A. Pendahuluan
Sebagai akibat proses menua terdapat perubahan dalam tatacara pelayanan
kesehatannya, yang penyebabnya dapat diakibatkan oleh berbagai hal, yaitu (Kane et
al, 1994) :
Perubahan perubahan anatomik/fisiologik akibat proses menua
Berbagai penyakit atau keadaan patologik sebagai akibat penuaan
Pengaruh psiko-sosial pada fungsi organ
Dalam kenyataan memang suka untuk membedakan apakah suatu abnormalitas
disebabkan oleh proses penyakit. Walaupun demikian pembedaan ini sangat penting
guna memberikan pelayanan kesehatan yang tepat pada usia lanjut ( Utama. Hendra,
2011)
Karenanya harus dihindari pemberian pengobatan pada “abdominalis” yang
diakibatkan oleh proses menua normal, seperti juga harus dihindari menganggap
abnormalitas patologik sebagai sesuatu keadaan normal akibat proses menua. Hal-hal
tersebut harus diingat karena seorang lanjut usia sangat rentan terhadap efek
iatrogenik. Kita ingat sesuatu lelucon tentang seorang lanjut usia yang mengeluhkan
salah satu lututnya yang sakit dihadapan seorang dokter ( Utama. Hendra,2011)
B. Pengertian
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan- lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita (Nugroho, 2000)
Lanjut usia adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun ke atas yang akan terus
menerus mengalami perubahan melalui proses menua yang bersifat mental psikologis
dan social, neskipun dalam kenyataannya terdapat perbedaan anatar satu orang
dengan orang lainnya (Departemen Sosial RI, 2002)
Perubahan normal musculoskeletal adalah perubahan yang terkait usia pada lansia
termasuk penurunan tinggi badan, redistribusi massa otot dan lemak subkutan,
peningkatan porositas tulang, atrofi otot, pergerakan yang lambat, pengurangan
kekuatan dan kekauan sendi- sendi (Babat. Ugen, 2013)
4
,program pencegahan ,pengobatan ,cara mengurangi nyeri dan mencegah terjadinya
fraktur ( La. Ode. Syarif, 2012 ).
Jenis osteoporosis:
Bila disederhanakan ,terdapat dua jenis osteoporosis ,yaitu osteoporosis primer
dan skunder ( La. Ode. Syarif, 2012 ).
1. Osteoporosis primer
Osteoporosis primer adalah kehilangan massa tulang yang terjadi sesuai
dengan proses penuaan ,sedangkan osteoporosis sekunder didefinisikan
sebagai kehilangan massa tulang akibat hal hal tertentu sampai saat ini
osteoporosis primer masi menduduki tempat utama karena lebih banyak
ditemukan dibanding osteoporosis skunder .proses ketuaan pada wanita
monopouse dan usia lanjut merupakan contoh dari osteoporosis primer
2. Osteoporosis skunder
Osteoporosis skunder,mungkin berhubungan dengan patologis tertentu
termasuk kelainan endokrin,efek smping obat-obatan ,immobilisasi,pada
osteoporosis skunder,terjadi penurunan densitas tulang yang cukup berat
untuk menimbulkan fraktur traumatik akibat faktor ekstrinsik seperti
kelebihan steroid ,artritis reumatoid ,kelainan hati/ginjal kronis ,sindrom
malafsorbsi mastositosis sistemik,hiperparatiroidsme ,varian status
hipogonade dll.
Osteoporosis akibat pemakaian stroid ( La. Ode. Syarif, 2012 )
Harvey cushing lebih dari 50 tahun yang lalu telah mengamati bahwa
hivercortisolisme berhubungan erat dengan penipissan massa tulang.sindroma
cushing relatif jarang dilaporkan setelah pemakaian steroid semakin meluas
untuk pengobatan berbagai kondisi penyakit,efek samping yang cukup serius
semakin sering diamati .diperkirakan ,antara 30% sampai 50% pengguna
steroid jangka panjang mengalami patah tulang (atraumatik frakture) ,
misalnya di tulang belakang atau paha
Penelitian mengenai osteoporosis akibat pemakaian teroid menghadapi
kendala karna pasien-pasien yang di obati tersebut mungkin mengalami
gangguan sistemik yang komplek misalnya, penderita artritis rheumatoid
dapat mengalami penipisan tulang akibat penyakit tersebut atau karna
pemberian teroid. Resiko osteoporosis di pengaruhi dosis dan lama
pengobatan teroid, namun juga terkait dengan jenis dan apakah penderita
sudah menopause atau belum. Penipisan tulang akibat pemberian teroid,
paling cepat berlangsung pada 6 bulan pertama pengobatan , dengan rata-rata
penurunan 5% pada tahun pertama, kemudian menurun menjadi 1%-2% pada
tahun-tahun berikutnya. Dosis harian prednison 7,5 mg per hari atau lebih
secara jenis meningkatkan pengeroposan tulang dan kemungkinan fraktur.
Bahkan prednison dosis rendah (5 mg per hari) telah terbukti meningkatkan
risiko fraktur vertebra.
5
D. Pemeriksaan Penunjang/Evaluasi Diagnostik
Pemeriksaan penunjang/evaluasi diagnostic menurut La. Ode. Syarif, 2012
meliputi :
1. Radiologi
Gejalah radiologis yang khas adalah densits atau massa tulang yang menurun
yang dapat dilihat pada vetebra spinalis .dinding dekat korvus biasanya merupakan
lokasi yang paling berat.penipisan korteks dan hilangnya trabekula transfersal
merupakan kelainan yang sering ditemukan .lamanya korpus vetebra menyebabkan
penonjolan yang menggelembung dari nukleus pulposus kedalam ruang
intervetebral dan menyebabkan deformitas bikonkaf.
2. Ct-Scan
Ct-scan dapat mengukur densitas tulang secara kuantatif yang mempunyai
nilai positif dalam diagnostik dan terafi follow up.mineral vetebral diatas 110
mg/cm biasanya tidak menimbulkan fraktur vetebral atau penonjolan ,sedangkan
minerral vetebral dibawah 65mg/cm ada pada hampir semua klien yang mengalami
fraktur.
3. Pemeriksaan Laboratorium
- Kadar ca,o,fosfatase alkali tidak menunjukan kelainan yang nyata .
- Kadar hpt (pada pascamonopouse kadar hpt meningkat ) dan ct (terapi
ekstrogen merangsang pembentukan ct )
- Kadaer 1,25-(oH)-d3 absorbsi ca menurun .
- Eksresi fosfat hidroksipolin terganggu sehingga meningkat kadarnya
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan osteoporosis menurut La. Ode. Syarif, 2012 meliputi :
1. Diet kaya kalsium dan vitamin d yang mencukupi dan seimbang sepanjang hidup
,dengan peningkatan asupan kalsium pada permulaan umur pertengahan dapat
melindungi terhadap demineralisasi skletal terdiri dari 3 gelas vitamin D susuh
skim atu susu penuh atau makanan lain yang mengandung tinggi kalsium (keju
swiss brokoli kulkus ,salmon )setiap hari .untuk menyakinkan asupan kalsium
yang mencukupi perlu diresepkan preparat kalsium (kalsium karbonat ).
2. Obat obat lain yang dapat menangani oateoporosis termasuk kalsitonin ,natrium
florida ,dan natrium etidronat.kalsitonin secara primer menekan kehilangan tulang
dan diberikan secara injeksi subbkutan atau intra muskular .efek samping misalnya
gangguan gastrointestinal ,aliran panas ,frekuensi urin.biasanya ringan kadang
kadang dialami .natrium flourida memperbaiki aktifitas osteoblastik dan
pembentukan tulang ;namun ,namun kualitas tulang yang baru masi dalam
pengkajian .natrium etidronat ,yang mengalami resobrsi tulang osteoklasik ,sedang
dalam penelitian untuk efisiensi penggunaannya sebagai terapi osteoporosis.
6
F. Komplikasi
Komplikasiosteoporosis menurut La. Ode. Syarif, 2012 yaitu osteoporosis
mengakibatkan tulang secara proresif menjadi panas, rapu dan mudah patah .
osteoporosis sering mengakibatkan fraktur .bisa terjadi fraktur vetebral torakalis dan
lumbalis ,fraktur daerah kolum femoris dan daerah trokhanter, dan fraktur colles pada
pegelangan tangan .
7
4) Aspek Penunjang
a). Radiologi
Gejala radiologi yang khas adalah densitas atau massa tulang
yang menurun yang dapat dilihat pada vetebra spinalis.dinding dekat
korpus vertebra biasanya merupakan lokasi yang paling
berat.penipisan korteks dan hilangnya trabekula transversal marupakan
kelainan yang sering ditemuakan .lamanya korpus vertebra
menyebabkan penonjolan yang menggelembung dari nucleus pulposus
kedalam ruang intervetebral dan menyebabkan deformitas bikonkaf .
b). CT-SCAN
Dapat mengukur densitas tulang secara kuantatif yang
mempunyai niali penting dalam diagnostik dan terapi follow up .
vetebral diatas 110 mg/cm biasanya tidak menimbulkan fraktur
vetebral atau penonjolan ,sedangkan minerral vetebral dibawah
65mg/cm ada pada hampir semua klien yang mengalami fraktur.
C). Pemeriksaan Fisik
1. b1 (breathing)
- Inspeksi :ditemukan ketidak simetrisan tulang rongga dada dan
tulang belakang
- Palpasi :takstil fremitus seimbang kanan dan kiri
- Perkusi :cuaca resonan pada seluruh lapang paru
- Auskultasi :pada kasus lanjut usia ,biasanya didapatkan suara
ronchi
2. b2 (blood)
Pengisian kapiler akan mengurang kurang dari 1 detik ,sering
terjadi keringat dingin dan pusing .adanya pulsus perifer memberi
makna terjadi gangguan pembuluh darah atau edema yang
berkaitan dengan efek obat
3. b3 (brain)
Kesadaran biasanya composmentis .pada kasus yang lebih parah
,klien mengelu pusing dan gelisah.
a. kepala dan wajah ; ada sianosis
b. mata :sekelera biasanya tidak ikterik ,konjung tiva tidak
anemis
c. leher : biasanya jvp dalam normal
Nyeri punggung yang biasanya disertai pembatasan
pergerakan spinal yang didasari dan halus merupakan
indikasi adanya satu fraktur atau lebih ,fraktur kompresi
vetebral .
4. b4 (bladder)
Produsi urin biasanya dalam batas normal dan tidak ada
keluahan pada sistem perkemihan,
5. b5 (bowel)
Untuk kasus osteoporosis ,tidak ada gangguan eliminasi
namun perlu dikaji frekuensi ,konsistensi ,warna, serta bau feses.
6. b6 (bone)
Pada inspeksi dan palpasi pada kolumna vertebralis .klien
osteoporosis sering menunjukan kifosis atau gibbus dan penurunan
8
tinggi badan dan berat badan .ada perubahan gaya berjalan
,deformitas tulang, dan nyeri spinal. Lokasi fraktur yang sering
terjadi adalah antara vetebra torakalis 8 dan lumbalis 3.
5). Riwayat Psikososisl
Penyakit ini sering terjadi pada wanita .biasanya sering timbul
kecemasan , takut melakukan aktifitas dan perubahan konsef
diri.perawat perlu mengkaji masalah – masalah psikologis yang timbul
akibat proses ketuaan dan efek penyakit yang menyertainya .
II. INTERVENSI
1.nyeri berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur, spasme otot,
deformitas tulang.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang
Kriteria Hasil : klien akan mengekspresikan nyerinya ,klien dapat tenang dan
istirahat yang cukup, klien dapat mandiri perawatan dan penanganan
secara sederhana.
Intervensi Rasional
1.pantau tingkat nyri pada 1.tulang dalam peningkatan
punggunng.nyeri terlokalisasi atau jumlah trabekular, pembatasan
menyebar. gerak spinal.
2.ajarkan pada klien tentang 2.alternatif lain untuk mengurangi
alternativ lain untuk mengatasi dan nyeri ,pengaturan posisi, komperes
mengurangi rasa nyeri hangat dan sebagainya.
3.kaji obat obatan untuk mengatasi 3.keyakinan klien tidak dapat
nyeri menoleransi obat yang adekuat atau
4.rencanakan pola klien tentang tidak adekuat untuk mengatasi
periode istirahat adekuat dengan nyerinya
berbaring dalam posisi terlentang 4.kelelahan dan keletihan dapat
selama kurang 15 menit. mengakibatkan menurunnya minat
untuk aktifitas sehari-hari.
9
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
1.ciptakan lingkungan yang bebas dari 1.menciptakan lingkungan yang aman
bahaya : dan mengurangi resiko terjadi
o Tempatkan klien pada tempat kecelakaan
tidur yang rendah 2.ambulasi yang tergesa-gesa
o Amati lantai yang mengakibatkan mudah jatuh
membahayakan klien 3.penarikan yang terlalu keras akan
o Tempatkan klien pada ruangan mengakibatkan terjadinya fraktur
yang tertutup dan mudah 4.pergerakan yang cepat akan
diobservasi mengakibatkan mudah terjadinya
o Berikan penerangan yang cukup fraktur komperesi vetebra pada klien
o Ajarkan klien tenteng osteoporosis
pentingnya menggunaakan alat 5.diet kalsium dibutuhkan untuk
pengaman diruanga mempertahankan kalsium
2.berikan dukungan ambulasi sesuai serum,mencegah bertambahnya
dengan kebutuhan : kehilangan tulang.kelebihan kafein
o Kaji kebutuhan untuk berjalan akan meningkatkan kalsium dalam
o Konsutasi pada ahli terapi urin .meningkatkan resopsi tulang.
10
o Ajarkan klien untuk memintak 6.rokok dapat meningkatkan
bantuan jika diperlukan terjadinya asidosis
o Ajarkan klien untuk berjalan 7.obat-obatan seperti deuretik,
keluar ruangan fenotiazin dapat menyebabkan
3.bantu klien untuk melakukan aktifitas pusing, dan lemah yang merupakan
hidup sehari-hari secara berhati-hati predisposisi klien untuk jatuh.
4.ajarkan pada klien untuk berhenti
secara perlahan, tidak naik tangga, dan
mengangkat beban berat .
5.ajarkan tentang pentingnya diet untuk
mrngurangi atau mencegah
osteoporosis :
o Rujuk klien pada ahli gizi
o Ajarkan diet yang banyak
mengandung kalsium
o Ajarkan klien untuk
mengurangi atu berhenti
menggunakan rokok atu kopi
6.ajarkan tentang efek rokok terhadap
pemulihan tulang
7.observasi efek samping obat obatan
yang digunakan
11
1V.IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan
oada tahap ini perawat susdah siap melaksanakan intervensi dan
aktifitas-aktifitas yang telah dicatat dalam rencana perawat an pasien.
Fase implementasi atau pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu
validasi rencana keperawatan, mendokumentasikan rencana
keperawatan, memberikan asuhan keperawatan, dan pengumpualan data.
V. EVALUASI
Hasil yang diharapkan meliputi :
1 .nyeri berkurang
2. terpenuhinya kebutuhan mobilitas fisik
3. tidak terjadinya cedera
4. terpenuhinya kebutuhan perawatan fisik
5. status psikologis yang seimbang
6. terpenuhinya kebutuhan, pengetahuan dan informasi
12
BAB II
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA
Tanggal Pengkajian :
A. DATA BIOGRAFI
Nama :
Tempat & Tanggal Lahir :
Pendidikan Terakhir :
Agama :
Status Perkawinan :
TB/BB :
Penampilan :
Alamat :
Telp :
Orang Yang Dekat Di hubungi :
Hubungan dengan Lansia :
Alamat :
B. RIWAYAT KELUARGA
1. Susunan anggota Keluarga
N NAMA L/P HUBUNG PENDIDI PEKERJA KETE
o. AN KAN AN RANG
KELUAR AN
GA
1 -
2 -
3 -
4 -
5 -
2. Genogram :
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
3. Tipe / Bentuk Keluarga : keluarga Inti
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini :
Alamat pekerjaan :
Berapa jarak dari rumah :
Alat transportasi :
Pekerjaan sebelumnya :
Sumber pendapatan & Kecukupan :
terhadap Kebutuhan
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi :
Jarak dari rumah :
Rumah Sakit :
Klinik :
Pelayanan Kesehatan dirumah :
Makanan yang dihantarkan :
Perawatan sehari-hari yang dilakukan :
keluarga
Lain-lain :-
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual :
Yang Lainnya :
H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun :
yang lalu
Status kesehatan umum selama 5 tahun :
yang lalu
OBAT-OBATAN :
No Nama Obat Dosis Keterangan
.
1.
