Anda di halaman 1dari 36

BAB I

A. Pendahuluan
Sebagai akibat proses menua terdapat perubahan dalam tatacara pelayanan
kesehatannya, yang penyebabnya dapat diakibatkan oleh berbagai hal, yaitu (Kane et
al, 1994) :
 Perubahan perubahan anatomik/fisiologik akibat proses menua
 Berbagai penyakit atau keadaan patologik sebagai akibat penuaan
 Pengaruh psiko-sosial pada fungsi organ
Dalam kenyataan memang suka untuk membedakan apakah suatu abnormalitas
disebabkan oleh proses penyakit. Walaupun demikian pembedaan ini sangat penting
guna memberikan pelayanan kesehatan yang tepat pada usia lanjut ( Utama. Hendra,
2011)
Karenanya harus dihindari pemberian pengobatan pada “abdominalis” yang
diakibatkan oleh proses menua normal, seperti juga harus dihindari menganggap
abnormalitas patologik sebagai sesuatu keadaan normal akibat proses menua. Hal-hal
tersebut harus diingat karena seorang lanjut usia sangat rentan terhadap efek
iatrogenik. Kita ingat sesuatu lelucon tentang seorang lanjut usia yang mengeluhkan
salah satu lututnya yang sakit dihadapan seorang dokter ( Utama. Hendra,2011)

B. Pengertian
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan- lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita (Nugroho, 2000)
Lanjut usia adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun ke atas yang akan terus
menerus mengalami perubahan melalui proses menua yang bersifat mental psikologis
dan social, neskipun dalam kenyataannya terdapat perbedaan anatar satu orang
dengan orang lainnya (Departemen Sosial RI, 2002)
Perubahan normal musculoskeletal adalah perubahan yang terkait usia pada lansia
termasuk penurunan tinggi badan, redistribusi massa otot dan lemak subkutan,
peningkatan porositas tulang, atrofi otot, pergerakan yang lambat, pengurangan
kekuatan dan kekauan sendi- sendi (Babat. Ugen, 2013)

C. Perubahan Akibat Proses Menua Dan Usia Biologis


Dengan makin lanjutnya usia seseorang maka kemungkinan terjadinya
penurunan anatomik (dan funsional) atas organ-organnya makin besar. Peneliti
Andres dan Tobin (seperti dikuyip oleh Kane et al) mengintroduksi “hukum 1%”
yang menyatakan bahwa fungsi organ-organ akan menurun sebnyak satu persen
setiap tahunnya setelah usia 30 tahun. Walaupun penelitian oleh Svanborg et al
menyatakan bahwa penurunan yang fungsiomnal yang nyata setelah usia 70 tahun.
Sebenarnya lebih cepat bila dikatakan bahwa penurunan anatomik dan fungsi organ
tersebut tidak dikaitkan dengan umur kronologik akan tetapi dengan umur
biologiknya. Dengan kata lain, mungkin seseorang dengan usia kronologik baru 55
tahun, tetapi sudah menunjukkan berbagai penurunan anatomik dan fungsional yang
nyata akibat “umur biologik” nya yang sudah lanjut sebagai akibat tidak baiknya
1
faktor nutrisi, pemeliharaan kesehatan dan kurangnya aktivitas ( Utama. Hendra,
2011).
Perubahan yang terjadi pada lanjut usia kadang bekerja bersama-sama untuk
menghasilkan nilai fungsional yang terlihat normal pada lansia. Sebagai contoh,
walaupun filtrasi glomerulus dan aliran darah ginjal sudah menurun, banyak lansia
menunjukkan nilai kreatinin serum dalam batas norma;l. Ini disebabkan karena massa
otot “bersih” dan prosuksi kreatinin yang sudah menurun pada usia lanjut. Oleh
karena itu pada usia lanjut kreatinin serum tidak begitu tepat untuk dijadikan sebgai
indikator fungsi ginjal dibanding dengan pada usia muda. Oleh karena fungsi ginjal
sangat penting untuk menentukan berbagai hal )o[emberian obat, nutrisi dan
prognosis penyakit), mmaka diperlukan cara lain untuk menentukian parameter
fungsi ginjal. Pada lansia oleh karenanya dianjurkan memakai formula Cockroft-
Gault (lihat pada bab penyakit ginjal pada usia lanjut) ( Utama. Hendra, 2011).
1. Otot dan tulang
Otot-otot mengalami atrofi disamping sebagai akibat berkurangnya
aktivitas juga seringkali akibat gangguan metabolik atau denervasi syaraf.
Keadaan otot akibat inaktivitas ini dapat diatasi dengan memperbaiki
pola hidup (olah raga atau aktivitas terprogram). Akan tetapi gangguan akibat
penyakit metabolik lama yang mengganggu inervasi syaraf seringkali sudah
irreversible, walaupun abnormalitas metaboliknya diperbaiki ( Utama.
Hendra, 2011).
Dengan bertambahnya usia, prosses berpasangan (=”coupling”)
penulangan yaitu perusakan dan pembentukan tulang melambat, terutama
pembentukannya. Hal ini selain akibat menurunnya aktivitas tubuh, juga
akibat menurunnya hormon estrogen (wanita), vitamin D (terutama mereka
yang kurang terkena sinar matahari) dan beberapa hormon lain, misalnya
parathormon dan kalsitosin. Tulang-tulang terutama trabekulae menjadi lebih
berongga-rongga, mikro-arsitektur berubah dan sering berakibat patah tulang
baik akibat benturan ringan maupun spontan ( Utama. Hendra, 2011).
Demikianlah beberapa garis besar perubahan morfologik, fungsional
maupun parlogik pada berbagai sistem akibat proses menua. Tabel berikut
akan menunjukkan perubahan tersebut secara lebih sitematis ( Utama.
Hendra, 2011).

Sistem/organ Perubahan Perubahan Keadaan patologis


morfologik fungsional
Sist.Lokomot Terjadi atrofi Massa otot Pengecilan otot, terutama
orik: pada serabut otot, menghilang ekstremitas distal.
OTOT baik dalam Hilangnya Kelemahan “patologik”:
jumlah atau berkas otot *metabolisme: defisiensi
ukurannya Hernia: Ca, K dan vitamin D
disebabkan oleh intra dan *Endokrin:torotoksitosis,si
gangguan ekstra ndroma chusing,miopati
metabolik dan abdominal kortison
denervasi Penurunan *penyakit kardio respirasi,
fungsional kekuatan anemia/anoksia
fisik : *karsinomatosis
“kelemaha
n
fisiologik”
2
Disabilitas,
keterbatasa
n
jangkauan
dan
kecepatan
gerak,
sebagai
akibat
gabungan
dari
kelemahan
otot, kaku
sendi dan
mekanisme
sentral
penampilan
sensori-
motorik:
*berkurang
nya
ketepatan
dalam
gerakan
halus dan
gerak yang
berubah
cepat
*ketepatan
waktu
dalam
gerakan
jadi tak
teratur,
kelembutan
aliran
gerakan
dari
gerakan
satu ke
gerakan
lain
menghilang
tulang *gerakan Osteoporosis meningkat
yang satu Nyeri punggung berat,
Osteoporosis:peni melambat kifosis dan fraktur(densitas
pisan trabekulae dulu tulang tak cukup)
dan melebarnya sebelum Osteomalasia : kurangnya
rongga tulang mulai penulangan pada matriks
(“cancelous”) garakan tulang normal.
lain Nyeri tulang, miopati,
fraktur penyakit paget
Asimtomati (osteitis deformans)
k atau nyeri Tonjolan tulang jari kaki,
punggung sub-luksasi sendi
ringan, tangan/kaki
3
kifosis, Telapak kaki nyeri dan
bungkuk masalah kaki lain.
dan tinggi
badan
menurun

Osteoporosis adalah kelainan dimana terjadi penurunan masa tulang total


.terdapat perubahan pergantian tulang homeostasis normal ,kecepatan resoprsi tulang
lebih besar dari kecepatan pembentukan tulang ,mengakibatkan penurunan masa
tulang total .tulang secara prokresif menjadi porus ,rapu dan mudah patah .tulang
menjadi mudah fraktur dengan stress yang tidak akan menimbulkan pada tulang
norrmal .osteoporosis sering mengakibatkan fraktur konfersi vetebra torakalis dan
lumbalis ,fraktur daerah koulum femoris dan daerah tronkanter ,dan patah tulan coles
pada pergelangan tangan, fraktur kompresi ganda vertebra mengakibatkan deformitas
skeletal ( La. Ode. Syarif, 2012 )
Osteoporosis merupakan penyakit skletal sistemik yang ditandai dengan massa
tulang yang rendah dan kerusakan mikroarsitektur jaringan tulang ,yang
mengakibatkan meningkatnya fragilitas tulang sehingga tulang cenderung untuk
mengalangi fraktur spontan atau akibat trauma minimal ( Consesus Development
Conference, 1993)
Osteoporosis dapat dijumpai tersebar diseluruh dunia dan sampai saat ini masi
merupakan masalah dalam kesehatan masyarakat terutama negara
berkembang.diamerika serikat osteoporosis menyerang 20-25 jutah penduduk ,satu
diantarah 2-3 wanita post sama dengan monopouse dan lebih dari 50% penduduk
diatas umur 75-80 tahun .sekitar 80% penderita penyakit osteoporosis adalah wanita
termasuk wanita mudah yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea
).hilangnya hormon ekstrogen setelah monopose meningkatkan resiko terkena
osteoporosis ( La. Ode. Syarif, 2012 ).
Penyakit osteoporosis lebih banyak menyerang wanita ,pria juga tetap terkena
penyakit osteoporosis .sama seperti pada wanita ,penyakit osteoporosis pada pria juga
dipengaruhi estrogen.bedanya ,laki laki tidak mengalami monofouse ,sehingga
osteoporosis datang lebih lambat .jumlah usia lanjut diindonesia diperkirakan akan
naik 414% dalam kurun waktu 1990 sampai 2025 ,sedangkan perempuan monopouse
yang tahun 2000 diperhitungkan 15,5 juta akan naik menjadi 24 juta pada tahun 2015
( La. Ode. Syarif, 2012 ).
Beberapa fakta seputar penyakit osteoporosis yang dapat meningkatkan kesadaran
akan ancaman osteoporosis berdasar study diindonesia. ( La. Ode. Syarif, 2012 )
Prepalensi osteoporosis untuk umur kurang dari 70 tahun untuk wanita sebanyak
18 sampai 36 % ,sedangkan pria 20 sampai 27 % ,untuk umur diatas 70 tahun untuk
wanita 53,6%,pria 38%.lebih dari 50% keretakan osteoporosis pinggang diseluruh
dunian kemungkinan akan terjadi diasia pada 2050.(yayasan osteoporosis
internasional ) mereka yang terserang rata rata berusia 50tahun.(yayasan osteoporosis
internasional) satu dari tiga perempuan dan satu dari lima pria diindonesia terserang
osteoporosis atau keretakan tulang (yayasan osteoporosis internasional ) dua dari lima
orang indonesia memiliki resiko terkena penyakit osteoporosis .(depkes,2006).
Berdasarkan data depkes,jumlah penderita osteoporosis diindonesia jauh lebih
besar dan merupakan negara dengan penderita osteoporosis terbesar kedua setelah
cina .peran perawat adalah memberikan pengetahuan mengenai osteoporosis

4
,program pencegahan ,pengobatan ,cara mengurangi nyeri dan mencegah terjadinya
fraktur ( La. Ode. Syarif, 2012 ).
Jenis osteoporosis:
Bila disederhanakan ,terdapat dua jenis osteoporosis ,yaitu osteoporosis primer
dan skunder ( La. Ode. Syarif, 2012 ).
1. Osteoporosis primer
Osteoporosis primer adalah kehilangan massa tulang yang terjadi sesuai
dengan proses penuaan ,sedangkan osteoporosis sekunder didefinisikan
sebagai kehilangan massa tulang akibat hal hal tertentu sampai saat ini
osteoporosis primer masi menduduki tempat utama karena lebih banyak
ditemukan dibanding osteoporosis skunder .proses ketuaan pada wanita
monopouse dan usia lanjut merupakan contoh dari osteoporosis primer
2. Osteoporosis skunder
Osteoporosis skunder,mungkin berhubungan dengan patologis tertentu
termasuk kelainan endokrin,efek smping obat-obatan ,immobilisasi,pada
osteoporosis skunder,terjadi penurunan densitas tulang yang cukup berat
untuk menimbulkan fraktur traumatik akibat faktor ekstrinsik seperti
kelebihan steroid ,artritis reumatoid ,kelainan hati/ginjal kronis ,sindrom
malafsorbsi mastositosis sistemik,hiperparatiroidsme ,varian status
hipogonade dll.
Osteoporosis akibat pemakaian stroid ( La. Ode. Syarif, 2012 )
Harvey cushing lebih dari 50 tahun yang lalu telah mengamati bahwa
hivercortisolisme berhubungan erat dengan penipissan massa tulang.sindroma
cushing relatif jarang dilaporkan setelah pemakaian steroid semakin meluas
untuk pengobatan berbagai kondisi penyakit,efek samping yang cukup serius
semakin sering diamati .diperkirakan ,antara 30% sampai 50% pengguna
steroid jangka panjang mengalami patah tulang (atraumatik frakture) ,
misalnya di tulang belakang atau paha
Penelitian mengenai osteoporosis akibat pemakaian teroid menghadapi
kendala karna pasien-pasien yang di obati tersebut mungkin mengalami
gangguan sistemik yang komplek misalnya, penderita artritis rheumatoid
dapat mengalami penipisan tulang akibat penyakit tersebut atau karna
pemberian teroid. Resiko osteoporosis di pengaruhi dosis dan lama
pengobatan teroid, namun juga terkait dengan jenis dan apakah penderita
sudah menopause atau belum. Penipisan tulang akibat pemberian teroid,
paling cepat berlangsung pada 6 bulan pertama pengobatan , dengan rata-rata
penurunan 5% pada tahun pertama, kemudian menurun menjadi 1%-2% pada
tahun-tahun berikutnya. Dosis harian prednison 7,5 mg per hari atau lebih
secara jenis meningkatkan pengeroposan tulang dan kemungkinan fraktur.
Bahkan prednison dosis rendah (5 mg per hari) telah terbukti meningkatkan
risiko fraktur vertebra.

5
D. Pemeriksaan Penunjang/Evaluasi Diagnostik
Pemeriksaan penunjang/evaluasi diagnostic menurut La. Ode. Syarif, 2012
meliputi :
1. Radiologi
Gejalah radiologis yang khas adalah densits atau massa tulang yang menurun
yang dapat dilihat pada vetebra spinalis .dinding dekat korvus biasanya merupakan
lokasi yang paling berat.penipisan korteks dan hilangnya trabekula transfersal
merupakan kelainan yang sering ditemukan .lamanya korpus vetebra menyebabkan
penonjolan yang menggelembung dari nukleus pulposus kedalam ruang
intervetebral dan menyebabkan deformitas bikonkaf.
2. Ct-Scan
Ct-scan dapat mengukur densitas tulang secara kuantatif yang mempunyai
nilai positif dalam diagnostik dan terafi follow up.mineral vetebral diatas 110
mg/cm biasanya tidak menimbulkan fraktur vetebral atau penonjolan ,sedangkan
minerral vetebral dibawah 65mg/cm ada pada hampir semua klien yang mengalami
fraktur.
3. Pemeriksaan Laboratorium
- Kadar ca,o,fosfatase alkali tidak menunjukan kelainan yang nyata .
- Kadar hpt (pada pascamonopouse kadar hpt meningkat ) dan ct (terapi
ekstrogen merangsang pembentukan ct )
- Kadaer 1,25-(oH)-d3 absorbsi ca menurun .
- Eksresi fosfat hidroksipolin terganggu sehingga meningkat kadarnya

E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan osteoporosis menurut La. Ode. Syarif, 2012 meliputi :
1. Diet kaya kalsium dan vitamin d yang mencukupi dan seimbang sepanjang hidup
,dengan peningkatan asupan kalsium pada permulaan umur pertengahan dapat
melindungi terhadap demineralisasi skletal terdiri dari 3 gelas vitamin D susuh
skim atu susu penuh atau makanan lain yang mengandung tinggi kalsium (keju
swiss brokoli kulkus ,salmon )setiap hari .untuk menyakinkan asupan kalsium
yang mencukupi perlu diresepkan preparat kalsium (kalsium karbonat ).
2. Obat obat lain yang dapat menangani oateoporosis termasuk kalsitonin ,natrium
florida ,dan natrium etidronat.kalsitonin secara primer menekan kehilangan tulang
dan diberikan secara injeksi subbkutan atau intra muskular .efek samping misalnya
gangguan gastrointestinal ,aliran panas ,frekuensi urin.biasanya ringan kadang
kadang dialami .natrium flourida memperbaiki aktifitas osteoblastik dan
pembentukan tulang ;namun ,namun kualitas tulang yang baru masi dalam
pengkajian .natrium etidronat ,yang mengalami resobrsi tulang osteoklasik ,sedang
dalam penelitian untuk efisiensi penggunaannya sebagai terapi osteoporosis.

6
F. Komplikasi
Komplikasiosteoporosis menurut La. Ode. Syarif, 2012 yaitu osteoporosis
mengakibatkan tulang secara proresif menjadi panas, rapu dan mudah patah .
osteoporosis sering mengakibatkan fraktur .bisa terjadi fraktur vetebral torakalis dan
lumbalis ,fraktur daerah kolum femoris dan daerah trokhanter, dan fraktur colles pada
pegelangan tangan .

G. Asuhan Keperawatan Teori


Asuhan keperawatan teori menurut La. Ode. Syarif, 2012 meliputi :
I. Pengkajian
Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam menentukan
kesehatan dari pola pertahanan penderita ,mengidentifikasikan, kekuatan dan
kebutuhan penderita yang dapat diperoleh melalui anamnese ,pemeriksaan fisik
dan riwayat psikososisl.
A) Anamnese
1). Identitas
a). Identitas Klien
meliputi nama ,umur, jenis kelamin, suku atau bangsa, agama,
pendidikan, pekerjaan, tanggal pengkajiaan, nomor register, diagnosa
medik, alamat, semua data mengenal identitas klien tersebut untuk
menentukan tindakan selanjutnya
b). Identitas Penanggung Jawab
identitas penanggung jawab ini sangat perlu untuk memudahkan dan
menjadi penanggung jawab klien selama perawatan ,data yang dikumpul
meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien
dan alamat.
2) Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan, dalam pengkajian riwayat kesehatan ,perawat perlu
mengidentifikasi adanya:
a. Rasa nyeri atu sakit tulang punggung (bagian bawah),leher, dan
pinggang.
b. Berat badan menurun
c. Biasanya diatas 45 tahun
d. jenis kelamin sering pada wanita
e. Pola latihan dan aktivitas
3) Pola Aktivitas Sehari Hari
Pola sktivitas dan latihan biasanya berhubungan dengan olahraga,
pengisian waktu luang dan rekreasi ,berpakaian, makan, mandi, dan
toilet.olahraga dapat membentuk pribadi yang baik dan individu akan
merasa lebih baik .selain itu, olahraga dapat mempertahankan tonus otot
dan gerakan sendi .lansia memerlukan aktivitas yang adekuat untuk
mempertahankan fungsi tubuh .aktivitas tubuh memerluakan interaksi
yang kompleks antara saraf dan muskuloskletal.
Beberapa perubahan yang terjadi berhubungan dengan menurunnya
gerak persendian agility (kemampuan gerak cepat dan lancar )menurun,
dan stamina menurun .

7
4) Aspek Penunjang
a). Radiologi
Gejala radiologi yang khas adalah densitas atau massa tulang
yang menurun yang dapat dilihat pada vetebra spinalis.dinding dekat
korpus vertebra biasanya merupakan lokasi yang paling
berat.penipisan korteks dan hilangnya trabekula transversal marupakan
kelainan yang sering ditemuakan .lamanya korpus vertebra
menyebabkan penonjolan yang menggelembung dari nucleus pulposus
kedalam ruang intervetebral dan menyebabkan deformitas bikonkaf .
b). CT-SCAN
Dapat mengukur densitas tulang secara kuantatif yang
mempunyai niali penting dalam diagnostik dan terapi follow up .
vetebral diatas 110 mg/cm biasanya tidak menimbulkan fraktur
vetebral atau penonjolan ,sedangkan minerral vetebral dibawah
65mg/cm ada pada hampir semua klien yang mengalami fraktur.
C). Pemeriksaan Fisik
1. b1 (breathing)
- Inspeksi :ditemukan ketidak simetrisan tulang rongga dada dan
tulang belakang
- Palpasi :takstil fremitus seimbang kanan dan kiri
- Perkusi :cuaca resonan pada seluruh lapang paru
- Auskultasi :pada kasus lanjut usia ,biasanya didapatkan suara
ronchi
2. b2 (blood)
Pengisian kapiler akan mengurang kurang dari 1 detik ,sering
terjadi keringat dingin dan pusing .adanya pulsus perifer memberi
makna terjadi gangguan pembuluh darah atau edema yang
berkaitan dengan efek obat
3. b3 (brain)
Kesadaran biasanya composmentis .pada kasus yang lebih parah
,klien mengelu pusing dan gelisah.
a. kepala dan wajah ; ada sianosis
b. mata :sekelera biasanya tidak ikterik ,konjung tiva tidak
anemis
c. leher : biasanya jvp dalam normal
Nyeri punggung yang biasanya disertai pembatasan
pergerakan spinal yang didasari dan halus merupakan
indikasi adanya satu fraktur atau lebih ,fraktur kompresi
vetebral .
4. b4 (bladder)
Produsi urin biasanya dalam batas normal dan tidak ada
keluahan pada sistem perkemihan,
5. b5 (bowel)
Untuk kasus osteoporosis ,tidak ada gangguan eliminasi
namun perlu dikaji frekuensi ,konsistensi ,warna, serta bau feses.
6. b6 (bone)
Pada inspeksi dan palpasi pada kolumna vertebralis .klien
osteoporosis sering menunjukan kifosis atau gibbus dan penurunan
8
tinggi badan dan berat badan .ada perubahan gaya berjalan
,deformitas tulang, dan nyeri spinal. Lokasi fraktur yang sering
terjadi adalah antara vetebra torakalis 8 dan lumbalis 3.
5). Riwayat Psikososisl
Penyakit ini sering terjadi pada wanita .biasanya sering timbul
kecemasan , takut melakukan aktifitas dan perubahan konsef
diri.perawat perlu mengkaji masalah – masalah psikologis yang timbul
akibat proses ketuaan dan efek penyakit yang menyertainya .

