Anda di halaman 1dari 11

Penyakit

Paru
Obstruktif
Kronik
(PPOK)
Oleh: Sinta Nur
Fauziyah
(22030077)
PENGERTIAN

Penyakit paru obstruktif kronik adalah suatu penyakit yang


bisa dicegah dan terkait ditandai dengan keterbatasan aliran
udara yang menetap, yang biasanya bersifat progresif dan
terkait dengan adanya respon inflamasi krosnis saluearan
nafas dan paru-paru terhadap gas atau partikel berbahaya
seperti asap rokok, debu industri, polysusi yafarudara baik
dari dalam maupun luar ruangan (Ikawati, 2016).
ETIOLOGI
Menurut Irwan . (2016) etiologi PPOK adalah

1. Kebiasaan merokok merupakan satu-satunya penyebab


utama

2. Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja

3. Hiperaktivitas bronkus

4. Riwayat infeksi saluran napas bawah berulang

5. Defisiensi antritypsin alfa-1 yang umumnya jarang terjadi di


Indonesia

6. Usia

Perjalanan PPOK yang khas biasanya terjadi pada usia 20-30


tahun dengan paparan rokok atau batuk pagi disertai
pembentukan sedikit mukoid
B. Situasional

a) Merokok aktif

b) Merokok pasif

c) Terpajan polutan

(PPNI., 2016)
TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala yang biasa dialami pasien PPOK yang


mengalami bersihan jalan napas tidak efektif yaitu:
1. Batuk kronik dengan atau tanpa dahak yang tidak kunjung
sembuh
2. Makin sering tersengal-sengal, bahkan saat melakukan
aktifitas fisik yang ringan seperti memasak atau
mengebanakan pakaian
3. Mengi atau sesak napas disertai bunyi
4. Lemas / kehilangan kemampuan beraktivitas
5. Rasa berat di dada
6. Penurunan berat badan
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. L
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa Medis : Bronkopneumonia
Tanggal masuk RS : 13 Oktober 2022
Tanggal Pengkajian : 13 Oktober 2022 jam
17.00
Sumber informasi : Ibu pasien
KASUS

An. L berusia 2 tahun terdiagnosa


medis bronkospneumonia. Ibu
pasien mengatakan anaknya
mengalami sesak napas, batuk
berdaha. Pasien terlihat
menggunakan otot bantu
pernapasan dan adanya suara
napas tambahan. An.. L terlihat
lemah dan tidak nafsu makan,
serta mengalami diare sudah 4
hari
PENGKAJIAN
II. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan Utama Saat Masuk RS
Ibu pasien mengatakan, pasien mengalami sesak
napas
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan, pasien mengalami sesak
napas, batuk berdahak, terlihat menggunakan otot
bantu pernapasan, adanya suara tambahan
pernapasan, lemah dan tidak nafsu makan.
c. Riwayat Penyakit Terdahulu
Ibu pasien mengatakan pasien pernah terkena
batuk pertusis dan sering terpapar asap rokok
dalam jangka waktu yang lama
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
kronis di keluarganya
ANALISA DATA

Data Fokus Etiologi Problem


DS: Spasme jalan napas Bersihan jalan napas
1. Ibu pasien mengatakan tidak efektif
batuk berdahak
2. Ibu pasien mengatakan
anaknya sesak napas
3. Ibu pasien mengatakan
batuk sejak 2 minggu
lalu
DO:
1. Tampak dahak pasien
kental
2. Terdengar bunyi suara
napas tambahan ronchi
3. Pasien tampak gelisah.
RR: 42x/mnt,
4. N: 100x/mnt
5. S: 38,5ºC
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Kep SLKI SIKI


Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.Setelah dilakukan tindakan Latihan Batuk Efektif
d spasme jalan napas keperawatan selama 3x24 jam Observasi
diharapkan Bersihan Jalan Napas 1. Identifikasi kemampuan
Meningkat batuk
2. Monitor adanya retensi
Indikator A T sputum
3. Monitor tanda dan gejala
Latihan batuk 2 4 infeksi jalan napas
efektif Terapeutik
Produksi 2 4 1. Atur posisi semi fowler atau
sputum fowler
2. Pasang perlak dan bengkok
Wheezing 2 4 di pangkuan pasien
3. Buang sekret pada tempat
Dispneu 2 4 sputum
Edukasi
Gelisah 2 4 1. Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
Frekuensi 2 4
Kolaborasi
napas
1. Kolaborasi pemberian
mukolitik atau ekspektoran
Than
ks

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai