator
13. Memberikan injeksi ampicilin 1x90 mg
4 15.00 WIB dan ceftazidim 1x90 mg pada bayi dengan 13. Injeksi telah diberikan, setelah diberikan
cara IV melalui selang infus injeksi tidak ada tanda-tanda alergi obat.

Senin, 27 4 07.00 WIB 1. Mencuci tangan sebelum tindakan 1. Tangan telah bersih dan aseptik
Juni 2016 2 07.05 WIB 2. Mengukur nadi dan pernapasan bayi 2. N : 110 x/m
RR: 40 x/m

1 07.15 WIB 3. Mempertahankan kepatenan jalan napas 3. Kepatenan jalan napas bayi telah maksimal Herlin
4 07.15 WIB 4. Memberikan injeksi ampicilin 1x90 mg 4. Injeksi pada bayi telah diberikan, setelah Ferlina
dan ceftazidim 1x90 mg pada bayi diberikan injeksi tidak ada tanda-tanda
dengan cara IV melalui selang infus alergi obat.

1 07.20 WIB 5. Memonitor status oksigen 5. Saturasi oksigen 85%


2 09.00 WIB 6. Memberikan susu melalui dot pada bayi 6. Bayi talah diberi susu dan refleks
sebanyak 2 ml menghisap sudah membaik.

3 09.15 WIB 7. Memberikan susu melalui dot pada bayi 7. Bayi telah minum susu tetapi reflek
sebanyak 2 ml menghisap masih kurang baik sebanyak 2
ml

4 09.25 WIB 8. Mencuci tangan setelah tindakan 8. Tangan perawat telah bersih
keperawatan

79
28 Juni 4 14.00 WIB 1. Mencuci tangan seblum tindakan 1. Tangan perawat telah bersih dan aseptik
2016
2 14.03 WIB 2. Mengobervasi nadi dan pernapasan bayi 2. N: 119 x/menit
RR: 39 x/menit
4 14.10 WIB 3. Memberikan injeksi ceftazidim 1x90 mg Herlin
pada bayi dengan IV melalui selang 3. Injeksi telah diberikan, setelah diberikan Ferlina
infus. injeksi tidak ada tanda-tanda alergi obat.
3 15.00 WIB 4. Memberikan susu melalui dot pada bayi 4. Bayi menghisap dot perlahan karena
sebanyak 10 ml refleks menghisap masih lemah.

4 16.00 WIB 5. Memberikan bayi kepada Ibu R untuk 5. Bayi telah berada digendongan Ibu R
digendong
3 16.35 WIB 6. Meletakkan bayi kembali kedalam 6. Bayi telah berada dalam inkubator
inkubator

3 16.40 WIB 7. Memberikan susu melalui dot pada bayi 7. Susu telah diberikan sebanyak 5 ml
sebanyak 5 ml refleks menghisap bayi sudah mulai
membaik
4 16.50 WIB 8. Mencuci tangan setelah tindakan 8. Tangan perawat telah bersih
keperawatan

29 Juni 4 06.30 WIB 1. Memandikan bayi 1. Bayi telah dimandikan dan segar
2016 4 06.40 WIB 2. Mengganti pakaian bayi 2. Pakaian bayi telah diganti dengan
pakaian bersih
2 07.00 WIB 3. Mengobservasi tanda-tanda vital pada bayi 3. P: 123 x/menit
RR: 40 x/menit Herlin
Ferlina
2 07.10 WIB 4. Menyiapkan Ibu R untuk menyusui 4. Ibu R telah berada di ruang perawatan
bayinya bayi
3 08.00 WIB 5. Meletakkan bayi pada gendongan Ibu R 5. Bayi telah meyusui dengan Ibu R dan
untuk di beri ASI sudah menghisap dengan baik

4 09.10 WIB 6. Meletakkan bayi kembali dalam inkubator 6. Bayi telah masuk dalm inkubator.

80
5. EVALUASI

No. Tanggal Tanggal No. DX Evaluasi Paraf dan


teratasi nama jelas
1. 26 Juni Belum 1 S: -
2016 teratasi O:-Tidak terdapat lendir lagi pada bayi
-Tidak adanya suara tambahan seperti stridor
-Tidak adanya tarikan dinding dada
-Tidak adanya penurunan suara nafas
-Tidak adanya perubahan irama pernafasan Herlin
-Saturasi oksigen 90% ferlina
A: Masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan, No: 4, 8 dan 11.