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. nyeri berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur vetebra
2. hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi skunder akibat
perubahan skletal (kifosis), nyeri skunder atau fraktur baru.
3. resiko cedera berhubungan dengan dampak sekunder perubahan skeletal dan
ketidak seimbangan tubuh.
4. kurang pengetahuan mengenai proses osteoporosis dan program terapi yang
berhubungan dengan kurang informasi, salah persepsi ditandai dengan, klien
mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnya, klien tampak gelisa.

II. INTERVENSI
1.nyeri berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur, spasme otot,
deformitas tulang.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang
Kriteria Hasil : klien akan mengekspresikan nyerinya ,klien dapat tenang dan
istirahat yang cukup, klien dapat mandiri perawatan dan penanganan
secara sederhana.

Intervensi Rasional
1.pantau tingkat nyri pada 1.tulang dalam peningkatan
punggunng.nyeri terlokalisasi atau jumlah trabekular, pembatasan
menyebar. gerak spinal.
2.ajarkan pada klien tentang 2.alternatif lain untuk mengurangi
alternativ lain untuk mengatasi dan nyeri ,pengaturan posisi, komperes
mengurangi rasa nyeri hangat dan sebagainya.
3.kaji obat obatan untuk mengatasi 3.keyakinan klien tidak dapat
nyeri menoleransi obat yang adekuat atau
4.rencanakan pola klien tentang tidak adekuat untuk mengatasi
periode istirahat adekuat dengan nyerinya
berbaring dalam posisi terlentang 4.kelelahan dan keletihan dapat
selama kurang 15 menit. mengakibatkan menurunnya minat
untuk aktifitas sehari-hari.

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi skunder


akibat perubahan skletal (kifosis), nyeri skunder atau fraktur baru.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan ,diharapkan klien
mampu melakukan mobilitas fisik
Kriteria Hasil : klien dapat meningkatkan mobilitas fisik ,klien
mampu melakukan aktifitas hidup sehari-hari secara mandiri.

9
Intervensi Rasional

1.kaji tingkat kemampuan klien 1.dasar untuk memberikan alternative dan


yang masi ada . latihan gerak yang sesuai dengan
2.rencanakan tentang pemberian kemampuanny
terapi program latihan . 2.latihan dan pergerakan otot dan stimulasi
o Bantu klien jika diperlukan sirkulasi darah
latiahn 3.aktifitas hidup sehari-hari secara mandiri
o Ajarkan klien tentang 4.dengan latihan fisik :
aktifitas hidup sehari hari o Masa otot lebih besar sehingga
yang dapat dikerjakan memberikan perlindungan pada
o Ajarkan pentingnya latihan osteoporosis
3.bantu kebutuhan untuk o Program latihan merangsang
beradaptasi dan melakukan pembentukan tulang
aktifitas hidup sehari hari ,rencana o Gerakan menimbulkan kompresi
okupasi vertical dan fraktur vertebra
4.peningkatan latihan fisik secara
adekuat :
o Dorong latihan dan hindari
tekanan pada tulang seperti
berjalan
o Instruksikan klien untuk
latihan selama kurang lebih
dari 30 menit dan selingi
istirahat dengan berbaring
selama 15 menit
o Hindari latihan fleksi
,membungkuk tiba tiba, dan
mengangkat beben berat

3. resiko cedera berhubungan dengan dampak sekunder perubahan skeletal


dan ketidak seimbangan tubuh.
Tujuan : cedera tidak terjadi
Kriteria Hasil : klien tidak jatuh dan fraktur tidak terjadi ,klien dapat
menghindari aktifitas yang mengakibatkan fraktur.

Intervensi Rasional
1.ciptakan lingkungan yang bebas dari 1.menciptakan lingkungan yang aman
bahaya : dan mengurangi resiko terjadi
o Tempatkan klien pada tempat kecelakaan
tidur yang rendah 2.ambulasi yang tergesa-gesa
o Amati lantai yang mengakibatkan mudah jatuh
membahayakan klien 3.penarikan yang terlalu keras akan
o Tempatkan klien pada ruangan mengakibatkan terjadinya fraktur
yang tertutup dan mudah 4.pergerakan yang cepat akan
diobservasi mengakibatkan mudah terjadinya
o Berikan penerangan yang cukup fraktur komperesi vetebra pada klien
o Ajarkan klien tenteng osteoporosis
pentingnya menggunaakan alat 5.diet kalsium dibutuhkan untuk
pengaman diruanga mempertahankan kalsium
2.berikan dukungan ambulasi sesuai serum,mencegah bertambahnya
dengan kebutuhan : kehilangan tulang.kelebihan kafein
o Kaji kebutuhan untuk berjalan akan meningkatkan kalsium dalam
o Konsutasi pada ahli terapi urin .meningkatkan resopsi tulang.
10
o Ajarkan klien untuk memintak 6.rokok dapat meningkatkan
bantuan jika diperlukan terjadinya asidosis
o Ajarkan klien untuk berjalan 7.obat-obatan seperti deuretik,
keluar ruangan fenotiazin dapat menyebabkan
3.bantu klien untuk melakukan aktifitas pusing, dan lemah yang merupakan
hidup sehari-hari secara berhati-hati predisposisi klien untuk jatuh.
4.ajarkan pada klien untuk berhenti
secara perlahan, tidak naik tangga, dan
mengangkat beban berat .
5.ajarkan tentang pentingnya diet untuk
mrngurangi atau mencegah
osteoporosis :
o Rujuk klien pada ahli gizi
o Ajarkan diet yang banyak
mengandung kalsium
o Ajarkan klien untuk
mengurangi atu berhenti
menggunakan rokok atu kopi
6.ajarkan tentang efek rokok terhadap
pemulihan tulang
7.observasi efek samping obat obatan
yang digunakan

4. kurang pengetahuan mengenai proses osteoporosis dan program terapi


yang berhubungan dengan kurang informasi, salah persepsi ditandai
dengan, klien mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnya, klien
tampak gelisa.
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan klien
memahami tenteng penyakit osteoporosis dan program terapi dengan
kriteria hasil klien mampu menjelaskan tenteng penyekitnya, mampu
menyebutken program terapi yang diberikan dan klien tampak tenang .
Intervensi Rasional
1.kaji ulang proses penaykit dan 1.Memberikan dasar
harapan yang akan datang pengetahuan dimana klien dapat
2.ajarkan pada klien tentang faktor- membuat pilihan berdasarkan
faktor yang dapat ,mempengaruhinya informasi
terjadinya osteoporosis 2.informasi yang diberi akan
3.berikan pendidikan kepada klien membuat klien lebih memehami
mengenai efek samping penggunaan tentang penyakitnya
obat 3.suplemen kalsim sering
mengakibatkan nyeri lambung
dan distensi abdomen maka klien
sebaiknya mengkonsumsi
kalsium bersama makanan untuk
mengurangi terjadinya efek
samping tersebut dan
memperhatikan asupan cairan
yang menandai untuk
menurunkan resiko pembentukan
batu ginjal

11
1V.IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan
oada tahap ini perawat susdah siap melaksanakan intervensi dan
aktifitas-aktifitas yang telah dicatat dalam rencana perawat an pasien.
Fase implementasi atau pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu
validasi rencana keperawatan, mendokumentasikan rencana
keperawatan, memberikan asuhan keperawatan, dan pengumpualan data.