Nutrisi : Baik
Eliminasi : Baik
Aktivitas : Baik
Istirahat & Tidur : Baik
Personal Hygiene : Baik
Seksual : Baik
Rekreasi : Baik
Psikologis : Baik
Persepsi Klien : Baik
Konsep Diri : Baik
Emosi : Baik
Adaptasi : Baik
Mekanisme Pertahanan Diri : Baik
Keadaan Umum : Baik
Tingkat Kesadaran : : Compos mentis
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Pernafasan : Baik
Sistem Integumen : Baik
Sistem Perkemihan : Baik
Sistem Muskulo Skeletal : Baik
Sistem Endokrin : Baik
Sistem Gastrointestinal : Baik
Sistem Reproduksi : Baik
Sistem Persarafan : Baik
Sistem Penglihatan : Baik
Sistem Pendengaran : Baik
Sistem Pengecapan : Baik
Sistem Penciuman : Baik
Tactil Respon : Baik
: Baik
K. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
L. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium : -
2. radiologi :-
15
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke
A kamar kecil, berpakaian dan mandi
16
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)
SKORE
+ - No. PERTANYAAN JAWABAN
V 1. Tanggal berapa hari ini ? Hari Tgl
Th
V 2. Hari apa sekarang ini ?
V 3. Apa nama tempat ini ?
V 4. Berapa nomor telpon Anda ?
4.a. Dimana alamat Anda ?
(tanyakan bila tidak memiliki telpon)
V 5. Berapa umur Anda ?
V 6. Kapan Anda lahir ?
V 7. Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
V 8. Siapa Presiden sebelumnya ?
V 9. Siapa nama kecil ibu Anda ?
- 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 -
dari setiap angka baru, semua secara
menurun ?
Jumlah Kesalahan Total
KETERANGAN :
1. Kesalahan 0 – 2 Fungsi intelektual utuh
2. Kesalahan 3 – 4 Kerusakan intelektual Ringan
3. Kesalahan 5 – 7 Kerusakan intelektual Sedang
4. Kesalahan 8 – 10 Kerusakan intelektual Berat
Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan bila subyek hanya
berpendidikan SD
Bisa dimaklumi bila kurang dari 1 (satu) kesalahan bila subyek mempunyai
pendidikan lebih dari SD
Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan untuk subyek kult hitam,
dengan menggunakan kriteria pendidikan yang lama. Dari Pfeiffer E (197
17
MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)
Menguji Aspek - Kognitif dari Fungsi Mental
REGISTRASI
3
Nama 3 Obyek (1 detik untuk mengatakan masing-
3 masing) tanyakan klien ke 3 obyek setelah anda telah
mengatakan. Beri 1 point untuk tiap jawaban yang
benar, kemudian ulangi sampai ia mempelajari ke 3
nya jumlahkan percobaan & catat. Percobaan :
……………………
PERHATIAN & KALKULASI
5 Seri 7's ( 1 point tiap benar, berhenti setelah 5 jawaban,
5 berganti eja kata ke belakang) ( 7 kata dipilih eja dari
belakang)
MENGINGAT
3 3 Minta untuk mengulangi ke 3 obyek diatas, beri 1 point
untuk tiap kebenaran.
BAHASA
9 Nama pensil & melihat (2 point)
9 Mengulang hal berikut tak ada jika ( dan atau tetapi) 1
point
30 30 Nilai Total
KETERANGAN :
18
INVENTARIS DEPRESI BECK
(Penilaian Tingkat Depresi Lansia dari Beck & Decle, 1972)
SKORE URAIAN
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau
0 Saya tidak merasa sedih
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis / kecil hati tentang masa depan
C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal
D KETIDAK PUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat beuruk / tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Tidak merasa benar-benar bersalah
19
H MENARIK DIRI DARI SOSIAL
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & tidak perduli pada
mereka semuanya
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & mempunyai sedikit
perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat berkerja ± sebaik-baiknya
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
KETERANGAN :
PENILAIAN
0-4 Depresi Tidak Ada / Minimal
5–7 Depresi Ringan
8 – 15 Depresi Sedang
16 + Depresi Berat
20
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
ANALISA DATA
21
PRIORITAS MASALAH
1.
RENCANA TINDAKAN
CATATAN PERKEMBANGAN
22
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA
B. RIWAYAT KELUARGA
4. Genogram :
5. Tipe / Bentuk Keluarga : keluarga Inti
C. RIWAYAT PEKERJAAN
23
D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Tipe tempat tinggal : Umum
Jumlah Kamar :3
Jumlah Tongkat di kamar :3
Kondisi tempat tinggal : Bersih
Jumlah orang yang tinggal : Laki-laki 2 orang/Perempuan 3 orang
Derajat Privasi : Mempunyai kamar sendiri
Tetangga terdekat : di depan rumah
Alamat / Telepon : Kesambe Lama
E. RIWAYAT REKREASI
Hobby / Miat : Membaca/menulis
Keanggotaan Organisasi : Pengajian
Liburan Perjalanan : 3 Minggu sekali
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi : Dokter
Jarak dari rumah : 200 meter
Rumah Sakit : 3 Km
Klinik : 2 Km
Pelayanan Kesehatan dirumah : Tidak Ada
Makanan yang dihantarkan : Tidak ada
Perawatan sehari-hari yang dilakukan : Perawatan kulit
keluarga
Lain-lain :-
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual : Shalat dan Membaca ayat pendek
Yang Lainnya sebelum tidur
: menonton televisi
H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun : nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit
yang lalu menahan kencing, rasa panas dan sulit
tidur dan dirinya menyatakan bahwa sudah
tidak mendapatkan haid sejak tiga bulan
yang lalu.
Status kesehatan umum selama 5 tahun : Nyeri pada persendian, sakit pada
yang lalu punggung
24
OBAT-OBATAN :
No. Nama Obat Dosis Keterangan
1. Neo Rhemaucyl 500 mg
Nutrisi : Baik
Eliminasi : Baik
Aktivitas : Baik
Istirahat & Tidur : Baik
Personal Hygiene : Baik
Seksual : Baik
Rekreasi : Baik
Psikologis : Baik
: Baik
Persepsi Klien : Baik
Konsep Diri : Baik
Emosi : Baik
Adaptasi : Baik
Mekanisme Pertahanan Diri
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Pernafasan
Sistem Integumen : Baik
Sistem Perkemihan : Baik
Sistem Muskulo Skeletal : Baik
Sistem Endokrin : Baik
Sistem Gastrointestinal : Baik
Sistem Reproduksi : Baik
Sistem Persarafan : Baik
25
Sistem Penglihatan : Baik
Sistem Pendengaran : Baik
Sistem Pengecapan : Baik
Sistem Penciuman : Baik
Tactil Respon : Baik
: Baik
: Baik
K. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
L. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium : -
2. radiologi :-
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke
A kamar kecil, berpakaian dan mandi
26
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)
SKORE
+ - No. PERTANYAAN JAWABAN
V 1. Tanggal berapa hari ini ? Tgl 16 agustus
Tahun 2015
V 2. Hari apa sekarang ini ? 16 agustus Tahun
2015
V 3. Apa nama tempat ini ? Ruang tamu
V 4. Berapa nomor telpon Anda ? 085384564630
4.a. Dimana alamat Anda ? Kesambe Lama
(tanyakan bila tidak memiliki telpon)
V 5. Berapa umur Anda ? 56 tahun
V 6. Kapan Anda lahir ? 24 April 1959
V 7. Siapa Presiden Indonesia sekarang ? Jokowi
V 8. Siapa Presiden sebelumnya ? SBY
V 9. Siapa nama kecil ibu Anda ? Sur
- 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 -
dari setiap angka baru, semua secara menurun
?
Jumlah Kesalahan Total 1
KETERANGAN :
1. Kesalahan 0 – 2 Fungsi intelektual utuh
2. Kesalahan 3 – 4 Kerusakan intelektual Ringan
3. Kesalahan 5 – 7 Kerusakan intelektual Sedang
4. Kesalahan 8 – 10 Kerusakan intelektual Berat
Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan bila subyek hanya
berpendidikan SD
Bisa dimaklumi bila kurang dari 1 (satu) kesalahan bila subyek mempunyai
pendidikan lebih dari SD
Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan untuk subyek kulit hitam,
dengan menggunakan kriteria pendidikan yang lama.
Dari Pfeiffer E (1975)
27
MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)
Menguji Aspek - Kognitif dari Fungsi Mental
REGISTRASI
3
Nama 3 Obyek (1 detik untuk mengatakan masing-
3 masing) tanyakan klien ke 3 obyek setelah anda telah
mengatakan. Beri 1 point untuk tiap jawaban yang benar,
kemudian ulangi sampai ia mempelajari ke 3 nya
jumlahkan percobaan & catat. Percobaan :
……………………
PERHATIAN & KALKULASI
5 Seri 7's ( 1 point tiap benar, berhenti setelah 5 jawaban,
5 berganti eja kata ke belakang) ( 7 kata dipilih eja dari
belakang)
MENGINGAT
3 3 Minta untuk mengulangi ke 3 obyek diatas, beri 1 point
untuk tiap kebenaran.
BAHASA
9 Nama pensil & melihat (2 point)
9 Mengulang hal berikut tak ada jika ( dan atau tetapi) 1
point
30 30 Nilai Total
KETERANGAN :
28
INVENTARIS DEPRESI BECK
(Penilaian Tingkat Depresi Lansia dari Beck & Decle, 1972)
SKORE URAIAN
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau
0 Saya tidak merasa sedih
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis / kecil hati tentang masa depan
C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal
D KETIDAK PUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat beuruk / tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Tidak merasa benar-benar bersalah
29
H MENARIK DIRI DARI SOSIAL
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & tidak perduli pada
mereka semuanya
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & mempunyai sedikit
perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat berkerja ± sebaik-baiknya
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
KETERANGAN :
PENILAIAN
0-4 Depresi Tidak Ada / Minimal
5-7 Depresi Ringan
8 - 15 Depresi Sedang
16 + Depresi Berat
30
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
Selalu : Skore 2 9
Kadang-kadang : Skore 1
Hampir Tidak Pernah : Skore 0
ANALISA DATA
31
PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut…………………………………………………………….
2. …………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………….
4. …………………………………………………………………….
RENCANA TINDAKAN
CATATAN PERKEMBANGAN
SEMOGA SUKSES
32
BAB III
SOAL GERONTIK
Multiple choice
1. Sebagai akibat proses menua terdapat perubahan dalam tatacara pelayanan
kesehatannya, yang penyebabnya dapat diakibatkan oleh berbagai hal, yaitu :
3. Seseorang yang telah berusia 60 tahun ke atas yang akan terus menerus
mengalami perubahan melalui proses menua yang bersifat mental psikologis
dan social, neskipun dalam kenyataannya terdapat perbedaan anatar satu
orang dengan orang lainnya :
1. menua
2. menjadi tua
3. lanjut usia
4. 1,2,3 benar
5. salah semua
4. Adalah perubahan yang terkait usia pada lansia termasuk penurunan tinggi
badan, redistribusi massa otot dan lemak subkutan, peningkatan porositas
tulang, atrofi otot, pergerakan yang lambat, pengurangan kekuatan dan
kekauan sendi- sendi :
1.perubahan normal muskuloskeletal
2. perubahan abnormal muskuloskeletal
3. perubahan patologi muskuloskeletal
4. 1,2,3 benar
5. salah semua
5. Terjadi atrofi pada serabut otot, baik dalam jumlah atau ukurannya disebabkan
oleh gangguan metabolik dan denervasi fungsional, adalah :
1. Otot
2. Tulang
3. Organ vital
4. Benar semua
33
5. Slah semua
Pilihan ganda
kunci jawaban
1. 4. 6. C.
2. 1. 7. A.
3. 1. 8. A.
4. 1. 9. A
5. 1. 10.A
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak lansia yang tidak terpenuhi asupan kalsiumnya, sebagian besarnya
berada pada tingkat resiko tinggi osteoporosis. Terdapat hubungan yang
bermakna antara asupan kalsium dengan tingkat resiko osteoporosis
B. Saran
1. Kepada Lansia
Agar dapat memodifikasi pola hidup lansia dengan cara memperhatikan
asupan zat gizi utama bagi kualitas tulang (asupan kalsium dan vitamin D),
mendapat paparan sinar UVB, olahraga teratur, penghentian kebiasaan
merokok, mengurangi konsumsi kopi sehingga dapat mengurangi angka
morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi penyakit ini.
2. Kepada Teman Sejawat
Mari berikan asuhan terbaik kepada lansia wanita dan anjurkan kaum
wanita untuk mencegah penyakit kanker dan osteoporosis.
35
DAFTAR PUSTAKA
36