2. 26 Juni Belum 2 S:-


2016 teratasi O: -Tidak tampak perubahan ekskursi dada
-Bayi tampak tidak bernafas dengan cuping hidung
-Bayi tampak tidak menggunakan otot bantu pernapasan
-APGAR 7 Herlin
-Bayi tampak tidak sianosis ferlina
-Pola napas bayi lambat dan RR:39x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan No: 2, 6 dan 12.
3. 26 Juni Belum 4 S:-
2016 teratasi O:- Terlihat tidak ada tanda-tanda infeksi
- Terlihat tali pusat masih basah
- Suhu tubuh dalam rentang normal T: 36,8 0C Herlin
- Tali pusat tidak berbau ferlina
A: Masalah belum teratasi

81
P: Intervensi dilanjutkan No 1,2,3,4, dan 5

4. 27 Juni 27 Juni 2016 1 S:-


2016 O: -Tidak adanya tarikan dinding dada
-Tidak adanya penurunan suara nafas
-Tidak adanya perubahan irama pernafasan
-Saturasi oksigen 90% Herlin
A:Masalah teratasi Ferlina
P:Intervensi dihentikan

5. 27 Juni 27 Juni 2016 2 S:-


2016 O: -Bayi tampak tidak bernafas dengan cuping hidung
-Bayi tampak tidak menggunakan otot bantu pernapasan
-APGAR 7
-Bayi tampak tidak sianosis Herlin
-Pola napas bayi lambat dan RR:42x/menit Ferlina
A:Masalah teratasi
P:Intervensi dihentikan
6. 27 Juni Belum 3 S: -Ibu Mengatakan produksi ASI tidak adekuat
2016 teratasi -Ibu R mengatakan tidak ada kepuasan saat menyusui
O: -Bayi tampak menggeliat dan menangis di payudara Ibu R
- Bayi tampak rewel dan menangis dalam waktu satu jam setelah menyusui
Herlin
- Bayi tampak tidak mampu untuk menempel pada payudara ibu dengan benar Ferlina
- Bayi tampak tidak bisa menghisap puting susu Ibu dengan kontinu
A:Masalah teratasi sebagian
P:Lanjutkan intervensi, No: 4 dan 5.

82
8. 27 juni Belum 4 S: - Ibu mengatakan perawat yang melakukan perawatan tali pusat
2016 teratasi O: - Terlihat tidak ada tanda-tanda infeksi
- Terlihat tali pusat masih basah
- Suhu tubuh dalam rentang normal T: 36.9 0C Herlin
- Tali pusat tidak berbau ferlina
- Terlihat perawat melakukan perawatn tali pusat dan memandikan bayi
A: masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan No 1,2 dan 3.

9. 28 Juni Belum 3 S: -Ibu Mengatakan produksi ASI mulai sedikit adekuat


2016 teratasi -Ibu R mengatakan sudah ada kepuasan saat menyusui
O: -Bayi tampak tidak menangis di payudara Ibu R
- Bayi tampak tidak rewel dan menangis dalam waktu satu jam setelah menyusui
Herlin
- Bayi tampak sudah mampu untuk menempel pada payudara ibu dengan benar Ferlina
- Bayi tampak sudah bisa menghisap puting susu Ibu dengan kontinu
A:Masalah teratasi sebagian
P:Intervensi dilanjutkan, No: 5
10. 29 Juni 29 Juni 2016 4 S: -Ibu mengatakan produksi ASI sudah adekuat
2016 -ibu mengatakan ada kepuasan saat dan setelah menyusui
O:- Bayi tampak tidak menangis di payudara Ibu R
- Bayi tampak tidak rewel dan menangis dalam waktu satu jam setelah menyusui
Herlin
- Bayi tampak sudah mampu untuk menempel pada payudara ibu dengan benar Ferlina
- Bayi tampak sudah bisa menghisap puting susu Ibu dengan kontinu
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan.

83
11. 29 Juni 29 Juni 2016 4 S: - Ibu mengatakan perawat yang melakukan perawatan tali pusat
2016 - Ibu mengatakan bayi setiap pagi dimandikan perawaat
O: - Terlihat tidak ada tanda-tanda infeksi
- Terlihat tali pusat masih basah Herlin
- Suhu tubuh dalam rentang normal T: 36,8 0C ferlina
- Tali pusat tidak berbau
- Terlihat perawat melakukan perawatan tali pusat dan memandikan bayi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan oleh keluarga dirumah dengan penjelasan perawat sebelum
pulang.

84

Anda mungkin juga menyukai