V. EVALUASI
Hasil yang diharapkan meliputi :
1 .nyeri berkurang
2. terpenuhinya kebutuhan mobilitas fisik
3. tidak terjadinya cedera
4. terpenuhinya kebutuhan perawatan fisik
5. status psikologis yang seimbang
6. terpenuhinya kebutuhan, pengetahuan dan informasi

12
BAB II
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA

Tanggal Pengkajian :
A. DATA BIOGRAFI
Nama :
Tempat & Tanggal Lahir :
Pendidikan Terakhir :
Agama :
Status Perkawinan :
TB/BB :
Penampilan :
Alamat :
Telp :
Orang Yang Dekat Di hubungi :
Hubungan dengan Lansia :
Alamat :

B. RIWAYAT KELUARGA
1. Susunan anggota Keluarga
N NAMA L/P HUBUNG PENDIDI PEKERJA KETE
o. AN KAN AN RANG
KELUAR AN
GA
1 -
2 -
3 -
4 -
5 -
2. Genogram :
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki

: Meninggal
3. Tipe / Bentuk Keluarga : keluarga Inti

C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini :
Alamat pekerjaan :
Berapa jarak dari rumah :
Alat transportasi :
Pekerjaan sebelumnya :
Sumber pendapatan & Kecukupan :
terhadap Kebutuhan

D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP


Tipe tempat tinggal :
Jumlah Kamar :
Jumlah Tongkat di kamar :
Kondisi tempat tinggal :
Jumlah orang yang tinggal :
13
Derajat Privasi :
Tetangga terdekat :
Alamat / Telepon
E. RIWYAT REKREASI
Hobby / Miat :
Keanggotaan Organisasi :
Liburan Perjalanan :

F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi :
Jarak dari rumah :
Rumah Sakit :
Klinik :
Pelayanan Kesehatan dirumah :
Makanan yang dihantarkan :
Perawatan sehari-hari yang dilakukan :
keluarga
Lain-lain :-

G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual :
Yang Lainnya :

H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun :
yang lalu
Status kesehatan umum selama 5 tahun :
yang lalu

KELUHAN UTAMA : Nyeri pada daerah persendian dan kepala


Provokative / palliative :
Quality / Quantity :
Region :
Severity Scale :
Timming :
Pemahaman & Penatalaksanaan Masalah Kesehatan :

OBAT-OBATAN :
No Nama Obat Dosis Keterangan
.
1.

STATUS IMMUNISASI : (Catat tanggal terbaru)


Tetanus, Difteri :
Influensa :
Pneumothoraks :

Alergi : (Catatan agen dan reaksi spesifik)


Obat-obatan :
Makanan :
Faktor Lingkungan :

Penyakit yang diderita :


14
I. AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (ADL)
Indeks Katz :A
Oksigenasi : Baik
Cairan & Elektrolit : Baik

Nutrisi : Baik
Eliminasi : Baik
Aktivitas : Baik
Istirahat & Tidur : Baik
Personal Hygiene : Baik
Seksual : Baik
Rekreasi : Baik
Psikologis : Baik
 Persepsi Klien : Baik
 Konsep Diri : Baik
 Emosi : Baik
 Adaptasi : Baik
 Mekanisme Pertahanan Diri : Baik
Keadaan Umum : Baik
Tingkat Kesadaran : : Compos mentis

Skala Koma Glasgow : Eye , Verbal , Psikomotor


Tanda-tanda Vital : P= x/ mnt T= 0c RR= x TD= Mmhg

 Sistem Kardiovaskuler
 Sistem Pernafasan : Baik
 Sistem Integumen : Baik
 Sistem Perkemihan : Baik
 Sistem Muskulo Skeletal : Baik
 Sistem Endokrin : Baik
 Sistem Gastrointestinal : Baik
 Sistem Reproduksi : Baik
 Sistem Persarafan : Baik
 Sistem Penglihatan : Baik
 Sistem Pendengaran : Baik
 Sistem Pengecapan : Baik
 Sistem Penciuman : Baik
 Tactil Respon : Baik
: Baik

K. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL

Short Porteble mental Status Questionnaire (SPMSQ) : Fungsi Intelektual Utuh


Mini Mental State Exam (MMSE) : Composmentis
Inventaris Depresi Beck : tidak ada depresi
APGAR Keluarga : 9

L. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium : -
2. radiologi :-

15
INDEKS KATZ

Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-hari

Nama Klien : Tanggal:


Jenis Kelamin : Umur : Tahun TB/BB : Cm / Kg
Agama : Gol Darah :
Pendidikan : SMA
Alamat :

SKORE KRITERIA
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke
A kamar kecil, berpakaian dan mandi

Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali


B satu dari fungsi tersebut

Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali


C mandi, dan satu fungsi tambahan

Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali


D mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan

Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali


E mandi, berpakaian, kekamar kecil dan satu fungsi tambahan

Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali


F mandi, berpakaian, kekamar kecil, berpindah dan satu fungsi
tambahan

G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut

Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat di


Lain-lain klasifikasikan sebagai C, D, E atau F

16
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)

Penilaian ini untuk mengetahui fungsi intelektual Lansia.

Nama Klien : Tanggal:


Jenis Kelamin : Umur : Tahun TB/BB : Cm / Kg
Agama : Gol Darah :
Pendidikan : Pewawancara:
Alamat :

SKORE
+ - No. PERTANYAAN JAWABAN
V 1. Tanggal berapa hari ini ? Hari Tgl
Th
V 2. Hari apa sekarang ini ?
V 3. Apa nama tempat ini ?
V 4. Berapa nomor telpon Anda ?
4.a. Dimana alamat Anda ?
(tanyakan bila tidak memiliki telpon)
V 5. Berapa umur Anda ?
V 6. Kapan Anda lahir ?
V 7. Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
V 8. Siapa Presiden sebelumnya ?
V 9. Siapa nama kecil ibu Anda ?
- 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 -
dari setiap angka baru, semua secara
menurun ?
Jumlah Kesalahan Total

KETERANGAN :
1. Kesalahan 0 – 2 Fungsi intelektual utuh
2. Kesalahan 3 – 4 Kerusakan intelektual Ringan
3. Kesalahan 5 – 7 Kerusakan intelektual Sedang
4. Kesalahan 8 – 10 Kerusakan intelektual Berat
 Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan bila subyek hanya
berpendidikan SD
 Bisa dimaklumi bila kurang dari 1 (satu) kesalahan bila subyek mempunyai
pendidikan lebih dari SD
 Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan untuk subyek kult hitam,
dengan menggunakan kriteria pendidikan yang lama. Dari Pfeiffer E (197

17
MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)
Menguji Aspek - Kognitif dari Fungsi Mental

NILAI PASIEN PERTANYAAN


Maksimum
ORIENTASI
5 5
(Tahun, Musim, Tgl, Hari, Bulan, apa sekarang ?
dimana
5 kita : (Negara Bagian, Wilayah, Kota) di RS, Lantai ?)

REGISTRASI
3
Nama 3 Obyek (1 detik untuk mengatakan masing-
3 masing) tanyakan klien ke 3 obyek setelah anda telah
mengatakan. Beri 1 point untuk tiap jawaban yang
benar, kemudian ulangi sampai ia mempelajari ke 3
nya jumlahkan percobaan & catat. Percobaan :
……………………
PERHATIAN & KALKULASI
5 Seri 7's ( 1 point tiap benar, berhenti setelah 5 jawaban,
5 berganti eja kata ke belakang) ( 7 kata dipilih eja dari
belakang)
MENGINGAT
3 3 Minta untuk mengulangi ke 3 obyek diatas, beri 1 point
untuk tiap kebenaran.
BAHASA
9 Nama pensil & melihat (2 point)
9 Mengulang hal berikut tak ada jika ( dan atau tetapi) 1
point

30 30 Nilai Total

KETERANGAN :

Mengkaji Tingkat Kesadaran klien sepanjang Kontinum :


Composmentis, Apatis, Somnolens, Suporus, Coma.

Nilai Maksimum 30 (Nilai 21 / kurang indikasi ada kerusakan kognitif perlu


penyelidikan lanjut)

18
INVENTARIS DEPRESI BECK
(Penilaian Tingkat Depresi Lansia dari Beck & Decle, 1972)

Nama Klien : Tanggal :


Jenis Kelamin : Umur : Tahun TB/BB : cm/ Kg
Agama : Gol Darah :
Pendidikan :
Alamat :
Nama Pewawancara :

SKORE URAIAN
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau
0 Saya tidak merasa sedih

B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis / kecil hati tentang masa depan

C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal

D KETIDAK PUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas

E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat beuruk / tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Tidak merasa benar-benar bersalah

F TIDAK MENYUKAI DIRI SENDIRI


3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri

G MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI


3 Saya akan bunuh diri jika saya punya kesempatan
2 Saya punya rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak punya pikiran tentang membahayakan diri sendiri

19
H MENARIK DIRI DARI SOSIAL
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & tidak perduli pada
mereka semuanya
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & mempunyai sedikit
perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain

I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik

J PERUBAHAN GAMBARAN DIRI


3 Merasa bahwa saya jelek / tampak menjijikan
2 Merasa bahwa ada perubahan yang permanen dalam penampilan
1 Saya khawatir saya tampak tua / tidak menarik & ini membuat saya tidak menarik
0 Tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada sebelumnya

K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat berkerja ± sebaik-baiknya

L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya

M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya

KETERANGAN :

PENILAIAN
0-4 Depresi Tidak Ada / Minimal
5–7 Depresi Ringan
8 – 15 Depresi Sedang
16 + Depresi Berat

20
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA

Alat Skrining Singkat Yang dapat digunakan untuk


mengkaji Fungsi Sosial lansia

Nama Klien : Tanggal :


Jenis Kelamin : Umur : Tahun TB/BB : cm / kg
Agama : Gol Darah :
Pendidikan :
Alamat :
Nama Pewawancara :

NO. URAIAN FUNGSI SKOR


E
1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga (teman-teman) saya untuk ADAPTATION
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya.
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya membicarakan sesuatu dengan PARTNERSHIP
saya & mengungkap- kan masalah dengan
saya
3. Saya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya menerima & mendukung GROWTH
keinginan saya untuk melakukan aktivitas /
arah baru
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya mengekspresikan afek & AFFECTION
berespons terhadap emosi-emosi saya
seperti marah, sedih / mencintai.
5. Saya puas dengan cara teman-teman saya
& saya menyediakan waktu bersama-sama. RESOLVE
PENILAIAN :
Pertanyaan-pertanyaan yang di Jawab : TOTAL
 Selalu : Skore 2
 Kadang-kadang : Skore 1
 Hampir Tidak Pernah : Skore 0

ANALISA DATA

No. DATA SUBYEKTIF/OBYEKTIF INTERPRESTASI MASALAH


(Sign/Symptom) (Etiologi) (Problem)
1 2 3 4
1. Ds :
Do :
-

21
PRIORITAS MASALAH

1.
RENCANA TINDAKAN

No D TUJUAN/ INTERVENS RASIONA IMPLEMENTA EVALUA


X KRITERI I L SI SI
A (SOAP)
1 2 3 4 5 6 7
1 1 -

CATATAN PERKEMBANGAN

No. Hari/Tgl/J DX Catatan Perkembangan EVALUASI Ttd/


am (SOA P) Nama
1 2 3 4 5
S:
O:
- TD : mmhg
A:
P:

22
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA

Tanggal Pengkajian : 16 Agustus 2015


A. DATA BIOGRAFI
Nama : Tn E. (P)
Tempat & Tanggal Lahir : Bengkulu, 03 November 1964 Gol. Darah : O
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
TB/BB : 160 Cm / 70 Kg
Penampilan : Rapi
Alamat Kesambe Lama
Telp : 085384564630
Orang Yang Dekat Di hubungi : Nn p (P)
Hubungan dengan Lansia : Anak kandung
Alamat : Kampung Delima Telp.

B. RIWAYAT KELUARGA

2. Susunan anggota Keluarga

N NAMA L/P HUBUNG PENDIDI PEKERJA KETERA


o. AN KAN AN NGAN
KELUAR
GA
1 Tn S L Ayah SD Pedagang -
2 Ny E P Ibu SD pedagang -
3 Nn F L Saudara SMA Pelajar -
4 Tn K P Saudara S1 Pelajar -
5 Nn E P Saudara SMA Pelajar -

4. Genogram :
5. Tipe / Bentuk Keluarga : keluarga Inti

C. RIWAYAT PEKERJAAN

Pekerjaan saat ini : Pedagang


Alamat pekerjaan : Pasar atas
Berapa jarak dari rumah : 1 KM
Alat transportasi : Motor
Pekerjaan sebelumnya : Pedagang
Sumber pendapatan & Kecukupan : Cukup
terhadap Kebutuhan

23
D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Tipe tempat tinggal : Umum
Jumlah Kamar :3
Jumlah Tongkat di kamar :3
Kondisi tempat tinggal : Bersih
Jumlah orang yang tinggal : Laki-laki 2 orang/Perempuan 3 orang
Derajat Privasi : Mempunyai kamar sendiri
Tetangga terdekat : di depan rumah
Alamat / Telepon : Kesambe Lama

E. RIWAYAT REKREASI
Hobby / Miat : Membaca/menulis
Keanggotaan Organisasi : Pengajian
Liburan Perjalanan : 3 Minggu sekali

F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi : Dokter
Jarak dari rumah : 200 meter
Rumah Sakit : 3 Km
Klinik : 2 Km
Pelayanan Kesehatan dirumah : Tidak Ada
Makanan yang dihantarkan : Tidak ada
Perawatan sehari-hari yang dilakukan : Perawatan kulit
keluarga
Lain-lain :-

G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual : Shalat dan Membaca ayat pendek
Yang Lainnya sebelum tidur
: menonton televisi

H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun : nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit
yang lalu menahan kencing, rasa panas dan sulit
tidur dan dirinya menyatakan bahwa sudah
tidak mendapatkan haid sejak tiga bulan
yang lalu.

Status kesehatan umum selama 5 tahun : Nyeri pada persendian, sakit pada
yang lalu punggung

KELUHAN UTAMA : Nyeri pada daerah persendian


Provokative / palliative : 3 bulan sekali
Quality / Quantity : Kadang-kadang
Region : Daerah persendian
Severity Scale : Dibawah ke dokter
Timming : Malam hari
Pemahaman & Penatalaksanaan Masalah Kesehatan :
Klien memahami tentang penyakitnya, ketika klien mulai merasa nyeri pada daerah
persedian klien biasa berobat kedokter.

24
OBAT-OBATAN :
No. Nama Obat Dosis Keterangan
1. Neo Rhemaucyl 500 mg

STATUS IMMUNISASI : (Catat tanggal terbaru)


Tetanus, Difteri : 12 September 2014
Influensa : 12 September 2014
Pneumothoraks : 12 September 2014

Alergi : (Catatan agen dan reaksi spesifik)


Obat-obatan : Tidak ada
Makanan : Tidak ada
Faktor Lingkungan : Tidak ada

Penyakit yang diderita :


Rheumatoid

I. AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (ADL)


Indeks Katz :A
Oksigenasi : Baik
Cairan & Elektrolit : Baik

Nutrisi : Baik
Eliminasi : Baik
Aktivitas : Baik
Istirahat & Tidur : Baik
Personal Hygiene : Baik
Seksual : Baik
Rekreasi : Baik
Psikologis : Baik
: Baik
 Persepsi Klien : Baik
 Konsep Diri : Baik
 Emosi : Baik
 Adaptasi : Baik
 Mekanisme Pertahanan Diri

Keadaan Umum : Baik


Tingkat Kesadaran : : Compos mentis

Skala Koma Glasgow : Eye 4, Verbal 5, Psikomotor 6


Tanda-tanda Vital : P=89x/ mnt T=36,80c RR=22x
TD=169/100

 Sistem Kardiovaskuler
 Sistem Pernafasan
 Sistem Integumen : Baik
 Sistem Perkemihan : Baik
 Sistem Muskulo Skeletal : Baik
 Sistem Endokrin : Baik
 Sistem Gastrointestinal : Baik
 Sistem Reproduksi : Baik
 Sistem Persarafan : Baik
25
 Sistem Penglihatan : Baik
 Sistem Pendengaran : Baik
 Sistem Pengecapan : Baik
 Sistem Penciuman : Baik
 Tactil Respon : Baik
: Baik
: Baik

K. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL

Short Porteble mental Status Questionnaire (SPMSQ) : Fungsi Intelektual Utuh


Mini Mental State Exam (MMSE) : Composmentis
Inventaris Depresi Beck : tidak ada depresi
APGAR Keluarga : 9

L. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium : -
2. radiologi :-
INDEKS KATZ

Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-hari

Nama Klien : Tn E Tanggal: 12 Maret 2015


Jenis Kelamin : P Umur : 50 Tahun TB/BB : 160 Cm / 70Kg
Agama : Islam Gol Darah : O
Pendidikan :SD
Alamat : Kesambe Lama

SKORE KRITERIA
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke
A kamar kecil, berpakaian dan mandi

Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali


B satu dari fungsi tersebut

Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali


C mandi, dan satu fungsi tambahan

Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali


D mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan

Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali


E mandi, berpakaian, kekamar kecil dan satu fungsi tambahan

Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali


F mandi, berpakaian, kekamar kecil, berpindah dan satu fungsi
tambahan

G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut

Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat di


Lain-lain klasifikasikan sebagai C, D, E atau F

26
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)

Penilaian ini untuk mengetahui fungsi intelektual Lansia.

Nama Klien : Tn E Tanggal: 12 Maret 2015


Jenis Kelamin : P Umur : 50 Tahun TB/BB : 160 Cm / 70Kg
Agama : Islam Gol Darah : O
Pendidikan : SD Pewawancara : Heri Sularso
Alamat : Kesambe Lama

SKORE
+ - No. PERTANYAAN JAWABAN
V 1. Tanggal berapa hari ini ? Tgl 16 agustus
Tahun 2015
V 2. Hari apa sekarang ini ? 16 agustus Tahun
2015
V 3. Apa nama tempat ini ? Ruang tamu
V 4. Berapa nomor telpon Anda ? 085384564630
4.a. Dimana alamat Anda ? Kesambe Lama
(tanyakan bila tidak memiliki telpon)
V 5. Berapa umur Anda ? 56 tahun
V 6. Kapan Anda lahir ? 24 April 1959
V 7. Siapa Presiden Indonesia sekarang ? Jokowi
V 8. Siapa Presiden sebelumnya ? SBY
V 9. Siapa nama kecil ibu Anda ? Sur
- 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 -
dari setiap angka baru, semua secara menurun
?
Jumlah Kesalahan Total 1

KETERANGAN :
1. Kesalahan 0 – 2 Fungsi intelektual utuh
2. Kesalahan 3 – 4 Kerusakan intelektual Ringan
3. Kesalahan 5 – 7 Kerusakan intelektual Sedang
4. Kesalahan 8 – 10 Kerusakan intelektual Berat

Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan bila subyek hanya
berpendidikan SD
Bisa dimaklumi bila kurang dari 1 (satu) kesalahan bila subyek mempunyai
pendidikan lebih dari SD
Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan untuk subyek kulit hitam,
dengan menggunakan kriteria pendidikan yang lama.
Dari Pfeiffer E (1975)

27
MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)
Menguji Aspek - Kognitif dari Fungsi Mental

NILAI PASIEN PERTANYAAN


Maksimum
ORIENTASI
5 5
(Tahun, Musim, Tgl, Hari, Bulan, apa sekarang ? dimana
5 kita : (Negara Bagian, Wilayah, Kota) di RS, Lantai ?)

REGISTRASI
3
Nama 3 Obyek (1 detik untuk mengatakan masing-
3 masing) tanyakan klien ke 3 obyek setelah anda telah
mengatakan. Beri 1 point untuk tiap jawaban yang benar,
kemudian ulangi sampai ia mempelajari ke 3 nya
jumlahkan percobaan & catat. Percobaan :
……………………
PERHATIAN & KALKULASI
5 Seri 7's ( 1 point tiap benar, berhenti setelah 5 jawaban,
5 berganti eja kata ke belakang) ( 7 kata dipilih eja dari
belakang)
MENGINGAT
3 3 Minta untuk mengulangi ke 3 obyek diatas, beri 1 point
untuk tiap kebenaran.
BAHASA
9 Nama pensil & melihat (2 point)
9 Mengulang hal berikut tak ada jika ( dan atau tetapi) 1
point

30 30 Nilai Total

KETERANGAN :

Mengkaji Tingkat Kesadaran klien sepanjang Kontinum :


Composmentis, Apatis, Somnolens, Suporus, Coma.

Nilai Maksimum 30 (Nilai 21 / kurang indikasi ada kerusakan kognitif perlu


penyelidikan lanjut)

28
INVENTARIS DEPRESI BECK
(Penilaian Tingkat Depresi Lansia dari Beck & Decle, 1972)

Nama Klien : Ny. E Tanggal: 16 agustus 2015


Jenis Kelamin : P Umur : 50 Tahun TB/BB : 160 Cm / 70Kg
Agama : Islam Gol Darah : O
Pendidikan : SD Pewawancara : Putri Utami
Alamat : Kesambe Lama

SKORE URAIAN
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau
0 Saya tidak merasa sedih

B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis / kecil hati tentang masa depan

C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal

D KETIDAK PUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas

E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat beuruk / tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Tidak merasa benar-benar bersalah

F TIDAK MENYUKAI DIRI SENDIRI


3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri

G MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI


3 Saya akan bunuh diri jika saya punya kesempatan
2 Saya punya rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak punya pikiran tentang membahayakan diri sendiri

29
H MENARIK DIRI DARI SOSIAL
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & tidak perduli pada
mereka semuanya
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & mempunyai sedikit
perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain

I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik

J PERUBAHAN GAMBARAN DIRI


3 Merasa bahwa saya jelek / tampak menjijikan
2 Merasa bahwa ada perubahan yang permanen dalam penampilan
1 Saya khawatir saya tampak tua / tidak menarik & ini membuat saya tidak menarik
0 Tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada sebelumnya

K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat berkerja ± sebaik-baiknya

L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya

M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya

KETERANGAN :

PENILAIAN
0-4 Depresi Tidak Ada / Minimal
5-7 Depresi Ringan
8 - 15 Depresi Sedang
16 + Depresi Berat

30
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA

Alat Skrining Singkat Yang dapat digunakan untuk


mengkaji Fungsi Sosial lansia

Nama Klien : Tn E Tanggal: 12 Maret 2015


Jenis Kelamin : P Umur : 50 Tahun TB/BB : 160 Cm / 70Kg
Agama : Islam Gol Darah : O
Pendidikan : SD Pewawancara : Heri Sularso
Alamat : Kesambe Lama

NO. URAIAN FUNGSI SKORE

1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada Selalu


keluarga (teman-teman) saya untuk ADAPTATION
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya.
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman- Kadang-
teman) saya membicarakan sesuatu dengan PARTNERSHIP kadang
saya & mengungkap- kan masalah dengan
saya
3. Saya puas dengan cara keluarga (teman- Selalu
teman) saya menerima & mendukung GROWTH
keinginan saya untuk melakukan aktivitas /
arah baru
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman- Selalu
teman) saya mengekspresikan afek & AFFECTION
berespons terhadap emosi-emosi saya
seperti marah, sedih / mencintai.
5. Saya puas dengan cara teman-teman saya Selalu
& saya menyediakan waktu bersama-sama. RESOLVE
PENILAIAN :
Pertanyaan-pertanyaan yang di Jawab : TOTAL

 Selalu : Skore 2 9
 Kadang-kadang : Skore 1
 Hampir Tidak Pernah : Skore 0

ANALISA DATA

No. DATA SUBYEKTIF/OBYEKTIF INTERPRESTASI MASALAH


(Sign/Symptom) (Etiologi) (Problem)
1 2 3 4
Ds : Nyeri akut
1. - Klien mengatakan bahwa
klien merasa pusing saat
bekerja
Do :
- klien terlihat sakit kepala
- TD : 169/100 mmhg

31
PRIORITAS MASALAH

1. Nyeri akut…………………………………………………………….
2. …………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………….
4. …………………………………………………………………….

RENCANA TINDAKAN

No DX KEP TUJUAN/ INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI


KRITERIA (SOAP)
1 2 3 4 5 6 7
Nyeri akut -nyeri hilang
b/d -td normal

CATATAN PERKEMBANGAN

No. Hari/Tgl/Jam Diagnosa No Catatan Perkembangan EVALUASI Ttd/


(SOA P) Nama
1 2 3 4 5

SEMOGA SUKSES
32
BAB III
SOAL GERONTIK
Multiple choice
1. Sebagai akibat proses menua terdapat perubahan dalam tatacara pelayanan
kesehatannya, yang penyebabnya dapat diakibatkan oleh berbagai hal, yaitu :

1.Perubahan perubahan anatomik/fisiologik akibat proses menua


2.Berbagai penyakit atau keadaan patologik sebagai akibat penuaan
3.Pengaruh psiko-sosial pada fungsi organ
4.semua benar
5.semua salah

2. Suatu proses menghilangnya secara perlahan- lahan kemampuan jaringan


untuk memperbaiki diri/ mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita :
1. proses menua
2. proses menahun
3. proses penyakit
4. 1 dan 2 benar
5. semua jawaban salah

3. Seseorang yang telah berusia 60 tahun ke atas yang akan terus menerus
mengalami perubahan melalui proses menua yang bersifat mental psikologis
dan social, neskipun dalam kenyataannya terdapat perbedaan anatar satu
orang dengan orang lainnya :
1. menua
2. menjadi tua
3. lanjut usia
4. 1,2,3 benar
5. salah semua

4. Adalah perubahan yang terkait usia pada lansia termasuk penurunan tinggi
badan, redistribusi massa otot dan lemak subkutan, peningkatan porositas
tulang, atrofi otot, pergerakan yang lambat, pengurangan kekuatan dan
kekauan sendi- sendi :
1.perubahan normal muskuloskeletal
2. perubahan abnormal muskuloskeletal
3. perubahan patologi muskuloskeletal
4. 1,2,3 benar
5. salah semua

5. Terjadi atrofi pada serabut otot, baik dalam jumlah atau ukurannya disebabkan
oleh gangguan metabolik dan denervasi fungsional, adalah :
1. Otot
2. Tulang
3. Organ vital
4. Benar semua
33
5. Slah semua

Pilihan ganda

6. kelainan dimana terjadi penurunan masa tulang total .terdapat perubahan


pergantian tulang homeostasis normal ,kecepatan resoprsi tulang lebih besar
dari kecepatan pembentukan tulang ,mengakibatkan penurunan masa tulang
total, adalah pengertian dari :
a. rabun
b. gagal ginjal
c. osteoporosis
d. patah tulang
e. dislokasi tulang

7. Penyakit osteoporosis lebih banyak menyerang :


a. Wanita
b. Pria
c. Anak-anak
d. Remaja
e. Semua benar

8. Bila disederhanakan ,terdapat dua jenis osteoporosis ,yaitu:


a. Primer
b. Sekunder
c. Primer dan sekunder
d. Semua jawaban benar
e. Semua jawaban salah

9. kehilangan massa tulang yang terjadi sesuai dengan proses penuaan:


a. osteoporosis primer
b. osteoporosis sekunder
c. osteoporosis sistemik
d. osteoporosis menahun
e. semua jawaban salah

10. kehilangan massa tulang akibat hal hal tertentu:


a. osteoporosis sekunder
b. osteoporosis primer
c. osteoporosis sistemik
d. osteoporosis menahun
e. semua jawaban salah

kunci jawaban

1. 4. 6. C.
2. 1. 7. A.
3. 1. 8. A.
4. 1. 9. A
5. 1. 10.A

34
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Banyak lansia yang tidak terpenuhi asupan kalsiumnya, sebagian besarnya
berada pada tingkat resiko tinggi osteoporosis. Terdapat hubungan yang
bermakna antara asupan kalsium dengan tingkat resiko osteoporosis

B. Saran
1. Kepada Lansia
Agar dapat memodifikasi pola hidup lansia dengan cara memperhatikan
asupan zat gizi utama bagi kualitas tulang (asupan kalsium dan vitamin D),
mendapat paparan sinar UVB, olahraga teratur, penghentian kebiasaan
merokok, mengurangi konsumsi kopi sehingga dapat mengurangi angka
morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi penyakit ini.
2. Kepada Teman Sejawat
Mari berikan asuhan terbaik kepada lansia wanita dan anjurkan kaum
wanita untuk mencegah penyakit kanker dan osteoporosis.

35
DAFTAR PUSTAKA

Boedi. Darmojo. 2011. Geriatri ( ilmu Kesehatan Usia Lanjut ). Jakarta :


FKUI
La. Ode. Sharif. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik Berstandarkan Nanda,
Nic Dan Noc Dilengkapi Teori Dan Contoh Kasus Askep. Yogyakarta
: Nuha Medika
Setiono. Wiwing. 2013. Lanjut Usia Lansia. Didownload pada hari jumat 14
agustus 2015 jam 10:28:03 pada :
http://lpkeperawatan.blogspot.com/2013/12/lanjut-usia-lansia.html

Syuri. Ronifan. 2014. Askep pada pasien dengan osteoposis. Didownload


pada hari jumat 14 agustus 2015 jam 10:28:03 pada :
http://ronifansyuri.blogspot.com/2014/05/askep-pada-pasien-dengan-
osteoporosis.html

36

Anda mungkin juga menyukai